Anda di halaman 1dari 45

PROPOSAL

CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS


TEKNOLOGI

DARI PERGURUAN TINGGI

(ANNONA plus MINUMAN HERBAL SIAP SAJI BERBASIS GREEN


QUALITY PRODUCT)

No : ……………………….
Bidang Fokus : Kesehatan dan Obat

Nama Lembaga : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada


Masyarakat (LPPM) Universitas Ngudi Waluyo
Contact Person : Sigit Ambar Widyawati, SKM, M.Kes.
No.Hp : 085799923333
No. Telp Kantor : (024) 6925408
Alamat : Jl. Gedongsongo, Candirejo – Ungaran, Kab.
Semarang – Jawa Tengah
Email : lppmunw@gmail.com

2017
i
ii
PROFIL LEMBAGA

A. KONTAK PENANGGUNG JAWAB LEMBAGA PELAKSANA KEGIATAN


CPPBT 2017
1. Nama : Niken Dyahariesti,S.Farm.,Apt.,M.Si
2. Alamat : Jl. Gedongsongo, Candirejo – Ungaran, Kab.
Semarang
3. Nomor HP : 081804597827
4. Email : nikenariesti@yahoo.com

B. IDENTITAS LEMBAGA
1. Nama Lembaga : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) Universitas Ngudi Waluyo
2. Nama Pimpinan : Sigit Ambar Widyawati, SKM, M.Kes.
3. Alamat : Jl. Gedongsongo, Candirejo – Ungaran, Kab.
Lembaga Semarang – Jawa Tengah
4. Telepon : (024) 6925408
Lembaga
5. Email Lembaga : lppmunw@gmail.com

C. KELEMBAGAAN LEMBAGA
1. Tahun Mulai Berdiri:
 1994 – AKPER Ngudi Waluyo
 2001 – STIKES Ngudi Waluyo
 2016 – UNIVERSITAS NGUDI WALUYO (UNW)
2. SK Pendirian:
 1994 – SK Menkes No.H.K.00.06.1.1.2298 tanggal 1 Juni 1994
 2001 – SK Mendiknas No. 39/d/0/2001
 2016 – SK Kemenristekdikti NOMOR 262 / KPT / I /2016
3. Visi dan Misi Lembaga
 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
Dalam upaya ikut berperan serta membangun dan memajukan
bangsa Indonesia terutama dalam bidang kesehatan, maka yayasan
iii
Ngudi Waluyo terdorong untuk menyelenggarakan pendidikan tenaga
kesehatan. Berdasar SK Menkes No.H.K.00.06.1.1.2298 tanggal 1
Juni 1994 Yayasan Ngudi Waluyo diperkenankan menyelenggarakan
Akademi Keperawatan yang lebih dikenal dengan nama AKPER Ngudi
Waluyo Ungaran, dengan peserta didik 40 Mahasiswa.
Pada awalnya proses belajar-mengajar masih menggunakan
gedung milik IKIP Negeri Semarang di Suwakul Ungaran Jawa Tengah.
Kemudian pada tahun 1996 proses belajar-mengajar telah menempati
lokasi serta gedung baru yang merupakan milik sendiri, berlokasi di Jl.
Gedongsongo, Mijen Telp. (024) 6925406, 6925407, 6925408 Ungaran –
Jawa Tengah, dengan luas ±12000 m2. Lokasi baru tersebut telah pula
dilengkapi beberapa fasilitas untuk menunjang proses belajar-mengajar
itu sendiri.
Disamping itu dengan semakin lengkapnya fasilitas dan kualitas
pendidikannya, maka pada tahun 1998 Akademi Keperawatan Ngudi
Waluyo mendapatkan predikat Akreditasi “B” berdasar SK Menkes
No.00.06.4.3.4843 tanggal 8 September 1998. Dan dalam
perkembangannya terpaut selama 3 tahun, pada tahun 2001 akademi ini
mendapatkan kepercayaan dari Pusdiknakes Depkes RI (Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan RI) untuk menyandang predikat
Akreditasi “A” berdasar SK Pusdiknakes Depkes RI.
No.HK.00.06.2.4.01577.
Dengan keyakinan dan bermodalkan prestasi yang telah dicapai
dalam penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan, serta dalam
upayanya ikut berperan aktif mengembangkan dunia pendidikan yang
disesuaikan untuk kepentingan nasional terutama dalam bidang tenaga
kesehatan, maka berdasar SK Mendiknas No. 39/d/0/2001 yayasan
Ngudi Waluyo menyeleng-garakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Ngudi Waluyo dengan 2 (dua) Program Studi yaitu Program
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Program Studi Ilmu Keperawatan.
Dengan SK Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Dikti No.
1956/D/T/2002 tanggal 16 September 2002, maka STIKES Ngudi
Waluyo mulai tahun ajaran 2002 membuka satu lagi program studi yaitu

iv
Program Studi Kebidanan Jenjang Program Diploma IV (D-IV) Bidan
Pendidik.
Pada tahun 2004 STIKES Ngudi waluyo menambah program studi
baru Diploma III Kebidanan berdasarkan SK Departemen Pendidikan
Nasional Dirjen Dikti No. 3850/D/T/2004. Satu tahun kemudian
tepatnya tahun 2005 STIKES Ngudi Waluyo menambah 2 program studi
baru lagi yaitu program studi ilmu Gizi dan Farmasi jenjang pendidikan
Strata Satu ( S-1) berdasarkan SK Departemen Pendidikan Nasional
Dirjen Dikti No. 1361/D/T/2005.
Pada tahun 2016, untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan
dan meningkatkan layanan pendidikannya di masyarkat, yayasan Ngudi
Waluyo mengajukan permohonan untuk meningkatkan bentuk
layanannya dari Akper, Akbid dan Stikes menjadi universitas.
Berdasarkan SK Kemenristekdikti NOMOR 262/KPT/I/2016 maka Akper,
Akbid dan Stikes bergabung menjadi satu menjadi Universitas Ngudi
Waluyo. Sebagai sebuah universitas, maka selain bidang-kesehatan,
turut dibuka Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Fakultas Komputer.
Secara keseluruhan, fakultas dan program studi yang ada di
Universitas Ngudi Waluyo adalah sebagai berikut:
 Fakultas Keperawatan:
- Prodi S1 Keperawatan
- Prodi D3 Keperawatan
- Profesi Ners
 Fakultas Kesehatan:
- Prodi S1 Kesehatan Masyarakat
- Prodi S1 Farmasi
- Prodi S1 Gizi
- Prodi D4 Kebidanan
- Prodi D3 Kebidanan
 Fakultas Hukum:
- Prodi S1 Hukum

v
 Fakultas Ilmu Budaya:
- Prodi S1 Sastra Inggris
- Prodi S1 Sastra Jepang
 Fakultas Ilmu Pendidikan :
- Prodi S1 PG PAUD
- Prodi S1 PG SD
 Fakultas Ilmu Komputer :
- Prodi S1 Teknik Informatika
 Visi dan Misi UNW
Visi:
Menjadi Universitas Berbudaya Sehat dan Bereputasi Internasional pada
Tahun 2035
Misi:
- Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbudaya sehat.
- Mengembangkan budaya akademik yang sehat dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
penyelenggaraan penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian
kepada masyarakat.
- Membentuk sistem manajemen universitas yang memiliki
akuntabilitas dan aksesibilitas serta berbudaya organisasi yang
sehat.
- Membentuk jaringan kerjasama yang sehat dengan para pemangku
kebijakan (stakeholders) didalam dan diluar negeri.
 Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Sejalan dengan visi dan misi univertas serta untuk mewujudkan
kegiatan dan layanan universitas di bidang penelitian dan pengabdian
masyarakat maka berdasarkan SK Nomor 021/B/UNW/XII/2016 dibentuk
Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNW,
dengan tugas utama untuk mengelola seluruh kegiatan sesuai dengan
wewenangnya sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo.

vi
Untuk menjalankan tugas tersebut, serta sejalan dengan visi dan
misi universitas, maka visi dan misi LPPM adalah sebagai berikut:
- Visi, menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat yang berbudaya sehat dan bereputasi internasiona pada
Tahun 2035
- Misi, menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang berorientasi pada pengembangan sumber daya
manusia dan ipteks yang mengimplementasikan nilai-nilai kesehatan.
- Tujuan, memperkuat UNW sebagai universitas bertaraf internasional
berciri berbudaya sehat melalui publikasi hasil-hasil penelitian yang
unggul dan berkualitas, serta berkontribusi dalam pemecahan
permasalahan pembangunan bangsa melalui kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
4. Kemitraan yang Dimiliki:
 Dengan Pemerintah Pusat dan Daerah:
No Nama Lembaga Kegiatan Kerjasama

1. Badan Nasional Penyelenggaraan Kerjasama Program


Penempatan dan Pendidikan, Pelatihan dan Penyiapan Calon
Perlindungan Tenaga Kerja Tenaga Kerja Indonesia di Bidang Kesehatan
Indonesia
2. BKPM Surakarta Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
bagi Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo S1
Kesmas
3. BNP2TKI Pengiriman Tenaga Kerja

4. BKKBN Provinsi Jawa Tri Dharma Perguruan Tinggi


Tengah

5. Dinas Kesehatan Penyelenggaraan Praktik Lapangan bagi


Kabupaten Kendal Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo S1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi Waluyo S1
Kesehatan Masyarakat, STIKES Ngudi Waluyo
Diploma Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo S1
Farmasi, STIKES Ngudi Waluyo S1 Ilmu Gizi
6. Dinas Kesehatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Kabupaten Magelang

7. Dinas Kesehatan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian


Kabupaten Magelang masyarakat bagi Mahasiswa STIKES Ngudi
Waluyo S1 Ilmu Keperawatan, STIKES Ngudi
Waluyo S1 Kesehatan Masyarakat, STIKES
Ngudi WaluyoDiploma Kebidanan, STIKES
Ngudi Waluyo S1 Farmasi, STIKES Ngudi
Waluyo S1 Ilmu Gizi
vii
8. Dinas Kesehatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Kabupaten Semarang

9. Dinas Kesehatan Penyelenggaraan Praktik Lapangan bagi


Kabupaten Semarang Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, STIKES Ngudi
WaluyoDiploma Kebidanan, STIKES Ngudi
WaluyoS1 Farmasi, STIKES Ngudi WaluyoS1
Ilmu Gizi
10. Dinas Kesehatan Fasilitasi Program Berhenti Merokok
Kabupaten Temanggung

11. Dinas Pendidikan Provinsi Tri Dharma Perguruan Tinggi


Jawa Tengah
12. Dinkes Kabupaten Tri Dharma Perguruan Tinggi
Temanggung

13. Dinkes Kabupaten Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Gerontik


Wonosobo
14. Dinsosnakertrans Surakarta Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Gerontik

15. RSJ Surakarta Penyelenggaraan Praktik Lapangan bagi


Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, STIKES Ngudi
WaluyoDiploma Kebidanan, STIKES Ngudi
WaluyoS1 Farmasi, STIKES Ngudi WaluyoS1
Ilmu Gizi
16. RS Aryo Wiryawan Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
bagi Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, Program Diploma IV
Kebidanan, Program Diploma III Kebidanan,
STIKES Ngudi WaluyoS1 Farmasi, STIKES
Ngudi Waluyo S1 Ilmu Gizi
17. RS Dr. Asmir Salatiga Praktik Klinik Keperawatan

18. RSJD dr. Amino pendidikan, pelatihan, penelitian dan


Gondohutomo Semarang pengabdian kepada masyarakat bagi
Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, Program Diploma IV
Kebidanan, Program Diploma III Kebidanan,
STIKES Ngudi WaluyoS1 Farmasi, STIKES
Ngudi Waluyo S1 Ilmu Gizi

19. RSUD DEMAK Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,


penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
bagi Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, Program Diploma IV
Kebidanan, Program Diploma III Kebidanan,
STIKES Ngudi WaluyoS1 Farmasi, STIKES
Ngudi Waluyo S1 Ilmu Gizi
viii
20. RSUD Dr.Moewardi Praktik Klinik Keperawatan
Surakarta

21. RSUD Kabupaten Praktik Kerja Lapangan


Temanggung
22. RSUD Kota Semarang Pendidikan Pelatihan dan pengabdian bagi
Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, STIKES Ngudi
WaluyoDiploma Kebidanan, STIKES Ngudi
WaluyoS1 Farmasi, STIKES Ngudi WaluyoS1
Ilmu Gizi

23. RSUD Muntilan Kabupaten Tri Dharma Perguruan Tinggi


Magelang
24. RSUD RA. Kartini Jepara Tri Dharma Perguruan Tinggi

25. RSUD Sunan Kalijaga Tri Dharma Perguruan Tinggi


Demak
26. RSUD Tidar Magelang Pendidikan, penelitian dan pengembangan
dalam kesehatan
27. Rumah Sakit Umum Daerah Penyelenggaraan Tempat Belajar/Praktik/Praktik
Ambarawa Ners, Keperawatan, Kebidanan, Gizi bagi
Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoKebidanan
Diploma III, STIKES Ngudi WaluyoKebidanan
Diploma IV, STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu Gizi

28. Rumah Sakit Umum Daerah Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan dan


Dr. Moewardi Surakarta Pengabdian Masyarakat dalam Peningkatan dan
Pengembangan Peran RSUD Dr. Moewardi
sebagai Rumah Sakit Pendidikan

29. Rumah Sakit Umum Daerah Penyelenggaraan Praktik Lapangan bagi


Kabupaten Temanggung Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, STIKES Ngudi
WaluyoDiploma Kebidanan, STIKES Ngudi
WaluyoS1 Farmasi, STIKES Ngudi WaluyoS1
Ilmu Gizi

30. Rumah Sakit Umum Daerah Penyelenggaraan Tempat Belajar/Praktik/Praktik


Ambarawa Ners, Keperawatan, Kebidanan, Gizi bagi
Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoKebidanan
Diploma III, STIKES Ngudi WaluyoKebidanan
Diploma IV, STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu Gizi
31. Rumah Sakit Umum Daerah Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan dan
Dr. Moewardi Surakarta Pengabdian Masyarakat dalam Peningkatan dan
Pengembangan Peran RSUD Dr. Moewardi
sebagai Rumah Sakit Pendidikan
32. Rumah Sakit Umum Daerah Penyelenggaraan Praktik Klinik Keperawatan
Kota Salatiga dan Kebidanan bagi Mahasiswa STIKES Ngudi
WaluyoS1 Ilmu Keperawatan, STIKES Ngudi
WaluyoDiploma III Kebidanan

ix
33. Rumah Sakit Umum Daerah Penyelenggaraan Praktik Lapangan Mahasiswa
Tugurejo Provinsi Jawa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu Keperawatan,
tengah STIKES Ngudi WaluyoS1 Kesehatan
Masyarakat, STIKES Ngudi WaluyoDiploma
Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo S1 Farmasi,
STIKES Ngudi Waluyo S1 Ilmu Gizi

34. Rumah Sakit Umum Penyelenggaraan Praktik Klinik Keperawatan


Pandan Arang Kabupaten dan Kebidanan dan gizi bagi Mahasiswa
Boyolali STIKES Ngudi Waluyo S1 Ilmu Keperawatan,
STIKES Ngudi Waluyo Diploma Kebidanan,Gizi

35. KPA Provinsi Jawa Tengah Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat

 Dengan Swasta:
No Nama Lembaga Kegiatan Kerjasama

1 LPPM Universitas PGRI Pengabdian Kepada Masyarakat


Semarang
2 RS Ken Saras Ungaran Penyelenggaraan Praktik Lapangan bagi
Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu
Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, STIKES Ngudi Waluyo
Diploma Kebidanan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Farmasi, STIKES Ngudi WaluyoS1 Ilmu Gizi

3 RS PKU Muhammadiyah Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,


temanggung penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
bagi Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1
Ilmu Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, Program Diploma IV
Kebidanan, Program Diploma III Kebidanan,
STIKES Ngudi WaluyoS1 Farmasi, STIKES
Ngudi Waluyo S1 Ilmu Gizi
4 RSI Sultan Agung Semarang Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
bagi Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1
Ilmu Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Kesehatan Masyarakat, Program Diploma IV
Kebidanan, Program Diploma III Kebidanan,
STIKES Ngudi WaluyoS1 Farmasi, STIKES
Ngudi Waluyo S1 Ilmu Gizi

5 Pusat Pengembangan Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,


Pendidikan Anak Usia Dini penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Nonformal dan Informal (PP- bagi Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoS1
PAUDNI) Regional II Ilmu Keperawatan, STIKES Ngudi WaluyoS1
Semarang Kesehatan Masyarakat, Program Diploma IV
Kebidanan, Program Diploma III Kebidanan,
STIKES Ngudi WaluyoS1 Farmasi, STIKES
Ngudi Waluyo S1 Ilmu Gizi

6 BNP2PTKI Peluang kerjasama ke luar negeri

7 Sarojini Orphanage Trust Pengajaran Bahasa Inggris


Incorporation (SOTI)

x
8 Ministry of Health Timor Penyelenggara-an kerjasama program
Leste pendidikan tenaga kesehatan

9 PT. JIPA Pendidikan dan Pekerjaan

 Dengan Masyarakat:
No Nama Lembaga Kegiatan Kerjasama

1. Gadar Medik Pelatihan BTCLS

2. Gadar Medik Pelatihan keperawatan dan kebidanan

Kelompok Bermain Anak Penelitian dan Pengabdian kepada


3.
Cerdas Ungaran masyarakat

Kelurahan Harjosari,
4. Kecamatan Bawen, Kab. Pemeriksaan Kesehatan dan Konsultasi Gizi
Semarang

Penyelenggaraan Praktik Klinik Keperawatan


Panti Wredha Wening
5. bagi Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo S1
Wardoyo
Ilmu Keperawatan

Penyelenggaraan Praktik Klinik Keperawatan


Panti Wredha Wening
6. bagi Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo S1
Wardoyo
Ilmu Keperawatan

Pendidikan, penelitian dan pengabdian


7. Desa Candirejo
masyarakat

PT. Sido Muncul Pupuk


8. Pemeriksaan Kesehatan dan Konsultasi Gizi
Nusantara

Kelurahan Gedawang,
9. Pemeriksaan Kesehatan dan Konsultasi Gizi
Kecamatan Banyumanik

5. Pengalaman Pembinaan:
No Nama Lembaga Kegiatan Kerjasama

1 Gadar Medik Pelatihan BTCLS

2 Gadar Medik Pelatihan keperawatan dan kebidanan

6. Prestasi yang Pernah Diraih:


 Peringkat 1 (AKPER) Perangkingan PT Kesehatan SeJawa Tengah
 Peringkat 183 (AKPER) dari 2280 PT Perangkingan PT SeIndonesia
xi
Executive Summary

Produk herbal ANNONA plus merupakan produk hasil penelitian payung


dosen dan mahasiswa Farmasi Universitas Ngudi Waluyo. ANNONA plus
mengombinasikan daun sirsak dan daun sukun dalam bentuk minuman siap saji.
Kombinasi daun sirsak dan daun sukun dapat digunakan untuk mengobati berbagai
macam penyakit seperti batu ginjal, diabetes militus, hipertensi dan kolesterol.
ANNONA plus dapat dikonsumsi dengan aman bagi penderita penyakit tersebut
yang salah satunya merupakan pasien pada usia lanjut.
Pembuatan minuman siap saji herbal ini menggunakan ramuan dasar
kombinasi dari daun sirsak dan daun sukun , dimana kedua daun tersebut sudah
terbukti ampuh untuk pengobatan berbagai penyakit yang sudah terbukti secara
ilmiah. Minuman siap saji ANNONA plus mempunyai sensasi rasa yang manis tidak
seperti kebanyakan obat herbal lainnya.
Bahan baku produk ANNONA plus memanfaatkan tanman herbal yang ada
di sekitar lingkungan Universitas Ngudi Waluyo. Pemanfaatan tanaman herbal
tersebut diharapkan mampu meningkatkan nilai manfaat dan sebagai upaya
diversifikasi tanaman menjadi produk yang berdaya jual tinggi. Selain itu, kehadiran
produk ANNONA plus dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,
khususnya masyarakat di sekitar Universitas Ngudi Waluyo.
Pengobatan dengan tanaman herbal mempunyai nilai positif yang
menjanjikan. Selain perekonomian masyarakat meningkat, biaya kesehatan
masyarakat pun dapat ditekan. Biaya kesehatan akan meningkat seiring dengan
semakin meningkat usia seseorang atau dengan kata lain biaya kesehatan untuk
usia lanjut memerlukan biaya kesehatan yang besar, karena pada usia lanjut
berbagai macam penyakit dapat muncul karena penurunan fungsi fisiologis tubuh.
Adaya produk herbal ANNONA plus dapat membantu mengatasi permasalahan
tersebut. Sehingga nilai manfaat produk akan senantiasa meningkat seiring
meningkatkanya kebutuhan masyarakat.
Produk ANNONA plus generasi pertama yang telah berhasil kami buat masih
memiliki beberapa kekurangan, sehingga perlu diinovasi lebih lanjut. Salah tidak
bisa dikonsumsi untuk lanjut usia yang menyadang diabetes militus atau komplikasi
diabetes militus karena kandungan glukosanya yang tidak bisa ditolerir oleh tubuh.
Berdasarkan keterbatasan tersebut, ANNONA plus dikembangkan dalam bentuk
xii
herbal instan ANNONA plus dengan kemasan celup. Herbal instan ANNONA plus
tidak menggunakan glukosa untuk mengurangi rasa pahit dari daun sirsak dansukun
sehingga untuk usia lanjut penyandang diabetes militus dapat mengkonsumsi
produk ini. ANNONA plus ditambahkan herbal sereh untuk memberikan sensasi
rasa yang menyegarkan. Penyajiaanya lebih mudah dan dapat dikombinasikan
dengan madu atau lemon untuk manambahn kesegaran.
ANNONA plus produk inovasi kami akan dikemas menggunakan kertas dari
klobot jangung, tidak lagi menggunakan kertas pembungkus biasa. Hal ini
merupakan teknologi yang akan kami terapkan dengan prinsip Green and High
Quality Product seperti konsep yang telah kami rancang. Kelebihan teknologi kami
adalah mengurangi penggunaan bahan kimia pada produk dengan tetap
memberiakn kualitas yang terbaik bahkan jauh lebih baik dari produk sebelumnya.
ANNONA plus yang telah diinovasi dan mengedapankan prinsip Green and
High Quality Product akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan dapat
digunakan sebagai solusi kesehatan bagi masyarakat. Peningkatan nilai manfaat
dari daun sirsak dan daun sukun akan berdampak pada meningkatnya
perekonomian masyarakat serta pengurangan llimbah lingkungan dengan mengolah
klobot jagung menjadi sesuatu yang memilliki nilai jual. Produk herbal instan
ANNONA plus merupakan hilirisasi dari minuman siap saji ANNONA plus, sehingga
jika terealisasi produksi produk ini akan memberikan nilai komersil yang tinggi
dengan pangsa pasar yang lebih luas dan harga jual yang lebih ekonomis.

xiii
DAFTAR ISI

Cover Proposal ................................................................................................ i


Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii
Profil Lembaga ................................................................................................ iii
Executive Summary ......................................................................................... xii
Daftar Isi .......................................................................................................... xiv
BAB 1. Pendahuluan ...................................................................................... 1
a. Latar Belakang ............................................................................................ 1
b. Tujuan dan Sasaran .................................................................................... 5
c. Manfaat, dampak sosial, dampak ekonomi................................................... 5
BAB 2. Aspek Produk dan/atau Inovasi Teknologi yang Dikembangkan ......... 7
BAB 3. Keunggulan Produk ............................................................................. 9
BAB 4. Aspek Keuangan ................................................................................. 12
BAB 5. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Calon Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi dari Perguruan Tinggi ....................................................... 13
BAB 6. Rencana Penggunaan Dana ............................................................... 18
BAB 7. Tim Pelaksana Kegiatan ..................................................................... 23
Lampiran ......................................................................................................... 24

xiv
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produk herbal ANNONA plus merupakan produk hasil penelitian payung
dosen dan mahasiswa Farmasi Universitas Ngudi Waluyo. ANNONA plus
mengombinasikan daun sirsak dan daun sukun dalam bentuk minuman siap saji.
Kombinasi daun sirsak dan daun sukun dapat digunakan untuk mengobati berbagai
macam penyakit seperti batu ginjal, diabetes militus, hipertensi dan kolesterol.
ANNONA plus dapat dikonsumsi dengan aman bagi penderita penyakit tersebut
yang salah satunya merupakan pasien pada usia lanjut.
Indonesia merupakan negara berkembang, dimana banyak penyakit yang
menyerang masyarakatnya terutama usia lanjut (geriatri). Bertambahnya umur,
fungsi fisiologi mengalami penurunan akibat proses penuaan sehingga peyakit tidak
menular banyak muncul pada lanjut usia. Selain itu masalah degeneratif
menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena infeksi penyakit menular.
Hasil Riskesdas 2013 penyakit terbanyak pada lanjut usia adalah penyakit tidak
menular (PTM) antara lain hipertensi, artitis, stroke, penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) dan Diabetes Militus.
Tabel 1. Data statistik penyakit kronis di Indonesia
NO Masalah Prevalensi
kesehatan
55 – 64 65–74 >75
Tahun tahun tahun
1 Hipertensi 45,9 57,6 63,8
2 Artitis 45 51,9 54,8
3 Stroke 33 46,1 67
4 PPOK 5,6 8,6 9,4
5 DM 5,5 4,8 3,5
6 Kanker 3,2 3,9 5
7 Penyakit 2,8 3,6 3,2
Jantung
Koroner
8 Batu Ginjal 1,3 1,2 1,1
9 Gagal jantung 0,7 0,9 1,1
10 Gagal ginjal 0,5 0,5 0,6
Sumber : Riskesdos, 2013, Kementrian kesehatan

1
Usia seseorang yang semakin bertambah maka tingkat mengidap penyakit
tersebut semakin banyak, terutama untuk geriatri banyak ditemukan berbagai
komplikasi penyakit di dalamnya. Angka kesakitan merupakan salah satu indikator
yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan penduduk. Angka kesakitan
tergolong sebagai indikator kesehatan negatif. Semakin rendah angka kesakitan,
menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang semakin baik. Angka kesakitan
penduduk lansia tahun 2014 sebesar 25,05 % artinya bahwa dari setiap 100 orang
lansia terdapat 25 orang di antaranya menderita sakit. (infodatin lansia, 2016)
Fenomena tersebut berefek pada pengobatan untuk geriatri membutuhkan
berbagai jenis obat atau sering disebut polifarmasi. Penerapan polifarmasi
mempunyai banyak sekali kekurangan seperti adanya interaksi antar obat .
Fenomena polifarmasi perlu perhatian khusus. Pengobatan untuk geriatri yang
senantiasa membutuhkan waktu pengobatan dalam jangka waktu yang lama
membutuhkan perhatian khusus, karena pengobatan dalam jangka waktu yang
lama akan menimbulkan kerusakan kerusakan pada organ – organ vital seperti
ginjal dan hati serta dapat memunculkan suatu penyakit baru dan dapat
memperparah keadaan penyakit yang telah diderita, karena penggunaan obat
dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka waktu yang lama.
Berdasrkan permasalahan tersebut diperlukan adanya langkah-langkah
inovasi alam proses pengobatan. Inovasi pengobatan dalam menghadapi
permasalahan itu dapat menggunakan tanaman herbal yang ada disekitar kita.
Indonesia merupakan negara agraris dimana tanaman dapat tumbuh dengan
subur di negara kita. Dengan menggunakan bahan baku tanaman selain harga
yang lebih ekonomis, efek samping yang ditimbulkannya pun lebih bisa
diminimalisir, karena 1 jenis tanaman banyak mengandung zat aktif yang dapat
digunakan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit , sehingga untuk geriatri yang
memiliki berbagai macam komplikasi tidak perlu banyak minum ramuan. Selain itu
penggunaan obat – obat herbal dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan
efek samping yang berbahaya bagi tubuh sehingga sangat aplikatif digunakan
untuk pengobatan geriatri.
Tanaman yang sudah terbukti bisa digunakan untuk pengobatan adalah daun
sirsak dan daun sukun. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa daun sirsak
dapat digunakan untuk pengobatan antara lain penelitian oleh Rita (2016)

2
membuktikan bahwa daun sirsak mampu digunakan untuk peluruh batu ginjal,
penelitian oleh Dani, S. (2015) membuktikan bahwa daun sirsak mampu
meningkatkan hemoglobin darah. Efektivitas daun sirsak untuk penurun kadar gula
darah juga sudah diteliti oleh Putri, K. (2012).
Tanaman lain yang sudah terbukti dan menjanjikan untuk pengobatan adalah
daun sukun. Penelitian yang mendukung ini antara lain daun sukun dapat
digunakan sebagai perlindungan terhadap sinar UV (Riadah, 2015) sebagai
imunomodulator (Prihati, 2013), sebagai anti malaria (Lyna, 2014) sebagai
antihipertensi (Khomsiyah , 2014 ),sabagai antidyslipidemia (Retno dkk, 2014).
Kombinasi daun sirsak dan daun sukun jika digunakan secara bersama–
sama akan memberikan manfaat yang lebih dibandingkan diberikan dalam bentuk
tunggal. Kombinasi daun sirsak dan daun sukun sudah diteliti oleh mahasiswa
farmasi. Kombinasi daun sirsak dan daun sukun sudah kita inisiasi dalam bentuk
sediaan minuman siap saji ANNONA plus, dimana dalam sediaan minuman siap saji
ini penyajiaannya sangat mudah dan langsung siap untuk dikonsumsi. Pembuatan
minuman siap saji ANNONA plus memiliki cita rasa yang manis, dengan
menambahkan sirup simpleks di dalamnya sehingga dapat menutupi rasa pahit dari
herbal. Minuman siap saji ANNONA plus memiliki waktu kadarluarsa yang relative
cepat karena kandungan air nya yang tinggi sehingga bakteri dan jamur lebih
mudah tumbuh.
Sasaran pasar dari minuman siap saji ANNONA plus ini adalah orang–orang
lanjut usia (geriatri). Setelah kami pelajari lebih dalam pemanfaatan sirup ini tidak
bisa dikonsumsi oleh geriatri yang menyandang komplikasi dengan diabetes militus
karena kandungan glukosa yang tinggi. Dari permasalahan tersebut kami berpikir
untuk mengembangkan produk ini agar bisa dikonsumsi lebih luas terutama
penyandang komplikasi diabetes militus dan membuat suatu sediaan yang memiliki
waktu kadaluarsa yang lebih panjang.
Produk pengembanngan ini berprinsip pada tidak menggunakan glukosa
dalam sediaan. Produk yang ingin kita buat adalah kombinasi daun sirsak dan daun
sukun dalam bentuk sediaan herbal instan dengan formula khusus untuk
mengurangi rasa pahit dari daun sehingga sediaan tersebut dapat menimbulkan
sensasi rasa yang menyenangkan. Dengan hanya menambahkan air panas pada
1 bungkus sediaan dan ditunggu beberapa menit maka sediaan sudah siap untuk

3
dinikmati. Keunggulan pengembangan produk ini selain bisa digunakan untuk
penderita komplikasi diabetes militus, sediaan ini tidak menggunakan kertas
sebagai pembungkus. Kertas yang sering digunakan untuk sediaan teh celup
mengandung pemutih kertas dimana zat tersebut (pemutih kertas) klorin dapat larut
dalam air saat sediaan itu terendam air panas , dan jika dikonsumsi dapat
berbahaya bagi tubuh seperti hidung terasa gatal, kerongkongan gatal, atau rasa
kering, batuk, susah napas, batuk , terasa cekik didada, muntah – muntah. Begitu
banyak bahaya klorin bagi tubuh,
Dari fenomena tersebut maka sediaan kami menggunakan pembungkus dari
klobot jagung. Proses pembuatan klobot jagung untuk pembungkus tidak
menggunakan bahan–bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Proses pembuatan
pembungkus dari klobot jagung ini membutuhkan peralatan dan formula khusus.
Pemanfaatan klobot jagung untuk pembungkus selain aman untuk tubuh juga
berefek positif untuk lingkungan karena dapat mengurangi penggunaan kayu untuk
pembuatan kertas dan meningkatkan pemanfaatan limbah lingkungan.
Adanya kekurangan dan permasalahan yang kami hadapi pada pembuatan
produk sebelumnya, kami berharap dengan mengikuti program Calon Perusahaan
Pemula Berbasis Teknologi ini dapat menyempurnakan produk herbal kami menjadi
produk dengan daya jual dan kualitas yang tinggi serta dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas. Selain itu, harapan kami dengan mengikuti program ini adalah
mampu membuka peluang usaha baru yang dapat dimanfaatkan oleh masyrakat
khususnya adalah masyarakat yang ada di sekitar Universitas Ngudi Waluyo,
sehingga IPTEK tidak hanya formal secara akademis tetapi IPTEK meluas untuk
masyarakat.
Program ini bertujuan merangkai secara sinergi konsep penguatan herbal
lokal yang implementatif melalui pendayagunaan tanaman herbal menjadi sebuah
produk dengan kreasi atau inovasi seperti minuman herbal siap saji. Program ini
mencoba mengembangkan sinergi antara peran Universitas sebagai pusat
penelitian dan dunia usaha. Sehingga diharapakan produk herbal ANNONA plus
dapat menjadi salah satu income generating untuk perguruan tinggi.

4
B. Tujuan dan Sasaran
1. Mengembangkan pemanfaatan bahan alam berbasis inovasi produk yang
dapat meningkatkan daya guna dan daya jual.
2. Mengembangkan potensi kewirausahaan di lingkungan Universitas Ngudi
Waluyo
3. Mengoptimalisasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
lingkungan Universitas Ngudi Waluyo

C. Manfaat
Output
1. Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam mengelola
bahan alam.
2. Penguatan kelembagaan melalui fasilitasi legalitas usaha dan produk
3. Peningkatan fasilitas produksi.
4. Peningkatan pemasaran melalui perluasan pangsa pasar.
Outcome
1. Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan SDM dalam kegiatan
kewirausahaan dan manajemen usaha.
2. Tersedianya jalur penyalur hasil alam yang menjanjikan.

D. Dampak sosial
Dampak sosial dari pengembangan produk ini untuk masyarakat yaitu :
1. Diharapkan adanya bentuk interaksi sosial antara pihak institusi dengan
masyarakat atau mitra, dengan bekerja sama dalam proses produksi dan
dapat mengembangkannya menjadi produk yang berwawasan
lingkungan, unggul dan mampu bersaing dengan kompetitor.
2. Terbentuknya hubungan persaudaraan yang erat karena adanya sentra
usaha produksi, sehingga semakin memudahkan untuk berkomunikasi
dengan masyarakat lain.
3. Munculnya sektor – sektor informal bagi masyarakat sekitar kawasan
produksi, yaitu sebagai pedagang asongan, membuka warung-warung
makan, dan toko kelontong.

5
E. Dampak ekonomi
Dampak ekonomi dari pengembangan produk tersebut, khususnya untuk
masyarakat yaitu :
1. Diharapkan dengan terbukanya usaha pengembangan produk tersebut dapat
membuka lahan pekerjaan dan pendapatan baru bagi masyarakat sekitar.
Sehingga masyarakat menjadi termotivasi untuk membuat suatu perubahan
di dalam hidup mereka.
2. Adanya pemanfaatan bahan baku dari sumber alam dapat meningkatkan
proses good agriculture process dan pengolahan limbah yang tepat.
Masyarakat diberikan pelatihan tentang cara pemanenan,
pengolahan,pemprosesan sumber alam ,sehingga menghasilkan produk
unggul, berkualitas sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
3. Penggunaan limbah daur ulang dari alam dapat meningkatkan keingitahuan
masyarakat untuk semakin berinovasi / berkreasi memanfaatkan sisa limbah
yang masih dapat diolah. Sehingga dapat digunakan menjadi produk yang
layak jual

6
BAB 2. ASPEK PRODUK DAN/ATAU INOVASI TEKNOLOGI YANG
DIKEMBANGKAN

A. Deskripsi Produk
ANNONA plus merupakan suatu produk hasil komitmen bersama untuk
meningkatkan kesehatan dan menekan angka kesakitan lanjut usia dengan
memanfaatkan tanaman herbal untuk mengangkat budaya pengobatan tradisional
dan warisan luhur nenek moyang. ANNONA plus merupakan minuman yang terbuat
dari kombinasi herbal daun sirsak dan daun sukun. ANNONA plus yang kami
kembangkan pada program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi ini
merupakan inovasi dari produk ANNONA plus generasi pertama.
Pembuatan ANNONA plus dilakukan secara dengan bahan baku pilihan
yang telah terstandarisasi. ANNONA plus dilengkapi dengan herbal daun sereh
sebagai penambah aroma dan cita rasa.
ANNONA plus produk inovasi kami akan dikemas menggunakan kertas dari
klobot jangung, tidak lagi menggunakan kertas pembungkus biasa. Hal ini
merupakan teknologi yang akan kami terapkan dengan prinsip Green and High
Quality Product seperti konsep yang telah kami rancang. Kelebihan teknologi kami
adalah mengurangi penggunaan bahan kimia pada produk dengan tetap
memberiakn kualitas yang terbaik bahkan jauh lebih baik dari produk sebelumnya.
Penyajian herbal instan ANNONA plus sangat praktis dan dapat dikonsumsi
setiap hari tanpa efek samping baik bagi penderita maupun bukan penderita. TSatu
kantong dengan berat 2 gram diseduh dengan air hangat 200 ml atau setara satu
gelas merupakan takaran untuk satu kali minum. Penambahan madu atau perasan
lemon dapat digunakan untuk menambah cita rasa.

B. Pengembangan Bahan Baku, Peralatan Dan Perlengkapan


Bahan baku yang digunakan berasal dari desa Candirejo Ungaran yang
merupakan desa binaan dari Universitas Ngudi Waluyo. Peningkatan mutu bahan
baku dilakukan dengan pelatihan kepada masyarakat desa binaan mengenai
bagaimana cara pengolahan bahan baku yang baik dan benar , karena pengolahan
bahan baku akan mempengaruhi kandungan zat aktif dan mutu produk yang
dihasilkan.
7
Gambar 1. Proses pemetikan bahan baku dari Desa Candirejo Ungaran

ANNONA plus dibuat dari serbuk daun sirsak dan daun sukun dengan ukuran
partikel tertentu sehingga membutuhkan alat penyerbukan dengan tehnologi tinggi
sehingga kualitas tiap produksi seragam. Serbuk dibungkus dengan kertas celup
yang berbahan dasar klobot jagung. Pengemasan herbal instan ANNONA plus
menggunakan pembungkus yang mampu mempertahankan kemanjuran dari herbal.
Pemasaran produk ANNONA plus direncanakan akan dimulai dari lingkungan
akademisi kampus Universitas Ngudi Waluyo. UniversitasNgudi Waluyo.mempunyai
apotek K24 sebagai apotek pendidikan yang letaknya sangat strategis dijalur utama
jalan raya Solo Semarang, sehingga dapat digunakan sebagai lahan awal untuk
pemasaran produk ANNONA plus.

Gambar 2. Apotek pendidikan Universitas Ngudi Waluyo

8
BAB 3. KEUNGGULAN PRODUK

Pengembangan produk minuman herbal siap saji yang akan kami produksi
menjadi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk yang sudah
ada di pasaran. Selain kombinasi herbal daun sirsak dan sukun, serta tambahan
herbal sereh sebagai penambah cita rasa dan aroma, keunggulan lain yang dimiliki
produk kami adalah dosis lebih tepat. Herbal instan dikemas dalam kantong-
kantong celup, dimana setiap kantong sudah diukur dengan tepat masing-masing
komposisi bahan baku. Sehingga lebih tepat dosis untuk setiap kali minumnya.
Keunggulan lainnya adalah ketahanannya yang lebih awet dan stabil. Bentuk
minuman siap saji memiliki masa kadaluarsa yang pendek. Bentuk herbal instan
ANNONA plus, terbuat dari herbal-herbal yang dikeringkan, sehingga lebih tahan
lama. Adanya herbal daun sereh yang ditambahkan akan menambah kenikmatan
dan mengurangi rasa sepat dari herbal daun sirsak sukun. Minuman herbal instan
yang disajikan dalam bentuk celup lebih praktis dan bagi konsumen dengan kadar
gula darah tinggi atau penderita Diabetes mellitus tidak perlu menggunakan asupan
gulatinggi seperti pada produk sirup yang sebelumnya.
Keunggulan khas yang merupakan basis dari produksi herbal kami adalah
menggunakan kantong kemas dari klobot jagung. Penggunaan kantong kemas yang
biodegradable dan bebas klorin ini yang membedakan produk kami dengan
kompetitor lainnya. Selain aman bagi kesehatan, pengolahannya tidak
menggunakan bahan kimia berbahaya. Kantong kemas dibuat dengan mendaur
ulang kulit jagung, sehingga mendukung terlaksananya Green dan High Product.

C. Kelayakan Pasar
Harga jual produk ANNONA plus dengan kemasan kardus kecil berisi 25
kantong celup adalah sebesar Rp 15.000,-. Harga tersebut jauh lebih murah
dibandingkan harga produk herbal sejenis. Kami memberikan patokan harga
tersebut dengan asumsi bahwa herbal ANNONA plus yang kami produksi dapat
dijangkau oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat memperoleh solusi baru
terkait dengan pengobatan herbal. Selain itu, dengan perhitungan analisa kami,
dengan harga tersebut nilai dan potensi keuntungan sudah diperoleh. Sehingga,

9
produk ANNONA plus layak untuk dikembangkan serta dipasarkan secara meluas
ke masyarakat.

D. Kompetitor produk
Produk ANNONA plus belum memiliki pesaing baik dari produk lokal maupun
produk industri, baik dari bahan baku, inovasi, teknologi, serta prinsip branding yang
digunakan. Pada umumnya, produk sejenis yang sudah ada di pasaran hanya terdiri
dari satu bahan baku herbal. Sedangkan ANNONA plus menggunakan inovasi
kombinasi dua jenis herbal dalam satu produk. Sehingga potensi dan peluang di
pasaran sangat besar. Belum adanya pesaing ini dapat menjadikan motivasi dari tim
produksi dan inovasi untuk memproduksi ANNONA plus dalam jumlah besar.
Sehingga, kebutuhan masyarakat akan produk ANNONA plus dapat terpenuhi.

Gambar 3. Desain kemasan kardus ANNONA plus

10
Proses Produksi Herbal Instan ANNONA plus

Proses Pemilihan Bahan Baku


Bahan Baku Klobot Jagung

Proses pengolahan sampai Kantong celup


menjadi serbuk klobot jagung

Pencampuran sesuai Pemasukan herbal


Komposisi ke kantong

Packing
11
BAB 4. ASPEK KEUANGAN

A. Kebutuhan investasi
1. Kebutuhan prainvestasi, meliputi survey studi kelayakan lapangan/pasar,
dan Izin-izin.
2. Peralatan produksi, sewa Mesin grinder, Mesin Pengering, Mesin
Penggiling, Mesin Pengemasan, meja produksi
3. Tempat produksi dan pemasaran, sewa tempat produksi, sewa gudang,
Promosi, kemasan dan label
4. Modal kerja, bahan baku, tenaga kerja, listrik, air, telepon dan lain-lain

B. Sumber-Sumber Pembiayaan
1. Sumber pembiayaan dari program CPPBT Kemenristek Dikti
2. Sumber pembiayaan mandiri (lembaga dan CPPBT)

C. Biaya produksi
1. Bahan baku daun sirsak dan sukun
2. Bahan Pendukung
3. Bahan Pengemasan
4. Tenaga Kerja Langsung

D. Analisa Perkiraan Keuangan

Tabel 2. Proyeksi Keuangan

No. Uraian Jumlah (Rp)


1. Gaji, upah, honor 37.370.000,-
2. Bahan habis pakai 114.250.000,-
3. Perjalanan dinas 27.000,-
6. Lain-lain 104.750.000,-
Total 283.370.000,-

12
BAB 5. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI DARI
PERGURUAN TINGGI

Bulan/Minggu
No. Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Koordinasi tim
pelaksana
2 Perijinan BPOM
3. Pengembangan
bahan baku,
peralatan, dan
perlengkapan
4 Pelatihan
manajemen usaha
5 Pelatihan produksi
6 Pelatihan
pengemasan dan
labeling
7 Pelatihan keuangan
dan perpajakan
8 Pelaksanaan
produksi
9 uji kadarluarsa
10 Pameran produk
11 Pendampingan
12 Peyusunan laporan
13 Monev
13
NO Nama kegiatan Tujuan Waktu Rincian aktivitas Target kegiatan
1. Koordinasi tim pelaksana Persamaan persepsi Minggu 1 bulan April Rapat koordinasi Setiap anggota tim
dan koordinasi 2017 pelaksanaanmemiliki
persepsi yang sama
serta pembagian
tugas.
2 Pengajuan ijin BPOM Meningkatkan aspek Minggu 2 -3 bulan Mengajukan Mendapatkan Ijin
legal produk April 2017 perinijan edar dari BPOM
3 Pengembangan bahan Meningkatkan Minggu 3 bulan April Pengadaan bahan Meningkatnya
baku, peralatan, dan kapasitas produksi 2017 bakudan sewa kapasitas produksi
perlengkapan herbal instan perlengkapan dan
ANNONA plus peralatan produksi
4 Pelatihan manajemen Meningkatkan Minggu 4 bulan April Pemaparan dan Meningkatnya
usaha kapasitas dan 2017 demonstrasi ketrampilan SDM
ketrampilan dalam dalam mengelola
manajemen usaha, usaha
keuangan dan
adminstrasi
5 Pelatihan produksi Meningkatnya Minggu 4 bulan April Paparan dan Meningkatnya
ketrampilan produksi 2017 demonstasi : ketrampilan SDM
pengelola  Pemilihan bahan dalam memproduksi
14
baku, pencucian, produk pilihan
perajangan,
pengeringan,
penggilingan,
pengayakan,
pencampuran.
 Pengenalan dan
pengoperasian
alat produksi
6 Pelatihan pengemasan dan Meningkatnya Minggu 4 bulan April Paparan dan Meningkatnya
labeling ketrampilan 2017 demonstrasi cara ketrampilan SDM
pengemasan dan mengemas dan dalam mengemas
labeling memberi label pada dan memberi label
produk produk khasiat obat
tetap terjamin.
7 Pelatihan keuangan dan Meningkatnya Minggu 4 bulan April Paparan dan Meningkatnya
perpajakan ketrampilan pengelola 2017 demonstasi teknik ketrampilan SDM
dalam mengelola administrasi dalam mengelola
keuangan dan keuangan dan keuangan dan
pelaporan pajak. perpajakan pelaporan pajak.
8 Pelaksanaan produksi Memproduksi herbal Bulan Mei sampai Juli Produksi masal Target produksi 200

15
instan ANNONA plus 2017 herbal instan “ kemasan kardus isi
ANONA PLUS” 25 kantung .
9 uji kadaluarsa Mengetahui waktu Minggu 1 dan 2 Juni Melakukan Waktu kadaluarsa
kadaluarsa sediaan 2017 pengujian T90 hebal instan
(kadaluarsa) ANNONA plus
10 Pameran produk Mengenalkan produk Bulan Agustus Mengikuti pameran Khalayak umum
herbal instan - pameran mengetahui produk
ANNONA plus ke inovasi herbal instan
khalayak umum ANNONA plus
11 Pendampingan Memberikan fasilitas Tiap minggu ke 2 Diskusi, kunjungan Menanggulangi
konsultasi dan bulan Mei,Juni dan lapangan setiappermasalahan
menampung umpan Juli 2017 dan kendala
balik produksi
berdasarkan umpan
balik
12 Penyusunan laporan Memberikan laporan Tahap I : minggu 2 Diskusi, menyusun Memberi laporan ke
perkembangan bulan September 2017 laporan
produksi Tahap II: minggu 2
bulan November 2017
13 Monev Mengetahui Minggu 1 Desember Diskusi, kunjungan Mencatat dan
perkembangan dan 2017 lapangan memantau

16
mencatat memberikan perkembangan
masukan pencapaian program serta
program yang belum memberikan
terlaksana masukan kepada
pelaksana program

17
BAB 6. RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN

A. Biaya personil
Gaji , upah dan honor
Uraian Vol Satuan Harga satuan Jumlah (Rp)
1. Pembantu peneliti studi kelayakan produk 2 orang 40 OJ 25.0000 2.000.000
2. Surveyor kelayakan studi 4 orang 40 OR 8.000 1.280.000
3. Pembantu lapangan studi kelayakan 5 orang 14 OH 85.000 5.950.000
4. Analisis data kelayakan studi 2 orang 1 OP 1.470.000 2.940.000
5. Pembantu lapangan program CPPBT 2 orang 40 OH 80.000 6.400.000
6. Kesekretariatan program CPPBT 2 orang 4 OB 400.000 3.200.000
7. Upah tenaga kerja produksi 3 orang 4 OB 1.300.000 15.600.000
Jumlah 37.370.000

B. Biaya Non personil


1) Bahan habis pakai
Bahan Justifikasi Vol Satuan Harga Jumlah (Rp)
Pemakaian satuan
Bahan baku simplisia Bahan baku 1000 kg 80.000 80.000.000
simplisia daun sirsak
50 kg
Bahan baku
simplisia daun sukun
50 kg
Bahan pendukung Bahan baku 100 kg 100.000 10.000.000
18
simplisia sereh
Bahan pengemas kertas klobot jagung dan tali Untuk pengemasan 5000 pcs 2.500 12.500.000
produk per kantong
Aluminium foil Pembungkus 100 paket 20.000 2.000.000
kemasan daun
sirsak sukun
Cetak leafflet / brosur Untuk pemasaran 2000 pcs 3000 6.000.000
produk
Tas kemasan produk untuk konsumen Digunakan untuk 50 pcs 6000 1.750.000
packing produk
ATK Alat tulis kantor 1 paket 2.000.000 2.000.000
untuk adminstrasian
Jumlah 114.250.000
2) Perjalanan
Tujuan Vol Satuan Biaya Jumlah)
satuan(Rp) (Rupiah
Perjalanan Pelaksana CPPBT kelokasi
Transport lokal sebanyak 4 orang 20 paket 150.000 15.000.000
Paparan proposal Semarang-Jakarta PP 4 paket 3.000.000 12.000.000
Jumlah 27.000.000

C. Lain lain
Uraian Vol Satuan Biaya Jumlah (Rp)
satuan
(Rp)
Utiliti daya listrik,air, komunikasi , wifi 5 bulan 850.000 4.250.000
Biaya pengembangan website 1 paket 2.500.000 2.500.000
Promosi melalui radio, TV, dan media cetak 1 paket 5.000.000 5.000.000
19
Pameran di Jakarta 1 paket 15.000.000 15.000.000
Pembuatan tester kemasan sachet @5 bks 100 paket 20.000 2.000.000
Sewa gudang dan tempat produksi 1 Tahun 12.000.000
Sewa peralatan dan perlengkapan produksi 1 Tahun 10.000.000
Pengurusan sertifikat halal 1 paket 10.000.000
Pengurusan sertifikat BPOM 1 paket 10.000.000
Pengurusan uji lanjut lab 1 paket 5.000.000
Pelatihan dan FGD 5 paket 3.000.000 15.000.000
Honorarium narasumber 2 orang 5 kegiatan 10 OJ 1.000.000 10.000.000
Dokumentasi 1 paket 1.000.000 1.000.000
Penyusunan laporan 1 Paket 1.500.000 1.500.000
Penggandaan laporan 10 paaket 150.000 1.500.000
Jumlah 104.750.000
TOTAL KESELURUHAN 283.370.000

20
Tabel 3. Perencanaan Cashflow

Periode bulan
Uraian Biaya
April Mei Juni Juli
I. Biaya investasi
a. Penyusutan 750.000 750.000 750.000 750.000
aktiva tetap
perbulan
b. Sewa tempat 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Total biaya 1.750.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000
investasi
II. Biaya variabel
a. Biaya 3.750.000 3.750.000 3.750.000 3.750.000
operasional
b. Upah tenaga 1.300.000 1.300.000 1.300.000 1.300.000
kerja
Total biaya 5.050.000 5.050.000 5.050.000 5.050.000
variabel
III. Biaya lain-lain
a. Biaya 500.000 200.000 700.000 500.000
transportasi
b. Biaya promosi 1.000.000 1.000.000 500.000 500.000
Total biaya lain- 1.500.000 1.200.000 1.200.000 1.000.000
lain
IV. Total biaya 8.300.000 8.000.000 8.000.000 7.000.000
produksi
V. Penjualan 9.000.000 12.000.000 12.000.000 7.500.000
VI. Laba 700.000 4.000.000 4.000.000 500.000

Analisis Usaha
BEP harga produksi =Total biaya/volume produksi
= Rp 7.825.000,-/625
= Rp 12.520,-
Jadi usaha ini akan mencapai titik impas pada harga Rp 12.520,-.

BEP volume produksi = total biaya/harga


= Rp 7.825.00,-0/Rp 15.000,-
= 522 ≈ 525
Jadi pada tingkat volume produksi sekitar 525 botol perbulan, usaha ini berada
pada titik impas.

21
Keuntungan
Total penjualan Rp 9.375.000,-
HPP Rp 5.050.000 -
Laba kotor Rp 4.325.000,-
Biaya non operasional Rp 1.500.000,-
Laba bersih Rp 2.825.000,-

ROI = keuntungan/total biaya


= Rp 2.825.000,-/Rp 7.825.000,-
= 0,3585 atau 35,85%

Sehingga usaha ini layak dikembangkan karena setiap pembiayaan Rp 100,00


diperoleh keuntungan sebesar Rp 35,85.

22
BAB 7. TIM PELAKSANA KEGIATAN

Tim pelaksanaan kegiatan ini merupakan kumpulan dari berbagai disiplin


ilmu yang ada di Universitas Ngudi Waluyo. Dalam pelaksanaan kegiatan ini
melibatkan berbagai keahlian. Antara lain :
1. Niken Dyahariesti, S.Farm, Apt., M.Si dibidang keahlian manajemen
farmasi sebagai koordinator pelaksana.
2. Rissa Laila Vifta, S.Si., M.Si bidang keahlian kimia sebagai anggota
3. Fania Putri Luhurningtyas, S.Farm, M.Si., Apt bidang keahlian
pengobatan bahan alam sebagai anggota
Selain dukungan Sumber Daya Manusia ( SDM) , kegiatan ini melibatkan sarana
prasarana yang tersedia di Universitas Ngudi Waluyo . Selain itu kegiatan ini juga
melibatkan laboran, mahasiswa farmasi dan mahasiswa gizi serta masyarakat di
desa Candirejo Ungaran sebagai desa binaan dari Universitas Ngudi Waluyo
sebagai penghasil bahan baku.

23
LAMPIRAN

1. Spesifikasi Prototipe produk

HERBAL INSTAN ANNONA plus

ANNONA plus merupakan minuman herbal yang dapat digunakan untuk


berbagai jenis penyakit. Kandungan flavonoid, tanin dan saponin yang terdapat di
daun sirsak (Anona squamosa) dapat mengobati hipertensi, diabetes militus dan
kolesterol. Kombinasi dengan daun sukun (Artocarpus ultilis) yang juga
mengandung flavonoid dapat memberikan efek pengobatan yang maximal.
Penambahan herba sereh dapat menciptakan sensasi rasa yang menyenangkan.
Herbal instan “ANONA PLUS” dapat dikonsumsi untuk usia lanjut.

Cara penyajian:
Masukkan 1 kantong herbal instan ANNONA plus” ke dalam cangkir. Tuangkan
air panas ± 200 ml dan diamkan beberapa saat. Herbal instan ANNONA plus siap
dinikmati.
Dapat dikonsumsi satu kali sehari.

Komposisi:
Herba daun sirsak ( Anona squamosa) 1 gram
Herba daun sukun ( Artocarpus ultilis) 1 gram
Herba sereh secukupnya.
Kemasan kardus isi 25 kantong .

24
2. Curriculum Vitae

Biodata Ketua
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama lengkap dengan gelar) : Niken Dyahariesti,S.Farm.,Apt.,M.Si
2. Jabatan fungsional : Tenaga Pengajar
3. Jabatan struktural : Kepala Bidang Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat Prodi
Farmasi Universitas Ngudi Waluyo
4. NIK/NIP/NO IDENTITAS : A.11.091187.5.205
5. NIDN : 0609118702
6. Tempat tanggal lahir : Sukoharjo, 9 November 1987
7. Email : nikenariesti@yahoo.com
8. Alamat umah : WiroragenRt 02 Rw 07 Ngadirejo
Kartasura Sukoharjo
9. Alamat kantor : Jalan GedongSongo Candirejo Ungaran
10. Lulusan yang dihasilkan : 90
11. Mata kuliah yang diampu : Manajemen Farmasi, Farmakoekonomi,
Farmakologi Molekuler, Kromatografi,
Sistem Penghantaran Obat,
Farmakognosi, Fitokimia

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2

Nama perguruan tinggi USB USB

Bidang ilmu Farmasi Manajemen Farmasi


Rumah Sakit

Tahun masuk–lulus 2005 - 2009 2009 - 2010

25
26
Biodata Anggota I
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Rissa Laila Vifta, S.Si., M.Sc.
2. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
3. Jabatan Struktural : Kepala Laboratorium Kimia Prodi Farmasi
Universitas Ngudi Waluyo
4. NIP : 199007272015042003
5. Tempat/ Tanggal Lahir : Grobogan, 27 Juli 1990
6. Alamat rumah : Jalan KH Sofwanduri Desa Kuwaron
Kecamatan Gubug-Grobogan
7. No.HP : 085727733926
8. Email : rissa_laila@yahoo.co.id
9. Mata kuliah yang diampu : Kimia Organik, Kimia Analitik, Fitokimia

B. PENDIDIKAN FORMAL
S1 S2

Nama perguruan tinggi UNNES UGM

Bidang ilmu Kimia Kimia

Tahun masuk–lulus 2008-2012 2012-2014

Judul skripsi/tesis Sintesis Lapis Tipis Sintesis ZnO/MCM-41


TiO2 Termodifikasi Secara Sonokimia
Silika Secara Sol-Gel Untuk Fotodegradasi
Sebagai Bahan Zat Warna Metilen Biru
Antifogging

Nama pembimbing Sigit Priatmoko, M.Sc Dr. Sutarno, M.Sc


Harjito, M.Sc Dr. Suyanta, M.Sc.

C. PENELITIAN YANG PERNAH DILAKUKAN


1. Sintesis Lapis Tipis Berbasis Nanopartikel TiO2 Termodifikasi Silika
Secara Sol-Gel Sebagai Bahan Antifogging (Didanai sebagai PKMP Dikti
Tahun 2011)

27
2. Pembuatan Kaca “Anti-Kabut” Berbasis Nanomaterial Semikonduktor
Titania Berpengemban Silika Secara Sol-Gel (Didanai Sebagai PKM-KC
Dikti Tahun 2011)
3. Pembuatan Solar Sel Fleksibel Berbasis Komposit Hibrida Titania
Sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan (Didanai Sebagai
PKMP Dikti Tahun 2010 dan Lolos PIMNAS)
Nb : Penelitian ini juga lolos sebagai salah satu penelitian yang didanai
PATEN oleh DIKTI tahun 2012
4. Sintesis ZnO Nanorod Tersensitasi Zat Warna Menggunakan Metode
Chemical Bath Deposition dan Aplikasinya Sebagai Dye Sensitized Solar
Cell (Didanai Sebagai PKMP Oleh LEMLIT-UNNES)
5. Sintesis ZnO/MCM-41 Secara Sonokimia Untuk Fotodegradasi Zat
Warna Metilen Biru (Dana Beasiswa Unggulan DIKTI)
6. Studi Aktifitas Fotokatalitik MCM-41 Teremban Zn Pada Zat Warna
Metilen Biru (Dana Beasiswa Unggulan DIKTI)

D. PENGABDIAN MASYARAKAT YANG PERNAH DILAKUKAN


1. Pengembangan Metode Art Learning And Education Berbasis
Masyarakat Melalui Kegiatan Swawisata Sebagai Upaya Implementasi
Seni Di Desa Genting (Didanai sebagai PKMM-Dikti tahun 2010)
2. Pelatihan “Lagu dan Dolanan Anak” Sebagai Upaya Pengenalan Seni
Dan Budaya Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Desa Genting-
Kecamatan Jambu
3. Pelatihan “Rumah Plastik” dan “Bank Sampah” Sebagai Upaya
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Di Desa Mangunharjo
4. Pembangunan POSDAYA Empat Pilar Sebagai Pendorong Kegiatan
Swadaya Masyarakat Di Desa Mangunharjo
5. Pelatihan Pembuatan “Kompos Organik” dan Cara Pemasarannya
Sebagai Upaya Peningkatan Penghasilan Masyarakat Desa
Mangunharjo-Mangkang

E. PUBLIKASI YANG PERNAH DILAKUKAN


1. Jurnal MIPA UNNES (Vol 1, April 2012)

28
29
Biodata Anggota II
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama lengkap (dengangelar) : Fania Putri L,S.Farm.,Apt.,M.Si
2. Jabatan fungsional : Tenaga Pengajar
3. Jabatan struktural : Kepala Laboratorium Fitokimia Prodi
Farmasi Universitas Ngudi Waluyo
4. NIK/NIP/NO IDENTITAS : 3373016704910002
5. NIDN :-
6. Tempat tanggal lahir : Salatiga , 27 April 1991
7. Email : faniaputriluhurningtyas@gmail.com
8. Alamat rumah : Jl. DlikosariRt 01 Rw 02 No.1 Blotongan
Salatiga
9. Alamat kantor : Jalan GedongSongo Candirejo Ungaran
10. Lulusan yang dihasilkan :-
11. Mata kuliah yang diampu : Fitokimia, Kimia Medisinal

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2

Nama UMS ITB Bandung


perguruantinggi

Bidangilmu Sains dan Bahan Alam Farmakologi - Toksikologi

Tahun masuk – 2009 - 2013 2014 - 2016


lulus

Judulskripsi/tesis Aktivitas Larvasida Fraksi Kajian Metode Skrining


Nonpolar Ekstrak Etanol Aktivitas Anticacing Dan Uji
Daun Inggu (Rutaangusti Aktivitas Anticacing Ekstrak
folia L ) Terhadap Larva Etanol Biji, Buah Dan Daun
Nyamuk A.acotinus dan Karika (Carica pubescens
A.maculatus Beserta Profil Lenne&k.Koch )
Kromatografinya

30
31

Anda mungkin juga menyukai