Anda di halaman 1dari 35

PRE PLANNING

PENYULUHAN HIPERTENSI
DI RW III KELURAHAN LUBUK LINTAH
KECAMATAN KURANJI

OLEH:
KELOMPOK I’18

1. Suci Meilisya S.Kep


2. Suci Rahmayuni, S.Kep
3. Annisa, S.Kep
4. Zilla Hanifia, S.Kep
5. Mergana Satwika Arini, S.Kep
6. Irene Pradita, S.Kep
7. Ingga Afriona, S.Kep
8. Tri Guspita Sari, S.Kep
9. Ira Angraini, S.Kep
10. Elsy Sovianty, S.Kep
11. Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep
12. Riantika Ervina, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
PRE PLANNING PENYULUHAN HIPERTENSI DAN DM
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RW III KELURAHAN LUBUK LINTAH
KECAMATAN KURANJI
Juli 2019

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu penyakit system perdarahan yang

banyak dijumpai dimasyarakat. Sampai saat ini hipertensi masih tantangan

besar di Indonesia. Hal ini disebabkan hipertensi merupakan kondisi yang

sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Hal itu merupakan

masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 34,1% pada

tahun 2018 yang mana pada tahun 2013 angka kejadiannya hanya sebesar

25,8% (Riskesdas,2018).

Hipertensi bukan penyakit menular tetapi merupakan suatu penyakit

yang perlu diwaspadai akan dampak lebih lanjutnya. Berbagai hal yang

menjadi pencetus terjadinya hipertensi maupun memperberat penyakit ini

sangat banyak. Diantaranya yaitu pola makan, pola aktivitas, umur dan

kepatuhan minum obat pada penderita yang sudah terkena hipertensi.

Data dari RISKESDAS,2018 menyebutkan bahwa ada dua hal yang

menjadi hambatan besar dalam menanggulangi dan mengetahui penyakit

hipertensi secara dini yaitu, penderita hipertensi yang tidak patuh terhadap

pengobatan dan masyarakat beresiko yang enggan memeriksakan

kesehatannya terutama hipertensi. Prevalensi penderita hipertensi yang tidak

patuh terhadap pengobatan tercatat pada tahun 2018 sebanyak 32,3% dan hal

yang menjadi alasan terbanyak penderita hipertensi tidak patuh terhadap

pengobatan adalah merasa sudah sehat (59,8%), tidak rutin ke pelayanan


kesehatan (31,3%) dan minum obat tradisional (24,5%). Hal ini sesuai

dengan hasil survey yang dilakukan oleh mahasiswa Praktek Profesi Ners

pada masyarakat RW III Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.

Berdasarkan kuesioner dan wawancara yang dilakukan pada lansia, sebagian

besar mengaku sudah merasa sehat dan enggan memeriksakan kesehatan

mereka ke pelayanan kesehatan. (Riskesdas,2018)

Berdasarkan latar belakang di atas, mahasiswa tertarik untuk

mengadakan penyuluhan hipertensi dan pemeriksaan hipertensi terhadap

masyarakat terutama lansia di RW III Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan

Kuranji .

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu

memahami konsep teori hipertensi.


2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu :
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
c. Mengetahui cara mencegah dan pengobatan hipertensi
d. Mengetahui dampak tidak patuh obat hipertensi
e. Mengetahui tips patuh obat hipertensi
f. Mengetahui pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin

C. Pelaksanaan Kegiatan
 Topik Kegiatan
Penyuluhan tentang penyakit hipertensi pada lansia

 Sasaran
Sasaran umum : Semua warga usia dewasa dan lansia di RW III
Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji
Sasaran khusus : Semua warga usia dewasa dan lansia yang menderita
hipertensi di RW III Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji

 Metode
Ceramah
Diskusi

 Media dan Peralatan


a. Laptop
b. Infokus
c. Leaflet

 Tempat
Aula kantor Kelurahan Lubuk Lintah

 Waktu
Hari : Sabtu, 28 Juli 2019
Jam : 07.30 Wib -08.00 Wib

 Pengorganisasian
a. Setting Tempat Penyuluhan

Moderator

Penyuluh
Notulis

Observer

Fasilitator

Lansia
Media Penyuluhan

A. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP
KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN KLIEN
KEGIATAN

Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri serta 2. Mendengarkan
pembimbing
3. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan materi
penyuluhan

4. Kontrak waktu dan perkenalan 4. Menjawab dan


mendengarkan

Pelaksanaan 1. Menggali pengetahuan klien 1. Menjawab


(15 menit) tentang pengertian dari hipertensi pertanyaan
(semampunya)
2. Memberikan re-inforcement positif 2. Mendengarkan
terhadap jawaban klien

3. Menjelaskan pengertian hipertensi 3. Mendengarkan


dan
memperhatikan

4. Menggali pengetahuan klien 4. Menjawab


tentang penyebab penyakit dari pertanyaan
penyakit hipertensi (semampunya)

5. Memberikan re-nforcement positif 5. Mendengarkan


terhadap jawaban

6. Menjelaskan penyebab penyakit 6. Mendengarkan


hipertensi dan
memperhatikan
7. Menggali pengetahuan klien 7. Menjawab
tentang akibat dari penyakit pertanyaan
hipertensi (semampunya)

8. Memberikan re-nforcement positif 8. Mendengarkan


terhadap jawaban

9. Menjelaskan tentang akibat 9. Mendengarkan


hipertensi dan
memperhatikan
10. Menggali pengetahuan klien 10. Menjawab
tentang cara pencegahan dari pertanyaan
hipertensi (semampunya)
11. Mendengarkan
11. Memberikan re-nforcement positif
terhadap jawaban 12. Mendengarkan
dan
12. Menjelaskan cara pencegahan dari memperhatikan
hipertensi 13. Menjawab
pertanyaan
13. Menggali pengetahuan klien (semampunya)
tentang pentingnya patuh obat
hipertensi 14. Mendengarkan

14. Memberikan re-nforcement positif 15. Mendengarkan


terhadap jawaban dan
memperhatikan
15. Menjelaskan tentang pentingnya 16. Menjawab
patuh obat hipertensi pertanyaan
(semampunya)
16. Menggali pengetahuan klien 17. Mendengarkan
tentang dampak tidak patuh obat
hipertensi
18. Mendengarkan
17. Memberikan re-nforcement positif dan
terhadap jawaban memperhatikan
19. Menjawab
18. Menjelaskan tentang dampak tidak pertanyaan
patuh obat hipertensi (semampunya)

19. Menggali pengetahuan klien 20. Mendengarkan


tentang pentingnya pemeriksaan
kesehatan rutin
21. Mendengarkan
20. Memberikan re-nforcement positif dan
terhadap jawaban memperhatikan

21. Menjelaskan tentang pentingnya


pemeriksaan kesehatan rutin

Penutup 1. Memberi kesempatan pd klien 1. Bertanya


(10 menit) untuk menanyakan materi yang 2. Mendengarkan
kurang jelas dan
2. Menjawab pertanyaan klien memperhatikan
3. Menyimpulkan materi bersama 3. Menjawab
klien 4. Mendengarkan
4. Memberi kesempatan kepada 5. Menjawab salam
pembimbing jika ada masukan dan
saran
5. Terminasi dan salam

B. URAIAN TUGAS
Penanggung Jawab : Ns. Mahathir, M.Kep, Sp.Kep. Kom
Moderator : Ingga Afriona, S.Kep
Presentator : Mergana Satwika Arini, S.Kep
Observer : Suci Meilisya S.Kep
Fasilitator : Suci Rahmayuni, S.Kep
Annisa, S.Kep
Zilla Hanifia, S.Kep
Irene Pradita, S.Kep
Tri Guspita Sari, S.Kep
Ira Angraini, S.Kep
Elsy Sovianty, S.Kep
Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep
Riantika Ervina, S.Kep

C. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 70 % lansia menghadiri kegiatan
b. Tempat dan peralatan yang dibutuhkan tersedia
c. Mahasiswa menjalankan tugas yang diberikan
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang ditetapkan
b. 70 % peserta yang hadir mendengarkan dan berpatisipasi aktif dalam
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. 60 % dari peserta yang hadir mengenal dan dapat menyebutkan
tentang penyakit hipertensi meliputi defenisi, penyebab, tanda dan
gejala
b. 60 % dari peserta yang hadir mampu melakukan perawatan pada
lansia dengan hipertensi

LAMPIRAN
HIPERTENSI

A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik – diastolik yang tidak

normal. Batas sistolik 140 – 190 mmhg dan diastolik 90 – 95 mmhg yang

merupakan garis batas hipertensi. ( silvia a. Price. 2000 )


B. PENYEBAB HIPERTENSI
1. Bertambahnya usia
2. Stres
3. Faktor keturanan
4. Sering merokok
5. Pola makan yang tidak sehat
6. Sering mengkomsumsi minuman beralkohol
7. Terlalu sering mengkomsumsi garam yang berlebihan
8. Tidak pernah gerah dan tidak pernah olahraga
9. Kelebihan berat badan atau obesitas

C. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN


Adapun dalam mengendalikan tekanan darah bagi penderita

hipertensi khususnya lansia dapat dilakukan dengan gerakan CERDIK,

yaitu :
Cek kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok
Rajin aktivitas fisik
Diet seimbang
Istirahat cukup
Kendalikan stress

D. PATUH MINUM OBAT


Tidak sedikit masyarakat yang salah kaprah tentang pengobatan
hipertensi. Obat hanya diminum saat merasa ada keluhan, dan saat keluhan
membaik atau obat habis mereka tidak kontrol kembali ke dokter. Padahal,
obat anti hipertensi harus diminum teratur.
Pengobatan yang tidak teratur dapat menyebabkan tekanan darah
kembali naik. Tekanan darah yang naik turun ini dapat menimbulkan efek
yang buruk bagi kesehatan. Berikut beberapa penyakit akibat dampak lanjut
hipertensi yang tidak terkontrol :
1. Stroke
2. Sakit jantung
3. Penurunan fungsi mental seperti demensia (pikun).

E. AKTIVITAS FISIK BAGI LANSIA DENGAN HIPERTENSI


1. Olahraga intensitas sedang minimal 150 menit dalam seminggu

atau intensitas berat 75 menit dalam seminggu.


2. Olahraga keseimbangan paling sedikit 3x seminggu
3. Olahraga kekuatan atau ketahanan otot minimal 2x seminggu
Jenis olahraga untuk aktivitas fisik lansia :
- Jalan kaki - Berenang
- Jogging - Menari
- Senam - Main tenis/badminton
- Bersepeda - Yoga

PRE PLANNING

PENYULUHAN DIABETES MELLITUS


DI RW III KELURAHAN LUBUK LINTAH
KECAMATAN KURANJI

OLEH:
KELOMPOK I’18

13. Suci Meilisya S.Kep


14. Suci Rahmayuni, S.Kep
15. Annisa, S.Kep
16. Zilla Hanifia, S.Kep
17. Mergana Satwika Arini, S.Kep
18. Irene Pradita, S.Kep
19. Ingga Afriona, S.Kep
20. Tri Guspita Sari, S.Kep
21. Ira Angraini, S.Kep
22. Elsy Sovianty, S.Kep
23. Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep
24. Riantika Ervina, S.Kep
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
PRE PLANNING PENYULUHAN DIABETES MELLITUS
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RW III KELURAHAN LUBUK LINTAH
KECAMATAN KURANJI
Juli 2019

C. Latar Belakang

Diabetes Melitus merupakan salah satu jenis penyakit degeneratif

yang bersifat kronis, tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan.

Diabetes melitus atau dikenal oleh masyarakat dengan kencing manis

menurut PERKENI (2011), kumpulan gejala yang timbul pada seseorang

karena adanya peningkatan kadar gula dalam darah akibat kekurangan

insulin, baik tidak sama sekali dihasilkan atau kadar insulin yang sedikit

dihasilkan.

Menurut data dari riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2013

proporsi penduduk di wilayah sumatera barat yang mengalami diabetes

mellitus 160.913 orang. Berdasarkan data dari riskesdas pada tahun 2013

tersebut bahwa proporsi diabetes mellitus pada tahun ini meningkat dua kali

lipat dibandingkan tahun 2007. Berdasarkan data diatas tersebut prevalensi

diabetes melitus tiap tahun ke tahun memang semakin meningkat.

Data dari RISKESDAS (2018) menyebutkan bahwa penderita diabetes

mellitus yang tidak patuh terhadap pengobatan dan masyarakat beresiko yang
enggan memeriksakan kesehatannya terutama diabetes mellitus. Prevalensi

penderita diabetes mellitus yang tidak patuh terhadap pengobatan tercatat

pada tahun 2018 sebanyak 35,6% dan hal yang menjadi alasan terbanyak

penderita diabetes mellitus tidak patuh terhadap pengobatan adalah merasa

sudah sehat 67,8%), tidak rutin ke pelayanan kesehatan (21,3%) dan minum

obat tradisional (9,6%). Hal ini sesuai dengan hasil survey yang dilakukan

oleh mahasiswa Praktek Profesi Ners pada masyarakat RW III Kelurahan

Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji. Berdasarkan kuesioner dan wawancara

yang dilakukan pada masyarakat penderita diabetes mellitus, sebagian besar

mengaku sudah merasa sehat dan enggan memeriksakan kesehatan mereka ke

pelayanan kesehatan. (Riskesdas,2018)

Berdasarkan latar belakang di atas, mahasiswa tertarik untuk

mengadakan penyuluhan diabetes mellitus dan pemeriksaan gula darah

terhadap masyarakat di RW III Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji .

D. Tujuan
3. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu

memahami konsep teori diabetes mellitus.


4. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu :
g. Mengetahui pengertian diabetes mellitus
h. Mengetahui penyebab diabetes mellitus
i. Mengetahui 5 pilar diabetes mellitus

D. Pelaksanaan Kegiatan
 Topik Kegiatan
Penyuluhan tentang penyakit diabetes mellitus

 Sasaran
Sasaran umum : Semua warga usia dewasa dan lansia di RW III
Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji
Sasaran khusus : Semua warga usia dewasa dan lansia yang menderita
diabetes mellitus di RW III Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji

 Metode
Ceramah
Diskusi

 Media dan Peralatan


a. Laptop
b. Infokus
c. Leaflet

 Tempat
Wilayah RW III Kelurahan Lubuk Lintah

 Waktu
Hari : Sabtu, 28 Juli 2019
Jam : 07.30 Wib -08.00 Wib

 Pengorganisasian
a. Setting Tempat Penyuluhan

Moderator

Penyuluh
Notulis

Observer

Fasilitator

Lansia
Media Penyuluhan
KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP
KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN KLIEN
KEGIATAN

Pendahuluan 5. Mengucapkan Salam 5. Menjawab salam


(5 menit) 6. Memperkenalkan diri serta 6. Mendengarkan
pembimbing
7. Mendengarkan
7. Menjelaskan tujuan materi
penyuluhan

8. Kontrak waktu dan perkenalan 8. Menjawab dan


mendengarkan

Pelaksanaan 22. Menggali pengetahuan klien 22. Menjawab


(15 menit) tentang pengertian dari diabetes pertanyaan
mellitus (semampunya)
23. Memberikan re-inforcement positif 23. Mendengarkan
terhadap jawaban klien

24. Menjelaskan pengertian diabetes 24. Mendengarkan


mellitus dan memperhatikan

25. Menggali pengetahuan klien 25. Menjawab


tentang penyebab penyakit dari pertanyaan
penyakit diabetes mellitus (semampunya)

26. Memberikan re-nforcement positif 26. Mendengarkan


terhadap jawaban

27. Menjelaskan penyebab penyakit 27. Mendengarkan


diabetes mellitus dan memperhatikan
28. Menjawab
28. Menggali pengetahuan klien pertanyaan
tentang 5 pilar diabetes mellitus (semampunya)

29. Memberikan re-nforcement positif 29. Mendengarkan


terhadap jawaban

30. Menjelaskan tentang 5 pilar 30. Mendengarkan


diabetes mellitus dan memperhatikan
Penutup 6. Memberi kesempatan pd klien 6. Bertanya
(10 menit) untuk menanyakan materi yang 7. Mendengarkan dan
kurang jelas memperhatikan
7. Menjawab pertanyaan klien 8. Menjawab
8. Menyimpulkan materi bersama 9. Mendengarkan
klien 10. Menjawab salam
9. Memberi kesempatan kepada
pembimbing jika ada masukan dan
saran
10. Terminasi dan salam

F. URAIAN TUGAS
Penanggung Jawab : Ns. Mahathir, M.Kep, Sp.Kep. Kom
Moderator : Ingga Afriona, S.Kep
Presentator : Mergana Satwika Arini, S.Kep
Observer : Suci Meilisya S.Kep
Fasilitator : Suci Rahmayuni, S.Kep
Annisa, S.Kep Ira Angraini, S.Kep
Zilla Hanifia, S.Kep Elsy Sovianty, S.Kep
Irene Pradita, S.Kep Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep
Tri Guspita Sari, S.Kep Riantika Ervina, S.Kep

G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 70 % peserta menghadiri kegiatan
b. Tempat dan peralatan yang dibutuhkan tersedia
c. Mahasiswa menjalankan tugas yang diberikan
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang ditetapkan
b. 70 % peserta yang hadir mendengarkan dan berpatisipasi aktif dalam
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. 60 % dari peserta yang hadir dapat menyebutkan tentang penyakit
diabetes mellitus meliputi defenisi, penyebab, 5 pilar DM
b. 60 % dari peserta yang hadir mampu melakukan perawatan pada
lansia dengan diabetes mellitus
LAMPIRAN

DIABETES MELLITUS

D. PENGERTIAN
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di
dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan
insulin secara efektif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang
bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal.
Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy
atau disimpan sebagai cadangan energi.

E. PENYEBAB
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

F. 5 PILAR DIABETES MELLITUS


1. Edukasi
Edukasi dalam penangan DM meliputi pemahaman pasien DM tentang:

Penyakit DM.

2. Diet Nutrisi (Perencanaan Makan) Untuk Diabetes Melitus


PENGATURAN MAKANAN

BAHAN DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI


MAKANAN

Sumber Semua sumber


Karbohidrat karbohidrat dibatasi:
nasi, bubur, roti, mie,
kentang, singkong,
ubi, sagu, gandum,
pasta, jagung, talas,
havermout, sereal,
ketan, macaroni

Sumber Ayam tanpa kulit, hewani tinggi lemak Keju, abon, dendeng, susu
Protein ikan, telur rendah jenuh (kornet, sosis, full cream,
Hewani kolesterol atau sarden, otak, jeroan,
putih telur, daging kuning telur)
tidak berlemak
Sumber tempe, tahu, kacang bayam, buncis, daun
Protein hijau, kacang melinjo, labu siam,
Nabati merah, kacang daun singkong, daun k
tanah, kacang etela, jagung muda,
kedelai kapri, kacang panjang,
pare, wortel, daun
katuk
Sayuran Sayur tinggi serat: nanas, anggur,
kangkung, daun mangga, sirsak,
kacang, oyong, pisang, alpukat, sawo,
ketimun, tomat, semangka, nangka
labu air, kembang masak
kol, lobak, sawi,
selada, seledri,
terong
Buah- jeruk, apel, pepaya, Buah-buahan yang manis
Buahan jambu air, salak, dan diawetkan: durian,
belimbing (se suai nangka, alpukat, kurma,
kebutuhan) manisan buah.
Minuman Minuman yang mengandung
alkohol, susu kental manis,
soft drink, es krim, yoghurt,
susu
Lain-Lain makanan yang Gula pasir, gula merah, gula
digoreng dan yang batu, madu Makanan/
menggunakan santan minuman yang manis: cake,
kental, kecap, saus kue-kue manis, dodol, tarcis,
tiram sirup, selai manis, coklat,
permen, tape, mayonaise,
3. Aktivitas Fisik (Olahraga)

Pada diabetes tipe 2, latihan jasmani dapat memperbaiki kendali

glukosa secara menyeluruh, aktivitas fisik juga terbukti menurunkan

konsentrasi HbA1c, yang cukup menjadi pedoman untuk penurunan risiko

komplikasi diabetes dan kematian. Selain mengurangi risiko, aktivitas

fisik akan memberikan pengaruh yang baik pada lemak tubuh. .


Prinsip latihan jasmani bagi diabetes, persis sama dengan prinsip

latihan jasmani secara umum, yaitu memenuhi beberapa hal, seperti :

a. Frekuensi : jumlah olahraga perminggu sebaiknya dilakukan dengan

teratur 3-5 kali perminggu.

b. Intensitas : ringan dan sedang (60-70% Maximum Heart Rate)

c. Durasi : 30-60 menit

d. Jenis : latihan jasmani endurans (aerobic) untuk meningkatkan

kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang dan

bersepeda.

4. Obat – Obatan

Apabila pengendalian diabetesnya tidak berhasil dengan

pengaturan diet dan aktivitas fisik, pasien DM akan diberikan obat

penurun gula darah. Obat-obatan tersebut harus dikonsumsi secara teratur,

sesuai anjuran dokter. Selain itu, obat-obatan tersebut juga harus diminum

seimbang dengan jumlah makanan yang dikonsumsi. Obat-obatan ini akan

selalu diperlukan oleh pasien DM untuk mengontrol kadar gula dalam

darah.

Jenis obat diabetes mellitus:

1. Oral
2. Injeksi

5. KADAR GULA DARAH

Pada pasien diabetes diperlukan pemantauan kadar gula darah,

dan bila memungkinkan pematauan dilakukan secara mandiri. Cara ini


memungkinkan deteksi dan pencegahan secara dini terhadap peningkatan

atau penurunan kadar glukosa darah. Pemantauan secara mandiri dengan

benar akan mengurangi komplikasi yang ditimbulkan dari DM tipe 2.

Pemantauan kadar glukosa sendiri (PKGS) sudah banyak dikembangkan

dalam upaya pengendalian diabetes mellitus.

Hasil PKGS dapat mengindikasikan pada kondisi-kondisi berikut:

pertama mencapai dan memelihara glikemik PKGS memberikan

informasi kepada dokter dan perawat mengenai kendali glikemik dari hari

kehari, agar dapat memberi naseha yang tepat; kedua mencegah dan

mendeteksi hipoglikemik; ketiga mencegah hiperglikemik berat; keempat

menyesuaikan dengan perubahan gaya hidup, terutama berkaitan dengan

masa sakit, latihan jasmani, aau akivitas lainnya seperti berkendaraan; dan

kelima menentukan kebutuhan untuk memulai terapi insulin pada pasien

diabetes mellitus gestastional.

Pemantuan pengendalian gula darah juga diketahui melalui tes

hemoglobin terglikosilasi. Di dalam sel darah merah terdapat rantai

molekul protein yang disebut hemoglobin. Hemoglobin A1c (HbA1c)

adalah komponen kecil hemoglobin yang terikat gula. HbA1c juga disebut

sebagai hemoglobin glikosilasi aau glucosylated.

Mengukur HbA1c dapat dikeahui seberapa inggi glukosa darah

rata-rata selama 8-12 minggu terakhir. Nilai HbA1c non-diabetes normal

adalah3,5-5,5% dan pemeriksaan HbA1c pada penderita DM adalah satu

cara terbaik untuk memeriksa diabetes yang terkendali.Pemeriksaan

HbA1c dianjurkan dilakukan minimal 2 kali dalam setahun. Kadar


HbA1c memiliki nilai normal kurang dari 6,5 menunjukkan pengendalian

yang baik terhadap pengobatan diabetes mellitus .

PRE PLANNING

SENAM LANSIA
DI RW III KELURAHAN LUBUK LINTAH
KECAMATAN KURANJI

OLEH:
KELOMPOK I’18

25. Suci Meilisya S.Kep


26. Suci Rahmayuni, S.Kep
27. Annisa, S.Kep
28. Zilla Hanifia, S.Kep
29. Mergana Satwika Arini, S.Kep
30. Irene Pradita, S.Kep
31. Ingga Afriona, S.Kep
32. Tri Guspita Sari, S.Kep
33. Ira Angraini, S.Kep
34. Elsy Sovianty, S.Kep
35. Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep
36. Riantika Ervina, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
PRE PLANNING SENAM LANSIA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RW III KELURAHAN LUBUK LINTAH
KECAMATAN KURANJI
Juli 2019

E. Latar Belakang

Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, umur

manusia sebagai makhluk hidup terbabtas oleh suatu peraturan alam. Hal ini

disebabkan oleh kemunduran iologis dan fisik. Lansia juga merupakan bagian

dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah

jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup.

Jumlah lansia meningkat diseluruh Indonesia menjadi 5,1 juta jiwa

pada tahun 2009 atau 729% dari seluruh penduduk dengan usia harapan

hidup 64,05 tahun. Diperkirakan pada tahun 2020 jumlah lansia akan menjadi
29 juta orang atau 11,4%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah lansia

meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu.

Pada dasarnya pelayanan sosial lanjut usia (Lansia), selalu mengacu

kepada terpenuhinya kebutuhan lanjut usia (Lansia) yang meliputi kebutuhan

biologis, psikologis, sosial, intelektual dan spiritual serta kegiatan pengisian

waktu luang. Selain itu, dapat bermanfaat untuk memperpanjang usia

harapan hidup dan produktivitas lanjut usia serta terwujudnya kesejahteraan

sosial lanjut usia yang diliputi rasa tenang, tenteram, bahagia, dan

mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dari hasil pengumpulan data untuk lansia di RW III Kelurahan Lubuk

Lintah didapatkan data tentang lansia sebanyak 60 orang, Prevalensi penyakit

terbanyak pada lansia di RW III yaitu hipertensi (38%) dan diikuti dengan

penyakit degeneratif lainnya seperti DM, reumatik, dsb. Selain itu didapatkan

juga data bahwa sebanyak 95% lansia mengatakan tidak mengikuti senam

lansia. Keadaan ini dapat menimbulkan permasalah dalam kegiatan lansia

sehari-hari dan mempengaruhi kondisi kesehatan lansia baik fisik maupun

mental.

F. Tujuan
5. Tujuan Umum
Setelah mengikuti senam lansia, peserta diharapkan mampu

melakukan senam lansia secara rutin.


6. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti senam lansia, peserta mampu :
j. Memperagakan senam lansia
k. Menyebutkan cara-cara senam lansia

E. Pelaksanaan Kegiatan
 Topik Kegiatan
Pelaksanaan Senam Lansia Sehat (SENSASI) pada lansia

 Sasaran
Sasaran umum : Semua lansia di RW III Kelurahan Lubuk Lintah
Kecamatan Kuranji
Sasaran khusus : Semua lansia yang mempunyai gejala nyeri sendi dan
hipertensi di RW III Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji

 Metode
Praktek senam lansia

 Media dan Peralatan


a. Laptop
b. Speaker
c. infokus

 Tempat
RW III Kelurahan Lubuk Lintah

 Waktu
Hari : Sabtu, 28 Juli 2019
Jam : 07.30 Wib -09.00 Wib

 Pengorganisasian
a. Setting Tempat Penyuluhan

: Penyuluh

: Instruktur

: Audience
C C C C
: Fasilitator
D
: Observer

A
TAHAP KEGIATAN

TAHAP
KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN KLIEN
KEGIATAN

Pendahuluan 9. Mengucapkan Salam 9. Menjawab salam


(5 menit) 10. Memperkenalkan diri 10. Mendengarkan
11. Menjelaskan kontrak waktu dan 11. Menjawab dan
perkenalan mendengarkan

Pelaksanaan 31. Menggali pengetahuan klien 31. Menjawab


(45menit)
tentang senam lansia pertanyaan
32. Memberikan re-inforcement
(semampunya)
positif terhadap jawaban klien
33. Menjelaskan pengertian senam
lansia
32. Mendengarkan
34. Menggali pengetahuan klien
tentang tujuan dan manfaat
senam lansia
35. Memberikan re-nforcement
33. Mendengarkan dan
positif terhadap jawaban
memperhatikan
36. Menjelaskan langkah-langkah
senam lansia
37. Melakukan senam lansia
Penutup 11. Mengajukan pertanyaan lisan 11. Bertanya
(10 menit)
untuk mengetahui kemampuan
lansia dalam melakukan senam
12. Menjawab salam
lansia
12. Terminasi dan salam

H. URAIAN TUGAS
Penanggung Jawab : Ns. Maharthir, M.Kep, Sp.Kep. Kom
Penyuluh : Ingga Afriona, S.Kep
Instruktur : Mergana Satwika Arini, S.Kep
Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep
Riantika Ervina, S.Kep
Observer : Suci Meilisya S.Kep
Fasilitator : Suci Rahmayuni, S.Kep
Annisa, S.Kep
Zilla Hanifia, S.Kep
Irene Pradita, S.Kep
Tri Guspita Sari, S.Kep
Ira Angraini, S.Kep
Elsy Sovianty, S.Kep

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 70 % lansia menghadiri kegiatan
b. Tempat dan peralatan yang dibutuhkan tersedia
c. Mahasiswa menjalankan tugas yang diberikan
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang ditetapkan
b. 70 % peserta yang hadir mendengarkan dan berpatisipasi aktif dalam
kegiatan senam lansia
3. Evaluasi Hasil
a. 60 % dari peserta yang hadir dapat mengenal dan menyebutkan
tentang senam lansia meliputi defenisi, manfaat dan tujuan.
b. 60 % dari peserta yang hadir mampu melakukan senam lansia.

LAMPIRAN
SENAM LANSIA

A. PENGERTIAN

Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tindakan

memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan

membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap

kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan

radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.


Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta

terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud

meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.

Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur

antara 60-69 tahun. Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang

teratur dan terararah serta terencaana yang diiikuti oleh orang lanjut usia yang

dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan meningkatkan

kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.

B. TUJUAN
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina

dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran, kesegaran jasmani dan rohani.

Tujuan lain adalah :


1. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolism
2. Membangun kekuatan dan daya tahan tubuh
3. Menurunkan lemak
4. Meningkatkan kondisi otot dan sendi (Depkes RI, 2013)
C. MANFAAT
1. Perbaikan dalam derajat kesehatan
Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap

peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan

imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur


2. Kebugaran jasmani
Tingkat kebugaran di evaluasi dengan mengawasi kecepatan

denyup jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu

istirahat. Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu

istirahat harus menurun.


3. Kemandirian
Dengan mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia

merasa berbahagia, senantiasa bergenbira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran

tetap segar.

D. LANGKAH-LANGKAH

1. Latihan kepala dan leher


a. Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada
b. Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri
c. Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.

2. Latihan bahu dan lengan


a. Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan
kembali perlahan-lahan
b. Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus
dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk
kemudian angkat lengan keatas kepala.
c. Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah
punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan
kanandan kiri.
d. Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.
3. Latihan tangan
a. Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke
meja
b. Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak
tangan untuk menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali.
c. Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan
kemudian setelah menyentuh tiap jari.
d. Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus
mungkin.

4. Latihan punggung
a. Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi
yang lain.
b. Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan
melihat bahu kekiri dan kekanan..
c. Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke
belakang.

5. Latihan paha
a. Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang
sandaran kursi atau dengan posisi tiduran.
b. Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki yang lain tetap lurus,
dan tahan beberapa waktu.
c. Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan. Tekankan kedua lutut pada
tempat tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur.
d. Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik
telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali.
e. Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut.
f. Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga
permukaannya saling bertemu kemudian kembali lagi.
g. Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang
kursi. Angkat tumit tinggi-tinggi kemudian putarkan.
6. Latihan pernafasan
a. Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.
b. Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-
dalam maka terasa dada mengambang.
c. Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan
akan menutup kembali.
7. Latihan muka
a. kerutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis ke atas
b. tutup mata kuat-kuat kemudian buka lebar-lebar
c. kembangkan pipi keluar sebisanya kemudian isap kedalam
d. tarik bibir kebelakang sedapatnya kemudian ciutkan dan bersiul.

PRE PLANNING

PEMERIKSAAN KESEHATAN
DI RW III KELURAHAN LUBUK LINTAH
KECAMATAN KURANJI

OLEH:
KELOMPOK I’18
1. Suci Meilisya S.Kep
2. Suci Rahmayuni, S.Kep
3. Annisa, S.Kep
4. Zilla Hanifia, S.Kep
5. Mergana Satwika Arini, S.Kep
6. Irene Pradita, S.Kep
7. Ingga Afriona, S.Kep
8. Tri Guspita Sari, S.Kep
9. Ira Angraini, S.Kep
10. Elsy Sovianty, S.Kep
11. Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep
12. Riantika Ervina, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
PRE PLANNING PEMERIKSAAN KESEHATAN
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RW III KELURAHAN LUBUK LINTAH
KECAMATAN KURANJI
Juli 2019

A. Latar Belakang

Sehat menurut WHO adalah suatu keadadan yang sempurna baik fisik
mental dan social serta tidak hanya bebas dari penyakit. Berdasarkan
paradigma sehat departemen kesehatan yaitu “INDONESIA SEHAT 2020”,
serta visi dan misi kesehatan dari kota Padang dengan semboyan “PADANG
SEHAT 2020”, maka perlu adanya upaya-upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dan pencegahan terhadap timbulnya penyakit yang
intinya menekankan peran serta aktif masyarakat untuk memelihara
kesehatan secara mandiri.
Banyak faktor yang berperan terhadap terjadinya masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia, salah satunya adalah faktor pengetahuan dan faktor
kebiasaan terhadap kesehatan sendiri yang masih rendah. Bila keadaan ini
terus berlanjut tentu saja akan berpengaruh terhadap produktifitas keluarga
dan masyrakat dalam bekerja. Sebagai bentuk usaha untuk meningkatkan dan
mempertahankan derajat kesehatan masyrakat tersebut, maka mahasiswa
fakultas keperawatan universitas andalas yang sedang melakukan praktek
profesi keperawatan komunitas bekerja sama dengan masyrakat RW III
Kelurahan Lubuk Lintah Padang.

Berdasarkan hasil data yang ditemukan di wilayah rw iii Kelurahan


lubuk lintah maka didapatkan data Prevalensi penyakit terbanyak pada lansia
di RW III yaitu hipertensi (38%) dengan 90% lansia mengatakan tidak
mengunjungi posyandu lansia setiap bulannya dan 63% lansia mengatakan
tidak memeriksakan kesehatannya secara rutin ke pelayanan kesehatan.

Berdasarkan data yang ditemukan diatas, sebagai pertimbangan dari


kami merasa perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat RW III
Kelurahan Lubuk Lintah Padang khususnya pada lansia. Dalam hal ini focus
pemeriksaan kesehatan yang akan dilakukan adalah menimbang berat badan,
tekanan darah, gula darah dan asam urat. Hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya peningkatan angka kesakitan pada masyrakat RW III Kelurahan
Lubuk Lintah khususnya lansia.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pemeriksaan kesehatan, peserta diharapkan
mampu mengetahui dan memahami pentingnya menjaga kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Diharapkan 60% masyarakat mendapatkan pemeriksaan kesehatan ini
mengetahui tekanan darah, nilai kadar gula darah, asam urat serta berat
badan masing-masing.
b. Diharapkan 60% lansia mempunyai pengetahuan terkait penyakit
sesuai dengan hasil pemeriksaan yang didapat.
c. Diharapkan 60% lansia yang menghadiri pemeriksaan kesehatan
termotivasi untuk menggunakan sarana kesehatan untuk memeriksakan
kesehatannya.

C. Pelaksanaan Kegiatan

 Topik Kegiatan

Pemeriksaan kesehatan pada lansia

 Sasaran

Sasaran umum : Semua lansia di wilayah RW III Kelurahan Lubuk Lintah


Kecamatan Kuranji

Sasaran khusus : kelompok lansia di wilayah RW III Kelurahan Lubuk


Lintah Kecamatan Kuranji

 Metode

Pendaftaran

Pemeriksaan berat badan, tekanan darah, asam urat dan gula darah

 Media dan Peralatan

a. Wireless

b. Tensi meter

c. Timbangan

d. Stetoskop

e. Alat ukur gula darah dan asam urat

 Tempat

RW III Kelurahan Lubuk Lintah

 Waktu

Hari : Sabtu, 28 Juli 2019

Jam : 07.30 Wib -09.00 Wib


 Pengorganisasian

a. Penanggung jawab : Ingga Afriona, S.Kep

Tugas: mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan

b. Registrasi : Mergana satwika arini, S.Kep

Annisa, S.Kep

Tugas : mencatat dan mendata peserta pemeriksaan kesehatan

c. Penimbangan Berat Badan : Elsy Sovianty, S.Kep

Tugas : mengawasi penimbangan berat badan peserta

d. Pemeriksaan Tekanan Darah : Zilla Hanifia, S.Kep

Ega Ayen Jasri P, S.Kep

Tri Guspita Sari, S.Kep

Tugas : memeriksa tekanan darah peserta

e. Pemeriksaan Gula Darahdan asam urat : Irene Pradita, S.Kep

Ira Angraini, S.Kep

Tugas : memeriksa gula darah dan asam urat peserta

f. Perlengkapan: Suci Meilisya, S.Kep

Riantika Ervina, S.Kep

Tugas : menyiapkan peralatan pemeriksaan kesehatan

g. Dokumentasi : Suci Rahma Yuni, S.Kep

Tugas : mendokumentasikan kegiatan

Setting Tempat

Tempat Penimbangan Tempat


pendaftaran berat badan pemeriksaan
tekanan darah

Ruang tunggu Pemeriksaan kadar


Antri dan gula darah dan asam
Pulang penyuluhan urat
F. TAHAP KEGIATAN

No Kegiatan Panitia Kegiatan Masyarakat


1 Pembukaan :  Mendengarkan dan
Kontrak waktu, penjelasan tujuan dll memperhatikan
Sambutan :
 Dosen Pembimbing
 Puskesmas /Lurah

2 Pelaksanaan :
 Pendaftaran  Mengikuti kegiatan

 Pemeriksaan Fisik  Mengikuti kegiatan

3 Penutup
Kata penutup dan memberi salam Menjawab salam

G. URAIAN TUGAS
Penanggung Jawab : Ns. Maharthir, M.Kep, Sp.Kep. Kom
Penyuluh : Ingga Afriona, S.Kep
Instruktur : Mergana Satwika Arini, S.Kep
Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep
Riantika Ervina, S.Kep
Observer : Suci Meilisya S.Kep
Fasilitator : Suci Rahmayuni, S.Kep
Annisa, S.Kep
Zilla Hanifia, S.Kep
Irene Pradita, S.Kep
Tri Guspita Sari, S.Kep
Ira Angraini, S.Kep
Elsy Sovianty, S.Kep

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur

 Alat dan media tersedia sesuai rencana

 Undangan menghadiri acara

 Mahasiswa melaksanakan tugas dan peran sesuai yang telah


ditetapkan

2. Evaluasi proses

 Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah


direncanakan

 60 % Undangan datang menghadiri kegiatan

 60 % masyarakat mengikuti jalannya kegiatan pengabdian


masyarakat sampai selesai

 Kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan

3. Evaluasi hasil

 60 % lansia mengetahui status kesehatannya saat ini

Anda mungkin juga menyukai