Charmen Rijoly
Esin Luwudara
Gerald Weflaar
Kelas : C
AMBON
KONSEP DASAR KOMUNIKASI KELAUTAN
Menurut ahli bahasa Hafield Cangara yang merupakan penulis buku Pengantar
Ilmu Komunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada
saling pengertian.
Banyak pelaut mengeluh karena banyaknya peraturan baru yang diterapkan oleh
instansi pemerintah yang menangani bidang kepelautan, sementara dari sisi instansi
pemerintah itu sudah merupakan tuntutan dari convensi dan regulasi yang ditetapkan
oleh lembaga Internasional (IMO) dan wajib dijalankan karena sudah merupakan
kesepakatan internasional dibidang kelautan. Jika tidak disikapi secara dewasa dan
professional maka Miscommunication bisa mengakibatkan konflik yang berkepanjangan
karena semua pihak merasa benar dan saling menyalahkan pihak lainnya.
Disisi lain, ISCF juga akan member pengertian, sosialisasi dan informasi tentang
dasar-dasar instasi pemerintah bidang kepelautan dalam menetapkan dan memutuskan
regulasi dan peraturan kelautan yang kadang memang sulit diterima dan memberatkan
pada sisi pelaut itu sendiri. Jika terjadi komuikasi yang harmonis, ISCF optimis bahwa
reformasi kearah yang lebih baik akan terjadi yang akhirnya menciptakan kondisi saling
menguntungkan dan win-win solution bagi semua pihak.
Cara dan sistem kerja organisasi yang dirancang dalam AD/ART ISCF berpola
pada azas profesionalisme dan bijaksana dalam mencari solusi setiap permasalahan
yang timbul. ISCF siap menyambung komunikasi yang terputus antar pelaut, pemilik
kapal dan juga Instansi pemerintah bidang kepelautan agar tercipta atmosfir kerja yang
menguntungkan bagi semua pihak.
Ketersediaan metode dan teknologi untuk mencari daerah potensi penangkapan ikan
melalui berbagai media informasi yang sudah tersedia saat ini seperti layanan internet,
faksimili, radio dan GPS ternyata masih memiliki keterbatasan akses teknologi, biaya
yang cukup tinggi serta kerumitan penggunaan layanan tersebut, sehingga nelayan
jarang menggunakannya. Selain itu data yang di dapat kurang actual karena selang
waktu nelayan memperoleh data dan saat menjaring ikan cukup lama sehingga
memungkinkan kumpulan ikan sudah berpindah tempat.
Sistem ini memiliki kelebihan tidak hanya melaporkan informasi posisi kapal,
tetapi juga berbagai informasi penting yang dikirim dari dan pusat kendali sehingga
membantu nelayan memperoleh informasi seperti informasi posisi, lokasi penagkapan
ikan, kondisi bahan bakar, suhu air laut, kadar garam laut, sinyal SOS peringatan atau
pengarahan kepada nelayan yang melanggar batas penangkapan ikan atau wilayah
Negara ataupun pesan tekstual elektronik, dengan biaya terjangkau dan sistem yang
lebih sederhana.