Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah: Keperawatan Medikal Bedah

HEMATOLOGI
( Leukemia )

Kelompok 5
Anggota :

1. Anugrah 5. Iga Juwita

2. Bik Billi Banin 6. Hajar Aswad

3. Farila 7. Hardiansyah

4 Gamar H Kadir

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah, Rabb seluruh alam, pengatur langit dan
bumi, pemelihara seluruh makhluk, dan pengutus seluruh rasul shalawatullah wa
salamuhu ‘alaihim kepada seluruh mukallah untuk memberi petunjuk kepada
mereka, menjelaskan ajaran-ajaran syariat agama dengan dalil-dalil yang pasti
dan bukti-bukti yang jelas. Kami memuji-Nya atas segala nikmat yang Dia
limpahkan, dan kami memohon tambahan keutamaan dan karunia-Nya.

Makalah ini merupakan makalah Keperawatan Medikal Bedah II yang


membahas tentang Hematologi ( LEUKEMIA ). Harapan kami, semoga makalah
ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam ilmu dan asuhan
keperawatan serta dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing


mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II karena semangat intelektual yang
tinggi mereka telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini, baik pada
tataran konsep maupun praktis.

Akhirnya, tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


yang telah bekerja sama, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan ini
dengan baik. Mudah-mudahan Allah SWT membalas amal baik tersebut dan
merupakan amal jariyah hendaknya, Aamiin.

Makassar, Desember 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang ...............................................................................................

B. Tujuan ............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Kanker ............................................................................................................

B. Leukemia........................................................................................................
C. Etiologi...........................................................................................................
D. Patofisiologi...................................................................................................
E. Manifestasi Klinis..........................................................................................
F. Pengobatan Leukemia....................................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ...................................................................

A. Pengkajian.....................................................................................................

B. Diagnosa.........................................................................................................

C. Intervensi........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi


dan proliferasi sel induk hematopoietik yang mengalami transformasi dan ganas,
menyebabkan supresi dan penggantian elemen sumsum normal.

Sebagai seorang perawat, sangat penting mengetahui tentang penyakit


leukemia ini. melihat ruang lingkup pelaksanaan tindakan keperawatan salah
satunya adalah anak-anak atau dewasa, dengan mengetahui lebih jauh tentang apa
dan bagaimana leukemia ini membuat seorang perawat menjadi lebih percaya diri
dalam melaksanakan asuhan keperawatan. dan yang paling penting dapat
menambah atau meningkatkan derajat kesehatan khususnya pada kita semua.

B. Tujuan

Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui tentang, apa itu leukemia,


etiologi, manifestasi klinis dan sampai paad pengobatan berdasarkan kasus pada
pasien pada hematologi yaitu penyakit LEUKEMIA. Dan juga yang meliputi
proses pengkajian, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kanker

Kanker merupakan suatu kelompok dari banyak penyakit-penyakit yang


berhubungan.secara normal, sel-sel tubuh dan membelah untuk membentuk sel-sel
baru ketika tubuh membutuhkan mereka.

B. Leukemia

Leukemia adalah suatu tipe dari kanker. Leukimea berasal dari kata yunani
leukos-putih, haima-darah. Leukemia adalah kanker yang mulai dari sel-sel darah.
Penyakit ini terjadi ketika sel darah memiliki sifat kanker yaitu membelah tidak
terkontrol dan mengganggu pembelahan sel darah normal.leukemia (kanker darah)
adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang
diproduksi oleh sum-sum tulang. (Padila, 2013)

leukemia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel


d a r a h b e r u p a proliferasi patologis sel hemopoetik yang ditandai oleh adanya
kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel darah normal dan
adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lain.

C. Etiologi

Penyebab leukemia tidak diketahui. Ada kejadian tinggi pada mereka yang
pernah terpapar pada radiasi tingkat tinggi, yangvterpapar pada benzena atau
mempunyain riwayat kemoterapi agresif untuk jenis kanker lainya. Mungkin ada
sesuatu kecenderungan genetis untuk berkembangnya leukemia. Pasien dengan
sindrown down, anemia atau riwayat keluarga. (Prabantini, 2014)

Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti. Bagaimanapun,


penelitian telah menunjukan bahwa orang yang faktor-faktor tertentu lebih
mungkin daripada yang lain-lain mengembangkan leukemia. Suatu faktor risiko
adalah apa saja yang meningkatkan kesempatan sesorang mengembangkan suatu
penyakit. (Padila, 2013)

Faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia, Berdasarkan


laporan riset menunjukan bahwa:

 para pegawai radiologi lebih berisiko terkena leukemia


 pasien yang menerima radioterapi berisiko terkena leukemia
 Paparan radiasi yang berlebihan (misalnya tindakan radioterapi dan korban
bom atom).

 Penyakit genetik tertentu (misalnya sindrom Down).

D. Patofisiologi

Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan kita
dengan infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai dengan perintah, dapat
dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Leukemia meningkatkan produksi
sel darah putih pada sum-sum tulang yang lebih dari normal. Sel leukemia
memblok produksi sel darah putih yang normal, merusak kemampuan tubuh
terhadap infeksi. Sel leukemia juga dapat merusak produksi sel darah lain pada
sum-sum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk
menyuplai oksigen pada jaringan. (Padila, 2013)

Pasien leukimia yang masih mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan donor


sumsum tulang belakang dapat diobati dengan melakukan transplantasi sumsum
tulang belakang.

Bila virus dianggap sebagai penyebabnya, maka virus tersebut dengan mudah
masuk kedalam tubuh manusia jika struktur antigenya sesuai dengan struktur
antigen manusia itu.struktur antigen manusiaterbentuk oleh struktur antigen dari
berbagai alat, terutama kulit dan selaput lendir yang terletak dipermukaan tubuh.
(Ns. Andra Saferi wijaya, 2013)
Terpajan radiasi kemoterapi Down sundrome HTVL-1 Myelodisplastic
Fanconi anemia
tingkat tinggi sundrome

Perkembangbiakan B
limfosit kurang dan
Myelobiast belum Mutasi somatik Onkogenesis aktif/gen abnormal
matang supressor tumor non
Somatik pada DNA
aktif
Sel inti lymfoid
tunggal rusak Sintesis imunoglobin tidak
Produksi sel darah
Regulasi kematian sel, cukup dan respon AB
normal terganggu
diferensiasi atau divisi tertekan
sel terganggu Keganasan
proliferasi
Penekanan sum-
limfobias
Eritrosit,platelet, sum tulang
anemia Keganasan sel induk
dan granulosit myeloid
berkurang
infeksi
SSP terkena
Proliferasi myeloid
perdarahan terganggu
perdarahan
Nyeri kepala
Mempengaruhi sel muntah
induk hematopoetik
anemia
Gangguan
kelelahan penglihatan

diforesis
E. Manifestasi klinis

Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia berjalan keseluruh tubuh.


Tergantung pada sel-sel abnormal dan dimana sel-sel ini berkumpul, Penyakit ini
biasanya ditemukan pada saat melakukan tes darah rutin. Beberapa pasien CLL
terdiagnosis ketika kelenjar getah bening yang bengkak ditemukan oleh dokter
pada saat melakukan pemeriksaan rutin. pasien-pasien dengan leukemia mungkin
mempunyai sejumlah gejala-gejala. (Padila, 2013)

Gejala-gejala umum dari leukemia:

 Sakit kepala

 Nyeri pada tulang-tupang atau persendian-persendian, hal ini disebabkan


sebagai akibat dari sumsum tulang terdesak padat oleh sel darah putih.
gejala ini sering disalah artikan sebagai penyakit reumatik.

 Mudah merasa lelah.

 Anemia

Penderita cepat lelah, pucat mendadak, demam dan bernapas cepat (sel
darah merah dibawah normal menyebabkan oksigen tubuh kurang,
akibatnya penderita bernapas cepat sebagai kompensasi pemenuhan
kekurangan oksigen dalam tubuh).

 Penurunan berat badan, , nak yang menderita leukemia akan mengalami


anoreksia sehingga berat badannya turun dengan drastic.

 Kehilangan selera makan.

 Berkeringat di malam hari.

 Demam yang tidak jelas.

 Sering mengalami infeksi.

 Pembesaran kelenjar getah bening.

 Pendarahan yang tidak biasa (misalnya pendarahan pada hidung/gusi


secara berulang-ulang), ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak
diproduksi dengan baik karena didominasi oleh leukosit, maka
penderita mengalami perdarahan dijaringan kuli t (banyaknya
jentik merah lebar kecil dijaringan kulit). Perdarahan
dapat berupa ekimosis, petekie, epistaksis, perdarahan gusi dan
sebagainya.

 Nyeri Perut, Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala
leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan
empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan
timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan
penderita leukemia.

Gejala-gejala semacam ini bukanlah tanda-tanda yang pasti dari leukemia. Suatu
infeksi atau persoalan lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala ini. Siapa saja
dengan gejala-gejala ini harus mengunjungi dokter segera mungkin.

Leukemia akut merupakan penyakit kanker yang berkembang dengan


cepat. Biasanya, leukemia akut berkembang pesat dan menjadi lebih buruk dalam
jangka waktu beberapa minggu saja. Pasien menjadi kurang sehat, lemah dengan
gejala anemia, mudah mengalami pendarahan, dan infeksi.

Leukemia kronis biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun pada


stadium awal. Penyakit ini biasanya ditemukan pada saat melakukan tes darah
rutin. Beberapa pasien CLL terdiagnosis ketika kelenjar getah bening yang
bengkak ditemukan oleh dokter pada saat melakukan pemeriksaan rutin.

F. Pengobatan Leukimia
Leukimia adalah jenis penyakit kanker yang sangat sulit untuk diobati.
Penderita penyakit ini kemungkinan sembuh sangat kecil tetapi seiring dengan
berkembangnya teknologi dalam ilmu kedokteran, ada beberapa metode yang
dapat dilakukan agar penyakit tersebut tidak semakin parah, antara lain:
1. Kemoterapi
Pengobatan dengan kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat
secara berkala yang bertujuan untuk membunuh sel-sel abnormal.
Meskipun demikian pengobatan kemoterapi bukan hanya membunuh sel-
sel abnormal dalam fase proliferasi, namun berpotensi pula membunuh sel-
sel normal yang sedang berproliferasi dalam sumsum tulang belakang.
Ketika kemoterapi dilakukan, jumlah sel-sel yang mati karena apoptosis
akan semakin besar sebagai akibat dari pemberian obat secara rutin.
2. Pemotongan limpa
Tindakan yang dapat dilakukan jika pasien yang sudah terlambat
terdeteksi atau sudah berada pada fase krisis adalah dengan melakukan
pemotongan limpa. Hal ini dilakukan agar mencegah sel-sel darah ynag
abnormal semakin tidak terkendali.
3. Terapi radiasi
4. Transplantasi sumsum tulang belakang
Pasien leukimia yang masih mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan
donor sumsum tulang belakang dapat diobati dengan melakukan
transplantasi sumsum tulang belakang.
(Padila, 2013)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

Contoh kasus

Anak perempuan dengan usia 10 tahun masuk ke RS seminggu yang lalu dengan
keluhan badan lemas, cepat lelah, nafsu makan kurang, anak terlihat pucat.
karena terlalu lemah, aktifitas anak dibantu oleh keluarga. Anak mual dan mudah
lelah. Pada pemeriksaan didapatkan:

BB: 28 kg

TB: 140 cm

HB: 8 g/dl

HT (hematokrit): 26%

Leukosit: 20.000 ul

Konjungtifa Anemis

A. PENGKAJIAN
1. Riwayat penyakit
2. Kaji adanya tanda-tanda anemia:
 Pucat
 Kelemahan
 Sesak
 Nafas cepat
3. Kaji adanya tanda-tanda leukopenia:
 Demam
 Infeksi
4. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia:
 Ptechiae
 Purpura
 Perdarahan membran mukosa
5. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola:
 Limfadenopati
 Hepatomegali
 Splenomegali
6. Kaji adanya pembesaran testis
7. Kaji adanya:
 Hematuria
 Hipertensi
 Gagal ginjal
 Inflamasi disekitar rectal
 Nyeri
ANALISA DATA

a. Data Subjektif
Data Subjektif yang mungkin timbul pada penderita leukemia adalah
sebagai berikut :
 Lelah
 Pusing
 Sesak
 Nyeri dada
 Napas sesak
 Priapismus
 Hilangnya nafsu makan
 Demam
 Merasa cepat kenyang
 Waktu ycng cukup lama
 Nyeri Tulang dan Persendian.
b. Data Objektif
Data Subjektif yang mungkin timbul pada penderita leukemia adalah
sebagai berikut :
 Pembengkakan Kelenjar Lympa
 Anemia
 Perdarahan
 Gusi berdarah
 Adanya benjolan tiap lipatan
 Ditemukan sel-sel muda

B. DIAGNOSA

a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh


b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
c. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan
jumlah trombosit
d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan
muntah
C. INTERVENSI

DIAGNOSA KEPERAWATAN NURSING OUTCOMES NURSING INTERVENSIONS


(NANDA) CLASSIFICATION CLASSIFICATION
(NOC) (NIC)
Resiko tinggi kekurangan volume cairan 1. Berikan antiemetik awal sebelum 1. 1.untuk mencegah mual dan muntah
berhubungan dengan mual dan muntah dimulainya kemoterapi 2. untuk mencegah episode berulang
Tujuan : Tidak terjadi kekurangan volume 2. Berikan antiemetik secara teratur pada 3. karena tidak ada obat antiemetik yang
cairan, pasien tidak mengalami mual dan waktu dan program kemoterapi secara umum berhasil
muntah 3. Kaji respon klien terhadap anti emetic 4. bau yang menyengat dapat
Kriteria hasil : klien tidak lemah dan anemis 4. Hindari memberikan makanan yang menimbulkan mual dan muntah
 Turgor kulit baik beraroma menyengat 5. karena jumlah kecil biasanya ditoleransi
 Mukosa bibir lembab, tidak sianosis 5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi dengan baik
sering 6. 6.untuk mempertahankan hidrasi
6. Berikan cairan intravena sesuai
ketentuan
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2016).


Nursing Intervension Clasification (NIC). (T. R. D. Nurjanah Intasari, Ed.)
(6th ed.). Singapore: Elseviers Singapore Pte Ltd

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing
Outcomes Clasification (NOC). (T. R. D. Nurjanah Intasari, Ed.) (5th ed.).
Singapore: Elseviers Singapore Pte Ltd.

NANDA International, I. (2014). Nursing Diagnoses: Definitions and


Classification2015-2017.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

Ns. Andra Saferi wijaya, S. (2013). KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH . JL. Sadewa No. 1
Sorowajan Baru, Yogyakarta: Nuha Medika.

Padila, S. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Jl. Sadewa No. 1 Sorowajan
Baru, Yogyakarta: Nuha Medika.

Prabantini, D. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Rapha Publising.

Anda mungkin juga menyukai