Gedio Gervin
Taufiq Abrory
A. Metode Grafik
Metode grafik adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan program linear, dan merupakan salah satu metode yang sering digunakan, karena
metode ini cukup mudah dan tidak memakan terlalu banyak waktu. Akan tetapi, penggunaan
metode grafik ini terbatas, karena metode ini hanya dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan program linear dengan dua variabel. Karena untuk menyelesaikan permasalahan
program linear dengan tiga variabel diperlukan grafik dalam bentuk tiga dimensi, dan akan cukup
rumit. Sedangkan untuk permasalahan program linear dengan empat atau lebih variabel tidak dapat
dibuat grafiknya.
Dalam metode grafik ini, penentuan titik optimum memiliki dua alternatif cara, yaitu
dengan uji titik pojok dan dengan garis selidik.
B. Metode Simpleks
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang
digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan
pengalokasian sumber daya secara optimal. Metode simpleks digunakan untuk mencari nilai
optimal dari program linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel
(lebih dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan
digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.
Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang
langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan
biaya. LP (linear programming) banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah
ekonomi, indutri, militer, sosial dan lain-lain.
Dari berbagai metode penyelesaian program linier, metode simpleks merupakan metode
yang paling ampuh dan terkenal. Metode simpleks didasarkan atas pengertian bahwa solusi
optimal dari masalah program linier, jika ada, selalu dapat ditemukan disalah satu dari “solusi
dasar yang berlaku”. Oleh sebab itu dalam metode simpleks, langkah pertama adalah untuk
memperoleh solusi dasar yang berlaku.
Merubah formulasi biasa ke dalam formulasi standar harus mengikuti kaidah dasar yang
berlaku, yaitu: