Anda di halaman 1dari 27

BOLA VOLI

A. Sejarah
Sosok William B. Morgan adalah pencetus dari permainan bola voli pada tahun 1895 di
Holyoke, Amerika Serikat. William B. Morgan sendiri adalah seorang pembina pendidikan jasmani
pada Young Men Christain Association (YMCA).
Karena perkembangan permainan bola voli yang begitu cepat maka YMCA mulai mengadakan
kejuaraan bola voli secara nasional. Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia.
Pada tahun 1974, pertama kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup
banyak.
Pada tahun 1984 didirikanlah Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli Ball
Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris. Organisasi
ini sebagai induk dari permainan bola voli internasional.

Sejarah permainan bola voli di Indonesia dimulai saat masa penjajahan bersamaan
dengan jalur perdagangan dan kolonialisme pada tahun 1928 oleh Belanda. Perkembangan
permainan bola voli terbilang begitu cepat di Indodesia. Hal ini dapat dibuktikan pada Pekan
Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di Jakarta. Hingga saat ini permainan bola voli
termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan di berbagai kejuaraan di
Indonesia.

Pada tahun 1955, tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia
(PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini, maka
pada tanggal 28 - 30 Mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.

B. Pengertian Bola Voli


Permainan bola voli adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri
atas enam pemain. Tiap regu berusaha menempatkan bola di daerah lawan agar mendapat angka
(point). Regu yang pertama mencapai angka 25 adalah regu yang menang dalam pertandingan.

C. Teknik Dasar Permainan Bola Voli


Teknik dasar permainan bola voli terbagi atas servis, passing, smash, dan blok. Berikut
penjelasannya masing-masing.

1. Servis
Servis merupakan pukulan untuk memulai permainan. Selain itu, servis juga adalah awalan
pukulan sebagai kesempatan untuk memasukkan bola ke daerah lawan. Beberapa cara melakukan
servis sebagai berikut.

Servis Bawah

Cara melakukan servis bawah sebagai berikut.

1. Pemain berdiri menghadap ke arah net, dengan salah satu kaki di depan.
2. Lengan kiri ke depan dan memegang bola.
3. Bola dilambungkan rendah ke atas, berat badan bertumpu pada yang berada kaki
belakang.
4. Lengan yang bebas digerakkan ke belakang kemudian diayunkan ke depan untuk
memukul bola dengan kekuatan yang terukur.
5. Saat memukul bola, berat badan dipindahkan ke bagian kaki depan.
6. Bola dipukul dengan tangan mengepal dengan kuat
7. Kemudian, pindahkan kaki belakang ke depan sebagai gerakan lanjutan.

Servis Samping

Cara melakukan servis dengan ayunan tangan dari samping sebagai berikut.

1. Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap ke sisi lapangan.


2. Bola dipegang dengan lengan dijulurkan setinggi kepala, kemudian bola
dilambungkan ke depan badan.
3. Tangan yang sebagai pemukul diayun ke belakang.
4. Berat badan ditempatkan di belakang, dengan kedua lutut sedikit ditekuk.
5. Lengan diangkat dengan membentuk gerakan melingkar.
6. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, kemudian berat
badan dipindahkan ke depan.

Servis Atas

Cara melakukan servis dengan ayunan tangan dari atas sebagai berikut.

1. Pemain berdiri dengan salah satu kaki di depan, kedua lutut agak ditekuk.
2. Kedua tangan memegang bola.
3. Bola dilambung dengan tangan kiri ke atas sampai ketinggian ± 1 m di atas kepala
di depan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik ke belakang atas kepala dengan
telapak menghadap ke depan.
4. Badan dilentingkan ke belakang. Setelah tangan berada di belakang atas kepala,
bola segera dipukul dengan telapak tangan, dengan posisi lengan tetap lurus dan seluruh
tubuh ikut bergerak.
5. Pada saat bola dipukul, berat badan dipindahkan ke depan.
Jump Serve

Cara melakukan jump serve sebagai berikut.


1. Pemain berdiri dengan dengan kedua kaki rapat.
2. Kedua tangan memegang bola di depan badan.
3. Bola dilambungkan ke atas depan.
4. Saat bola melambung, lakukan tolakan beberapa langkah ke depan untuk
mendapatkan lompatan yang maksimal.
5. Saat mencapai ketinggian maksimal dan bola berada pada jangkauan lengan
pukullah bola tersebut.
6. Pada saat memukul bola, berat badan dipindahkan ke depan.
2. Passing

Passing ialah teknik mengoper bola. Passing bola voli dibagi ke dalam dua bagian.

Passing bawah

Passing bawah adalah cara mengoper atau menerima bola dengan dua tangan secara bersamaan
di depan badan. Cara melakukan passing bawah sebagai berikut.

1. Sikap badan berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu, dan kedua lutut agak
ditekuk.
2. Badan agak condong ke depan, pandangan ke arah datangnya bola.
3. Kedua tangan dirapatkan dan diluruskan di depan badan.
4. Perkenaan bola pada bidang datar lengan bawah dekat pergelangan tangan.
5. Saat perkenaan, gerakkan kedua lengan ke atas dengan sumber gerakan dari
pangkal bahu, kemudian luruskan kedua tangan.
6. Gerakan tangan disesuaikan dengan keras atau lemahnya kecepatan bola yang
datang.
Passing atas

Passing atas (set up) adalah cara mengoper atau menerima bola dengan dua tangan di atas depan
kepala secara bersamaan. Cara melakukannya passing atas sebagai berikut.

1. Sikap badan berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua lutut agak ditekuk,
dan kedua tangan berada di atas depan dahi.
2. Badan agak condong ke depan, pandangan ke arah datangnya bola.
3. Jari-jari kedua tangan direnggangkan.
4. Perkenaan bola pada ujung jari tangan.
5. Saat perkenaan, ikuti gerakan bola, kemudian dorong hingga bola melambung.
6. Gerakan tangan disesuaikan dengan keras atau lemahnya bola.

3. Smash

Smash adalah gerakan memukul bola dengan keras dan menukik tajam. Smash juga merupakan
bentuk serangan yang sangat efektif untuk mendapatkan kemenangan dalam bola voli. Ada hal
yang perlu mendapat perhatian dalam melakukan sebuah smash, yaitu :awalan,tolakan,saat bola
di atas net,dan pendaratan. Adapun cara melakukan teknik dasar smash sebagai berikut.
1. Berat badan berada pada kaki depan, pandangan mengarah ke depan.
2. Melangkah sebelum melakukan tolakan biasanya dilakukan dua langkah dan
langkah terakhir lebar.
3. Menolak dengan kedua kaki ke atas dibantu dengan ayunan kedua lengan ke
depan.
4. Bola dipukul dengan telapak tangan pada bagian atas bola bersamaan dengan
pergelangan tangan diaktifkan.
5. Mendarat dengan kedua ujung telapak kaki bersamaan,kedua lutut mengeper,
kedua lutut direndahkan, berat badan dibawa ke depan. Kedua lengan di depan samping
badan.

4. Blok

Blok adalah upaya untuk menghalangi atau membendung serangan lawan dengan merentangkan
kedua tangan pada tempat yang diperkirakan menjadi sebuah arah jalannya bola. Blok juga tidak
hanya dapat dilakukan satu orang pemain namun juga dapat 2-3 pemain. Tujuan dari melakukan
teknik blok ialah agar smash dari pihak lawan menjadi gagal, dan bola dari hasil sebuah olahan
umpan tim lawan dapat digagalkan masuk ke daerah pertahanan sendiri.
D. Peraturan Permainan Bola Voli
Peraturan resmi pertandingan olahraga bola voli. Untuk memainkan permainan atau olahraga bola
voli dengan benar, ada beberapa peraturan yang harus diterapkan dan dipenuhi. Hal ini mengacu
pada peraturan bola voly berstandar internasional. Contohnya peraturan atau syarat bola voly
adalah peraturan lapangan bola voly, lama permainan, pergeseran pemain jumlah pemain, dan
sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai peraturan olahraga bola voly dapat anda lihat di
bawah ini:

1. Lapangan Bola voly


Untuk persoalan lapangan pada permainan bola voly yaitu berbentuk empat persegi panjang
dengan ukurannya adalah Lebar 9 m, panjang 18 m, lebar garis 5 cm.

2. Jaring Net
• Panjang : 9,5 meter
• Lebar : 1,00 meter
• Lebar mata jaring : 10 centimeter
Pada bagian atas net harus ada pita putih yang lebarnya 5 centimeter
• Tinggi jarring net pada voli putra : 2,43 meter
• Tinggi net pada voli puti : 2, 24 meter
Pada kedua tepi net harus dipasang antenna yang letaknya lurus di atas garis lapangan. Warna
antenna harus belang kontra puti hitam misalnya. Panjang antenna 1,80 meter. Antena terbuat
dari bahan yang elastis dengan diameter 1 centimeter.

3. Bola

• Diameter bola voly : 65 cm – 67 cm


• Berat : 250 – 280 gram
• Tekanan udara : 0,48 kg/cm2 – 0,52 kg/cm2
• Jumlah jalur : 12 – 18 jalur

Bola voly berbahan kulit yang lunak atau bahan lain yang sejenis, bentuk bola harus bola
sempurna dan bahan dalamnya yang terbuat dari karet. Warna bola haruslah terang misalnya
warna putih.

4. Kelengkapan pemain
Pemain bola voly hendaknya harus mengenakan pakaian olahraga dengan nomor punggung dan
dada, memakai celana pendek dan memakai sepatu olahraga.

5. Jumlah pemain bola voli


Jumlah pemain dalam satu tim atau regu pada bola voly berjumlah 6 orang dengan banyak
pemain cadangan juga enam orang.

6. Pergeseran pemainan
Dalam permainan bola voly pergeseran area pemainnya harus searah jarum jam. Bila salah satu
regu penerima servis memenangkan permainan, maka semua pemain diberi hak untuk berpindah
posisi caranya bergeser kearah jarum jam. Misalnya posisi tiga melakukan servis, maka posisi 1
bergeser ke posisi 2.

7. Lama Permainan Bola Voly


Lama permainan bola voly berdasarkan oleh jumlah poin dalam sebuah set. Dalam sistem rally
poin ini jumlah point yang harus di dapat adalah 15 point. Kecuali bila terjadi deuce yaitu 14:14,
mungkin atau 24 - 24. Untuk memenangkan satu pertandingan bola voly dapat Dua set langsung
kemenangan dan Tiga set langsung kemenangan

8. Pemimpin pertandingan bola voli


Seorang wasit memimpin jalannya pertandingan dan empat orang penjaga garis dan satu orang
sebagai pencatat skor.

9. Peraturan Permainan
Setiap regu di beri hak memainkan bola sebanyak-banyaknya 3 kali.
Seorang pemain tidak boleh memainkan bola lebih dari satu kali secara berturut-turut
Regu yang melakukan servis jika memenangkan permainan berhak mendapat satu tambahan poin.
Sebaliknya, apabila tidak dapat mengembalikan bola maka poin untuk lawan.
Bola hidup berati mulai dipukulnya servis ball sampai bola menyentuh tanah.
Ketika servis bola harus dilambungkan lebih baik terlebih dahulu
Bola dinyatakan masuk jika bola jatuh dalam daerah garis lapangan atau bola jatuh tepat pada
garis lapangan.

10. Sistem libero.


Merupakan suatu sistem pada permainan dimana setiap bola pertama diwakili oleh pemain yang
diyakini dapat menjadi libero.

11. Macam - macam pelanggaran dalam permainan bola voly


Pemain dengan sengaja atau tidak sengaja menyentuh jarring net dengan tangan. Pemain tidak
dinyatakan pelanggaran jika anggota tubuhnya selain tangan menyentuh net dengan tidak
disengaja. Misalnya waktu blocking dadaatau punggung menyentuh net secra tidak sengaja.
Kedua kaki masuk kedalam daerah lawan
Pada pemain yang blocking kedua tangan atau salah satu tangan terlalu masuk ke daerah area
lawan.
Berbicara kasar atau mengumpat terhadap wasit atau juri
Menegur wasit dan pembantu wasit
Menerima petunjuk dan arahan dari luar lapangan selama pertandingan.
Pemain mempengaruhi wasit
Meninggalkan lapangan pemain tidak izin.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
SEJARAH, PENGERTIAN, PERLENGKAPAN, TEKNIK DASAR DAN
PERATURAN PERMAINAN BULU TANGKIS
A. SEJARAH PERMAINAN BULU TANGKIS
Seperti banyak olahraga lainnya, Bulu tangkis memiliki sejarah panjang. Bulu
tangkis mendapat namanya dari Badminton House di Gloucestershire Inggris, Rumah
dari Duke of Beaufort, dimana olahraga ini dimainkan di abad terakhir. Sebelum
Badminton House, ada sebuah permainan yang disebut poona (permainan yang
dimainkan oleh petugas stationed tentara Inggris di India).

Badminton ada setidaknya dua ribu tahun lalu, namun


sangat mengherankan karena olahrag ini tergolong olahraga terbaru di Olimpiade.
Popularitas bulu tangki baru muncul di seluruh dunia setelah debut di Olimpiade
Barcelona pada 1992. Pertama turnamen Utama Piala Thomas adalah (dunia laki-laki tim
championships) pada 1948.

Sejarah Badminton Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan
berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan
Republik Rakyat Cina.

Olahraga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune,
India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara
bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan
tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu. Kemudian Para tentara membawa
permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya
yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur
mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis
- sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung
Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.

Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi Bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulu
tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan
Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

Dari perkembangan di Inggris kemudian dicetuskan untuk membentuk persatuan


badan internasional bulu tangkis, yang menampung kegiatan-kegiatan permainan
bulutangkis di dunia. Pada 5 juli 1934 baru terbentuk IBF yaitu : ”International
Badminton federation”. Di Indonesia di bentuk organisasi tingkat nasional yaitu :
”Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia” (PBSI) pada 5 Mei 1951. Kemudian pada
1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak untuk
mengikuti pertandingan-pertandingan internasional.

B. PENGERTIAN PERMAINAN BULU TANGKIS


Permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual yang dapat
dilakukan dengan cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan menggunakan raket
sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pukul. Lapangan permainan berbentuk
persegi empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri
dan daerah permainan lawan.

Tujuan utama permainan ini ialah mengumpulkan angka hingga mencapai angka
21. pemain yang dapat mengumpulkan poin hingga 21 terlebih dahulu maka dialah
pemenangnya. Untuk memenangi permainan, setiap pemain harus memiliki beberapa
keterampilan dasar permainan bulutangkis.

C. PERLENGKAPAN PERMAINAN BOLA VOLI


1. Raket (Pemukul)
Raket merupakan alat pemukul yang sangat ringan dan kuat. Beratnya kurang dari
150 gram. Jenis-jenis raket yang dipergunakan dalam bermain bulutangkis, antara lain:

1. Raket yang berat di bagian atas (kepala).


2. Raket yang berat di bagian pegangan (handle).
3. Raket yang seimbang cocok untuk pemain (allround).
4. Bahan raket: terbuat dari kayu seluruhnya, terbuat dari kayu
dan alumunium, terbuat dari alumunium seluruhnya, terbuat dari fiberglass,
terbuat dari arang (carbonex)
2. Bola ( Shuttlecock)

Bola (shuttlecock) terdiri dari bagian kepala dan bulu. Shuttlecock yang baik
menggunakan gabus sebagai kepala dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan
kuat.Berat shuttlecock antara 73 – 85 grains (4,73 – 5,50 gram) dan harus
mempunyai 14 - 16 helai bulu yang ditangcapkan ke dalam gabus yang bergaris 1-1/8
inch atau 25 - 28 milimeter. Bulunya harus berukuran 64 - 74 mm dari ujung atas
sampai kebagian yang rata pada gabus. Garis tengah atau diameter bagian atas
shuttlecock 54 - 56 mm dan harus diikat dengan benang secara kuat atau bahan lain
yang kuat.

3. Lapangan bulu tangkis


Bentuk lapangan (court) dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Lantai
lapangan dapat dibuat dari bahan berikut.

1. Lantai tanah atau pasir (umumnya lapangan luar ruangan)


2. Lantai kayu (wooder court)
3. Lantai dengan carpet sintetis (porta court)
4. Lantai semen atau tegel (hand court)
5. Ketentuan cara pembuatan lapangan
a. Ukuran Lapangan Badminton

Federasi Badminton Internasional (IBF, International Badminton Federation) yang


sekarang dikenal dengan nama Federasi Dunia Badminton (BWF, Badminton World
Federation) telah menetapkan ukuran standar lapangan badminton internasional adalah
sebagai berikut.

1. Panjang lapangan badminton adalah 13,40 m


2. Lebar lapangan badminton 6,10 m
3. Jarak garis servis depan dari garis net 1,98 m
4. Jarak garis servis tengah dari garis samping lapangan 3,05 m
5. Jarak garis servis belakang (untuk permainan ganda) dari garis belakang
lapangan 0,76 m
6. Jarak garis samping permainan tunggal dari garis pinggir lapangan 0,46 m
7. Tinggi tiang net 1,55 m
8. Tinggi net 1,52 m
b. Bidang Permainan untuk Pertandingan Tunggal

Pertandingan tunggal dan pertandingan ganda menggunakan bidang


permainan yang agak berbeda. Bidang permainan tunggal berukuran sebagai berikut.

1. Panjang bidang permainan 13,40 m


2. Lebar bidang permainan 5,18 m
3. Panjang bidang penerima servis 4,72 m
4. Lebar bidang penerima servis 2,59 m

c. Bidang Permainan untuk Pertandingan Ganda


Bidang permainan ganda berukuran sebagai berikut.

1. Panjang bidang permainan 13,40 m


2. Lebar bidang permainan 6,10 m
3. Panjang bidang penerima servis 3,96 m
4. Lebar bidang penerima servis 3,05 m

D. TEKNIK DASAR PERMAINAN BULU TANGKIS


Jika ingin menjadi pemain bulu tangkis yang handal, kamu wajib mempelajari teknik

dasar dalam bermain bulutangkis. Berikut ini kumpulan teknik yang harus dipelajari:

1. Teknik Dasar Menggunakan Raket Pada Permainan Bulutangkis

Pada teknik ini terdapat dua macam cara yang bisa dilakukan, yaitu

teknikForehand dan Backhand.

Cara Memegang Raket dengan Teknik Forehand


Memegang Raket dengan Teknik Dasar Forehand

Gunakan tangan kanan atau kiri untuk memegang raket, posisi kepala raket

menyamping, pegang raket seperti orang sedang menjabat tangan, jarak ibu jari dan

jari telunjuk seperti huruf V. Sedangkan posisi jari kelingking, tengah dan jari manis

menggenggam raket.

Cara Memegang Raket dengan Teknik Backhand


Cara Memegang Raket dengan Teknik Dasar Backhand

Pada teknik ini sama persis dengan teknik forehand, tetapi ada perbedaan yaitu

pada posisi ini ibu jari agak digeser mendekati jari telunjuk.

2. Teknik Dasar Pukulan Forehand Pada Permainan Bulutangkis

Dalam melakukan permainan bulutangkis teknik dasar forehand merupakan jenis

pukulan yang paling sering digunakan. Forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan

cara mengayunkan badan dari belakang ke arah depan raket dengan telapak tangan

menghadap shuttlecock.

Cara Melakukan Teknik Dasar Pukulan Forehand

 Pegang raket dengan teknik forehand.

 Posisi kaki kiri berada di depan dan posisi kaki kanan berada di belakang.

 Posisi badan miring ke arah kanan.

 Pukul shuttlecocks sambil dengan menggerakan bahu ke depan.

 Biarkan gerakan tangan terus ke bawah.

 Apabila kamu ingin melakukan pukulan clear,

pukulah shuttlecocks sekeras mungkin.

3. Teknik Dasar Footwork (Gerakan pada Kaki) Pada Permainan Bulutangkis


Teknik Dasar Footwork (Gerakan pada Kaki) Pada Permainan Bulutangkis

Kelincahan posisi gerakan kaki ke samping, depan dan belakang merupakan salah

satu teknik yang harus diketahui. Tujuannya adalah agar kita dapat menjangkaukok dari

area manapun. Sehingga jika berada di posisi yang tepat kita bisa menyerang ke daerah

lawan dan melakukan pukulan yang berkualitas dan mematikan.

4. Teknik Dasar Sikap dan Posisi Badan Pada Permainan Bulutangkis

Pada posisi badan harus bertumpu kepada kedua kaki agar seimbang dalam

melakukan teknik penyerangan maupun bertahan. Menekuk atau membengkokkan

kedua lutut kaki, kemudian ketika berdiri menggunakan bagian ujung kaki, sehingga

posisi pinggang tetap tegak. Posisi kedua kaki sedikit terbuka selebar bahu dengan

posisi sejajar, bisa juga salah satu kaki berada di depannya. Lengan siku melebar ke

samping badan sehingga tangan yang memegang raket bebas bergerak. Ketinggian

kepala raket harus lebih tinggi dari kepala kita.

5. Teknik Dasar Ketika Posisi Memukul (Hitting Position) Pada Permainan


Bulutangkis
Teknik Dasar Ketika Posisi Memukul (Hitting Position) Pada Permainan Bulutangkis

Jika kamu memegang raket menggunakan tangan kanan, usahakan posisi badan

menyamping ke arah net dan kaki kiri berada di depan kaki kanan. Posisi badan harus

berada di belakang kok yang akan dipukul dan bahu yang kanan agak ditarik ke

belakang. Ketika memukul posisi bahu kanan dan kaki kanan harus ada perpindahan

yaitu dari posisi belakang ke depan.

6. Teknik Dasar Service Pada Permainan Bulutangkis


Teknik Dasar Service Pada Permainan Bulutangkis

Teknik ini dilakukan dengan mengarahkan kok ke area kanan, kiri depan maupun

belakang pemain lawan. hindari melakukan service dengan posisi kok yang tanggung

dan tepat berada di depan pemain lawam, hal itu akan memudahkan lawan dalam

mematikan pergerakan kita. Ada 3 macam teknik service:

 Service Forehand Pendek

Memukul kok dengan dengan ayunan raket yang tidak terlalu keras dan tidak

menggunakan tenagayang besar. Saat melakukan teknik ini posisi koktidak boleh

terlalu jauh dengan net. Jika teknik ini dipakai posisi kok akan jatuh di area depan

lawan.

 Service Forehand Tinggi

Memukul kok menggunakan tenaga penuh dan Posisi kedua kaki terbuka

menyamping selebar pinggang kaki. Biasanya kok akan melambung tinggi

melewati pemain lawan dan akan jatuh pada daerah bagian belakang lawan.
 Service Backhand

Memukul kok menggunakan raket bagian luar, jika kamu memegang raket

menggunkan tangan kanan teknik ini dilakukan dengan posisi kaki kanan berada

di depan sedangkan kaki kanan berada di belakang. Teknik ini menggunakan

ayunan yang relatif pendek dan tidak harus dengan tenaga yang penuh. Lakukan

hal sebaliknya jika kamu memegang raket menggunakan tangan kiri.

7. Teknik Dasar Overhead Pada Permainan Bulutangkis

Teknik Dasar Overhead Pada Permainan Bulutangkis

Satu-satunya cara jika ingin melakukan teknik ini adalah dengan memegang dengan

teknik forehand. Hal ini dilakukan karena kok berada jauh dibelakang posisi kita,

pukulan ini dilakukan seperti gerakan melempar.

8. Teknik Dasar Smash Pada Permainan Bulutangkis

Pada teknik ini pukulan dilakukan dengan tenaga penuh dan kok harus mengarah ke

bagian bawah area lawan. Pukulan ini biasanya digunakan saat posisi menyerang dan

bertujuan untuk mematikan pergerakan lawan dan teknik ini lebih baik jika dilakukan

dengan lompatan yang tinggi sehingga kita mendapatkan posisi pukulan yang sempurna.

9. Teknik Dasar Dropshot Pada Permainan Bulutangkis


Dropshot merupakan pukulan yang hampir sama dengan teknik smash, namun

perbedaanya adalah pada posisi raket saat akan melakukan pukulan seperti melakukan

gerakan tipuan seolah-olah seperti ingin melakukan teknik smash. Jika pada

teknik smash mengguanakan kekuatan penuh, makak berbeda dengan

teknik dropshot yaitu hanya dipukul dengan dorongan atau sentuhan yang halus.

Seorang pemain bulutangkis yang profesional biasanya saat melakukan

teknikdropshot posisi shuttlecock terjatuh tidak jauh dari net atau diantara garis ganda

pemain lawan dengan net. Dalam melakukan teknik ini ada banyak faktor yang

menentukan berhasil atau tidak, seperti faktor posisi tubuh, pegangan raket, pergerakan

kaki dan perpindahan berat badan yang harmonis.

Cara Melakukan Teknik Dasar Dropshot

 Pegang raket dengan teknik forehand.

 Posisi pada saat memegang raket yaitu menyamping badan ke arah bahu.

 Usahan bergerak dengan lincah agar mendapatkan posisi badan berada di

belakang shuttlecock.

 Pukul raket dengan posisi keadaan tangan lurus, kemudian dorong dan

sentuh shuttlecock dengan pelan seperti ingin melakukan teknik smash.

 Arahkan shuttlecock ke daerah yang kosong yaitu ke arah kanan atau kiri

depan area permainan lawan.

10. Teknik Dasar Netting Pada Permainan Bulutangkis


Teknik Dasar Netting Pada Permainan Bulutangkis

Teknik netting merupakan pukulan yang tidak terlalu keras yang berada tipis di dekat

net. Jarang pemain yang bisa melakukan teknik ini, karena ini harus memilikisense yang

tinggi dan teknik penempatan bola yang baik.

E. PERATURAN PERMAINAN BULU TANGKIS

Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:

1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran

Servis
Area servis

Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai
tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di
luar area tersebut maka kok dinyatakan “keluar” dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain
yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil.
Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan undian,
sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan
sistem pindah bola dan sistem reli poin:
Sistem pindah bola

 Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-
tiap pasangan sebagai “orang pertama”. Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang
dimainkan.
 Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama” saat
melakukan servis.
 Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk
tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak
mendapat kesempatan kedua.
 Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di
sebelah kanan, bukan oleh “orang pertama”.
Sistem reli poin
 Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis
kedua.
 Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih
oleh pasangan tersebut.
 Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih
oleh lawan.
SISTEM PERHITUNGAN POIN BULU TANGKIS

Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan
3×21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.
Sistem perhitungan poin bulu tangkis telah mengalami beberapa kali perubahan, mulai
dari sistem klasik pindah bola 15 poin sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin.

Sistem klasik

 Sistem ini berlaku sampai tahun 2002 sebelum diganti dengan sistem 5×7 poin.
Sistem yang berlaku adalah sistem pindah bola atau dengan kata lain hanya
pemain/pasangan yang melakukan servis yang dapat meraih poin.
 Seorang/sepasang pemain akan memenangkan pertandingan bila telah
memenangkan dua set permainan. Dengan sistem perhiutngan poin tiap setnya sebagai
berikut:
Untuk partai tunggal putra dan semua partai ganda
 Satu set terdiri dari 15 poin.
 Bila terjadi kedudukan 13 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai
angka 13 akan menentukan apakah terjadi jus 5 (permainan akan berakhir pada poin
18) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
 Bila terjadi kedudukan 14 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai
angka 14 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin
17) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
 Bila keputusan jus telah diambil pada kedudukan 13 sama, maka tidak ada
penambahan poin lagi bila terjadi kedudukan 14 sama.
Untuk partai tunggal putri
 Satu set terdiri dari 11 poin.
 Bila terjadi kedudukan 9 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 9 akan
menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak
(permainan tetap berakhir pada poin 11).
 Bila terjadi kedudukan 10 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 10 akan
menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak
(permainan tetap berakhir pada poin 11).
 Bila keputusan jus telah diambil pada kedudukan 9 sama, maka tidak ada
penambahan poin lagi bila terjadi kedudukan 10 sama.
Sistem 5×7 poin
 Sistem ini hanya berlaku dari Januari sampai Agustus 2002.
 Sistem yang berlaku adalah masih sistem pindah bola atau dengan kata lain
hanya pemain/pasangan yang melakukan servis yang dapat meraih poin, namun
berbeda dengan sistem klasik, seorang/sepasang pemain baru akan memenangkan
pertandingan bila telah memenangkan tiga set permainan.
Tidak ada perbedaan sistem perhitungan baik untuk tunggal atau ganda maupun untuk putra atau putri. Dengan
perhitungan poin tiap setnya sebagai berikut:
 Satu set terdiri dari 7 poin.
 Bila terjadi kedudukan 6 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 6 akan
menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 8) atau tidak
(permainan tetap berakhir pada poin 7).
Kembali ke sistem klasik Mulai Agustus 2002, sistem perhitungan kembali ke sistem klasik dengan sedikit
perubahan:
Untuk partai tunggal putra dan semua partai ganda
 Satu set terdiri dari 15 poin.
 Bila terjadi kedudukan 14 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai
angka 14 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin
17) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
Untuk partai tunggal putri
 Satu set terdiri dari 11 poin.
 Bila terjadi kedudukan 10 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 10 akan
menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak
(permainan tetap berakhir pada poin 11).
Sistem reli 3×21 poin
 Sistem ini mulai diberlakukan pada bulan Mei 2006. Tidak ada perbedaan sistem
perhitungan baik untuk tunggal atau ganda maupun untuk putra atau putri.
 Sistem yang berlaku adalah sistem reli poin atau dengan kata lain setiap seorang
pemain melakukan kesalahan, lawan langsung memperoleh poin.
Seorang/sepasang pemain akan memenangkan pertandingan bila telah memenangkan dua set permainan.
Dengan sistem perhitungan poin tiap setnya sebagai berikut:
 Satu set terdiri dari 21 poin.
 Bila terjadi kedudukan 20 sama, otomatis akan terjadi jus 2 (permainan akan
berakhir pada poin 22).
 Jus 2 akan otomatis diberlakukan bila kemudian terjadi lagi kedudukan sama
(permainan akan berakhir dengan selisih 2 poin).
 Bila terjadi kedudukan 29 sama, tidak lagi diberlakukan jus (permainan akan
berakhir pada poin 30).
Model Mengajar khusus untuk Penjas menurut Metzler
A. Direct Instruction
Metzler (2000) mengatakan “direct Instruction is characterized by decidedly teacher-centered
decision and teacher directed engagement patterns for learners.” Artinya model ini
merupakan suatu model yang bersifat teacher-centered, artinya dalam PBM segala keputusan,
naik penyampaian informasi dan materi secara langsung diberikan oleh guru.
Karakteristik model pembelajaran ini menurut Slavin (dalam Yunyun dkk, 2013:46) adalah
1) Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. dalam fase ini
guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
2) Mereviu pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam fase ini guru mengajukan
pertanyaan untuk mencangkup pengatahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
3) Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi. Menyajikan
informasi, memberikan contoh-contioh mendemonstrasikan konsep dan sebagainya.
4) Melaksanakan bimbingan, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat
pemahaman siswa dan mengoreksi keslahan konsep.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam fase ini, guru memberikan
kesempatan atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.
6) Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap hal-
hal yang telah dilakukan siswa, memberuikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar
dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
7) Memberikan latihan mandiri. Dalam fase ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri
kepada sisea untuk meningkatkan pemahamannya kepada materi yang telah mereka pelajari.
Sedangkan peran guru dalam model ini menurut Djamarah (dalam Yunyun dkk, 2013:49)
mengatakan bahwa peran guru dalam pembelajaran langsung adalah “kreator, inspirator,
informatory, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, pengelola kelas,
mediator supervisor”. Selain itu menurut Yunyun dkk, (2013:48) peran guru dalam proses
pembelajaran langsung adalah:
a) Sebagai manusia nara sumber
b) Menjelaskan tujuan pembelajaran
c) Mendemonstrasikan keterampilan ataumenyajikan informasi secara bertahap.
d) Memberi latihan terbimbimbing
e) Mengecek kemampuan siswa dan memberi umpan balik
f) Menyiapkan latihan untuk siswa
Peran siswa dalam model pembelajaran langsung menurut Yunyun dkk (2013:49) adalah
sebagai berikut:
a) Siswa hanya mendengarkan ceramah/pelajaran oleh guru(penerima informasi.
b) Siswa menyampaikan pendapat dalam/dengan diskusi
c) Siswa aktif saat guru memberi kesempatan seperti menjawab pertanyaan guru.
d) Siswa mengerjakan semua aktivitas yang diperintahkan oleh guru.
e) Siswa sebagai objek penyampai informasi
f) Siswa mampu mengaplikasikan informasi yang didapat.
Langkah-langkah model pembelajaran ini menurut Rosenshine (dalam Metzler 2000:163)
adalah :
1) Revieuw previously learned material, pada fase ini biasanya guru berperan dalam
menjelaskan TPK, materi prasyarat, memotivasi siswa dan mempersiapkan siswa.
2) Presenting new content skill, pada fase ini guru berperan dalam mendemostrasikan
keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
3) Initial student practice, pada fase ini guru memberikan latihan terbimbing.
4) Feedback and correctives, pada fase ini seorang guru berperan dalam mengecek kemampuan
siswa seperti memberi kuis dan memberi umpan balik seperti membuka diskusi untuk siswa.
5) Independent practice, pada fase ini guru berperan dalam mempersiapkan latihan untuk siswa
dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai