Quiz Pertemuan 1-8
Quiz Pertemuan 1-8
Untuk mengetahui adakah perbedaan manajemen stratejik antara organisasi nir laba dan organisasi
pencari laba (bisnis). Pertama kita harus mengerti dulu konsepnya, jika dikatakan apakah kedua jenis
organisasi tersebut membutuhkan manajemen stratejik? Jawabannya ya, sangat membutuhkan,
mengapa? Karena kedua organisasi tersebut mempunyai tujuan organisasi yang ingin dicapai,
bagaimana caranya yaitu dengan usaha menggabungkan dan mensigkronisasikan berbagai macam
usaha dan strategi yang disebut dengan manajemen strategi. Jadi bagi kedua jenis organisasi
tersebut manajemen stratejik tetap sangat dibutuhkan karena walaupun orientasi tujuan keduanya
berbeda tetapi kedua jenis organisasi tersebut mempunyai tujuan organisasi yang ingin diraih.
Lalu perbedaan antara keduanya apa?, kita lihat dulu tujuannya masing masing, organisasi nirlaba
adalah organisasi yang tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan kemaslahatan masyarakat dan
tidak berorientasi untuk mengejar uang. Sedangkan organisasi bisnis adalah organisasi yang
tujuannya adalah mencari keuntungan finansial. Jadi bagaimana perbedaan manajemen stratejiknya,
perbedaannya pasti jelas beda karena orientasinya berbeda satunya mengejar keuntungan finansial
satunya lagi mengejar tujuan non finansial. Jadi mulai dari susunan organisasi, produksi, kegiatan
pemasaran, peneltian pasti berbeda antara keduanya, untuk organisasi bisnis salah satu strateginya
yaitu memperkuat bagian pemasaran dan distribusi agar produknya makin dikenal oleh konsumen
dan banyak dibeli oleh konsumen sehingga banyak menghasilkan keuntungan finansial, sementara
pada organisasi nirlaba belum tentu ada strategi pemasaran yang kuat mungkin strategi lebih
ditekankan pada penelitian agar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik tanpa memikirkan
keuntungan finansial. Jadi perbedaan managemen stratejiknya tergantung dari tujuan organisasi itu
sendiri seperti apa, bahkan antara organisasi perusahaan waralaba juga bisa berbeda tergantung dari
tujuan perusahaannya yang ingin diraih sesperti apa dan kompetensi dari sumberdaya manusianya
itu sendiri sejauh mana menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.
Pertemuan 2
Dalam implementasi strategi yang banyak sekali tantangan yang dihadapi, salah satu contoh adalah
tantangan dari sumberdaya non-manusia misalkan, modal atau kemampuan finansial. Contoh dalam
kasus ini adalah perusahaan yang masih dalam masa perkembangan, mereka selalu
mengeksploitasikan lingkungan eksternal, mereka selalu membuat inovasi produk mereka padahal
produk awal mereka masih belum diserap oleh audiens market.Pada saat inovasi mereka di tanggapi
oleh pasar dengan permintaan yang besar ,mereka tidak dapat menyanggupinya karena kurangnya
modal ataupun ketidaksanggupan alat untuk memenuhi permintaan market yang besar. Selanjutnya
di sisi SDM, dalam suatu perusahaan SDM pasti mempunyai kompetensi yang bermacam macam
serta tingkat latar belakang yang berbeda beda termasuk Pendidikan. Itu juga yang menjadi suatu
ganjalan di dalam implementasi dari rencana strategy, misal SDM yang kurang peduli terhadap
strategi perusahaan, atau bahkan yang resisten terhadap strategy yang telah direncanakan itu yang
dilapangan akan menghambat implementasi dari strategy itu sendiri.
Contoh real di perusahaan tempat saya bekerja: tahun 2012 manajemen menetapkan suatu strategy
untuk meningkatkan efektifitas oprasional dan peningkatan kualitas dari produk, top manajemen
mencanangkan perubahan kegiatan oprasional kearah otomatisasi baik dari sistem yang dipakai dan
pengurangan kegiatan yang dilakukan secara manual. Tahun 2013 di divisi manufactur terutama di
bagian pengepakan produk mulai mekakukan investasi mesin mesin otomatis, mulai mengganti
pengepakan manual dengan mesin, kegiatan yang tadinya dilakukan oleh 12 sampai dengan 15
orang per line, setelah pengadaan mesin otomatis, kegiatan pengepakan per line hanya
membutuhkan 2 sampai dengan 3 orang saja. Sehingga efisiensi sumberdaya manusia di bagian itu
dapat kita terapkan. Awalnya ketika hanya satu line yang kita ganti mesin itu keadaan baik baik saja,
namun permasalahan timbul ketika semakin banyak line yang diganti dari manual ke mesin. SDM
semakin banyak yang tidak bisa dialihkan ke pekerjaan lain karena semua bagian kerja sudah penuh
dan mereka juga banyak yang tidak kompeten ketika dipindahkan ke departemen lain karena rata
rata tingkat Pendidikan dan kemampuan pengepak dinilai tidak memenuhi kompetensi yang
dibutuhkan. Akhirnya, ketika dirasakan sudah terlalu banyak karyawan yang menganggur atau
departemen dirasakan terlalu banyak karyawan dibanding yang dibutuhkan, maka pemutusan
hubungan kerja pun terjadi. Kejadian tersebut semakin berefek pada bagian lain yang ketika
mendengar kata otomatisasi atau investasi mesin baru yang lebih canggih dianggap akan menggusur
pekerjaan mereka, sehingga banyak yang resisten terhadap kebijakan strategy dari top manajemen
tersebut, dan menjadi tantangan tersulit dalam implementasi strategy tersebut.
Kesimpulan:
Dari semua proses tahapan manajemen strategy itu adalah tahapan yang penting salah satu tahap
gagal maka manajemen strategy tidak akan berhasil dan tujuan perusahaan tidak dapat terwujud,
karena kelima tahapan manajemen strategy merupakan suatu rantai yang saling berhubungan
sehingga jika salah satu putus maka manajemen strategy pun tidak akan berhasil. Dalam yang mana
yang paling penting menurut saya istilah itu kurang tepat, karena semua penting, istilah yang lebih
tepat mungkin adalah yang tersulit. Dan dari pengalaman saya bekerja tahapan yang tersulit adalah
implementasi dari strategy karena tatangannya banyak.
Pertemuan 4
Spesifik berarti menjabarkan sasaran secara jelas dan tanpa ambigu. Beberapa atribut yang
digunakan yaitu dengan mengevaluasi: apa yang ingin dicapai? Alasan atau keuntungan apa
yang ingin diraih dengan mencapai sasaran itu? Siapa saja yang terkait dan berhubungan
dengan pencapaian sasaran? Dimana lokasi atau fasilitas/prasarana apa saja yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan?
pengukuran (measurable) yang kongkrit berarti seperti berapa banyak atau kapan sebuah
sasaran bisa diketahui telah dicapai. Hal ini mesti dapat diperhitungkan dari awal penetapan
targetnya.
Realistik (attainable) menekankan pentingnya seberapa realistis sebuah target itu. Jika
sasarannya terlalu jauh diluar standar, bisa menjadi demotivator karena tidak sesuai dengan
keahlian, kapasitas, kemampuan, serta perilaku yang dimiliki untuk meraih sasaran tersebut.
Sehingga kemungkinan bagaimana sebuah tujuan dapat diraih bisa terjawab ketika mulai menilai
sebuah kelayakan target. Disinilah pentingnya rutinitas penilaian kinerja terhadap kontribusi
karyawan yang dievaluasi atasan secara periodik atau berkala.Target yang terlalu tinggi dan tak
terjangkau akan memberikan tekanan yang terlalu besar dan akhirnya membawa perasaan
apatis atau rasa malas dan penundaan. Sedangkan target yang terlalu rendah hanya akan
menciptakan kinerja yang tidak optimal karena rasa bosan dan ujung-ujungnya juga bisa
menimbulkan rasa malas dan penundaan (demotivasi).
Relevansi sebuah tujuan dinyatakan dengan memilih prioritas bagi sasaran-sasaran yang paling
vital dan berarti bagi organisasi. Sebuah tujuan bisa saja spesifik, terukur, realistis, dan ada batas
waktu, namun jika tidak relevan terhadap atasan, manajemen dan perusahaan secara
keseluruhan maka tidak akan didukung penuh oleh tim kerja atau rekan kerja yang lain.
Kesesuaian dari sasaran yang berhubungan erat dengan tujuan organisasi harus bermakna dan
tepat waktu serta tepat guna dengan orang yang tepat pula. Dan yang terpenting adalah relevan
dengan upaya, keahlian, dan kebutuhan dari sang pekerja serta kelompok kerjanya.
waktu (timely) dengan kerangka waktu dalam memulai serta tenggat waktu yang diharapkan
untuk bisa menyelesaikan sasaran yang telah ditetapkan.
untuk sebagian besar perusahaan perusahaan indonesia dalam serbuan komtitor global yang paling
essensial adalah, attainable, kenapa?
menurut pendapat saya perusahaan di indonesia dalam menentukan target standarnya terlalu
rendah, dibawah standar perusahaan perusahaan lain yang lebih maju, mungkin disini bantyak
perusahaan yang seneng dengan zona nyamannya atau kurangnya motivasi untuk menyaingi
pesaing global. atau bahkan memang targetnya hanya untuk cakupan dalam negeri tidak untuk pasar
global. perushaan perusahaan di indonesia juga kebanyakan menggunakan banchmark perusahaan
indonesia lagi sangat jarang yang banchmarknya menggunakan perusahaan global.
seperti yang telah dikatakan di atas untuk membuat target anda tercapai anda perlu:
Menilai apakah tujuan yang sudah anda tetapkan dapat dicapai atau tidak, dengan mengukurnya
dari beban kerja tim, pengetahuan dan kemampuan tim atau dari sumeber daya lain yang
mendukung . Jika tidak, maka anda bisa menetapkan tujuan lain yang bisa anda capai di masa
sekarang.
Target yang attainable juga akan menjawab pertanyaan, seperti : Apakah anda sudah memiliki
komitmen kuat untuk mencapai tujuan anda? Apakah ada target lain yang lebih besar yang ingin
anda capai?
Dari poin di atas terlihat rata rata perusahaan indonesia targetnya tidak cukup menyaingi perusahaan
global, strategi strategi yang dibuat kebanyakan hanya menyasar pasar domestik, jarang yang
targetnya pasar global. ini juga diakibatkan faktor kurangnya inovasi dan keberanian dari perusahaan
indonesia. apalagi perusahaan yang sudah besar, mereka cenderung takut untuk mengambil resiko
dengan target memasuki persaingan global. Inovasi dan keberanian sayangnya hanya terlihat dari
usaha usaha kecil, terlihat salah satunya dari tingkat keberadaan startup yang memang mendominasi
di era globalisasi ini didominasi oleh perusahaan kecil jarang yang di inisiasi sebuah perusahaan
besar.
seharusnya target yang ditetapkan oleh perusahaan di indonesia harus mempunyai expekstasi yang
lebih tinggi dibanding sekarang yang terlihat hanya itu itu saja, dan segitu segitu saja terutama di
perusahaan perusahaan besar. padahal saya menilai pemerintah sudah mendorong ke arah sana,
dan kita punya potensi potensi besar yang tidak dimiliki negara lain.
sebagai referansi saya sertakan jurnal mengenai permasalahan menentukan strategi di indonesia di
tahun 2000an, yang saya lihat problemnya ada pada aturan pemerintah yang berbelit belit dan tarif
transportasi yang mahal. sementara saat ini problem itu terus dikurangi oleh pemerintah secara
serius terlihat dari kebijakannya. jadi ini memang suatu kesempatan saat ini untuk menetapkan target
yang setidaknya mendekati target target perusahaan global.
Pertemuan 5
Dari Strategic Formulation, Implementation dan Evaluation, manakah dari
ketiganya yang menurut Saudara sangat crucial bagi industri dimana saat ini
Saudara bekerja/pernah bekerja atau ketahui (bagi mhs yang sdg tidak/belum
bekerja). Mengapa? Jelaskan pendapat atau pertimbangan Saudara.
Meurut pendapat saya Strategic formulation adalah yang paling crucial, kenapa? karena yang paling
dasar yang menentukan jalan perusahaan kedepan. Salah memformulasikan visi dan misi
perusahaan maka otomatis perusahaan akan berada pada jalur yang salah dan tujuan utama
perusahaan tidak tercapai.
Saya ingin sedikit share mengenai visi misi perusahaan tempat saya bekerja yang pernah berganti
visi misi perusahaan pada tahun 2014. 2014 visi perusahaan kami adalah “menjadi perusahaan
farmasi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia serta menjadi mitra pilihan pertama atau kedua
bagi para pelanggannya” berganti menjadi perusahaan farmasi yang memproduksi produk dengan
efikasi yang baik dengan flatform bisnis yang baru. Mengapa hal ini terjadi karena ingin
mengembangkan persusahaan dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada. Karna
jika tetap dengan visi misi pertama, sebuah perusahaan farmasi harus menjadi mitra BPJS karena
pilihan pertama dan market terbesar Indonesia adalah bpjs. Sementara perusahaan kami mempunyai
karakter produk yang tidak memungkinkan untuk bermitra dengan bpjs (e katalog). Maka visi kami
berubah dengan tetap memproduksi produk ekslusif, yang menyasar market tertentu dan
menggunakan teknologi dan system distribusi serta system supply chain yang terbarukan berbasis
teknologi baru.
Dari situ menggambarkan bahwa perumusan formula strategi sangat krusial, karna menentukan
jalannya perusahaan ke depan. Memang langkah langkah lain pun mempunya tantangan tersendiri,
baik implementasi maupun evaluasi strategi. Namun tantangan itu juga sebenarnya bisa
diminimalisasi dengan menentukan strategi yang tepat dengan apa? Yaitu ikut mempertimbangkan
kesulitan serta tantangannya saat implementasi.
dikatakan pada buku Fred R David, Strategic Managemen, bahwa "Every organization has a unique
purpose and reason for being. This uniqueness should be reflected in vision and mission statements.
The nature of a business vision and mission can represent either a competitive advantage or
disadvantage for the firm." dikatakan bahwa visi misi adalah uniqness dari perusahaan atau jati diri
perusahaan yang bisa merepresentasikan keuntungan dan kerugian perusahaan. maka dari itu
formulasi sebuah visi misi adalah hal krusial. (David, 2011)
Pertemuan 6
Setelah Saudara mempelajari Modul yang ada, tuliskan dalam 3-4 paragraf,
hal2 apa yang memungkinkan bagi suatu organisasi khususnya entitas bisnis
untuk tetap dapat survive dalam menghadapi berbagai permasalahan dan
tekanan persaingan?
untuk menghadapi permasalahan tekanan dan prsaingan, dari modul yang telah dipelajari, apa saja
sih yang kita harus lakukan. Menurut strategic porter untuk dapat bersaing pelaku bisnis pertama
harus bisa mngetahui dimana sih kelebihan perusahaan dibanding pesaing kemudian memandaatkan
kelebihan tersebut untuk keunggulan bersaing dengan perusahaan pesaing. jika suatu entitas bisnis
ingin mencapai keberhasilan dalam dunia bisnis, maka ia harus mempertimbangkan segala macam
aspek untuk meningkatkan performanya yang salah satunya biasa dikenal sebagai keunggulan
kompetitif (competitive advantage). Keunggulan kompetitif sendiri merupakan salah satu strategi yang
paling efektif yang telah dikemukakan oleh Michael Porter.
Untuk tau apa saja kelebihan kita pertama kita harus tau dulu posisi kita dimana, dan siapa saja sih
pengancam industry kita, menurut porter ancaman terhadap entitas bisnis berasal dari 5 pihak,
dimana dikenal dengan istilah five force porter, dimana pihak tersebut yaitu supplier, pendatang baru,
pembeli, produk subtitusi dan persaingan dari pemain yang sudah bremain di jenis usaha itu sendiri.
Dengan mengetahui seberapa besar anaman dan kekuatan kelima pemain itu terhadap entitas bisnis
maka kita mengetahui dimana posisi kita tau kelebihan kita dan tau posisi pesaing dan potensi
ancamannya bagi entitas bisnis.
Contoh implementasi di industry perusahaan tempat saya bekerja jika di Analisa melalui five force
porter. (industry tempat saya bekerja adalah manufactur produk farmasi)
1. Suplier: untuk produk farmasi supplier cukup banyak, jika produk produk adalah golongan obat
umum, untuk obat penyakit khusus itu supliernya bisa jadi hanya ada satu atau dua supplier saja.
Jadi ancaman disini saya nilai sedang.
2. Buyer: untuk produk produk reep dokter buyer kurang sedikit mempunyai pilihan produk karena
terikat oleh resep dokter kecual obat bebas. Jadi ancaman disini saya nilai sedang.
3. Pendatang baru: pasar di industry ini cukup memungkinkan untuk masuknya pemain baru
karena pasarnya besar, namun agak sulit masuk karena regulasi untuk industry ini cukup berat, maka
untuk ancaman pada point ini saya nilai rendah.
4. Produk subtitusi: untuk industry obat memang kita tau produk subtitusi adalah supplement dan
herbal, namun secara medis keduanya masih digolongkan sebagai pembantu kerja obat sehingga
nilai ancaman dari point ini rendah.
5. Persaingan antar industry serupa: disini cukup tinggi ancamannya, karena segmen obat yang
digarap kelompoknya sudah itu itu saja, sehingga mesti punya pembeda agar bisa bersaing dengan
industry lain.
Dari penilaian di atas tergambar bahwa posisi industry farmasi mesti punya pembeda karena
ancaman terbesar adalah pesaing dari sesama industry. Memang di industry farmasi penyakit atau
golongan obatnya berputar di itu itu saja, zat aktif yang digunakan itu itu saja, sehingga butuh
pembeda agar walaupun produk menggunakan zat aktif sama dengan pesaing entah itu harga murah
atau pembeda disisi formula, atau bahkan advertise yang meyakinkan produk kita lebih baik dari
produk industry farmasi lain.
Selain itu kita lihat juga posisi kekuatan internal perusahaan kita mulai dari resources baik finansial
dan non finansial. Bandingkan dengan pesaing seberapa kuat perusahaan ini punya kekuatan
internal secara resources untuk melangsungkan proses bisnis. bagaimana caranya? lihat potensi
kekuatan entitas bisnis ketika mendapat factor tekanan dan ancaman dari internal perusahaan itu
sendiri maupun ancaman dari external perusahaan. Dalam istilah Michael Porter dikenal dengan
istilah BCG matrix. Sebenarnya teori ini saya sendiri berpendapat teori general motor yang lebih
cocok digunakan, yaitu IE-matrix yang didapat dari perhitungan nilai EFE (external factor evaluation)
dan IFE (internal factor evaluation).
Tahap berikutnya setelah kita tau posisi dan ancaman kita, lalu carilah keunggulan yang bisa kita
aktualisasi. Susun strateginya produk apa yang kita mau buat, bagaimana menjualnya bagaimana
sampai ke tangan konsumen, supaya apa? Tidak lain supaya produk kita bisa bersaing dengan
pesaing dan bisnis kita masih tetap dan terus berjalan.
Sebagai contoh perusahaan tempat saya bekerja mostly menggunakan strategi diferensiasi dalam
menciptakan produk, suatu produk, kita selalu membuat pembeda dari competitor, contoh saja
produk penurun panas parasetamol, dengan pasar dengan pemain yang sudah buanyyyak sekali, kita
hadir dengan pilihan parasetamol bentuk micronized yang saya tau sampai sekarang di Indonesia
hanya perusahaan kami yang menggunakan parasetamol dalam bentuk tersebut, tujuannya agar
konsumen dapat melihat produk kita lebih unggul daripada parasetamol lain.
Setelah itu bagaimana, sekali lagi kita perlu evaluasi karena pesaing itu bergerak, strategi harus terus
dipantau, apakah masih eefktif apa tidak, jika tidak segera formulasi strategi yang baru, karena apa,
karena pesaing lain juga terus menerus bergerak untuk mencapai efektifitas bisnis itu sendiri, dan
mencapai keunggulan kompetitif dalam bersaing (competitive advantages).
Jadi, keunggulan bersaing (competitive advantages) itu dimulai dari mengenali diri sendiri dulu,
kemudian mengenali pesaing, merumuskan strategi serta evaluasi yang terus menerus untuk
menghadapi perubahan lingkungan dan perubahan dari pesaing kita yang tentu saja mereka juga
inngin lebih baik dari kita.
Pertemuan 7