KESEHATAN JIWA
KEPUTUSAN
KEPALA UPT. PUSKESMAS BINANGUN
NO: / / /2017
TENTANG
PEDOMAN KESEHATAN JIWA
at tentangKesehatanJiwa;
3. PeraturanMenteriKesehatan N o mo r 741 Tahun 2008
tentangStandarPelayanan Minimal BidangKesehatan di Kabupaten/Kota;
4. PeraturanMenteriKesehatan RI nomor 75 tahun 2014
tentangpusatkesehatanmasyarakat;
:
Menetap MEMUTUSKAN
kan
:
KESAT
U
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PEDOMAN
KESEHATAN JIWA.
KEDUA
Yang dimaksuddengankesehatanjiwaadalahsuatukondisi mental
sejahtera yang memungkinkanhidupharmonisdanproduktifsebagaibagian
yang utuhdarikualitashidupseseorang,
denganmemperhatikansemuasegikehidupa nmanusiadenganciri menyada
: risepenuhnyakemampuandirinya, mampumenghadapitekananhidup yang
wajar, mampubekerjaproduktifdanmemenuhikebutuhanhidupnya,
dapatberperansertadalamlingkunganhidup, menerimadenganbaikapa
: yang adapadadirinya, merasanyamandengan orang lain.
KEEMP Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
AT ternyata terd apat kek eli ruan d a l a m k ep u t u san ini a k a n d i ad a k an
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Binangun
Pada Tanggal : 2 Januari 2017
Kepala UPT. Puskesmas Binangun
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S W T karena h an y a atas keh en dak Nyal ah P ed o ma n
Kesehatan Jiwa Puskesmas Binangun ini dapat tersusun hingga selesai.
Ped o man ini akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan lingkungan di Puskesmas bagi petugas. Diharapkan dengan adanya p ed o man
ini, dapat meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Binangun dan meminimalisir
terjadinya hal-hal y an g d apat m e m b a h a y a k a n k eseh atan l ingkung an , serta m e n a m b a h
kualitas kesehatan lingkungan masyarakat.
K a mi men y amp ai k an terima kasih d an penghargaan y an g setinggi-tingginya
kepada:
1. dr. Kusp ardani , sebagai pelindung d al a m pel aksanaan M a n a j e me n R e si k o di
Kabupaten Blitar.
2. drg. Desi Nur Ariana, selaku Kepala Puskesmas Binangun.
3. Hari Sugianto, S.Sos, selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas Binangun.
4. Teman-teman di pelayanan dan semua pihak yang telah memberik an kontribusi
dalam penyusunan pedoman ini.
Saran serta kritik membangun t en t u n y a san g at kami h a ra p k an untuk
penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, smoga pedoman ini
d a p a t b e r m a n f a a t b a g i t ea n a g a m e d i s m a u p u n p a ra m e d i s d a l a m m e m b e r i k a n
pelayanan di Puskesmas Binangun.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMB AR PENGESAHAN..............................................................................................
SK................................................................................... ..................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. LATAR BELAKANG............................................ .......................................
B. TUJUA N .......................................................................................................
C. SASARAN.....................................................................................................
D. R U A N G LINGKUP............................................ ..........................................
E. BATASAN OPERASIONAL.................................. .....................................
F. LANDASAN HUKUM................................................................................
BAB II KETENAGAAN................................................................................................
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA............................ ...............
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN....................................... ............................
C. JADWAL KEGIATAN................................................................................
BAB III DENAH RUANG.............................................................................................
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN..................................................................
A. LINGKUP KEGIATAN KESEHATAN JIWA............................. .............
B. METODE....................................................................................................
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN KESEHATAN JIWA..................
BAB V LOGISTIK......................................................................................................
BAB VI KESELAMATAN SASARAN.....................................................................
BAB VII PENGENDALIAN MUTU...........................................................................
BAB VIII PENUTUP...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan Jiwa merupakan suatu
k ead aan d i m a n a seseo rang y a n g terbebas dari g a n g g u a n jiwa, d a n me mi l i k i sikap
positif untuk menggambarkan tentang kedewasaan sera kepribadiannya. Menurut data
W H O p a d a t ah u n 2 0 1 2 a n g k a p en d erit a g a n g g u a n j i w a m e n g k h a w a t i r k a n seca ra
global, sekitar 4 5 0 juta orang y an g menderita g an g g u an mental. O ran g y an g
me n g al a mi g an g g u a n ji wa sepertiganya tinggal dinegara b e rk e mb an g , seb an y ak 8
dari 10 penderita gangguan mental itu tidak mendapatkan perawatan.
Indonesia men gal ami peningkatan j u mlah penderita g an gg uan jiwa cukup
banyak diperkirakan prevalensi gangguan jiwa berat dengan psikosis / skizofrenia di
Indonesia pada tahun 2013 adalah 1.728 orang. Adap u n proposi ru mah tangga yang
pernah memasun g A R T gangguan jiwa berat sebesar 1.655 rumah tangga dari 14,3%
terbanyak tinggal dipedesaan, sedangkan yang tinggal diperkotaan sebanyak 10,7%.
Selain itu prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk u mu r lebih dari 15
t a h u n d i In d o n e si a s ec a ra n a si o n al a d a l ah 6 . 0 % ( 3 7 . 7 2 8 o r a n g dari s u b y e k y a n g
dianalisis). Provinsi dengan prevalensi gangguan mental emosional tertinggi adalah
Sulawesi Tengah (11,6%), sedangkan yang terendah dilampung (1,2%).
Menurut W H O , kesehatan jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak gangguan jiwa
melainkan mengandung berbagai karakteristik yang bersifat positif yang
me n g g a mb a rk an keselarasan d a n k esei mb an g an keji waan y an g me n ce r mi n k an
kedewasaan kepribadian yang bersangkutan.
S e h a t a d a l a h k e a d a a n se j ah t e r a , f i s i k m e n t a l d a n s o si al d a n t i d a k s e k e d a r
terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi perorangan
m a u p u n p e n d u d u k (masyarakat). Derajat kesehatan masy a rak at dipeng ru hi ol eh 4
faktor yang saling berinteraksi yaitu: lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan
k e seh at an . Kesehatan jiwa ad a l a h su at u kondisi mental sej aht era yang
memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas
hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri
menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, ma mp u menghadapi tekanan hidup yang
wajar, ma mp u bekerja produktif dan memenuhi kehidupan hidupnya, dapat berperan
serta d a l a m l i n g k u n g an h i d u p , m e n e r i m a d e n g a n b ai k ap a y a n g a d a p a d a di rinya
merasa n y aman bersama orang lain. Jadi kesehatan jiwa (mental) merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan.
Meskipun penderita gangguan jiwa belum bisa disembuhkan 1 00 %, tetapi para
penderita gangguan jiwa memiliki hak untuk semb u h dan diperlakukan secara
manu siawi. Ten t an g Keseh atan Ji w a telah dijelaskan b a h w a u p ay a kesehatan ji wa
bertujuan menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati
k eh i d u p an k ej i waan y a n g sehat, b e b a s dari ketakutan, t e k an an d a n g a n g g u an lain
yang dapat mengganggu kesehatan jiwa.
Gangguan kesehatan jiwa diwilayah Puskesmas Binangun data tahun 2016
pasung 3 orang, psikosa 55 orang, O D G J ringan 630 orang. Pengertian, pengetahuan
dan stigm a ma sy arakat terhadap penderita gangguan jiwa dianggap hina d an
memalukan, p emah amanyang masih kurang tentang kesehatan jiwa di berbagai
kalangan, didukung mayoritas oleh faktor kemiskinan keluarga. Gangguan jiwa
merupakan bagian dari P T M (penyakit tidak menular), hal ini perlu dijelaskan kepada
masyarakat tentang persepsi yang selama ini salah, sehingga masyarakat tidak perlu
besikap mengucilkan orang dengan gangguan jiwa, karena gangguan jiwa bukanlah
penyakit yang menular.
B. Tujuan Pedoman
D en g an p ed o man pelayanan kesehatan jiwa di Pu skesmas diharapkan
d ap at m e n i n g k a t k a n p e n g et a h u an , p e m a h a m a n d a n k e s a d a r a n ma s y a r a k a t
terhadap kesehatan jiwa dan meningkatnya upaya untuk mencegah gangguan jiwa,
terdeteksi dan tertanggulanginya masalah kesehaan jiwa secara dini.
C . Sasaran
Sasaran dari p edo man ini adalah semu a p eman g k u kepentingan terkait untuk
b ek e rj a sa ma dalam p el ak san aan me n i n g k a t k a n p en g et ah u an , k esad aran ,
kemau an dan mengatasi masalah kesehatan khususnya masalah kesehatan jiwa di
kecamatan Binangun.
D. R uang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, k e m a u a n d a n men g atasi ma sal ah k eseh atan k h u su s n y a ma sa l ah
keperawatan kesehatan jiwa di kecamatan Binangun.
E. B atasan Operasional
ad apun batasanoperasional kesehatan jiwa y an g digunakan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan jiwa komunitas adalah sebagai berikut:
1. Keterjangkauan
2. Keadilan
3. Perlindungan hak azasi manusia
4. Terpadu, terkoordinasi dan berkelanjutan
5. Efekif
6. Hubungan lintas sektoral
7. Pembagian wilayah pelayanan
8. Kewajiban
F. Landasan Hu ku m
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan No mo r 741 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
3. Peraturan Ment eri Keseh at an R I N o m o r 7 5 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
P e t u g a s k e s e h a t a n b e r t a n g g u n g j a w a b t e r h ad ap s e m u a k eg i at an j i w a d i
wilayah Kecamatan Binangun.
C. Jadwal Kegiatan
J a d w al p el ak sa n a an k egi at an k es eh at an j i wa disepak ati d a n d i su su n
bersama dengan lintas program setiap satu bulan sekali dan lintas sektor terkait dalam
pertemuan mini lokakarya tiap tiga bulan sekali.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh petugas kesehatan.
1. Den ah ruangan yang ada
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
B. Metode
M eto de kesehatan jiwa dilakukan dengan cara /metode pendekatan utama yang
dilakukan d al a m penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa baik didalam m a u p u n
diluar gedung puskesmas.
1. Pelaksanaan:
Dalam penyelenggaraan pelaksanaan kesehatan jiwa perawat bekerja sama
d e n g a n p et u g as k e seh at an lain serta masy a rak at . K e r j a s a m a d e n g a n p et u g as
lain, terkait dengan kegiatan yang memerlukan kemampuan teknis tertentu yang
bukan kewenangan perawat. Kerjasama denag kader atau masyarakat terutama
dalam melaksanakan kegiatan yang dapat dilimpahkan kepada masyaakat.
2. Pemantau an d an evaluasi
a. Pemantauan kegiatan iniberfungsi untuk mengetahui sejauh mana pencapaian
p el ak s an an k e seh at an j i wa d e n g a n m e k a n i s m e , p et u g a s m e m b u a t catatan
secara berk al a y a n g d i l ap o rk an k e p a d a k ep al a p u s k e s m a s d a n k u n j u n g a n
lapangan di beberapa lokasi dipilih.
b. Evaluasi sebaikny a d lak san ak an p ad a setiap tahap menejerial mu l ai dari
perencan aan , p el ak san aan dan hasil s e k u ran g - k u ran g n y a p ad a tiap
pertengahan tahun dan akhir tahun dengan mengunakan indikator pada setiap
tahapan.
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
BAB VIII
PENUTUP