Anda di halaman 1dari 3

ASAM URAT (GOUT)

I. PENGERTIAN

Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) suatu zat yang bernama purin. Zat purin
adalah zat alami yang merupakan salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA dan RNA. Ada dua
sumber utama purin yaitu purin yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan purin yang didapatkan dari
asupan makanan seperti tanaman atau hewan. Asam urat sebenarnya memiliki fungsi dalam tubuh yaitu
sebagai antioksidan dan bermanfaat dalam regenerasi sel. Metabolisme tubuh secara alami
menghasilkan asam urat. Asam urat menjadi masalah ketika kadar di dalam tubuh melewati batas
normal (Noviyanti, 2015).

II. TANDA DAN GEJALA

Penyebab utama penyakit asam urat atau gout adalah meningkatnya kadar asam urat dalam darah atau
hiperurisemia. Serangan gout pertama biasanya hanya mengenai satu sendi dan berlangsung selama
beberapa hari. Gejalanya menghilang secara bertahap dan tidak timbul gejala sampai terjadi serangan
berikutnya (Bangun, 2008). Beberapa gejala dan tanda dari penyakit asam urat yaitu:

a. Bengkak, merah dan kaku di bagian tertentu.

b. Terasa nyeri hebat pada sendi yang terkena penyakit dan terasa panas saat bagian yang bengkak
disentuh. Rasa nyeri ini terjadi karena kristal-kristal purin yang bergesekan saat sendi bergerak.

c. Serangannya dapat terjadi sewaktu-waktu akibat mengkonsumsi makanan yang kaya purin. Terkadang
serangannya terjadi secara berulang-ulang. Jika hanya pegal linu pada otot dan sendi tanpa nyeri hebat
maka dapat dipastikan bukan radang sendi.

d. Gejala asam urat menyebabkan bagian yang terserang berubah bentuk. Gejala ini dapat terjadi di
tempurung lutut, punggung lengan, tendon belakang, pergelangan kaki, dan daun telinga. Gejala ini lebih
banyak dialami oleh para pria yang berusia lebih dari 30 tahun sekitar 90% dan pada wanita umumnya
terjadi saat mengalami masa menopause 10% (Rifiani dkk., 2016).

III. PENYEBAB

Purin adalah zat yang secara alami dihasilkan tubuh, tapi juga terdapat di beberapa jenis makanan.
Untuk mengurai zat purin, tubuh akan secara alami menghasilkan asam urat. Sebagian besar asam urat
dibuang melalui urine, dan sebagian lainnya dibuang melalui feses.

Pada penderita penyakit asam urat, kadar asam urat dalam tubuh melebihi batas normal. Kondisi ini bisa
terjadi bila tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat, atau tubuh sulit membuang kelebihan asam
urat.

Bila berlangsung dalam waktu lama, asam urat yang menumpuk dalam tubuh dapat membentuk
semacam kristal tajam di sendi, sehingga menimbulkan nyeri, radang, bahkan pembengkakan.
Penyakit asam urat lebih sering menimpa pria, terutama dalam rentang usia 30-50. Meski demikian,
wanita juga dapat mengalami penyakit ini, terutama setelah masa menopause.

Beberapa faktor lain yang dapat memicu naiknya kadar asam urat dalam darah adalah:

1. Memiliki keluarga yang juga menderita penyakit asam urat.


2. Baru saja mengalami cedera atau menjalani operasi.
3. Mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan,
dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).
4. Mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
5. Menggunakan obat, seperti diuretik, aspirin, ciclosporin, dan beberapa obat kemoterapi.
6. Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit
ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.

IV. DIAGNOSIS

Untuk memperoleh diagnosis penyakit asam urat, dokter akan terlebih dahulu menanyakan riwayat
penyakit pasien, dan seberapa sering gejala muncul, serta melihat lokasi sendi yang sakit. Setelah itu,
pemeriksaan lanjutan akan dilakukan untuk memastikan adanya kristal pemicu nyeri pada persendian,
seperti:

1. Tes darah. Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar asam urat dan kreatinin dalam darah.
Seseorang dengan kadar asam urat dalam darah hingga 7 mg/dL, dinilai sudah menderita
penyakit asam urat. Namun demikian, tes ini tidak selalu dapat memastikan penyakit asam urat.
Beberapa orang diketahui memiliki kadar asam urat tinggi, namun tidak menderita penyakit
asam urat. Sebaliknya, ada orang yang memiliki gejala dan tanda penyakit asam urat meski kadar
asam urat dalam darah normal.
2. Tes urine 24 jam. Prosedur ini dilakukan dengan memeriksa kadar asam urat dalam urine yang
dikeluarkan pasien selama 24 jam.
3. Tes cairan sendi. Prosedur ini mengambil cairan sinovial pada sendi yang sakit, untuk diperiksa di
bawah mikroskop.
4. Pencitraan. Pemeriksaan foto Rontgen dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab radang
pada sendi. Sedangkan USG dapat mendeteksi kristal asam urat pada sendi dan tofi (benjolan).
5. Dual energy CT scan. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kristal asam urat di sendi meski tidak
terjadi peradangan.
6. Biopsi sinovial. Prosedur ini mengambil sebagian kecil jaringan (membran sinovial) di sekitar
sendi yang terasa sakit, untuk diperiksa di bawah mikroskop

V. Pengobatan penyakit asam urat

Penanganan penyakit asam urat adalah dengan pemberian obat-obatan, untuk meringankan gejalanya
dan mencegah penyakit kambuh kembali. Jenis obat yang biasanya diresepkan dokter untuk menangani
penyakit asam urat adalah colchicine dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Pada pasien yang tidak
bisa mengonsumsi kedua obat tersebut, dokter akan meresepkan kortikosteoid.
Pada pasien yang mengalami beberapa kali serangan asam urat dalam setahun, atau mengalami nyeri
hebat akibat penyakit ini, dokter akan meresepkan obat lain untuk mencegah komplikasi. Jenis obat yang
digunakan pada kasus di atas adalah allopurinol. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi asam
urat di tubuh. Jenis obat lain yang juga dapat diberikan adalah obat untuk meningkatkan pembuangan
asam urat berlebih dari tubuh seperti probenecid.

Untuk mencegah serangan asam urat kembali terjadi, pasien akan disarankan untuk menghindari
makanan berkadar purin tinggi, dan mengurangi minuman tinggi gula serta minuman beralkohol. Pasien
juga akan dianjurkan untuk memenuhi asupan protein dengan mengonsumsi susu rendah lemak, serta
rutin berolahraga untuk mencapai dan menjaga berat badan ideal.

Sumber : https://www.alodokter.com/rematik-asam-urat/

Pemateri

Dr. Deddy Khairul Ray

Nip.

Anda mungkin juga menyukai