Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan 11.

Penerimaan dan Pembiayaan Negara/Daerah


Pendahuluan
 Mari berdoa dulu!!!
 Pokok Bahasan: Penerimaan dan Pembiayaan Negara / Daerah
 Sub Pokok Bahasan:
• Review Materi pertemuan 10
• Penerimaan Pemerintah
• Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
• Pembiayaan Negara/pemerintah

Tujuan Instruksional Khusus:


Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan
menjelaskan struktur dan sumber penerimaan APBN/D, isu terkait
perpajakan dan PNBP, serta pembiayaan negara
Review Pertemuan 10
• Apa pengertian pengadaan/barang jasa publik?
• Apa prinsip-prinsip yang harus dipegang saat
melakukannya?
• Apa perlunya dibuat Perpres atau Kepres ttg hal tersebut?
• Bisa memberikan salah satu contoh pengadaaan
barang/jasa publik di Indonesia yang ‘berkasus’?
• Apa yang terjadi dalam kasus tersebut?
• Mengapa bisa demikian?
• Apa akibatnya (problem apa saja yg terjadi)?
• Bagaimana solusi agar tidak terjadi lagi?
Diskusi Kelompok
• Buat kelompok kecil sebanyak anggota
kelompok yang bertugas hari ini
• Setiap anggota kelompok mempresentasikan
hasil tugasnya pada 1 kelompok kecil selama
10 menit
• Tukar presenter dengan kelompok kecil
lainnya, bahas apa yang telah
dipresentasikan sebelumnya. Presenter
bertindak sebagai ‘narasumber’ (10-15 menit)
Penerimaan Pemerintah
Pengertian
• semua penerimaan pemerintah dari sumber-
sumber manapun
• Apa saja sumber penerimaan negara (dalam
APBN)?
• Apa saja sumber penerimaan daerah (dalam
APBD)?
• Apa definisi /cakupan dari tiap sumber penerimaan
tersebut?
Penerimaan Pemerintah

• Penerimaan Dalam Negeri


1. Pajak: PPh, PPn, PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB) & Cukai, Pajak lainnya
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak: Penerimaan yang
bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah,
pemanfaatan sumber daya alam, hasil-hasil
pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan,
pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah, pengenaan
denda administrasi, hibah, penerimaan lainnya
• Penerimaan Hibah (luar negeri)
Penerimaan Pemerintah
2 Jenis penerimaan negara: penerimaan dari pajak dan
penerimaan negara bukan pajak (PNBP)

Pajak: pungutan yang merupakan hak prerogatif pemerintah/


kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang,
dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
(Bedanya dengan retribusi?)

 Di atur dalam UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum


dan Tata Cara Perpajakan
Perpajakan
Pajak Negara dipungut Pempus
• Pajak Penghasilan UU Nomor 36 Tahun 2008
• Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang Mewah: UU
No. 42 Tahun 2009
• Bea Materai: UU No. 13 Tahun 1985
• Bea masuk: UU No. 10 Tahun 1995 jo. UU No. 17 Tahun 2006 tentang
Kepabeanan
• Cukai: UU No. 11 Tahun 1995 jo. UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai
Pajak Daerah: Dipungut Pemprov, Pemkab/pemkot
• Sesuai UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Propinsi dan Kabupaten). Contoh: Pajak dan bea balik nama
Kendaraan Bermotor; rokok; hotel-restoran, parkir, hiburan. Reklame,
dst.
Perpajakan
Kriteria sistem pajak yang baik:
(1) memenuhi prinsip-prinsip keadilan:
• Prinsip manfaat : rakyat membayar pajak sebesar manfaat yang diterimanya.
Semakin besar manfaat, semakin tinggi pajaknya.
• prinsip kemampuan membayar: rakyat membayar pajak sesuai dengan
kemampuannya membayar, yang ditentukan oleh pendapatan, pengeluaran
konsumsi, dan kekayaan masing-masing
(2) Prinsip kelayakan: jangan sampai pajak terlalu menekan si wajib pajak/pajak
seminimal mungkin sehingga mereka dapat menerima membayar dengan sukarela.
(3) Prinsip kepastian: pajak hendaknya tegas, jelas dan pasti menentukan wajib
pajaknya, mudah dimengerti dan mudah administrasinya, dapat dilaksanakan.
(4) Prinsip ekonomi: a. pajak harus efisien dalam pemungutannya, jangan sampai biaya
pemungutan lebih besar daripada pajaknya. b. Pajak memperbaiki inefisiensi sektor-
sektor yang dikenai pajak, termasuk sektor swasta. c. Struktur pajak mampu
mencapai fungsinya
Perpajakan
Fungsi pajak:
• Fungsi budget/anggaran: pajak merupakan sumber
penerimaan utama untuk pembiayaan pengeluaran
pemerintah
• Fungsi regulatory/pengatur: pajak dimaksudkan
mengatur perekonomian (melalui kebijakan fiskal)
sehingga pertumbuhan ekonomi lebih cepat, ada
redistribusi pendapatan, serta stabilisai ekonomi 
bisa memberikan contoh nyata bagaimana pajak
berfungsi sbg regulatory?
Perpajakan
Berdasarkan pihak yang menanggung beban pajak, ada 2 jenis pajak:
• Pajak langsung: pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan.
Contoh: pajak pendapan, pajak bumi dan bangunan
• Pajak tak langsung: pajak yang benanya dapat dialihkan kepada
pihak lain. Contoh pajak penjualan, bea masuk, cukai, dst. Beban
pada pengusaha, namun ‘dialihkan’ ke konsumen

2 bentuk pergeseran/pengalihan pajak:


• Pergeseran ke depan (forward shifting): dikenakan pada konsumen
• Pergeseran ke belakang (backward shifting): dikenakan pada
pemasok ‘input’ produksi
Perpajakan
Istilah:
a. wajib pajak: orang yang harus membayar pajak;
b. objek pajak (B): segala sesuatu yang dapat dikenai pajak, misalnya
penghasilan
c. tarif pajak (R): besaran pajak.
Besarnya pajak yang diterima pemerintah (T) = B x R

Struktur pajak:
• Pajak progresif: pajak dikenakan dengan prosentase yang semakin
tinggi dengan semakin tingginya kemampuan membayar.
• Pajak proporsional: pajak dikenakan dengan prosentase tetap untuk
tingkat pendapatan yang meningkat
• Pajak regresif: kebalikan pajak progresif.
Perpajakan
Jenis pajak di Indonesia:
- Pajak dalam negeri
1. PPh (pajak penghasilan): Migas dan Non migas
2. Pajak pertambahan nilai (PPn/pajak penjualan) dan Pajak penjualan atas
barang Mewah (PPnBM)
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
4. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
5. Cukai
6. Pajak lainnya
- Pajak dari perdagangan luar negeri
1. Bea masuk
2. Pungutan ekspor
Besaran pajak ditentukan oleh UU  lihat slide sebelumnya
Penerimaan Negara Bukan Pajak
- Diatur dalam UU no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP). Cek UU terbaru???
- PNBP: seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari
penerimaan perpajakan.
- Kelompok PNBP: penerimaan yang bersumber dari
• pengelolaan dana Pemerintah;
• pemanfaatan sumber daya alam;
• hasil-hasil pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan;
• pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah
• pengenaan denda administrasi;
• hibah yang merupakan hak Pemerintah
• Lainnya, menurut UU dan/atau PP
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Beberapa Peraturan tentang PNBP:
- PP No. 73 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penggunaan PNBP
- PP No. 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran PNBP
- PP No. 1 Tahun 2004-001 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN
RENCANA DAN LAPORAN REALISASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN
PAJAK

 Sangat banyak peraturan tentnag PNPB. Ada PNBP berdasarkan


sektor/kementerian/dinas. Cek.
Pembiayaan Negara
• Semua penerimaan negara/pemerintah (pajak dan
PNBP) = sumber pembiayaan
• Sumber pembiayaan lain:
- Mencetak uang baru (oleh bank sentral)
- Pinjaman/hutang negara/loan
- Hadiah/hibah
Hutang Negara
• Semua pinjaman pemerintah untuk membiayai pengeluarannya dengan
tingkat bunga tertentu.
• Macam hutang negara:
(a) berdasarkan ada/tidaknya jaminan:
1. hutang reproduktif/reproductive debt, yaitu hutang yang disertai jaminan
kekayaan negara.
2. dead weight debt, yaitu hutang tanpa jaminan kekayaan negara.
(b) berdasarkan kesukarelaan pemberi pinjaman (kreditur)
1. Hutang sukarela: tidak terlalu besar, bunga lebih tinggi.
2. Hutang paksa: pemerintah dengan ‘paksaan’ mengumpulkan pinjaman
(c) berdasarkan pihak pemberi pinjaman (kreditur)
(1) hutang dalam negeri
(2) hutang luar negeri
Hutang Negara
Sumber pinjaman negara
• Pihak di dalam dan luar negeri dengan cara pemerintah/negara menjual
obligasi pada perorangan/individu, Sektor perusahaan/lembaga keuangan non
bank, Bank-bank umum, Bank sentral
• Beban hutang negara

Beban hutang Luar Negeri:


• Dampak langsung: mengurangi ‘porsi’ pengeluaran pemerintah yang lain
• Dampak tidak langsung: meningkatnya beban pajak

Beban hutang dalam negeri:


• Dampak langsung: meningkatnya pendapatan pihak yang kreditur dalam
negeri, biasanya kelompok kaya. Akibat: mempertinggi gap/kesenjangan
kelompok kaya/miskin
• Dampak tidak langsung: meningkatnya beban pajak
BAHAN DISKUSI
• Mana yang lebih utama, hutang luar negeri atau hutang dalam
negeri?
• Pada waktu tertentu, hutang negara merupakan sumber
penerimaan pemerintah yang lebih baik daripada penarikan
pajak bagi pertumbuhan/pendapatan nasional. Mengapa
demikan? (Ingat kembali teori konsumsi dan hubungannya
dengan pendapatan nasional!)
• Mengapa pula dalam hal-hal tertentu, hutang negara lebih baik
daripada mencetak uang sebagai sumber penerimaan negara?
(Ingat konsep ‘jumlah uang beredar dimasyarakat’ dan
pengaruhnya terhadap inflasi).
• Minggu Depan: tentang Pengeluaran Pemerintah
Ada pertanyaan????

Pembagian kelompok + tugas kelompok

Berdoa sebelum kelas bubar

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai