A. Kompetensi Inti
a. KI – 3 ( Pengetahuan )
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
b. KI – 4 ( ketrampilan )
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup kajian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
B. Kompetensi Dasar
1 Merawat SistemKopling
Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace bertujuan untuk menjaga kinerja
suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau menghindari terjadinya kerusakan
pada komponen tersebut. Hal ini tentunya juga diperlukan terhadap unit kopling dan
komponen pengoperasiannya. Hal ini mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen
pengoperasiannya sangat penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan
pada sistem ini akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan secara menyeluruh. Proses
perawatan unit kopling dan komponen pengoperasiannya sebenarnya tidak terlalu sulit, yaitu
melakukan penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang menunjukkan bahwa unit
2
kopling dan komponen pengoperasiannya mengalami permasalahan. Penyetelan merupakan
prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secara optimaL
Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal
kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai menekan. Fungsi kebebasan kopling ini
dimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan
tekan tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin. Sehingga akan mengurangi
kerja bantalan tekan dan mengurangi kemungkinan terjadinya gesekan. Setiap kendaraan
berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnya kebebasan pedal kopling dilihat pada buku
manualnya. Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling sistem
mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan penyetelan.
Oleh karena Itu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang akan distel, dalam buku manual.
Cara penyetelannya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai berikut:
a. siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci bleeding,
slang elastis kecil, dan Penampung minyak hidrolis.
b. kendorkan baut bleeder
c. pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung minyak
hidrolis.
f. Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa elastis keluar
minyak yang baru. Jaga minyak Yang direservoir agar tidak kehabisan.
g. Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru, pedal
kopling pertahankan pada posisi tertekan.
h. Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.
i. tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak
menggerakan tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara, maka
lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari sistem.
a. Ulangi langkah (i) Hingga diperoleh penekanan yang baik.
b. Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang tutup
reservoir.
c. bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan. Selanjutnya proses
penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, dengan langkah sebagai
berikut:
1) Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan.
5
c. Gejala kerusakan kopling.
Masalah-masalah atau gangguan pada kopling umumnya dikelompokkan sebagai berikut:
c. Kopling slip
d. Kopling bergetar
Jika roda gila/fly wheel menunjukkan tanda-tanda terbakar (over heating), maka harus
dilapisi lagi atau diganti. Jika terjadi kebalingan berlebihan pada roda gila, kita harus terlebih
dahulu menentukan penyebabnya, apakah hal itu terjadi karena:
Kemudian terlebih dahulu memperbaikinya. Apabila keselarasan lubang rumah kopling (clutch
housing) tidak dalam spesifikasi lagi, rumah kopling harus diratakan / diselaraskan lagi untuk
menjamin kelurusan yang tepat antara transmisi dan kopling. Dari gejala-gejala di atas dapat
dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau perbaikannya.
Diagram diagnosis
Gangguan Kemungkinan Penyebab Perbaikan
1 2 3
1. Bantalan pembebas berisik 1. Tidak terdapat free play pedal. 1. Stel free play pedal hingga mencapai 1 –
ketika kopling berhubungan 2. Bantalan pembebas tersangkut pada 1,5 inchi
pena-han bantalan transmisi
(transmission bearing retainer) 2. Bersihkan, lumasi dan periksa sumber
3. Tegangan pegas antara garpu pembebas bunyi atau sumber kemacetan.
dengan bola pivot tidak cukup 3. Ganti garpu atau pegas
4. Pemasangan garpu pembebas tidak
benar. 4. Pasang dengan benar
5. Pegas pengembali lemah
6
3. Ketika membebaskan kopling, 1. Terdapat kebengkokkan pada linkage atau 1. Lumasi dan bebaskan linkage serta
pedal kopling tidak mau bantalan pembebas bantalan pembebas
kembali
4. Usaha menekan pedal kopling 1. Terdapat kebengkokkan pada linkage 1. Lumasi dan bebaskan linkage
terasa berat
5. Kopling slip 1. Tidak terdapat free play 1. Stel free play.
2. Pedal kopling tercemar oli. 2. Ganti pelat kopling dan perbaiki sumber
kebocoran
3. Ganti pelat kopling
3. Kanvas kopling aus atau robek dan lepas
dari pelat kopling.
6. Kopling bergetar dan bunyi 1. Alur poros input aus 1. Ganti poros input
mencicit 2. Engine mounting longgar 2. Kencangkan atau ganti mounting
3. Ganti pelat penekan atau roda gila.
4. Perbaiki/ganti disc
3. Pelat penekan atau roda gila 5. Bongkar dan bersihkan kopling atau ganti
melengkung/baling 6. Bongkar dan lumasi atau ganti
4. Permukaan disc mengkilat 7. Ganti pegas kopling
5. Terdapat oli pada plat 8. Bongkar dan ganti
7
d. Trouble Shooting
a. Kopling Sulit Bebas (Susah Pindah Gigi )
8
Pemeriksaan bantalan poros input
Pemeriksaan dudukan bantalan pilot
Permukaan gigi dudukan plat kopling
Dudukan ring penjamin (snap ring)
Dudukan bantalan porosinput
Permukaan gigi input dan gigi penghubung unit sinkromesh
Dudukan
Bantalan peluru/rol
Toleransi 0,03 mm
9
Pemeriksaan roda gigi 1, 2, 3 dan R
mundur terhadap permukaan gigi,
diameter dalam (A) sisi gigi.
a. Apabila sistem kopling bekerja dengan baik tetapi pemindahan posisi transmisi tidak
dapat dilakukan dengan baik dan terdengar bunyi tidak normal dari bak transmisi
maka ada kemungkinan besar bahwa komponen sinkromes dari transmisi telah
rusak.
b. Apabila terdengar bunyi tidak normal, meskipun transmisi pada posisi netral, tekan
pedal kopling. Jika bunyi tersebut hilang maka hal berarti bunyi berasal dari bak
transmisi.
c. Periksalah keadaan minyak pelumas pada bak transmisi. Apabila pelumas pada bak
transmisi kotor atau mengandung serbuk logam, gantilah minyak pelumas tersebut.
Apabila jumlah minyak pelumasnya kurang maka tambahlah dengan minyak
pelumas yangsejenis.
d. Periksalah apakah ada kebocoran-kebocoran minyak pelumas dari bak transmisi. Jika
terdapat kebocoran-kebocoran ringan perbaiki dengan segera.
Berikut ini teknik pengecekan untuk transmisi manual :
a. Parkir mobil ditempat datar, pastikan di depan atau di belakangnya tidak ada mobil
atau orang. Starter mobil, lalu masukan gigi 1. Pelan-pelan lepaskan pedal kopling
perlahan-lahan tanpa mengegas. Mesin harusnya mati, sambil sedikit ada hentakan. Ini
berarti kopling masih bagus. Kalau mesin tidak mati pelan-pelan dan langsung mati begitu
saja, maka bisa jadi kopling rusak. Jika anda sulit memasukan ke gigi 1 di perseneling,
kemungkinan kopling juga rusak.
b. Nyalakan mesin kembali, lalu masukan gigi ke 3. Lepaskan kopling pelan-pelan tanpa
mengegas. Harusnya mesin mati karena pedal kopling tidak dilepas, jika
11
ternyata mesin masih hidup, berarti kopling mesin rusak parah, dan mobil seperti
ini jangan dipakai karena sangat berbahaya.
c. Jika kopling dan gir box oke, tetapi kendaraan tidak melaju, dan di bagian bawah ada
suara mendengung, kemungkinan ini bagian gardan yang aus.
d. Jika kopling dan gir box oke, tapi di bagian bawah kendaraan ada suara seperti
knocking maka kemungkinan poros propeler juga ada kebengkokan atau sudah cacat.
b. Diagram diagnosis
Pemeriksaan terhadap gejala-gejala kerusakan ini terkait dengan kinerja transmisi,
yaitu apakah transmisi dapat melakukan fungsinya dengan baik. Untuk melakukan
pemeriksaan ini, berarti kendaraan harus dijalankan atau sering disebut dengan tes jalan.
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit transmisi
manual,
a. Gigi Loncat dari hubungan.
b. Gigi sulit Masuk.
c. Suara berisik yang tidak normal.
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau
perbaikannya. Hasil analisis seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Cara
NO Gangguan Kemungkinan Penyebab
mengatasi
1 Tongkat perneling 1. Bola pengunci tongkat pemindah gigi Ganti
susah dipindah macet
2. Tanhkai sambungan pemindah gigi Ganti
macet
3. Tuas pemindah gigibengkok Ganti
2 Tongkat Pemindah 1. Bushing bola pengunci tuas pemindah Ganti
gigi longgar gigi aus
2. Bola pengunci tuas pemindah aus Ganti
3 Susah pindah gigi 1. Tuas control pemindah gigi bengkok Ganti
2. Kurang oli Tambah oli
3. Oli kurang bagus Ganti oli
4. Tangkai pemindah atau garbu pemindah Ganti
longgar
5. Ring sinkromes aus Ganti
6. Kerucut gigi sinkromes aus Ganti
7. Kontak ring sinkromes dan kerucut gigi Ganti
jelek
12
8. Kelonggaran ggi memanjang berlebih Ganti
9. Bearing aus Ganti
10. Pey key snkronister aus Ganti
11. Pra-beban bearing gigi poros primer Ganti
terlalu besar
13
poros utama (main shaft) atau poros
lawan(counter shaft) aus
d. Pemeriksaan
Pada saat melakukan latihan pelepasan dan pemasangan Transmisi pada kendaraan
sekaligus dilakukan langkah pemeriksaan kebocoran oli pelumas.
Kebocoran pelumas pada sil poros input Transmisi, bila terdapat bocor ganti sil baru
Kebocoran pada sil pelumas pada sil poros Engkol (bila bocor ganti sil)
c. Pembongkaran unit transmisi
1) Melepas Tutup Transmisi
15
3) Melepas Garpu-garpu
Lepaskan pegas dan bola penahan
Tarik tuas garpu satu persatu, mulai tuas
garpu gigi mundur, tuas garpu gigi 3 dan
kemudian terakhir tuas garpu untuk gigi 1
dan 3
4) Melepas roda-roda gigi
a) Poros Input
Bagian depan
Lepas ring pengunci
Keluarkan unit sinkromesh dan roda gigi 3
Bagian belakang
Lepaskan roda gigi speedometer (2)
Lepaskan mur (3), perhatikan pengunci mur
Keluarkan unit sinkromesh dan roda gigi mundur
16
Awas……….! Bola pengunci jangan sampai rusak atau hilang
Lepaskan bantalan dengan traker (dipres pada alat pres) jangan bersama-sama dengan
roda gigi (peluru akan rusak)
Kleuarkan roda gigi 1 dan unit sinkromesh juga roda gigi 2
Bersihkan semua komponen transmisi
Lakukan pemeriksaan pada masing masing komponen transmisi
d. Pemasangan unit transmisi
1) Pemasangan unit Sinkromesh
Siapkan roda-roda gigi sinkromesh
perhatikan posisinya menghadap ke depan
Susunan pemasangan :
1. Roda gigi Sinkromesh
2. Cincin Sinkromesh
3. Gigi Sinkromesh (clutch hub)
dan kopling
4. Bola pengunci
5. Cincin Sinkromesh
6. Roda gigi 1
7. Bantalan rol
8. Busing gigi 1
9. Bantalan poros output
pengunci pada
Susunan pemasangan
Bola pengunci
Bantalan rol
kopling
mundurpenahan
Busing
Sim (ring)
Mur pengunci
Dari depan
Urutan Pemasangan :
Roda gigi ketiga
Cincin Sinkromesh
Ring penjamin (snap ring)
18
Susunan pemasangan
1. Bantalan poros
2. Ring penjamin (snap ring)
3. Ring penahan
Pasang poros input dan output
Pemasangan poros bantu (counter shaft)
4. Bantalan rol di dalam gigi input (Pasang dengan bantuan vet)
5. Ring penjamin dalam
Pasang poros kedua dan garpu (B) untuk gigi 3 dan 4 pada dudukan kedua (di tengah)
Masukan pasak pengunci kedua
Pasang poros ketiga dan garpu ( C ) untuk gigi mundur
Pasang bola penahan dan pegas tekan
Pasang paking dan tutup
Keraskan baut kunci tutup
Pasang poros-poros pada rumah transmisi mulai dengan poros input dan output
berikut poros bantu
19
Awas………..! perhatikan bola pengunci bantalan poros bantu, jangan sampai tidak
terpasang
Gigi balik
Pasang rumahbelakang
Pasang rumah kopling (depan)
Pasang roda gigi speedometer (1)
Perhatikan pemasangan cincin penahan (3, 4 dan 5)
Pengerasan baut harusmerata
6) Pemasangan transmisi pada mobil
Hal ini perlu diperhatikan pada langkah pemasangan adalah sebagai berikut :
Pasang Transmisi pada posisi datar
atau segaris dengan motor
20
Dorong Transmisi kedepan untuk
menghubungkan Transmisi dengan
motor, hanya menggunakan
kekuatan tangan.
Pasang baut pengikat antara rumah Transmisi dengan motor bila lubang pengepas sudah
pas dan keras
Pasang kembali tuas pemindah dan karet penutup
Pasang kabel speedometer dan kabel mundur
Pasang motor stater
a. Poros propeller
Dalam melakukan pemeriksaan maupun perbaikkan poros propeller, hal yang perlu
kita lakukan adalah mendiagnosisnya dahulu. tujuan dari melakukan diagnosis adalah
untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada komponen. Diagnosis
bisa dilakukan secara getaran dan secara audio atau bunyi yang ditimbulkan oleh unit
sistem. Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara audio atau bunyi adalah :
21
Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan
kecermatan yang tinggi karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang
komplek sehingga kakau tidak cermat akan terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain.
Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara getaran atau bunyi adalah :
Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan
secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin
pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati
getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari
propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut pengikat dan atau lepaskan unit
propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.
b. Differential (Gardan)
Pemeriksaan Differential
22
Pemeriksaan yang harus dilakukan pada Differential mobil adalah sebagai berikut :
1) Pada waktu mobil mulai berjalan, jika sudah terdengar suara gemuruh dan ribut dan suara
tersebut hilang setelah mobil bertambah kecepatannya, maka hal tersebut mungkin
disebabkan oleh penyetelan gigi-gigi pinion dan side gearnya yang kurang tepat.
2) Pada suhu udara yang sangat dingin, misalnya pagi hari di daerah pegunungan. Dari arah.
Differential terdengar suara gemuruh pada saat mobil berjalan, hal ini mungkin disebabkan
karena minyak pelumasnya mengental/membeku. Maka ganti minyak pelumas tersebut
dengan minyak pelumas yang lebih bermutu dan cocok
kententuannya. Jika masih terdengar suara, gemuruh. Maka mungkin disebabkan oleh
gigi pinion dan side gear yang telah aus.
3) Pada saat mobil menikung timbul suara dari unit differential. Hal ini disebabkan oleh roda
gigi planet, poros planet, cincin tembaga dari roda gigi atau mungkin saja sudah aus.
Penyebab kerusakan.
1) Minyak Pelumas.
Pelumas dimaksudkan untuk menghindari hubungan/kontak langsung dari dua
bagian yang bergerak atau bergeseran. Apabila diantara roda gigi dan bantalan ini tidak
diberi minyak, maka sebagai akibatnya akan timbul gesekan yang besar. Hal ini menjadi
sebab timbulnya keausan dan panas yang tinggi, sehingga menimbulkan gangguan dan
kerusakan pada gardan.
2) Type oli roda gigi.
Oli roda gigi diklasifikasikan khusus untuk kekentalan dan kemampuan dalam
menahan beban. Seperti oli mesin, oli roda gigi juga diklasifikasikan dalam kekentalan
SAE (Society Automotive Engine) dan kualitas API ( American Petrolium lnstitute).
Tanda kerusakan Differential :
1) Suara berisik
Suara ini dikarenakan kesalahan penyetelan roda gigi pinion atau roida gigi ring.
Penyetelan yang salah akan menyebabkan companion flange dengan roda gigi tidak
normal sehingga keausan roda gigi akan cepat. lebih-lebih jika menyebabkan kerusakan
gardan. Limit spesifikasi backlash (celah bebas) antara roda gigi-pinion dan roda gigi ring
adalah 0,13
2) Suara pada waktu percepatan.
23
Suara ini dikarenakan kontak yang terlalu kuat pada ujung gigi yang satu dengan
yang lain. Suara tersebut sangat jelas pada bagian bawah kendaraan.
Berikut adalah tabel gejala kerusakan dan penyebabnya :
NO Gangguan Kemungkinan Penyebab Cara mengatasi
1 Aus pada roda gigi 1. Perapat oli bocor Ganti
gardan 2. Pemilihan pelumas/kwalitas oli Ganti
salah
3. Permukaan oli terlalu tinggi Perbaiki
2 Terjadi bunyi pada 1. Baut longgar pada sambungan Perbaiki
propeler propeller
2. Baut sudah lecet Ganti
4 Aus pada gigi 1. Kontak gigi ring gear dan drive Perbaiki
gardan pinion tidak tepat/stelan kurang
tepat
24