Anda di halaman 1dari 24

1

A. Kompetensi Inti

a. KI – 3 ( Pengetahuan )
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
b. KI – 4 ( ketrampilan )
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup kajian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

B. Kompetensi Dasar

3.14 Mengevaluasi hasil perawatan berkala sasis dan pemindah tenaga


4.14 Melakukan pengujian akhir hasil perawatan berkala sasis dan pemindah tenaga

C. Uraian Materi Pembelajaran

1 Merawat SistemKopling

a. Pemeliharaan Unit Kopling Dan Komponen Pengoperasian

Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace bertujuan untuk menjaga kinerja
suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau menghindari terjadinya kerusakan
pada komponen tersebut. Hal ini tentunya juga diperlukan terhadap unit kopling dan
komponen pengoperasiannya. Hal ini mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen
pengoperasiannya sangat penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan
pada sistem ini akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan secara menyeluruh. Proses
perawatan unit kopling dan komponen pengoperasiannya sebenarnya tidak terlalu sulit, yaitu
melakukan penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang menunjukkan bahwa unit

2
kopling dan komponen pengoperasiannya mengalami permasalahan. Penyetelan merupakan
prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secara optimaL

Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal
kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai menekan. Fungsi kebebasan kopling ini
dimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan
tekan tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin. Sehingga akan mengurangi
kerja bantalan tekan dan mengurangi kemungkinan terjadinya gesekan. Setiap kendaraan
berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnya kebebasan pedal kopling dilihat pada buku
manualnya. Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling sistem
mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan penyetelan.

Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakan greeze , untuk menghindarkan


keausan pada ujung-ujung kabel kopling. Pada bagian-bagian yang ditujunjuk pada gambar
tersebut terjadi penggeseran dengan pembebanan, sehingga kemungkinan terjadi keausan
cukup tinggi. Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling.
Untuk berapa besar kebebasan pedal kopling, sangat bervariasi antar merk kendaraan

Gambar Penyetelan kopling sistem mekanik.

Oleh karena Itu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang akan distel, dalam buku manual.
Cara penyetelannya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai berikut:

1) Siapkan alat yang diperlukan


2) Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
3) Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
4) Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.
5) Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil atau keraskan mur
penyetel bila jarak kebebasan lebih Besar dari spesifikasi.
3
6) Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai dengan
spesifikasi.
7) Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik, ulangi
langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh Hasil yang baik.
8) Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.

b. Proses Perawatan Dan Penyetelan Mekanisme Kopling Sistem Hidrolis


Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis pemeliharaannya
agak lebih rumit dibandingkan yang sistem mekanik. Namun demikian masih tergolong
sederhana dan mudah. Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak
hidrolis baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas terkait dengan berapa lama minyak
tersebut telah digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau
dapat juga dilihat dari warna minyak hidrolis. Bila sudah berwarna gelap, berarti minyak
sudah waktunya diganti. Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudah
pada waktu pengantian, maka minyak perlu diganti dengan yang baru.

Prosedur penggantian minyak hidrolis kopling adalah Sebagai berikut:

a. siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci bleeding,
slang elastis kecil, dan Penampung minyak hidrolis.
b. kendorkan baut bleeder
c. pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung minyak
hidrolis.

Gambar Penyetelan kopling sistem hidrolik.


4
d. Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyak yang direservoir habis.

e. Tuangkan minyak hidrolis yang baru.

f. Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa elastis keluar
minyak yang baru. Jaga minyak Yang direservoir agar tidak kehabisan.
g. Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru, pedal
kopling pertahankan pada posisi tertekan.
h. Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.

i. tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak
menggerakan tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara, maka
lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari sistem.
a. Ulangi langkah (i) Hingga diperoleh penekanan yang baik.

b. Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang tutup
reservoir.
c. bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan. Selanjutnya proses
penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, dengan langkah sebagai
berikut:
1) Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan.

2) Menyetel kebebasan pedal kopling.

3) Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.

4) Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual.

5) Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.

6) Bila beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder.

7) Penyetelan kebebasan bantalan tekan.

d. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel

e. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual

f. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.

g. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.

5
c. Gejala kerusakan kopling.
Masalah-masalah atau gangguan pada kopling umumnya dikelompokkan sebagai berikut:

a. Kopling tidak mau bebasTerdapat suara berisik

b. Terdapat suara gaduh

c. Kopling slip

d. Kopling bergetar

Semua penyebab dan langkah perbaikan untuk kondisi-kondisi tersebut diatas


dijelaskan pada diagram diagnosis. Apabila penyetelan tidak mampu mengatasi masalah pada
kopling, prosedur yang normal adalah menggantinya dengan komponen yang cocok. Apabila
salah satu dari unit itu rusak, kebiasaan yang lazim adalah mengganti kelengkapan pelat
kopling dan kelengkapan pelat penekan yang cocok satu sama lain.

Jika roda gila/fly wheel menunjukkan tanda-tanda terbakar (over heating), maka harus
dilapisi lagi atau diganti. Jika terjadi kebalingan berlebihan pada roda gila, kita harus terlebih
dahulu menentukan penyebabnya, apakah hal itu terjadi karena:

i. Permukaan roda gila tidak rata

ii. Flens poros engkol bengkok

iii. Baut-baut longgar dsb.

Kemudian terlebih dahulu memperbaikinya. Apabila keselarasan lubang rumah kopling (clutch
housing) tidak dalam spesifikasi lagi, rumah kopling harus diratakan / diselaraskan lagi untuk
menjamin kelurusan yang tepat antara transmisi dan kopling. Dari gejala-gejala di atas dapat
dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau perbaikannya.
Diagram diagnosis
Gangguan Kemungkinan Penyebab Perbaikan

1 2 3

1. Bantalan pembebas berisik 1. Tidak terdapat free play pedal. 1. Stel free play pedal hingga mencapai 1 –
ketika kopling berhubungan 2. Bantalan pembebas tersangkut pada 1,5 inchi
pena-han bantalan transmisi
(transmission bearing retainer) 2. Bersihkan, lumasi dan periksa sumber
3. Tegangan pegas antara garpu pembebas bunyi atau sumber kemacetan.
dengan bola pivot tidak cukup 3. Ganti garpu atau pegas
4. Pemasangan garpu pembebas tidak
benar. 4. Pasang dengan benar
5. Pegas pengembali lemah

2. Bantalan pembebas berisik a. Bantalan pembebas aus. 1. Ganti bantalan


ketika kopling dihubungkan b. Ball stud (bola pivot lepas)
atau dibebaskan 2. Pasang dengan benar dan lumasi garpu
pada tempat dimana bola terpasang

6
3. Ketika membebaskan kopling, 1. Terdapat kebengkokkan pada linkage atau 1. Lumasi dan bebaskan linkage serta
pedal kopling tidak mau bantalan pembebas bantalan pembebas
kembali
4. Usaha menekan pedal kopling 1. Terdapat kebengkokkan pada linkage 1. Lumasi dan bebaskan linkage
terasa berat
5. Kopling slip 1. Tidak terdapat free play 1. Stel free play.
2. Pedal kopling tercemar oli. 2. Ganti pelat kopling dan perbaiki sumber
kebocoran
3. Ganti pelat kopling
3. Kanvas kopling aus atau robek dan lepas
dari pelat kopling.
6. Kopling bergetar dan bunyi 1. Alur poros input aus 1. Ganti poros input
mencicit 2. Engine mounting longgar 2. Kencangkan atau ganti mounting
3. Ganti pelat penekan atau roda gila.
4. Perbaiki/ganti disc
3. Pelat penekan atau roda gila 5. Bongkar dan bersihkan kopling atau ganti
melengkung/baling 6. Bongkar dan lumasi atau ganti
4. Permukaan disc mengkilat 7. Ganti pegas kopling
5. Terdapat oli pada plat 8. Bongkar dan ganti

6. Dreg lager menggeser

7. Pegas kopling lemah


8. Kelingan kampas lepas
9. Periksa dudukan mesin dan transmisi
7. Kopling tidak mau bebas 1. Stelan pada linkage tidak benar. 1. Stel linkage
2. Langkah pedal travel tidak maksimal.

2. Luruskan kabel pada selongsongnya dan


3. Terdapat kelonggaran pada linkage. stel linkage.
4. Pilot bearing rusak 3. Ganti
5. Kanvas kopling rebek
6. Pivot release fork rusak/lepas
7. Hub pelat kopling macet atau atau 4. Ganti pilot bearing
menjepit poros input. 5. Ganti pelat kopling
8. Pelat kopling melengkung 6. Ganti/pasang

7. Ganti pelat kopling atau poros input

8. Ganti pelat kopling


8. Kopling slip 1. Tidak terdapat free play 1. Stel free play.
2. Pedal kopling tercemar oli. 2. Ganti pelat kopling dan perbaiki sumber
kebocoran
3. Ganti pelat kopling
3. Kanvas kopling aus atau robek dan lepas
dari pelat kopling.
9. Gerakan Kendaraan Yang 1. stel kebebasan pedal kopling
1. Kebebasan pedal kopling
Terlalu Kecil
stel kebebasan pedal
2. Periksa dan ganti
kopling mengejut
2. Keausan pada sambungan 3. Periksa dan ganti
pengoperasian kopling 4. Periksa dan tambah minyak rem
3. Kabel kopling memanjang
4. Minyak rem habis/kurang

7
d. Trouble Shooting
a. Kopling Sulit Bebas (Susah Pindah Gigi )

2 Merawat Transmisi Manual

1) Pemeriksaan poros Input

8
Pemeriksaan bantalan poros input
Pemeriksaan dudukan bantalan pilot
Permukaan gigi dudukan plat kopling
Dudukan ring penjamin (snap ring)
Dudukan bantalan porosinput
Permukaan gigi input dan gigi penghubung unit sinkromesh
Dudukan
Bantalan peluru/rol

2) Pemeriksaan Poros Utama

Dudukan bantalan pilot poros input C


Diameter dudukan roda gigi 2 dan 3 A
Tebal pembatas B
3) Pemeriksaan kelurusan Poros

Toleransi 0,03 mm

4) Pemeriksaan roda-roda Gigi dan unit Sinkromesh

9
 Pemeriksaan roda gigi 1, 2, 3 dan R
mundur terhadap permukaan gigi,
diameter dalam (A) sisi gigi.

 Pemeriksaan gigi cincin penyesuaian (B)


(gigi ini lebih cepat rusak dibanding
dengan gigi lainnya)

Roda gigi Sinkromesh


 Celah cincin sinkromesh dengan gigi pada
saat pengereman 0,8 mm (dapat
diperiksa dengan filter gauge)

 Pemeriksaan permukaan pengereman dan


gigi-gigi penyesuai (sinkromesh)
 Pemeriksaan pengereman cincin
sinkromesh, bila slip harus diganti dengan
yang baru

 Periksa celah garpu dengan dudukannya


(B) lebih kecil dari 1 mm
 Periksa permukaan gigi dalam kopling
geser sinkromesh

 Periksa gigi-gigi roda dan dudukan


bantalan poros bantu
 Periksa gigi-gigi roda dan dudukan
bantalan poros bantu
 Periksa keausan/kerusakkan tuas garpu
peluru, pegas dan garpu pada tanda
panah gambar
10
2. Sistim Transmisi Manual

a. Pemeriksaan dan perawatan sistem transmisi manual


Hidupkan motor pada posisi transmisi netral kemudian tekan pedal kopling dan
pindahkan ke posisi transmisi satu atau yang lebih tinggi.

a. Apabila sistem kopling bekerja dengan baik tetapi pemindahan posisi transmisi tidak
dapat dilakukan dengan baik dan terdengar bunyi tidak normal dari bak transmisi
maka ada kemungkinan besar bahwa komponen sinkromes dari transmisi telah
rusak.
b. Apabila terdengar bunyi tidak normal, meskipun transmisi pada posisi netral, tekan
pedal kopling. Jika bunyi tersebut hilang maka hal berarti bunyi berasal dari bak
transmisi.
c. Periksalah keadaan minyak pelumas pada bak transmisi. Apabila pelumas pada bak
transmisi kotor atau mengandung serbuk logam, gantilah minyak pelumas tersebut.
Apabila jumlah minyak pelumasnya kurang maka tambahlah dengan minyak
pelumas yangsejenis.
d. Periksalah apakah ada kebocoran-kebocoran minyak pelumas dari bak transmisi. Jika
terdapat kebocoran-kebocoran ringan perbaiki dengan segera.
Berikut ini teknik pengecekan untuk transmisi manual :
a. Parkir mobil ditempat datar, pastikan di depan atau di belakangnya tidak ada mobil
atau orang. Starter mobil, lalu masukan gigi 1. Pelan-pelan lepaskan pedal kopling
perlahan-lahan tanpa mengegas. Mesin harusnya mati, sambil sedikit ada hentakan. Ini
berarti kopling masih bagus. Kalau mesin tidak mati pelan-pelan dan langsung mati begitu
saja, maka bisa jadi kopling rusak. Jika anda sulit memasukan ke gigi 1 di perseneling,
kemungkinan kopling juga rusak.
b. Nyalakan mesin kembali, lalu masukan gigi ke 3. Lepaskan kopling pelan-pelan tanpa
mengegas. Harusnya mesin mati karena pedal kopling tidak dilepas, jika

11
ternyata mesin masih hidup, berarti kopling mesin rusak parah, dan mobil seperti
ini jangan dipakai karena sangat berbahaya.
c. Jika kopling dan gir box oke, tetapi kendaraan tidak melaju, dan di bagian bawah ada
suara mendengung, kemungkinan ini bagian gardan yang aus.
d. Jika kopling dan gir box oke, tapi di bagian bawah kendaraan ada suara seperti
knocking maka kemungkinan poros propeler juga ada kebengkokan atau sudah cacat.
b. Diagram diagnosis
Pemeriksaan terhadap gejala-gejala kerusakan ini terkait dengan kinerja transmisi,
yaitu apakah transmisi dapat melakukan fungsinya dengan baik. Untuk melakukan
pemeriksaan ini, berarti kendaraan harus dijalankan atau sering disebut dengan tes jalan.
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit transmisi
manual,
a. Gigi Loncat dari hubungan.
b. Gigi sulit Masuk.
c. Suara berisik yang tidak normal.
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau
perbaikannya. Hasil analisis seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Cara
NO Gangguan Kemungkinan Penyebab
mengatasi
1 Tongkat perneling 1. Bola pengunci tongkat pemindah gigi Ganti
susah dipindah macet
2. Tanhkai sambungan pemindah gigi Ganti
macet
3. Tuas pemindah gigibengkok Ganti
2 Tongkat Pemindah 1. Bushing bola pengunci tuas pemindah Ganti
gigi longgar gigi aus
2. Bola pengunci tuas pemindah aus Ganti
3 Susah pindah gigi 1. Tuas control pemindah gigi bengkok Ganti
2. Kurang oli Tambah oli
3. Oli kurang bagus Ganti oli
4. Tangkai pemindah atau garbu pemindah Ganti
longgar
5. Ring sinkromes aus Ganti
6. Kerucut gigi sinkromes aus Ganti
7. Kontak ring sinkromes dan kerucut gigi Ganti
jelek

12
8. Kelonggaran ggi memanjang berlebih Ganti
9. Bearing aus Ganti
10. Pey key snkronister aus Ganti
11. Pra-beban bearing gigi poros primer Ganti
terlalu besar

4 Gigi melompat 1. Garbu pemindah gigi aus Ganti


2. Tuas Kontrol bengkok Ganti
3. Hub clutch sleeve aus Ganti
4. Gigi poros sekunder aus Ganti
5. Permukaan gigi geser aus Ganti
6. Backlash gigi kebanyakan Ganti
7. Bearing aus Ganti
8. Dudukan mesin longgar atau Ganti
pemasangannya kurang pas Kencangkan
9. Shift fork atau synchronizer sleede aus Ganti
10. Locating spring lemah Ganti
5 Suara abnormal 1. Oli kurang Tambah oli
2. Kualitas oli jelek Ganti oli
3. Bearing aus Ganti
4. Gigi poros sekunder aus Ganti
5. Permukaan gigi geser aus Ganti
6. Backlash gigi kebanyakan Ganti
7. Gigi roda gigi rusak Ganti
8. Ada kotoran pada gigi Ganti
9. Gigi diferensial rusak atau backlasnya Ganti atau
kebanyakan setel
6 Pidah gigi keras 1. Jarak main pedal kopling terlampau Setel
besar sehingga macet menurut
petunjuk
2. Pelat kopling aus Ganti
3. Pelat kopling kontor terkena minyak Ganti
4. Poros garbu pemindah berubah bentu Ganti
atas ausnya tidak merata
5. Bola lokasi pecah Ganti
6. Sleeve sinkromesa aus Ganti
7. Hub sinkromes aus Ganti
7 Gigi lepas sendiri 1. Tuas transmisi berubah bentuk Perbaiki /
ganti
2. Sumbu garbu pidah aus Ganti
3. Bola baja lokasi aus Ganti
4. Pegas bola baj lokasi lemah Ganti
5. Garbu pindah aus Ganti
6. Gigi terlampau bergerak ke arah tekan Ganti
7. Ring atau hub sinkromes aus Ganti
8. Bantalan poros masuk (input shaft) Ganti

13
poros utama (main shaft) atau poros
lawan(counter shaft) aus

8 Gigi tidak mau 1. Pegas sinkromes lemah atau patah Ganti


masuk 2. Alur dalam ring sinkromes aus Ganti
3. Ring sinkromes macet pada kerucut Ganti
4. Poros garbu pemindah berubah bentuk Ganti
5. Garbu pemundah aus Ganti

c. Perbaikan transmisi manual


a. Pembongkaran transmisi dari mobil
 Lepaskan terminal negatif pada baterai
 Angkat mobil dengan dongkrak dan pasang penyangga dengan baik (ingat
keselamatan kerja)
 Lepas karet penutup tongkat pemindah gigi Transmisi
 Lepaskan tongkat pemindah gigi transmisi (kendorkan baut pengikat dan angkat tongkat
pemindah)

 Lepas motor starter


 Keluarkan oli transmisi melalui baut tap dan tampung pada bak oli (hati-hati jangan
sampai tercecer di lantai)
 Lepaskan poros penggerak (lepaskan baut pada Flens Defferensial dengan terlebih dahulu
memberi tanda pada dudukan)
 Lepaskan kabel speedometer dan kabel lampu mundur pada transmisi
 Lepaskan kabel kopling pada tuas pembebas
 Lepaskan pegangan dan gantungan knalpot yang berhubungan dengan Transmisi
 Lepaskan Moonting/dudukan Transmisi
 Kendorkan dan lepaskan baut-baut antara rumah kopling dan motor
14
 Tarik transmisi kebelakang dengan posisi datar, agar poros input transmisi tiga
mengait alur gigi plat kopling

d. Pemeriksaan
Pada saat melakukan latihan pelepasan dan pemasangan Transmisi pada kendaraan
sekaligus dilakukan langkah pemeriksaan kebocoran oli pelumas.
 Kebocoran pelumas pada sil poros input Transmisi, bila terdapat bocor ganti sil baru
 Kebocoran pada sil pelumas pada sil poros Engkol (bila bocor ganti sil)
c. Pembongkaran unit transmisi
1) Melepas Tutup Transmisi

 Melepas rumah kopling (1)


 Melepas roda gigi speedometer (2)
 Melepas rumah Belakang, Dudukan tuas pemindah Transmisi (3)
 Melepas rumah Transmisi (Gear Box). (Bila mereka terlalu kuat dapat dipukul
perlahan-lahan dengan palu plastik)
2) Melepas poros-poros Transmisi
 Keluarkan poros bantu (counter shaft)

 Keluarkan poros input dan output bersama-sama

15
3) Melepas Garpu-garpu
 Lepaskan pegas dan bola penahan
 Tarik tuas garpu satu persatu, mulai tuas
garpu gigi mundur, tuas garpu gigi 3 dan
kemudian terakhir tuas garpu untuk gigi 1
dan 3
4) Melepas roda-roda gigi
a) Poros Input

 Lepaskan snap ring dalam


 Keluarkan bantalan pilot
b) Poros Output

Bagian depan
 Lepas ring pengunci
 Keluarkan unit sinkromesh dan roda gigi 3
Bagian belakang
 Lepaskan roda gigi speedometer (2)
 Lepaskan mur (3), perhatikan pengunci mur
 Keluarkan unit sinkromesh dan roda gigi mundur

16
Awas……….! Bola pengunci jangan sampai rusak atau hilang
 Lepaskan bantalan dengan traker (dipres pada alat pres)  jangan bersama-sama dengan
roda gigi (peluru akan rusak)
 Kleuarkan roda gigi 1 dan unit sinkromesh juga roda gigi 2
 Bersihkan semua komponen transmisi
 Lakukan pemeriksaan pada masing masing komponen transmisi
d. Pemasangan unit transmisi
1) Pemasangan unit Sinkromesh
 Siapkan roda-roda gigi sinkromesh
perhatikan posisinya menghadap ke depan

 Pada bagian belakang kopling geser


sinkromesh terdapat coakan yang sama
Catatan :

- Kopling geser sinkromesh


- Pengunci dan 3 pegas pengunci
 Memasang pengunci dan pegas harus
seperti gambar

2) Pemeriksaan Poros Utama


 Pemasangan gigi 1 dan 2

Susunan pemasangan :
1. Roda gigi Sinkromesh
2. Cincin Sinkromesh
3. Gigi Sinkromesh (clutch hub)
dan kopling
4. Bola pengunci
5. Cincin Sinkromesh
6. Roda gigi 1
7. Bantalan rol
8. Busing gigi 1
9. Bantalan poros output

pengunci pada

sinkromesh dan kopling geser terhadap


cincin sinkromesh





 Susunan pemasangan
 Bola pengunci


 Bantalan rol


kopling



 mundurpenahan
Busing


Sim (ring)
 Mur pengunci


 Dari depan

 Urutan Pemasangan :


 Roda gigi ketiga

Cincin Sinkromesh


Ring penjamin (snap ring)

18
Susunan pemasangan
1. Bantalan poros
2. Ring penjamin (snap ring)
3. Ring penahan
 Pasang poros input dan output
 Pemasangan poros bantu (counter shaft)
4. Bantalan rol di dalam gigi input (Pasang dengan bantuan vet)
5. Ring penjamin dalam

Urutan pemasangan seperti pada gambar


Awas…………! Bola penahan jangan sampai tidak terpasang
4) Pemeriksaan roda-roda Gigi dan unit Sinkromesh
 Pasang tuas no. 1 dan garpu (A) untuk gigi 1 dan
2 pada dudukan terbawah
 Masukan pasak pengunci dari tanda panah

 Pasang poros kedua dan garpu (B) untuk gigi 3 dan 4 pada dudukan kedua (di tengah)
 Masukan pasak pengunci kedua
 Pasang poros ketiga dan garpu ( C ) untuk gigi mundur
 Pasang bola penahan dan pegas tekan
 Pasang paking dan tutup
 Keraskan baut kunci tutup
 Pasang poros-poros pada rumah transmisi mulai dengan poros input dan output
berikut poros bantu

19
Awas………..! perhatikan bola pengunci bantalan poros bantu, jangan sampai tidak
terpasang

5) Pemasangan Gigi Mundur Pada Tutup Rumah Transmisi

Gigi balik



 Pasang rumahbelakang

Pasang rumah kopling (depan)

 Pasang roda gigi speedometer (1)















 Perhatikan pemasangan cincin penahan (3, 4 dan 5)
 Pengerasan baut harusmerata
6) Pemasangan transmisi pada mobil
Hal ini perlu diperhatikan pada langkah pemasangan adalah sebagai berikut :
 Pasang Transmisi pada posisi datar
atau segaris dengan motor

20
 Dorong Transmisi kedepan untuk
menghubungkan Transmisi dengan
motor, hanya menggunakan
kekuatan tangan.
 Pasang baut pengikat antara rumah Transmisi dengan motor bila lubang pengepas sudah
pas dan keras




Pasang kembali tuas pemindah dan karet penutup

Pasang kabel speedometer dan kabel mundur



Pasang motor stater

4. Poros Propeler, Gardan Dan Aksel Roda

a. Poros propeller
Dalam melakukan pemeriksaan maupun perbaikkan poros propeller, hal yang perlu
kita lakukan adalah mendiagnosisnya dahulu. tujuan dari melakukan diagnosis adalah
untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada komponen. Diagnosis
bisa dilakukan secara getaran dan secara audio atau bunyi yang ditimbulkan oleh unit
sistem. Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara audio atau bunyi adalah :

21
Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan
kecermatan yang tinggi karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang
komplek sehingga kakau tidak cermat akan terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain.
Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara getaran atau bunyi adalah :

Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan
secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin
pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati
getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari
propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut pengikat dan atau lepaskan unit
propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.
b. Differential (Gardan)
Pemeriksaan Differential
22
Pemeriksaan yang harus dilakukan pada Differential mobil adalah sebagai berikut :

1) Pada waktu mobil mulai berjalan, jika sudah terdengar suara gemuruh dan ribut dan suara
tersebut hilang setelah mobil bertambah kecepatannya, maka hal tersebut mungkin
disebabkan oleh penyetelan gigi-gigi pinion dan side gearnya yang kurang tepat.
2) Pada suhu udara yang sangat dingin, misalnya pagi hari di daerah pegunungan. Dari arah.
Differential terdengar suara gemuruh pada saat mobil berjalan, hal ini mungkin disebabkan
karena minyak pelumasnya mengental/membeku. Maka ganti minyak pelumas tersebut
dengan minyak pelumas yang lebih bermutu dan cocok

kententuannya. Jika masih terdengar suara, gemuruh. Maka mungkin disebabkan oleh
gigi pinion dan side gear yang telah aus.
3) Pada saat mobil menikung timbul suara dari unit differential. Hal ini disebabkan oleh roda
gigi planet, poros planet, cincin tembaga dari roda gigi atau mungkin saja sudah aus.
Penyebab kerusakan.
1) Minyak Pelumas.
Pelumas dimaksudkan untuk menghindari hubungan/kontak langsung dari dua
bagian yang bergerak atau bergeseran. Apabila diantara roda gigi dan bantalan ini tidak
diberi minyak, maka sebagai akibatnya akan timbul gesekan yang besar. Hal ini menjadi
sebab timbulnya keausan dan panas yang tinggi, sehingga menimbulkan gangguan dan
kerusakan pada gardan.
2) Type oli roda gigi.
Oli roda gigi diklasifikasikan khusus untuk kekentalan dan kemampuan dalam
menahan beban. Seperti oli mesin, oli roda gigi juga diklasifikasikan dalam kekentalan
SAE (Society Automotive Engine) dan kualitas API ( American Petrolium lnstitute).
Tanda kerusakan Differential :

1) Suara berisik
Suara ini dikarenakan kesalahan penyetelan roda gigi pinion atau roida gigi ring.
Penyetelan yang salah akan menyebabkan companion flange dengan roda gigi tidak
normal sehingga keausan roda gigi akan cepat. lebih-lebih jika menyebabkan kerusakan
gardan. Limit spesifikasi backlash (celah bebas) antara roda gigi-pinion dan roda gigi ring
adalah 0,13
2) Suara pada waktu percepatan.
23
Suara ini dikarenakan kontak yang terlalu kuat pada ujung gigi yang satu dengan
yang lain. Suara tersebut sangat jelas pada bagian bawah kendaraan.
Berikut adalah tabel gejala kerusakan dan penyebabnya :
NO Gangguan Kemungkinan Penyebab Cara mengatasi
1 Aus pada roda gigi 1. Perapat oli bocor Ganti
gardan 2. Pemilihan pelumas/kwalitas oli Ganti
salah
3. Permukaan oli terlalu tinggi Perbaiki
2 Terjadi bunyi pada 1. Baut longgar pada sambungan Perbaiki
propeler propeller
2. Baut sudah lecet Ganti

3 Kerusakan pada 1. Kurang pelumas Tambah/ganti


roda gigi atau 2. Beban yang berlebihan Perbaiki
bantal 3. Stelan kurang tepat Perbaiki

4 Aus pada gigi 1. Kontak gigi ring gear dan drive Perbaiki
gardan pinion tidak tepat/stelan kurang
tepat

5 Timbul suara pada 1. Minyak pelumas kurang Tambah/perbaiki


differential 2. Keolengan pada roda gigi ring telah Perbaiki
melebihi toleransi

24

Anda mungkin juga menyukai