Konteks Penelitian
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari
sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama sehingga siswa
mampu memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif
(Permendiknas No. 22 Tahun 2006). Lebih lanjut hal ini dijabarkan dalam tujuan
pembelajaran matematika dalam kurikulum 2006 satu diantaranya adalah agar
siswa mampu memahami konsep-konsep matematika dan mampu
mengaplikasikannya dalam aktivitas pemecahan masalah (Depdiknas, 2006).3
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai matematika khususnya tentang lingkaran.
b. Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadikan langkah
sosialisasi tentang pentingnya kemampuan bernalar dan juga
pentingnya mempelajari soal-soal matematika yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Peneliti Lanjutan
Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan
untuk peneliti lanjutan.
b. Bagi Sekolah
Dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas baik
berupa kurikulum, bahan ajar maupun pengajar yang ada di sekolah
dalam memberikan materi terapan mengingat betapa pentingnya
materi terapan bagi siswa.
c. Bagi Masyarakat (Siswa dan Orang Tua)
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan yang
lebih kepada masyarakat (siswa dan orang tua) untuk lebih memahami
bagaimana pembelajaran yang ada di sekolah lebih khususnya pada
materi matematika yang berhubungan dengan lingkaran agar mengerti
bagaimana penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari
E. Manfaat Penelitian
F. Penegasan Istilah
a. Secara Konseptual
a. Analisis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengertian
analisis pada umumnya (nominal/katabenda) adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya)
untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab,
duduk perkaranya).12
b. Metakognisi
Istilah metakognisi (metacognition) pertama kali diperkenalkan
oleh John Flavell pada tahun 1976. Metakognisi terdiri dari
imbuhan “meta” dan “kognisi”. Meta merupakan awalan untuk
kognisi yang artinya “sesudah” kognisi. Penambahan awalan
“meta” pada kognisi untuk merefleksikan ide bahwa metakognisi
diartikan sebagai kognisi tentang kognisi, pengetahuan tentang
pengetahuan atau berpikir tentang berpikir.13
c. Menyelesaikan Masalah
Menurut teori Polya (1971), solusi soal pemecahan masalah
memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu:
1. Memahami masalah,
2. Merencanakan penyelesaian,
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan
4. Melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah
yang telah dikerjakan.14
d. Lingkaran
Pengertian lingkaran adalah kedudukan titik-titik yang berjarak
sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama tersebut di
sebut dengan jari jari lingkaran dan titik titik tertentu di sebut
pusat lingkaran.
e. Kemampuan Matematika
Kemampuan matematis adalah kemampuan untuk menghadapi
permasalahan baik dalam matematika maupun kehidupan nyata.
b. Secara Operasional
a. Analisis
Pengertian analisis yang di terapkan dalam penelitian ini adalah
pengertian analisis di bidang matematis yaitu penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri
12Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008),
hlm. 60
13Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2010), hlm. 132
14Dewi Asmarani, dkk, Metakognisi Mahasiswa Tadris Matematika IAIN Tulungagung
Angkatan 2014 dalam Menyelesaikan masalah Matematika Berdasarkan Langkah-langkah Polya
dan De Carte, (Tulungagung: Akademi Pustaka, 2017), Hlm. 18-19
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
b. Metakognisi
Metakognisi yang dimaksud adalah cara berpikir siswa dalam
menyelesaikan masalah bab lingkaran yang diberikan, bagaimana
siswa berproses dalam pengerjaannya untuk berfikir
menyelesaikan masalah.
c. Menyelesaikan Masalah
Maksud dari menyelesaikan masalah dalam penelitian ini
menggunakan menurut teori Polya (1971), solusi soal pemecahan
masalah memuat empat langkah fase penyelesaian.
c. Lingkaran
Penyebutan lingkaran dalam penelitian ini menunjukkan bab
lingkaran dalam matematika, yang nantinya akan di analisis
setelah perlakuan test yang di buat peneliti.
d. Kemampuan Matematika
Kemampuan matematis meliputi kemampuan pemecahan
masalah (problem solving), kemampuan berargumentasi
(reasoning), kemampuan berkomunikasi (communication), dan
kemampuan representasi (representation). Dengan kelima liputan
kemampuan matematik, peneliti mengambil subjek kemampuan
paling tinggi, sedang, dan rendah untuk diteliti.
F. Penelitian Terdahulu
Tabel. 1.1
Penelitian Terdahulu
Pengarang Judul Hasil Penelitian
Inas Zahra Analisis Metakognisi Siswa kegiatan penelitian ini
Hasanah, 2017 dalam Memecahkan Masalah menunjukkan metakognisi
Penggunaan Teorema siswa yang memiliki
Phytagoras Ditinjau dari kemampuan matematika
Kemampuan Matematika dalam memecahkan
masalah teorema
phytagoras dilihat dari
berdasarkan 4 aspek yaitu
aspek prediksi, aspek
perencanaan, aspek
monitoring, maupun aspek
evaluasi.
Tabel. 1.2
Penelitian Terdahulu
Pengarang Judul Hasil Penelitian
Kiki Dewi Analisis Kemampuan Hasil penelitian ini
Rahmawati, Metakognisi Siswa dalam menunjukkan siswa yang
Susanto, Arika Memyelesaikan Soal berkemampuan matematika
Indah Kristiana,. Matematika Berbasis Polya sedang, rendah, dan tinggi
(2015) Subpokok Bahasan PLSV memiliki perbedaan dalam
Kelas VII-A SMP Negeri 3 melewati tahap-tahap
Jember perilaku metakognisi untuk
menyelesaikan masalah
soal matematika dengan
bahasan PLSV ditinjau dari
teori polya.
Tabel. 1.3
Penelitian Terdahulu
Pengarang Judul Hasil Penelitian
Siska Dyah Pratiwi, Profil Metakognisi Siswa Hasil Penelitian
Mega Teguh SMP dalam Memecahkan menunjukkan bahwa
Budiarto. (2014) Masalah Matematika Ditinjau metakognisi siswa dilihat
dari Kemampuan Matematika dari kemampuan matematis
Siswa. siswa dalam menyelesaikan
masalah matematika yang
menggunakan dengan teori
polya dengan hasil semua
siswa tinggi, sedang,
rendah tidak melakukan
tahap pemeriksaan kembali
melainkan hanya
melakukan evaluasi.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Metode
penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif. Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SMPN 2 Prambon Nganjuk.
3. Kehadiran Penelitian
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini diperlukan karena peneliti
sendiri merupakan alat (instrumen) pengumpulan data yang utama
sehingga kehadiran peneliti sangat diperlukan dalam menguraikan data
nantinya. Peneliti yang nantinya akan terjun langsung ke lokasi
penelitian yang nantinya akan mempermudah peneliti untuk melihat
secara langsung kondisi subyek yang diteliti.
4. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dilihat
dari sumber perolehan data, atau darimana data tersebut berasal, secara
umum dala penelitian terdapat dua jenis data yaitu, data primer dan
data sekunder.
a) Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari
sumber pertama di lokasi penelitian. Data primer adalah
data yang dihimpun langsung oleh peneliti. Untuk
mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya
secara langsung. Dalam hal ini, sumber data primer yaitu
meliputi lembar jawaban dari para siswa, hasil wawancara
dari siswa dan guru serta dokumentasi pada saat siswa
mengerjakan soal yang diberikan.
b) Sunber Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara, barang bukti, catatan atau laporan historis yang
tersusun dalam arsip. Data sekunder ini diperoleh dari
sumber lain dari data primer. Data ini diolah dan disajikan
oleh pihak lain yang biasanya dalam bentuk publikasi, data
tersebut meliputi: majalah, jurnal, artikel, dan buku-buku
yang membahas mengenai kemampuan matematis.
5. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti dalam mengumpulka data yang ada di lapangan. Pengumpulan
sangat penting untuk mengetahui masalah yang ada dalam lapangan.
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti yaitu sebagai
berikut:
a) Tes Tertulis
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan sangat penting dilakukan agar
peneliti dapat berorientasi dengan situasi yang ada di lokasi,
terlebih lagi terhadap siswa yang akan menjadi subyek
penelitian. Hal ini juga menuntut peneliti terjun ke lokasi dalam
kurun waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan
memperhitungkan distori yang mungkin mengotori data.
2. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain.15 Triangulasi dilakukan
dengan maksud untuk mengecek kebenaran data tertentu dan
membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber
lain. Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan yang
dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis
data, sehingga fenomena yang diteliti dapat dipahami dan
memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang bias
dipertanggung jawabkan.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber adalah untuk menguji kebenaran data
yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber
dengan jalan membandingkan data hasil dari tes tertulis
dengan data hasil wawancara, membandingkan keadaan dan
perspektif seseorang dengan berbagai pendapat orang lain,
H. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
BAB V ANALISIS
Siska Dyah Pratiwi dan Mega Teguh Budiarto, Profil Metakognisi Siswa SMP
dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan
Matematika Siswa, UNESA, hlm. 180