Anda di halaman 1dari 25

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 2554 K /Pid.Sus/2011

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
MAHKAMAH AGUNG

ng
memeriksa perkara pidana khusus dalam tingkat kasasi telah memutuskan

do
gu sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama : SAMAD BIN RABA

In
tempat lahir : Bulukumba (Batu, Kecamatan Herlang);
A
umur / tanggal lahir : 42 tahun/01 Desember 1968;
jenis kelamin : Laki-laki;
ah

lik
kebangsaan : Indonesia;
tempat tinggal : Jalan Dusun Dabongke, Desa Gunturu,
am

ub
Kec. Herlang Kab. Bulukumba;
agama : Islam;
pekerjaan : Petani;
ep
k

Terdakwa berada di luar tahanan :


ah

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Bulukumba, karena


R
didakwa :

si
KESATU

ne
ng

PERTAMA
Bahwa ia Terdakwa SAMAD Bin RABA, pada hari Minggu, tanggal 23 Mei
2010, sekira pukul 02.00 Wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam

do
gu

bulan Mei tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2010,
bertempat di Batu, Dusun Dabongke, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang,
In
A

Kabupaten Bulukumba atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih


termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bulukumba, telah melakukan
perbuatan "dengan sengaja merampas nyawa orang lain, yaitu Korban Mati
ah

lik

Perempuan PANNO Binti KARETA". Perbuatan tersebut dilakukan oleh


Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
m

ub

- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut, Terdakwa SAMAD Bin
RABA, yang sedang tidur terbangun kemudian merasakan gelisah.
ka

Selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA, mengambil 1 (satu) bilah parang


ep

panjang yang terletak di bawah tempat tidur Terdakwa SAMAD Bin RABA.
ah

Selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA, yang terus merasakan gelisah


R

langsung berteriak meminta pertolongan dan teriakan tersebut didengar oleh


es

Saksi ATI Binti LEBU, Saksi KARDI Bin SAMAD, dan Korban Mati Perempuan
M

ng

on

Hal. 1 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PANNO Binti KARETA, yang kemudian keluar dari kamar untuk mengetahui

R
apa yang sedang terjadi, namun saat Saksi ATI Binti LEBU melihat Terdakwa

si
SAMAD Bin RABA di ruang makan dengan mengayun-ayunkan 1 (satu) bilah

ne
parang panjang kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA langsung menyerang

ng
Saksi ATI Binti LEBU dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang panjang
yang ada di tangan kanannya secara membrutal dan mengenai bagian tubuh

do
gu Saksi ATI Binti LEBU yakni 1 (satu) kali pada bagian lengan sebelah kiri, 1
(satu) kali pada bagian pundak sebelah kiri, 1 (satu) kali pada bagian pundak

In
sebelah kanan, 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang sebelah kanan dan
A
1 (satu) kali pada kepala bagian belakang sebelah kiri. Selanjutnya Saksi
KARDI Bin SAMAD, yang melihat Terdakwa SAMAD Bin RABA, menganiaya
ah

lik
Saksi ATI Binti LEBU kemudian langsung berusaha menolong Saksi ATI Binti
LEBU namun saat Saksi KARDI Bin SAMAD, berusaha menarik tangan Saksi
am

ub
ATI Binti LEBU kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA, juga menyerang
Saksi KARDI Bin SAMAD, dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang
panjang secara membrutal dan mengenai bagian tubuh Saksi KARDI Bin
ep
k

SAMAD, yaitu 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang. Selanjutnya Saksi
ah

KARDI Bin SAMAD berhasil menarik dan menyelamatkan Saksi ATI Binti
R
LEBU dari serangan Terdakwa SAMAD Bin RABA dan kemudian mereka lari

si
menyelamatkan diri dengan turun dan keluar dari rumahnya. Pada saat Saksi

ne
ng

KARDI Bin SAMAD, dan Saksi ATI Binti LEBU berlari keluar dari rumahnya
kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA, berusaha mengejar namun dihalangi
oleh Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA dan Terdakwa SAMAD

do
gu

Bin RABA, kemudian menyerang Korban Mati Perempuan PANNO Binti


KARETA, dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang panjang yang ada di
In
A

tangan kanannya secara membrutal dan mengenai bagian tubuh Korban Mati
PANNO Binti ARETA yaitu 1 (satu) kali pada bagian leher sebelah kanan dan
1 (satu) kali pada bagian jari tangan sebelah kanan. Selanjutnya saksi KARDI
ah

lik

Bin SAMAD dan Saksi ATI Binti LEBU yang berhasil menyelamatkan diri dan
keluar dari rumahnya kemudian meminta pertolongan kepada masyarakat
m

ub

sekitar dan tidak lama kemudian datanglah petugas Kepolisian


mengamankan Terdakwa SAMAD Bin RABA, beserta Barang Bukti berupa 1
ka

(satu) bilah parang panjang dan kemudian dibawa ke Kantor Kepolisian untuk
ep

mempertanggungjawabkan perbuatannya;
ah

- Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan Terdakwa SAMAD Bin RABA,


R

menyebabkan Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA, menderita


es

luka-luka pada bagian tubuhnya yaitu :


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Luka robek pada leher sebelah kanan dengan ukuran Panjang 7 (tujuh)

R
cm, Lebar 2 (dua) cm dan kedalaman 2 (dua) cm dengan ujung luka

si
paling depan berada 3 (tiga) cm dari garis tengah badan;

ne
b. Putus bagian tengah jari ke-3 dan ke-4 tangan kanan. Luka-luka tersebut

ng
sebagaimana disebutkan dalam Hasil Pemeriksaan (Visum Et Repertum)
Nomor : 56/PKM-HL/VER/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 yang dibuat dan

do
gu ditandatangani oleh dr. Ahmad Ihsan (Dokter Pemeriksa) pada Pusat
Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Herlang Kabupaten Bulukumba,

In
dengan hasil Pemeriksaan Luar:
A
1. Mayat berpakaian kebaya warna hitam dengan kain sarung hitam;
. Kaku mayat belum ada, lebam mayat tidak ada
ah

lik
. Mayat adalah seorang perempuan, bangsa Indonesia, kulit sawo
matang, gizi kurang dan berumur 79 (tujuh puluh sembilan) tahun;
am

ub
. Rambut kepala warna hitam, ikal, panjang sebatas bahu, alis dan
bulu mata warna hitam dan tampak darah mengering pada rambut
kepala;
ep
k

. Kedua mata tertutup;


ah

. Bentuk hidung dan kedua telinga biasa tidak ada kelainan;


R
. Pada leher sebelah kanan tampak luka robek dengan ukuran Panjang

si
7 (tujuh) cm, Lebar 2 (dua) cm dan kedalaman 2 (dua) cm dengan

ne
ng

ujung luka paling depan berada 3 (tiga) cm dari garis tengah badan;
. Alat kelamin berbentuk biasa tidak ada kelainan, lubang dubur bentuk
biasa tidak ada kelainan;

do
gu

. Tungkai atas dan bawah tidak ada kelainan;


. Pada jari ke-3 dan ke-4 tangan kanan putus bagian tengahnya dan
In
A

tampak darah yang telah mengering.


Dengan Kesimpulan :
Telah dilakukan pemeriksaan seorang mayat perempuan umur 79 (tujuh
ah

lik

puluh sembilan) tahun, pada pemeriksaan ditemukan luka-luka yang


diakibatkan benda tajam pada tubuh korban. Pemeriksaan luar tidak bisa
m

ub

memastikan penyebab kematian.


- Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan Terdakwa SAMAD Bin RABA,
ka

menyebabkan Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA, meninggal


ep

dunia sebagaimana disebutkan dalam Surat Keterangan Kematian Nomor :


ah

121/PKM-HL/SK/XII/2010, tanggal 21 Desember 2010, yang dibuat dan


R

ditandatangani oleh dr. Ahmad Ihsan (Dokter Poli Umum) pada Pusat
es

Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Herlang Kabupaten Bulukumba, yang


M

ng

on

Hal. 3 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menerangkan bahwa Nama PANNO Binti KARETA, Umur 79 Tahun, Jenis

R
Kelamin Perempuan, Agama Islam, Pekerjaan tidak ada, Kewarganegaraan

si
Indonesia, Alamat di Dusun Dabongki, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang,

ne
Kabupaten Bulukumba, pada Hari Minggu, tanggal 23 Mei 2010, Pukul 03.00

ng
WITA telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di rumahnya di Dusun
Dabongki, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba.

do
gu Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 338 KUHP.

In
ATAU
A
KEDUA
Bahwa ia Terdakwa SAMAD Bin RABA, pada hari Minggu, tanggal 23 Mei
ah

lik
2010, sekira pukul 02.00 WITA atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
bulan Mei tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam tahun
am

ub
2010, bertempat di Batu, Dusun Dabongke, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang,
Kabupaten Bulukumba atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bulukumba, telah melakukan
ep
k

"Penganiayaan terhadap Perempuan PANNO Binti KARETA dan menyebabkan


ah

Perempuan PANNO Binti KARETA mati / meninggal dunia". Perbuatan tersebut


R
dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:

si
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut, Terdakwa SAMAD Bin

ne
ng

RABA yang sedang tidur terbangun kemudian merasakan gelisah.


Selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA mengambil 1 (satu) bilah parang
panjang yang terletak di bawah tempat tidur Terdakwa SAMAD Bin RABA.

do
gu

Selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA yang terus merasakan gelisah


langsung berteriak meminta pertolongan dan teriakan tersebut didengar oleh
In
A

Saksi ATI Binti LEBU, Saksi KARDI Bin SAMAD dan Korban Mati Perempuan
PANNO Binti KARETA yang kemudian keluar dari kamar untuk mengetahui
apa yang sedang terjadi, namun saat Saksi ATI Binti LEBU melihat Terdakwa
ah

lik

SAMAD Bin RABA di ruang makan dengan mengayun-ayunkan 1 (satu) bilah


parang panjang kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA langsung menyerang
m

ub

Saksi ATI Binti LEBU dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang panjang
yang ada di tangan kanannya secara membrutal dan mengenai bagian tubuh
ka

Saksi ATI Binti LEBU yakni 1 (satu) kali pada bagian lengan sebelah kiri, 1
ep

(satu) kali pada bagian pundak sebelah kiri, 1 (satu) kali pada bagian pundak
ah

sebelah kanan, 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang sebelah kanan dan
R

1 (satu) kali pada kepala bagian belakang sebelah kiri. Selanjutnya Saksi
es

KARDI Bin SAMAD yang melihat Terdakwa SAMAD Bin RABA menganiaya
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Saksi ATI Binti LEBU kemudian langsung berusaha menolong Saksi ATI Binti

R
LEBU namun saat Saksi KARDI Bin SAMAD berusaha menarik tangan Saksi

si
ATI Binti LEBU kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA juga menyerang Saksi

ne
KARDI Bin SAMAD dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang panjang

ng
secara membrutal dan mengenai bagian tubuh Saksi KARDI Bin SAMAD
yaitu 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang. Selanjutnya Saksi KARDI Bin

do
gu SAMAD berhasil menarik dan menyelamatkan Saksi ATI Binti LEBU dari
serangan Terdakwa SAMAD Bin RABA dan kemudian mereka lari

In
menyelamatkan diri dengan turun dan keluar dari rumahnya. Pada saat Saksi
A
KARDI Bin SAMAD dan Saksi ATI Binti LEBU berlari keluar dari rumahnya
kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA berusaha mengejar namun dihalangi
ah

lik
oleh Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA dan Terdakwa SAMAD
Bin RABA kemudian menyerang Korban Mati Perempuan PANNO Binti
am

ub
KARETA dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang panjang yang ada di
tangan kanannya secara membrutal dan mengenai bagian tubuh Korban Mati
PANNO Binti ARETA yaitu 1 (satu) kali pada bagian leher sebelah kanan dan
ep
k

1 (satu) kali pada bagian jari tangan sebelah kanan. Selanjutnya Saksi KARDI
ah

Bin SAMAD dan Saksi ATI Binti LEBU yang berhasil menyelamatkan diri dan
R
keluar dari rumahnya kemudian meminta pertolongan kepada masyarakat

si
sekitar dan tidak lama kemudian datanglah Petugas Kepolisian

ne
ng

mengamankan Terdakwa SAMAD Bin RABA beserta Barang Bukti berupa 1


(satu) bilah parang panjang dan kemudian dibawa ke Kantor Kepolisian untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya;

do
gu

- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa SAMAD Bin RABA


menyebabkan Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA menderita
In
A

luka-luka pada bagian tubuhnya yaitu :


a. Luka robek pada leher sebelah kanan dengan ukuran Panjang 7 (tujuh)
cm, Lebar 2 (dua) cm dan kedalaman 2 (dua) cm dengan ujung luka
ah

lik

paling depan berada 3 (tiga) cm dari garis tengah badan;


b. Putus bagian tengah jari ke-3 dan ke-4 tangan kanan.
m

ub

Luka-luka tersebut sebagaimana disebutkan dalam Hasil Pemeriksaan


(Visum Et Repertum) Nomor : 56/PKM-HL/Ver/VI 1/2010 tanggal 19 Juli 2010
ka

yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Ahmad Ihsan (Dokter Pemeriksa)
ep

pada Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Herlang Kabupaten


ah

Bulukumba, dengan hasil Pemeriksaan Luar:


R

1. Mayat berpakaian kebaya warna hitam dengan kain sarung hitam;


es

. Kaku mayat belum ada, lebam mayat tidak ada;


M

ng

on

Hal. 5 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
. Mayat adalah seorang perempuan, bangsa Indonesia, kulit sawo matang,

R
gizi kurang dan berumur 79 (tujuh puluh sembilan) tahun;

si
. Rambut kepala warna hitam, ikal, panjang sebatas bahu, alis dan bulu

ne
mata warna hitam dan tampak darah mengering pada rambut kepala;

ng
. Kedua mata tertutup;
. Bentuk hidung dan kedua telinga biasa tidak ada kelainan;

do
gu . Pada leher sebelah kanan tampak luka robek dengan ukuran Panjang 7
(tujuh) cm, Lebar 2 (dua) cm dan kedalaman 2 (dua) cm dengan ujung

In
luka paling depan berada 3 (tiga) cm dari garis tengah badan.
A
. Alat kelamin berbentuk biasa tidak ada kelainan, lubang dubur bentuk
biasa tidak ada kelainan;
ah

lik
. Tungkai atas dan bawah tidak ada kelainan;
. Pada jari ke-3 dan ke-4 tangan kanan putus bagian tengahnya dan
am

ub
tampak darah yang telah mengering.
Dengan Kesimpulan :
Telah dilakukan pemeriksaan seorang mayat perempuan umur 79 (tujuh
ep
k

puluh sembilan) tahun, pada pemeriksaan ditemukan luka-luka yang


ah

diakibatkan benda tajam pada tubuh korban. Pemeriksaan luar tidak bisa
R
memastikan penyebab kematian.

si
- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa SAMAD Bin RABA,

ne
ng

menyebabkan Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA, meninggal


dunia sebagaimana disebutkan dalam Surat Keterangan Kematian Nomor :
121/PKM-HL/SK/XII/2010, tanggal 21 Desember 2010, yang dibuat dan

do
gu

ditandatangani oleh dr. Ahmad Ihsan (Dokter Poli Umum) pada Pusat
Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Herlang Kabupaten Bulukumba, yang
In
A

menerangkan bahwa Nama PANNO Binti KARETA, Umur 79 Tahun, Jenis


Kelamin Perempuan, Agama Islam, Pekerjaan Tidak ada, Kewarganegaraan
Indonesia, Alamat di Dusun Dabongki, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang,
ah

lik

Kabupaten Bulukumba, pada Hari Minggu, tanggal 23 Mei 2010, Pukul 03.00
WITA telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di rumahnya di Dusun
m

ub

Dabongki, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba.


Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
ka

Pasal 351 ayat (3) KUHP.


ep

ATAU
ah

KETIGA
R

Bahwa ia Terdakwa SAMAD Bin RABA, pada hari Minggu, tanggal 23 Mei
es

2010, sekira pukul 02.00 WITA, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bulan Mei tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam tahun

R
2010, bertempat di Batu, Dusun Dabongke, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang,

si
Kabupaten Bulukumba atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih

ne
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bulukumba, telah melakukan

ng
perbuatan "kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga dan menyebabkan
matinya Perempuan PANNO Binti KARETA, yang tinggal serumah dengan

do
gu Terdakwa SAMAD Bin RABA, dan merupakan Nenek (Orang Tua) Ibu Kandung
dari Saksi ATI Binti LEBU, yang merupakan Istri Sah dari Terdakwa SAMAD Bin

In
RABA, yang berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf b UU Rl No. 23
A
Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga masih
merupakan orang dalam lingkup rumah tangga". Perbuatan tersebut dilakukan
ah

lik
oleh Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut, Terdakwa SAMAD Bin
am

ub
RABA, yang sedang tidur terbangun kemudian merasakan gelisah,
selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA, mengambil 1 (satu) bilah parang
panjang yang terletak di bawah tempat tidur Terdakwa SAMAD Bin RABA.
ep
k

Selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA, yang terus merasakan gelisah


ah

langsung berteriak meminta pertolongan dan teriakan tersebut didengar oleh


R
Saksi ATI Binti LEBU, Saksi KARDI Bin SAMAD, dan Korban Mati Perempuan

si
PANNO Binti KARETA, yang kemudian keluar dari kamar untuk mengetahui

ne
ng

apa yang sedang terjadi, namun saat Saksi ATI Binti LEBU melihat Terdakwa
SAMAD Bin RABA, di ruang makan dengan mengayun-ayunkan 1 (satu) bilah
parang panjang Kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA, langsung

do
gu

menyerang Saksi ATI Binti LEBU, dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang
panjang yang ada di tangan kanannya secara membrutal dan mengenai
In
A

bagian tubuh Saksi ATI Binti LEBU, yakni 1 (satu) kali pada bagian lengan
sebelah kiri, 1 (satu) kali pada bagian pundak sebelah kiri, 1 (satu) kali pada
bagian pundak sebelah kanan, 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang
ah

lik

sebelah kanan dan 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang sebelah kiri.
Selanjutnya Saksi KARDI Bin SAMAD, yang melihat Terdakwa SAMAD Bin
m

ub

RABA, menganiaya Saksi ATI Binti LEBU, kemudian langsung berusaha


menolong Saksi ATI Binti LEBU, namun saat Saksi KARDI Bin SAMAD,
ka

berusaha menarik tangan Saksi ATI Binti LEBU kemudian Terdakwa SAMAD
ep

Bin RABA, juga menyerang Saksi KARDI Bin SAMAD dengan menggunakan
ah

1 (satu) bilah parang panjang secara membrutal dan mengenai bagian tubuh
R

Saksi KARDI Bin SAMAD yaitu 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang.
es

Selanjutnya Saksi KARDI Bin SAMAD berhasil menarik dan menyelamatkan


M

ng

on

Hal. 7 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Saksi ATI Binti LEBU dari serangan Terdakwa SAMAD Bin RABA dan

R
kemudian mereka lari menyelamatkan diri dengan turun dan keluar dari

si
rumahnya. Pada saat Saksi KARDI Bin SAMAD dan Saksi ATI Binti LEBU

ne
berlari keluar dari rumahnya kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA

ng
berusaha mengejar namun dihalangi oleh Korban Mati Perempuan PANNO
Binti KARETA dan Terdakwa SAMAD Bin RABA kemudian menyerang Korban

do
gu Mati Perempuan PANNO Binti KARETA dengan menggunakan 1 (satu) bilah
parang panjang yang ada di tangan kanannya secara membrutal dan

In
mengenai bagian tubuh Korban Mati PANNO Binti ARETA yaitu 1 (satu) kali
A
pada bagian leher sebelah kanan dan 1 (satu) kali pada bagian jari tangan
sebelah kanan. Selanjutnya Saksi KARDI Bin SAMAD dan Saksi ATI Binti
ah

lik
LEBU yang berhasil menyelamatkan diri dan keluar dari rumahnya kemudian
meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar dan tidak lama kemudian
am

ub
datanglah Petugas Kepolisian mengamankan Terdakwa SAMAD Bin RABA
beserta Barang Bukti berupa 1 (satu) bilah ^parang panjang dan kemudian
dibawa ke Kantor Kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya;
ep
k

- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa SAMAD Bin RABA


ah

menyebabkan Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA menderita


R
luka-luka pada bagian tubuhnya yaitu :

si
a. Luka robek pada leher sebelah kanan dengan ukuran Panjang 7 (tujuh)

ne
ng

cm, Lebar 2 (dua) cm dan kedalaman 2 (dua) cm dengan ujung luka


paling depan berada 3 (tiga) cm dari garis tengah badan;
b. Putus bagian tengah jari ke-3 dan ke-4 tangan kanan. Luka-luka tersebut

do
gu

sebagaimana disebutkan dalam Hasil Pemeriksaan (Visum Et Repertum)


Nomor : 56/PKM-HL/Ver/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 yang dibuat dan
In
A

ditandatangani oleh dr. Ahrrrad Ihsan (Dokter Pemeriksa) pada Pusat


Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Herlang Kabupaten Bulukumba,
dengan hasil Pemeriksaan Luar :
ah

lik

1. Mayat berpakaian kebaya warna hitam dengan kain sarung hitam;


. Kaku mayat belum ada, lebam mayat tidak ada
m

ub

3. Mayat adalah seorang perempuan, bangsa Indonesia, kulit sawo


matang, gizi kurang dan berumur 79 (tujuh puluh sembilan) tahun;
ka

. Rambut kepala warna hitam, ikal, panjang sebatas bahu, alis dan
ep

bulu mata warna hitam dan tampak darah mengering pada rambut
ah

kepala;
R

. Kedua mata tertutup;


es

. Bentuk hidung dan kedua telinga biasa tidak ada kelainan;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Pada leher sebelah kanan tampak luka robek dengan ukuran Panjang

R
7 (tujuh) cm, Lebar 2 (dua) cm dan kedalaman 2 (dua) cm dengan

si
ujung luka paling depan berada 3 (tiga) cm dari garis tengah badan;

ne
. Alat kelamin berbentuk biasa tidak ada kelainan, lubang dubur bentuk

ng
biasa tidak ada kelainan.
. Tungkai atas dan bawah tidak ada kelainan;

do
gu . Pada jari ke-3 dan ke-4 tangan kanan putus bagian tengahnya dan
tampak darah yang telah mengering.

In
Dengan Kesimpulan :
A
Telah dilakukan pemeriksaan seorang mayat perempuan umur 79 (tujuh
puluh sembilan) tahun, pada pemeriksaan ditemukan luka-luka yang
ah

lik
diakibatkan benda tajam pada tubuh korban. Pemeriksaan luar tidak bisa
memastikan penyebab kematian.
am

ub
- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa SAMAD Bin RABA,
menyebabkan Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA, meninggal
dunia sebagaimana disebutkan dalam Surat Keterangan Kematian Nomor :
ep
k

121/PKM-HL/SK/XII/2010, tanggal 21 Desember 2010, yang dibuat dan


ah

ditandatangani oleh dr. Ahmad Ihsan (Dokter Poli Umum) pada Pusat
R
Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Herlang Kabupaten Bulukumba, yang

si
menerangkan bahwa Nama PANNO Binti KARETA, Umur 79 Tahun, Jenis

ne
ng

Kelamin Perempuan, Agama Islam, Pekerjaan Tidak ada, Kewarganegaraan


Indonesia, Alamat di Dusun Dabongki, Dosa Gunturu, Kecamatan Herlang,
Kabupaten Bulukumba, pada Hari Minggu, tanggal 23 Mei 2010, Pukul 03.00

do
gu

WITA telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di rumahnya di Dusun


Dabongki, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba.
In
A

- Bahwa Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA, yang menjadi Korban
penganiayaan Terdakwa SAMAD Bin RABA, adalah orang yang tinggal
serumah dengan SAMAD BIN RABA, dan merupakan Nenek (Orang Tua) Ibu
ah

lik

Kandung dari Saksi ATI Binti LEBU, yang merupakan Istri Sah dari Terdakwa
SAMAD Bin RABA, yang berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf b UU
m

ub

Rl No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah


Tangga masih merupakan orang dalam lingkup rumah tangga.
ka

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


ep

Pasal 44 ayat (3) UU Rl No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan


ah

Dalam Rumah Tangga.


R

DAN
es

KEDUA
M

ng

on

Hal. 9 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa ia Terdakwa SAMAD Bin RABA, pada hari Minggu, tanggal 23 Mei

R
2010, sekira pukul 02.00 WITA atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam

si
bulan Mei tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam tahun

ne
2010, bertempat di Batu, Dusun Dabongke, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang,

ng
Kabupaten Bulukumba atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bulukumba, telah melakukan

do
gu perbuatan "kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga dan menyebabkan
lukanya Saksi ATI Binti LEBU yang tinggal serumah dengan Terdakwa SAMAD

In
Bin RABA dan merupakan Istri Sah dari Terdakwa SAMAD Bin RABA yang
A
berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf a UU Rl No. 23 Tahun 2004
Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga masih merupakan
ah

lik
orang dalam lingkup rumah tangga". Perbuatan tersebut dilakukan oleh
Terdakwa dengan cara- cara sebagai berikut :
am

ub
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut, Terdakwa SAMAD Bin
RABA, yang sedang tidur terbangun kemudian merasakan gelisah.
Selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA, mengambil 1 (satu) bilah parang
ep
k

panjang yang terletak di bawah tempat tidur Terdakwa SAMAD Bin RABA.
ah

Selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA, yang terus merasakan gelisah


R
langsung berteriak meminta pertolongan dan teriakan tersebut didengar oleh

si
Saksi ATI Binti LEBU, Saksi KARDI Bin SAMAD, dan Korban Mati Perempuan

ne
ng

PANNO Binti KARETA, yang kemudian keluar dari kamar untuk mengetahui
apa yang sedang terjadi, namun saat Saksi ATI Binti LEBU, melihat Terdakwa
SAMAD Bin RABA, di ruang makan dengan mengayun-ayunkan 1 (satu) bilah

do
gu

parang panjang kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA, langsung menyerang


Saksi ATI Binti LEBU dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang panjang
In
A

yang ada di tangan kanannya secara membrutal dan mengenai bagian tubuh
Saksi ATI Binti LEBU, yakni 1 (satu) kali pada bagian lengan sebelah kiri, 1
(satu) kali pada bagian pundak sebelah kiri, 1 (satu) kali pada bagian pundak
ah

lik

sebelah kanan, 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang sebelah kanan dan
1 (satu) kali pada kepala bagian belakang sebelah kiri. Selanjutnya Saksi
m

ub

KARDI Bin SAMAD, yang melihat Terdakwa SAMAD Bin RABA, menganiaya
Saksi ATI Binti LEBU, namun saat Saksi KARDI Bin SAMAD, berusaha
ka

menarik tangan Saksi ATI Binti LEBU kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA,
ep

juga menyerang Saksi KARDI Bin SAMAD, dengan menggunakan 1 (satu)


ah

bilah parang panjang secara membrutal dan mengenai bagian tubuh Saksi
R

KARDI Bin SAMAD, yaitu 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang.
es

Selanjutnya Saksi KARDI Bin SAMAD, berhasil menarik dan menyelamatkan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Saksi ATI Binti LEBU, dari serangan Terdakwa SAMAD Bin RABA, dan

R
kemudian mereka lari menyelamatkan diri dengan turun dan keluar dari

si
rumahnya. Pada saat Saksi KARDI Bin SAMAD dan Saksi ATI Binti LEBU,

ne
berlari keluar dari rumahnya kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA,

ng
berusaha mengejar namun dihalangi oleh Korban Mati Perempuan PANNO
Binti KARETA dan Terdakwa SAMAD Bin RABA, kemudian menyerang

do
gu Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA, dengan menggunakan 1
(satu) bilah parang panjang yang ada di tangan kanannya secara membrutal

In
dan mengenai bagian tubuh Korban Mati PANNO Binti ARETA yaitu 1 (satu)
A
kali pada bagian leher sebelah kanan dan 1 (satu) kali pada bagian jari
tangan sebelah kanan. Selanjutnya Saksi KARDI Bin SAMAD dan Saksi ATI
ah

lik
Binti LEBU, yang berhasil menyelamatkan diri dan keluar dari rumahnya
kemudian meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar dan tidak lama
am

ub
kemudian datanglah Petugas Kepolisian mengamankan Terdakwa SAMAD
Bin RABA, beserta Barang Bukti berupa 1 (satu) bilah parang panjang dan
kemudian dibawa ke Kantor Kepolisian untuk mempertanggungjawabkan
ep
k

perbuatannya;
ah

- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa SAMAD Bin RABA,


R
menyebabkan Saksi ATI Binti LEBU menderita luka-luka pada bagian

si
tubuhnya yaitu :

ne
ng

a. Luka robek pada kepala bagian samping kanan, panjang 4 (empat) cm,
lebar 1 (satu) cm, dalam sampai tengkorak;
b. Luka robek pada kepala bagian samping kiri, panjang 7 (tujuh) cm, lebar

do
gu

1 (satu) cm, dalam (satu perdua) cm;


c. Luka robek pada kepala bagian belakang, panjang 7 (tujuh) cm, lebar 1
In
A

(satu) cm, dalam 1/2 (satu perdua) cm;


d. Luka robek pada lengan kiri atas, panjang 7 (tujuh) cm, lebar 4 (empat)
cm, dalam 4 (empat) cm;
ah

lik

e. Patah tulang terbuka pada siku kiri.


Luka-luka tersebut sebagaimana disebutkan dalam Hasil Pemeriksaan
m

ub

(Visum Et Repertum) Nomor 152/RSD- BLK/06.VII/2010 tanggal 23 Mei 2010


yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. H. Muhammad Bakri (Dokter
ka

Pemeriksa) pada Rumah Sakit Umum Daerah,(RSUD) H. Andi Sulthan Dg.


ep

Radja Kabupaten Bulukumba, dengan hasil Pemeriksaan :


ah

1. Luka robek pada kepala bagian samping kanan panjang 4 (empat) cm,
R

lebar 1 (satu) cm, dalam sampai tengkorak;


es
M

ng

on

Hal. 11 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
. Luka robek pada kepala bagian samping kiri, panjang 7 (tujuh) cm, lebar

R
1 (satu) cm, dalam (satu perdua) cm;

si
. Luka robek pada kepala bagian belakang, panjang 7 (tujuh) cm, lebar 1

ne
(satu) cm, dalam 1/2 (satu perdua) cm;

ng
. Luka robek pada lengan kiri atas, panjang 7 (tujuh) cm, lebar 4 (empat)
cm, dalam 4 (empat) cm;

do
gu . Patah tulang terbuka pada siku kiri.
Dengan Kesimpulan :

In
Luka-luka tersebut akibat Benda Tajam.
A
- Bahwa Saksi ATI Binti LEBU yang menjadi korban penganiayaan Terdakwa
SAMAD Bin RABA adalah Istri Sah dari Terdakwa SAMAD Bin RABA yang
ah

lik
berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf a UU Rl No. 23 Tahun 2004
Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga masih merupakan
am

ub
orang dalam lingkup rumah tangga.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 44 ayat (1) UU Rl No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
ep
k

Dalam Rumah Tangga.


ah

DAN
R
KETIGA

si
Bahwa ia Terdakwa SAMAD Bin RABA, pada hari Minggu, tanggal 23 Mei

ne
ng

2010, sekira pukul 02.00 WITA atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
bulan Mei tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam tahun
2010, bertempat di Batu, Dusun Dabongke, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang,

do
gu

Kabupaten Bulukumba atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih


termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bulukumba, telah melakukan
In
A

perbuatan "kekejaman, kekerasan, ancaman kekerasan, atau penganiayaan


terhadap Anak yaitu Saksi KARDI Bin SAMAD". Perbuatan tersebut dilakukan
oleh Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
ah

lik

- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut, Terdakwa SAMAD Bin
RABA yang sedang tidur terbangun kemudian merasakan gelisah.
m

ub

Selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA mengambil 1 (satu) bilah parang


panjang yang terletak di bawah tempat tidur Terdakwa SAMAD Bin RABA.
ka

Selanjutnya Terdakwa SAMAD Bin RABA yang terus merasakan gelisah


ep

langsung berteriak meminta pertolongan dan teriakan tersebut didengar oleh


ah

Saksi ATI Binti LEBU, Saksi KARDI Bin SAMAD dan Korban Mati Perempuan
R

PANNO Binti KARETA yang kemudian keluar dari kamar untuk mengetahui
es

apa yang sedang terjadi, namun saat Saksi ATI Binti LEBU melihat Terdakwa
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SAMAD Bin RABA di ruang makan dengan mengayun-ayunkan 1 (satu) bilah

R
parang panjang kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA langsung menyerang

si
Saksi ATI Binti LEBU dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang panjang

ne
yang ada di tangan kanannya secara membrutal dan mengenai bagian tubuh

ng
Saksi ATI Binti LEBU yakni 1 (satu) kali pada bagian lengan sebelah kiri, 1
(satu) kali pada bagian pundak sebelah kiri, 1 (satu) kali pada bagian pundak

do
gu sebelah kanan, 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang sebelah kanan dan
1 (satu) kali pada kepala bagian belakang sebelah kiri. Selanjutnya Saksi

In
KARDI Bin SAMAD yang Melihat Terdakwa SAMAD Bin RABA menganiaya
A
saksi ATI Binti LEBU kemudian langsung berusaha menolong Saksi ATI Binti
LEBU namun saat Saksi KARDI Bin SAMAD berusaha menarik tangan Saksi
ah

lik
ATI Binti LEBU kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA juga menyerang Saksi
KARDI Bin SAMAD dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang panjang
am

ub
secara membrutal dan mengenai bagian tubuh Saksi KARDI Bin SAMAD
yaitu 1 (satu) kali pada kepala bagian belakang. Selanjutnya Saksi KARDI Bin
SAMAD berhasil menarik dan menyelamatkan Saksi ATI Binti LEBU dari
ep
k

serangan Terdakwa SAMAD Bin RABA dan kemudian mereka lari


ah

menyelamatkan diri dengan turun dan keluar dari rumahnya. Pada saat Saksi
R
KARDI Bin SAMAD dan Saksi ATI Binti LEBU berlari keluar dari rumahnya

si
kemudian Terdakwa SAMAD Bin RABA berusaha mengejar namun dihalangi

ne
ng

oleh Korban Mati Perempuan PANNO Binti KARETA dan Terdakwa SAMAD
Bin RABA kemudian menyerang Korban Mati Perempuan PANNO Binti
KARETA dengan menggunakan 1- (satu) bilah parang panjang yang ada di

do
gu

tangan kanannya secara membrutal dan mengenai bagian tubuh Korban Mati
PANNO Binti ARETA yaitu 1 (satu) kali pada bagian leher sebelah kanan dan
In
A

1 (satu) kali pada bagian jari tangan sebelah kanan. Selanjutnya Saksi KARDI
Bin SAMAD dan Saksi ATI Binti LEBU yang berhasil menyelamatkan diri dan
keluar dari rumahnya kemudian meminta pertolongan kepada masyarakat
ah

lik

sekitar dan tidak lama kemudian datanglah Petugas Kepolisian


mengamankan Terdakwa SAMAD Bin RABA beserta Barang Bukti berupa 1
m

ub

(satu) bilah parang panjang dan kemudian dibawa ke Kantor Kepolisian untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
ka

- Bahwa akibat kekejaman, kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan


ep

Terdakwa SAMAD Bin RABA menyebabkan Saksi KARDI Bin SAMAD


ah

menderita luka pada bagian tubuhnya yaitu luka robek pada kepala bagian
R

belakang, panjang 10 (sepuluh) cm, lebar 5 (lima) cm, dalam sampai


es

tengkorak. Luka tersebut sebagaimana disebutkan dalam Hasil Pemeriksaan


M

ng

on

Hal. 13 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Visum Et Repertum) Nomor : 151/RSD-BLK/06.VII/2010 tanggal 23 Mei 2010

R
yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. H. Muhammad Bakri (Dokter

si
Pemeriksa) pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Andi Sulthan Dg.

ne
Radja Kabupaten Bulukumba, dengan hasil Pemeriksaan Ditemukan luka

ng
robek pada kepala bagian belakang, panjang 10 (sepuluh) cm, lebar 5 (lima)
cm, dalam sampai tengkorak.

do
gu Dengan Kesimpulan :
Luka tersebut akibat Benda Tajam.

In
- Bahwa Saksi KARDI Bin SAMAD yang menjadi korban kekejaman, kekerasan
A
atau penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa SAMAD Bin RABA adalah
anak yang masih berumur 16 (enam belas) tahun dan tergolong anak di
ah

lik
bawah umur sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 ayat (1) UU Rl
No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
am

ub
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 80 ayat (1) UU Rl No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Mahkamah Agung tersebut;
ep
k

Membaca tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri


ah

Bulukumba, tanggal 6 April 2011, sebagai berikut :


R
- Menyatakan Terdakwa SAMAD BIN RABA telah terbukti secara sah dan

si
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "kekerasan dalam rumah

ne
ng

tangga yang menyebabkan matinya korban PANNO Bind KARETA (Nenek /


orang tua dari Ibu Kandung saksi ATI BINTI LEBU / isteri Terdakwa)
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 44 ayat (3) UU Rl No.

do
gu

23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga


(Dakwaan Komulatif KESATU alternatif KETIGA)" dan tindak pidana
In
A

"kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan Saksi ATI Binti LEBU
(isteri Terdakwa) menderita luka-luka sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 4 A Ayat (1) UU Rl No 23 Tahun 2004 Tentang
ah

lik

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Dakwaan Komulatif


KEDUA)" dan tindak pidana "kekerasan terhadap anak yaitu saksi KARDI Bin
m

ub

SAMAD (anak kandung Terdakwa) sebagaimana diatur .dan diancam pidana


dalam Pasal 80 Ayat (1) UU Rl No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
ka

Anak (Dakwaan Komulatif KETIGA);


ep

- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SAMAD BIN RABA dengan pidana


ah

penjara selama 2 (dua) tahun potong tahanan, dengan perintah agar


R

Terdakwa tetap ditahan.


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) parang panjang dirampas untuk

R
dimusnahkan;

si
- Menetapkan agar terpidana dibebani membayar biaya perkara sebesar

ne
Rp2.000,- (dua ribu rupiah);

ng
Membaca putusan Pengadilan Negeri Bulukumba, Nomor 16 /
PID.B/2011/PN.BLK, tanggal 20 April 2011, yang amar lengkapnya sebagai

do
gu berikut :
- Menyatakan bahwa Terdakwa SAMAD BIN RABA, terbukti menurut hukum

In
melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan kepadanya oleh Penuntut
A
Umum pada dakwaan KESATU alternatif KETIGA yaitu pasal 44 ayat (3) UU
Rl No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
ah

lik
Tangga, dakwaan KEDUA yaitu pasal 44 ayat (1) UU Rl No. 23 Tahun 2004
Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan dakwaan
am

ub
KETIGA yaitu pasal 80 ayat (1) UU Rl No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak;
- Menyatakan bahwa Terdakwa pada waktu melakukan perbuatannya tersebut
ep
k

dalam keadaan tidak mampu untuk bertanggung jawab oleh karena adanya
ah

gangguan jiwa;
R
- Melepaskan Terdakwa oleh karena itu dari segala tuntutan hukum;

si
- Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta

ne
ng

martabatnya;
- Memerintahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk segera membebaskan
Terdakwa dari tahanan;

do
gu

- Memerintahkan agar barang bukti berupa sebilah parang panjang dirampas


untuk dimusnahkan;
In
A

- Membebankan biaya perkara ini kepada Negara;


Mengingat akan Akta Permohonan Kasasi Nomor 16/Pid.B/2011/PN.BLK,
yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Bulukumba, yang
ah

lik

menerangkan, bahwa pada tanggal 03 Mei 2011, Jaksa Penuntut Umum pada
Kejaksaan Negeri Bulukumba, mengajukan permohonan kasasi terhadap
m

ub

putusan Pengadilan Negeri tersebut;


Memperhatikan memori kasasi tanggal 09 Mei 2011, dari Jaksa Penuntut
ka

Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan


ep

Negeri Bulukumba, pada tanggal 10 Mei 2011;


ah

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


R

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telah diucapkan


es

di hadapan Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 20 April 2011, dan Jaksa
M

ng

on

Hal. 15 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 03 Mei 2011,

R
serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

si
Bulukumba, pada tanggal 10 Mei 2011, dengan demikian permohonan kasasi

ne
beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan

ng
dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi
tersebut formal dapat diterima;

do
gu Menimbang terlebih dahulu, bahwa karena berdasarkan pasal 67
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 Kitab Undang-Undang Hukum Acara

In
Pidana jo pasal 244 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 Kitab Undang-
A
Undang Hukum Acara Pidana terhadap putusan Pengadilan Negeri Bulukumba,
tidak dapat dimintakan banding, maka terhadap putusan tersebut secara
ah

lik
langsung dapat dimintakan kasasi;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi
am

ub
pada pokoknya sebagai berikut :
A. Suatu Peraturan Hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana
mestinya;
ep
k

. Bahwa Putusan Perkara Pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim


ah

Pengadilan Negeri Bulukumba, Nomor : 16/PID.B/2011/PN.BLK, tanggal 20


R
April 2011, atas nama Terdakwa SAMAD Bin RASA merupakan putusan

si
pembebasan tidak murni (Iepas dari segala tuntutan hukum) terhadap

ne
ng

Terdakwa SAMAD Sin RASA didasarkan pada pendapat Hakim Pengadilan


Negeri Bulukumba yang menilai bahwa walaupun perbuatan Terdakwa
SAMAD Sin RABA telah terbukti secara sah menurut hukum sebagaimana

do
gu

Dakwaan Penuntut Umum, namun terdapat alasan pemaaf sebagaimana


diatur dalam ketentuan Pasal 44 ayat (1) KUHP yang berbunyi "barang
In
A

siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan


kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu
karena penyakit tidak dapat dipidana". Hal tersebut didasarkan pada fakta
ah

lik

persidangan antara lain:


- Keterangan Ahli Dr. THEODORUS SINGARA, Sp.KJ. (K) selaku Dokter
m

ub

Ahli (Spesialis) Kesehatan Jiwa/Psikiater pada Rumah Sakit Khusus


Daerah (RSKD) Provinsi Sulawesi Selatan yang diberikan di bawah
ka

sumpah di depan persidangan;


ep

- Alat Bukti Surat yang dihadirkan di depan persidangan berupa Surat


ah

Keterangan Ahli Kedokteran Jiwa (Visum Et Repertum Psychiatricum)


R

Nomor : 431.617893/X/2010, tanggal 19 Oktober 2010, yang dibuat dan


es

ditandatangani oleh Dr. THEODORUS SINGARA, Sp.KJ. (K) selaku


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dokter Ahli (Spesialis) Kesehatan Jiwa / Psikiater pada Rumah Sakit

R
Khusus Daerah (RSKD) Provinsi Sulawesi Selatan berikut Lampiran

si
Surat-surat berupa Rawat Pengobatan/ Perawatan (Rekam Medis)

ne
Pasien An. SAMAD Sin RASA.

ng
Yang pada pokoknya menerangkan bahwa :
Setelah dilakukan pemeriksaan psikiatrik dan observasi terhadap Terdakwa

do
gu ditemukan adanya penumpulan afek, halusinasi auditorik, depersionalisasi
dan ideide curiga pada pihak (orang lain) yang tidak senang dengan

In
terperiksa (Terdakwa) dengan kesimpulan bahwa pada diri Terdakwa
A
ditemukan adanya gangguan jiwa berat berupa Psikosa Non Organik YTT
(yang tidak tergolong), sehingga terperiksa menunjukkan unsur-unsur
ah

lik
ketidakmampuan untuk bertanggungjawab atas perbuatannya;
Atas penilaian (dasar putusan) tersebut, kami Jaksa Penuntut Umum
am

ub
berpendapat, antara lain:
• Bahwa seharusnya Hakim Pengadilan Negeri Bulukumba tidak
mendasarkan putusan melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum
ep
k

hanya kepada Keterangan Ahli sebagaimana tersebut di atas, namun


ah

disamping itu Hakim Pengadilan Negeri Bulukumba juga harus dengan


R
cermat menilai dan mempertimbangkan alat-alat bukti lainnya yaitu

si
keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa sendiri yang pada

ne
ng

pokoknya menerangkan :
- Terdakwa SAMAD Sin RASA sebelum melakukan perbuatannya tidak
pernah memperlihatkan gejala menderita sakit/cacat jiwa. Hal tersebut

do
gu

ditunjukkan dengan kemampuan Terdakwa untuk hidup berumah


tangga (bersama istri dan anaknya) serta bekerja sebagai petani untuk
In
A

mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan ekonomi rumah


tangganya;
- Terdakwa SAMAD Sin RASA sebelum melakukan perbuatannya dapat
ah

lik

hidup secara normal dalam masyarakat dan mampu berinteraksi


sebagai mahluk sosial dengan masyarakat dan penduduk disekitar
m

ub

rumah/tempat tinggalnya;
- Terdakwa SAMAD Sin RASA selama menjalani proses hukum mulai
ka

dari tahap Penyidikan hingga pemeriksaan di depan persidangan dapat


ep

memberikan keterangan dengan baik dan sama sekali tidak


ah

menunjukkan gejala Terdakwa menderita sakit jiwa.


R

Fakta-fakta tersebut sejalan dengan yurisprudensi HATTUM, Hand-en


es

Leerboek I, hal. 327, yang menyebutkan bahwa "seseorang itu dikatakan


M

ng

on

Hal. 17 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
'toerekeningsvatbaar', jika ia dalam bertindak secara sadar, dapat bebas

R
bertindak secara lain dan mampu untuk menentukan kehendaknya", yang

si
tersirat arti yaitu seseorang tidak dapat dikatakan tanpa kesadaran atau

ne
menderita gangguan jiwa tidak akan dapat bebas bertindak dan tidak

ng
akan mampu menentukan kehendaknya, sedangkan fakta di depan
persidangan hal tersebut tidak ditunjukkan oleh Terdakwa SAMAD Bin

do
gu RABA, namun sebaliknya yaitu Terdakwa SAMAD Bin RABA, terlihat
dapat bertindak secara sadar, dapat bebas bertindak secara lain dan

In
mampu untuk menentukan kehendaknya.
A
Perlu dipahami pula bahwa dalam ketentuan Pasal 44 ayat (1) KUHP
tidak secara tegas membedakan atau mengkualifikasikan pengertian
ah

lik
seseorang jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena
penyakit, yaitu perbedaan :
am

ub
- Apakah seseorang yang tidak dapat dipidana itu jiwanya cacat atau
terganggu karena penyakit sebelum melakukan tindak pidana dan/atau
setelah melakukan tindak pidana?
ep
k

- Apakah seseorang dapat dipidana itu apabila jiwanya cacat atau


ah

terganggu karena penyakit setelah melakukan tindak pidana?


R
- Apakah seseorang tidak dapat dipidana itu apabila jiwanya cacat atau

si
terganggu karena penyakit sebelum melakukan tindak pidana,

ne
ng

walaupun akhirnya setelah melakukan tindak pidana orang tersebut


kemudian sadarkan diri (sembuh) dari penyakit jiwa yang dideritanya?
•Bahwa keterangan ahli yang dijadikan sebagai satu-satunya dasar

do
gu

pelepasan Terdakwa dari segala tuntutan hukum sebagaimana tersebut


menurut pendapat kami bertentangan dengan ajaran Ahli (terlampir dalam
In
A

buku berjudul Hukum Pidana Indonesia karangan Drs. P. A. F. Lamintang,


SH. dan C. Djisman Samosir, SH. : Cetakan Ketiga Tahun 1990 Penerbit
Sinar Baru Bandung) :
ah

lik

- SIMONS, Strafrecht I, hal. 211. yang menyebutkan bahwa "seorang


ahli penyakit jiwa itu harus memberikan keterangan tentang ada atau
m

ub

tidak adanya pertumbuhan yang tidak sempurna atau penyakit pada


jiwa seseorang. Akan tetapi Hakim mempunyai kebebasan untuk
ka

mengikuti atau tidak mengikuti nasehat yang telah diterimanya dari


ep

seorang ahli semacam itu".


ah

- POMPE, Handboek, hal. 191 - 192. yang menyebutkan bahwa


R

"ONTOEREKENBAARHEID atau hal tidak dapat dipertanggung


es

jawabkannya suatu perbuatan pada diri si pembuat, seperti yang


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dirumuskan di dalam Pasal 44 KUHP merupakan suatu

R
STRAFUITSLUITINGSGROND atau dasar untuk meniadakan

si
hukuman. Jika setelah dilakukan pemeriksaan, tetap saja terdapat

ne
keragu-raguan tentang adanya teorekenbaarheid tersebut, maka si

ng
pelaku tetap dapat dihukum. Demikian pula paham Hoge Raad di
dalam arestnya tertanggal 10 Nopember 1924, N.J. 1925, halaman

do
gu 169, W. 11302. (Pendapat ini berbeda dengan pendapat-pendapat van
HAMEL hal. 326, SIMONS hal. 209, van HATTUM hal 339

In
NOYONLANGEMEIYER hal. 215 dan ZEVENBERGER hal. 141)".
A
dan Pendapat Ahli (Doktrin) E. Y. KANTER, SH., serta S. R. SIANTURI,
SH. dalam bukunya berjudul Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan
ah

lik
Penerapannya : Penerbit Storia Grafika Tahun 2002 Halaman 260 yang
menyebutkan bahwa "dalam menentukan sikapnya (terhadap pelaku
am

ub
yang menderita gangguan jiwa sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Pasal 44 ayat (1) KUHP), Hakim membutuhkan nasehat dari seorang ahli
penyakit jiwa, namun demikian Hakim tidak terikat pada nasehat tersebut.
ep
k

Hakim dapat meyakininya atau tidak meyakininya, walaupun dalam soal


ah

ini sang Hakim tidak merupakan seorang ahli (eenleek)".


R
2. Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Bulukumba harus dapat lebih cermat

si
dalam menilai dan mempertimbangkan ketentuan Pasal 44 ayat (1) KUHP

ne
ng

yang semestinya dipahami secara utuh dengan melihat ketentuan


selanjutnya yaitu Pasal 44 ayat (2) KUHP yang menyebutkan bahwa ''jika
ternyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada

do
gu

pelakunya karena pertumbuhan jiwanya cacatan, atau terganggu karena


penyakit, maka Hakim dapat memerintahkan supaya orang itu dimasukkan
In
A

ke rumah sakit jiwa, paling lama satu tahun sebagai waktu percobaan".
Dalam ketentuan tersebut tersirat pengertian bahwa sekiranya Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Bulukumba berpendapat dan selanjutnya
ah

lik

meyakini bahwa keterangan ahli di persidangan yang pada pokoknya


menerangkan bahwa Terdakwa SAMAD Bin RABA menderita gangguan jiwa
m

ub

atau penyakit jiwa sehingga tidak mampu bertanggungjawab atas


perbuatannya maka seharusnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri
ka

Bulukumba dalam putusannya setidak-tidaknya memerintahkan atau


ep

menetapkan agar Terdakwa SAMAD Bin RABA tersebut dimasukkan ke


ah

rumah sakit jiwa selama 1 (satu) tahun sebagai waktu percobaan dan bukan
R

dengan melepaskan Terdakwa tersebut dari segala tuntutan hukum. Hal


es

tersebut juga sejalan dengan fakta persidangan bahwa satu-satunya alasan


M

ng

on

Hal. 19 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau dasar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bulukumba dalam memberikan

R
putusan pelepasan dari segala tuntutan hukum terhadap Terdakwa SAMAD

si
Bin RABA adalah keterangan ahli yang diberikan di depan persidangan

ne
tanpa didukung dengan alat bukti lainnya dan justru alat bukti lainnya

ng
sebagaimana tersebut pada pokoknya bertentangan dengan keterangan ahli
sehingga dapat menimbulkan keraguan untuk menentukan apakah

do
gu Terdakwa SAMAD Bin RABA, benar-benar menderita penyakit jiwa
(sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 44 ayat (1) KUHP) atau

In
tidak?
A
Perlu dipahami pula bahwa maksud pembuat undang-undang (KUHP)
terhadap ketentuan Pasal 44 ayat (2) tersebut adalah sebagai jalan keluar
ah

lik
sekiranya terdapat keraguan dalam menentukan kapasitas Terdakwa
penderita penyakit jiwa (sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 44
am

ub
ayat (1) KUHP), yaitu sebisa mungkin kita (Majelis Hakim) memperoleh
kepastian tentang penyakit kejiwaan yang diderita oleh seorang Terdakwa
sebelum menentukan apakah seorang Terdakwa tersebut mampu
ep
k

bertanggungjawab secara hukum atas perbuatannya atau tidak. Hal ini juga
ah

disamping mencegah bahaya, baik bagi Terdakwa itu sendiri maupun untuk
R
keselamatan masyarakat (sekiranya dengan pelepasan atau pembebasan

si
Terdakwa dari segala tuntutan hukum tanpa didasari oleh kepastian tentang

ne
ng

penyakit kejiwaan yang dideritanya kemudian dikembalikan ke tengah


masyarakat akan dapat menimbulkan kemungkinan Terdakwa tersebut
mengulangi perbuatannya dan kemungkinan lain sekiranya Terdakwa

do
gu

tersebut mampu merekayasa sehingga mengarahkan fakta tentang penyakit


kejiwaan palsu yang dideritanya dan selanjutnya dibebaskan kemudian
In
A

menimbulkan preseden buruk bahwa Terdakwa tersebut atau orang lain


yang mengetahui tentang rekayasa tersebut melakukan perbuatan pidana
yang sama dan kemudian dapat dengan mudah terlepas dari segala
ah

lik

tuntutan hukum dengan bersikap seolah-olah menderita penyakit (kejiwaan).


m

ub

Bahwa alasan Jaksa Penuntut Umum sebagaimana diuraikan di atas juga


sejalan dengan Pemikiran/Pendapat Ahli (Doktrin) R. SOEGANDHI, SH.,
ka

dalam bukunya berjudul KUHP Dengan Penjelasannya : Penerbit Usaha


ep

Nasional Surabaya Indonesia Tahun 1981 halaman 51 (penjelasan Pasal


ah

44) dan R. SOESILO dalam bukunya berjudul KUHP Serta Komentar-


R

komentar Lengkap Pasal Demi Pasal halaman 61 (penjelasan Pasal 44),


es

yang pada pokoknya menyebutkan bahwa "Hakimlah yang berkuasa untuk


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memutuskan tentang dapat tidaknya Terdakwa dipertanggungjawabkan

R
batas perbuatannya itu, meskipun ia dapat pula minta nasehat dari dokter

si
penyakit jiwa (psyciater). Jika Hakim berpendapat, bahwa orang itu betul

ne
tidak dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya, maka orang itu tidak

ng
dijatuhi hukuman (dibebaskan dari segala tuntutan pidana), tetapi sebagai
tindakan untuk mencegah bahaya, baik bagi orangnya sendiri, maupun

do
gu untuk keselamatan masyarakat, Hakim dapat memerintahkan supaya orang
itu dimasukkan dalam rumah sakit jiwa selama masa percobaan maksimum

In
satu tahun untuk dilindungi dan diperiksa". Hal tersebut juga sejalan dengan
A
Pemikiran/Pendapat Ahli (Doktrin) E. Y. KANTER, SH. serta S. R.
SIANTURI, SH. dalam bukunya berjudul Asas-asas Hukum Pidana di
ah

lik
Indonesia dan Penerapannya : Penerbit Storia Grafika Tahun 2002 Halaman
261 yang menyebutkan bahwa "jika seseorang seperti tersebut dalam Pasal
am

ub
44 ayat (1) KUHP, melakukan suatu tindak-pidana, Hakim dapat
melaksanakan ketentuan Pasal 44 ayat (2) KUHP, yaitu memerintahkan
supaya orang itu dimasukkan dalam rumah sakit jiwa, paling lama satu
ep
k

tahun sebagai waktu percobaan. Artinya bilamana selama percobaan itu


ah

memang orang itu gila, maka pemidanaan terhadapnya ditiadakan".


R
Pemikiran ini seharusnya dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan

si
Negeri Bulukumba sebelum menjatuhkan putusan pembebasan dari segala

ne
ng

tuntutan hukum terhadap Terdakwa SAMAD Bin RABA yaitu dengan


memerintahkan supaya Terdakwa SAMAD Bin RABA tersebut dimasukkan
ke dalam rumah sakit jiwa, paling lama satu tahun sebagai waktu percobaan

do
gu

dan bilamana selama percobaan itu memang Terdakwa SAMAD Bin RABA
terbukti dan diyakini gila, maka pemidanaan terhadapnya ditiadakan, namun
In
A

hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Bulukumba.
Bahwa mengingat putusan pembebasan dari segala tuntutan hukum
ah

lik

terhadap Terdakwa SAMAD Bin RABA yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim
PN Bulukumba didasarkan kepada proses persidangan (hukum acara) yang
m

ub

tidak menerapkan peraturan hukum atau menerapkan peraturan hukum


tidak sebagaimana mestinya (Pasal 44 ayat (2) KUHP) sebagaimana
ka

alasan-alasan yang telah kami uraikan di atas, maka putusan tersebut


ep

haruslah dibatalkan.
ah

B. Cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang-undang;


R

Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bulukumba dalam memeriksa dan


es

mengadili perkara ini tidak melaksanakan (tidak mendasarkan) uraian


M

ng

on

Hal. 21 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
putusan sebagaimana dimaksud pada ketentuan Pasal 199 ayat (1) huruf a

R
KUHAP yang menyebutkan bahwa "suatu putusan bukan pemidanaan

si
memuat ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197 ayat (1) kecuali

ne
huruf e, f dan h". Dalam ketentuan tersebut terdapat pengecualian tentang

ng
bagian-bagian uraian putusan yang seharusnya tidak ada (tidak
dicantumkan) dalam uraian surat putusan bukan pemidanaan perkara a quo,

do
gu yaitu surat putusan bukan pemidanaan perkara a quo seharusnya tidak
menguraikan tentang "pernyataan kesalahan Terdakwa, pernyataan telah

In
terpenuhi semua unsur dalam rumusan tindak pidana disertai dengan
A
kualifikasinya dan pemidanaan atau tindakan yang dijatuhkan (ketentuan
Pasal 197 ayat (1) huruf a KUHAP). Dalam Amar Putusan Perkara Pidana
ah

lik
yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bulukumba Nomor:
16/PID.B/2011/PN.BLK, tanggal 20 April 2011, atas nama Terdakwa SAMAD
am

ub
Bin RABA terdapat uraian tentang pernyataan telah terpenuhi semua unsur
dalam rumusan tindak pidana disertai dengan kualifikasinya yaitu uraian
putusan pada halaman 25 yang menyebutkan bahwa "perbuatan Terdakwa
ep
k

telah memenuhi unsur dakwaan kumulatif Penuntut Umum baik Dakwaan


ah

PERTAMA Alternatif KETlGA, Dakwaan KEDUA dan Dakwaan KETIGA". Hal


R
tersebut juga sebelumnya telah diuraikan dalam pembahasan unsur-unsur

si
pasal yang terbukti berdasarkan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang

ne
ng

menurut pendapat Majelis Hakim telah terpenuhi seluruhnya, yaitu pada


halaman 23 yang menyebutkan bahwa "setelah segala sesuatunya
dipertimbangkan secara seksama ternyata perbuatan Terdakwa telah

do
gu

memenuhi segenap unsur-unsur Dakwaan Penuntut Umum pada bagian


PERTAMA Alternatif KETIGA", pada halaman 24 yang menyebutkan bahwa
In
A

"setelah segala sesuatunya dipertimbangkan secara seksama ternyata


perbuatan Terdakwa telah memenuhi segenap unsur-unsur Dakwaan
Penuntut Umum pada bagian Dakwaan Kumulatif KEDUA" dan pada
ah

lik

halaman 25 yang menyebutkan bahwa "setelah segala sesuatunya


dipertimbangkan secara seksama ternyata perbuatan Terdakwa telah
m

ub

memenuhi segenap unsur-unsur Dakwaan Penuntut Umum pada bagian


Dakwaan Kumulatif KETIGA".
ka

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas seharusnya Majelis Hakim


ep

Pengadilan Negeri Bulukumba yang memeriksa dan mengadili perkara a


ah

quo dapat lebih bijaksana dalam menilai dan memahami ketentuan


R

mengenai pertanggungjawaban terhadap diri pelaku yang tidak dalam


es

kapasitas untuk/dapat bertanggungjawab secara pidana (misalnya sakit jiwa


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 44 ayat (1) KUHP) oleh

R
karena sekiranya pelaku yang diperhadapkan di depan persidangan dalam

si
keadaan sakit jiwa sehingga tidak mampu bertanggungjawab maka uraian

ne
pembuktian unsur barang siapa (pelaku) tidak akan dapat dibuktikan (tidak

ng
akan terpenuhi unsurnya) karena perlu dipahami bahwa pengertian barang
siapa (pelaku) bukan sekedar sebagai orang atau subyek hukum yang nyata

do
gu tetapi juga sebagai pelaku atau orang atau subyek hukum yang dalam
keadaan sadar (baik secara jasmani maupun rohani/psikologi) dan dapat

In
bertanggungjawab secara hukum (pidana). Dalam perkara a quo Majelis
A
Hakim berpendapat bahwa Terdakwa SAMAD Bin RABA tidak dapat
dibebani pertanggungjawaban secara pidana karena terdapat alasan
ah

lik
pemaaf sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 44 ayat (1) KUHP,
namun faktanya Majelis Hakim dalam uraian putusannya tetap menyatakan
am

ub
bahwa "perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur dakwaan kumulatif
Penuntut Umum baik Dakwaan PERTAMA Alternatif KETIGA, Dakwaan
KEDUA dan Dakwaan KETIGA".
ep
k

Berdasarkan pendapat dalam uraian putusan tersebut tampak Majelis Hakim


ah

perkara a quo tidak konsisten dalam menerapkan atau memahami suatu


R
pengertian barang siapa sebagai pelaku atau subjek hukum, karena di satu

si
sisi Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa SAMAD Bin RABA tidak

ne
ng

dapat dipidana oleh karena walaupun perbuatan Terdakwa telah memenuhi


unsur dakwaan kumulatif Penuntut Umum baik Dakwaan PERTAMA
Alternatif KETIGA, Dakwaan KEDUA dan Dakwaan KETIGA namun terdapat

do
gu

alasan pemaaf bagi Terdakwa yaitu jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau
terganggu karena penyakit sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal
In
A

44 ayat (1) KUHP tetapi di sisi lain Majelis Hakim perkara a quo
berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa SAMAD Bin RABA telah
memenuhi semua unsur-unsur pasal yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut
ah

lik

Umum (Dakwaan Komulatif KESATU Alternatif KETIGA Pasal 44 ayat (1)


UU RI No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
m

ub

Tangga, Dakwaan Komulatif KEDUA Pasal 44 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun


2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan
ka

Dakwaan Komulatif KETIGA Pasal 80 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2002


ep

Tentang Perlindungan Anak).


ah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas bahwa Majelis Hakim Pengadilan


R

Negeri Bulukumba dalam memeriksa dan mengadili perkara a quo tidak


es

melaksanakan (tidak mendasarkan) uraian putusan sebagaimana dimaksud


M

ng

on

Hal. 23 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada ketentuan Pasal 199 ayat (1) huruf a KUHAP, sehingga berdasarkan

R
ketentuan Pasal 197 ayat (2) KUHAP dan Pasal 199 ayat (2) KUHAP

si
putusan tersebut harus dibatalkan.

ne
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

ng
berpendapat :
Bahwa sesuai fakta hukum perbuatan Terdakwa terbukti di persidangan

do
gu bahwa Terdakwalah pelaku perbuatan
meninggal dunia. Namun karena kondisi Terdakwa saat melakukan perbuatan
penganiayaan sehingga korban

In
a quo tidak dalam posisi sehat jasmani maupun rohani, berdasarkan physichiatik
A
keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan physichiatik ternyata Terdakwa
karena gangguan kejiwaan tersebut, tidak dapat dipertanggungjawabkan secara
ah

lik
pidana yang dapat dipandang sebagai alasan pemaaf, pertimbangan dan
putusan telah tepat jadi meskipun Terdakwa telah memenuhi unsur dan
am

ub
dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa
Penuntut Umum namun Terdakwa tidak dipidana dan harus dilepas dari segala
tuntutan hukum.
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,


ah

putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/
R
atau undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak;

si
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dilepaskan dari segala

ne
ng

tuntutan hukum, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan pada
Negara;
Memperhatikan Pasal 191 ayat (2) KUHAP, Undang-Undang Nomor 48

do
gu

Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981, Undang-Undang Nomor 14


Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-
In
A

Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang


Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
ah

lik

MENGADILI
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi / Jaksa Penuntut
m

ub

Umum pada Kejaksaan Negeri Bulukumba, tersebut;


Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara;
ka

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


ep

Agung pada hari Selasa, tanggal 24 Juli 2012, oleh DJOKO SARWOKO, S.H.
ah

M.H. Ketua Muda Mahkamah Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah
R

Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. SURYA JAYA, SH. M.Hum., dan Dr. H.
es

M. ZAHARUDDIN UTAMA, S.H. M.M. Hakim-Hakim Agung sebagai anggota,


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua

R
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh TETY SITI

si
ROCHMAT SETYAWATI, S.H. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh

ne
Pemohon Kasasi : Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.

ng
Hakim-Hakim Anggota, Ketua,

do
gu ttd
PROF.DR. SURYA JAYA, SH.M.Hum. DJOKO SARWOKO, SH. MH.
ttd

In
ttd
A
DR.H.M. ZAHARUDDIN UTAMA, SH.MM.

Panitera Pengganti,
ah

lik
ttd
TETY SITI ROCHMAT SETYAWATI, SH.
am

Untuk salinan

ub
ep
Mahkamah Agung R.I
k

a.n Panitera
Panitera Muda Perkara Pidana Khusus
ah

si
ne
ng

SUNARYO, SH. MH.


NIP. 040 044 338

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 25 dari 25 hal. Put. Nomor 2554 K/Pid.Sus/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Anda mungkin juga menyukai