Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu:
Dr. Riyadi, S.T., M.T.
Disusun Oleh:
Dimas Widya Nugraha NIM: 5315160881
I
2.3. Penerapan Suaian ................................................................................................ 7
3. Latihan............................................................................................................................. 8
4. Sumber Belajar Lain .................................................................................................... 8
BAB 3 ........................................................................................................................................... 9
TEKNIK MEMBUBUT ULIR SEGI EMPAT UNTUK BATANG DAN MUR ...................... 9
1. Pendahuluan .................................................................................................................. 9
1.1. Deskripsi Singkat Materi ........................................................................................ 9
1.2. Manfaat dan Relevansi ............................................................................................ 9
1.3. Kompetensi Dasar .................................................................................................... 9
1.4. Indikator Pencapaian Kompetensi ....................................................................... 9
1.5. Media Pembelajaran ................................................................................................ 9
2. Materi pembelajaran ........................................................................................................ 9
2.1. Pengertian Ulir .......................................................................................................... 9
2.2. Macam-Macam Ulir................................................................................................... 9
2.3. Jenis Ulir yang bisa di buat di mesin bubut .................................................... 10
2.4. Proses Pembuatan Ulir ......................................................................................... 11
3. Latihan........................................................................................................................... 12
4. Sumber Belajar Lainnya ........................................................................................... 12
PENUTUP .................................................................................................................................. 13
1. Lampiran ........................................................................................................................... 13
2. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14
II
PRAKATA
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya Penulis telah berhasil menyelesaikan bahan ajar ini. Shalawat dan
salam tak lupa selalu dipanjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Rasulullah SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, para tabi'in, para tabi'ut,
serta kita semua umatnya hingga akhir zaman.
Kompetensi Pembelajaran merupakan salah satu mata kuliah
pembelajaran yang wajib ditempuh bagi mahasiswa dengan program studi
kependidikan di Universitas Negeri Jakarta. Salah satu bentuk penugasan dari
mata kuliah ini yaitu bahan ajar untuk topik tertentu sesuai dengan RPP yang
telah dibuat oleh masing-masing mahasiswa/I, khususnya bahan ajar Teknik
Pemesinan Bubut untuk tiga pertemuan pada kelas XII semester 1.
Bahan ajar ini dibuat dengan mempertimbangkan aspek kemudahan
dalam praktik membubut terutama bagi siswa/i SMK dengan Kompetensi
Keahlian Teknik Pemesinan Bubut, kelas XII semester 1. Kesuksesan berawal
dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana, salah satu diantaranya adalah
bahan ajar. Harapannya, bahan ajar ini dapat membantu siswa/I dalam
memahami tentang cara menggunakan mesin bubut dalam membuat benda
sehingga semakin lama akan semakin ahli dalam menggunakan mesin bubut.
Dengan selesainya bahan ajar ini, tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberi masukan-masukan kepada Penulis. Untuk itu Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Riyadi, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah yang
memberi Penulis masukan, saran dan bimbingan dari awal sampai
selesainya tugas ini.
2. Seluruh keluarga dan orang tua Penulis yang telah membantu baik morel
dan materiel.
3. Rekan-rekan lainnya yang telah memberi Penulis dukungan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
penulisan bahan ajar ini. maka Penulis mengharapkan kritik dan saran kepada
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan bahan ajar ini. Akhir
kata semoga bahan ajar ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
III
a. Latar Belakang
Pengembangan bahan ajar digunakan sebagai cara untuk
mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi isi dan strategi
pembelajaran. Pengembangan bahan ajar sebagai pemahaman tentang desain
pernbelajaran. Selain itu, pengembangan bahan ajar mempertimbangkan sifat
materi ajar, jumlah peserta didik, dan ketersediaan materi. Pengembangan
bahan ajar mengunakan prinsip luwes. Prinsip luwes artinya dapat menerima hal-
hal baru yang belum tercakup dalam isi mata pelajaran pada saat
pengimplementasiannya (Mbulu 2004:8). Prinsip luwes siswa mampu menerima
hal-hal baru dalam isi mata pelajaran yang belum tercakup pada bahan ajar yang
disampaikan oleh guru.
Pengembangan bahan ajar yang menyenangkan dan menanamkan nilai-
nilai moral untuk peserta didik sangat diperlukan. Hal ini untuk meningkatkan
kualitas peserta didik dalam ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
menjadi inti dalam kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang berbasis teks, dijadikan
pendidik untuk mengembangkan dan menyusun bahan ajar yang berkualitas,
bervariasi, dan tetap mempertahankan aspek-aspek dasar dalam kurikulum
2013. Berbasis teks, peserta didik dituntut untuk aktif mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari. Teks tersebut digunakan oleh pendidik untuk
mengembangkan bahan ajar yang berkualitas serta mampu menanamkan nilai-
nilai moral yang baik.
Bahan ajar sebagai komponen dalam kurikulum yang akan disampaikan
kepada siswa. Komponen yang berperan sebagai materi pembelajaran, ketika
proses pembelajaran. Materi pembelajaran tersebut disusun dalam silabus untuk
mempermudah pelaksanaan pembelajaran. Materi pembelajaran terlebih duhulu
dikembangkan, sehingga lengkap dan siap digunakan sebagai bahan ajar.
IV
mengkreasi mata pembelajaran dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai
dan relevan bersumber dari alam sekitar kita.
Buku Teks Bahan Ajar ini merupakan dokumen sumber belajar yang
senantiasa dapat diperbaiki, diperbaharui dan dimutahirkan sesuai dengan
kebutuhan dan perubahan zaman. Maka dari itu, kritik dan saran serta masukan
dari berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan dan menyempurnakan
kualitas isi maupun mutu buku ini.
V
Mampu mengevaluasi suaian untuk pembubutan komponen yang
berpasangan
Mampu menerapkan prosedur teknik membubut ulir.
VI
BAB 1
1
2.2 Tujuan Penggunaan Poros Eksentrik
Mengubah gerak naik turun atau lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya.
Poros engkol adalah salah satu komponen penting suatu mesin, selain
mengubah gerak bolak-balik menjadi gerak putar, poros engkol juga menerima
beban dan tekanan yang sangat tinggi dari hasil pembakaran atau dorongan oleh
piston/batang untuk itu poros engkol haruslah terbuat dari bahan yang sangat
kuat dan tahan lama.
2.3 Membubut eksentrik
Membubut eksentrik tirus dapat dilaksanakan dengan beberapa cara,
Pergeseran senter
Kerja persiapan,
- Tentukan putaran mesin
- Persiapkan pahat kasar, muka, dan pahat finishing
- Kotak kunci (tool box)
- Pemasangan benda kerja
- Pemasangan dan penyetelan pahat bubut.
2
Gambar 1.3 Pemberian tanda
pergeseran center
3
- Kotak kunci (tool box)
- Pemasangan benda kerja
- Pemasangan dan penyetelan pahat bubut.
Langkah Kerja
- Bubut permukaan benda kerja dengan pahat kasar mendekati diameter
terbesar dan panjang yang diinginkan.
- Bubut bagian muka benda kerja (dua muka) untuk menentukan sisi
penandaan pergeseran senter.
- Buat pergeseran senternya pada satu sisi penampang benda kerja
- Tempatkan benda kerja pada chuck empat, atur sesuai posisi senter
utama
- Bubut benda kerja dengan dimensi yang di inginkan
- Atur benda kerja dengan posisi penjepit sesuai dengan sumbu
eksentriknya, gunakan pointer untuk membantu pergeserannya.
- Bubut bagian eksentriknya.
4
3 Latihan
1) Jelaskan pengertian poros eksentrik!
2) Sebutkan cara membuat poros eksentrik!
3) Persiapan apa saja yang harus dilakukan?
4) Sebutkan beberapa penerapan poros eksentrik!
4 Sumber Belajar lainnya
Berikut ini adalah sumber belajar lain untuk memperkaya pengetahuan
siswa/i berkaitan dengan materi Teknik Membubut Eksentrik:
Buku Referensi :
Widarto, (2008), Teknik Pemesinan, Jakarta, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Situs Internet :
http://machiningtool.blogspot.com/2014/09/macam-macam-proses-
pembubutan-metal.html
http://teknik-manufaktur.blogspot.com/2012/03/toleransi-suaian.html
5
BAB 2
6
a) suaian puntir; Suaian ini digunakan apabila pasangannya memerlukan
kesesakan dan dengan jalan dipuntir waktu melepas maupun
memasang, misalnya sebuah metal dengan tempat duduknya.
b) suaian paksa; suaian ini akan terjadi kesesakan permukaan yang
dipasang agak panjang. Contoh pemakaiannya pada plat pembawa
dalam mesin bubut, kopling, dan sebagainya.
2.2.3. Suaian sesak (interference fit) merupakan suaian yang akan
menghasilkan kerapatan, dimana daerah toleransi lubang selalu terletak
di bawah toleransi poros. Ciri suaian ini adalah pasangan poros dan
lubang akan sangat sulit untuk dipasangkan, pada kondisi tertentu
memerlukan alat bantu lain untuk dapat memasangkan atau melepaskan
poros dan lubangnya. Suaian sesak terdiri dari:
a) Suaian kempa ringan; Pasangan dalam suaian ini harus ditekan atau
dipukui dengan menggunakan palu plastik atau palu kulit. Pengunaan
suaian ini misalnya pada bus-bus bantalan dan pelak roda gigi,
b) suaian kempa berat; Pemasangan suaian ini harus ditekan dengan
gaya yang agak berat dan suatu ketika harus menggunakan mesin
penekan. Suaian ini digunakan pada kopling atau pada gelang tekan.
7
Suaian ini digunakan pada kopling atau pada gelang tekan.
3. Latihan
1) Jelaskan pengertian suaian!
2) Sebutkan macam-macam suaian!
3) Sebutkan penerapan suaian apasajaa!
4. Sumber Belajar Lain
Berikut ini adalah sumber belajar lain untuk memperkaya pengetahuan
siswa/i berkaitan dengan materi Suaian untuk pembubutan komponen yang
berpasangan :
Buku Referensi :
Taufiq Rochim (1978). Proses Pemesinan. Bandung: HEDSP, Bandung.
Situs Internet :
http://achmadarifin.com/cara-menentukan-suaian-komponen-
berpasangan
http://repositori.kemdikbud.go.id/9652/1/TEKNIK-GAMBAR-
MANUFAKTUR-XI-3.pdf
8
BAB 3
2. Materi pembelajaran
2.1. Pengertian Ulir
Pengertian Drat atau biasa juga kita sebut ulir (thread) adalah alur-alur
yang melilit pada sebuat batang baja / poros dengan ukuran tertentu.
Ulir pada baut, dengan struktur spiral nya, berfungsi untuk mengencangkan
benda dengan mengubah gerakan rotary menjadi linear. Jika dilihat dari
bentuknya drat dapat dibedakan dengan sebutan Male Thread (Ulir/drat luar)
dan Female Thread (ulir/drat dalam).
2.2. Macam-Macam Ulir
Menurut arah penguliran :
Ulir kanan : Ulir dengan sudut atau arah pengulirannya searah jarum jam
Ulir kiri: Ulir dengn sudut atau arah penguliranya berlawanan jarum jam
Menurut Profilnya:
1.Segi tiga
2.Segi empat
3.Trapesium
4.Setengeh trapesium
5.bulat
Menurut banyak jalan ulirnya :
1.Ulir tunggal : Kisar ulir sama dengan lebar gangnya
9
2.Ulir majemuk
a.Ulir ganda : Kisar ulir = 2x lebar gangnya
b.Ulir tiga jalan (triple) : Kisar ulir = 3x lebar gangnya
10
Gambar 3.2 Membaca Ukuran Ulir
2.4. Proses Pembuatan Ulir
1) Memajukan pahat pada diameter luar ulir
2) Setting ukuran pada eretan atas menjadi 0 mm.
3) Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan
jarak
bebas sekitar 10 mm
4) Atur handel kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser
handel gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir
5) Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm
6) Jalankan mesin sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan
pahat,kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar
7) Periksa kisar ulir yang dibuat (Gambar 11) dengan menggunakan kaliber
ulit(screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir
dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handel pilihan kisar pada
mesin bubut.
11
8) Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan,
hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan
pahat untuk membuat poros lurus).
9) Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan
eretan atas.
10) Langkah dilanjutkan seperti no 7) sampai kedalam ulir maksimal tercapai.
11) Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan
berulang-ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
12) Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek
ukuranya (Diameter mayor, kisar, diameter minor, sudut).
3. Latihan
Mengerjakan jobsheet yang diberikan sesuai prosedur, menggunakan
mesin bubut, alat dan bahan yang disediakan.
Dengan menjabarkan melalui laporan tentang cara membuat ulir segi empat.
4. Sumber Belajar Lainnya
Berikut ini adalah sumber belajar lain untuk memperkaya pengetahuan
siswa/i berkaitan dengan Teknik membubut ulir segi empat:
PMS, (1978). Teknik Bengkel 2. Bandung: PMS Bandung.
Taufiq Rochim (1978). Proses Pemesinan. Bandung: HEDSP, Bandung.
12
PENUTUP
1. Lampiran
Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Bubut
Kelas/Semester : XII/ 1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
13
2. DAFTAR PUSTAKA
http://larrydaromes.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo_29.html.
(t.thn.).
http://lingkaranmesin.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-mesin-bor-dan-
cara.html. (t.thn.).
http://rivayth3blackh3art.wordpress.com/2011/10/19/tugas-kerja-mesin-mesin-
bor/. (t.thn.).
http://sikeukeuh93.blogspot.com/2013/07/makala-mesin-bor.html. (t.thn.).
http://www.scribd.com/doc/148871191/PEMELIHARAAN-DAN-PERAWATAN-
PPM-Mesin-Bor#scribd. (t.thn.).
http://www.syafrilhernendi.com/1360/arthur-l-hawkesworth-1869-1925/. (t.thn.).
PMS. (1978). Teknik Bengkel 2. Bandung: PMS Bandung.
Rohim, T. (1978). Proses Pemesinan. Bandung: HEDSP Bandung.
Widarto. (2008). Teknik Pemesinan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah.
14