Anda di halaman 1dari 1

Nama saya Yobel Woran, saya lahir di Langowan, 23 Agustus 1998, saat ini saya adalah

mahasiswa semester 7 (tujuh) di Universitas Sam Ratulangi Manado. Saya mengambil jurusan
kedokteran gigi. Alasan saya mengambil jurusan ini karena dorongan dari orang tua serta
keinginan pribadi.

Selama berkuliah banyak pengalaman dan pembelajaran hidup yang saya dapat. Kuliah memiliki
sistem lebih mandiri berbeda dengan saat SMA, mahasiswa dituntut untuk lebih aktif, kreatif dan
berpikir kritis. Pada semester pertama saya harus beradaptasi dengan lingkungan dan metode
pembelajaran, saya berfikir bahwa kuliah akan berjalan dengan baik dan lancar, tetapi pada
kenyataannya tidak demikian. Semester pertama, saya tidak lulus satu mata kuliah yang saya
pikir itu akan baik-baik saja tetapi pada kenyataannya hanya sebagian dari angkatan kami yang
bisa lulus, awalnya saya tidak menerima dan merasa terpuruk tetapi dari situ saya belajar untuk
bisa menerima hasil dan mengintrospeksi diri untuk menjadi lebih baik lagi, saya berpikir bahwa
perjalanan saya masih panjang, saya masih bisa memperbaiki mata kuliah tersebut di semester
yang akan datang.

Saya menjadikan kegagalan satu mata kuliah di semester satu akan memberi saya pengalaman
dan motivasi agar pada semester kedua saya tidak akan mengalaminya lagi, tetapi seperti
semester sebelumnya, kuliah tidak semudah kelihatannya, saya dan beberapa teman tidak lulus
pada salah satu mata kuliah. Pada titik ini saya merasa terpuruk dengan ketidaklulusan tersebut
tetapi saya bercerita dengan orang tua dan teman dan mereka berkata bahwa semua pasti akan
berlalu dan setiap masalah ada jalan keluarnya. Pada semester tiga pun terjadi hal yang sama
pada semester ini, dimana saya tidak lulus dalam satu mata kuliah dimana saya dan empat teman
saya yang lain tidak beruntung dalam kasus ini kami harus menanggung kesalahan untuk satu
angkatan, awalnya sangat berat dan dari semester ini saya belajar untuk memahami karakter dan
sifat teman maupun dosen.

Pengalaman semester satu hingga semester tiga membuat saya menjadi ragu, berpikir bahwa
apakah tiap semester harus ada satu yang tidak lulus dan saya mejadi takut untuk bisa lulus tepat
waktu, menjadi takut untuk gagal lagi, hingga saya menjadi lebih terencana lagi untuk semester-
semester kedepan, membuat daftar mata kuliah yang harus saya ambil, membuat target ip yang
harus saya capai, mengatur waktu, membuat motivasi yang lebih besar lagi, mengubah pola
belajar serta menambah cara pandang saya bahwa segala sesuatu itu akan baik saja jika kita
berusaha sebaik baiknya agar itu dapat baik. Hingga semester empat saya memiliki ketakutan
jika semester empat akan menjadi seperti semester sebelumnya, lalu saya mengingat kalimat
yang dikatakan guru saya “Tidak ada yang tidak mungkin, karena tidak mungkin adalah
kemungkinan yang terakhir” dari kalimat itu saya berfikir bahwa saya bisa dan saya bisa lulus
tepat waktu, semester empat saya lalui dengan kerja keras, harapan dan semangat yang besar
hingga semester tersebut dapat berjalan dengan lancar dan saya bisa melalui itu.

Saya mengatasi masalah yang saya alami dengan berpikir positif dan berusaha keras untuk
menjadi lebih baik lagi, mengubah cara pikir saya bahwa masalah itu adalah suatu pengalaman
yang mendewasakan kita dalam bersikap dan dan belajar bahwa tidak ada proses yang
mengkhianati hasil.

Anda mungkin juga menyukai