A. Latar Belakang
dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan kuat baik jasmani maupun
rohani.1
melayani rawat jalan, tapi juga rawat inap. Puskesmas juga sudah dilengkapi
layanan ini diberikan dengan biaya yang terjangkau sehingga masyarakat bisa
1
P. Boekitwetan, 1997, “Pemahaman Rekam Medik Rumah Sakit”, Majalah Ilmiah FK.
Universitas Trisakti, Volume 16, No. 1, pp. 1675-1685.
1
kesehatan lingkungan; pemberantasan penyakit menular; dan pengobatan
dasar.
2. Perbaikan Gizi
Terpadu).
2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Imunisasi, dan Keluarga Berencana (KB)
a. Konsultasi Psikologi
b. Sanitasi
c. Konsultasi Berhenti
Merokok
a. Survei Epidemiologi
lapangan).
a. Poli umum
2
b. Poli Gigi
ini barang yang dimaksud antara lain obat dan peralatan medis. Peralatan
medis ini ada barang sekali pakai dan ada yang tidak habis sekali pakai.
Barang medis yang habis sekali pakai misalnya perban, plester, kapas, dan
lain-lain, yang disebut juga perbekalan medis, sedangkan barang medis yang
tidak habis sekali pakai misalnya tempat tidur untuk memeriksa pasien, meja,
Dalam tulisan ini yang akan dikaji adalah pengadaan obat. Aspek ini
yang dianalisis karena keberadaan obat merupakan aspek yang penting dalam
Pengadaan Obat).
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan Penulisan
3
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penulisan ini
adalah:
D. Kerangka Teori
merata, dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
4
Puskesmas dalam pelaksanaannya mempunyai dua upaya, yaitu:
Puskesmas.4
a. Pengertian Pengadaan
dibutuhkan, dilakukan pengadaan barang (dan jasa). Dalam tulisan ini yang
peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada
4
Ibid.
5
S.T.A.W. Miranda, 2005, Manajemen Logistik dan Supply Chain Management,
Harvarindo, Jakarta, hlm. 9.
5
menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap mempertahankan
1) Pembelian
2) Produksi sendiri
b. Sejarah Pengadaan
beli. Proses jual beli ini dilakukan secara langsung tanpa didukung dengan
barang. Seiring dengan banyaknya jumlah dan jenis barang yang akan dibeli
oleh pembeli, maka proses tawar-menawar dinilai tidak efektif karena akan
membutuhkan proses yang lama. Untuk pembelian yang lebih kompleks dari
segi kuantitas dan kualitas, pengguna jasa umumnya membuat daftar jumlah
dan jenis barang yang akan dibeli secara tertulis (asal usul dokumen
6
penyedia barang yang merupakan cikal bakal pengadaan barang dengan cara
lelang. 8
Namun demikian, barang yang akan dibeli tidak terbatas yang tersedia
di pasar, namun juga yang belum tersedia di pasar. Pembelian barang yang
tidak ada di pasar dilakukan dengan cara pesanan. Pihak pengguna perlu
menyusun nama, jenis, jumlah barang dan jasa yang akan dipesan beserta
pemborongan. 9
E. Pembahasan
maka dapat dijelaskan tahapan kegiatan pengadaan alat kesehatan dan obat-
7
1. Tahap Perencanaan Obat
8
d) Tahap proyeksi kebutuhan obat, dengan kegiatan-kegiatan:
(1) Menetapkan perkiraan stok akhir periode yang akan datang,
dengan mengalikan waktu tunggu dengan estimasi pemakaian rata-
rata/bulan ditambah stok pengaman.
(2) Menghitung perkiraan kebutuhan pengadaan obat periode tahun
yang akan datang.
(3) Menghitung perkiraan anggaran untuk total kebutuhan obat dengan
melakukan analisis ABC-VEN, menyusun prioritas kebutuhan dan
penyesuaian kebutuhan dengan anggaran yang tersedia.
(4) Pengalokasian kebutuhan obat berdasarkan sumber anggaran
dengan melakukan kegiatan : menetapkan kebutuhan anggaran
untuk masing-masing obat berdasarkan sumber anggaran;
menghitung persentase anggaran masing-masing obat terhadap
total anggaran dan semua sumber.
(5) Mengisi lembar kerja perencanaan pengadaan obat, dengan
menggunakan formulir lembar kerja perencanaan pengadaan obat.
e) Tahap penyesuaian rencana pengadaan obat
Dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai jumlah rencana
pengadaan, skala prioritas masing-masing jenis obat dan jumlah
kemasan untuk rencana pengadaan obat tahun yang akan datang.10
lain:
a) Analisa ABC dilakukan dengan mengelompokkan item obat
10
Umi Athijah, dkk, 2010, “Perencanaan dan Pengadaan Obat di Puskesmas Surabaya
Timur dan Selatan”, Jurnal Farmasi Indonesia, Vol. 5 No. 1 Januari 2010, pp. 15 -23.
9
b) Analisa VEN dilakukan dengan mengelompokkan obat yang
Penyaluran Bahan Obat, Obat Spesifik dan Alat Kesehatan yang Berfungsi
pengawasan dengan:
10
Pekerjaan pengadaan dan distribusi bahan obat, obat dan alat
24 (dua puluh empat) bulan kecuali untuk vaksin dan preparat biologis
Analisa dan Uji Mutu yang sesuai dengan Nomor Batch masing-
11
sertifikat CPOB untuk masing-masing jenis sediaan yang dibutuhkan.
masa kontrak.
c) Penilaian dokumen data teknis meliputi kebenaran dan keabsahan Surat
Farmasi (asli), terdapat Surat Dukungan dari sole agent untuk obat
12
minimal 24 (dua puluh empat) bulan sejak diterima oleh panitia
kesehatan, jumlah obat yang akan diterima sampai dengan akhir tahun
juga harus melalui standar dan prosedur yang detail guna menjaga kualitas
obat. Hal ini dilakukan untuk menjamin perbekalan obat yang tepat sesuai
F. Kesimpulan
13
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan
langsung.
14
(4) Pemilik dan atau
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
B. Peraturan Perundang-undangan
C. Jurnal/Artikel
15
Djoko Luknanto, ”Modul Kebijakan & Ketentuan Umum Pengadaan
Barang/Jasa”, http://luk.staff.ugm.ac.id, diakses pada tanggal 2 Mei 2015.
16