A. LATAR BELAKANG
Nifas merupakan suatu keadaan yang dimulai dari setelah
kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas umumnya berlangsung
selama 6 minggu akan tetapi seluruh alat genitalia baru akan pulih
kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Untuk
menunjang pemulihan alat-alat tersebut maka diperlukan pemenuhan
nutrisi dan juga cairan yang dapat membantu mengoptimalkan kerja
sel-sel dalam tubuh agar alat-alat tersebut lebih cepat berinvolusi. Diet
yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori mengandung
cukup protein, cairan, serta banyak buah-buahan karena wanita
tersebut mengalami hemokonsentrasi dimana pada masa hamil
didapat hubungan pendek yang dikenal sebagai Shunt antara sirkulasi
ibu dan Placenta.Setelah melahirkan shunt akan hilang dengan tiba-
tiba sehingga volume darah pada ibu relatif akan bertambah.
Masa postpartum merupakan masa pemulihan karena
merupakan factor penunjang yang utama untuk produksi ASI sehingga
apabila kedua hal tersebut tidak terpenuhi akan menghambat produksi
ASI sehingga dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi
untuk bayi baru lahir.
Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan
perubahan, waktu kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas,
alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur
pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas
membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan
istirahat yang cukup, asupan gizi yang cukup untuk menghasilkan
kualitas ASI yang baik, juga untuk menghasilkan kuantitas ASI yang
optimal.
Dengan demikian, ibu menyusui memiliki kebutuhan yang
banyak akan asupan gizi yang terkandung didalam setiap makanan
yang dikonsumsinya dengan memperhatikan kebutuhan yang
diperlukan oleh tubuhnya. Pendidikan tentang gizi amat penting
diberikan untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak
diketahuinya, sehingga dengan demikian pola makannya akan lebih
diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang dianjurkan
dalam pemenuhan kecukupan gizinya.
Selain dengan pendidikan, advokasi bisa kita lakukan pada ibu
menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar akan
pentingnya gizi bagi ibu ataupun untuk bayinya. Gizi yang baik
dikonsumsi ibu, berpengaruh juga terhadap keadaan bayinya, karna
makanan yang dikonsumsi merupakan asupan gizi yang didapat bayi
dari ibu. Perbaikan gizi mesti dilakukan, dan itulah tugas seorang
bidan yang merupakan cakupan ruang lingkup dari asuhan kebidanan.
Dengan melihat pemaparan diatas, muncullah sebuah
keinginan tentang pembuatan makalah mengenai ” Gizi Ibu Menyusui
” yang berisikan tentang status kebutuhan asupan gizi ibu menyusui,
pengaruh gizi pada sukses menyusui, dan cara memberikan
pendidikan gizi. Selain yang telah dikatakan, makalah ini juga
merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi.
B. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x 15 menit,
klien dapat memahami tentang nutrisi ibu menyusui.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit, klien
dapat :
1. Menyebutkan tentang pengertian nutrisi ibu menyusui.
2. Menyebutkan manfaat nutrisi bagi ibu menyusui.
3. Menyebutkan bahan makanan yang baik untuk nutrisi ibu
menyusui.
4. Menjelaskan tentang cara memilih dan mengolah bahan makanan
yang baik dan benar.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan tanggal Pelaksanaan : Kamis, 13 Desember 2018
Waktu : Pukul 09.55 WIB – 10.10 WIB
Tempat :Ruang PICU/NICU RSUD dr.
Tjitrowardojo Purworejo
G. METODA
Metoda yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
H. SEETING TEMPAT
: audience
: penyuluh
I. MEDIA
Media yang digunakan adalah
1. Leaflet
J. MATERI
Terlampir
K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan klien
b. Kesiapan materi penyaji
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
d. Kesiapan penyuluh
e. Kesiapan sasaran
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
selama penyuluhan berlangsung
c. Peserta mengajukan pertanyaan.
d. Peserta kurang lebih 5-10 orang.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
b. Peserta dapat menjelaskan kembali tentang nutrisi pada ibu
menyusui dengan benar.
MATERI
NUTRISI PADA IBU MENYUSUI
A. Pengertian
Sebagai ibu yang baru melahirkan, tak heran bila perhatian ibu
sepenuhnya diberikan pada si buah hati. Sampai-sampai ibu “lupa”
dengan kondisi ibu sendiri. Padahal, setelah melahirkan, masih ada
tugas berat menanti ibu, yaitu menyusui si kecil yang membutuhkan
kesehatan yang prima serta kalori lebih banyak lagi ketimbang di
masa hamil.
Salah satu keberhasilan ibu menyusui sangar ditentukan oleh
pola makan, baik di masa hamil maupun setelah melahirkan. Agar ASI
ibu terjamin kualitas maupun kuantitasnya. Makanan bergizi tinggi dan
seimbang perlu dikonsumsi karbohidrat, lemak, vitamin, mineral air
dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh selama menyusui.
Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, selain mutu ASI dan kesehatan ibu
terganggu, juga akan mempengaruhi jangka waktu ibu dalam
memproduksi ASI.
Beberapa penelitan memperhatikan bahwa ibu dengan gizi yang
baik, umumnya mampu menyusui bayinya selama minimal 6 bulan.
Sebaliknya, pada ibu yang gizinya kurang baik, biasanya tidak mampu
menyusui bayinya dalam jangka waktu selama itu, bahkan tak jarang
air susunya tidak keluar.
Nutrisi ibu menyusui adalah zat-zat makanan yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan kesehatan ibu dan bayi pada masa
menyusui.
a. Pagi : nasi, tempe goreng, telur ceplok, tumis kacang panjang dan
wortel, susu.
b. Snack pukul 10.00 WIB : pepaya, teh manis.
c. Siang : nasi, semur daging, tahu goreng, sayur bayam, buah
semangka
d. Snak pukul 16.00 WIB : pisang rebus, teh manis
e. Malam : nasi, pepes ikan teri, perkedel goreng, cah kangkung dan
taoge
f. Snack pukul 21.00-22.00 WIB : susu, wafer
DAFTAR PUSTAKA