Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN NUTRISI IBU MENYUSUI

Pokok Bahasan : Nutrisi Ibu Menyusui


Sub Pokok Bahasan :-
Penyaji
Hari dan tanggal : Kamis, 13 Desember 2018
Waktu : Pukul 09.55 – 10.10 WIB
Sasaran :

A. LATAR BELAKANG
Nifas merupakan suatu keadaan yang dimulai dari setelah
kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas umumnya berlangsung
selama 6 minggu akan tetapi seluruh alat genitalia baru akan pulih
kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Untuk
menunjang pemulihan alat-alat tersebut maka diperlukan pemenuhan
nutrisi dan juga cairan yang dapat membantu mengoptimalkan kerja
sel-sel dalam tubuh agar alat-alat tersebut lebih cepat berinvolusi. Diet
yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori mengandung
cukup protein, cairan, serta banyak buah-buahan karena wanita
tersebut mengalami hemokonsentrasi dimana pada masa hamil
didapat hubungan pendek yang dikenal sebagai Shunt antara sirkulasi
ibu dan Placenta.Setelah melahirkan shunt akan hilang dengan tiba-
tiba sehingga volume darah pada ibu relatif akan bertambah.
Masa postpartum merupakan masa pemulihan karena
merupakan factor penunjang yang utama untuk produksi ASI sehingga
apabila kedua hal tersebut tidak terpenuhi akan menghambat produksi
ASI sehingga dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi
untuk bayi baru lahir.
Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan
perubahan, waktu kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas,
alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur
pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas
membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan
istirahat yang cukup, asupan gizi yang cukup untuk menghasilkan
kualitas ASI yang baik, juga untuk menghasilkan kuantitas ASI yang
optimal.
Dengan demikian, ibu menyusui memiliki kebutuhan yang
banyak akan asupan gizi yang terkandung didalam setiap makanan
yang dikonsumsinya dengan memperhatikan kebutuhan yang
diperlukan oleh tubuhnya. Pendidikan tentang gizi amat penting
diberikan untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak
diketahuinya, sehingga dengan demikian pola makannya akan lebih
diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang dianjurkan
dalam pemenuhan kecukupan gizinya.
Selain dengan pendidikan, advokasi bisa kita lakukan pada ibu
menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar akan
pentingnya gizi bagi ibu ataupun untuk bayinya. Gizi yang baik
dikonsumsi ibu, berpengaruh juga terhadap keadaan bayinya, karna
makanan yang dikonsumsi merupakan asupan gizi yang didapat bayi
dari ibu. Perbaikan gizi mesti dilakukan, dan itulah tugas seorang
bidan yang merupakan cakupan ruang lingkup dari asuhan kebidanan.
Dengan melihat pemaparan diatas, muncullah sebuah
keinginan tentang pembuatan makalah mengenai ” Gizi Ibu Menyusui
” yang berisikan tentang status kebutuhan asupan gizi ibu menyusui,
pengaruh gizi pada sukses menyusui, dan cara memberikan
pendidikan gizi. Selain yang telah dikatakan, makalah ini juga
merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi.

B. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x 15 menit,
klien dapat memahami tentang nutrisi ibu menyusui.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit, klien
dapat :
1. Menyebutkan tentang pengertian nutrisi ibu menyusui.
2. Menyebutkan manfaat nutrisi bagi ibu menyusui.
3. Menyebutkan bahan makanan yang baik untuk nutrisi ibu
menyusui.
4. Menjelaskan tentang cara memilih dan mengolah bahan makanan
yang baik dan benar.

D. SASARAN DAN TARGET


Sasaran ditujukan pada ibu nifas yang menyusui

E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan tanggal Pelaksanaan : Kamis, 13 Desember 2018
Waktu : Pukul 09.55 WIB – 10.10 WIB
Tempat :Ruang PICU/NICU RSUD dr.
Tjitrowardojo Purworejo

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


No Tahap Waktu Kegiatan Media
1 Pembukaan 2 menit  Salam perkenalan
 Menjelaskan kontrak
dan tujuan pertemuan
 Apersepsi
2 Pelaksanaan 10 menit Menjelaskan tentang : Leaflet,
 Pengertian nutrisi ibu
menyusui.
 Manfaat nutrisi bagi ibu
menyusui.
 Bahan makanan yang
baik untuk nutrisi ibu
menyusui.
 Cara memilih dan
mengolah bahan
makanan yang baik
dan benar.
 Memberikan
kesempatan Klien
untuk bertanya
3. Penutup 3 menit  Mengajukan
pertanyaan pada klien.
 Memberikan
reiforcemen positif atas
jawaban yang diberikan
 Menutup
pembelajaran dengan
salam

G. METODA
Metoda yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
H. SEETING TEMPAT
: audience
: penyuluh

I. MEDIA
Media yang digunakan adalah
1. Leaflet

J. MATERI
Terlampir

K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan klien
b. Kesiapan materi penyaji
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
d. Kesiapan penyuluh
e. Kesiapan sasaran
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
selama penyuluhan berlangsung
c. Peserta mengajukan pertanyaan.
d. Peserta kurang lebih 5-10 orang.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
b. Peserta dapat menjelaskan kembali tentang nutrisi pada ibu
menyusui dengan benar.

MATERI
NUTRISI PADA IBU MENYUSUI
A. Pengertian
Sebagai ibu yang baru melahirkan, tak heran bila perhatian ibu
sepenuhnya diberikan pada si buah hati. Sampai-sampai ibu “lupa”
dengan kondisi ibu sendiri. Padahal, setelah melahirkan, masih ada
tugas berat menanti ibu, yaitu menyusui si kecil yang membutuhkan
kesehatan yang prima serta kalori lebih banyak lagi ketimbang di
masa hamil.
Salah satu keberhasilan ibu menyusui sangar ditentukan oleh
pola makan, baik di masa hamil maupun setelah melahirkan. Agar ASI
ibu terjamin kualitas maupun kuantitasnya. Makanan bergizi tinggi dan
seimbang perlu dikonsumsi karbohidrat, lemak, vitamin, mineral air
dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh selama menyusui.
Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, selain mutu ASI dan kesehatan ibu
terganggu, juga akan mempengaruhi jangka waktu ibu dalam
memproduksi ASI.
Beberapa penelitan memperhatikan bahwa ibu dengan gizi yang
baik, umumnya mampu menyusui bayinya selama minimal 6 bulan.
Sebaliknya, pada ibu yang gizinya kurang baik, biasanya tidak mampu
menyusui bayinya dalam jangka waktu selama itu, bahkan tak jarang
air susunya tidak keluar.
Nutrisi ibu menyusui adalah zat-zat makanan yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan kesehatan ibu dan bayi pada masa
menyusui.

B. Fungsi nutrisi bagi ibu menyusui


1. Sebagai sumber tenaga
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
3. Mengatur keseimbangan tubuh

C. Manfaat nutrisi pada Ibu Menyusui


1. Menjaga kesehatan
2. Mempercepat pengembalian alat-alat kandungan seperti sebelum
hamil.
3. Untuk aktivitas dan metabolisme tubuh
4. Untuk meningkatkan produksi ASI
D. Macam-Macam Zat Gizi, Manfaat dan Jenis Masing-Masing
Makanannya
1. Karbohidrat
Fungsi sebagai sumber tenaga (energi).
Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori
diatas kebutuhan wanita normal. Bila menyusui selama 3 bulan,
atau berat anda di bawah berat badan ideal, maka asupan kalori
harus lebih banyak lagi.
Sumber nasi, jagung, gandum, roti, sagu, ketela
2. Protein
Fungsi pengganti sel-sel tubuh yang rusak, mengangkut zat gizi,
sebagai sumber pembangun tubuh.
Wanita hamil membutuhkan protein 30-20 % lebih banyak dari
kebutuhan normal. Apabila kurang mengkonsumsi protein, maka
produksi air susu pun akan berkurang.
a. Protein nabati, contoh tahu, tempe, kacang-kacangan
b. Protein hewani, contoh telur, udang, hati ayam, ikan laut.
3. Vitamin
Kandungan vitamin dalam air susu mencerminkan kandungan
vitamin dalam makanan ibu. Kecukupan vitamin dari bayi yang
disusui sangat tergantung pada air susu ibunya.
a. Vitamin A
Sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.
Contoh : wortel,pepaya, tomat, hati, telur, dan keju.
b. Vitamin B
Fungsi mencegah penumpukan cairan. Memelihara fungsi saraf,
memelihara nafsu makan.
Contoh : Hati, susu, keju, daging.
c. Vitamin C
Fungsi pembentukan sel jaringan tubuh, membantu penyerapan
zat gizi, memperkuat pembuluh darah.
d. Vitamin D
Membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. Fungsi
membantu penyerapan zat kapur dan fosfor, mengatur
pengerasan tulang. Bila ibu mengkonsumsi sedikit kalsium,
maka bayi juga hanya menerima sedikit kalsium dari air susu
ibu. Dengan demikian, bayi akan beresiko menderita penyakit
yang menyebabkan perubahan pada tulung.
Contoh : Susu sapi, mentega,kuning telur, minyak ikan.
e. Vitamin E
Fungsi berpengaruh dalam kesuburan wanita
Contoh : Kecambah, Gandum, biji-bijian, kacang tanah, kedelai.
f. Vitamin K
Fungsi mempengaruhi proses pembekuan darah
Contoh : Hati, sayur-sayuran berwarna hijau, kecambah,
gandum, keju.
4. Mineral
a. Garam Dapur (kalsium) dan fosfor
Fungsi sebagai bahan pembentuk tulang.
Contoh : Bayam, kacang panjang, sawi, kedelai
b. Garam Besi
Fungsi membentuk zat warna merah pada darah yang berguna
untuk mengangkut oksigen.
Contoh : Bayam, kacang panjang, sayur-sayuran berwarna
hijau, buah-buahan.
c. Garam Yodium
Fungsi mencegah penyakit Gondok.
Contoh : ikan laut, telur ayam, daging,dll.
d. Air
Fungsi membentuk cairan tubuh, alat pengangkut unsur-unsur
gizi, mengatur panas tubuh.
5. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan
sel secara nomal. Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mcg
asam folat setiap hari.
Asam folat banyak terdapat dalam hati, dan sayur warna hijau,
jeruk dan semangka. Akan tetapi, karena belum di ketahui secara
pasti berapa banyak asam folat dalam makanan yang dapat
diserap, anda perlu mengkonsumsi suplemen vitamin atay susu
untuk menjamin asupan memadai.
6. Kalsium
Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat tetapi asupan
hariannya harus terjamin. Wanita menyusui selama 19 tahun keatas
harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium perhari. Bila asupan
kalsium dari makanan tidak mencukupi, secara alami ASI akan
mengambil fraktur (patah tulang).
Susu dan produk olahannya, ikan salmon dan sarden bertulang,
serta bayam, adalah sumber kalsium yang baik. Akan tetapi,
sekalipun anda banyak mengkonsumsi makanan berkalori tertinggi,
belum kalsium anda terpenuhi. Dalam hal ini, anda tetap
membutuhkan suplemen
E. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui
1. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori (5-6 kali) tiap hari
2. Makan dengan diit seimbang untuk mineral dan vitamin yang cukup
3. Minum sedikitnya 8-12 gelas tiap hari
4. Pil zat besi khusus di minum untuk mendapatkan gizi setidaknya 40
hari setelah bersalin.

F. Akibat Kekurangan Gizi Pada Ibu Menyusui


1. Produksi ASI berkurang / kualitas menurun
2. Luka dalam persalinan tidak cepat sembuh
3. Proses pengembalian rahim dapat terganggu
4. Anemia (kurang darah)
5. Dapat terjadi infeksi
G. Akibat Kelebihan Gizi Pada Ibu Menyusui
1. Kegemukan
2. Penyakit jantung
3. Penyakit Hati
4. Tekanan darah tinggi

H. Makanan Yang Harus Dihindari Ibu Menyusui


1. Makanan yang mengandung bahan pengawet
2. Minum Kopi
3. Minum softdrink
4. Merokok
5. Minum alkohol

I. Akibat Berpantang Makan Pada Ibu menyusui


Gizi yang diperlukan tubuh tidak terpenuhi sehingga dapat
mengganggu kesehatan ibu. Bila ibu terpaksa tidak mengkonsumsi
makanan tersebut, maka dapat diganti dengan jenis makanan lainnya
yang mempunyai kandungan gizi yang sama.
J. Contoh Menu Makanan Ibu menyusui dalam 1 Hari

a. Pagi : nasi, tempe goreng, telur ceplok, tumis kacang panjang dan
wortel, susu.
b. Snack pukul 10.00 WIB : pepaya, teh manis.
c. Siang : nasi, semur daging, tahu goreng, sayur bayam, buah
semangka
d. Snak pukul 16.00 WIB : pisang rebus, teh manis
e. Malam : nasi, pepes ikan teri, perkedel goreng, cah kangkung dan
taoge
f. Snack pukul 21.00-22.00 WIB : susu, wafer

K. Cara Mengolah Makanan yang Benar


1. Pilih sayur-sayuran,buah-buahan, daging dan ikan yang segar.
2. Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah
makanan
3. Cuci bahan makanan sampai bersih baru di potong-potong
4. Masak sayuran jangan terlalu matang
5. Hindari penggunaan zat pewarna, pengawet makanan dan
penyedap rasa
6. Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali di pakai

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Unversitas


Padjajaran Bandung, Obstetri Fisiologi, Bagian Obstetri dan
Ginekologi, Fakultas Kedokteran Unversitas Padjajaran Bandung,
2008
Moore, Mary Courtney. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi, Jakarta :
Hipocrates, 2009.

Anda mungkin juga menyukai