Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

BIOMEDIK DASAR
“ANATOMI DAN FISIOLOGI PERSARAFAN”
DOSEN PENGAMPU :
Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep,Sp.Kep.Mat

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5
ALMAYA FITRIANI NIM: P07220119104

ALDILLA MAHARANI NIM: P07220119102

RESVICHA AGASTASYAH NIM: P07220119139

RIZKI EKA ARIYANTI NIM: P07220119143

TINGKAT I/SEMESTER I.

PRODI DIII KEPERAWATAN BALIKPAPAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

2019

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik yang berjudul “”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Balikpapan,12 Agustus 2019

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………i

Daftar isi………………………………………………………………………………………………………..ii

BAB 1 PENAHULUAN………………………………………………………………………………………1

A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II TINJAUAN TEORI………………………………………………………………………………….2


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama
dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal
dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus,
dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi,
diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi
atau¬ stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatic)
maupun internal (reseptor viseral). Antivitas¬ integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi
impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang
kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap
informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari¬ otak dan medulla spinalis memperoleh
respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.

B. Tujuan
1. Mengetahui anatomi susunan syaraf pusat,perifer,saraf simpatis
dan para simpatis
2. Mengetahui fungsi susunan syaraf pusat dan perifer,saraf simpatis
dan para simpatis
3. Mengetaui otot pembentuk susunan syaraf pusat,perifer,saraf
simpatif dan para simpatif
4. Mengetahui pembuluh darah arteri dan vena pada susunan
susunan syaraf pusat,perifer,saraf simpatif dan para simpatif
5. Mengetahu proses mekanime terjadi gerakkan reflex
6. Mengetahui proses mekanisme terjadi nyeri

C. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II TINJAUAN TEORI
3. BAB III KESIMPULAN

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Anatomi susunan syaraf pusat ,perifer, saraf simpatis dan para simpatis.

 Syaraf Pusat

Susunan saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon) dan medula spinalis, yang merupakan pusat integrasi
dan kontrol seluruh aktifitas tubuh. Bagian fungsional pada susunan saraf pusat adalah neuron akson
sebagai penghubung dan transmisi elektrik antar neuron, serta dikelilingi oleh sel glia yang menunjang
secara mekanik dan metabolik (Bahrudin, 2013).

a. Otak

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia yang terletak di dalam rongga tengkorak. Bagian utama otak adalah otak besar (cerebrum), otak
kecil (cereblum) dan otak tengah (Khanifuddin, 2012).

Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar ini dibagi menjadi dua
belahan, yaitu belahan kanan dan kiri. Tiap belahan tersebut terbagi menjadi 4 lobus yaitu frontal,
parietal, okspital, dan temporal. Sedangkan disenfalon adalah bagian dari otak besar yang terdiri dari
talamus, hipotalamus, dan epitalamus (Khafinuddin, 2012). Otak belakang/ kecil terbagi menjadi dua
subdivisi yaitu metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan
cereblum. Sedangkan 7 mielensefalon akan menjadi medulla oblongata (Nugroho, 2013). Otak tengah/
sistem limbic terdiri dari hipokampus, hipotalamus, dan amigdala (Khafinuddin, 2012).

Anda mungkin juga menyukai