net/publication/314724630
CITATIONS READS
0 622
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Eka Widyadharma on 12 March 2017.
ABSTRAK
Stroke adalah permasalahan penting di masyarakat dengan angka kematian dan angka
kesakitan yang tinggi serta beban finansial dan sosial bagi masyarakat maupun penyedia
pelayanan kesehatan. Data di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan
peningkatan kasus stroke. Angka kejadian stroke di Indonesia yang cenderung meningkat
diperkirakan berhubungan dengan peningkatan angka kejadian faktor risiko stroke. Gambaran
penderita stroke dapat berbeda sesuai dengan kelompok etnis. Tujuan penelitian ini adalah
untuk proporsi stroke dan karakteristik pasien stroke berdasarkan usia dan jenis kelamin di
RSUP Sanglah pada tahun 2013-2014. Rancangan penelitian secara potong lintang dan
metode pemilihan sampel dengan total sampling. Sampel penelitian adalah pasien stroke
yang rawat inap di unit stroke Nagasari RSUP Sanglah pada 2013-2014. Analisis data
dilakukan secara deskriptif. Jumlah sampel penelitian sebanyak 661 pasien yang terdiri dari
439 (66.4%) pasien laki-laki dan 222 (33.6%) pasien perempuan pada periode Januari 2013-
Desember 2014. Pasien usia kurang dari 40 tahun sebanyak 51 (7.7%) pasien, usia 41-50
tahun sebanyak 140 (21.2%) pasien, usia 51-60 tahun sebanyak 208 (31.5%) pasien, dan
diatas usia 60 tahun sebanyak 262 (39.6%) pasien. Jumlah pasien dengan stroke hemoragik
sebanyak 246 (37.2%) pasien dan stroke non hemoragik sebanyak 415 (62.8%) pasien.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa proporsi SNH lebih banyak daripada SH. Proporsi
penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan dengan usia terbanyak pada kelompok
diatas 60 tahun.
ABSTRACT
Stroke is one of very important problem in the society with high mortality and
morbidity, and also financial and social burden to the communities and health provider. In
Indonesia the data showed that there is upgrading of the case. The incidence of stroke in
Indonesia, which tends to increase, thought to be related to an increase in the incidence of
stroke risk factors. Description of stroke patients characteristic may differ according to ethnic
group. The purpose of this research is to get description of the characteristics of stroke
patients by age and sex in Sanglah Hospital Stroke Unit in 2013-2014 with a cross-sectional
study design and sample selection methods with total sampling. Samples were hospitalized
stroke patients in unit strokes Nagasari Sanglah in January to December 2013. The data were
analyzed descriptively. The study has 661 samples and the results showed there were 439
(66.4%) patients were male and 222 (33.6%) patients of women. Patients were aged less than
40 years were 51 (7.7%) patients, aged 41-50 years were 140 (21.2%) patients, aged 51-60
years were 208 (31.5%) patients, and over the age of 60 year a total of 262 (39.6%) patients.
The numbers of patients diagnosed as stroke hemorrhagic 246 (37.2%) were diagnosed as
stroke non hemorrhagic samples and 415 (62.8%) samples. This study concluded that
proportion of SNH more than SH and male patients more than women. The highest numbers
of patients were aged more than 60 years old.
Tabel 1. Karakteristik pasien stroke di Unit Stroke Nagasari RSUP Sanglah Denpasar
periode Januari 2013-Desember 2014
Karakteristik Jumlah (orang) Persentase (%)
Usia
< 40 51 7,7
41-50 140 21,2
51-60 208 31,5
> 60 262 39,6
Jenis Kelamin
Laki-laki 439 66,4
Perempuan 222 33,6
Diagnosis
SH 246 37,2
SNH 415 62,8
Tabel 2. Karakteristik pasien stroke berdasarkan usia di Unit Stroke Nagasari RSUP Sanglah
Denpasar periode Januari-Desember 2013
Variabel Diagnosis
SH SNH
Usia < 40 tahun 17 (2,6%) 34 (5,1%)
41-50 tahun 59 (8,9%) 81 (12,3%)
51-60 tahun 82 (12,4%) 126 (19,1%)
> 61 tahun 88 (13,3%) 174 (26,3%)
Total 246 (37,2%) 415 (62,8%)
Tabel 3. Karakteristik pasien stroke berdasarkan jenis kelamin di Unit stroke Nagasari
RSUP Sanglah Denpasar periode Januari-Desember 2013
Variabel Diagnosis
SH SNH
Jenis Laki-Laki 170 (25,7%) 269 (40,7%)
Kelamin Perempuan 76 (11,5%) 146 (22,1%)
Total 246 (37,2%) 415 (62,8%)
PEMBAHASAN karakteristik demografi pasien stroke
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berjenis kelamin perempuan lebih banyak
jumlah subyek laki-laki (66,4%) lebih dari laki-laki yaitu 58,8% perempuan dan
banyak dibandingkan sampel perempuan 41,2% laki-laki. Data serupa juga
(33,6%). Hasil Riskesdas 2013 ditunjukkan oleh penelitian Kiyan dkk
mendapatkan prevalensi stroke di yang menunjukkan bahwa penderita stroke
Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga non hemoragik wanita lebih banyak
kesehatan yaitu sebesar 7 permil dan yang dibandingkan laki-laki.1 Penelitian
terdiagnosis atau gejala sebesar 12,1 Sawalha juga menunjukkan bahwa pasien
7
permil. Data registri penyakit stroke di stroke non hemoragik lebih banyak
Indonesia dalam rentangan tahun 2012- perempuan dibandingkan laki-laki dengan
2013 menunjukkan jumlah kasus stroke ratio 1:0,84.4 Data prevalensi stroke di
laki-laki lebih banyak jika dibandingkan Australia menunjukkan bahwa jumlah
dengan kasus perempuan, yaitu 55,4% laki-laki yang menderita stroke lebih tinggi
kasus stroke pada laki-laki dan 44,6% pada 25% daripada perempuan pada tahun
perempuan.8 2012.2 Berdasarkan kolaborasi data WHO
Stroke lebih sering terjadi pada dan CDC, faktor risiko yang tidak dapat
laki-laki daripada perempuan. Pada dimodifikasi untuk penyakit
kebanyakan kelompok umur, lebih banyak kardiovaskular dan stroke adalah
laki-laki daripada perempuan yang bertambahnya usia, riwayat keluarga, jenis
menderita stroke dalam satuan waktu. kelamin dan ras/etnik. Faktor risiko stroke
Namun hampir sebagian besar kematian berdasarkan usia dinyatakan meningkat
pada penderita stroke terjadi pada dua kali lipat pada usia diatas 55 tahun.
perempuan. Penggunaan pil KB dan Sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki
kehamilan menjadi suatu risiko tersendiri dan perempuan dikatakan memiliki
bagi wanita.11 peluang yang sama.9 Data Riskesdas 2013
Pada tinjauan yang ditulis oleh juga menunjukkan hal serupa yaitu
Timothy, dinyatakan bahwa insiden stroke prevalensi stroke sama tinggi pada laki-
lebih banyak pada laki-laki sedangkan laki dan perempuan.7
prevalensinya lebih banyak pada Kejadian stroke non hemoragik
perempuan karena terdapat lebih banyak meningkat sesuai dengan usia.1,10
perempuan dalam populasi.10 Framingham melaporkan bahwa
Berdasarkan penelitian Ceylan dkk kejadiannya meningkat 1,66 kali pada laki-
pada tahun 2011, didapatkan gambaran
laki dan 1,93 kali pada perempuan setiap tahun sebesar 6,9%, usia 51-60 tahun
peningkatan usia sepuluh tahun.1 sebesar 11,8%, usia 61-70 tahun sebesar
Pada hasil penelitian didapatkan 17,6% pada usia 71-80 tahun sebesar
lebih banyak subyek yang terdiagnosis 40,2%.1
dengan stroke non hemoragik (SNH) Guideline Stroke tahun 2011
daripada stroke hemoragik (SH), yaitu 246 mencantumkan bahwa penderita laki-laki
(37,2%) subyek dengan SH dan 415 lebih banyak daripada perempuan, dengan
(62,8%) subyek dengan SNH. Pada setiap profil usia dibawah 45 tahun 11,8%, usia
kelompok usia pada penelitian ini 45-64 tahun 54,2% dan usia diatas 65
didapatkan kasus SNH cenderung lebih tahun sebanyak 33,5%. Stroke menyerang
banyak daripada kasus SH. Data registri usia produktif dan usia lanjut.3 Prevalensi
stroke menunjukkan berdasarkan jenis stroke di Indonesia tahun 2013 meningkat
penyakit stroke yang diderita, secara pada kelompok usia diatas 75 tahun
statistik tidak ditemukan hubungan yang dengan rincian sebanyak 43,1% untuk
bermakna antara jenis kelamin dan jenis yang didiagnosis tenaga kesehatan dan
stroke. Data tersebut menunjukkan risiko 67,0% yang terdiagnosis oleh tenaga
terjadinya SH maupun SNH pada setiap kesehatan atau gejala.7
jenis kelamin laki-laki dan perempuan
tidak ada perbedaan yaitu berkisar 31,7- SIMPULAN
37,8% untuk stroke hemoragik dan 67,2- Penelitian ini menyimpulkan bahwa
8
68,3% untuk stroke non hemoragik. proporsi SNH lebih banyak daripada SH.
Pada penelitian ini subyek Proporsi penderita laki-laki lebih banyak
dikelompokkan menjadi 4 kelompok usia. daripada perempuan dengan usia terbanyak
Subyek terbanyak terdapat pada kelompok pada kelompok diatas 60 tahun.
usia diatas 50 tahun, yaitu untuk kelompok
usia 51-60 tahun sebanyak 208 (31,5%) SARAN
orang dan untuk usia diatas 60 tahun Adapun beberapa hal yang dapat
sebanyak 262 (39,6%) orang. Penelitian disarankan untuk penelitian berikutnya
yang dilakukan Ceylan dkk membagi adalah sebagai berikut:
sampelnya dalam kelompok usia dengan 1. Perlu dilakukan penelitian yang
rentangan setiap 10 tahun. Kelompok usia mengkaji faktor risiko stroke di
dengan kejadian stroke terbesar yaitu 71- Indonesia dan Bali khususnya, tidak
80 tahun yaitu 40,2%. Pada penelitian hanya faktor risiko yang tidak dapat
Ceylan didapatkan data pada usia 41-50 dimodifikasi tetapi juga faktor risiko
yang dapat dimodifikasi serta mencari Neurology Eight Edition. New York:
hubungan antara faktor risiko dan Mc Graw Hill, 2005.
kejadian stroke. 7. Badan Penelitian dan Pengembangan
2. Data registri perlu ditulis secara Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
lengkap tidak hanya identitas Riset Kesehatan Dasar-Riskesdas
penderita tetapi juga meliputi lama 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan
rawat serta data pasien dengan stroke RI, 2013.
berulang dan penyakit penyerta. 8. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan
dan Epidemiologi Klinik. Registri
DAFTAR PUSTAKA Stroke Indonesia Tahun 2012-2013.
1. Ceylan A, et al. Epidemiological Jakarta: Badan Penelitian dan
Study of The Patients Diagnosed as Pengembangan Kesehatan
Ischemic Stroke at the Emergency Kementerian Kesehatan Republik
Departement. The Journal of Indonesia, 2013.
Academic Emergency Medicine. 9. Mackay J and Mensah GA. Risk
2014;13: 10-14. Factors. Dalam: The Atlas of Heart
2. National Stroke Foundation. The Disease and Stroke. WHO. 2014:24-
economic impact of stroke in 25 [diakses 20 Desember 2014].
Australia.. Australia : Deloitte Access Diunduh dari: URL:
Economics, 2013. http://www.who.int/cardiovascular_di
3. PERDOSSI, Kelompok Studi Stroke. seases/resources/atlas/en/
Guideline Stroke Tahun 2011. 10. Timothy I. Stroke—Incidence,
Jakarta : Perhimpunan Dokter Mortality, Morbidity and Risk. J Insur
Spesialis Saraf Indonesia, 2011. Med 2004;36:143–152
4. Sawalha AF. Characterization of 11. American Heart Association.
Hospitalized Ischemic Stroke Patients Understanding Stroke Risk. [diakses 1
in Palestina. LJM. 2008;08:37-40. Januari 2015]. Diunduh dari URL:
5. CG, Goetz. Cerebrovascular Diseases. http://www.strokeassociation.org/STR
Dalam: CG Goetz. Goetz: Textbook of OKEORG/AboutStroke/Understandin
Clinical Neurology 3rd ed. g-Stroke-
Philadelphia: Saunders, 2007. Risk_UCM_308539_SubHomePage.js
6. Ropper AH, Brown RH. p#mainContent/
Cerebrovascular Diseases. Dalam: 12. Smith WS, English JD, Johnston SC.
Adam and Victor's Principles of Cerebrovascular Diseases. Dalam:
Fauci AS, Kasper DL, Longo DL,
Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL,
Loscalzo J, penyunting. Harrison’s
Neurology in Clinical Medicine. Edisi
ke-2. New York: Mc Graw-Hill, 2007;
h. 246-281
13. Brian-Fred M, Fitzsimmons.
Cerebrovascular Disease: Ischemic
Stroke. Dalam: John C.M. Brust,
penyunting. Current Diagnosis &
Treatment in Neurology. United States
of America: Mc Graw-Hill, 2007; h.
100-124.
14. Irawan AR, Nuartha AABN.
Penanganan Terkini Stroke. Denpasar:
SMF Neurologi Fakultas Kedokteran
UNUD/RSUP Sanglah, 2008; h. 8-18