Anda di halaman 1dari 2

Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis Sayuran di Kabupaten Padang Lawas Utara (Ha) 2015

Kecamatan Bawang Merah Cabe Kentang Kubis Wortel Petsai Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

010 Batang Onang 8 27 - - - - -

020 Padang Bolak Julu 3 33 - - - - -

030 Portibi - 25 - - - - -

040 Padang Bolak 6 10 - - - - -

050 Simangambat - 7 - - - - -

060 Halongonan - 14 - - - - -

070 Dolok - 19 - - - - -

080 Dolok Sigompulon - 1 - - - - -

090 Hulu Sihapas - - - - - - -

Kab Padang Lawas Utara 17 136 - - - - -

2014 - 119 - - - - -

2013 9 83,90 - - - - -

Sumber: Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Padang Lawas Utara

3.5. Kesesuaian Lahan Tanaman Hortikultura 3.5.1. Bawang Merah Tabel 8 menyajikan kelas kesesuaian
lahan bawang merah, luas dan penyebaran, serta faktor pembatasnya di masing-masing kecamatan di
Kabupaten Padang Lawas Utara. Berdasarkan tabel tersebut, lahan sesuai untuk bawang merah mencapai
224.721 ha atau 56,23% dari luas kabupaten. Lahan sesuai untuk bawang merah tersebut mempunyai
kelas kesesuaian lahan sesuai marginal (S3). Lahan tidak sesuai (N) sekitar 173.283 ha. Sisanya adalah
lahan yang tidak dinilai (td) sekitar 1.618 ha. Lahan sesuai untuk bawang merah terdapat di semua
kecamatan di Kabupaten Padang Lawas Utara, dan terluas di Kecamatan Simangambat 94.391 ha. Lahan
sesuai untuk bawang merah cukup luas lainnya berada di Kecamatan Halongonan dan Padang Bolak
masing-masing 40.343 ha dan 39.458 ha. Penyebaran lahan sesuai untuk bawang merah di Kabupaten
Padang Lawas Utara disajikan dalam Peta Kesesuaian Lahan Bawang Merah

Tanaman bawang merah tumbuh optimum pada temperatur udara 2528ºC. Daerah penelitian berada di
dataran rendah, ketinggian 300-700 m dpl, mempunyai temperatur udara rata-rata 22.0-24.5ºC. Faktor
iklim sangat sulit diperbaiki. Untuk itu usaha pertanian perlu disesuaikan dengan kondisi iklim daerah
setempat, salah satunya adalah menggunakan varietas yang tahan dan toleran suhu tinggi. Bawang merah
menghendaki drainase tanah baik sampai agak baik. Di lahan-lahan basah seperti jalur meander, dataran
aluvial dan jalur aliran, tanah mempunyai drainase terhambat. Sebagian lahan basah tersebut sudah
dimanfaatkan untuk sawah. Jika lahan basah atau lahan sawah akan dimanfaatkan untuk pertanaman
bawang merah, maka perlu pembuatan saluran drainase untuk membuang kelebihan air sekaligus
memperbaiki aerase tanah. Selain drainase, bawang merah terkendala pH tanah < 6.0 hampir di semua
tanah. Untuk mengatasi pH rendah, terutama pada lahanlahan kering perlu pemberian kapur, seperti
dolomit. Pemberian dolomit, disamping dapat memperbaiki pH, juga menambah ketersediaan Ca dan Mg
kedalam tanah. C organik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas tanah, bahkan kadar
C organik digunakan sebagai indikator kualitas tanah. Tanaman bawang merah tumbuh baik pada tanah-
tanah dengan kandungan C organik > 2.0%. Tanah-tanah di daerah penelitian mempunyai kandungan C
organik bervariasi dari 0.41-5.28%. Pemberian bahan organik sangat diperlukan terutama pada tanah-
tanah dengan C organik rendah (< 2.0%). P dan K merupakan hara makro primer setelah N yang diserap
tanaman dalam jumlah banyak. Tanaman bawang merah tumbuh optimum pada kadar P tanah tinggi (>
40 mg/100 g) dan K sedang (21-40 mg/100 g). Tanah-tanah di daerah penelitian mempunyai kadar P
bervariasi dan sebagian besar < 21 mg/100 g, demikian juga dengan K. Oleh karena itu pemupukan P dan
K sangat diperlukan terutama pada tanah-tanah dengan kadar P dan K rendah (< 21 mg/100 g).

Budidaya bawang merah disarankan pada lahan-lahan 0-15%. Di daerah penelitian, lereng mulai
membatasi pengembangan bawang merah pada kemiringan > 3%. Oleh karena itu pada lahan-lahan
kering potensial tersebut perlu pembuatan teras (jika belum diteras) untuk mencegah bahaya erosi dan
menjaga keberlanjutan usahatani bawang merah. Lahan tidak sesuai (N) mencapai 173.283 ha disebabkan
lereng >15%. Faktor pembatas lereng, masih dapat diperbaiki melalui pembuatan teras. Namun sebaiknya
usaha pertanian tanaman pangan bawang merah dilakukan sampai kemiringan lereng 15%.

Anda mungkin juga menyukai