Penyediaan sumber energi latihan dapat berasal dari sistem aerobik dan anaerobik yaitu sistem
fosfagen (sistem ATP-PC) dan sistem asam laktat (sistem glikolisis). Sebagai guru PJOK,
bagaimana pendapat saudara tentang sistem anaerobik dan bilamana sistem tersebut dapat dicapai
oleh peserta didik melalui aktivitas gerak dalam pembelajaran PJOK?
Jawaban
Metabolisme anaerobik adalah hasil serangkaian reaksi kimia yang tidak memerlukan oksigen
atau mekanisme produksi energi (ATP) tanpa oksigen. Terdapat tiga rangkaian pembentukan energi,
dua diantara tiga rangkaian reaksi untuk sintesis ATP itu adalah sistem ATP-CP dan sistem asam
laktat yang keduanya tergolong anaerobik. Sistem Fosfagen (Sistem ATP-PC) Selama aktivitas
dengan intensitas tinggi penggunaan ATP berlangsung sangat cepat. Fosfatkreatin (creatine
phosphate = CP) seperti halnya ATP tersimpan dalam otot yang bila diuraikan akan melepaskan
energy. Keduanya tergololng kelompok fosfat dan karena itu maka disebut sistem fosfagen.Energi
yang dilepaskan digunakan untuk meresintesis ATP. Walaupun rangkaian reaksi tersebut dilihat
sederhana, namun di dalam tubuh keadaannya lebih kompleks serta memerlukan adanya enzim.
Senyawa protein ini berfungsi mempercepat terjadinya reaksi kimia tertentu, misalnya semua reaksi
metabolik dalam tubuh memerlukan enzim termasuk sintesis atau resintesis ATP. Jumlah
keseluruhan ATP yang berasal dari sistem fosfagen ini sangat terbatas dan akan terkuras habis
dalam kisaran waktu 10 detik pada kinerja super maksimal. Dalam olahraga pasokan energi utama
ATP – PC sangat penting pada saat sprint (100 m), lompat dan berbagai keterampilan dengan
waktu dalam hitungan detik.
Keuntungan penggunaan sistem fosfagen, adalah:
1. Tidak tergantung kepada rangkaian reaksi yang panjang.
2. Sistem fosfagen tidak tergantung kepada transport oksigen ke otot yang sedang bekerja.
3. ATP dan PC tersedia di dalam mekanisme kontraksi otot.