Anda di halaman 1dari 12

Tugas 1 Biokimia II

Katabolisme Lemak

OLEH:
Siti Lailatul Arifah 12030234021/KB 2012
Medya Indra Mukti 12030234205/KA 2012
Nur Laili Eka Fitri 12030234209/KB 2012

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PRAGRAM STUDI KIMIA
2015
Katabolisma Lemak
Asam Lemak
Asam lemak terdiri atas sebuah rantai alkil dengan terminal gugus karbonil.
Struktur dasar secara lengkapnya yaitu CH3(CH2)nCOOH. Beberapa asam lemak
dengan gugus α-OH diproduksi dan digunakan secara struktur (structurally) oleh
manusia.
Manusia dapat mensisntesis semua asam lemak yang mereka butuhkan dari
Palmitat kecuali yang essensial, seperti asam lemak polyunsaturated. Sintesis tersebut
melibatkan bermacam-macam system enzim dalam beberapa tempat yang berbeda.
Palmitat sendiri diproduksi oleh asam lemak synthase yang melalui 3 tahapan proses,
yaitu:
a. Elongation
Pada mamalia Elongation asam lemak terjadi dalam reticulum endoplasma (RE) atau
mitokondria
b. Denaturation
Pada hewan tingkat tinggi denaturasi asam lemak terjadi di dalam reticulum
endoplasma dan system oksidasinya digunakan untuk memperkenalkan ikatan cis
rangkap yang berbeda dari proses oksidasi asam lemak utama dalam mitokondria.
c. Hydroxylation
Meskipun demikian, mekanisme lengkapnya tidak terdeterminasi. Pada tahap ini
kemungkinan melibatkan hydroxylation. Ada 3 komponen pada system, yaitu:
denaturase enzyme, cytochrome b5 dan NADPH-cytochrome b5 reductase.
Asam lemak yang paling banyak ada dalam manusia memiliki C16, C18, atau C20
atom, tetapi ada beberapa asam lemak yang memiliki rantai panjang, termasuk asam
nervoat dan sebuah asam C22 dengan 6 ikatan rangkap.
1) Oksidasi Asam Lemak
Asam lemak dioksidasi dalam 2 tahap Setelah asam lemak masuk ke dalam
mitokondria, asam lemak akan teroksidasi melalui 2 tahap utama, yaitu:
a. Oksidasi asam lemak berantai panjang menghasilkan residu asetil dalam bentuk
asetil-KoA.
Asam lemak mengalami pelepasan unit 2 karbon berturut-turut secara
oksidatif, dimulai dari ujung karboksil rantai asam lemak melewati rangkaian
enzim yang melepaskan satu unit 2 karbon pada sekali proses, dalam bentuk
asetil KoA.
Jadi pada asam lemak 16-karbon yang terjadi yaitu: asam palmitat
mengalami tujuh kali proses melewati rangkaian enzim ini, dan pada masing-
masing proses memotong unit 2-karbon sebagai asetil KoA kemudian 2 karbon
terakhir dari asam palmitat juga muncul sebagai asetil KoA, sehingga dihasilkan
8 asetil KoA. Pada pembentukan tiap molekul asetil KoA melepas 4 atom
hydrogen dari asam lemak dengan bantuan enzim dehidrogenase.
Inilah persamaan keseluruhan tahap pertama oksidasi asam lemak:
Palmitoil-S-KoA + 7KoA-SH + 7O2 + 35Pi + 35ADP 
8 Asetil-S-KoA + 35ATP + 42H2O
b. Oksidasi residu asetil menjadi CO2.
Tahap kedua pada oksidasi asam lemak yaitu residu asetil dari asetil KoA
dioksidasi menjadi CO2 dan H2O melalui siklus asam sitrat. Tahap kedua ini juga
terjadi di dalam mitokondria.
Persamaan berikut ini menggambarkan neraca kesetimbangan babak
kedua di dalam oksidasi asam lemak, yaitu oksiadasi kedelapan molekul asetil
KoA yang dibentuk dari palmitoil-KoA, dengan fosforilasi yang terjadi
bersamaan dengan itu
8 Asetil-S-KoA + 16 O2 + 96P + 96ADP 
8 KoA-SH + 96ATP + 104H2O + 16CO2

Kedua tahap oksidasi asam lemak mengakibatkan aliran atom hydrogen atau
electron yang bersangkutan melalui rantai transport electron pada mitokondria
menjadi oksigen. Yang berkaitan dengan aliran electron ini adalah fosforilasi
oksidatif ADP menjadi ATP. Jadi, energy yang dipindahkan pada kedua tahap
oksidasi asam lemak disimpan dalam bentuk ATP.
Gambar 1 Oksidasi asam lemak
(Sumber: R.Paselk, 1997)
2) Oksidasi asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh didegredasi dalam 3 tahapan oksidasi. Tahap pertama, ß-
oksidasi, dilakukan dalam siklus yang berkesinambungan dengan hasil akhir sebagai
acetyl-CoA. Tiap siklus terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu (1) dehidrogenasi 1, (2)
hidratasi, (3) dehidroenasi 2, dan (4) tiolasi.
a. Dehidrogenasi
Setelah ester asil lemak KoA jenuh masuk ke dalam matriks, ia akan mengalami
dehidrogenasi enzimatik pada atom karbon α dan β (atom karbon 2 dan 3) untuk
membentuk ikatan rangkap pada rantai karbon sehingga menghasilkan suatu
trans-∆2-enoil-KoA sebagai produk (∆2 menunjukkan letak ikatan ganda) dalam
tahap yang dikatalisa oleh dehidrogenase asil-KoA, yaitu enzim (yang
ditunjukkan oleh E) yang mengandung FAD sebagai gugus prostetik.
Asil lemak-S-KoA + E-FAD  trans-∆2-enoil-S-KoA +E-FADH2
b. Hidrasi
Pada tahap kedua dari siklus oksidasi asam lemak, air ditambahkan pada ikatan
rangkap trans-∆2-enoil-KoA untuk membentuk L stereoisomer β-hidroksiasil-KoA
yang dikatalisis oleh enoil-KoA-hidratase yang telah diisolat dalam bentuk
Kristal.
trans-∆2-enoil-S-KoA + H2O  L-3-hidroksiasil-S-KoA
c. Dehidrogenasi kedua
Pada tahap ketiga L-3-hidroksiasil-S-KoA didehidrogenasi untuk membentuk 3-
ketoasil-KoA dehodrogenase dan NAD+ bertindak sebagai penerima electron
spesifik
L-3-hidroksiasil-S-KoA + NAD+  3-ketoasil-S-KoA + NADH + H+
d. Pemotongan / Tiolasi
Tahap terakhir dari siklus oksidasi asam lemak dikatalisis oleh asetil-KoA
asetiltransferase (tiolase) yang melangsungkan reaksi 3-ketoasil-KoA dengan
molekul dari KoA-SH bebas untuk membebaskan potongan 2 karbon karboksil
dari asam lemak asalnya sebagai asetil-KoA, dan produk sisanya yaitu ester KoA.
3-ketoasil-S-KoA + KoA-SH 
asil lemak-S-KoA yang diperpendek + asetil-S-KoA.

Pada tahap kedua tiap acetyl-CoA dioksidasi menghasilkan 2 CO2 dan 8


elektron dalam siklus TCA. Pada tahap ketiga, elektron yang dihasilkan dari tahap 1
dan 2 masuk ke rantai respirasi mitokondria dengan menghasilkan energi untuk
sintesis ATP dengan forforilasi oksidatif.
Peroxisome tanaman dan hewan dan glyoxysome tanaman menjalankan ß
oksidasi dalam empat tahap yang mirip dengan ß oksidasi di mitokondria hewan.
Akan tetapi pada tahap pertama elektron langsung ditransfer ke molekul O2
menghasilkan H2O2. Reaksi-oksidasi yang terjadi di dalam retikulum endoplasma
menghasilkan asam lemak dikarboksilat yang dapat mengalami ß-oksidasi dari kedua
ujungnya sampai diperoleh asam dikarboksilat berantai pendek seperti C8 (asam
suberat) atau C6 (asam adipat).
3) Oksidasi asam lemak tidak jenuh
Oksidasi asam lemak tidak jenuh memerlukan 2 enzim tambahan: enoyl-CoA
isomerase dan 2,4-dienoyl-CoA reductase. Asam lemak beratom C ganjil dioksidasi
ß menghasilkan acetyl-CoA dan propionyl-CoA. Propionyl-CoA dikarboksilasi
menjadi Lmethylmalonyl-CoA yang kemudian diisomerisasi menjadi succinyl-CoA
untuk dioksidasi menjadi CO2 dalam siklus TCA.
Asam lemak banyak dijumpai dialam, beberapa diantaranya adalah asam
lemak linoleat, asam lemak linolenat dan asam lemak arakhidonat yang termasuk
golongan asam lemak esensial. Untuk pemecahan asam lemak tak jenuh sama
dengan degradasi dari asam lemak jenuh, tetapi dalam pemecahan asam lemak tak
jenuh ini menggunakan cara yang lebih spesifik daripada asam lemak tak jenuh
karena adanya ikatan ganda yang umumnya adalah sisatau biasa disebut dengan cis.
Hasil yang diperoleh dari pemecahan asam lemak tak jenuh terdapat satu ikatan
ganda yang disebut dengan trans. Sehingga membutuhkan enzim untuk mengubah
ikatan trans dari ikatan sis atau cis.
Contohnya pada asam lemak polienoatyang terdapat senyawa 3-hidroksi
dengan konfigurasi D. Untuk mengubah ke konfigurasi L maka asam lemak tersebut
ditambah kan dengan enzim tambahan untuk mengubah asam lemak polienoat
dengan konfigurasi D menjadi konfigurasi L. asam lemak polienoat seperti asam
linoleat, membutuhkan enzim tambahan yaitu L-3-OH-asil-SkoA epimerase.
Untuk siklus kedua hingga keempat lintaan β-oksidasi berurut-turut adalah
dehidrogenasi pertama, hidrasi, dan dehidrogenasi kedua.
O

H H
C C C KoA

Oleio-KoA O

H H
C C C KoA + 3 asetl - KoA

∆3 𝑠𝑖𝑠 − 𝑒𝑛𝑜𝑖𝑙 − 𝐾𝑜𝐴


(Toha, 2005)
Contoh lain dari asam lemak tak jenuh yang dioksidasi yaitu oleil-KoA yang
terdiri dari sebuah rantai yang memiliki atom C sebanyak 18 buah. Dengan ikatan
ganda pada atom C bernomor 9 dan 10 dengan bentuk sis atau cis. Pada senyawa
oleil-KoA termasuk dalam jalur β-oksidasi dan secara bertahan dipisahkan asetil
KoAnya.
Singkatnya untuk pemecahannya mula-mula asam lemak tak jenuh dengan
satu ikatan rangkap yang terdapat di luar mitokondria diaktifkan dengan molekul
karier (koenzim) diangkut oleh keratin atau karnitin asiltransferase sebagai enzim
masuk ke organel mitokondria dan didegradasi. Selanjutnya siklus keempat
dilakukan ketika hasil degradasi tahap sebelumnya diubah dari cis-enoil KoA
menjadi bentuk trans dengan katalis atau enzim enoil KoA isomerase.
Dalam jalur β-oksidasi pada siklus pertama sampai ketiga akan menghasilkan
3 asetil-SkoA. Dalam siklus tahap pertama linoleil KoA dioksidasi pada jalur β-
oksidasi menghasilkan asetil-KoA dan sisanya yaitu Δ3-sis Δ6-sis dienoil-KoA
(asam lemak tak jenuh beratom C 12). Sisa yang dihasilkan tersebut diubah menjadi
bentuk trans dengan enzim enoil-KoA isomerase Δ3-transΔ6-trans dienoil-KoA
sehingga dapat dioksidasi atau bereaksi untuk siklus selanjunya yang termasuk siklus
keempat tanpa melalui tahap dehidrogenasi seperti pada oksidasi asam oleil-KoA.
Pada tahap keempat ini menghasilkan senyawa 1 asetil-SkoA dan tidak
menghasilkan FADH2.Dan kelsima yang menghasilkan 2 asetil-KoA dan Δ2-sis-
enoil-KoA. Selanjutnya ditambahkan dengan enzim hidrate untuk mengubah
senyawa menjadi –hidroksil asil-KoA dengan bentuk D. Untuk mengubah menjadi
bentuk L maka diberi enzim epimerase sehingga dapat dikenali oleh enzim
dehidrogenase kedua pada lintasan β-oksidasi. Selanjutnya asam lemak L-3OH asil-
KoA dipecah menghasikan 4 aetil-KoA.
SKoA

Linoleil KoA O

Asetil KoA

SKoA

O
Cis3-cis6 Dienoil
KoA

SKoA

O
Trans cis6 Dienoil
KoA

2 Asetil
KoA
SKoA
H OH

O
SKoA
H2O
2 Cis Enoil
KoA SKoA
(Toha, 2005)

Pada siklus selanjutnya untuk oksidasi asam lemak tak jenuh perlu
ditambahkan dengan satu enzim yang mengkatalisis oksidasi asam lemak tak jenuh
(mono-enoat).
Gambar 2 Oksidasi asam lemak tidak jenuh
(Sumber: R.Paselk, 1997)
4) Oksidasi asam lemak beratom C ganjil

Gambar 3 Oksidasi asam lemak dengan


atom C ganjil (contoh: asam propionat
dalam bentuk Propionyl-CoA)
(Sumber: Martoharsono, 2006)

Pada asam lemak dengan jumlah atom C ganjil, setelah pengambilan acetyl-
CoA (2C) sisanya adalah residu propionyl CoA (3C).Propionyl-CoA ini masuk ke
siklus Krebs lewat Succinyl-CoA (gambar 2.6). Dalam hal ini propionyl-
CoAdikarboksilasi menjadi D-metylmalonyl-CoA, kemudian diubah menjadi
Succinyl-CoA melalui intermediet L-metylmalonyl-CoA. Jumlah energi yang
dihasilkan dalam1 siklus krebs jika masuk lewat Succinyl-CoA hanya sebesar 6 ATP
Karena masuk siklus krebs lewat Succinyl-CoA maka degradasi asam lemakdengan
atom C ganjil lebih cepat dibandingkan dengan degradasi asam lemak dengan atom
C genap. Hal ini penting untuk memberikan konsumyi pada orang atau makhluk
hidup yang membutuhkan energi dengan cepat, misal orang Eskimo.- dan ω-
oksidasi Į–oksidasi adalah degradasi senyawa asam karboksilat dengan melepaskan 1
atom karbon pada ujung karboksilnya. Asam lemak yang bagian ujungnya
mempunyai cabang metil tidak bisa langsung didegradasi melalui mekanisme ß-
oksidasi, melainkan harus dioksidasi terlebih dahulu melalui mekanisme –oksidasi.
Dalam mekanisme –oksidasi, gugus karboksilat dilepaskan sebagai CO2 dan atom
karbon -dioksidasi oleh hidrogen peroksida menjadi gugus aldehida. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim peroksidase asam lemak, tidak membutuhkan CoA-SH dan
tidak menghasilkan ATP.Gugus aldehid yang terbentuk selanjutnya dioksidasi
dengan menggunakan NAD+ menjadi asam karboksilat. Dengan demikian asam
lemak yang dihasilkan dalam satu kali reaksi –oksidasi telah berkurang dengan 1
atom C. Selain itu gugus aldehid tersebut dapat dioksidasi menjadi gugus alkohol,
membentuk senyawa alkohol asam lemak. Senyawa ini banyak terdapat dalam lilin
tumbuhan.Pada kasus syndrom Refsum, pasien yang mempunyai gangguan dalam
reaksi -oksidasi, tidak mampu mangoksidasi asam fitanat yang berasal dari
makanan tumbuhan. Asam fitanat mengandung gugus metil (-CH3) pada karbon-ß
yang dapat menghambat reaksi ß-oksidasi. Berikut adalah contoh reaksi -oksidasi
yang terjadi dalam biji kecambah beberapa tumbuhan.

Gambar 4 Reaksi -oksidasi asam lemak yang terjadi dalam biji kecambah
beberapa tumbuhan
Daftar Pustaka
Anonym. 2008. Β-fatty Acid Oxidation. http://www.biochem.arizona.edu. Diakses
tanggal 16 Pebruari 2015.

Iqbal, S.A; Y. Mido. 2005. Biochemistry. Discovery Publishing House: New Delhi.

Iswari, Retno Sri; Ari Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 2. Terjemahan Maggy


Thenawidjaja. Erlangga: Bogor.

Martoharsono, Soeharsono. 2006. Biokimia 2 Edisi 2. Gadjah Mada University Press:


Yogyakarta.

Ngili, Yohanis. 2009. Biokimia: Metabolisme dan Bioenergitika. Graha Ilmu:


Yogyakarta.

Suttie, John W. 1982. Introduction to Biochemistry. Second Edition. Holt-Saunders


International Editions: Japan.

Toha, Abdul Hamid A. 2005. Biokimia: Metabolisme Biomolekul. Alfabeta: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai