Katabolisme Lemak
OLEH:
Siti Lailatul Arifah 12030234021/KB 2012
Medya Indra Mukti 12030234205/KA 2012
Nur Laili Eka Fitri 12030234209/KB 2012
Kedua tahap oksidasi asam lemak mengakibatkan aliran atom hydrogen atau
electron yang bersangkutan melalui rantai transport electron pada mitokondria
menjadi oksigen. Yang berkaitan dengan aliran electron ini adalah fosforilasi
oksidatif ADP menjadi ATP. Jadi, energy yang dipindahkan pada kedua tahap
oksidasi asam lemak disimpan dalam bentuk ATP.
Gambar 1 Oksidasi asam lemak
(Sumber: R.Paselk, 1997)
2) Oksidasi asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh didegredasi dalam 3 tahapan oksidasi. Tahap pertama, ß-
oksidasi, dilakukan dalam siklus yang berkesinambungan dengan hasil akhir sebagai
acetyl-CoA. Tiap siklus terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu (1) dehidrogenasi 1, (2)
hidratasi, (3) dehidroenasi 2, dan (4) tiolasi.
a. Dehidrogenasi
Setelah ester asil lemak KoA jenuh masuk ke dalam matriks, ia akan mengalami
dehidrogenasi enzimatik pada atom karbon α dan β (atom karbon 2 dan 3) untuk
membentuk ikatan rangkap pada rantai karbon sehingga menghasilkan suatu
trans-∆2-enoil-KoA sebagai produk (∆2 menunjukkan letak ikatan ganda) dalam
tahap yang dikatalisa oleh dehidrogenase asil-KoA, yaitu enzim (yang
ditunjukkan oleh E) yang mengandung FAD sebagai gugus prostetik.
Asil lemak-S-KoA + E-FAD trans-∆2-enoil-S-KoA +E-FADH2
b. Hidrasi
Pada tahap kedua dari siklus oksidasi asam lemak, air ditambahkan pada ikatan
rangkap trans-∆2-enoil-KoA untuk membentuk L stereoisomer β-hidroksiasil-KoA
yang dikatalisis oleh enoil-KoA-hidratase yang telah diisolat dalam bentuk
Kristal.
trans-∆2-enoil-S-KoA + H2O L-3-hidroksiasil-S-KoA
c. Dehidrogenasi kedua
Pada tahap ketiga L-3-hidroksiasil-S-KoA didehidrogenasi untuk membentuk 3-
ketoasil-KoA dehodrogenase dan NAD+ bertindak sebagai penerima electron
spesifik
L-3-hidroksiasil-S-KoA + NAD+ 3-ketoasil-S-KoA + NADH + H+
d. Pemotongan / Tiolasi
Tahap terakhir dari siklus oksidasi asam lemak dikatalisis oleh asetil-KoA
asetiltransferase (tiolase) yang melangsungkan reaksi 3-ketoasil-KoA dengan
molekul dari KoA-SH bebas untuk membebaskan potongan 2 karbon karboksil
dari asam lemak asalnya sebagai asetil-KoA, dan produk sisanya yaitu ester KoA.
3-ketoasil-S-KoA + KoA-SH
asil lemak-S-KoA yang diperpendek + asetil-S-KoA.
H H
C C C KoA
Oleio-KoA O
H H
C C C KoA + 3 asetl - KoA
Linoleil KoA O
Asetil KoA
SKoA
O
Cis3-cis6 Dienoil
KoA
SKoA
O
Trans cis6 Dienoil
KoA
2 Asetil
KoA
SKoA
H OH
O
SKoA
H2O
2 Cis Enoil
KoA SKoA
(Toha, 2005)
Pada siklus selanjutnya untuk oksidasi asam lemak tak jenuh perlu
ditambahkan dengan satu enzim yang mengkatalisis oksidasi asam lemak tak jenuh
(mono-enoat).
Gambar 2 Oksidasi asam lemak tidak jenuh
(Sumber: R.Paselk, 1997)
4) Oksidasi asam lemak beratom C ganjil
Pada asam lemak dengan jumlah atom C ganjil, setelah pengambilan acetyl-
CoA (2C) sisanya adalah residu propionyl CoA (3C).Propionyl-CoA ini masuk ke
siklus Krebs lewat Succinyl-CoA (gambar 2.6). Dalam hal ini propionyl-
CoAdikarboksilasi menjadi D-metylmalonyl-CoA, kemudian diubah menjadi
Succinyl-CoA melalui intermediet L-metylmalonyl-CoA. Jumlah energi yang
dihasilkan dalam1 siklus krebs jika masuk lewat Succinyl-CoA hanya sebesar 6 ATP
Karena masuk siklus krebs lewat Succinyl-CoA maka degradasi asam lemakdengan
atom C ganjil lebih cepat dibandingkan dengan degradasi asam lemak dengan atom
C genap. Hal ini penting untuk memberikan konsumyi pada orang atau makhluk
hidup yang membutuhkan energi dengan cepat, misal orang Eskimo.- dan ω-
oksidasi Į–oksidasi adalah degradasi senyawa asam karboksilat dengan melepaskan 1
atom karbon pada ujung karboksilnya. Asam lemak yang bagian ujungnya
mempunyai cabang metil tidak bisa langsung didegradasi melalui mekanisme ß-
oksidasi, melainkan harus dioksidasi terlebih dahulu melalui mekanisme –oksidasi.
Dalam mekanisme –oksidasi, gugus karboksilat dilepaskan sebagai CO2 dan atom
karbon -dioksidasi oleh hidrogen peroksida menjadi gugus aldehida. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim peroksidase asam lemak, tidak membutuhkan CoA-SH dan
tidak menghasilkan ATP.Gugus aldehid yang terbentuk selanjutnya dioksidasi
dengan menggunakan NAD+ menjadi asam karboksilat. Dengan demikian asam
lemak yang dihasilkan dalam satu kali reaksi –oksidasi telah berkurang dengan 1
atom C. Selain itu gugus aldehid tersebut dapat dioksidasi menjadi gugus alkohol,
membentuk senyawa alkohol asam lemak. Senyawa ini banyak terdapat dalam lilin
tumbuhan.Pada kasus syndrom Refsum, pasien yang mempunyai gangguan dalam
reaksi -oksidasi, tidak mampu mangoksidasi asam fitanat yang berasal dari
makanan tumbuhan. Asam fitanat mengandung gugus metil (-CH3) pada karbon-ß
yang dapat menghambat reaksi ß-oksidasi. Berikut adalah contoh reaksi -oksidasi
yang terjadi dalam biji kecambah beberapa tumbuhan.
Gambar 4 Reaksi -oksidasi asam lemak yang terjadi dalam biji kecambah
beberapa tumbuhan
Daftar Pustaka
Anonym. 2008. Β-fatty Acid Oxidation. http://www.biochem.arizona.edu. Diakses
tanggal 16 Pebruari 2015.
Iqbal, S.A; Y. Mido. 2005. Biochemistry. Discovery Publishing House: New Delhi.
Iswari, Retno Sri; Ari Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu: Yogyakarta.