Anda di halaman 1dari 10

Skip to main content

1. LOG IN

2. SIGN UP
KAPAL POLE AND LINE

Sona Yudha Diliana

1
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Perikanan tangkap merupakan salah satu sektor bidang perikanan yangcukup menjanjikan. Indon
esia, dengan potensi sumber daya perairan yangmelimpah merupakan peluang yang sangat baik.
Banyak spesies ikan ekonomis penting yang berada di Indonesia, antara lain Tuna dan Cakalang.
Komoditi inisangat dilirik pasar, baik secara regional hingga internasional.Dalam upaya meman
faatkan potensi ikan pelagis tersebut, tentunyamembutuhkan sarana dan prasarana yang menunja
ng penangkapan tersebut.Penangkapan ikan pelagis besar tersebut biasanya menggunakan alat
Pole and line
atau yang disebut ”Huhate”
.Konstruksi alat tangkap ini sederhana, karena hanya menggunakan joranatau galah, tali pancing
dari polyethylen dan mata pancing yang tidak berkait balik. Mata pancing yang tidak berkait bali
k berfungsi agar ikan mudah lepas, halini menjadi keunikan tersendiri dalam penangkapan ikan.
Selain itu, untukmenangkap ikan pelagis tersebut membutuhkan umpan yang hidup untukmerang
sang ikan mendekati pancingan dan tertangkap. Adanya faktor mengenaiumpan yang harus digu
nakan adalah umpan hidup, maka penangkapan inimenjadi agak rumit. Hal ini terjadi karena um
pan yang hidup harus bisa disimpan,dibawa dalam keadaan ini dan kapal yang digunakan harus s
esuai dengan desainuntuk penyimpanan umpan hidup selain untuk menyimpan hasil tangkapan.T
ujuan terpenting dalam usaha penangkapan dengan alat tangkap
poleand line
di laut adalah adanya suatu hasil dari keberhasilan usaha penangkapanikan, yaitu nelayan yang
bersangkutan mampu menangkap ikan sebanyakmungkin sehingga hasilnya dapat menutupi sem
ua biaya yang dikeluarkan, jugamampu mendapat keuntungan berupa ikan tangkapan maupun ha
sil penjualan dariikan tangkapan tersebut. Realisasi di lapangan menunjukan bahwa usaha

2
penangkapan ikan dilaut merupakan usaha yang tingkat kegagalanya cukup tinggi
(high risk).
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya, sebagai berikut :a.

Apa yang dimaksud dengan


Pole and Line
? b.

Bagaimana bagian-bagian penyusun


Pole and Line
?c.

Bagaimana konstruksi
Pole and Line
?d.

Apa yang dimaksud dengan Kapal


Pole and Line
?e.
Bagaimana bagian-bagian penyusun
Pole and Line
?f.

Bagaimana konstruksi Kapal


Pole and Line
?
1.3 Tujuan
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan :a.

Untuk mengetahui deskripsi mengenai alat


Pole and Line.
b.

Untuk mengetahui apa-apa saja bagian penyusun


Pole and Line.
c.

Untuk menganalisis konstruksi alat


Pole and Line.
d.

Untuk mengetahui deskripsi mengenai Kapal


Pole and Line.
e.

Untuk mengetahui apa-apa saja bagian penyusun


Pole and Line.
f.
Untuk menganalisis konstruksi Kapal
Pole and Line.

3
BAB IIPEMBAHASAN2.1
Pole and Line
2.1.1 Deskripsi
Huhate (
pole and line
) merupakan salah satu jenis alat penangkap ikanyang dapat diklasifikasikan sebagai alat pancin
g yang biasanya khusus dipakaidalam penangkapan ikan cakalang (
Katsuwonus pelamis
). Alat tersebutdigunakan secara perorangan, sehingga salah satu faktor yang mempengaruhikebe
rhasilan penangkapan ikan adalah keterampilan individu awak kapal, danmasalah-
masalah lainnya, seperti tersedianya umpan hidup dan kepadatangerombolan ikan cakalang pada
daerah penangkapan ikan. Hasil tangkapan berupa ikan-ikan pelagis, terutama ikan cakalang (
Katsuwonus pelamis
)walaupun ada ikan tuna yang tertangkap.
Pole and line

disebut juga “pancinggandar” karena pancing ini menggunakan gandar


, walesan, joran atau tangkal(
rod or pole
). Jadi, semua pancing yang menggunakan gandar sebenarnya adalah
pole and line
. Pada pengoperasiannya, alat ini dilengkapi dengan umpan, baikumpan benar (
true bait
) dalam bentuk mati atau hidup maupun umpan tipuan(
imitasi
).
Pole and line
sebagai alat tangkap ikan permukaan (pelagis) yang hidup bergerombol perlu dipertahankan. Ha
l ini dikarenakan tertangkapnya ikandengan alat tangkap tersebut satu persatu sehingga alat tang
kap tersebuttermasuk selektif, dengan demikian sumber daya alam dapat terjaminkelestariannya
(Sriawan, 2002).Menurut Direkorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan(2009), berdasark
an Statistik Indonesia alat tangkap huhate termasuk dalamkelompok pancing. Alat ta
ngkap ini disebut juga pancing “gandar” karenamenggunakan gandar “walesan” atau “joran” ata
u tangkin.
Sedangkan berdasarkan FAO, penggolongan alat tangkap ikan menurut (Nedelec, 1996);dalam I
nternational Standart Statistical Classification On Fishing Gear

4
(ISSCFG) Pole and Line termasuk dalam kelompok alat tangkap pancing berjoran biasa.
2.1.2 Bagian
Pole and Line
a. Bahan
Pole
atau tangkai pancing dibuat dari bambu yang ruas-ruasnya banyaksehingga banyak buku-
buku yang memperkuatnya atau dibuat dari
fibre glass. Line
atau tali pancing yang dibuat dari
nylon multifilament
biasanya panjangnya2/3 dari pada panjang tangkai pancing.
Hookless
atau mata pancing terdiri daritimah pemberat, pembungkus, bulu ayam, dan mata pancing yang t
idak berkait balik (Monintja, 1968).Secara lebih detail akan dijelaskan tiap bagian seperti berikut
ini :1)

Joran/ Galah/ Tangkai PancingBagian ini terbuat dari bambu yang cukup tua dan mempunyai tin
gkatelastisitas yang baik. Yang umum digunakan adalah bambu yang berwarnakuning. Sebagai
mana telah banyak digunakan joran dari bahan sintesis seperti plastik atau
fibre glass
.2)

Tali pancingTali pancing yang digunakan terdiri dari dua bagian yaitu:a)
Tali kepala (tali sekunder), adalah tali yang berada dibagian paling atasyang langsung berhubung
an dengan tali utama dengan menggunakansimpul mata, terbuat dari bahan serat berupa nylon at
au dari bahantenggelam seperti kawat baja (
wire leader
). b)

Tali utama (
main line
), terbuat dari bahan serat berupa sintesis polyethylene atau dari polyamide berupa nylon dan pad
a ujungnya dibuatsimpul mata. Tali pengikat, adalah tali yang berhubungan langsung denganmat
a pancing, terbuat dari nylon dan pada bagian ujungnya yang berhubungan dengan tali utama dib
uat simpul utama.3)

Mata PancingMata pancing (


hook
) yang tidak berkait balik. Pada bagian atas mata pancing terdapat pemberat yang terbuat dari ba
han tenggelam, yaitu timah

5
berbentuk silinder dan dilapisi nikel sehingga berwarna mengkilap dan menarik perhatian ikan c
angkalang. Selain itu, pada sisi luar silinder terdapat cincinsebagai tempat mengikat tali sekunde
r. Di bagian mata pancing dilapisi denganguntingan tali rapia berwarna merah yang membungku
s rumbia-
rumbia talimerah yang juga berwarna sebagai umpan tiruan. Pemilihan warna merah inidisesuaik
an dengan warna ikan umpan yang juga berwarna merah sehinggamenyerupai ikan umpan.
b. Fungsi
Secara umum, fungsi alat ini adalah untuk memancing ikan. Namun,fungsi masing-
masing dari alat tangkap ini adalah sebagai berikut :1)

Joran/ Gandar Pancing berfungsi sebagai tangkai yang dipegang oleh pemancing dan untuk men
gikat tali sekunder.2)

Tali pancinga)
Tali Sekunder berfungsi sebagai pengikat dan penguat tali utama agar tidak putus jika mendapat
beban yang cukup berat. b)

Tali Utama berfungsi sebagai tali pengikat mata pancing yang panjangnyadisesuaikan dengan pa
njang joran.3)

Mata Pancing berfungsi sebagai alat untuk mengait ikan yang bersifat
„sementara‟ dengan rumbai
-rumbai yang berfungsi untuk menarik perhatianikan untuk terkait oleh pancing.
c. Dimensi
1)

Joran/Galah/Tangkai Pancinga)

Diameter :

Diameter Pangkal : 3-4 cm

Diameter Unjuk : 1-1,5 cm b)

Panjang : 2-3,5 m2)

Tali pancinga.

Tali Sekunder
m

Diameter : 1,2 mm
6

Panjang : 5-10 cm b.

Tali Utama

Diameter : 0,2-0,5 cm

Panjang : 1,5-2 m3)

Mata Pancinga)

Nomor mata pancing : 2,5-2,8 b)

Timah

Panjang : 2 cm

Diameter : 8 mm
2.1.3 Konstruksi
Monintja (1968) mengatakan bahwa pada prinsipnya alat tangkap
poleand line
terdiri dari tiga bagian yakni: tangkai pancing (
pole
), tali pancing (
line
)dan mata pancing (
hookless
).Sebagai penangkap ikan alat ini sangat sederhana desainnya, hanyaterdiri dari joran, tali, dan m
ata pancing. Tetapi sesungguhnya cukup komplekskarena dalam pengoperasiannya memerlukan
umpan hidup untuk merangsangkebiasaan menyambar mangsa pada ikan (Nedeelec, 1976).
Gambar 1. Sketsa Konstruksi Pole and Line
(Sumber: Google)

DOWNLOAD FILE

1. Find new research papers in:

2. Physics

3. Chemistry

4. Biology

5. Health Sciences
6. Ecology

7. Earth Sciences

8. Cognitive Science

9. Mathematics

10. Computer Science

Anda mungkin juga menyukai