Anda di halaman 1dari 3

Mengolah Bawang

Bawang goreng merupakan produk olahan yang cukup dikenal oleh masyarakat. Pengolahan
produk ini tidak sulit dan dapat dilakukan dengan biaya murah sebagai usaha kecil rumah tangga.

untuk mendapatkan olahan Bawang merah, maka diperlukan alat dan bahan sebagai berikut:

1. Bawang merah,
2. Tepung terigu,
3. Tapioka,
4. Minyak goreng,
5. Pisau dan telenan (alat ini digunakan untuk mengiris umbi bawang merah),
6. Baskom (alat ini digunakan untuk menampung hasil irisan),
7. Wajan (alat ini digunakan untuk menggoreng irisan bawang),
8. Tungku kayu atau kompor
9. Peniris (alat ini digunakan untuk meniriskan minyak irisan bawang yang baru selesai
digoreng. Untuk itu dapat digunakan tampah dan besek anyaman, atau wadah plastik
yang berlobang. Penirisan juga dapat menggunakan mesin peniris sentrifugal)
10. Botol kaca bermulut lebar dan penutup ulir atau kantung plastik yang digunakan untuk
mengemas bawang goreng.
11. Sealer listrik (alat ini digunakan untuk menutup kantong plastik)

Cara

Bawang dikupas, dan pangkal umbi dibuang, kemudian bawang dicuci sampai bersih.

1. Terigu dicampur dengan tapioka sampai rata. Tiap 150 gram tapioka dicampur dengan
175 gram terigu. Campuran ini disebut tepung campuran.
2. Bawang diiris membujur (tebal ± 2 mm), kemudian dimasukkan ke dalam baskom, dan
ditambah dengan tepung campuran. Baskom digoyang-goyang sampai bahan tercampur
rata. Setiap 1 kg irisan bawang dicampur dengan 65 gram tepung campuran. Hasil yang
diperoleh disebut irisan bawang bertepung.
3. Irisan bawang bertepung segera digoreng di dalam minyak panas (suhu 1700C) selama 10
menit sampai garing. Setelah itu bawang ditiriskan dan didinginkan.
4. Bawang goreng yang telah dingin dikemas di dalam kemasan tertutup rapat. Sebagai
kemasan dapat digunakan kantong plastik, atau botol kaca bermulut lebar dengan penutup
ulir.

Tepung

Tepung bawang merah merupakan produk olahan bawang merah yang memiliki kegunaan
konsumsi dan telah memasyarakat. Pembuatan tepung bawang merah perlu diperhatikan agar cita
rasa atau rasa bawangnya tidak hilang.

Secara umum tahapan pembuatan tepung bawang merah adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan irisan bawang merah. Bawang merah dikupas terlebih dahulu sebelum diiris.
Pengirisan dilakukan dengan menggunakan pisau tajam dengan tebal irisan bawang kira-
kira 3-6 mm.
2. Perendaman dalam Larutan Natrium Bisulfit. Proses perendaman dalam larutan Na-
bisulfit untuk mengawetkan dan menghambat perubahan warna karena reaksi
pencoklatan. Juga untuk mencegah kerusakan oleh serangga dan mikroorganisme pada
bahan pangan yang akan dikeringkan. Perendaman bawang merah ke dalam larutan
bisulfit sebelum pengeringan akan memberikan warna yang baik pada produk akhir tetapi
menyebabkan kerusakan pada flavor dan aroma. Penggunaan Natrium Bisulfit sebaiknya
seperlunya dan diupayakan dalam jumlah sedikit mungkin sebagai bahan tambahan.
3. Penambahan Tepung Maizena. Pati merupakan komponen terbesar dalam tepung
maizena. Adanya pati dalam proses pengeringan bawang akan melindungi flavor dan
rasa. Jumlah yang ditambahkan sekitar 5-15% dari berat bawang.
4. Pengeringan dengan oven. Pengeringan bawang merah dapat dilakukan dengan sistem
batch. Pengeringan dengan sistem batch dilakukan pada suhu 37,8-600C, selama 7-48 jam
dengan kandungan air akhir 3-5 %.
5. Penggilingan. Potongan-potongan bawang merah berbentuk irisan tipis telah mengalami
pengeringan sampai kadar air kurang dari 10%, diperkecil dengan menggiling menjadi
bentuk bubuk yang diinginkan. Pengecilan ukuran dilakukan dengan menggunakan
penggilingan yang dilengkapi dengan ayakan. Penggiling dioperasikan dengan kecepatan
tertentu dan ayakan yang digunakan mempunyai ukuran lubang minimum 100 mesh dan
maksimum 140 mesh. Kadar air akhir bubuk maksimum adalah 14 % (Ristek, 2014).

Pasta

Pasta bawang merah adalah bumbu pasta instan sebagai bumbu siap saji yang dibuat dalam
bentuk pasta. Terbuat dari berbagai campuran bumbu dan rempah, sesuai dengan kegunaan
bumbu tersebut. Misalnya bumbu gulai, bumbu rendang, bumbu semur dan sebagainya.

Bumbu-bumbu yang dibutuhkan untuk masing-masing kuliner tersebut sudah disatukan, dan
dibuat dalam bentuk pasta (Suriana, 2011). Pasta Bawang merah merupakan suatu kreasi dan
inovasi baru dari olahan bawang merah yang mempunyai komposisi gizi yang cukup lengkap
dibandingkan produk olahan bawang lainnya.

Pasta Bawang merah mengandung lemak, protein, karbohidrat, dan vitamin C. Tingkat keawetan
dan kepraktisan serta harga yang terjangkau menjadikan produk ini sangat kompetitif dengan
produk olahan bawang merah lainnya.

Pangsa pasar pasta bawang merah ini pun cukup luas, diantaranya adalah para ibu rumah tangga,
para juru masak, dan para pedagang masakan termasuk rumah makan dan hotel (Irawan, dkk.,
2014).

Cara pembuatan pasta bawang merah cukup sederhana, yakni dengan mengupas bawang merah
kemudian diblanching selama 5-10 menit, dan selanjutnya diblender. Pasta dapat dicampur
bumbu lainnya sesuai kebutuhan dan selera. Setelah itu pasta bawang merah dapat disimpan
dalam botol selai yang telah disterilkan.
Kerupuk

Kerupuk bawang merah dapat dibuat dengan mencampur tepung-tepungan yang ditambah
bawang yang dihaluskan dengan bumbu atau lumatan kemudian dikukus, lalu disayat-sayat tipis
atau dibentuk dengan alat kemudian dijemur agar mudah digoreng.

Anda mungkin juga menyukai