Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAUM PEREMPUAN

(IBU) DALAM MENGEDUKASI KESEHATAN KELUARGA


“Pentingnya peran Ibu dalam melakukan edukasi dan pencegahan serta
penanganan terhadap penyakit Diare di Kota Bengkulu khususnya di
wilayah Raden Fatah RT 16 Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar
Kota Bengkulu Melalui Program
Hidup Sehat cegah Diare ”

A. Latar Belakang
Diare masih merupakan salah satu penyebab tinggi morbilitas dan
mortalitas anak di indonesia. Salah satu faktor telah terindentifikasi
sebagai faktor resiko mempengaruhi terjadinya diare dan meningkatkan
risiko anak dirawat inap karena diare adalah kurang pengetahuan orangtua
khususnya adalah ibu dalam mencegah maupun merawat anak dengan
diare.
Diare pada umumnya termasuk penyakit yang dapat sembuh
dengan sendirinya (Subagyo & Santoso, 2011). Penanganan yang tepat,
akan menurunkan derajat keparahan penyakit sehingga aak tidak
memerlukan rawat inap. Pada kenyataannya angka rawat inap pasien
dengan diare akut masih cukup tinggi.
Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita mencret-
mencret, tinjanya encer, dapat bercampur darah dan lendir kadang disertai
muntah-muntah. Sehingga diare dapat menyebabkan cairan tubuh terkuras
keluar melalui tinja. Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan
tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi dan
anak-anak usia di bawah lima tahun. Dampak negatif penyakit diare pada
bayi dan anak-anak antara lain adalah menghambat proses tumbuh
kembang anak yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup anak.
Penyakit diare di masyarakat (Indonesia) lebih dikenal dengan istilah
"Muntaber". Penyakit ini mempunyai konotasi yang mengerikan serta
menimbulkan kecemasan dan kepanikan warga masyarakat karena bila
tidak segera diobati, dalam waktu singkat (± 48 jam) penderita akan

1
meninggal.Bayi dan balita yang masih menyusui dengan ASI eksklusif
umumnya jarang diare karena tidak terkontaminasi dari luar. Namun, susu
formula dan makanan pendamping ASI dapat terkontaminasi bakteri dan
virus (Anonim, 2005).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF, ada
sekitar dua miliar kasus penyakit diare di selururh dunia setiap tahun dan
1,9 juta anak anak dibawah umur 5 tahun meninggal karena diare setiap
tahun, sebagian besar dalam negara berkembang. Jumlah ini merupakan 18
% dari semua kematian balita di bawah usia lima tahun dan berarti bahwa
lebih dari 5000 balita yang meninggal setiap hari akibat penyakit diare.
Dari semua kematian balita akibat diare, 78 % terjadi di Afrika dan
wilayah Asia Tenggara (WHO, 2010)
Diare adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui air dan
makanan. Di kota Bengkulu penyakit diare dari tahun ke tahun masuk ke
dalam golongan 10 (sepuluh) penyakit terbanyak dan belum menunjukkan
kecenderungan menurun. Cakupan penanganan diare tahun 2016 mencapai
97,76 % terjadi peningkatan penanganan sebesar 2,96 % dibanding tahun
2015 yang mencapai 94,8 % dari jumlah target penemuan.
Menurut data Puskesmas di Basuki Rahmat Kota Bengkulu, jumlah
kejadian kasus diare pada tahun 2016 berdasarkan jenis kelamin berjumlah
832 orang (2,41 %) dengan jumlah kasus diare pada laki laki sebanyak
415 orang dan perempuan sebanyak 417 orang.
Luza, 2007 menyatakan bahwa penyakit diare merupakan salah
satu penyakit berbasis lingkungan, penyakit diare masih merupakan
masalah kesehatan terbesar di Indonesia karena masih buruknya kondisi
sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat. Selain itu diare juga merupakan salah satu
penyakit infeksi penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak balita
terutama yang berusia di bawah tiga tahun. (Chiller et al, 2006).

2
B. Pernyataan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, Salah satu peran ibu
di rumah adalah Memotivasi keluarga untuk senantiasa menjaga diri dari
segala hal yang membahayakan kesehatan. Karena Tingginya jumlah
kejadian kasus diare pada tahun 2016 berdasarkan jenis kelamin
berjumlah 832 orang (2,41 %) dengan jumlah kasus diare pada laki laki
sebanyak 415 orang dan perempuan sebanyak 417 orang. Serta masih
banyak orang tua yang menganggap diare adalah penyakit ringan dan
dapat diobati dengan mudah
Maka rumusan masalah dalam upaya Pemberdayaan Perempuan
“Pentingnya peran Ibu dalam melakukan edukasi dan pencegahan serta
penanganan terhadap penyakit Diare di Kota Bengkulu khususnya di RT
16 Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu” wadah
bagi para ibu untuk mengenal dan memahami lebih dalam tentang edukasi
dan pencegahan serta penanganan terhadap penyakit Diare. Pada program
ini juga dilaksanakan penyuluhan kesehatan.

C. Tujuan Program/Kegiatan
1. Tujuan Umum
a. Pengendalian penyakit Diare
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menemukan dan mengendalikan penyakit Diare di RT 16
Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu
b. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu pentingnya dalam
penanganan diare secara tepat.
c. Untuk melaksanakan penyuluhan tentang penyakit Diare di
masyarakat

D. Rencana Kegiatan
1. Identifikasi Masalah
Jumlah kejadian kasus diare di Basuki Rahmat Kota Bengkulu
pada tahun 2016 berdasarkan jenis kelamin adalah berjumlah 832

3
orang (2,41 %) dengan jumlah kasus diare pada laki laki sebanyak
415 orang dan perempuan sebanyak 417 orang.
Banyaknya keluhan dari ibu di daerah sana, tentang kurangnya
pengetahuan tentang pencegahan dan cara menangani penyakit diare.
Dengan adanya kegiatan pemberdayaan melalui edukasi dan
pencegahan serta penanganan diare pada ibu diharapkan angka
kesakitan pada penyakit diare RT19 Kecamatan selebar di Kota
Bengkulu dapat berkurang.

2. Perencanaan Dan Penyelesaian Masalah


a. Penyusunan Konsep
Ada beberapa srategi pemberdayaan masyarakat pada kaum
perempuan (Ibu) yang dipandang cukup efektif dan efesien untuk
diterapkan dalam pencegahan dan penanganan diare.
1) Pendataan Ibu Yang Ada Di Kelurahan Pagar Dewa
Kecamatan Selebar.
Pendataan dilakukan dengan mencatat semua Ibu 20-45
tahun yang didapatkan dari data sekunder di Ketua RT . Semua
Ibu diundang untuk datang dalam kegiatan “ Hidup Sehat
Cegah Diare”
2) Pembentukan Tim
Perawat, kader posyandu dan tokoh masyarakat
melakukan rapat pembentukan tim “Hidup Sehat Cegah
Diare”. Tim pengurus “Hidup Sehat Cegah Diare ” terdiri
atas kader Kesehatan dan beberapa Ibu desa yang dipilih.
Setelah tim selesai dibentuk, dibuatlah proposal program
“Hidup Sehat Cegah Diare” yang diajukan ke Kecamatan.
Setelah proposal disetujui, “Hidup Sehat Cegah Diare”dapat
didirikan di RT 196 Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan
Selebar Kota Bengkulu sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati oleh tim pengurus.

4
3) Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
a) Pelatihan untuk pengurus ‘Hidup Sehat Cegah Diare”
yang dilakukan setiap 2 bulan sekali.
b) Penyuluhan Diare dan kesehatan yang dilakukan setiap 1
bulan sekali
c) Konsultasi kriteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk
ibu yang dilakukan setiap seminggu sekali

b. Wacana
1) Peserta
Program “Hidup Sehat Cegah Diare” ini akan dilaksanakan di
Balai RT 16 Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota
Bengkulu.
2) Tempat
Balai RT 16 Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota
Bengkulu.
3) Waktu
25 Juni 2019 Pukul 09:00 WIB.
4) Materi
a) Program “Hidup Sehat Cegah Diare”
b) Memberikan edukasi atau pengetahuan bagaimana cara
melakukan tindakan penanganan diare pada angggota
keluarga dengan cara yang benar dan tepat.
c) Pelatihan cara mencuci tangan prosedural disertai moment
dalam mencuci tangan untuk pencegahan penyebaran
bakteri yang dapat juga memicu timbulnya diare.
d) Edukasi cara pengolahan air minum yang sehat untuk
dikonsumsi.
e) Cara pengolahan sampah yang baik supaya makanan tidak
tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain)
5) Metode, Media dan Alat Bantu
a) Metode : ceramah dan demonstrasi

5
b) Media : PPT presentation, leaflet konsep penyakit dan cara
penangan diare, leaflet cara mencuci tangan 6 langkah yang
baik dan benar.
c) Alat bantu: LCD, laptop, pengeras suara.

c. Pendampingan
Pedampingan merupakan strategi yang lazim dipakai dalam
program-program pemberdayaan masyarakat. Hal ini didasari atas
pemikiran bahwa masyarakat umum berada dalam kondisi
kurangnya pengetahuan, ekonomi dan politik yang lemah. Kondisi
tersebut sering menjadi kendala yang serius untuk dilaksanakan
program dan kegiatan pembangunan yang melibatkan masyarakat.
Melalui pendampingan diharapkan akan memberikan pengetahuan
dan kesadaran kepada masyarakat bahwa hidup sehat untuk
pencegahan diare dan cara untuk mengatasi diare itu penting
diketahui. Dengan demikian tugas utama pendamping adalah
menyelenggarakan dialog untuk menggali kebutuhan-kebutuhan
masyarakat, sumber potensi yang tersedia, mengidentifikasi
masalah yang dapat dipecahkan, dan mengorganisir masyarakat
unutk mengambil kpeutusan secara tepat.
Dengan demikian tenaga pendamping yang diperlukan adalah
tenaga yang bertindak sebagai tenaga yang terlatih baik
pengetahuan maupun keterampilan, tenaga ini direkrut dari dalam
maupun luar warga masyrakat setempat.
Pada prinsipnya strategi pendampingan pemberdayaan
masyarakat merupakan upaya untuk memberikan fasilitas kepada
masyarakat dalam bentuk tenaga pengembang yang mampu
medampingi masyarakat mengembangan potensi mandirinya dalam
mecegah maupun mengatasi suatu masalah.
1) Pemberian pembinaan kepada para tenaga atau tim
pendamping dilakukan secara periodik dan kontinu dalam
jangka waktu, hal ini untuk memberikan peluang bagi mereka

6
untuk berkoordinasi dan membahas bersama persoalan-
persoalan yang dihadapi dimasyrakat.
2) Pemberian tugas dan wewenang kepada para petugas
pendamping program “ Hidup Sehat Cegah Diare” untuk
melakukan pengkaderan atau pembinaan guna mempersiapkan
tenaga-tenaga pendamping mandiri yang berasal dari
komunitas masyrakat itu sendiri sehingga tugas pendamping
tetap dapat dilanjutkan jika masa penugasan mereka selesai.

3. Tahap Kegiatan
a. Penyadaran dan pelatihan
1) Memberikan edukasi atau pengetahuan bagaimana cara
melakukan tindakan penanganan diare pada angggota keluarga
dengan cara yang benar dan tepat.
2) Pelatihan cara mencuci tangan prosedural disertai moment
dalam mencuci tangan untuk pencegahan penyebaran bakteri
yang dapat juga memicu timbulnya diare.
3) Edukasi cara pengolahan air minum yang sehat untuk
dikonsumsi.
4) Cara pengolahan sampah yang baik supaya makanan tidak
tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain)
b. Pembinaan
1) Perawat memberikan pembinaan kepada tim pengurus “Hidup
Sehat Cegah Diare” untuk mengetahui dan memahami cara
mencapai keberhasilan Pencegahan terjadinya peningkatan
Diare di lingkungan RT 16 kelurahan Pagar Dewa Kecamatan
Selebar Kota Bengkulu
2) Perawat melakukan pembinaan kepada tim pengurus “Hidup
Sehat Cegah Diare” untuk mencegah terjadinya peningkatan
Diare dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.

7
Susunan Acara

No. Waktu Kegiatan Keterangan


1. 09:15 – Pembukaan Pembukaan, Do’a, Perkenalan
09:25
WIB
2. 09:25 – Pemberian Materi:
10:00 materi a. Memberikan edukasi atau pengetahuan bagaimana
WIB cara melakukan tindakan penanganan diare pada
angggota keluarga dengan cara yang benar dan
tepat.
b. Edukasi cara mencuci tangan prosedural untuk
pencegahan penyebaran bakteri yang dapat juga
memicu timbulnya diare.
c. Edukasi cara pengolahan air minum yang sehat
untuk dikonsumsi.
d. Cara pengolahan sampah yang baik supaya
makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa,
kutu, lipas, dan lain-lain)

3. 10:00 – Sesi Tanya


10:30 Jawab
WIB
4. 10:30 – Demonstrasi Materi:
11:40 a. moment dalam mencuci tangan prosedural
WIB b. pengolahan sampah yang baik supaya makanan
tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas
dan lain) pengolahan sampah organik yang akan di
olah menjadi pupuk dan sampah anorgnik yang
akan didaur ulang menjadi suatu kerajinan ibu
rumah tangga.

8
5. 11:40 – Penutup Penutupan, Do’a Penutup.
11:55
WIB

E. Outcomes dan Benefit yang diharapkan


1. Outcome
Outcome Dari Pemberdayaan Masyarakat Kaum Perempuan (Ibu)
Dalam Mengedukasi Kesehatan Keluarga “Pentingnya Peran Ibu
Dalam Melakukan Edukasi Dan Pencegahan Serta Penanganan
Terhadap Penyakit Diare Di Kota Bengkulu Khususnya Di Wilayah
Raden Fatah RT 16 Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota
Bengkulu Melalui Program Hidup Sehat Cegah Diare ” adalah;
a. Ibu dapat melakukan pencegahan dan penanganan diare bila ada
anggota keluarga yang terkena diare, sehingga diare tidak menjadi
lebih parah apabila sudah ditangani dengan baik dan benar
b. Terciptanya keluarga yang sehat dan terhindar dari diare agar
angka kesakitan diare menjadi menurun.
2. Benefit yang diharapkan
a. Dari kegiatan diatas diharapkan bahwa ibu dapat melakukan
penanganan dan pengajaran dalam tindakan penanganan diare bila
ada anggota keluarga yang terkena diare, sehingga diare tidak
menjadi lebih parah apabila sudah ditangani dengan baik dan benar
b. Diharapkan ibu mampu menerapkan cara mencuci tangan
prosedural kepada anggota keluarga lain sehingga penyebaran
bakteri lewat tangan dapat di minimalisir.
c. Diharapkan ibu mengethaui dan menerapkan pengolahan air
minum yang sehat untuk dikonsumsi.
d. Ibu dapat melakukan pengolahan sampah yang baik supaya
makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan
lain-lain) yang akan memicu terjadi diare, dan menjadi kegiatan
harian ibu rumah tangga yang akan mejadi pemasukan ekonomi
tambahan karena pengolahan (daur ulang sampah) yang dilakukan.

9
e. Diharapkan ibu mampu mengontrol kesehatan anggota keluarga
khususnya dalam pencegahan diare pada anggota keluarga.

F. Perkiraan Anggaran Biaya

No NamaKegiatan Nama Jumlah Harga per JumlahHarga


Barang Barang unit
1. Perijinan dan Print Proposal 2x Rp 6.000 Rp. 12.000
laporan kegiatan dan laporan
2. Pemaparan a. Print materi 25 lembar Rp. 250 Rp. 6.250
materi b. Print leaflet 50 buah RP. 3000 Rp. 150.000
c. Konsumsi 50 kotak Rp. 5000 Rp.250.000
(snack)
3. Demonstrasi Handsoap 50 Rp 10.000 Rp 50.000
Tissue 15 Rp 12.000 Rp 180.000
Tempat daur 10 buah RP. 20.000 Rp. 200.000
ulang sampah
organik
(Wadah yang
bertutup)
Gunting 25 buah Rp. 5000 Rp. 125.000
Lem 25 buah Rp. 5000 Rp. 125.000
Total Rp. 1. 098.250

10
DAFTAR PUSTAKA

Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. (2011). Situasi Diare di


Indonesia. Kementerian Kesehatan RI.

Profil Kesehatan Kota Bengkulu Tahun 2016. Pemenrintah Kota Bengkulu, Dinas
Kesehatan Kota Bengkulu, Jl. Basuki Rahmat (2017)

Departemen Kesehata (2009). Info DATIN Pusat Data dan Informasi


Kementerian Kesehatan RI. Jakarta : Kemenkes RI

Sabiston. 1992. Buku Ajar Medikal Bedah. Jakarta: EGC


Jurnal Implementasi Program Promosi Pencegahan Diare Pada Anak Berusia Di
Bawah Tiga Tahun (Studi Kasus Di Puskesmas Mangkurawang Kabupaten
Kutai Kartanegara). Masyuni. 2010. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Marsella, Felicia. 2015. Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Ibu-ibu di
Kecamatan Patrang Dalam Penanganan Diare Pada Balita. Fakultas
Farmasi Universitas Jember

11

Anda mungkin juga menyukai