Anda di halaman 1dari 7

Tugas Akhir M3

OLEH

NAMA : MEKI MOABI BABIS,S.Pd

NUPTK : 3846 7596 6120 0042

NO. PESERTA PPG : 19240122010227

BIDANG STUDI : 220-PJOK

SEKOLAH ASAL : SD NEGERI TOBATAN,AMABI


OEFETO, KAB.KUPANG-NTT

1. Dalam pembahasan keilmuan fisiologi olahraga, ergosistema atau system kerja


merupakan kumpulan sistema tubuh yang dikategorikan menjadi 3 bagian.3
Kategori tersebut memiliki kumpulan system tubuh yang berbeda dan fungsi yang
berbeda juga. Sebutkan ketiga pembagian tersebut!
Jawab:
1) Ergosistema 1 atau sistem kerja primer
Kategori pertama dari ergosistema adalah ergosistema 1 atau sistem kerja primer.
Ergosistema ini, memiliki 3 sistem tubuh yaitu sistem neurvorum (saraf), muscular
(otot) dan skeletal (tulang dan sendi).
Fungsi dasar dari ergosistema ini adalah sebagai penghantar rangsang, kontraksi otot
dan pergerakan sendi. Komponen kondisi fisik yang terkandung di dalamnya adalah
kelentukan, kekuatan dan koordinasi.
Pada saat kita mengawali sebuah gerakan, maka ergosistema inilah yang menjadi
motor utama sebagai penggerak dengan bantuan energi yang tersimpan yang sudah
tersimpan di dalam otot kita. Ergosistema 1 atau sistem kerja primer ini berkaitan
dengan jenis olahraga anaerobik, yang energinya tidak membutuhkan pemecahan dari
oksigen terlebih dahulu karena sudah siap pakai di dalam otot. Energi tersebut tidak
berlangsung lama dan cepat habis, sekitar 10 detik penggunaan energi anaerobik
berupa ATP-PC.
2) Ergosistema 2 atau sistem kerja sekunder
Supaya ergosistema 1 atau sistem kerja primer bisa berlangsung lama untuk
melakukan olahraga, maka didukung oleh ergorsistema 2 atau sistem kerja sekunder.
Ergosistema ini memiliki 3 sistem tubuh yang terlibat yaitu: sistem hemo-hidro-
limpatik (darah dan cairan getah bening), respirasi (pernapasan), dan kardiovaskuler
(jantung dan pembuluh darah).
Fungsi dasar dari ergosistema 2 ini adalah sebagai transport O2, CO2, Nutrisi, dan
kandungan zat lainnya yang dibutuhkan otot ketika melakukan olahraga. Komponen
kondisi fisik yang terlibat adalah daya tahan umum (endurance).
Setelah kita mengawali sebuah gerakan melalui ergosistema 1, maka ergosistema 2
menjadi sarana transportasi zat-zat yang dibutuhkan oleh otot yang sedang bekerja.
Sehingga proses pembentukan energi di dalam otot akan bisa terus berlangsung jika
kualitas ergosistema 2 sebagai alat transportasi bisa bekerja secara terus menerus.
Keberlangsungan sebuah olahraga atau latihan fisik ditentukan juga oleh ergosistema
2 ini karena berkaitan juga dengan kemampuan daya tahan (endurance). Selain itu,
ergosistema 2 juga berkaitan dengan jenis olahraga aerobik yang memiliki
karakteristik waktu melakukannya lama minimal 20 menit untuk menggunakan energi
dari pemecahan glikogen oleh oksigen.
Seperti contoh diawal artikel ini, analoginya seperti mesin motor atau mesin
smarthpone. Supaya mesin motor atau smartphone tersebut bisa bertahan lama untuk
bekerja maka dibutuhkan suplai energi terus menerus tanpa adanya sumbatan pada
saluran transportasi energinya. Begitu juga manusia, keberlangsungan tubuhnya untuk
berolahraga ditentukan oleh sistem transportasi zat-zat yang bagus untuk mensuplai
zat yang dibutuhkan dalam pembentukan energi.
3) Ergosistema 3 atau sistem kerja sekunder
Ergosistema yang terakhir ini, memiliki fungsi sebagai pemasok bahan baku (kecuali
O2) pembentukan energi dan pembuangan zat sampah sisa metabolisme energi.
Sistem tubuh yang terlibat di dalam ergosistema 3 ini adalah sistem digestivus
(pencernaan), sistem sensoris, sistem eksresi (pembuangan), sistem endoktrin, sistem
reproduksi.
Ketika kita berolahraga, maka tubuh membutuhkan pasokan bahan baku energi yang
berasal dari makanan yang kita konsumsi beberapa jam sebelum berolahraga yang
telah diproses menjadi nutrisi oleh sistem pencernaan. Sehingga faktor asupan
makanan juga menentukan tubuh kita bisa berolahraga dengan waktu lama atau tidak.
Keterkaitan antara ergosistema 1, 2 dan 3 atau sistem kerja primer, sekunder dan
tersier seperti halnya sebuah mekanisme yang berjalan secara runtut dan sistematis.
2. Apakah pengertian ilmu anatomi dan sebutkan pembagian ilmu anatomi!
Jawab:
 Pengertian Anatomi Tubuh Manusia
Anatomi è Ana = bagian, memisahkan, urai
Tomi = iris, potong
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan/ potongan tubuh baik secara
keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.

 Pembagian Ilmu Anatomi


a) Anatomi Regional
Mempelajari susuna tubuh berdasarkan pada daerah atau region
Missal : tungkai, dada, perut, dll
b) Anatomi sistematik
Mempelajari sisten jaringan dari masing-masing yang berbeda-beda, karena
tiap-tiap region mempunyai system jaringan yang berbeda-beda
Missal : jaringan tulang, otot, saraf, pembuluh darah, dll
Dipelajari dalam ilmu III (Osteologi, Mylogi, dlll)
c) Anatomi fisiologi
Mempelajari tentang kegunaan dan fungsi secara normal dari bagian-bagian
tubuh tersebut.
d) Anatomi makrokopik
Ilmu urai yang mempelajari struktur tubuh manusia yang dapat dilihat
denganmata telanjang.
e) Anatomi mikroskopik
Terbagi atas beberapa ilmu
Missal : Histologi, Sitologi, dll

3. Jelaskan bagaimana mekanisme gerak dapat terjadi!


Jawab:
Untuk memahami proses terjadinya gerak, langkah pertama harus yang diawali adalah
mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam suatu pergerakan.
 Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu pergerakan:
1. Reseptor. Yaitu sel yang menerima rangsangan, baik itu rangsangan berupa sentuhan,
suara, bebauan, rasa, maupun kenampakan. Dan reseptor yang dimaksud di sini
(reseptor manusia) adalah tidak lain yaitu alat indera (hidung, telinga, mata, kulit, dan
lidah). Secara khusus pada pembahasan nanti, yang akan berperan sebagai reseptor
secara hakikatnya adalah neuron sensorik, dimana neuron sensorik tersebar pada alat-
alat indera tadi pada ukuran sel.
2. Sistem saraf. Sistem saraf adalah seunit sistem yang bertugas mencerna informasi dari
reseptor untuk tindakan apa yang akan dilakukan. Entah itu berlari, duduk, atau
mungkin tidak melakukan gerakan apapun. Sistem saraf ada dua:

a) Saraf pusat.
Saraf pusat terdiri dari otak (pusat berpikir & yang terlibat pada gerak sadar)
dan sum-sum tulang belakang (saraf pusat yang bertanggung jawab atas gerak
reffleks).
b) Saraf tepi (saraf perifer).
Saraf tepi secara sederhana adalah saraf-saraf yang berada di tepian saraf pusat.
Saraf tepi yang berada di sekitar kepala (otak) dinamakan kranial, sedangkan
saraf tepi yang berada di sekitar sum-sum tulang belakang disebut spinal.
3. Efektor. Efektor adalah bagian tubuh yang melaksanakan respon terhadap rangsangan.
Contoh saat kita melihat harimau, kemudian setelah reseptor (mata) menyampaikan
informasinya kepada saraf pusat ada harimau, kaki kita tergerak untuk lari secepat
mungkin. Dalam contoh ini , efektornya adalah otot kaki kita.
4. Neuron. Secara sederhana adalah seperti pekerja. Keseluruhan proses gerak, mulai dari
diterimanya rangsangan oleh reseptor, lalu diteruskan ke saraf pusat, sampai kepada
efektor, pasti melibatkan hal ini. Neuron merupakan penghubung kesegalaan proses-
proses tersebut. Neuron ada 3 macam:
a) Neuron sensorik, yaitu sel-sel yang bertanggung jawab atas diterimanya suatu
rangsangan. Neuron ini tersebar keseluruh penjuru indera-indera tubuh.
Tugasnya adalah menerima rangsangan dan meneruskan rangsangan itu ke saraf
pusat atau ke neuron konektor.
b) Neuron motorik, yaitu sel yang bertanggung jawab atas respon dari suatu
rangsangan, atau lebih sederhananya lagi, bahwa neuron motorik adalah neuron
yang bertugas untuk menggerakkan efektor. Saat melihat harimau, neuron
sensorik di mata memberikan informasi pada saraf pusat di otak, kemudian
pusat saraf mengirimkan perintah untuk berlari pada otot kaki melalui neuron
motorik ini.
c) Neuron konektor, yaitu neuron yang bertugas sebagai jembatan atau
penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik pada gerak reffleks
(gerak yang tidak melibatkan saraf pusat). Secara sederhana, neuron konektor
adalah pengganti saraf pusat dan neuron ini bekerja hanya pada gerak reffleks.
Untuk gerak sadar, neuron ini tidak berfungsi, karena pada gerak sadar, pusat
saraf ikut terlibat, sehingga neuron konektor yang hakikatnya hanyalah
penggantinya tidak diperlukan.

 Terjadinya Gerak
Pada dasarnya, gerak ada 2 macam. Yaitu gerak sadar dan gerak tidak sadar.
Pertama, Gerak Sadar.
Gerak sadar adalah gerak yang secara sadar kita ingin lakukan. Seperti contoh: duduk,
berdiri, dan lain sebagainya. Saraf yang bertanggung jawab atas gerak ini adalah saraf
somatik (biasa juga disebut saraf sadar). Proses terjadinya gerak ini adalah:
1. Rangsangan diterima oleh reseptor, atau secara kompleknya diterima oleh
neuron sensorik.
2. Setelah rangsangan diterima oleh neuron sensorik, maka olehnya rangsangan
itu dikirimkan kepada saraf pusat dalam bentuk impuls saraf.
3. Oleh saraf pusat informasi itu diolah dan dicerna menghasilkan suatu
keputusan yaitu berupa respon yang akan dilakukan terhadap rangsangan itu.
Kemudian, hasil cerna itu dikirimkan kepada neuron motorik atau efektor.
4. Perintah dari saraf pusat diterima oleh neuron motorik, dan olehnya efektor
bekerja sesuai perintah.
Kedua, Gerak Reffleks.
Gerak refleks yaitu gerak yang secara spontan terjadi karena suatu rangsangan tanpa
perlu berpikir terlebih dahulu. Contoh gerak reffleks, adalah saat kaki kita tidak sengaja
menginjak bara api, maka secara spontan kaki kita akan segera terloncat. Proses
terjadinya gerak ini:
1. Rangsangan diterima oleh reseptor, atau secara kompleknya diterima oleh neuron
sensorik.
2. Setelah rangsangan diterima oleh neuron sensorik, maka olehnya rangsangan itu
dikirimkan langsung kepada saraf motorik dan efektor melalui neuron konektor
tanpa ikut campur saraf pusat.
3. Efektor bekerja secara spontan.
Pada konsepnya, gerak sadar dan gerak reffleks memiliki perbedaan yang cukup
sederhana.
Pada gerak sadar, setelah rangsangan diterima oleh reseptor atau neuron
sensorik, maka informasi rangsangan itu dikirimkan ke saraf pusat, baru kemudian
disalurkan ke neuron motorik dan efektor. Namun pada gerak reffleks, setelah
rangsangan diterima oleh reseptor atau neuron sensorik, maka informasi rangsangan itu
langsung dikirimkan ke neuron motorik dan efektor melalui neuron konetor tanpa ikut
campur saraf pusat. Sehingga pada gerak reffleks responnya sangat cepat, tidak
memerlukan proses berpikir dan menimbang -nimbang seperti halnya gerak sadar.
Sekarang coba renungkan, betapa maha besarnya Allah SWT, tuhan kita yang telah
mengatur gerak sadar dan reffleks secara terpisah. Andai saja mekanisme gerak reffleks
sama halnya dengan gerak sadar, maka akan banyak kaki-kaki manusia yang gosong
gara-gara terlalu lambat meloncatkan kaki saat tak sengaja menginjak bara api. Hal itu
terjadi karena pada gerak sadar melalui serangkaian proses berpikir terlebih dahulu.
Saat orang itu menginjak bara api, dia tak perlu berpikir terlebih dahulu.. ini kok panas
ya kaki saya, terus saya harus ngapain ya? Itu tak perlu. Karena secara spontan kaki
akan meloncat dengan sendirinya. Begitulah salah satu contoh dari sistem keamanan
tubuh kita yang dibangun oleh Allah SWT, tinggal bagaimana kita berhati-hati dan
merawatnya.
Dan salah satu cara agar kita dapat melakukan itu , adalah dengan kita belajar.

4. Jelaskan aplikasi gaya geser dalam olahraga Basket.


Jawab:
Aplikasi Gaya Geser dalam Olah Raga Basket

Gaya geser dapat dialikasikan ke dalam olah raga seperti olah raga bola basket.
Di dalam olah raga bola basket sangat diperlukan kecepatan gerak kaki dan tangan. Ketika
mendrible bola dan melempar bola pada teman diperlukan keseimbangan yang tepat agar
bola benar-benar tepat sampai di tangan teman. Kemungkinan dari pergerakan kaki yang
ideal adalah tergelincir karena sepatu pemain yang licin ketika bersentuhan dengan lantai.
Hal ini bisa diminimalisir dengan menerpakan gaya gesr pada olah raga basket,
diantaranya pemain dapat mengganti bahan sol spatu dengan sol karet yang tidak licin dan
sedikit diperlebar agar gaya geser yang dihasilkan dari gaya yang menekan permukaan
sepatu dengan gaya yang menekan permukaan lantai dapat diminamilir sehingga tidak
terjadi gaya geser yang cukup besar yang dapat menyebabkan pemain tergelincir.

5. Jelaskan aplikasi tumbukan dalam Olahraga Tenis Lapangan


Jawab:

TUMBUKAN

Aplikasi Tumbukan dalam Olah Raga Tenis Lapangan

Tumbukan terjadi pada olah raga tenis lapangan diantaranya adalah oleh raga
tenis lapangan. Arah gerak pukul bola pada tenis lapangan sangat tergantung dari sudut
penekanan yang dibentuk anatara tangan dan juga raket. Ketika pemain memukul bola
dengan raket maka yang terjadi adalah tumbukan antara raket dengan tenis yang
menghasilkan arah gerak pukulan. Sehingga ketika atlet menginginkan gerak pukulan
yang baik maka ia harus mengkoordinasikan tumbukan yang terjadi antara bola dengan
raket tenis lapangan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai