OLEH
a) Saraf pusat.
Saraf pusat terdiri dari otak (pusat berpikir & yang terlibat pada gerak sadar)
dan sum-sum tulang belakang (saraf pusat yang bertanggung jawab atas gerak
reffleks).
b) Saraf tepi (saraf perifer).
Saraf tepi secara sederhana adalah saraf-saraf yang berada di tepian saraf pusat.
Saraf tepi yang berada di sekitar kepala (otak) dinamakan kranial, sedangkan
saraf tepi yang berada di sekitar sum-sum tulang belakang disebut spinal.
3. Efektor. Efektor adalah bagian tubuh yang melaksanakan respon terhadap rangsangan.
Contoh saat kita melihat harimau, kemudian setelah reseptor (mata) menyampaikan
informasinya kepada saraf pusat ada harimau, kaki kita tergerak untuk lari secepat
mungkin. Dalam contoh ini , efektornya adalah otot kaki kita.
4. Neuron. Secara sederhana adalah seperti pekerja. Keseluruhan proses gerak, mulai dari
diterimanya rangsangan oleh reseptor, lalu diteruskan ke saraf pusat, sampai kepada
efektor, pasti melibatkan hal ini. Neuron merupakan penghubung kesegalaan proses-
proses tersebut. Neuron ada 3 macam:
a) Neuron sensorik, yaitu sel-sel yang bertanggung jawab atas diterimanya suatu
rangsangan. Neuron ini tersebar keseluruh penjuru indera-indera tubuh.
Tugasnya adalah menerima rangsangan dan meneruskan rangsangan itu ke saraf
pusat atau ke neuron konektor.
b) Neuron motorik, yaitu sel yang bertanggung jawab atas respon dari suatu
rangsangan, atau lebih sederhananya lagi, bahwa neuron motorik adalah neuron
yang bertugas untuk menggerakkan efektor. Saat melihat harimau, neuron
sensorik di mata memberikan informasi pada saraf pusat di otak, kemudian
pusat saraf mengirimkan perintah untuk berlari pada otot kaki melalui neuron
motorik ini.
c) Neuron konektor, yaitu neuron yang bertugas sebagai jembatan atau
penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik pada gerak reffleks
(gerak yang tidak melibatkan saraf pusat). Secara sederhana, neuron konektor
adalah pengganti saraf pusat dan neuron ini bekerja hanya pada gerak reffleks.
Untuk gerak sadar, neuron ini tidak berfungsi, karena pada gerak sadar, pusat
saraf ikut terlibat, sehingga neuron konektor yang hakikatnya hanyalah
penggantinya tidak diperlukan.
Terjadinya Gerak
Pada dasarnya, gerak ada 2 macam. Yaitu gerak sadar dan gerak tidak sadar.
Pertama, Gerak Sadar.
Gerak sadar adalah gerak yang secara sadar kita ingin lakukan. Seperti contoh: duduk,
berdiri, dan lain sebagainya. Saraf yang bertanggung jawab atas gerak ini adalah saraf
somatik (biasa juga disebut saraf sadar). Proses terjadinya gerak ini adalah:
1. Rangsangan diterima oleh reseptor, atau secara kompleknya diterima oleh
neuron sensorik.
2. Setelah rangsangan diterima oleh neuron sensorik, maka olehnya rangsangan
itu dikirimkan kepada saraf pusat dalam bentuk impuls saraf.
3. Oleh saraf pusat informasi itu diolah dan dicerna menghasilkan suatu
keputusan yaitu berupa respon yang akan dilakukan terhadap rangsangan itu.
Kemudian, hasil cerna itu dikirimkan kepada neuron motorik atau efektor.
4. Perintah dari saraf pusat diterima oleh neuron motorik, dan olehnya efektor
bekerja sesuai perintah.
Kedua, Gerak Reffleks.
Gerak refleks yaitu gerak yang secara spontan terjadi karena suatu rangsangan tanpa
perlu berpikir terlebih dahulu. Contoh gerak reffleks, adalah saat kaki kita tidak sengaja
menginjak bara api, maka secara spontan kaki kita akan segera terloncat. Proses
terjadinya gerak ini:
1. Rangsangan diterima oleh reseptor, atau secara kompleknya diterima oleh neuron
sensorik.
2. Setelah rangsangan diterima oleh neuron sensorik, maka olehnya rangsangan itu
dikirimkan langsung kepada saraf motorik dan efektor melalui neuron konektor
tanpa ikut campur saraf pusat.
3. Efektor bekerja secara spontan.
Pada konsepnya, gerak sadar dan gerak reffleks memiliki perbedaan yang cukup
sederhana.
Pada gerak sadar, setelah rangsangan diterima oleh reseptor atau neuron
sensorik, maka informasi rangsangan itu dikirimkan ke saraf pusat, baru kemudian
disalurkan ke neuron motorik dan efektor. Namun pada gerak reffleks, setelah
rangsangan diterima oleh reseptor atau neuron sensorik, maka informasi rangsangan itu
langsung dikirimkan ke neuron motorik dan efektor melalui neuron konetor tanpa ikut
campur saraf pusat. Sehingga pada gerak reffleks responnya sangat cepat, tidak
memerlukan proses berpikir dan menimbang -nimbang seperti halnya gerak sadar.
Sekarang coba renungkan, betapa maha besarnya Allah SWT, tuhan kita yang telah
mengatur gerak sadar dan reffleks secara terpisah. Andai saja mekanisme gerak reffleks
sama halnya dengan gerak sadar, maka akan banyak kaki-kaki manusia yang gosong
gara-gara terlalu lambat meloncatkan kaki saat tak sengaja menginjak bara api. Hal itu
terjadi karena pada gerak sadar melalui serangkaian proses berpikir terlebih dahulu.
Saat orang itu menginjak bara api, dia tak perlu berpikir terlebih dahulu.. ini kok panas
ya kaki saya, terus saya harus ngapain ya? Itu tak perlu. Karena secara spontan kaki
akan meloncat dengan sendirinya. Begitulah salah satu contoh dari sistem keamanan
tubuh kita yang dibangun oleh Allah SWT, tinggal bagaimana kita berhati-hati dan
merawatnya.
Dan salah satu cara agar kita dapat melakukan itu , adalah dengan kita belajar.
Gaya geser dapat dialikasikan ke dalam olah raga seperti olah raga bola basket.
Di dalam olah raga bola basket sangat diperlukan kecepatan gerak kaki dan tangan. Ketika
mendrible bola dan melempar bola pada teman diperlukan keseimbangan yang tepat agar
bola benar-benar tepat sampai di tangan teman. Kemungkinan dari pergerakan kaki yang
ideal adalah tergelincir karena sepatu pemain yang licin ketika bersentuhan dengan lantai.
Hal ini bisa diminimalisir dengan menerpakan gaya gesr pada olah raga basket,
diantaranya pemain dapat mengganti bahan sol spatu dengan sol karet yang tidak licin dan
sedikit diperlebar agar gaya geser yang dihasilkan dari gaya yang menekan permukaan
sepatu dengan gaya yang menekan permukaan lantai dapat diminamilir sehingga tidak
terjadi gaya geser yang cukup besar yang dapat menyebabkan pemain tergelincir.
TUMBUKAN
Tumbukan terjadi pada olah raga tenis lapangan diantaranya adalah oleh raga
tenis lapangan. Arah gerak pukul bola pada tenis lapangan sangat tergantung dari sudut
penekanan yang dibentuk anatara tangan dan juga raket. Ketika pemain memukul bola
dengan raket maka yang terjadi adalah tumbukan antara raket dengan tenis yang
menghasilkan arah gerak pukulan. Sehingga ketika atlet menginginkan gerak pukulan
yang baik maka ia harus mengkoordinasikan tumbukan yang terjadi antara bola dengan
raket tenis lapangan.
Terima Kasih