Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR MODUL 3

NAMA : SRI LESTARI


SD NEGERI SOMPOK
MAKALAH
PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN
DALAM INGATAN MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Allah SWT. Menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang paling
sempurna karena dikaruniai otak sebagai modalitas utama dalam proses berpikir. Otak
merupakan pusat ingatan dan pusat kendali perilaku manusia. Ini mengandung arti bahwa
setiap hal yang dilakukan manusia tentu melibatkan kerja otak, karena otak merupakan
tempat menerima, menyimpan, kemudian mengenali informasi yang ada. Di dalam otak
manusia tersimpan berbagai macam informasi sehingga bermacam-macam jenis ingatan
juga ada dalam ingatan manusia.
Otak manusia terdiri dari tiga bagian utama, yaitu otak besar, otak kecil, dan
batang otak. Otak besar manusia terdiri dari dari empat lobus (bagian) yang salah satunya
adalah lobus frontalis yang berfungsi untuk menyimpan ingatan atau memori baik dalam
jangka panjang ataupun jangka pendek. Semua informasi yang kita peroleh akan terekam
di dalam ingatan. Akan tetapi, tidak semua informasi tersebut dapat bertahan lama dalam
ingatan atau hilang karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.
De Porter dan Hernacki (Alfiatin: 2001) menjelaskan bahwa memori atau ingatan
adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Kegiatan seseorang
untuk memunculkan atau mengingat kembali suatu pengalaman atau pengetahuan yang
telah dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu psikologi disebut recall memory. Semakin
banyak informasi yang diperoleh seseorang, semakin sering terjadi hubungan antar
informasi yang satu dengan informasi yang lainnya. Setiap informasi yang telah dipelajari
akan meninggalkan jejak dalam otak manusia dan akan dikeluarkan oleh otak berupa
informasi terdahulu yang telah tersimpan. Hal ini terjadi ketika seseorang mengingat suatu
informasi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengorganisasian
informasi/pengetahaun dalam ingatan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia
?
2. Bagaimana penerapan pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam
pembelajaran ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Proses pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia.
2. Penerapan pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Memori Manusia
Menurut Dali Gulo, memori adalah fungsi mental yang kompleks untuk
mengingat kembali apa yang pernah dialami atau dipelajari (Sri Rumini, dkk: 1998)
Memori yang biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah
fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus dan merupakan storage
system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di
dalam otak manusia (Muhibbin Syah: 2004).
Menurut John McDarley, dkk, ingatan sebenarnya merupakan bagian dari
memori. Di bawah ini adalah gambar skema ingatan menurut Menurut John
McDarley, dkk (Sri Rumini, 1998).

A : Learning/learned (mencamkan)

A C B : Retaining/retention (menyimpan)
C : Remembering/reproduction

1. Learning/learned (mencamkan)
Adalah kemampuan jiwa untuk menerima kesan sehingga dapat
disimpan dan direproduksi
2. Retaining/retention (menyimpan)
Adalah kesan yang dicamkan tidak hilang melainkan tersimpan
didalam otak yang membekas disebut dengan “memory traces”.
Berikut ini jenis-jenis memory traces :
a. Tahan lama, bila kesan itu melekat dalam waktu lama dan
dapat direproduksi kembali.
b. Luas, bila dapat menyimpan atau menampung kesan yang
banyak dan dapat dipaparkan kembali.
c. Setia, bila kesan yang disimpan tetap baik tidak berubah bila
direproduksi.
d. Patuh, bila kesan yang tersimpan itu siap dan mudah
direproduksi.
3. Remembering/reproduction
Adalah kemampuan untuk menimbulkan kembali segala sesuatu
yang disimpan
Struktur sistem memori manusia terdiri atas tiga subsistem, yaitu sensory
register, short term memory, dan long term memory (Muhibbin Syah: 2004).
1. Sensory storage (memori sensoris/sensory register)
Adalah tempat pertama yang dilalui, yaitu organ-organ penerima
informasi yang terdiri dari panca indera manusia. Pada tahap ini
semua informasi akan diterima oleh panca indera. Karena
keterbatasan panca indera, maka tidak semua informasi yang
diterima dapat disimpan untuk diteruskan ke short term memory.
2. Short term memory
Adalah tempat penyimpanan sementara informasi yang telah
diterima oleh sensory storage. Informasi-informasi yang ada pada
short term memory tidak akan bisa bertahan lama.
3. Long term memory
Informasi yang telah sampai pada short term memory akan
diteruskan ke long term memory, tetapi hanya sebagian kecil saja
dari informasi yang diterima bisa sampai ke long term memory.
Informasi-informasi yang ada di long term memory inilah yang
nantinya akan dapat dimunculkan kembali sebagai suatu
pengetahuan.
Berikut ini merupakan bagan sistem memori hingga menjadi persepsi dan
pengetahuan.

Panca Otak Sensory


Informasi
Indera Lobus Frontalis Storage

Short Term Memory

Long Term Memory

Persepsi dan Pengetahuan


B. Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan dalam Ingatan Manusia dan
Penerapannya dalam Pembelajaran
Pengorganisasian atau pengolahan informasi merupakan proses
mempersepsi, mengorganisasi, serta mengingat sejumlah informasi dan
pengetahuan yang diterima individu dari lingkungan. Persepsi mengandung
pengertian proses diterimanya rangsang hingga timbulnya pengertian, persepsi
merupakan penafsiran stimulus yang telah ada didalam otak (Sri Rumini: 1998).
Pengorganisasian informasi dapat pula dikatakan sebagai proses bagaimana
respon individu terhadap informasi yang diberikan individu kepada lingkunganya.
Hal ini sejalan dengan teori belajar kognitif yang menjelaskan bahwa belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan
informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainya. Belajar merupakan aktivitas
yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Teori belajar yang relevan
dengan pengorganisasian informasi adalah teori pemrosesan informasi Gagne.
Menurut Gagne (Muhibbin Syah: 2004) model pemrosesan informasi
dalam proses pembelajaran terdiri dari delapan fase, yaitu :
1. Motivasi.
Motivasi merupakan fase awal memulai pembelajaran dengan adanya
dorongan untuk melakukan suatu tindakan dalam mencapai tujuan
tertentu.
2. Pemahaman
Pada fase ini, siswa menerima dan memahami informasi yang diperoleh
dari pembelajaran. Pemahaman didapat melalui perhatian.
3. Pemerolehan individu
Pemerolehan indivividu memberikan makna atau mempersepsikan segala
informasi yang ada pada diri siswa sehingga terjadi proses penyimpanan
dalam memori siswa.
4. Penahanan
Pada fase ini siswa menahan informasi yang sampai pada dirinya sehingga
terjadi proses penyimpanan dalam memori siswa.
5. Ingatan kembali, yaitu mengeluarkan kembali informasi yang telah
disimpan bila ada rangsangan.
6. Generalisasi.
Pada fase generalisasi siswa menggunakan hasil pembelajaran untuk
keperluan tertentu.
7. Perlakuan, yaitu perwujudan perubahan perilaku siswa sebagai hasil
pembelajaran.
8. Umpan balik
Pada fase umpan balik, siswa memperoleh feedback dari perilaku yang
telah dilakukan.
Adapun cara pengorganisasian informasi dalam Sri rumini, dkk: 1998 adalah :
1. Mnemonic, yaitu informasi-informasi diorganisir atau dihubung-hubungkan
dengan hal yang sudah dikenal hingga informasi yang kompleks mudah
diingat kembali. Metode mnemonic yang menghubung-hubungkan (link
method) yaitu menghubungkan informasi yang harus diingat antara yang
satu dengan yang lainya sehingga memiliki arti (walaupun kadang kala
kesannya agak lucu). Mnemonic ini lebih dikenal dengan pengorganisasian
informasi dengan istilah “jembatan keledai”.
2. Metode Loci, yaitu siswa diminta membayangkan sesuatu yang telah
dikenalnya. Misalnya membayangkan ruangan-ruangan yang ada di
rumahnya. Setelah membayangkan benda-benda yang ada, siswa
diharapkan dapat mengasosiasikan dengan informasi yang baru

C. Contoh Penerapan Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan dalam


Pembelajaran
1. Siswa diminta untuk membuat karangan, misalnya tentang pengalaman yang
menyenangkan atau pengalaman yang menyedihkan. Hal pertama yang akan
dilakukan siswa adalah mengingat atau membayangkan terlebih dahulu
pengalaman menyenangkan atau pengalaman menyedihkan yang
bagaimanakah yang pernah dialaminya kemudian siswa mengasosiakan
ingatan tersebut ke dalam sebuah karangan.
2. Menghafalkan warna-warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu menjadi “MeJiKuHiBiNiU”.
3. Pada materi satuan Panjang, stimulus awal satuan panjang ditangkap oleh
indra pendengaran dan penglihatan. Saat siswa dapat mengingat dengan
sesaat berarti sudah tersimpan dalam short term memory. Ketika dilakukan
pengulangan (recalling) secara terus menerus dengan jembatan keledai yang
berbunyi :

Kucing : km (kilo meter)


Hitam : hm (hekto meter)
Dalam : dam (deka meter)
Mobil : m (meter)
Desi : dm (desi meter)
Centil : cm (centi meter)
Mondar Mandir : mm (mili meter)

Adapun cara menggunakan jembatan keledai tersebut adalah dengan


mengingat huruf awalnya dan ditambahkan huruf “m” sesudahnya (m
berarti meter).

Dengan menghafalkan jembatan keledai tersebut, maka materi satuan


panjang akan disimpan di memori jangka panjang (long term memory) siswa.
BAB III
KESIMPULAN

Pengorganisasian informasi dimulai dari penangkapan panca indera terhadap


suatu informasi, kemudian diteruskan ke otak bagian lobus frontalis yang diterima
pertama kali oleh sensory storage. Tidak semua informasi yang diterima akan
diteruskan ke short term memory. Hal ini dikarenakan keterbatasan panca indera.
Informasi yang telah sampai pada short term memory akan diteruskan ke long term
memory. Informasi yang telah ada di long term memory dapat dimunculkan kembali
sebagai pengetahuan.
Selama ada rangsang dan stimulus, pengorganisasian informasi akan dilakukan
secara terus menerus. Pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia dapat dilakukan dengan mnemonic, yaitu menghubungkan sesuatu yang
sudah dikenal dan metode loci, yaitu membayangkan sesuatu yang sudah dikenal.
DAFTAR PUSTAKA

Alfiatin, T. 2001. Belajar Pengalaman untuk Meningkatkan Memori. Anima,


Indonesian Psychological Journal. Vol. 17. No. 1. 26 – 35.

Muhibbin Syah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sri Rumini, dkk. 1998. Psikologi Umum. Fakultas Ilmu Pendidikan Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai