Anda di halaman 1dari 9

BENTUK-BENTUK PELAYANAN PASTORAL

Bentuk-bentukpelayanan pastoral yang kita mau bicarakan dalam bab ini berdasarkan
atas suatu bentuk dasar yang sama, yaitu percakapan.Dalam bab ini kita secara khusus mau
memberikan perhatian pada percakapan pastoral, yaitu percakapan yang diadakan antara pastor
dan anggota jemaat yang ia gembalakan.

Kebanyakanpercakapan pastoral berlangsung dalam kunjungan rumah tangga.Kunjungan


rumah tangga ini dibedakan atas kunjungan rumah tangga pribadi dan kunjungan rumah tangga
bersama.Biasanyadilakukanolehpendeta.Persoalan-persoalandapatdibedakansecaramendalam.

Di luarnegerijumlahbentukpelayanan pastoral lebihbesardaripadajumlah yang


dikenalolehGereja-gerejakita di Indonesia. Salah satudiantaranyaadalahsurat.
Suratpadasatupihakmenciptakanjarakataudistansi.Tetapipada lain pihakiajustrumembuat orang-
orang yang bersangkutanmerasasalingberdekatan.

1. Percakapan
Di ataskita katakana, bahwabentuk-brntukdasardaripelayanan pastoral
ialahpercakapan.InisiatifdalampercakapaniniberadadalamtanganJemaatdananggota-
anggotanya.Dalamhal yang pertamakitamengingatakanberbagai-
bagaibentukdarikunjunganrumahtangga.

Contoh:

 Percakapandalamrangkamemperkenalkandiri, yang
terdiridariinformasidanpertukaranpengalaman.
 Percakapantematisdimanamempunyaisyarat-syaratnyasendiri. Contoh “baptisanulang”
sebagaitema yang diusulkanolehMajelisJemaatuntukdibicarakandengananggota-
anggotaJemaatdalamkunjunganRumahtangga. Gerejamenentangbaptisanulang.
 Percakapandalambentukdiskusi, yang didiskusikandisiniialahsoalcara, bukansoalprinsip.
Karenaituharusdiusahakandalamdiskusiitusupayapengikut-
pengikutnyatidakmenjadiemosionaldanbertengkar. Hal
inibukansajabergantungpadapemimpindiskusi, tetapijugapadapeserta-pesertanya,
yaitupadacaranyamerekamengemukakanpendapatmereka,
dalamhalinimengemukakanperkataan.
 Percakapan yang membantu, denganseorang pastor biasanyadianggapsebagaipercakapan
pastoral yang sebenarnya.

2. Percakapan pastoral
 Yang dimaksuddenganpercakapan pastoral ialahpercakapan yang diadakanoleh pastor
dengananggota-anggotajemaat.
PelayananituditugaskanolehgerjadanmelaluiGerejaolehKristussebagai Pastor
Agungkepadanya. Pastor
tidakmelakukannyadengannamasendiritetapiberdasarkankewibawaanYesusKristus.
Iamelakukannyasebagaiutusandanpelayanannya.
 Keduadalampercakapan pastoral anggotaJemaat, Sebagai partner percakapan pastor
harusditerimaataudiakseptasitanpasyarat. Penerimaanatauakseptasi yang
demikiantidakbegitumudahterutamakalauanggotaJemaatitu pastor.
 Ketigauntukdapatmengadakansuatupercakapan yang membantu, pastor
harusmenciptakanrelasi yang baikdengananggotajemaat.
Relasiitutidakotomatisterjadi. Iaharusdiciptakankhususnyaoleh pastor.
 Keempat di
sampingmengapsestasianggotajemaattanpasyaratdanmengadakanrelasipercakapan
yang baikdengandia
,memusatkanperhatianpadapersoalannyajugamerupakansalahsatusyarat yang
pentingdaripercakapan pastoral.
 Kelimasuatuhalpentinglain yang perludalampercakapan pastoral
ialahmengidentifikasikandirinyadengananggotaJemaatsebagai partner percakapannya.
Dalampelayanan pastoral sikapinijugadisebutsikapempatis,
sebagaiperbedaandengansikapdiagnostis.
a) Dalamsikapdiagnostis pastor mengadakandiagnosa.
b) Dalamsikapempatispastorberusahamengidentifikasikandiridengananggotajema
atdanberusahamerasakanapa yang
dirasakanolehjemaat.Empatiterutamaberartimendengarkan.
Yang dimaksuddenganmendengarkanialahbukanhanyamendengarkanapa yang
anggotaucapkandengan kata-kata tetapijugamendengarkanapa yang iatidakucapkandengan kata-
kata. Percakapan pastoral karenabanyakmemintawaktudanperhatianseringdisebutsuatu proses.
Prosesinibukan prosesmakanis.

3. KunjunganRumahTangga

KunjunganRumahTanggaadalahtradisiCalvinis, yang kitawarisidarigereja-gerejabarat yang


datangmemberitakaninjildisini.

KunjunganRumahTanggajugaadalahpertama-tama pelayananGerejawi.Penatua-
penatuadandiaken-diakenyanagmelakukanpelayananituadalahpejabat-pejabatgerejawi.

Gembalajugaharusmengetahuisituasianggota-anggotaJemaat, sukadanduka, persoalan,


danjugapergumulan ,merekaharusberusahamembantudalampersoalan-
persoalandanpergumulanmerekaitu.

Untuktugasitumerekaharusdibinadandiperlengkapidahuludenganpengetahuan-pengetahuan
yang merekabutuhkan: pengetahuan yang alkitabiah (=teologis), pengetahuantentangmanusia
(=psikologis), dan lain-lain.

Disampingsegigerejawinya,
kunjunganrumahtanggaterutamamempunyaisegimanusianya.Dalamkunjunganrumahtanggaan
ggota-anggotaMajelisJemaatbertemudengananggotaJemaatsebagaimanusia-
manusiabiasa.Anggota-anggota yang bertemudenganmerekadala “oikos” mereka yang
konkrit: dalamdunia, dimanamerekahdiupdanbekerja.
Sebagaimanusiabiasamerekabukansajabertemudalamkegembiraandanpengucapansyukur,
tetapijugadalamkesusahandanpergumulan.Itulahsebabnyabanyak orang yang
menilaikunjunganrumahtanggasebagaipelayanan yang
mempunyaiartipreventif.Karenaitubnyakjemaatterutama di
luarnegeriberusahamengkombinasikankunjunganrumahtanggapribadidankunjunganrumahtan
ggabersama.Selaindaripadaitudiusahakanjugaapa yang biasadisebut “malam-malamjemaat”.
Kunjunganrumahtanggaseperti yang kitasinggung di atassangatdiharapkanolehanggota-
anggotaJemaat.Dan gerejaadalahsatu-satunyainstansi, yang inisiatifnyasendiri yang
mengunjungianggota-anggotanya.

4. Tempat-tempatPenumpangan
Selainsatuproblema yang dihadapiolehbanyakJemaat di luarnegeriterutama yang
melayanidikota-kotabesarialahkemungkinanuntukmembantu (dalamarti: menampung)
anggota-anggotaJemaat yang beradadalamkesusahanselamsuatuwaktu yang singkat. Yang
jemaat-jemaatitubutuhkanialahtempat-tempatpenampungandengansuatusuasanapastoral
,dimana orang-orang yang
ditampungitumendapatkesempatanuntukbertukarpikirantentangbagaimanmerekasebagai
orang percayaharusmenghadapisituasimereka.
Orang yang sedangmengalamisuatukrisis yang akut,
sehinggadapatmembahayakanhidupmereka, kalaumerekatidakdibantu.
Dari contohdiatasnyata, bahwabanyaksekaliterdapatsituasidalamjemaat-jemaat,
dimanatidaktersediabantuan yang dibutuhkan.Padahaldalamsituasi-situasi yang
demikianJemaat-jemaatharusmemberikanbantuandanpelayanan (bnd Ibranin13:2).

5. Bentuk-bentuk lain
Selaindaripadabentuk-bentukpelayanan pastoral yang kitasebut di atas, masihlagibentuk-
bentuk lain yang banyakdigunakanolehGereja-gereja di Barat, yaitu:
a) Pelayanan pastoral denganSurat
b) Pelayanan pastoral denganTelepon.

SPIRITUAL DAN MAKNA HIDUP

Tugaspastoratialahantaralainmelayanimanusia yang
berusahauntukmemperolehmaknadalamhidupnya.Tetapipastoratmelakukanhalituberdasarkanima
nkristiani. DenganPErkataanlaindaridalamdiridanpekerjaanYesusKristus. Kita sebagai pastor
dapatmembantuanggota-anggotaJemaatuntuktetapberdiri di dalampercaya,
untuktetaphidupdaripengharapan, danuntukbergaulseorangdengan yang lain dalamkasih.
Demikianlahkitalihatdisini, pelayanan pastoral adalah “Injil in actu”.

Sebagai pastor kitabiasanyabertemudengananggota-anggotajemaat yang


beradadalamsituasi-situasi yang sulit.

Spiritualisdanmaknahidup, gerejadalampelayanan pastoral mempunyaiduajalan yang


harusdipertimbangkanyaitu:

1. OrientasipadaKitabSuci, yaitukitab yang membuatFirman Allah, atauseperti yang


dikatakanolehseparuh orang: Kitab yang berfungsisebagaisumberdaritradisikristiani,
dansampaisekarangkitagunakan.
2. Yang eratberhubungandenganjalan yang pertama,
ialahdoadanmeditasisebagaipergaulanmanusiadengan Allah. Pelayanan pastoral
adalahdoa”, kata Thurneysen. Jalaninibegituesensial, sehinggadoaseolah-
olahmeresapiseluruhtindakankita.
Kita sebelumnyatelahmendengar, bahwakebebasan yang
sebenarnyadarihidupkitasebagaihidupkristiani, ialahhidup yang
bersumberpadaanugerah ,artinyahidup yang terus-
menerusditatangolehpengucapansyukur. Dalampelayanan pastoral
hidupinidisebuthidup yang diampuni, hidup yang karenaanugerahditerimaoleh Allah.

1. Percakapan tidak sama dengan khotbah. Tetapi kedua-duanya erat berhubungan.


Khotbah bermuara dalam percakapan, sebab hanya dengan jalan itu injil, yang
khotbah beritakan, dapat secara konkrit diterapkan dalam hidup jemaat.
Percakapan tidak dapat menggantikan khotbah dan sebaliknya khotbah tidak
dapat menggantikan percakapan.Percakapan adalah lanjutan dari khotbah,
penerapan yang diteruskan dan yang diperluas oleh anggota-anggota jemaat
dalam hidup mereka.
2. Kedua pelayanan sakramen-sakramen , yang tidak dibicarakan sebelumnya .
3. Dari mulannya baptisan telah ditempatkan dlam rangka pelayanan pastoral. Hal
ini kita bisa lihat dalam banyak jemaat gereja di Indonesia, sekalipun
penyelenggaraannya tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan.
4. Tentang perayaan ekaris atau Perjamuan Malam kita disini terutama mengingat
akan perayaan dengan orang-orang sakit, terutama dengan oranr-orang yang
serius menderita.
5. Ketiga : Pengakuan dosa dan pemberitaan anugrah. Hal ini tidak pernah atau
kurang sekali disebut dalam dalam tulisan-tulisan tentang pelayana pastoral.
Mungkin karena pengakuan dosa dan pemberitaan anugerah tidak begitu lazim
dalam pelayanan pastoral dari Gereja-gereja Protestan . Mungkin juga dari
keberatan-keberatan yang dikemukakan oleh angota-anggota Gereja Katolik
Roma terhadap peraktik pelayanan ini dalam Gereja mereka.
6. Keempat : Penumpangan tangan ( =permohonan berkat). Seperti kita tahu, dalam
pelayan pastoral yang dijalanka oleh Gereja-gereja protestan penumpangan
tangan (= permohonan brkat) tidak mendapat tempat . Apa sebanya kita tidak tahu
dengan pasti. Mungkin juga karena orang merasa enggan untuk menggunakannya
dalam pelayanan pastoral.
7. 2. Penggunaan Kitab Suci
8. Kebiasaan, yang banyak dipakai oleh pastor-pastor di Indonesia ialah :
9. Mengakhiri suatu percakapan pastoral dengan pembacaan Kitab Suci. Kebiasaan
ini tidak salah! Tetapi kita harus , inagat bahwa nilai atau mutu alkitabiah dari
suatu percakapan pastoral ialah bukan pembacaan Alkitab( pada akhir dari suatu
percakapan), melainkan percakapan itu sendiri. Kalau kita dengan dan dari firman
bagaimanapun juga akan nyata efeknya dalam pergaulan kita dengan orang-
orang lain, kata seorang tokoh pelayan pastoral.
10. 3. Berdoa
11. Pergaulan dengan firman adalah salah satu syarat yang paling penting untuk
pelayanan pastoral, hal ini berlaku juga dalam doa. Seperti pendapat Thurneysen,
bahwa pelayan pastoral adalah doa.Doa memberikan kepada pelayanan, maupun
untuk peremuan dan percakapannya dengan orang-orang lain.
12. 4. Percaya
13. Dalam hal ini yang dibicarakan ialah percaya dalam arti : percaya kepada Tuhan,
dan apakah yang dimaksudkan dengan “percaya kepada Tuhan” ? Dalam
Katekismus Heidelberg Minggu VII jawabannya dirumuskan seperti berikut :”
Iman yang sejati bukan saja pengetahuan atau pengenalan yang pasti melainkan
juga kepercayaan yang kokoh,”. Jadi percaya artinya : mempercayakan diri kepad
Suara, yang untuk selama-lamanya memusnakan lingkaran setan dari hidup kita.
Percaya bukan milik, tetapi suatu pemberian ,
5 . Berharap

Kategori pengharapan adalah ciri yang paling penting untuk spiritualitas dari
pelayanan pastoral. Pastor yang banyak mempunyai pengalaman dibidang
pengembalaan , mengetahui hal ini. Dalam pelayanannya ia bertemu dengan orang-
orang yang putusasa, yang tidak mempunyai pengharapan dalam hidup mereka, yang
terombang-ambing seperti kapal yang kehilangan arah. Pengharapan sering
dihubungkan dengan kata” pembebasan “ Teologi pengharapan yang dipelopori
oleh Moltmann merupakan baris-depan dari berbagai-bagai bentuk dari teologi
pembebasan.

6. Mengasihi

Sesudah percaya dan berharap, kita sekarang dalam paragraph ini mau berkata-kata
tentang mengasihi. Tentang pengertian ini sering timbul salah faham, Mengasihi tidak
sama dengan “suka pada”. Suka pada berdasar atas selera dan perasaan. Kalau kita
katakan kalau kita suka pada sesuatu ( atau pada seseorang) , biasannya hal itu terjadi
karena sifat atau daya tarik dari benda ( atau dari orang) yang kita sukai itu.

Mengasihi lai daripada itu , motivasi untuk mengasihi berasal dari tatanan yang lain .
Ia tidak timbul adi manusia sendiri, tetapi dicurahkan oleh Roh Kudus dalam hati
orang yang mengasihi (bdn Roma 5:5),

7.Menderita
Pada waktu ini bnayak sekali tulisan yang diterbitkan tentang penderitaan . Orang
mau tahu hal-hal yang menyebabkannya, juga dari sudut kristiani. Usaha ini dari satu
pihak dapat kita fahami menderita tidak sesuai dengan kehendak Tuhan

8, Anugerah dan pengucapan syukur

Anugerah (Yunani “kharis” dan Latin “gartia” artinya pemberian. Hidup adalah
anugerah artinya hidup dari kasih Tuhan dalam Yesus Kristus , Tanpa Dia hidup kita
adalah hidup yang kosong, hidup yang tidak menpunyai arti. Pengertian anugerah
juga kita temui dalam” pemberian-pemberian anugerah” (karismata) yang dicurahkan
oleh Roh Kudus dalam hatimanusia, Jadi kita dapat katakana , bahwa dinamika
anugerah dan pengucapan syukur yang memberikan isi atau inti kepada hidup kita
sebagai hidup kristiani,

Kata atau istilah pertama ialah kata atau istilah pengampunan. Kata atau istilah
ini adalah jawaban atas kealahan atau dosa manusia. Pengampunan banyak
digunakan oleh jemaat dalam ibadahnya. Di situ dalam ibadah ia kedengaran
biasa, tetapi diluar ibadah dalam masyarakat ia menimbulkan ketegangan.

Hal itu menurut kitab-kitab Injil ( Markus 2: 1-12, Matius 9 : 1-9, Lukas 5 : 17: 17 – 26) dialami
oleh Yesus dalam pekerjaan-Nya , waktu ia berkata kepada seorang lumpuh yang dibawah
kepada-Nya ; “Dosamu telah diampuni”. Orang-orang ahli taurat bukan saja tidak percaya akan
hal itu, malahan mereka menganggabnya sebagai blashemi : penghujatan terhadap Tuhan. Disini
nyata salah satu segi dari Kerajaan Tuhan. Anuerah Kerajaan Tuhan ialah pengampunan.
Pengampunan dosa adalah peristiwa eskatologis dan dan menurut ajaran Yahudi pengampunan
dosa adalah hak Tuhan ( Keluaran 34:6, Yes.43:25 dl). Hanya Dia boleh mengampuni dosa ,
Yesus tidak menyangkal hal itu . Tapi kini adalah masa mesias. Kuasa dan hak Tuhan menjadi
kenyataan . Karya Tuhan terlaksana dalam Mesias dan dalam Mesias Tuhan bekarya. Dan
pengampunan adalah konkretisasi dari pendamaian.

Kata atau istilah yang kedua : yang biasa digunakan dalam pelayanan pastoral ialah kata atau
istilah penerimaan, Anugerah artinya , bahwa Tuhan tanpa syarat menerima manusia,”you are
accepted”, seperti yang dikatakan oleh Tillick,
Hidup dari anugerah juga selanjutnya juga berarti hidup dalam kebebasan, Orang-orang Kristen
terpanggil untuk hidup dalamkebebasan (bdn, Gal 5: 13), ,

Anda mungkin juga menyukai