Bentuk-Bentuk Pelayanan Pastoral
Bentuk-Bentuk Pelayanan Pastoral
Bentuk-bentukpelayanan pastoral yang kita mau bicarakan dalam bab ini berdasarkan
atas suatu bentuk dasar yang sama, yaitu percakapan.Dalam bab ini kita secara khusus mau
memberikan perhatian pada percakapan pastoral, yaitu percakapan yang diadakan antara pastor
dan anggota jemaat yang ia gembalakan.
1. Percakapan
Di ataskita katakana, bahwabentuk-brntukdasardaripelayanan pastoral
ialahpercakapan.InisiatifdalampercakapaniniberadadalamtanganJemaatdananggota-
anggotanya.Dalamhal yang pertamakitamengingatakanberbagai-
bagaibentukdarikunjunganrumahtangga.
Contoh:
Percakapandalamrangkamemperkenalkandiri, yang
terdiridariinformasidanpertukaranpengalaman.
Percakapantematisdimanamempunyaisyarat-syaratnyasendiri. Contoh “baptisanulang”
sebagaitema yang diusulkanolehMajelisJemaatuntukdibicarakandengananggota-
anggotaJemaatdalamkunjunganRumahtangga. Gerejamenentangbaptisanulang.
Percakapandalambentukdiskusi, yang didiskusikandisiniialahsoalcara, bukansoalprinsip.
Karenaituharusdiusahakandalamdiskusiitusupayapengikut-
pengikutnyatidakmenjadiemosionaldanbertengkar. Hal
inibukansajabergantungpadapemimpindiskusi, tetapijugapadapeserta-pesertanya,
yaitupadacaranyamerekamengemukakanpendapatmereka,
dalamhalinimengemukakanperkataan.
Percakapan yang membantu, denganseorang pastor biasanyadianggapsebagaipercakapan
pastoral yang sebenarnya.
2. Percakapan pastoral
Yang dimaksuddenganpercakapan pastoral ialahpercakapan yang diadakanoleh pastor
dengananggota-anggotajemaat.
PelayananituditugaskanolehgerjadanmelaluiGerejaolehKristussebagai Pastor
Agungkepadanya. Pastor
tidakmelakukannyadengannamasendiritetapiberdasarkankewibawaanYesusKristus.
Iamelakukannyasebagaiutusandanpelayanannya.
Keduadalampercakapan pastoral anggotaJemaat, Sebagai partner percakapan pastor
harusditerimaataudiakseptasitanpasyarat. Penerimaanatauakseptasi yang
demikiantidakbegitumudahterutamakalauanggotaJemaatitu pastor.
Ketigauntukdapatmengadakansuatupercakapan yang membantu, pastor
harusmenciptakanrelasi yang baikdengananggotajemaat.
Relasiitutidakotomatisterjadi. Iaharusdiciptakankhususnyaoleh pastor.
Keempat di
sampingmengapsestasianggotajemaattanpasyaratdanmengadakanrelasipercakapan
yang baikdengandia
,memusatkanperhatianpadapersoalannyajugamerupakansalahsatusyarat yang
pentingdaripercakapan pastoral.
Kelimasuatuhalpentinglain yang perludalampercakapan pastoral
ialahmengidentifikasikandirinyadengananggotaJemaatsebagai partner percakapannya.
Dalampelayanan pastoral sikapinijugadisebutsikapempatis,
sebagaiperbedaandengansikapdiagnostis.
a) Dalamsikapdiagnostis pastor mengadakandiagnosa.
b) Dalamsikapempatispastorberusahamengidentifikasikandiridengananggotajema
atdanberusahamerasakanapa yang
dirasakanolehjemaat.Empatiterutamaberartimendengarkan.
Yang dimaksuddenganmendengarkanialahbukanhanyamendengarkanapa yang
anggotaucapkandengan kata-kata tetapijugamendengarkanapa yang iatidakucapkandengan kata-
kata. Percakapan pastoral karenabanyakmemintawaktudanperhatianseringdisebutsuatu proses.
Prosesinibukan prosesmakanis.
3. KunjunganRumahTangga
KunjunganRumahTanggajugaadalahpertama-tama pelayananGerejawi.Penatua-
penatuadandiaken-diakenyanagmelakukanpelayananituadalahpejabat-pejabatgerejawi.
Untuktugasitumerekaharusdibinadandiperlengkapidahuludenganpengetahuan-pengetahuan
yang merekabutuhkan: pengetahuan yang alkitabiah (=teologis), pengetahuantentangmanusia
(=psikologis), dan lain-lain.
Disampingsegigerejawinya,
kunjunganrumahtanggaterutamamempunyaisegimanusianya.Dalamkunjunganrumahtanggaan
ggota-anggotaMajelisJemaatbertemudengananggotaJemaatsebagaimanusia-
manusiabiasa.Anggota-anggota yang bertemudenganmerekadala “oikos” mereka yang
konkrit: dalamdunia, dimanamerekahdiupdanbekerja.
Sebagaimanusiabiasamerekabukansajabertemudalamkegembiraandanpengucapansyukur,
tetapijugadalamkesusahandanpergumulan.Itulahsebabnyabanyak orang yang
menilaikunjunganrumahtanggasebagaipelayanan yang
mempunyaiartipreventif.Karenaitubnyakjemaatterutama di
luarnegeriberusahamengkombinasikankunjunganrumahtanggapribadidankunjunganrumahtan
ggabersama.Selaindaripadaitudiusahakanjugaapa yang biasadisebut “malam-malamjemaat”.
Kunjunganrumahtanggaseperti yang kitasinggung di atassangatdiharapkanolehanggota-
anggotaJemaat.Dan gerejaadalahsatu-satunyainstansi, yang inisiatifnyasendiri yang
mengunjungianggota-anggotanya.
4. Tempat-tempatPenumpangan
Selainsatuproblema yang dihadapiolehbanyakJemaat di luarnegeriterutama yang
melayanidikota-kotabesarialahkemungkinanuntukmembantu (dalamarti: menampung)
anggota-anggotaJemaat yang beradadalamkesusahanselamsuatuwaktu yang singkat. Yang
jemaat-jemaatitubutuhkanialahtempat-tempatpenampungandengansuatusuasanapastoral
,dimana orang-orang yang
ditampungitumendapatkesempatanuntukbertukarpikirantentangbagaimanmerekasebagai
orang percayaharusmenghadapisituasimereka.
Orang yang sedangmengalamisuatukrisis yang akut,
sehinggadapatmembahayakanhidupmereka, kalaumerekatidakdibantu.
Dari contohdiatasnyata, bahwabanyaksekaliterdapatsituasidalamjemaat-jemaat,
dimanatidaktersediabantuan yang dibutuhkan.Padahaldalamsituasi-situasi yang
demikianJemaat-jemaatharusmemberikanbantuandanpelayanan (bnd Ibranin13:2).
5. Bentuk-bentuk lain
Selaindaripadabentuk-bentukpelayanan pastoral yang kitasebut di atas, masihlagibentuk-
bentuk lain yang banyakdigunakanolehGereja-gereja di Barat, yaitu:
a) Pelayanan pastoral denganSurat
b) Pelayanan pastoral denganTelepon.
Tugaspastoratialahantaralainmelayanimanusia yang
berusahauntukmemperolehmaknadalamhidupnya.Tetapipastoratmelakukanhalituberdasarkanima
nkristiani. DenganPErkataanlaindaridalamdiridanpekerjaanYesusKristus. Kita sebagai pastor
dapatmembantuanggota-anggotaJemaatuntuktetapberdiri di dalampercaya,
untuktetaphidupdaripengharapan, danuntukbergaulseorangdengan yang lain dalamkasih.
Demikianlahkitalihatdisini, pelayanan pastoral adalah “Injil in actu”.
Kategori pengharapan adalah ciri yang paling penting untuk spiritualitas dari
pelayanan pastoral. Pastor yang banyak mempunyai pengalaman dibidang
pengembalaan , mengetahui hal ini. Dalam pelayanannya ia bertemu dengan orang-
orang yang putusasa, yang tidak mempunyai pengharapan dalam hidup mereka, yang
terombang-ambing seperti kapal yang kehilangan arah. Pengharapan sering
dihubungkan dengan kata” pembebasan “ Teologi pengharapan yang dipelopori
oleh Moltmann merupakan baris-depan dari berbagai-bagai bentuk dari teologi
pembebasan.
6. Mengasihi
Sesudah percaya dan berharap, kita sekarang dalam paragraph ini mau berkata-kata
tentang mengasihi. Tentang pengertian ini sering timbul salah faham, Mengasihi tidak
sama dengan “suka pada”. Suka pada berdasar atas selera dan perasaan. Kalau kita
katakan kalau kita suka pada sesuatu ( atau pada seseorang) , biasannya hal itu terjadi
karena sifat atau daya tarik dari benda ( atau dari orang) yang kita sukai itu.
Mengasihi lai daripada itu , motivasi untuk mengasihi berasal dari tatanan yang lain .
Ia tidak timbul adi manusia sendiri, tetapi dicurahkan oleh Roh Kudus dalam hati
orang yang mengasihi (bdn Roma 5:5),
7.Menderita
Pada waktu ini bnayak sekali tulisan yang diterbitkan tentang penderitaan . Orang
mau tahu hal-hal yang menyebabkannya, juga dari sudut kristiani. Usaha ini dari satu
pihak dapat kita fahami menderita tidak sesuai dengan kehendak Tuhan
Anugerah (Yunani “kharis” dan Latin “gartia” artinya pemberian. Hidup adalah
anugerah artinya hidup dari kasih Tuhan dalam Yesus Kristus , Tanpa Dia hidup kita
adalah hidup yang kosong, hidup yang tidak menpunyai arti. Pengertian anugerah
juga kita temui dalam” pemberian-pemberian anugerah” (karismata) yang dicurahkan
oleh Roh Kudus dalam hatimanusia, Jadi kita dapat katakana , bahwa dinamika
anugerah dan pengucapan syukur yang memberikan isi atau inti kepada hidup kita
sebagai hidup kristiani,
Kata atau istilah pertama ialah kata atau istilah pengampunan. Kata atau istilah
ini adalah jawaban atas kealahan atau dosa manusia. Pengampunan banyak
digunakan oleh jemaat dalam ibadahnya. Di situ dalam ibadah ia kedengaran
biasa, tetapi diluar ibadah dalam masyarakat ia menimbulkan ketegangan.
Hal itu menurut kitab-kitab Injil ( Markus 2: 1-12, Matius 9 : 1-9, Lukas 5 : 17: 17 – 26) dialami
oleh Yesus dalam pekerjaan-Nya , waktu ia berkata kepada seorang lumpuh yang dibawah
kepada-Nya ; “Dosamu telah diampuni”. Orang-orang ahli taurat bukan saja tidak percaya akan
hal itu, malahan mereka menganggabnya sebagai blashemi : penghujatan terhadap Tuhan. Disini
nyata salah satu segi dari Kerajaan Tuhan. Anuerah Kerajaan Tuhan ialah pengampunan.
Pengampunan dosa adalah peristiwa eskatologis dan dan menurut ajaran Yahudi pengampunan
dosa adalah hak Tuhan ( Keluaran 34:6, Yes.43:25 dl). Hanya Dia boleh mengampuni dosa ,
Yesus tidak menyangkal hal itu . Tapi kini adalah masa mesias. Kuasa dan hak Tuhan menjadi
kenyataan . Karya Tuhan terlaksana dalam Mesias dan dalam Mesias Tuhan bekarya. Dan
pengampunan adalah konkretisasi dari pendamaian.
Kata atau istilah yang kedua : yang biasa digunakan dalam pelayanan pastoral ialah kata atau
istilah penerimaan, Anugerah artinya , bahwa Tuhan tanpa syarat menerima manusia,”you are
accepted”, seperti yang dikatakan oleh Tillick,
Hidup dari anugerah juga selanjutnya juga berarti hidup dalam kebebasan, Orang-orang Kristen
terpanggil untuk hidup dalamkebebasan (bdn, Gal 5: 13), ,