Anda di halaman 1dari 4

ASE – Edisi Perdana Volume 1, Nomor 1, Mei 2005: 59 - 62

ASPEK GENDER DALAM PERTANIAN petani di Desa Rurukan telah menerapkan


KONSERVASI konservasi tanah, bahkan penerapan ini telah
DI DESA RURUKAN KECAMATAN meluas ke desa-desa tetangga.
TOMOHON TIMUR KOTA TOMOHON Penerapan konservasi tanah pada lahan
pertanian hortikultura telah meningkatkan
Welson M. Wangke kondisi sosial ekonomi petani karena
usahataninya lebih menguntungkan. Saat ini
banyak tenaga kerja dari luar desa yang
ABSTRACT menjadi pekerja di Desa Rurukan padahal
sebelum tahun 1987 orang Rurukan yang
This research aims to know the banyak mencari kerja di luar desa. Di samping
activities of man and woman or husband and itu telah terjadi peralihan usaha secara drastis,
wife in the relation of agricultural land yang dulunya terutama kegiatan pembuatan
conservation in Rurukan village at Tomohon gula merah (aren) kini telah beralih ke
District. The result show that production, usahatani hortikultura sayur-sayuran yang
reproduction and social activities mostly done lebih menguntungkan.
by husband and wife together. Gender Dalam kegiatan konservasi tanah pada
edurality is also shown in the decision making lahan pertanian di Desa Rurukan, tidak terlepas
activity that related to agricultural land dari dukungan para wanita tani. Youmil Agoes
conservation. Achir (1985) mengemukakan bahwa potensi
wanita sebagai salah satu unsur dalam
Keywords: gender, land conservation,
menunjang program pembangunan tidak dapat
Rurukan village
disangsikan lagi baik dilihat dari jumlah
maupun kualitasnya. Pengalaman di India,
kaum perempuan Chipko mampu
PENDAHULUAN
mempertahankan suatu kawasan hutan yang
berfungsi ekologis dari suatu kegiatan
Sebagian besar penduduk di Desa
eksploitasi (Shiva, 1997).
Rurukan Kecamatan Tomohon
Penelitian ini bertujuan untuk
bermatapencaharian sebagai petani hortikultura
mengetahui kegiatan pria dan wanita tani di
di lahan yang miring sampai curam. Dalam
Desa Rurukan baik dalam kegiatan produksi
Lambe (1977) dikemukakan bahwa kondisi
pertanian, kegiatan reproduksi, kegiatan sosial
tanah di wilayah Rurukan adalah topografi
dan pola pengambilan keputusan dalam rangka
berkisar antara 45 % - 75 % dan jenis tanah
konservasi tanah.
tergolong ordo andisol dengan solum tanah
tebal, drainase dan permeabilitas baik. Dengan
demikian cukup peka erosi. Kegiatan pertanian
pada lahan yang demikian berpotensi METODE PENELITIAN
terjadinya erosi sehingga berdampak pada
penurunan kualitas lahan dan peningkatan Metode Pengumpulan Data
sedimentasi di badan-badan air. Metode yang digunakan adalah studi
Dalam upaya mencegah erosi, sejak kasus. Data primer diperoleh melalui
tahun 1987 para petani mulai menerapkan wawancara dengan responden dalam
konservasi tanah dengan membuat teras yang melakukan pengamatan lapangan. Data
mengikuti kontur pada lahan pertaniannya. sekunder diperoleh dari Kantor Desa Rurukan.
Pada awalnya lahan yang dikonservasi relatif
sempit dan tiap tahunnya makin luas hingga Metode Pengambilan Contoh
pada tahun 2001 telah mencapai luas kurang
Pengamatan contoh responden dilakukan
lebih 150 ha. Ini berarti bahwa sebagian besar
secara acak sederhana dari keluarga-keluarga

59
Aspek Gender dalam Pertanian Konservasi di Desa Rurukan Kecamatan Tomohon Timur....(Welson M. Wangke)

petani yang ada di Desa Rurukan. Jumlah kutan hasil panen dari kebun ke rumah
responden yang diambil sebanyak 25 keluarga penduduk atau langsung ke pasar, pemasaran
petani. hasil pertanian.
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
Metode Analisis Data kegiatan pria atau suami yang menonjol dalam
proses produksi tanaman sayuran adalah
Data dianalisis secara deskriptif dengan
kegiatan pengolahan tanah, pengendalian hama
tabel-tabel.
dan penyakit tanaman, dan pengangkutan hasil
panen. Sedangkan kegiatan wanita atau isteri
yang menonjol adalah penyiangan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pemasaran hasil. Kegiatan yang dilakukan
bersama antara suami dan isteri terutama untuk
Dalam mengidentifikasi kegiatan pria
kegiatan panen dan penanaman sayuran.
dan wanita petani di Desa Rurukan, dikaji
Nampaknya kegiatan-kegiatan yang agak
menurut aspek produksi, reproduksi dan sosial.
berat dan membutuhkan tenaga fisik yang kuat
Hasil penelitian diuraikan sebagai berikut:
cenderung dilakukan oleh pria seperti
pengolahan tanah dan pengangkutan hasil,
1. Kegiatan Produksi
sedangkan wanita cenderung untuk pekerjaan
Dalam kegiatan produksi tanaman yang relatif ringan seperti penyiangan dan
hortikultura (sayur-sayuran) peran pria atau pemasaran hasil.
suami dan wanita atau isteri dapat dilihat pada
Tabel 1. Kegiatan produksi sayuran meliputi 2. Aspek Reproduksi
penyediaan sarana produksi seperti bibit,
Dilihat dari aspek reproduksi, peran pria
pupuk dan obat-obatan pertanian, pengolahan
(suami) dan wanita (isteri) dapat dilihat pada
tanah pertanian, penanaman, pemupukan baik
Tabel 2. Data pada Tabel 2 menunjukkan
dengan pupuk kandang maupun pupuk buatan,
bahwa dalam kegiatan rumah tangga terdapat
penyiangan tanaman dari gulma atau
kecenderungan pria atau suami melakukan
rerumputan yang tidak dikehendaki,
kegiatan berupa memperbaiki rumah, mencari
pengendalian hama dan penyakit baik secara
mekanis maupun kimiawi, panen, pengang-
Tabel 2. Peran Pria dan Wanita dalam
Kegiatan Rumah Tangga
Tabel 1. Peran Pria dan Wanita dalam
Usahatani Sayuran
Dilakukan oleh
Kegiatan Suami
Dilakukan oleh Suami Isteri
Rumah Tangga dan Isteri
Kegiatan Suami (%) (% (%)
Produksi/Usa- Suami Isteri dan Mengasuh/
hatani Sayuran Isteri mengurus anak - 44,00 56,00
(%) (%) (%) Memasak - 76,00 24,00
Penyediaan saprodi 48,00 20,00 32,00 Mencuci - 92,00 8,00
Pengolahan tanah 100,00 - - Pengambilan air 72,00 - 28,00
Penanaman 8,00 4,00 88,00 Mencari kayu -
Pemupukan 44,00 - 56,00 bakar 100,00 - -
Penyiangan - 80,00 20,00 Menata/ mengatur
Pengendalian hama rumah - 100,00 -
dan penyakit 84,00 - 16,00 Membeli alat
Panen - - 100,00 rumah tangga - 68,00 32,00
Pengangkutan hasil 100,00 - - Memperbaiki
Pemasaran hasil 16,00 84,00 20,00 rumah 100,00 - -

60
ASE – Edisi Perdana Volume 1, Nomor 1, Mei 2005: 59 - 62

kayu bakar dan mengambil air. Sedangkan 1) Menentukan lahan yang akan dikonservasi
wanita atau isteri cenderung pada kegiatan berarti menetapkan prioritas lahan yang
menata/mengatur rumah, mencuci, memasak. segera dikonservasi karena kadang-kadang
Kegiatan yang dilakukan bersama menonjol petani memiliki lebih dari satu partial
pada mengasuh/mengurus anak. lahan
2) Menentukan waktu pelaksanaan konservasi
3. Kegiatan Sosial tanah, hal ini erat kaitannya dengan iklim
dan ketersediaan dana.
Ditinjau dari aspek kegiatan sosial, peran
3) Menentukan penggunaan tenaga kerja
pria (suami) dan wanita (isteri) dapat dilihat
apakah tenaga kerja dari dalam keluarga
pada tabel berikut ini.
sendiri atau menggunakan tenaga kerja luar
keluarga.
Tabel 3. Peran Pria dan Wanita dalam
4) Menentukan teknik konservasi tanah yang
Kegiatan Sosial
akan diterapkan.
5) Mengikuti pertemuan kelompok tani
Dilakukan oleh
konservasi tanah atau mengikuti
Kegiatan Suami dan
Suami Isteri penyuluhan
Sosial Isteri
6) Memelihara lahan konservasi
(%) (%) (%)
Berdasarkan wawancara di lapangan
Kelompok tani 29,00 - 71,00
Keagamaan - - 100,00 diperoleh gambaran tentang pola pengambilan
Koperasi serba keputusan suami dan isteri dalam upaya
usaha 49,00 14,00 37,00 konservasi tanah di Desa Rurukan seperti
PKK - 100,00 - disajikan pada tabel berikut ini.
Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa
Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa pola pengambilan keputusan dalam konservasi
dalam kegiatan sosial cenderung dilakukan tanah cenderung dilakukan bersama antara pria
bersama suami dan isteri terutama untuk dan wanita. Kesetaraan antara pria dan wanita
kegiatan keagamaan dan kelompok tani. sangat menonjol dan suami agak dominan.
Dalam menentukan teknik konservasi
Pengambilan Keputusan dalam Konservasi nampaknya suami yang menonjol
Tanah dibandingkan dengan wanita atau isteri.
Dari hasil wawancara dapat dinyatakan
Keputusan yang diambil oleh petani
bahwa baik akses maupun kontrol terhadap
dalam rangka konservasi tanah adalah sebagai
sumberdaya fisik seperti tanah, alat-alat
berikut :

Tabel 4. Pengambilan Keputusan dalam Konservasi Tanah

Bersama-sama
Keputusan dalam hal Isteri sendiri Suami Suami
Isteri
menentukan (%) Setara (%) dominan sendiri
dominan (%)
(%)
Lahan dikonservasi - - 84,00 16,00 -
Waktu pelaksanaan - - 92,00 8,00 -
Penggunaan TK - 4,00 84,00 12,00 -
Teknik konservasi - - 40,00 32,00 28,00
Kehadiran pertemuan - - 80,00 12,00 8,00
Pemeliharaan lahan - - 72,00 38,00 -

61
Aspek Gender dalam Pertanian Konservasi di Desa Rurukan Kecamatan Tomohon Timur....(Welson M. Wangke)

produksi, rumah dan lainnya n ampaknya pria KESIMPULAN


dan wanita memiliki peluang yang sama untuk
menggunakan sumberdaya tersebut sekaligus Berdasarkan uraian sebelumnya dapat
memiliki kontrol atau penguasaan terhadap disimpulkan bahwa dalam kegiatan produksi
sumberdaya tersebut. Demikian juga dalam hal sebagian besar dilakukan bersama oleh suami
akses terhadap informasi dan pendidikan baik dan isteri. Ada kecenderungan jenis pekerjaan
pria maupun wanita relatif setara. Namun yang memerlukan tenaga atau fisik yang kuat
untuk menjadi pemimpin di desa masih dilaksanakan oleh pria/suami. Demikian juga
didominasi oleh kaum pria misalnya menjadi dalam aspek reproduksi dan kegiatan sosial.
kepala desa, sekretaris desa dan kepala dusun. Pengambilan keputusan dalam
Dari uraian di atas nampaknya terdapat konservasi tanah menunjukkan kesetaraan
keseimbangan antara pria dan wanita baik antara pria dan wanita.
dalam hak maupun penguasaan terhadap
berbagai aspek kehidupan. Di daerah ini
kurang menonjol masalah atau kesenjangan DAFTAR PUSTAKA
gender. Hal ini sangat dipengaruhi oleh aspek
sosiokultural dan tingkat pendidikan Adam, L. 1976. Adat Istiadat Suku Bangsa
masyarakat. Masyarakat Desa Rurukan sebagai Minahasa. Bhatara. Jakarta.
bagian dari etnis Minahasa yang tergolong
Lambe, L. 1977. Kajian Hubungan Land Form
dinamis dan bersifat terbuka tidak memiliki
Pegunungan Volkan dan Tanah di
sistem stratifikasi yang jelas. Di sini pria dan
Sekitar Desa Rurukan Bagian Utara
wanita tidak memiliki status yang jauh
DAS Tondano. Fakultas Pertanian
berbeda. Ada suatu pandangan dalam
Unsrat Manado.
masyarakat yang menyatakan bahwa manusia
itu dilahirkan sama. Selain itu daerah ini tidak Shiva, V. 1997. Pembebasan dan
mengenal sistem kerajaan pada jaman dahulu Pembangunan, Perempuan, ekologi
sehingga cenderung bersifat demokratis. dan Perjuangan Hidup di India,
Tingkat pendidikan yang maju juga Yayasan Obor Indonesia &
sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat di KONPHALINDO. Jakarta.
mana akan menuntut hak-haknya. Di Desa
Yaumil Agoes Achir. 1985. Wanita dan Karya
Rurukan telah tersedia fasilitas pendidikan
dalam Utami Mumandar (Ed).
sampai tingkat SLTP dan untuk pendidikan
Emansipasi dan Peran Gender
lanjut terdapat di Kota Tomohon.
Wanita Indonesia. UI Press. Jakarta.
Wismer, S. 2000. Materi Lokakarya Jender dan
Lingkungan. UCE-CEPI.

62

Anda mungkin juga menyukai