Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Permasalahan
Skenario 2:
Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke poliklinik kulit dengan keluhan bintik-
bintik merah pada wajah, dagu dan dahi sejak 1 bulan yang lalu. Tidak terdapat gatal,
riwayat keluarga dengan keluhan yang sama positif (+), yaitu kakaknya. Pada
pemeriksaan dermatologis didapatkan komedo, papul dan nodus.
Step 1
Identifikasi kata sukar:
1. Papul: benjolan bermassa kurang dari 0,5 cm.
2. Nodus: penonjolan diatas permukaan kulit lebih dari 0,5 cm.
3. Komedo: massa bentukan dari penumpukan sekret kelenjar sebasea pada folikel
rambut.
Identifikasi katag atau kalimat kunci:
1. Seorang perempuan berusia 19 tahun dengan keluhan bintik-bintik merah pada
wajah, dagu dan kulit.
2. Keluhan sejak 1 bulan yang lalu.
3. Tifak terdapat gatal, keluarga dengan keluhan yang sama positif (+) yaitu kakaknya.
4. Pada pemeriksaan dermatologis din dapatkan komedo, papul dan nodus.
Step 2
Identifikasi masalah:
1. Apakah ada hubungan riwayat keluarga yang positif dengan keluhan?
2. Mengapa keluhan hanya pada daerah wajah, dagu dan dahi?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keluhan?
4. Apakah ada hubungan antara usia dan keluhan?
5. Diagnosis banding dan diagnosis pasti terkait keluhan?
6. Patogenesis dari keluhan?
7. Terapi apa saja yang cocok dengan keluhan yang dialami?
8. Bagaimana alur penegakan diagnosisnya?
9. Bagaimana upaya preventif?

B. Pemecahan Masalah
Step 3
Hipotesis sementara:
1. Tidak berpengaruh. Karena keluhan dapat terjadi jika pasien tersebut banyak
melakukan hal yang menjadi faktor pencetus timbulnya keluhan
Berpengaruh. Karena ibu atau ayah dengan kulit kering atau berminyak, anaknya
juga bisa punya kulit yang sama dengan orang tuanya tersebut.
2. Pada daerah wajah, banyak terdapat kelenjar sebasea. Sehingga memungkinkan
terjadinya penumpukan kelenjar sebasea yang banyak pada daerah tersebut. Selain
itu, daerah wajah merupakan daerah yang langsung terpapar dengan daerah luar,
seperti sinar UV, debu, patogen dan lain-lain. Paparang langsung tersebut
merupakan faktor eksternal yang memicu terjadinya penymbatan pada pori-pori
wajah, hingga dapat menyebabkan inflamasi yang berujung pada keluhan yang
dirasa pasien. Debris kulit yang tidak terangkat juga dapat menyumbat pori-pori
wajah.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi:
a. Hormonal: pada saat pubertas, kadar estrogen meningkat. Estrogen tersebut
berfungsi dalam mendistribusikan lemak ke seluruh permukaan kulit, sehingga
biasanya kulit perempuan tampak lebih glowy.
b. Patogen.
c. Debris kulit.
d. Lingkungan (kosemtik dan sinar UV).
e. Usia.
f. Kebiasaan (higenitas).
4. Pada usia perempuan tersebut, dimana ia berada pada usia pubertas. Di masa
pubertas, perubahan hormonalnya semakin meningkat. Hal inilah yang dapat
memicu keluhan yang dialami.
5. Diagnosis banding:
a. Erupsi acne formis: terjadi pada daerah tubuh yang memiliki kelenjar sebasea.
Terbagi menjadi akut dan subakut.
b. Rosasea: predileksi daerah sentral wajah dan kemerahan kulit.
c. Foliculutis: peradangan folikel rambut disertai kemerahan.
d. Acne vulgaris: terjadi pada kelenjar sebasea akibat penumpukan sebum.
Bersifat self limited, terdapat nyeri dan gatal.
e. Dermatitis kontak alergi: akibat pemakaian barang pada wajah yang
menyebabkan alergi
6. Perempuan usia 19 tahun, berada pada usia pubertas dimana terjadi peningkatan
hormonal. Salah satu akibatnya yaitu terjadi proliferasi sel sebasea dan keratinosist
berdiferensiasi. Hal ini menyebabkan produksi sekret kelenjar sebasea (sebum)
meningkat, sehingga terjadi akumulasi sebum yang membuat folikel membesar.
Ketika sruptur folikel, maka keluarnya sebum dapat menyebabkan mikrokomedo,
komedo dan jerawat.
7. Nonmedikamentosa:
a. Cuci muka minimal 2 kali sehari
b. Hapus make-up secara tuntas dan bersih
c. Hindari faktor pencetus
d. Ekstraksi komedo

Medikamentosa:

a. Kortikosteroid topikal
b. Retinoid topikal
8. Alur penegakan diagnosi
Anamnesis:
a. Identitas pasien
b. Riwayat penyakit
c. Riwayat keluarga
d. Riwayat pengobatan
e. Riwayat kosmetik: jika dicurigai faktor pencetusnya
f. Riwayat alegi
g. Riwayat kebiasaan
h. Keluhan penyerta

Pemeriksaan fisik:

a. Inspeksi: daerah wajah, dagu dan dahi. Lihat warna, luar dan ukuran keluhan,
apakah terdapat tanda-tanda inflamasi atau tidak.
b. Efloresensi: papul, nodus
c. Kualitas kulit: gampang berminyak

Pemeriksaan penunjang:
a. Mikroorganisme penyebab: histopatologi
b. Patch test
9. Upaya preventif
a. Hindari faktor pencetus.
b. Higenitas kulit (cuci wajah minimal 2 kali sehari)
c. Hindari pemakaian make-up bersama
d. Hindari penyebab alergi

Step 4

Klarifikasi masalah: -

Mind mapping:

Step 5
Learning objective:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme terjadinya keluhan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dan faktor resiko.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis banding dan penjelasannya.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang terkait skenario.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tatalaksana nonmedikamentosa dan
medikamentosa.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan upaya preventif terkait skenaio.
7. Mahasiswa mampu mejelaskan edukasi terkait skenario.

Anda mungkin juga menyukai