PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus ke dunia luar. Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18 jam,
Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Secara
fisiologis nyeri terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya membuka
servik dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Nyeri pada persalinan kala I
merupakan proses fisiologis yang disebabkan oleh proses dilatasi servik, hipoksia otot
uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan peregangan segmen bawah rahim dan
nyeri persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase aktif dan fase laten, pada
fase aktif terjadi pembukaan sampai 3cm. Pada primigravida kala 1 persalinan bisa
mempengaruhi respon ibu terhadap nyeri. Bagi ibu primigravida belum mempunyai
melahirkan akan merasa stres atau takut dalam menghadapi persalinan. Intensitas
nyeri persalinan pada primigravida sering kali lebih berat daripada nyeri persalinan
effacement biasanya terjadi lebih dahulu daripada dilatasi serviks. Proses ini
hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat
usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akan merangsang peningkatan katekolamin
yang dapat menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi
inersia uteri yang dapat berakibat kematian ibu saat melahirkan (Walyani, 2015).
dengan skala nyeri 9 sedangkan 2 orang ibu primigravida yang mengalami persalinan
2 responden meminta untuk dilakukan operasi caecaria, karena nyeri yang dirasakan
Persalinan yang disertai rasa nyeri belum mendapat perhatian khusus, padahal
yang mampu dapat mengadaptasikan rasa nyeri pada proses persalinan. Dengan
menggunakan terap-terapi tersebut diharapkan ibu dan bayi dapat lahir dengan
selamat. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mempelajari lebih lanjut
B. Rumusan Masalah
Nyeri persalinan merupakan suatu proses proses fisiologi. Secara fisiologi
nyeri persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase aktif dan fase laten, pada
fase aktif terjadi pembukaan sampai 3cm. Pada primipara terjadi nyeri persalinan
yang lebih lama dibandingkan dengan multipara dan intensitas nyeri persalinan pun
pada primigravida sering kali lebih berat daripada nyeri persalinan pada multigravida.
Ibu yang pertama kali melahirkan akan merasa stres atau takut dalam menghadapi
persalinan sehingga nyeri persalinan dapat menimbulkan beberapa masalah
diantaranya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga dapat
menurukan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran
darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls
nyeri bertambah banyak. Sebagai perawat kita dapat memberikan terapi keperawatan
pada ibu primipara dengan teknik distraksi dan relaksasi agar ibu primipara dapat
mengadaptasikan nyeri persalinan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menerapkan terapi tekanan secara bilateral dalam kontraksi pada titik Hugo
(LI4), yang terletak di medial titik tengah metacarpal pertama dalam kulit ibu jari
dan jari telunjuk pada klien dengan masalah nyeri persalinan yang terjadi pada ibu
primigravidanum kala I fase aktif di Ruang Mawar RSD.dr.H.Koesnadi
Bondowoso.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kelompok akupresur terhadap masalah nyeri persalinan yang
terjadi pada ibu primigravidanum kala I fase aktif di Ruang Mawar
RSD.dr.H.Koesnadi Bondowoso.
b. Mengidentifikasi kelompok sentuh dan kontrol terhadap masalah nyeri
persalinan yang terjadi pada ibu primigravidanum kala I fase aktif di Ruang
Mawar RSD.dr.H.Koesnadi Bondowoso.
c. Hubungan antara kelompok akupresur, kelompok sentuh dan kontrol terhadap
pasien dengan masalah nyeri persalinan yang terjadi pada ibu
primigravidanum kala I fase aktif di Ruang Mawar RSD.dr.H.Koesnadi
Bondowoso.