Anda di halaman 1dari 11

PENGAPURAN

SENDI LUTUT
Dapatkah Disembuhkan ?
oleh: Dr. dr. Basuki Supartono., Sp.OT., FICS., MARS

PENDAHULUAN
iantara pembaca atau
D keluarga
pernah mengalami
kita mungkin
gangguan
sendi lutut. Bangun dari duduk
susah, apalagi kalau sudah
terlalu lama duduk. Naik tangga
nyeri apalagi turun tangga,
sholat susah bahkan mungkin
harus duduk. Semua orang
dapat terkena gangguan ini,
warga kota atau desa, kaya-
miskin, pegawai biasa-pejabat,
tua-muda; atlet atau masyarakat
umum. Gangguan terjadi akibat
adanya perubahan cairan dan
struktur jaringan sendi lutut, yaitu
jaringan tulang rawan. Penyakit
ini sering disebut dengan
pengapuran, secara medis
disebut dengan osteoarthritis.
Penyakit ini menimpa 2 dari
3 orang lanjut usia dan satu dari
lima orang muda dan kejadiannya
cenderung meningkat pada usia
muda. Secara umum diper-
kirakan 15 % dari penduduk dunia
atau sekitar 200 juta penduduk
dunia terkena penyakit ini. Satu
dari empat orang yang berusia
50 tahun dan setiap orang Gambar 1: Sendi Lutut: (a) tulang paha (b) bagian troklear tulang paha (c) tulang tempurung
(d) tonjolan dalam tulang paha (e) tonjolan luar tulang paha (f) tulang rawan (g) Meniskus (h)
Ligamen (dikutip kepustakaan 14)

13
sel baru. Hal ini menjelaskan
mengapa orang dewasa tidak
mempunyai kemampuan re-
generasi tulang rawan.
Tulang rawan sendi lutut
mempunyai empat lapisan yaitu
lapisan superfi transisional,
dalam dan kalsifi (Gb.2).
Lapisan tersebut mempunyai
komposisi, susunan, jumlah,
dan bentuk sel, orientasi serat
kolagen dan fungsi matriksnya
Gambar 2: Gambar skematis lapisan tulang rawan: (a) lapisan superfisial (b) lapisan transisi (c)
lapisan radial (d) lapisan dalam (e) lapisan tidemark (f) lapisan kalsifikasi (g) tulang.(dikutip kepustakaan 6)
masing-masing.6,10,17
Jaringan penyangga tulang
rawan sendi lutut terdiri atas
yang berusia 65 tahun dipastikan halus berwarna putih kebiruan,
serat kolagen II dan proteoglikan.
mengalami pengapuran sendi selalu basah oleh cairan sendi
Proteoglikan yang tersusun atas
lutut.1-7 sehingga dapat meredam dan
protein dan glukosaaminoglikan
Penyakit ini menyebabkan menahan berbagai jenis beban.
yang berfungsi mengatur
berbagai keluhan, gangguan Tulang rawan sendi lutut mampu
penyerapan dan pengeluaran
gerak dan penurunan fungsi menahan 20 kali berat badan
cairan sendi. Hal ini penting
sendi bahkan kecacatan. seseorang. 14-17,
untuk meredam beban dan
Mengganggu aktifi kehidupan Ketebalan tulang rawan
proses nutrisi tulang rawan
sehari-hari dan menjadi beban tidak tergantung jenis kelamin,
yang berlangsung secara difusi.
bagi kesehatan, ekonomi dan besar tubuh dan latihan. Tulang
Proses pergantian proteoglikan
sosial.8-13 Repotnya pengobatan rawan sendi lutut mengan-
berlangsung terus menerus. dan
penyakit ini tidak di tanggung dung beberapa unsur yaitu
diatur oleh sel kondrosit. Contoh
sepenuhnya oleh jaminan air, kolagen, proteoglikan, dan
proteoglikan adalah kondroitin
kesehatan seperti BPJS. glukosa aminoglikan. Tulang
sulfat. Tulang rawan hialin tidak
rawan sendi lutut tersusun atas
mempunyai pembuluh darah,
Tulang Rawan Sendi Lutut sel kondrosit dan jaringan pe-
metabolismenya terbatas se-
Sendi lutut dilapisi oleh nyangga. Sel kondrosit merupakan
hingga tulang rawan tidak
tulang rawan hialin setebal sel tunggal, berbentuk lonjong,
mempunyai kemampuan
5 mm yang memungkinkan berada dalam lakuna sehingga
penyembuhan regenerasi atau
sendi bergerak tanpa gesekan sulit bermigrasi. Tingkat kepa-
penyembuhan.
(Gb.1). Fungsi lainnya adalah datan sel nya sangat rendah
,3,6,10,12,15-25,

menyangga tubuh, menyerap hanya 1%. Sel kondrosit berfungsi


Penyebab dan proses
tekanan, mencegah cedera membentuk semua unsur tulang
penyakit
dan melindungi jaringan di rawan, mengorganisasikan, mem-
Osteoartritis terjadi oleh
dalam sendi lutut. Tulang rawan pertahankan dan menjaga ke-
berbagai sebab namun secara
sendi lutut mempunyai struktur utuhannya. Aktifi sel kondrosit
garis besar dapat dibedakan
yang unik dan kompleks, namun menurun setelah pertumbuhan
menjadi penyebab primer (utama)
terorganisasi dengan baik dan selesai karena sel kondrosit
dan sekunder. Penyebab tersebut
sempurna. Permukaannya yang rusak tidak diganti dengan

14
secara sendiri atau bersama- kolagen dan penurunan jumlah
sama dapat menimbulkan senyawa kondroitin sulfat dan
kerusakan lapisan tulang rawan. glukosamin (Gb.3). Proses
Penyebab primer adalah proses kerusakan bersifat progresif
penuaan. dan terus berlanjut. Dimulai
Proses penuaan adalah dengan penekanan lapisan
kodrat manusia dan berlangsung subkondral (tulang di bawah
mulai umur empat puluh tahun. tulang rawan) yang kemudian (a)
Mekanisme terjadinya diawali diikuti dengan perubahan tulang
dengan proses pembengkakan rawan. Permukaan tulang rawan
jaringan dan pelepasan zat yang menjadi kuning, kelenturan dan
bersifat racun terhadap tulang kekenyalan menurun sehingga
rawan. Kondisi ini menyebabkan menjadi kaku, tipis, rapuh, robek
cairan sendi berkurang dan akhirnya membentuk lubang
menurun kualitasnya ditandai (defek). Defek ini menimbulkan
dengan penurunan kekentalan rasa nyeri pada sendi lutut.
cairan sendi. Zat racun tersebut Penyebab sekunder atau
mengganggu pembentukan sel disebut juga faktor risiko adalah
dan menyebabkan penurunan berbagai kelainan atau penyakit
jumlah sel tulang rawan, selain itu yang dapat menimbulkan
juga menurunkan produksi dan atau mempercepat terjadinya
kualitas proteoglikan sehingga kerusakan tulang rawan. Proses
(b)
kualitas jaringan penyangga ini umumnya menimpa orang
tulang rawan menurun. muda. Faktor risiko tersebut
Penurunan kualitas tersebut misalnya gangguan genetik
diikuti dengan perubahan serat dan kelainan bawaan. Kelainan
genetik mengganggu gen
pembentuk kolagen sehingga
produksi kolagen terganggu
yang akhirnya merusak tulang
rawan. Kelainan bawaan dapat
menimbulkankelemahanjaringan
dan perubahan postur tubuh.
Perubahan postur menyebabkan
ketidaksegarisansehinggaterjadi
ketidakseimbangan beban tubuh (c)
di salah satu sisi dan memicu
terjadinya proses kerusakan
tulang rawan. Beberapa contoh
kelainan bawaan adalah jaringan
ikat terlalu lentur (hyperlaxity),
tulang belakang melengkung (d)
Gambar 3: Perubahan struktur tulang rawan
karena penuaan: struktur tulang rawan (a) bayi (b) (scoliosis), lutut bentuk O
dewasa (c) lanjut usia; tidak teratur, proteoglikan Gambar 4: Contoh Kelainan Bawaan.
lebih jarang dan lebih pendek. (dikutip kepustakaan 6) (a) Hiperlaksiti, (b) Skoliosis, (c) bowled leg (d) flat
feet (koleksi pribadi)

15
(a) (b) (c)
Gambar 5: Osteoartritis Lutut Sekunder dengan faktor risiko: atlet beladiri, skoliosis, genu varum:
Foto ronsen (a) Tulang belakang tampak depan (b) Sendi lutut, tampak depan (c) Sendi lutut tampak samping (koleksi pribadi)

(bowleg) dan kaki datar (fl feet) biologis tulang rawan sehingga tidak digerakkan (imobilisasi).
(Gb.4). Kelemahanototsendilutut terjadi kerusakan sel kondrosit, Bila sendi tidak digerakkan
dapat menimbulkan pergeseran hilangnya zat proteoglikan dan maka sendi tidak merasakan
tulang tempurung lutut berulang munculnya jaringan kolagen perubahan tekanan (tidak ada
sehingga menyebabkan yang tidak normal. Kerusakan rangsangan mekanik) sehingga
cedera kronik yang merusak tulang rawan juga dapat terjadi menghambat interaksi jaringan
tulang rawan. Faktor risiko akibat kerusakan atau hilangnya penyangga dan sel kondrosit
lainnya misalnya lingkungan jaringan lain di dalam sendi lutut yang memicu terjadinya proses
rumah, lingkungan pekerjaan, seperti jaringan ligamentum kerusakan tulang rawan. Kondisi
aktifi asupan makan, infeksi atau bantalan meniskus. Apabila tekanan berlebihan misalnya
(gonitis), gangguan pasokan lapisan ini rusak atau dihilangkan pada kegemukan (obesitas),
darah (osteokondritis disekan), maka tulang rawanpun akan kehamilan, dan beban pekerjaan
gangguan pembekuan darah rusak karena tidak ada lagi seperti pada pekerja tambang.
(hemofi penurunan densitas yang menjaga fungsi sendi dan Tekanan tersebut menyebabkan
tulang (osteoporosis), tumor, keutuhan tulang rawan padahal stres mekanik dan memicu
trauma dan beban (faktor tindakan itu menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi.
mekanik). perubahan biomekanik dan Tekanan lain misalnya aktifi
Trauma dapat merusak pembebanan berlebihan pada high impact, seperti naik turun
tulang rawan dan jaringan lain salah satu sisi sendi. Pasien yang tangga, olahraga lari, maraton,
dalam sendi lutut. Kerusakan diambil jaringan meniskusnya taekwondo, tenis. sepak bola,
tulang rawan saja biasanya terjadi di masa datang akan menderita futsal dan olahraga lain yang
akibat trauma tumpul. Trauma pengapuran. sejenis (Gb.5).27-32
ringan tetapi bila berulang-ulang Faktor mekanik adalah Defek tulang rawan sendi
dan berlangsung terus menerus terdapatnya kondisi tanpa lutut
juga dapat merusak tulang tekanan atau tekanan berlebihan Defek tulang rawan sering
rawan. Proses ini menyebab- pada sendi lutut. Kondisi tanpa muncul di bagian tengah (troklear)
kan gangguan keseimbangan tekanan terjadi bila sendi lutut
(a) (b)
Gambar 6: Defek tulang rawan: (a) gambar teropong sendi (dikutip kepustakaan 35) (b) gambar histologi (dikutip kepustakaan 36)

atau tonjolan (kondilus) bagian riksaan penunjang.10 Keluh- terdengar bunyi gemeretak dan
dalam (medial) dari tulang femur an utama pasien biasanya terasa nyeri. Sendi lutut bagian
(Gb.6). Luas defek memengaruhi nyeri, bengkak dan kaku. medial (dalam) bila ditekan
stabilitas dan gerakan sendi Nyeri dirasakan terutama bila terasa sakit. Gerakan sendi
lutut selain itu juga menen- beraktifi misalnya berjalan, terbatas, bila lutut diluruskan
tukan kecepatan kerusakan berlari, naik tangga atau turun atau ditekuk maksimal maka
(degenerasi) tulang rawan. tangga. Nyeri juga dirasakan terasa nyeri di sendi. Beberapa
Semakin luas defek, semakin bila penderita hendak bangkit pasien tidak bisa menekuk lutut
luas proses degenerasinya dan sesudah duduk lama. Terkadang dengan mudah, bila dipaksakan
semakin parah penyakitnya. pasien mengeluh rasa tidak enak terasa nyeri dan kaku. Ruang
Kedalaman defek menentukan dibagian belakang sendi lutut. lingkup gerakan sendi terbatas
proses regenerasi tulang rawan. Sendi lutut mungkin bengkak hanya mencapai 90˚. Sendi lutut
Defek yang dangkal tidak dan teraba hangat. Bila tulang menjadi bengkok seperti huruf
akan mengalami regenerasi tempurung digerakkan ke atas O (bowleg) sehingga pasien
(penyembuhan) sedangkan defek ke bawah atau ke samping sulit jongkok, dan menganggu
dalam dapat mengalami proses
penyembuhan karena keluarnya
sel punca yang membantu proses
regenerasi. Sayangnya proses
ini tidak menghasilkan tulang
rawan hialin namun jaringan parut
sehingga menimbulkan keluhan
nyeri pada sendi lutut.10,33,34

Bagaimana memastikan
adanya penyakit ini
Pengapuran dikenali dari
adanya keluhan dan tanda
pada sendi lutut yang kemu-
dian dikonfi dengan peme­ Gambar 7: Osteoartritis Primer: (a) foto lutut; sendi lutut pasien bengkok ke dalam membentuk huruf O:
(b) ronsen lutut; (1) tulang memutih (sklerosis), (2) pengapuran (osteofit), (3) penyempitan celah sendi (4)
sendi lutut berbentuk huruf O (koleksi pribadi)

17
mengenali struktur dan bentuk
jaringan (defek) tulang rawan
sedangkan imunohistokimia untuk
mengenali jenis kolagennya.
Tindakan biopsi jarang dilakukan
untuk mendiagnosis penyakit
pengapuran cukup dari keluhan
pasien, tanda di sendi lutut dan
pemeriksaan penunjang.37-42
(a) (b)

Gb. 8: MRI Osteoartritis Sendi Lutut: (a) penipisan tulang rawan Apakah Pengapuran Sendi
(b) permukaan tulang tidak rata. (koleksi pribadi) Lutut bisa disembuhkan?
Penatalaksanaan penyakit
pengapuran yang dilakukan
gerakan sholat bahkan terpaksa pada sendi lutut. Gambaran selama ini adalah dengan
sholat duduk. yang dihasilkan tidak sebaik melakukan pencegahan dan
Keluhan dan tanda tersebut MRI karena sinar ronsen tidak pemberian terapi. Pencegahan
selanjutnya dikonfi dengan dapat ‘melihat’ tulang rawan dilakukan dengan mengelola
pemeriksaan penunjang atau namun hanya ‘melihat’ kondisi faktor risiko penyakit sedemikian
tindakan teropong sendi lutut tulang. Hasil pencitraannya tidak rupa sehingga tulang rawan tetap
(artroskopi). Melalui pemeriksaan dapat memperlihatkan adanya sehat dan sekaligus menghambat
tersebut dapat diketahui adanya kerusakan (defek) tulang rawan keparahan penyakit.
penyakit osteoartritis dan derajat tetapi hanya memperlihatkan efek Pencegahan tersebut
keparahannya. Pemeriksaan kerusakan tulang rawan terhadap dilakukan dengan menjalankan
penunjang dilakukan dengan tulang sendi lutut. Kellgreen– pola hidup sehat yaitu pola
pemeriksaan Magnetic Lawrence menyebutkan tanda pikir, pola makan dan perilaku
Resonance Imaging (MRI) atau radiologis sendi lutut penderita yang sehat. Menjaga asupan
pemeriksaan ronsen sendi lutut. osteaoartritis yaitu sklerosis, makanan sangat penting untuk
Pemeriksaan ini bersifat non osteofi penyempitan celah mempertahankan berat badan
invasif. MRI dapat memberikan sendi, dan kelainan bentuk ideal dan tidak terkena penyakit
gambaran 3 dimensi seluruh tulang. Tanda ini walaupun bukan asam urat, kencing manis,
lapisan tulang rawan, volume konfi diagnosis penyakit hipertensi, artritis rheumatoid,
tulang rawan, kondisi defek dan pengapuran (osteoartritis) infeksi, kekurangan kalsium dan
cairan sendi lutut. Pemeriksaan namun mempunyai korelasi lain sebagainya. Kesegarisan
ini cukup mahal biayanya dengan temuan artroskopi pada dan keseimbangan tubuh harus
dan hanya dapat dilakukan di penderita osteoartritis. dijaga, dengan cara mengoreksi
beberapa rumah sakit tertentu Diagnosis pasti penyakit ini kelainan postur tubuh seperti
seperti rumah sakit kelas A atau dilakukan dengan pemeriksaan skoliosis, bowleg (kaki O), fl
Rumah Sakit Olahraga Nasional histologis jaringan tulang rawan feet (kaki bebek). Kelemahan
Cibubur. Pemeriksaan ronsen (biopsi), melalui pemeriksaan otot perlu diatasi dengan
dilakukan dengan posisi pasien histologis dan imunohistokimia. melatih otot sendi lutut untuk
berdiri untuk melihat efek tekanan Pemeriksaan histologis bertujuan mencegah risiko bergesernya

18
akan menjadi kaku selamanya.
Aktifi atau gerakan memang
penting namun harus tetap
menyesuaikan dengan kondisi
sendi lutut masing-masing. Bagi
seseorang atau penderita yang
mempunyai satu atau lebih
faktor risiko dianjurkan untuk
memilih lingkungan, aktifi dan
olahraga yang sesuai dengan
dirinya dan tidak memperburuk
penyakitnya. Sebagai contoh
seseorang dengan kelainan
(a) (b)
postur tubuh sebaiknya menjaga
Gambar 9: (a) latihan otot paha, (b) penggunaan penyangga lutut (koleksi pribadi)
berat tubuh ideal dan tidak
memilih olahraga yang high
impact. Wanita hamil dengan
tulang tempurung, selain latihan bagi sendi. Tulang rawan kelainan postur tidak dianjurkan
tersebut penderita sebaiknya ‘makan’ dengan cara menyerap untuk memilih pekerjaan
menggunakan knee support atau zat nutrisi dari cairan sendi atau beraktifi di bangunan
knee brace. oleh karenanya sendi perlu bertingkat yang tidak ada liftnya
Kesehatan sendi lutut harus bergerak untuk meningkatkan sehingga harus turun naik
dijaga dengan membuat sendi penyerapan makanan. Sendi tangga. Aktifi seperti ini tidak
senantiasa bergerak karena yang diam akan membuat sehat bagi kesehatan sendi lutut
gerakan adalah kehidupan tulang rawan kelaparan, lambat dan akan memperburuk penyakit
laun akan mati dan sendi lutut pengapuran.
Terapi penyakit pengapuran
selama ini dilakukan dengan
cara konservatif atau operatif.
Terapi konservatif dilakukan
dengan memberikan obat atau
terapi fi Obat yang diberikan
diantaranya obat anti nyeri, anti
pembengkakan, glukosamin,
kondroitin sulfat dan vitamin
E. Terapi fi diantaranya
pemberian fi dan
pemakaian penyangga lutut.
Terapi operatif diantaranya
tindakan pencucian sendi lutut,
(a) (b) stimulasi sumsum tulang, koreksi
tulang, penggantian sendi lutut
Gambar 10: Foto ronsen penggantian sendi lutut.
(a) tampak depan (b) tampak samping (koleksi pribadi) dan pengakuan sendi. Terapi

19
tersebut di atas hanya mengatasi memicu pembentukan jaringan dari darah penderita. Plasma
gejala akibat kerusakan tulang tulang rawan. Hialuronan tersebut telah digunakan untuk
rawan namun tidak dapat mem- buatan dikenal dengan nama pengobatan dengan cara
perbaiki kerusakannya dan tidak sodium hialuronat telah dipakai menyuntikkannya ke dalam
45
dapat melakukan regenerasi dalam praktek pengobatan sendi lutut.
tulang rawan.1-7,10,12,14-30,23-24,43 pengapuran sendi lutut dengan Sel yang digunakan harus-
cara menyuntikkannya ke dalam lah sel yang responsif, yaitu sel
Rekayasa Jaringan Tulang sendi lutut. Perancah ini dapat kondrosit atau sel punca. Sel
Rawan Sendi Lutut meningkatkan pembentukan kondrosit tidak digunakan karena
Pengapuran sendi lutut sel dan meningkatkan jaringan penggunaannya banyak kendala
terjadi akibat berbagai kondisi, tulang rawan, sekaligus mengisi dan hasilnya tidak memuaskan
kelainan atau penyakit baik defek yang ada. 44 selanjutnya digunakan sel
secara langsung maupun Faktor pertumbuhan adalah punca karena hasilnya lebih
tidak langsung yang dapat molekul yang memicu pem- menjanjikan. Sel punca
menimbulkan kerusakan tulang bentukan sel dan jaringan tulang adalah sel yang mempunyai
rawan. Seperti telah dijelaskan rawan, contohnya adalah TGF-β1, kemampuan membentuk, dan
sebelumnya bahwa tulang IGF-1, dan FGF. Kehadirannya menyusun jaringan tubuh. Sel
rawan termasuk jaringan yang memberikan lingkungan yang punca mempunyai keunggulan
tidak mempunyai kemampuan baik bagi pertumbuhan sel, yaitu bersifat plastis, dapat
penyembuhan sehingga bila mempertahankan integritas membentuk kondrosit, tumbuh
rusak tidak dapat sembuh seperti tulang rawan dan memperbaiki di tulang rawan, memicu
sediakala. Perbaikan tulang tulang rawan yang rusak. Faktor regenerasi dan menghambat
rawan yang rusak memerlukan pertumbuhan tersebut dapat degenerasi. Sel punca ada dua
teknik rekayasa jaringan. dibuat dengan cara mengisolasi jenis yaitu sel punca embrional
Akhir-akhir ini mulai plasma kaya protein (PRP) dan sel punca jaringan. Sel
dikembangan metode penyem-
buhan dengan menggunakan
teknik rekayasa jaringan.
Rekayasa jaringan tulang rawan (b1)
sendi lutut merupakan alternatif (a1)
yang memberikan harapan
karena dapat menghasilkan
tulang rawan hialin.1,15,17,20,23-25
Rekayasa jaringan membutuh- (b2)
kan tiga komponen yaitu
perancah, faktor pertumbuhan (a2)
dan sel.12,14,16,23,24
Perancah adalah bahan
yang dapat menjadi lingkungan
yang baik untuk regenerasi
Gb 11: Regenerasi Tulang Rawan Hialin pada defek lutut tikus
jaringan. Salah satu contohnya dengan Sel Punca Hematopoietik:
(a1): defek dangkal (a2) defek dalam (b1) regenerasi tulang rawan hialin pada defek
adalah hialuronan yang dapat dangkal (b2) regenerasi tulang rawan hialin pada defek dalam.(dikutip dari kepustakaan 36)

20
punca embronal tidak digunakan komplikasinya, konsentrasi sel- hialin (Gb.11).36
karena mempunyai banyak nya tinggi, regenerasinya baik, Teknik rekayasa jaringan
kendala yaitu etika, teknis, reaksi tanpa dipengaruhi umur adalah tulang rawan hialin masih terus
penolakan dan risiko teratoma. sel punca hematopoietik.50 diteliti dan dikembangkan
Sel punca jaringan adalah sel Sel punca hematopoietik agar dapat diterapkan pada
punca yang berada di berbagai mempunyai potensi regenerasi pasien dengan aman, nyaman
jaringan tubuh. Sel punca yang tinggi dan bersifat plastis dan murah. Pemanfaatannya
jaringan ada dua jenis yaitu sel sehingga dapat membentuk diharapkan tidak bertentangan
punca mesenkim dan sel punca sel non hematopoietik. Sel dengan ketentuan medis, aspek
hematopoietik.1,36, 46-49 punca hematopoietik dapat legal, keyakinan pasien dan
Sel punca mesenkim bergerak menuju jaringan yang ditujukan untuk meningkatkan
merupakan sumber yang membutuhkan dan membentuk kualitas hidup umat manusia dan
baik namun penggunaannya jaringan baru yang sesuai. 51,52 kemanusiaan.
terkendala oleh pengambilan Basuki melaporkan bahwa sel
dan sifatnya. Alternatif lain yang punca hematopoietik dapat
mudah pengambilannya, minimal membentuk sel tulang rawan

DAFTAR PUSTAKA
1. Khan WS, Johnson DS, Hardingham TE. Warwick D, Nayagam S, editors. Apley’s Quadriceps Muscle as a Pulley [Internet].
The potential of stem cells in the System of Orthopaedics and Fractures 9 th Jonathan Fitzgordon [cited 2015 June 24].
treatment of knee cartilage defect. Knee. ed. London. Hodder Arnold; 2010.p.85-102 Available from: http://corewalking.com/the-
2010;17(6):369-74. doi:10.1016/j. 8. Gomoll AH, Minas T. Autologous body-is-a-machine-the-quadriceps-muscle-
knee.2009.12.003. chondrocyte implantation. In: Gill as-a-pulley/
2. Minas T, Gomoll AH. What is the best TJ,editor. Arthroscopic Techniques of the 15. Han Y, Wei Y, Wang S, Song Y. Cartilage
treatment for chondral defects in the knee? knee a Visual Guide. Thorofare NJ. Slack regeneration using adipose-derived stem
In : Wright JG, editor. Evidence-based Incorporated; 2009.p.83-91 cells and the controlled-released hybrid
orthopaedics The Best Answers to Clinical 9. Dabov GD. Miscellaneous non traumatic microspheres. JBSpin. 2010;77(1):27-31.
Questions. Philadelphia. Saunders Elsevier; disorder. In: Canale ST, Beaty JH, editors. doi:10.1016/j.jbspin.2009.05.013.
2009.p.640-7 Campbell’s Operative Orthopaedics vol.111 16. Chiang H, Jiang CC. Repair of articular
3. Schindler OS. (iv) Articular cartilage th ed. Philadelphia, Mosby Elsevier; cartilage defect: Review and prespectives.J
surgery in the knee. Mini-Symposium: Soft 2008.p.999-1018 Formos Med Assoc. 2009;108(2):87-101.
Tissue Surgery in The Knee. Orthopaedics 10. Erggelet C, Mandelbaum BR. Principal 17. Richardson JB, Lim JTK, Hui JHP, Lee
and Trauma Elsevier. 2010;24(2):107-20. of Cartilage Repair. Germany: Steinkopff EH. Stem cells and cartilage. In : Bongso
4. Eltawil NM, Bari CD, Achan P, Pitzalis C, Verlag; 2008. A, Eng HL, editors. Stem Cell from Bench
Accio FD. A Novel in vivo murine model 11. Hofmann GO, Marticke J, Grossstück to Beside. Singapore : World Scientifi
of cartilage regeneration. Age and strain- R, et al. Detection and evaluation of Publishing Co. Pte. Ltd.; 2005. p. 466 -
dependent outcome after joint surface initial cartilage pathology in man: A 493.
injury. OARSI. 2009;17(6):695-704. comparison between MRT, arthroscopy 18. Raghunath J, Sutherland J, Salih V, Mordan
doi:10.1016/j.joca.2008.11.003. and near-infrared spectroscopy (NIR) N, Butler PE, Seifalian AM. Chondrogenic
5. Shenaq DS, Rastegar F, Petkovic D, et in their relation to initial knee pain. potential of blood-acquired mesenchymal
al. Mesenchymal progenitor cells and J.Pathophys.2010;17(1):1-8. doi:10.1016/j. progenitor cells. JPRAS. 2010;63(5):841-7.
their orthopedic application: forging a pathophys. 2009.04.001. doi:10.1016/j.bjps.2009.01.063.
path towards clinical tials. Stem Cells Int. 12. Gelse K, Schneider H. Ex vivo gene 19. Khan WS, Malik AA, Hardingham
2010;14 pages. doi:10.4061/2010/519028. therapy approaches to cartilage repair. TE. Stem cell applications and tissue
6. Schulz RM, Bader A. Cartilage tissue J.Addr. 2006;58(2):259-84. doi:10.1016/j. engineering approaches in surgical practice.
engineering and bioreactor systems for the addr.2006.01.019. J Perioper Pract. 2009;19(4):130-5.
cultivation and stimulation of chondrocytes. 13. English D, Islam MQ. Mesenchymal Stem 20. Milljkovic ND, Cooper GM, Marra KG.
Eur Biophys J. 2007;36(4-5):539-68. Cell: Use in Cartilage Repair. Current Chondrogenesis, bone morphogenetic
doi:10.1007/s00249-007-0139-1. Rheumatology Reviews. 2009;5(1):24-33. protein-4 and mesenchymal stem
7. Solomon L. Osteoarthritis. In: Solomon L, 14. Fitzgordon J. The Body is a Machine: The cells. OARSI. 2008;16(10):1121-30..

21
33. Steadman JR, Briggs KK, Rodrigo 43. Dodson CC, Marx RG. Is there a role
doi:10.1016/j.joca.2008.03.003.
JJ, Kocher MS, Gill TJ, Rodkey WG. for arthroscopy in the treatment of knee
21. Saw KY, Hussin P, Loke SC, et al. Articular
Outcomes of microfracture for traumatic osteoarthritis? In : Wright JG, editor.
cartilage regeneration with autologous
chondral defects of the knee: average Evidence-based orthopaedics The
marrow aspirate and hyaluronic acid:
11-year follow-up. Arthroscopy. Best Answers to Clinical Questions.
An experimental study in a goat model.
2003;19(5):477-84. doi:10.1053/jars.2003. Philadelphia. Saunders Elsevier; 2009.
Arthroscopy. 2009; 25(12):1391-400.
50112 44. Saw KY, Anz A, Merican S, et al.
doi:10.1016/j.arthro.2009. 07.011.
34. Spector M. Articular cartilage repair for Artricular cartilage regeneration
22. Burnett BP, Levy R, Cole BJ. Metabolic
chondral defects: lessons from an animal with autologous peripheral blood
Mechanism in the Pathogenesis
model. Orthojournalhms. 2001;3:51-57 progenitor cells and hyaluronic acid
of Osteoarthritis. J Knee Surg.
35. Bampalis GA. Chondral Knee Injuries after arthroscopic subchondral drilling:
2006;19(3):191-7.
[Internet]. Athens: George A Bampalis a report of 5 cases with histology.
23. Haleem AM, Chu CR. Advances in tissue
[cited 2015 June 24]. Available from: www. Arthroscopy.2011;27(4):493-506.
engineering techniques for articular
sportsurgery.gr/knee6_en.html doi:10.1016/j.arthro.2010.11.054.
cartilage repair. Optechorthopaedics.
36. Supartono B. Regenerasi Tulang Rawan 45. Rarasati T, Supartono B, Wiyono S.
2010;20(2):76-89. doi:10.1053/j.oto.2009.
Hialin pada Defek Osteokondral melalui Efektivitas Pemberian Platelet-Rich Plasma
10.004.
Penyuntikan Intra-artikular Suspensi Pada Osteoartritis Sendi Lutut (Skripsi).
24. Chen FH, Rousche KT, Tuan RS.
Sel Punca CD34+ Darah Tepi Manusia, Fakultas Kedokteran UPN “Veteran
Technology insight: adult stem cells
Asam Hialuronat, TGF-beta1, FGF Jakarta”.2015.
in cartilage regeneration and tissue
dan Fibronektin pada Tikus Spraque 46. Doyonnas R, Blau HM. What is the Future
engineering. Nat Clin Pract Rheumatol.
Dawley (Disertasi). Fakultas Kedokteran for Stem Cell Research? Whether Entity
2006;2(7):373-82. doi:10.1038/
Universitas Indonesia. 2013. or Function?. In: Sell S, editor. Stem Cells
ncprheum0216.
37. Rosenberg L. Chemical basis for the Handbook. New Jersey. Humana Press;
25. Kelly DJ, Prendergast PJ. Mechano
histological use of safranin O in the study 2004. p.491-9
regulation of stem cell differentiation
of articular cartilage. J Bone Joint Surg Am. 47. Murphy JM, Fink DJ, Hunziker EB,
and tissue regeneration in osteochondral
1971;53(1):69-82. Barry FP. Stem cell therapy in a caprine
defects.J Biomech. 2005;38(7):1413-22.
38. Amin S, La Valley MP, Guermazi A, et model of osteoarthritis. Arthritis Rheum.
doi:10.1016/j.jbiomech.2004.06.026.
al. The relationship between cartilage 2003;48(12):3464-74. doi:10.1002/
26. Buckwalter JA. Nonoperative Treatments
loss on magnetic resonance imaging and art.11365.
for Patients With Osteoarthritis - Advice for
radiographic progression in men and 48. Koga H, Shimaya M, Muneta T, et al.
the Practicing Orthopedist [internet]. [cited
women with knee osteoarthritis. Arthritis Local adherent technique for transplanting
2015 June 24]. Available from: http://www.
Rheum. 2005;52(10):3152-9. doi:10.1002/ mesenchymal stem cells as a potential
medscape.org/viewarticle/436984
art.21296. treatment of cartilage. Arthritis Res Ther.
27. Grobbee DE, Hoes AW. Clinical
39. (73) Kijowski R, Blankenbaker D, 2008;10(4):R84.1-10. doi:10.1186/ar2460.
Epidemiology Principles, Methods and
Stanton P, Fine J, Smet AD. Arthroscopic 49. Forbes SJ, Vig P, Poulsom R, Wright NA,
Applications for Clinical Research.
validation of radiographic grading scales Alison MR. Adult stem cell: new pathway
Massachusetts: Jones and Bartlett
of osteoarthritis of the tibiofemoral joint. of tissue regeneration become visible. Clin
Publishers; 2009. Chapter 1, Introduction;
AJR AmJ Roentgenol. 2006;187(3):794-9. Sci (Lond). 2002;103(4):355-69.
p.1-23.
doi:10.2214/AJR.05.1123. 50. Terayama H, Ishikawa M, Yasunaga Y, et al.
28. Nasry NN. Epidemiologi. Jakarta: Rineka
40. Hunter DJ, Li J, La Valley M, et al. Prevention of osteonecrosis by intravenous
Cipta; 2008. Bab 3, Pengertian dan ruang
Cartilage markers and their association administration of human peripheral
lingkup epidemiologi; hal.10-19.
with cartilage loss on magnetic resonance blood-derived CD34-positive cells in a
29. Gordis L. Epidemiology. Philadelphia: WB
imaging in kneeosteoarthritis: the Boston rat osteonecrosis model. J Tissue Eng
Saunders Company; 1996. Chapter 2, The
Osteoarthritis Knee Study. Arthritis Res Regen Med.2011;5(1):32-40. doi:10.1002/
Dynamics of Disease Transmision;p.13-29.
Ther. 2007;9(5):R108.1-8. doi:10.1186/ term.285.
30. Poole AR. Immunology of Cartilage. In
ar2314 51. Shi M, Ishikawa M, Kamei N, et
: Moskowitz RW, Howell DS, Goldberg
41. Hohe J, Ateshian G, Reiser M, Englmeier al. Acceleration of skeletal muscle
VM, Mankin HJ, editors. Osteoarthritis
KH, Eckstein F. Surface size, curvature regeneration in a rat skeletal muscle
Diagnosis and Medical / Surgical
analysis, and assessment of knee joint injury model by local injection of human
Management. 2nd ed. Philadelphia. WB
incongruity with MRI in vivo. Magn Reson peripheral blood-derived CD133-positive
Saunders Company; 1992.
Med. 2002;47(3):554-61. doi:10.1002/ cells. Stem Cells. 2009;27(4):949-60.
31. Peyron JG, Altman RD. The Epidemiology
mrm.10097. 52. Matsumoto T, Kawamoto A, Kuroda
of Osteoarthritis. In : Moskowitz RW,
42. Uhl M, Haberstroh J, Bley T, Wieben R, et al. Therapeutic potential of
Howell DS, Goldberg VM, Mankin HJ,
O, Langer M, Lahm A. Detection of vasculogenesis and osteogenesis promoted
editors. Osteoarthritis Diagnosis and
posttraumatic cartilage lesions using by peripheral blood CD34-positive cells
Medical / Surgical Management. 2nd ed.
Magnetic Resonance Imaging (MRI): An for functional bone healing. Am J Pathol.
Philadelphia. WB Saunders Company;
experimental study on canines [internet]. 2006;169(4):1440-57. doi:10.2353/
1992. p.15-37
2005 [cited 2011 Feb 11]. Available ajpath.2006.060064
32. Williams FM, Andrew T, Saxne T,
from:http://www.ispub.com/journal/
Heinegard D, Spector TD, MacGregor AJ.
the-internet-journal-of-radiology/volume- 4-
The heritable determinants of cartilage
number-1/detection-of-posttraumatic-
oligomeric matriks protein. Arthritis
cartilage-lesions-using-magnetic-resonance-
Rheum. 2006;54(7):2147-51, doi:10.1002/
imaging-mri-an-experimental-study-on-
art.21931
canines.htmL.

Anda mungkin juga menyukai