Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang
biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Pengetahuan
tentang Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan
ilmu yang paling dasar bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para
wanita. Dalam makalah ini akan membahas hal tentang Anatomi dan Fisiologi
Sistem Reproduksi Wanita.
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal
(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual
dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut
masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh saat mencapai menopause dan
andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung
setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal
ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam
Tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung
jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat genetalia luar pada wanita?
2. Apa saja alat genetalia dalam pada wanita?
3. Bagaimana anatomi pada payudara wanita?
4. Apa saja kelainan alat reproduksi wanita?
5. Bagaimana fisiologi alat reproduksi wanita?
6. Bagaimana hubungan ovarium dan gonadotropin hormone?
7. Bagaimana terjadinya kehamilan dan laktasi pada wanita?
8. Apa saja faktor hormone dalam reproduksi wanita?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja alat genetalia luar pada wanita
2. Untuk mengetahui apa saja alat genetalia dalam pada wanita
3. Untuk mengetahui bagaimana anatomi pada payudara wanita
4. Untuk mengatahui apa saja kelainan alat reproduksi wanita
5. Untuk mengatahui bagaimana fisiologi alat reproduksi wanita
6. Untuk mengatahui bagaimana hubungan ovarium dan gonadotropin
hormone
7. Untuk mengatahui bagaimana terjadinya kehamilan dan laktasi pada
wanita
8. Untuk mengatahui apa saja faktor hormone dalam reproduksi wanita
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi luar dan organ
reproduksi dalam.
1. Organ kelamin luar (Internal)
h. Ostium Vagina
a. Ovarium
b. Saluran reproduksi
d. Uterus
e. Vagina
C. Anatomi payudara
anatomi payudara
2. Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan
ovarium.
3. Kanker vagina
4. Kanker serviks
5. Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa
berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami
pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan
pembedahan dan kemoterapi.
6. Endometriosis
7. Infeksi vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal.
Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat
hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
9. AIDS
10. Kista
11. Myom
Myom adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak.
Istilah mudahnya, daging tumbuh di rahim.
Gejala-gejala myom:
2. Menstruasi (Haid)
b. Fase pra-ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus
mengeluarkan hormon gonadotropin. Gonadotropin merangsang hipofisis
untuk mengeluarkan FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan
folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer.
Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga
folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di
dalamnya. Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan hormon
estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali
(proliferasi) sel-sel penyusun dinding dalam uterus dan endometrium.
Peningkatan konsentrasi estrogen selama pertumbuhan folikel juga
mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifta basa.
Lendir yang bersifat basa berguna untuk menetralkan sifat asam pada
serviks agar lebih mendukung lingkungan hidup sperma.
c. Fase ovulasi
d. Fase pasca-ovulasi
3. Fertilisasi
4. Gestasi (Kehamilan)
Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus.
Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali.
Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya,
dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.
1) Sakus vitelinus
2) Korion
3) Amnion
4) Alantois
5. Laktasi
6. Menopause
1) Hormone estrogen
2) Gonadotropin
Hormon yang terbentuk pada awal kehamilan ini diproduksi oleh sel-
sel kehamilan sebelum terbentuknya plasenta. Produksi hormon ini biasanya
tinggi pada awal-awal kehamilan.
Fungsi :
1) Menjadi indikator untuk dideteksi oleh alat tes kehamilan melalui air seni.
Itulah mengapa, pada awal kehamilan, kebanyakan alat tes kehamilan akan
mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam urine. Dengan
demikian, alat tes kehamilan akan mengindikasikan terjadinya kehamilan
atau kebanyakan orang menyatakan bahwa hasil tesnya positif.
Dampak :
Kadar hormon progesteron pada tubuh ibu akan semakin tinggi seiring
dengan bertambahnya usia kehamilan.
Fungsi :
Dampak :
a) Kadar hormon progesteron yang kurang pada trimester awal dan kedua
dapat menimbulkan keluhan pecahnya ketuban atau terjadinya kontraksi
sebelum waktunya bersalin. Akibatnya, dapat menyebabkan terjadinya
kelahiran prematur.
Fungsi :
8) Melembutkan jaringan tubuh agar jaringan ikat dan sendi tubuh menjadi
lentur sehingga tidak dapat menyangga tubuh dengan kuat.
Dampak :
b) Dengan peningkatan hormon ini, ibu hamil sering merasa sakit punggung,
dapat juga menyebabkan varises.
Dampak :
e. Prostaglandin
Fungsi :
Dampak :
Fungsi :
Dampak :
2. Laktasi
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan
garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara
ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. Perawatan payudara dimulai dari
kehamilan bulan 7-8 memegang peran penting dalam menentukan berhasilnya
menyusui bayi. Dengan perawatan payudara yang baik, ibu tidak perlu
khawatir bentuk payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik dan
puting tidak akan lecet sewaktu dihisap bayi.
1. Estrogen
2. Progesterone
A. Kesimpulan
Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
Organ-organ eksternal, berfungsi kopulasi, terdiri dari: Vulva, mons pubis,
labia mayora, labia minora, clitoris, vestibulum, introitus/orificium vagina,
vagina, prineum. Organ-organ interna berfungsi untuk ovulasi, fertilisasi ovum,
transpoertasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, dan kelahiran terdiri
dari: Uterus, servik uteri, corpus uteri, ligamentum penyangga
uterus. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum (sel telur) yang terjadi
didalam ovarium. Hasil dari oogenesis yaitu ovum dan tiga badan polar.
Ovarium adalah organ reproduksi wanita dan gonadotropin hormone
berperan penting bagi alat reproduksi wanita ini.
Kehamilan adalah masa di mana
seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Laktasi (lactation) adalah periode setelah kelahiran anak ketika susu
diproduksi oleh payudara ibu akibat pengaruh hormone.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan pengetahuan serta kekurangan dalam penulisan. Hal tersebut
terjadi karena penulis masih dalam tahap pembelajaran sehingga diharapkan
untuk kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian untuk dapat membimbing dan
membantu pembelajaran lebih lanjut.