1.Anemia Gizi
•Sumber makanan yang mengandung zat besi seperti ikan, daging, telur, daun singkong, kangkung,
bayam
•Folat terdapat dalam sayuran berdaun hijau, kacang polong, jeruk, wartel, pisang, alpukat, gandum
utuh, sereal dan biji-bijian dan hati.
•Penyebab langsung & tidak langsung defisiensi Fe (Sumber M. Husaini dkk) : 1. Jumlah Fe dalam
makanan tidak cukup
Terdapat zat penghambat penyerapan zat besi , minum tablet besi dengan tablet calsium
sehingga zat besi tidak dapat diserap maksimal
4. Kehilangan darah
— Sarapan pagi
— Makan Siang
- Tumis kangkung
— Makan malam :
2. Kekurangan vitamin A
berperan penting untuk memelihara kese-hatan ibu selama masa menyusui. Buta senja pada ibu
menyusui, suatu kondisi yang kerap terjadi karena Kurang Vitamin A (KVA).
Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih tinggi terkena Xeropthalmia.
•Penanggulangan KVA Pada Ibu Menyusui
forfikasi berbagai produk makanan, pening-katan ketersediaan dan konsumsi makanan yang me-
ngandung vitamin A. Vitamin A ditemukan pada makanan yang biasa dikonsumsi, seperti telur, hati,
buah-buahan berwarna oranye, seperti mangga dan papaya masak, serta sayuran berdaun hijau.
— Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan perkembangan normal dari otak dan
sistem saraf pada bayi dan anak-anak muda
— Pada ibu menyusui, kekurangan yodium dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem otak
dan saaraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah
— Asupan harian yodium ibu menyusui yang harus dipenuhi adalah 250 mg per hari
— Laut merupakan sumber utama yodium, oleh karna itu laut merupakan sumber yodium yang
baik. Ibu menyusui dianjurkan makan makanan laut, seperti ; ikan, udang dan karang
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.
•Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki (buteki)
•Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis (marginal
malnutrition)
•Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-kwashiorkor
•Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang khas
Penyebab
•Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkor
•Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus
Pembagian
1. Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein
tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”. Sering terjadi pada bayi yang tidak
cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi pada bayi yang sering
diare.
a. Penyebab
•Mental cengeng
•Feces lunak atau diare
•Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit
menghilang
•Kadar Hb berkurang
2. Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada
usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.
a. Penyebab
•Infeksi kronis
•Perdarahan hebat
•Pertumbuhan terganggu
•Lemas-lethargi
•Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)
•Atrofi otot
•Anoreksia
•Diare
•Pembesaran hati
•Anemia
•Oedema
# Penatalaksanaan
Secara umum
Secara khusus
•Resusitasi dan terapi komplikasi
Fungsi utama ibu menyusui adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama
vitamin A dan C. Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan.
Kekurangan vitamin D lebih mungkin terjadi di negara yang tidak selalu mendapat sinar matahari.
# makan makanan hewani yang merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol,
yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak hati-ikan.
1. pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2. protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari
3. suplementasi, jika makan sehari seimbang, supleentasi tidak diperlukan kecuali kekurangan satu
atau lebih zat gizi.
4. aktivitas
KEBUTUHAN ZAT GIZI IBU MENYUSUI
•Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi yang baik adalah 70 kal/100 ml,
dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
•Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6
bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal.
b. Cairan
Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter/hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.