Anda di halaman 1dari 19

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Komunikasi

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang


berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat
sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu,
komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan
yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.
Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring
dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam
berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang
lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk
umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan
penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi bertujuan, atau komunikasi
tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang
dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila
pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Sejarah komunikasi sudah dikenal diperkirakan dimulai sejak sekitar 4000
tahun sebelum Masehi (sM), dan biasa disebut jaman Cro-Magnon. Baru sekitar tahun
22000 sM, para ahli pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua yang
diperkirakan karya komunikasi manusia pada zaman tersebut. Menurut Rogers, sejarah
perkembangan komunikasu dapat dibagi menjadi 4 era perubahan:

1
1. Era komunikasi tulisan (tahun 4000 SM)

Era komunikasi pada waktu itu berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan
bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka
dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada
masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada disekitar
lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian
mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka
dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai
bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini

Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang


menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk
binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.

Manusia menemukan medium media untuk menulis segala


aturan/kontrak/undang-undang/catatan keagamaan. Mereka memilih memakai media
yang praktis, tahan lama, mudah dibawa, dan murah.

Perkembangan komunikasi pada era komunikasi tulisan ini mempunyai


beberapa kekurangan, selain dari terbatasnya media yang dipakai jika dibandingkan
dengan masa sekarang. Karena era komunikasi tulisan ini juga dilanjutkan pada zaman
pertengahan (yang sebenarnya adalah masa-masa persebaran agama) dan hanya
kalangan bangsawan dan rohaniwan gerejawi saja yang mampu membaca, maka
kondisi yang tergambar adalah para penguasa yang mengontrol dan mengarahkan
komunikasi. Selain itu, tampak perbedaan di antara kelompok dan kelas masyarakat.

2. Era komunikasi cetak (tahun 1400an)

Pada tahun 1455 mesin cetak yang menggunakan plat huruf yang tebuat dari
besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan untuk
yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg. Mesin press ini digunakan untuk
mencetak Injil karena pada saat itu belum banyak orang bisa baca, hanya kalangan
2
bangsawan dan rohaniwan gerejawi saja. Akan tetapi lama-kelamaan mesin cetak itu
dipakai. Pada tahun 1833, ketika Bunyamin Day meluncurkan surat kabar New York
Sun, yang digunakan secara besar-besaran (masal) disambung pada tahun 1839
Daguerre melakukan praktek fotografinya untuk digunakan dalam koran.

Pada sumber “Teknologi Komunikasi dalam Perspektif” (Jilid 1) karangan


Zulkarimein Nasution, dikatakan bahwa penemuan mesin cetak mula-mula ditemukan
pada abad ke sembilan di Cina dan abad ke lima belas di Eropa. Setelah penemuan
kertas di Cina pada tahun 105 SM, juga memungkinkan penemuan sistem pencetakan
yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta
atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap. Hal tersebut menyatakan bahwa
sebenarnya Cina lebih dulu menemukan mesin cetak dibandingkan dengan mesin press
milik Gutenberg. Di dalam buku “ A History of Mass Communication” juga
menambahkan bahwa sudah ada beberapa buku yang dicetak dengan menggunakan alat
cetak milik Cina (block printing) yang telah ditemukan di Eropa, sebelum abad XV, di
mana mesin press Gutenberg ditemukan.

Lepas dari itu, dengan adanya teknologi cetak, naskah-naskah tidak hanya
beredar dalam bentuk manuskrip. Menulis dan menyalin manuskrip merupakan tugas
yang memerlukan banyak tenaga dan waktu, mahal, dan terkenal banyak dipenuhi
kesalahan salin. Hanya sedikit naskah populer yang tersedia dalam jumlah beberapa
manuskrip dan jika hilang atau rusak berarti lenyap juga tulisan-tulisan yang sangat
berharga itu.

Dengan daya perbanyak cetakan maka ilmu pengetahuan klasik dapat


dipertahankan dan dikembangkan karena karya ilmiah tersedia tidak hanya dalam 1
kopi saja, tapi dalam jumlah ratusan.

Namun, dengan adanya penggunaan mesin cetak biasanya dilarang kecuali


apabila ada izin. Karena, pihak-pihak yang berada di aliran kiri pemerintah mulai bisa
menyuarakan suara mereka misalnya dengan membuat surat kabar yang dapat mereka
cetak sendiri. Oleh karena itu, mesin cetak pun kadang-kadang dirusak. Pembaharuan
3
di bidang filsafat atau ilmu pengetahuan alam dianggap berdosa dan tidak beriman.
Banyak pemikir yang sekarang dianggap pelopor dilarang menerbitkan bukunya,
dipecat dari universitasnya dan dipaksa menarik kembali hasil-hasil pemikirannya di
bawah ancaman hukuman berat, dipenjara, atau dihukum mati. Masa kegelapan selama
abad pertengahan dapat membendung penemuan-penemuan yang berasal dari Arab dan
Parsi. Sewaktu mesin cetak ditemukan maka bukupun tersebar sehingga menyebabkan
pembaharuan besar-besaran, yaitu Renaissance dan Reformasi (keluar dari abad
kegelapan/Dark Ages yang terjadi pada abad pertengahan di Eropa).

Zaman Renaissance ini merupakan zaman dimana sebagian besar pemikiran


tokoh-tokoh pada abad ini sudah bebas dan tidak terikat lagi oleh dogma-dogma agama.
Selain itu, zaman ini juga merupakan peralihan dari zaman pertengahan menuju zaman
modern, yaitu ditandai dengan ilmu-ilmu yang berkembang lebih didasari oleh
pemikiran-pemikiran yang ilmiah dan mepiris, seperti oleh tokoh Newton atau Darwin.

3. Era Telekomunikasi (tahun 1800an)

Tahun 1837 Samuel Morse mengembangkan telegraph dan bahasa kode Morse
bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik
antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat
tersebut. Pengiriman dan penerimaan informasi ini mampu dikirim dan diterima pada
saat yang hampir bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat
diterima dan dipergunakan secara luas oleh masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan
waktu.

Tahun 1877 a. Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan


telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. b. Fotografi dengan kecepatan
tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge.

Antara tahun 1886 dan 1888, Heinrich Rudolf Hertz yang pertama kali
membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio
memiliki seluruh property gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan
4
menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan
turunan partial, yang disebut persamaan gelombang.

Dalam penggunaannya, radio pada awalnya digunakan untuk keperluan


maritime, yaitu untuk mengirimkan pesan telegraf dengan sandi morse. Kemudian,
salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS
Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan
kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan. Sekitar
tahun ini, mulai adanya perkembangan televisi. Dalam penemuan televisi (tv), terdapat
banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan
usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari
televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang
merupakan awal dari era komunikasi elektronik.

4. Era komunikasi interaktif

Para peneliti (Bruce, Cunard, Dysin, dan Hills) mempunyai pendapat yang
sama, yaitu bahwa perubahan teknologi yang terpenting di dunia telekomunikasi adalah
menyatukan dunia komputer dan telekomunikasi menjadi satu sistem tunggal.

Ketika microchip yang tersedia di mana-mana itu menjadi bagian penting sistem
telekomunikasi, maka berkembanglah kemampuan baru dalam pengiriman hubungan
telepon dan pemrosesan data serta peralatan dan pelayanan jasa telekomunikasi.

Penggunaan komputer, internet, serta seluler satelit yang memungkinkan manusia


berkomunikasi dengan lebih mudah dan percakapan antara manusia tidak lagi harus
bertatap muka.

Dengan teknologi komunikasi interaktif, manusia bisa berkomunikasi dengan lancar


walaupun jarak memisahkan mereka. Komunikasi interaktif memungkinkan
komunikan menjadi aktif dan dapat memberikan feedback terhadap informasi yang
5
diterimanya. Interaksi timbal balik sangat terasa antar komunikator dengan komunikan.
Inilah kenapa zaman modern ini dikenal sebagai masa komunikasi ineraktif.

2.1.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi

Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi pun kini menjadi sebuah


disiplin ilmu yang terus dikembangkan. Dalam pengembangannya, ilmu komunikasi
dibagi dalam beberapa priode, yaitu :

1. Periode Tradisi Retorika

Perkembangan lahirnya komunikasi dapat ditelusuri sejak peradaban Yunani Kuno


beberapa ratus tahun sebelum masehi. Sebutan “komunikasi” dalam konteks arti yang
berlaku sekarang ini memang belum dikenal saat itu.Istilah yang berlaku pada zaman
tersebut adalah “retorika”.

Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada sebelum zaman
Yunani (Golden, 1978; Foss, 1985; Forsdale, 1981).Disebutkan bahwa pada zaman
kebudayaan Mesir Kuno telah ada tokoh-tokoh retorika seperti Kagemi dan Ptah-
Hotep. Namun, demikian tradisi retorika sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan
terorganisasi baru dilakukan di zaman Yunani Kuno dengan perintisnya Aristoteles
(Golden, 1978).

Pengertian “retorika” menurut Aristoteles, menunjuk kepada segala upaya yang


bertujuan untuk persuasi. Lebih lanjut Aristoteles menyatakn bahwa retorika mencakup
tiga unsur yakni:

 Ethos (kredibilitas sumber)

 Pathos (menyangkut emosi/ perasaan)

 Logos (hal yang menyangkut fakta)


6
Dengan demikian upaya persuasi, menurut Aristoteles, menuntut tiga (3) faktor
yakni kredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan persuasi,
kemampuan untuk merangsang emosi/ perasaan dari pihak yang jadi sasaran, serta
kemampuan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang mendukung logika.

Pokok-pokok pikiran Aristoteles ini kemudian dikembangkan lagi oleh Cicero


dan Quintilian. Mereka menyusun aturan retorika yang meliputi lima unsur, yaitu:

 Invento (urutan argumentasi)

 Dispesitio (pengaturan ide)

 Eloqutio (gaya bahasa)

 Memoria (cara penyampaian pesan)

 Pronunciatio ( cara penyampaian pesan)


.
Dalam akhir abad ke -18 prinsip-prinsip retorika dikemukakan oleh Aristoteles,
Cicero dan Quintilian ini, kemudian menjadi dasar bagi bidang kajian speech
communication (komunikasi ujaran) dan rhetoric. Retorika tidak lagi diartikan secara
sempit sebagai upaya persuasi. Pengertian retorika sekarang ini menunjuk pada
kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama
lain.

2. Periode Pertumbuhan : 1900 – Perang Dunia II

Pertumbuhan komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial barangkali


dapat dikatakan dimulai pada awal abad ke-19. Sedikitnya ada dua perkembangan
penting yang terjadi pada masa ini. Pertama, penemuan-penemuan teknologi
komunikasi seperti telepon, telegraph, radio, TV dll. Kedua, pecahnya perang dunia I
& II member bentuk dan arah pada bidang kajian ilmu komunikasi yang terjadi pada
masa itu.

7
Secara umum bidang-bidang studi komunikasi yang berkembang pada periode
ini meliputi hubungan komunikasi dengan institusi dan masalah-masalah politis
kenegaraan, peranan komunikasi dalam kehidupan sosial, analisis psikologi sosial
komunikasi, komunikasi dan pendidikan, propaganda, dan penelitian komunikasi
komersial.

Pada masa itu, bidang kajian komunikasi dan kehidupan sosial mulai
berkembang sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi. Diasumsikan bahwa
komunikasi mempunyai peran dan kontribusi yang nyata terhadap perubahan sosial.
Penelitian-penelitian empiris dan kuantitatif mulai banyak dilakukan dalam mengamati
proses dan pengaruh komunikasi.
Dibidang pengkajian komunikasi dan pendidikan misalnya, aspek-aspek yang
diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal, keterampilan
komunikasi, strategi komunikasi instruksional, serta reading dan listening.
Sementara di bidang penelitian komunikasi komersial, dampak iklan terhadap
khalayak serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut industri media mulai
berkembang sejalan dengan tumbuhnya industri periklanan dan
penyiaran{broadcasting).
Pikiran-pikiran baru tentang komunikasi yang terjadi pada masa ini, langsung
atau tidak langsung juga dipengaruhi oleh gagasan-gagasan para ahli ilmu sosial Eropa.
Pada masa itu (menjelang akhir abad ke-18) universitas-universitas di Eropa, terutama
Jerman dan Prancis, merupakan pusat intelektual terkemuka di dunia.Pokok-pokok
pikiran dari Marx Weber, August Comte, Emile Durkheim dan Sir Herbert Spencer
dipandang punya pengaruh terhadap pengembanagn teori-teori komunikasi yang
terjadi pada periode ini.Tokoh-tokoh ilmuwan Eropa lainnya yang dianggap punya
andil besar adalah Grabriel Tarde dan George Simmel). Diasumsikan bahwa
komunikasi mempunyai peran dan konstribusi nyata terhadap perubahan sosial.
3. Periode Konsolidasi : PD II – 1960-an

Periode setelah Perang dunai II sampai tahun 1960-an disebut sebagai periode
konsolidasi (Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa itu konsolidasi
8
dari pendekatan ilmu komunikasi sebagi suatu ilmu pengetahuan sosial bersifat
multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi
ditandai oleh dua hal yakni:

1. Adopsi perbendaharaan istilah yang dipakai seragam.

2. Munculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses


komunikasi.

Terdapat empat tokoh yang pokok-pokok pikirannya dipandang sebagai landasan


bagi pengembangan teori-teori komunikasi

 Harold D. Lasswell (ahli ilmu politik)

 Paul F. Lazardfeld (ahli sosiologi)

 Kurt Lewin & Carl Hovland (psikologi sosial)

 Ke-empatnya oleh Wibur Schramm disebut sebagai the founding fathers

Wibur Schramm mendirikan institute of communication Research tahun 1947


di Illinois, Amerika serikat, merupakan lembaga pendidikan tinggi ilmu komunikasi
yang pertama. Disebut para perintis ilmu komunikasi karena pokok-pokok pikiran
mereka dipandang sebagai landasan bagi pengembangan teori-teori komunikasi.Wilbur
Schramm sendiri dinilai sebagai institutionalizer yakni yang merintis upaya
pelembagaan pendidikan komunikasi sebagai bidang kajian akademis.Karena
jasanyalah pengembangan bidang kajian komunikasi menjadi suatu disiplin ilmu sosial
yang mapan dan melembaga menjadi terealisasi. Sementara itu dua tokoh lainnya yakni
Claude E. Shannnon dan Norbert Wiener disebut sebagai insinyur-insinyur
komunikasi.

Istilah Mass Communication (Komunikasi Massa) dan Communication


Research (Penelitian Komunikasi) mulai banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi
komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran: komunikasi
intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan organisasi, dan

9
komunikasi macro-social serta komuniaksi massa. Lebih lanjut, sejalan dengan
kegiatan pembangunan yang terjadi di seluruh negara, termasuk negara-negara
berkembang.

4. Periode Teknologi Komunikasi : 1960-an – sekarang

Sejak tahun 1960-an perkembanagn ilmu komunikasi semakin kompleks dan


mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi
sebagi suatu disiplin telah mulai memasuki peride take-off (tinggal landas) sejak tahun
1950. Secara institusional kepesatan perkembanagn ilmu komunikasi pada masa
sekarang ini antara lain tercermin dalam beberapa indikator sebagai berikut: 10 jumlah
universitas yang menyelenggarakan program pendidkan komunikasi semakin banyak
dan tidak hanya terbatas di negara-negara maju seperti AS, tetapi juga negara-negara
berkembang di Asia, Amerika Latin dan Afrika, 20 asosiasi-asosiasi profesuional di
bidang ilmu komuniakis juga semakin banyak tidak saja dalam jumlahnya tetapi juga
cakupan keanggotaannya yang regional dan internasional dan semakin banyaknya
pusat-pusat penelitian dan perkembangan komunikasi. Dalam bidang keilmuwan,
kemajuan disiplin komunikasi ini juga tercermin dengan ditandai:

 Semakin banyaknya literatur komunikasi (buku-buku, jurnal-jurnal.hasil-


hasilpenelitian ilmiah atau terapan, monografs, dan bentuk-bentuk penelitian
lainnya).
 Semakin beragamnya bidang-bidang studi spesialisasi komunikasi.
 Semakin banyaknya teori-teori dan model komunikasi (50 teori dan 28 model
komunikasi)

Periode sekarang disebut dengan periode teknologi komunikasi ditandai dengan :

a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yaitu VCR, TV cable, satelit


komunikasi, teleprinter.

b. Tumbuhnya industri media yang nampaknya tidak hanya bersifat nasional


tetapi juga regional dan global.
10
c. Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global/internasional
khususnya dalam konteks center periphery (pusat dan
sekelilingnya/pinggirannya)

d. Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara.

e. Semakin meluas proses demokratisasi ekonomi dan politik.

2.2 Filsafat Komunikasi

Terdapat 4 (empat) pilar dalam filsafat komunikasi , yaitu:

a. Ontologi

Menurut suparlan (2005) ontology berarti telaah atau studi mengenai

Arti sesuatu yang “ada” dan “berada” , tentang ciri ciri yang mendasar yang ada
padanya menurut bentuknya yang paling abstrak.

Ontologi merupakan teori yang membahas mengenai hakikat dari suatu


ilmu pengetahuan . Hakikat diartikan sebagai suatu realitas kenyataan yang
utuh , dapat pula dikatakan yang sebenar benarnya . lebih lanjut ontologi
merupakan kajian mengenai objek material dan objek formil dari ilmu
pengetahuan , yaitu berkenaan dengan hal hal yang bersifat empiris .

Dalam pandangan ontology , ilmu komunikasi dipahami melalui objek


materil dan formilnya . Objek materil dalam kacamata ontologi dimaknai
bahwa komunikasi sebagai sesuatu yang berada pada tingkat paling abtrak.
Objek formal dalam kacamata ontologi memandang bahwa komunikasi
merupakan sebuah sudut pandang (point of view) yang kemudian memberikan
kerangka bagi dimensi studi itu sendiri.

sehingga dapat disimpulkan ontologi komunikasi memberikan penjelasan yang


dimaksud hakikat komunikasi.

11
b. Epistemologi

Epistemologi merupakan metode atau teori yang mengkaji bagaimana suatu


ilmu pengetahuan didapat atau diperoleh . epistemology adalah metode atau
cara memperoleh pengetahuan . kemudian juga tentang verivikasi dan
kebenaran dari suatu pengetahuan

Aspek epistemologi adalah suatu kebenaran . realitas atau fakta yang di


pandang dari aspek mengapa dan bagaimana realitas atau fakta itu benar dan
apakah realitas atau fakta itu dibuktikan kebenarannya .

Epistemologi pada dasarnya adalah suatu metode yang didalamnya


membahas bagaimana suatu pengetahuan dirangkai dari data data yang
diperoleh menggunakan metode ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan .

Adapun kaitanya dalam bahasan ini adalah bahwa kemunculan ilmu


komuinikasi sebagai suatu ilmu pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu sosial sebagai payung diatasnya . perkembangan keilmuan
pada ilmu sosial memberikan sebuah landasan bagi terciptanya cabang
keilmuan yang baru . sehingga, diperoleh ilmu komunikasi sebagai sebuah ilmu
pengetahuan yang utuh . dimana dalam komunikasi sendiri , epistemologi
komunikasi diartikan sebagai suatu penjelasan yang membahas metode , teori ,
serta proses komunikasi .

c. Aksiologi

Aksiologi mempelajari dan membahas tetang manfaat yang diperoleh dari


suatu ilmu pengetahuan , serta menyelidiki hakikat nilai baik etika maupun estetika .
dalam pandangan ini , hakikat ilmu pengetahuan yang sersifat etik sangat terkait
dengan aspek kebermanfaatan dari ilmu pengetahuan itu sendiri.
12
Aspek aksiologi sangat terkait dengan tujuan yang bersifat filosofis
pragmatis . tujuan tersebut memiliki asas kebermanfaatan yang terkait dengan
tujuan dan kepentingan dari pada manusia itu sendiri. bahwa perkembangan ilmu
komunikasi tidak terlepas dari kebutuhan manusia itu sendiri akan pentingnya
komunikasi . kebutuhan manusia akan komunikasi inilah yang diartikan sebagai
suatu tujuan pragmatik.

Sehingga dapat disimpulkan , aksiologi komunikasi adalah sebuah


penjelasan mengenai substansi , tujuan dan manfaat komunikasi.

d. Logika

Logika berkaitan dengan kajian terhadap prinsip prinsip dan metode


pemikiran pemikiran atau penalaran secara benar . bahwa suatu pemikiran yang
dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain merupakan suatu
keputusan sebagai hasil dari olah piker seseorang secara logis dan rasional.

Dalam berkomunikasi diperlukan suatu pemikiran yang logis dan benar


( pertimbangan logis ) . pertimbangan tersebut dilakukan sebelum memutuskan
untuk menyampaikan suatu pesan , gagasan, ddan informasi serta simbol
tersebut kepada orang lain yang menjadi lawan komunikasi .

Bahkan dalam komunikasi, logika menjadi sangat penting bagi


berlangsungnya komunikasi yang baik. dalam hal ini, logika merupakan
menjadi kunci bagi tersampainya pesan yang logis dan dapat diterima . oleh
karena itu , tanpa logika mustahil komunikasi akan berjalan sebagaimana
mestinya.

2.3 Bentuk-bentuk Komunikasi

Ada beberapa bentuk komunikasi diantaranya:

1. Komunikasi Intrapersonal

13
Komunikasi intrapersonal sering disebut juga komunikasi intrapribadi,
secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri.
Komunikasi yang terjadi dalam diri individu ini juga berfungsi sebagai:

a. Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami dan


mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan berfikir sebelum
mengambil suatu keputusan.

b. Komunikasi ini akan menjadikan seseorang agar tetap sadar akan kejadian
disekitarnya.

2. Komunikasi Interpersonal

Komikasi Interpersonal ialan komunikasi antara dua orang dan terjadi


kontak langsung dalam percakapan. Komunikasi ini juga dapat berlangsung
dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi antara lain dengan
melalui: pesawat telfon, atau radio. Komunikasi ini bisa disebut efektif apabila
komunikasi dapat menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat
dalam komunikasi tersebut. Dibawah ini Efektivitas antarpribadi dapat dibagi
menjadi dua macam yaitu:

a. Efektifitas Perspektif Humaris, cirri-ciri efektifitas ini ialah:

 Keterbukaan (openness)

 Empati (empathy)

 Dukungan (supportiveness)

 Rasa positif (positiveness)

 Kesetaraan (equality)

b. Efektifitas Perspektif Pragmatis, ciri-cirinya ialah:

 Bersikap yakin
14
 Kebersamaan

 Manajemen interaksi

 Orientasi pada orang lain.

3. Komunikasi kelompok

Menurut (Michael Burgoon, 1978) komunikasi kelompok ialah: interaksi


tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan berbagi informasi,
pemecahan maasalah yang mana anggotanya dapat mengingat karakteristik
pribadi anggota lain secara tepat.

Sedangkan menurut (Goldberg, 1975) komunikasi kelompok ialah suatu


bidang studi, penelitian dan penerapan yang menitikberatkan tidak hanya pada
proses kelompok secara umum, tetapi juga pada perilaku komunikasi individu
untuk memiliki susunan rencana tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.

Media komunikasi kelompok ini ialah seperti Seminar dengan tujuan


membicarakan suatu masalah dengan menampilkan pembicara kemudian
meminta pendapat.

4. Komunikasi Massa

Komunikasi Massa ialah suatu proses dimana suatu organisasi


memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas, atau suatu
proses komunikasi dimana pesan dari media dicari digunakan dan dikonsumsi
oleh audiens. Oleh karena itu, komunikasi massa mempunyai karekteristik
utama yaitu Media Massa sebagai alat penyebaran pesannya.

Fungsi komunikasi Massa itu sendiri ialah:

 Sebagai Informasi : kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data,


fakta dan pesan, opini dan komentar sehingga orang bisa mengetahui

15
keadaan yang terjadi diluar dirinya. Contoh : Pemberian informasi
tentang penggunaan garam iodium dalam makanan yang merupakan
salah satu upaya pencegahan gondok endemic.

 Sebagai Sosialisai: menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan


bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak
sebagai anggota masyarakat secara efektif .

 Motivasi  Kemajuan budaya

 Bahan diskusi  Hiburan

 Pendidikan  Integrasi

2.4 Desain Komunikasi

 Pengertian Desain Komunikasi

Desain komunikasi adalah disiplin campuran antara desain dan informasi


pembangunan yang berkaitan dengan bagaimana media istirahat seperti dicetak ,
dan dibuat , media elektronik atau presentasi berkomunikasi dengan orang-
orang . Sebuah pendekatan desain komunikasi tidak hanya peduli dengan
mengembangkan pesan selain dari estetika dalam media, tetapi juga dengan
menciptakan saluran media baru untuk memastikan pesan mencapai target
audiens . Beberapa desainer menggunakan desain grafis dan desain komunikasi
secara bergantian karena keterampilan yang tumpang tindih .

Desain komunikasi juga dapat merujuk kepada pendekatan sistem berbasis ,


di mana totalitas media dan pesan dalam budaya atau organisasi dirancang
sebagai proses yang terintegrasi tunggal daripada serangkaian upaya diskrit .
Desain komunikasi berusaha untuk menarik, menginspirasi, membuat
keinginan dan memotivasi orang-orang untuk menanggapi pesan, dengan

16
maksud untuk membuat dampak positif ke baris bawah dari tubuh
commissioning(pengawas), yang dapat berupa untuk membangun merek,
memindahkan penjualan, atau untuk tujuan kemanusiaan. Prosesnya
melibatkan pemikiran bisnis strategis, dengan menggunakan riset pasar,
kreativitas, dan pemecahan masalah. Desainer komunikasi menerjemahkan ide-
ide dan informasi melalui berbagai media. Bakat khusus mereka tidak hanya
terletak pada keterampilan tradisional tangan, tetapi juga dalam kemampuan
mereka untuk berpikir secara strategis dalam desain dan pemasaran istilah.

Desain komunikasi Istilah ini sering digunakan bergantian dengan


komunikasi visual, tetapi memiliki makna yang lebih luas alternatif yang
meliputi pendengaran, vokal, sentuhan dan bau. Contoh desain komunikasi
termasuk arsitektur informasi, mengedit, tipografi, ilustrasi, desain web,
animasi, iklan, media ambient, desain identitas visual, seni pertunjukan,
copywriting dan keterampilan menulis profesional diterapkan dalam industri
kreatif .

Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah cabang ilmu desain yang


mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media
dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun rupa untuk
menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu (tujuan informasi ataupun tujuan
persuasi yaitu mempengaruhi perilaku). Yang menarik dari sini adalah seorang
sarjana DKV harus bisa mengolah pesan tersebut secara efektif, informatif dan
komunikatif.

Banyak hal-hal mendasar yang dipelajari di program studi DKV.


Mengembangkan bentuk bahasa visual (bermain gambar), mengolah pesan
(bermain kata) keduanya untuk tujuan sosial maupun komersial, dari individu
atau kelompok yang ditujukan kepada kelompok lainnya. Visual berwujud

17
kreatif dan inovatif, sementara inti pesan harus komunikatif, efisien dan
efektif saling mendukung agar tersampaikan dengan baik pada sasaran.

Cakupan pekerjaan desain komunikasi sangat luas, antara lain: mulai


dari label produk / makanan, desain logo yang mencitrakan sebuah lembaga /
perusahaan (branding), paket promosi dan kampanye sebuah program, hingga
membuat iklan di media massa, dsb.

Berbeda dengan seni murni (dalam hal ini seni grafis) yang karya
seninya dibuat sebagai ungkapan ekspresi sang seniman, maka karya seni
yang dihasilkan oleh seorang desainer komunikasi visual lebih ditekankan
dengan konsep yang bermaksud-tujuan dan ditujukan untuk khalayak yang
disasar (target audience).

Setelah melalui berbagai mata kuliah dasar komunikasi visual, pada


semester 6, teman-teman akan dijuruskan pada 3 jalur minat program studi,
yaitu: Komunikasi Grafis, Komunikasi Visual Periklanan, Komunikasi
Multimedia.

Pada dasarnya Komunikasi Grafis dan Komunikasi Visual Periklanan


mengolah bahasa visual pada media statis / diam. Kemampuan komunikasi,
tipografi, ilustrasi, fotografi menjadi faktor yang harus dikuasai. Desainer
Grafis mampu membuat logo, desain majalah / surat kabar, rambu (sign
system), desain kemasan, paket promosi produk dan lain-lain dengan
keahliannya tersebut.

Desainer Iklan mampu bermain visual dengan menarik dan efisien untuk
tujuan persuasi. Mengemas citra sebuah produk / program / kampanye dengan
bahasa visual yang baik, yang bermuara pada perubahan perilaku sasaran yang
dituju.

Sementara Komunikasi Multimedia mengarah pada media dinamis


berbasis waktu dan suara (audio). Animasi, desain web, media interaktif
18
hingga peyutradaraan film adalah contoh pekerjaan desainer multimedia.
Dasar-dasar komunikasi visual teraplikasikan secara dinamis dalam karya
multimedia.

19

Anda mungkin juga menyukai