Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI DAN KONSELING

PELAYANAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL

Oleh:
Nur Ida Wahyuni (0902030)
Nurul Khasanah (0902033)

AKBID MITRAH SEHAT


2010
TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
Tanda Positif Kehamilan
1. Gerakan janin yang dapat dilihat, diarasa, atau diaraba
2. DJJ
3. didengar dengan stetoskop
4. Dicatat dan didengar dengan alat dokter
5. Dicatat dengan alat elektro cardiogram
6. Dilihat dengan USG
7. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgent
Perut membesar
Uterus membesar
Tanda Hegar (bagian bawah uterus menjadi lunak)
Tanda Cadwick (warna vagina dari merah muda menjadi ungu)
Tanda piskacek (uterus membesar dan lunak)
Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (braxton hicks)
Teraba ballotement (janin tumbuh melawan dinding abdoment ketika uterus
bagian bawah tertekan) kadar serum HCG yang positif

JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN


Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat satu bulan
Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan
Periksa ulang 2x sebulan sampai kehamilannnya 9 bulan
Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
PELAYANAN/ASUHAN STANDART TERMASUK “7 T”
Timbang berat badan
Ukur tekanan darah
Ukur tinggi fundus uteri
Pemberian imunisasi TT lengkap
Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan
Tes terhadap penyakit menular seksual
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

PEMBERIAN VITAMIN ZAT BESI


Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 gr) dan asam folat 500
mikro gram, minimal masing-masing 90 tablet
Sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi

PENILAIAN KLINIK
I. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
2. Keluhan utama
3. Riwayat keluhan utama
4. Riwayat penyakit sekarang dan yang lalu
5. Riwayat menstruasi
6. Riwayat obstetri yang lalu
7. Riwayat kehamilan ini
8. Riwayat keluarga
9. Riwayat social-ekonomi
II. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan fisik umum
2. Pemeriksaan luar
3. Pemeriksaan dalam
4. Pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN IBU HAMIL

Pasien : “Assalamu’alaikum wr. wb.”

Bidan : “Wa’alaikumsalam wr. wb.”

“Ada yang bisa saya bantu, bu?”

Pasien : “Begini bu bidan, saya ini bulan kemarin menstruasi tanggal 15.”

“Sekarang saya tunggu sampai tanggal 24, tetapi saya belum

menstruasi. Kalau pagi kepala saya pusing dan mual.”

Bidan : “Ibu KB apa?”

Pasien : “Saya bulu suntik KB 3 bulan selama 4 tahun.”

“Sejak bulan Mei, saya sudah tidak suntik lagi, tetapi bulan Mei

dan Juni tidak menstruasi. Baru pada bulan Juli saya menstruasi.”

Bidan : “Kalau begitu, ibu sebaiknya periksa kencing dulu.”

Pasien : “Periksa kencing dimana bu?”

Bidan : “Ya, periksa kencing di sini.”

“Sekarang ibu saya periksa.”

“Apakah ibu bisa kencing?”

Pasien : “Bisa, bu.”

Bidan : “Nanti kalau ibu kencing, air kencingnya dimasukkan di tempat

ini. Tolong diusahakan jangan terkena air supaya hasilnya

memuaskan.”

Pasien : “Baik, bu. Dimana kamar mandinya?”

Bidan : “Di sebelah ruangan ini, bu...”

(Beberapa menit kemudian…….)

Pasien : “Ini bu, kencingnya. ”


Bidan : “Ya, bu. Tolong ditaruh di atas meja. Ibu silahkan duduk dulu

ya…”

(Proses pemeriksaan kencing)

Bidan : “Ibu, setelah saya periksa kencingnya, ternyata ibu positif

hamil.”

“Ini loh bu, kalau garisnya ada dua berarti ibu positif hamil.”

Pasien : “Alhamdulillah, sebentar ya bu. Saya mau memberi tahu suami

saya dulu."

(Si ibu memanggil suaminya)

Bidan : “Bapak, silahkan duduk dulu ya…”

“Setelah saya lakukan pemeriksaan kencing, ternyata ibu positif

hamil.”

Suami : “Iya, bu… Lalu, istri saya sudah hamil berapa bulan?”

Bidan : “Kalau dihitung dari menstruasi terakhirnya sudah hamil sekitar

5-6 minggu.”

Suami : “Terima kasih, bu bidan.”

Bidan : “Kalau begitu, sekarang ibu saya periksa dulu ya…”

“Ibu, silahkan saya timbang berat badannya dulu.”

“Bu, berat badan ibu 60 kilogram. Sekarang, saya ukur tinggi

badannya.”

“Ibu, silahkan berdiri di sini.”

(Proses pengukuran tinggi badan)

Bidan : “Tinggi badannya 150 cm.”

“Sekarang lingkar lengan atasnya yang saya ukur.”


“Tolong, lengan bajunya dilipat ke atas. Ini untuk mengetahui

keadaan gizi ibu.”

“Ternyata, lilanya 24 cm. Berarti normal, bu.”

Pasien : “Berapa tekanan darah saya bu?”

Bidan : “120/80. Artinya itu normal, bu.”

“Sudah, bu. Silahkan duduk kembali.”

“Ibu, nanti saya beri buku periksa. Buku ini dibawa kemanapun

ibu periksa. Buku ini namanya buku KIA yang didalamnya berisi

petunjuk-petunjuk tentang perawatan ibu dan bayi. Selain itu,

buku ini berisi catatan kesehatan untuk ibu dan bayi ibu.”

Pasien : “Jadi, buku ini gunanya untuk periksa ya bu…”

Bidan : “Iya, bu. Ibu juga bisa membaca buku ini biar tambah pintar.”

“Sekarang saya isinya dulu bukunya ya bu…”

“Siapa nama ibu?”

Pasien : “Nama saya Khasanah.”

Bidan : “Umurnya berapa bu?”

Pasien : “30 tahun, bu.”

Bidan : “Pendidikan terakhir?”

Pasien : “SMA”

Bidan : “Siapa nama suami ibu?”

Pasien : “Musta’in.”

Bidan : “Suami ibu umurnya berapa?”

Pasien : “35 tahun, bu…”

Bidan : “Kalau alamat ibu?”


Pasien : “Desa Sumberejo RT. 01/RW. 01.”

Bidan : “Mens terakhirnya tanggal 15 Nopember 2009 ya bu…”

Pasien : “Iya, bu bidan….”

Bidan : “Perkiraan persalinannya kira-kira tanggal 22 Agustus 2010.”

“Ibu, apakah ibu pernah menderita sakit sesak, batuk yang lama,

atau penyakit berat lainnya?”

Pasien : “Tidak pernah, bu bidan. Kalau sakit, biasanya hanya batuk-pilek

saja.”

Bidan : “Ibu, apakah pernah mengalami keguguran?”

Pasien : “Tidak pernah, bu bidan… Ini anak kedua. Anak saya yang

pertama, sekarang berumur 6 tahun.”

Bidan : “Lahirnya bagaimana, bu?”

Pasien : “Lahirnya normal. Ditolong bu bidan juga ketika saya di

Surabaya.”

Bidan : “Apakah pada waktu melahirkan, mengalami kesulitan?”

Pasien : “Tidak ada, bu bidan…”

Bidan : “Kalau begitu, menurut penilaian buku ini, ibu tergolong

kehamilan risiko rendah.”

Suami : “Berarti kehamilan istri saya ini aman-aman sajakah bu bidan?”

Bidan : “Untuk sementara ini, iya pak… Tetapi untuk selanjutnya, kita

lihat perkembangannya.”

“Jadi, saya mohon, bapak juga turut serta menjaga kehamilan ibu

dengan cara tetap mengantar untuk kontrol sebulan sekali dan

selalu mengingatkan ibu untuk minum vitamin.”


Suami : “Iya, bu bidan….”

Bidan : “Ibu, apakah anak pertama dulu sudah disuntik TT?”

Pasien : “Sudah, bu bidan.”

Bidan : “Kalau begitu, sekarang saya suntik TT ulang sekalian ya bu…”

Pasien : “Sakit apa tidak bu?”

Bidan : “Dulu waktu disuntik TT anak pertama, sakit apa tidak?”

Pasien : “Sudah lupa, bu bidan.”

Bidan : “Kalau saya bilang tidak sakit, saya salah. Ya, pasti sakit.”

“Nanti ibu tarik napas yang panjang, ya…”

(Proses suntik TT)

Bidan : “Sudah, bu…. Gimana, sakit apa tidak?”

Pasien : “Tidak, bu… Hanya sakit sedikit.”

Bidan : “Sudah, bu… Sekarang ibu silahkan duduk kembali sambil saya

siapkan obat untuk ibu.”

“Ibu, ini obat untuk ibu, ada 2 macam. Yang satu ini berwarna

merah, namanya tambah darah. Obat ini diminum sekali sehari

dan yang satunya ini berwarna putih. Ini adalah vitamin dan

diminum 3 kali sehari.”

Pasien : “Yang merah ini diminum sekali sehari dan yang putih ini

diminum 3 kali sehari. Sampai habis ya bu…”

Bidan : “Iya, bu…”

Pasien : “Terus, kapan saya kontrol lagi bu?”

Bidan : “Ibu nanti kontrolnya tiap bulan kalau tidak ada keluhan.”
“Tetapi kalau ada keluhan, misalnya kepala tambah pusing atau

tambah mual, ibu segera kontrol.”

Pasien : “Kalau begitu, saya pamit dulu ya bu… Terima kasih.”

Bidan : “Oh, ya… Sama-sama, bu… Saya do’akan, ibu sehat selalu.”

Pasien : “Amin. Ya sudah bu bidan, saya pamit dulu.”

“Assalamu’alaikum wr. wb.”

Bidan : “Wa’alaikumsalam wr. wb.”

Anda mungkin juga menyukai