Analisa Jatuh Tegangan PT. RUM PDF
Analisa Jatuh Tegangan PT. RUM PDF
Abstrak
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga
listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen. Adanya jatuh tegangan selama proses pendistribusian
melalui jaringan akan mengurangi efisiensi dari sistem tersebut, terutama pada trafo distribusi. Selain itu, ada
permasalahan lain. Yaitu gangguan hubung singkat yang dapat mengakibatkan timbulnya lonjakan arus dengan
magnitude lebih tinggi dari keadaan normal. Dan sebaliknya hal ini akan mengakibatkan nilai tegangan di titik hubung
singkat tersebut akan menjadi sangat rendah. Keadaan ini dapat mengakibatkan kegagalan operasi sistem secara
keseluruhan. Didalam analisis perhitungan arus hubung singkat dan jatuh tegangan disini, menggunakan software ETAP
untuk mempermudah perhitungan.langkah awalnya adalah menggambarkan single line, dan memasukkan parameternya.
Hasil yang didapat dari perhitungan manual arus hubung singkat dan jatuh tegangan tidak jauh berbeda dengan hasil
perhitungan menggunakan software ETAP. Jadi perhitungan manual sudah sesuai dengan standart ANSI atau IEEE
pada software ETAP.
Kata kunci : arus hubung singkat, ETAP, jatuh tegangan, sistem distribusi
Abstract
The distribution system is the part of the power system. Distribution system is useful to deliver the electric power from
large power source to the consumer. Any voltage drop during the process of distribution through a network will reduce
the efficiency of the system, especially at the distribution voltage regulator. In addition, there is other problems. That is
disturbance of the short circuit that could result in a surge with a magnitude that higher than normal. The otherwise, it
will result the voltage value at the point of the short circuit will be very low. This situationcanlead tofailure ofthe
overall.system. operation In the analysis ofthe calculation of short circuit current and the voltage drop here, using ETAP
software to facilitate perhitungan. Langkah initially wasd escribinga singleline, and enter the parameters.
The results of the manual calculation of short circuit current and the voltage dropis not much different from theresults of
calculations using ETAP software. Somanual calculations are in accordance with ANSI or IEEE standard on ETAP
software.
Tabel 1 Data Peralatan Komponen PT.RUM Tabel 2 Kapasitas Gardu Induk di PT RUM
Trafo Tegangan
`Gardu Setting
Penyulang Daya Arus
Induk TT TM Arus
(MVA) (A)
1 30 20 800
2 30 20 800
3 30 20 800
GI 4 30 20 800
Pelanggan 5 30 20 800
6 30 20 800
7 30 20 800
8 30 20 800
1 1 4 4 6400
2 2 2 2 4 4500
Gambar 2 Diagram Alir Simulasi ETAP 7.0.0
3 3 2 2 2500
AAAC
mm2 Z1,Z2 Zo
R1 jx1 Ro jxo
1 2 3 4 5
Tegangan Tegangan
Pangkal Ujung Jatuh
Gardu
Penyulang Tegangan Hasil Evaluasi
Induk
(%)
( KV ) ( KV )
Unbalanced Load Flow Analysis dan Balanced Load 7 11,282 11,269 0,115 Memenuhi Syarat
Flow Analysis. Dalam tugas akhir ini analisis yang
8 11,282 11,279 0,027 Memenuhi Syarat
dipergunakan untuk analisis adalah Balanced Load Flow
Analysis. Hal ini dikarenakan pada analis Balanced Load
Flow Analysisdigunakan untuk menganalisa jaringan tiga
fasa nya saja, sedangkan pada Unbalanced Load Flow
Analysis analisa untuk 1 fasa dan 3 fasa.
Dengan menggunakan cara yang sama, didapatkan jatuh Selisih perhitungan rugi tegangan antara perhitungan
tegangan di masing masing feeder maupun di bus manual dengan simulasi ETAP tidak jauh berbeda. Selisih
percabangan terbanyak adalah 37,53 volt. Hal itu bisa di karenakan
faktor pembulatan.
Tabel 8 Hasil Perhitungan manual Jatuh Tegangan
Simulasi Jaringan Eksisting PT RUM 3.2.2 Arus hubung singkat
Panjan Beban
Didalam distribusi, selain adanya jatuh tegangan. Ada
Drop
g Arus Impedansi Tegangan juga yang dinamakan arus hubung singkat. Perhitungan
ID Tegang
Kabel (Ampere) (Ohm) Ujung (kV)
an (V)
(km) besar arus hubung singkat sangat berguna untuk
kVA VA
menentukan besarnya proteksi yang harus dipasang.
Feeder 550500
0,595 5505 281,715 0,204 57,529 11,224
1 0
Feeder 308200
0,665 3082 157,720 0,228 35,997 11,246
2 0
Feeder 193000
0,455 1930 98,767 0,156 15,423 11,267
3 0
Feeder 126800
0,315 1268 64,889 0,108 7,015 11,275
4 0
Feeder 126800
0,98 1268 64,889 0,336 21,825 11,260
5 0
Feeder 118400
0,77 1184 60,591 0,264 16,012 11,266
6 0
Feeder 388900
0,56 3889 199,017 0,192 38,251 11,244
7 0
Cabang
0,455 947 947000 48,462 0,156 7,568 11,274
(F8)
Beban
0,07 531 531000 27,192 0,024 0,653 11,274
1 (F8)
Dari hasil perhitungan manual diatas, pada besarnya Pada bus 1, memiliki arus gangguan dari beberapa
tegangan ujung feeder 1 adalah tegangan pangkal – drop sumber:
tegangan. Yaitu 1. Arus gangguan dari GI Wonosari
11,282 kV – 0,057529 kV = 11,224 kV. 2. Arus gangguan dari GI Wonogiri
Sedangkan pada ETAP, tegangan ujung feeder 1 adalah Jadi untuk mengetahui arus gangguan pada bus 1, perlu
11,262 kV. menghitung dari ke dua sumber diatas tadi.
Selisih jatuh tegangan pada feeder 1 = Perhitungannya:
Vd ETAP – Vd MANUAL=
=11,262 kV – 11,224 kV Arus gangguan dari GI Wonosari
= 37,529 volt
Parameter pada GI wonosari:
Dengan menggunakan cara yang sama, didapatkan V= 150 kV
perhitungan sebagai berikut: MVAsc= 5905,167
Jarak= 11 km
Tabel 9 Tabel perbandingan perhitungan manual dengan Rkabel=0,1344 ohm/km
ETAP Xkabel= 0,3158 ohm/km
Tegangan Ujung ( kV )
ID
ETAP Manual
Selisih (V) 𝑍1 = (𝑅2 + 𝑋 2 )
Feeder 1 11,262 11,224 37,529 = (0,13442 + 0,31582 )
Feeder 2 11,269 11,246 22,997 Z1 = 0,34321 ohm/km
Feeder 3 11,277 11,267 10,423 𝑍1𝐿 = 𝑍1 𝑥 𝐿
Feeder 4 11,28 11,275 5,015
Feeder 5 11,274 11,260 13,825
= 0,34321 x 11
Feeder 6 11,276 11,266 10,012 =3,775308 ohm
Feeder 7 11,269 11,244 25,251 𝑉2
Cabang (F8) 11,279 11,274 4,568 𝑍𝑠 =
Beban 1 (F8) 11,279 11,274 5,221 𝑀𝑉𝐴
Beban 1 (F8) 11,279 11,273 5,591
TRANSIENT, VOL.2, NO. 4, DESEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 888
1502 202
𝑍𝑠 = Zs 20 wonogiri = 𝑥 7,767
5905,167 1502
= 3,81 ohm = 0,13808
𝑘𝑉22
Z1 20 wonosari = 𝑥 Z1(150) wonosari
𝑉/√3 𝑘𝑉12
𝐼𝑓 = 202
𝑍1𝐿 + 𝑍𝑠 Z1 20 wonosari = 𝑥 3,775
=
150 /√3 1502
3,775 +3,81 = 0,067111
𝐼𝑓 = 11,417 𝑘𝐴 𝑘𝑉22
Z1 20 wonogiri = 𝑥 Z1(150) wonogiri
𝑘𝑉12
2
Jadi arus hubung singkat GI Wonosari dengan titik 20
gangguan pada bus 1 GI PT RUM adalah 11,417 kA Z1 20 wonogiri = 𝑥 5,835
1502
= 0,103733
Tabel 10 arus hubung singkat bus 1
ID I fault (kA)
Karena GI PT RUM memiliki 2 sumber yang terhubung
GI Wonosari 11,417 paralel, maka impedansi paralelnya adalah:
GI Wonogiri 6,3671
TOTAL 17,7841 Zp
Zs 20 wonosari + Z1 20 wonosari 𝑥 Zs 20 wonogiri + Z1 20 wonogiri
=
Zs 20 wonosari + Z1 20 wonosari + Zs 20 wonogiri + Z1 20 wonogiri
Tabel 11 hasil perbandingan perhitungan manual dengan 0,067733 + 0,067111 𝑥 0,13808 + 0,103733
perhitungan ETAP Zp =
0,067733 + 0,067111 + 0,13808 + 0,103733
Hasil I fault (kA)
0,134844 𝑥 0,241813
Perhitungan ETAP 18,15 Zp =
0,067733 + 0,067111 + 0,13808 + 0,103733
Perhitungan Manual 17,78
0,032607
Zp =
Terjadi perbedaan perhitungan, disebabkan oleh adanya 0,376657
faktor pembulatan.
Zp = 0,08657
3.2.2.2 Arus gangguan incoming 20kV bus 2
𝑉/√3
Parameter pada Trafo 20 kV: 𝐼𝑓 =
𝑍𝑝 + 𝑍𝑡
V= 20 kV 20/√3
MVA= 30 = 0,08657 + 1,333
Z= 10% 𝐼𝑓 = 8,13244 𝑘𝐴
Zs(150)wonosari = 3,81
Zs(150)wonogiri = 7,767 Tabel 12 hasil perbandingan perhitungan manual dengan
Z1(150)wonosari = 3,775 ETAP
Z1(150)wonogiri = 5,835
Hasil I fault (kA)
𝑉2
𝑍𝑠 = Perhitungan ETAP 8,15
𝑀𝑉𝐴 Perhitungan Manual 8,13244
202
𝑍𝑠 =
30 Terjadi perbedaan perhitungan, disebabkan oleh adanya
= 13,333 ohm faktor pembulatan.