Anda di halaman 1dari 4

Strategic Management

Diskusi 4
Nama : Harun
NIM : 012017155

PORTER’S 5 FORCES MODEL

Porter’s 5 Forces model adalah suatu model yang diciptakan oleh Michael Porter, seorang
ahli dan professor di Harvard Univeristy pada tahun 1979 yang tertujuan untuk menggambarkan
kerangka sebagai analisis pengembangan suatu bisinis. Porter’s 5 Forces model ini bisa digunakan
untuk bisnis yang besar maupun kecil dan bisnis yang sudah berjalan maupun baru akan dimulai.
The five forces model digunakan untuk mengidentifikasikan faktor eksternal (peluang dan
ancaman) dalam industri kerangka pikir.

Figure di atas meupakan gambaran dari kerangka Porter’s 5 forces model. Setiap bagiannya
memiliki nilai analisis yang mewakili factor-faktor pendukung sebuah bisnis. Setiap sisi akan
diukur dengan satuan Low, Medium, dan High (Bukan sebuah standard, namun akan
mempermudah hasil analisis). Berikut adalah penjelasan dari setiap sisinya:
 Kekuatan menawar dari pembeli (Bargaininng Power of Buyers/ Buyers’ Power)
Pembeli adalah konsumen, end-user, perantara, dan retailer. Daya tawar pembeli
semakin kuat apabila:
1. pembeli menjadi dominan,
2. pembeli membeli dalam jumlah yang besar,
3. Industri sangat tergantung pada pembeli
4. Switching costs for buyers yang rendah
5. Pembeli membeli dari suppliers sekaligus
6. Pembeli mengancam untuk memasuki industri (menjadi pemasok)

Pembeli tentunya pasti akan memegang peranan besar dalam kegiatan jual-beli,
namun di sini lebih mengarah kepada pilihan pembeli terhadap produk yang ada, Ada
kondisi dimana pembeli hanya bisa membeli produk pada perusahaan ini (hal ini
menggambarkan High Buyers’ Power), ada juga jika pembeli punya banyak pilihan
untuk membeli produk yang sama produksi perusahaan lain karena ada banyak jenis
dijual di pasaran (hal ini menggambarkan High Buyers’ Power).
Customer loyalty juga termasuk dalam dalam sisi ini. Pembeli yang sudah loyal tentu
akan sepenuhnya melakukan jual-beli hanya produk tersebut, akan menciptakan kondisi
Low Buyers’ Power

 Kekuatan menawar dari supplier (Bargaininng Power of Suppliers/ Suppliers’ Power)


Supplier adalah perusahaan yang memberikan input seperti tenaga kerja dan material
kepada industri. Kekuatan menawar dari supplier/pemasok kuat karena:
1. Input yang sangat vital dan jumlah pemasok pengganti (substitute supplier)
yang rendah/sedikit
2. Industri yang dipasok bukan pelanggan yang penting
3. Switching costs untuk industri yang dipasok tidak terlalu signifikan
4. Pemasok mengancam untuk masuk dalam industri pelanggan (yang dipasok)
5. Industri yang dipasok tak mampu mengancam (memproduksi input yang
diperlukan)
Dalam kekuatan menawar dari supplier (Bargaininng Power of Suppliers/ Suppliers’
Power) ini akan menganalisis pada sisi supplier. Seberapa besar perusahaan ini
membutuhkan atau ketergantungan pada suppliernya. Ada bahan baku yang mungkin
bisa dibeli dengan supplier mana aja (hal ini menggambarkan Low Supplier’ Power).
Ada juga bahan baku yang hanya bisa dibeli oleh supplier tertentu, atau dalam konteks
perusahaan besar, tentunya sudah punya kerja sama dengan supplier tertentu dengan
harga yang berbeda dari pasaran karena produksi skala besar, jadi jika ada masalah
dengan supplier tersebut akan membuat proses produksi terhambat karena sudah
tergantung dengan supplier tersebut (hal ini menggambarkan High Supplier’ Power).

 Risiko masuknya pesaing potensial (Thread of New Entrants)


. Menurut Porter, ancaman pendatang baru ini akan lebih menganalisis
kepada awareness, apakah bisnis ini mudah untuk diikuti atau tidak. Pendatang baru
( New Entrants ) yang dimaksud adalah individu atau kelompok yang membuat bisnis
sama seperti yang yang sudah ada ini. Pesaing potensial adalah perusahaan yang
sekarang belum menjadi pesaing tetatpi memiliki potensi untuk menjadi pesaing Ada
kondisi dimana sebuah bisnis baru yang sedang booming terus bertambah di pasaran
karena untuk membuat bisnis seperti itu cukup mudah (hal ini menggambarkan High
Thread of New Entrants). Selain itu juga ada kondisi dimana sebuah bisnis hanya bisa
dilakukan oleh perusahaan-perushaan tertentu. Ada berbagai macam factor yg ada, bisa
karena resiko yang terlalu tinggi, perlunya tingkat keahlian tinggi, dan factor-faktor
lainnya (hal ini menggambarkan Low Thread of New Entrants). Risiko/ancaman
pendatang baru tinggi ketika:
1. Memerlukan modal yang sedikit
2. Perusahaan yang ada tidak memiliki paten, merek dagang atau tidak memiliki
reputasi merek
3. Tidak ada peraturan pemerintah
4. Tidak memerlukan banyak biaya bagi perusahaan untuk beralih ke industri
lain
5. Loyalitas pelanggan yang rendah
6. Produk yang dihasilkan hampir identic
7. Skala ekonomi dapat dengan mudah dicapai

 Ancaman produk pengganti (Threat of Substitute Product or Services)


Produk pengganti (substitute product) adalah produk yang berasal dari bisnis berbeda
tapi dapat menggantikan dan memberikan kepuasan yang mirip bagi pelanggan. Adanya
substitute product merupakan ancaman kompetitif yang kuat. Kompetiti yang lemah jika
produk yang menjadi pengganti sedikit.
Menganalisis tentang pengganti atau substitute dari produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Sebuah produk maupun jasa, apakah memungkinkan untuk digantikan
dengan yang lain atau tidak. Dalam konteks ini, pengganti adalah barang atau jasa yang
berbeda tetepi dapat mengisi ketidakhadiran barang atau jasa utama yang dibutuhkan.
 Persaingan di antara competitor yang ada (Rivalry Among Existing Competitor)
Persaingan ini adalah persaingan anatara perusahaan pada industri yang sama untuk
saling berebut pangsa pasar. Kekuatan ini merupakan penentu utama seberapa
kompetitif dan seberapa menguntungkan sebuah industri. Dalam industri yang
kompetitif, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk meraih pangsa pasar. Hal ini
berdampak pada keuntungan yang rendah. Persaingan antar pesaing sangat ketat saat:
1. Ada banyak pesaing;
2. Hambatan keluar tinggi;
3. Pertumbuhan industri lambat atau negatif;
4. Produk tidak bervariasi dan dapat dengan mudah diganti;
5. Pesaing memiliki kemampuan yang sama;
6. Loyalitas pelanggan rendah.
Meskipun, Porter awalnya memperkenalkan lima kekuatan yang mempengaruhi industri,
para ilmuwan telah menyarankan untuk memasukkan kekuatan keenam: Pelengkap.
Pelengkap meningkatkan permintaan produk primer yang digunakan, sehingga meningkatkan
potensi keuntungan perusahaan dan industri. Misalnya, Honda sparepart merupakan
pelengkap atas produk sepeda motor dengan merk Honda dan nilai tambah untuk kedua
produk. Akibatnya, penjualan motor Honda dan Honda sparepart meningkat, meningkatkan
keuntungan Honda.

Referensi

 Porter, M.E. (1979), How competitive forces shape strategy, Harvard Business
Review, March/April 1979.
 Porter, M.E. (1980), Competitive Strategy, Free Press, New York, 1980..

Anda mungkin juga menyukai