Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Aktivitas Jasmani:

Pendidikan jasmani dan aktivitas jasmani, keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat
sehingga ada persamaan di antara keduanya. Namun juga memiliki perbedaan, pendidikan
jasmani selalu mencakup aktivitas jasmani, tapi kebalikannya tidak selalu benar. Pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan memiliki peran yang lebih; merupakan bagian penting dari
kurikulum sekolah yang dirancang untuk membantu siswa dalam mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk mempraktikkan gaya hidup aktif
dan sehat dalam hidupnya. Aktivitas jasmani adalah setiap gerakan tubuh yang mengeluarkan
energi. Sebagai contoh, melakukan latihan di pusat kebugaran, berjalan, berlari dan sebagainya
merupakan aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani merupakan salah satu sasaran yang hendak
dicapai di dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan; siswa menjadi terbiasa
melakukan aktivitas merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan.

(sumber: https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/download/144/134)

Aktivitas jasmani: berbagai gerak tubuh yang dihasilkan dari kontraksi otot dan pergerakan
tulang yang memerlukan energi. Sebagai contoh: kegiatan bekerja, aktivitas waktu luang,
aktivitas keseharian mulai dari berkebun, berjalan kaki, membersihkan rumah. Aktivitas
jasmani seperti ini membutuhkan upaya ringan, menengah, atau berat yang mengarah pada
peningkatan kesehatan sebagai dampak dari praktik yang dilakukan sehari-hari.

(sumber: http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196509091991021-
BAMBANG_ABDULJABAR/Pendidikan_tentang_Aktivitas_Jasmani.pdf)

Jadi, aktivitas jasmani adalah segala aktivitas yang menggunakan otot dan energi. Aktivitas
jasmani tidak hanya di sekolah, tetapi aktivitas jasmani dilakukan dimana saja. Aktivitas
jasmani merupakan perantara pendidikan jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan.
Alur Penelitian:

Sumber data penelitian tindakan ini meliputi siswa, guru, dokumentasi pada saat penelitian.
Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam
penelitian ini peneliti akan memberikan kuesioner tentang aktivitas jasmani di sekolah dasar
berdasarkan kurikulum 2013.

b. Dokumentasi

berupa foto-foto kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan di kelas, pada saat pengisian
kuesioner.

(sumber: Sugiyono. 2017. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta)


Tabel Kuesioner Untuk Guru

Nama Guru : Guru Kelas :

Sekolah : Tgl. Observasi :

NO INDIKATOR SS S K TP

1 Aktivitas Berjalan
2 Aktivitas Berlari
3 Aktivitas Melompat dan Mendarat
4 Aktivitas Mengayun
5 Aktivitas Menggoyang
6 Aktivitas Menekuk dan Meluruskan
7 Aktivitas Melempar
8 Aktivitas Menangkap
9 Aktivitas Menendang

Keterangan:
SS : Selalu
S : Sering
K : Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah

*Indikator berdasarkan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013


Tabel Kuesioner Untuk Murid

Nama :

Kelas :

Sekolah :

NO AKTIVITAS YA TIDAK

1 Berjalan

2 Berlari

3 Melompat

4 Mengayun-ayunkan Tangan/Kaki

5 Menggoyang-goyangkan Badan/Tangan/Kaki

6 Menekuk dan Meluruskan Tangan/Kaki

7 Melempar Bola

8 Menangkap Bola

9 Menendang Bola

Anda mungkin juga menyukai