Anda di halaman 1dari 1

Penyediaan sumber energi latihan dapat berasal dari sistem aerobik dan anaerobik yaitu

sistem fosfagen (sistem ATP-PC) dan sistem asam laktat (sistem glikolisis). Sebagai guru
PJOK, bagaimana pendapat saudara tentang sistem anaerobik dan bilamana sistem
tersebut dapat dicapai oleh peserta didik melalui aktivitas gerak dalam pembelajaran
PJOK
Secara mendasar penyediaan sumber energi latihan dapat berasal dari 3 (tiga) sistem, yaitu
sistem fosfagen atau sistem ATP-PC, sistem asam laktat (sistem glikolisis) dan sistem aerobik.
Sistem fosfagen atau sistem ATP-PC dan sistem asam laktat (sistem glikolisis) tersebut tergolong
dalam sistem anaerobik.
Sistem energi anaerobik tidak menggunakan oksigen untuk menghasilkan ATP. Penggunaan
sistem energi ini saat melakukan aktivitas dengan intensitas tinggi dengan cepat atau untuk
kurang dari tiga menit. Salah satu alasan kegiatan anaerobik tidak dapat dilakukan untuk waktu
yang lama adalah bahwa asam laktat menumpuk di otot. Aktivitas anaerobik biasanya akan
membutuhkan interval istirahat agar ATP dapat diregenerasi sehingga kegiatannya dapat
dilanjutkan kembali.
Ada banyak latihan anaerobik tapi yang paling umum pada daftar latihan anaerobik adalah
angkat berat, melompat dan berlari. Namun, bahkan latihan yang intensitas yang tinggi, tetapi
dilakukan untuk waktu singkat adalah latihan anaerobik. Daftar latihan anaerobik juga
mengandung melempar lembing, lompat jauh, lompat tinggi, menembak, melempar palu, push
up dan pull up.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem anerobik adalah serangkaian reaksi
kimia yang tidak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan ATP. Sistem tersebut dapat dicapai
oleh peserta didik melalui aktivitas gerak dalam pembelajaran PJOK seperti saat melakukan
aktivitas melompat dan berlari, lempar lembing, lompat jauh, lompat tinggi, menembak,
melempar palu, push up dan pull up.

Anda mungkin juga menyukai