Anda di halaman 1dari 4

terhindar dari masalah kulit.

Namun, pernahkah Anda mendapati popok bayi tetap kering


padahal sudah waktunya ganti popok? Kira-kira apa penyebabnya? Berikut kemungkinan
masalah kesehatan yang dialami bayi sehingga ia jarang pipis.

Normalnya, berapa kali bayi pipis?


Saat baru lahir, bayi hanya mendapatkan makanan berupa ASI. Ini membuat bayi buang air
hingga 20 kali dalam 24 jam. Akibatnya, Anda harus mengganti popok bayi sebanyak 6
hingga 10 kali.

Akan tetapi, bayi juga bisa buang air lebih sedikit ketika baru lahir. Penyebabnya adalah
asupan makan pertama yang ia dapat masih berupa kolostrum, bukan ASI. Jika ASI sudah
diproduksi, bayi akan pipis lebih sering.

Seiring waktu, bayi akan lebih jarang buang air kecil karena sistem kandung kemihnya sudah
mulai beradaptasi.

Kondisi yang menyebabkan bayi jarang pipis


Walaupun buang air kecil pada bayi akan berkurang, bukan berarti ia akan jadi sangat jarang
pipis, yaitu kurang dari 6 kali ganti popok.

Jika kondisi ini terjadi, segera pergi ke dokter untuk mengetahui penyebab sekaligus cara
mengatasinya.

Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan bayi jarang buang air kecil lebih, di
antaranya:

1. Dehidrasi
Anda pasti paham kenapa dehidrasi menyebabkan bayi jarang pipis. Ya, semakin sedikit
cairan yang masuk ke tubuh, semakin sedikit juga cairan yang akan dikeluarkan oleh tubuh.

Dehidrasi sangat umum terjadi pada bayi dan anak-anak, terutama saat ia demam dan tidak
mendapatkan cairan yang cukup.

Jarang pipis merupakan gejala ringan dari dehidrasi pada bayi. Ini ditandai dengan pipis yang
hanya satu atau dua kali dalam sehari.

Selain itu, menurut situs Healthy Children, tanda dan gejala dehidrasi lainnya yang harus
orangtua waspadai, meliputi:

 Mulut bayi terlihat kering


 Bayi terlihat lemas dan tidak aktif
 Ketika ia menangis, tidak mengeluarkan air mata
 Mata cekung dan kulitnya kering
 Tangan dan kaki menjadi dingin dan pucat

2. Disfungsi kandung kemih


Penyebab bayi jarang pipis lainnya adalah disfungsi kandung kemih. Buang air kecil yang
kurang dari 3 kali sehari bisa menandakan terjadinya kondisi ini.

Bayi dengan kandung kemih yang tidak aktif mungkin tidak pipis selama 6-8 jam. Selain
jarang pipis, bayi atau anak yang lebih dewasa akan menunjukkan gejala, seperti:

 Tidak selalu jarang pipis, bayi atau anak bisa juga mengeluarkan pipis sedikit secara
terus-menerus
 Sering mengompol di malam hari karena ketidakmampuan otot kandung kemih untuk
menahan pipis
 Anak dengan disfungsi kandung kemih sering mengalami sembelit

3. Penyumbatan urine
Jarang buang air kecil pada bayi bisa disebabkan oleh penyumbatan urine. Kondisi ini
umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir akibat adanya cacat lahir di saluran kemih yang
menghalangi aliran urine.

Akibatnya, bayi akan buang air kecil sangat jarang atau sama sekali tidak bisa pipis. Selain
bayi jadi jarang buang air kecil, penyumbatan urine juga menimbulkan gejala lain, seperti:

 Demam
 Tidak mau makan
 Mual dan muntah
 Urine yang dikeluarkan berwarna keruh, gelap, bau, dan bisa juga berdarah

Anda mungkin juga menyukai