Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PEMBAHASAN

1) Menganalisis Unsur Pembangun Puisi

Puisis merupakan salah satu bentuk karya sastra yang kaya akan makna
karena gaya bahasa yang digunakan di dalamnya berbeda dengan bahasa yang
digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan pilihan kata yang indah, bermakna
konotatif, dan mengandung banyak penafsiran. Pada hakikatnya, dalam puisi
terdapat tiga aspek penting, yaitu sifat seni, kepadatan, dan ekspresi tidak langsung.
Untuk lebih memahami puisi, kamu akan memperlajari unsur-unsur fisik dan unsur
batin.

A. Unsur Fisik
Unsur-unsur fisik meliputi:
1. Tipografi
Tipografi merupakan pembeda yang penting anatara puisi, prosa, serta
drama. Dalam kaitannya dengan tipografi, larik-larik puisi tidak
berbentuk paragraf, tetapi bait. Dalam puisi-puisi kontemporer, seperti
karya-karya Sutardji Calzoum Bachri, tipografi dipandang sebagai
sesuatu yang sangat penting sehingga menggeser kedudukan makna
kata-kata.
2. Diksi
Diksi merupakan pilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam
puisinya. Kata-kata yang digunakan dalam puisi merupakan hasil
pemilhan yang sangat cermat, dengan mempertimbangkan segi makna,
susunan bunyi, atau hubungan kata tersebut dengan kata-kata lainnya
dalam baris dan baitnya. Oleh kareana itulah, kedudukan kata-kata puisi
sangat penting.

1
3. Imaji
Imaji merupakan kata atau susunan kata-kata yang dapat menimbulkan
khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca
seolah-olah merasakan, mendengar, atau melihat sesuatu yang
diungkapkan penyair.
4. Kata Konkret
Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kata harus
dikonkretkan atau diperjelas. Jika penyair mahir mengonkretkan kata-
kata, pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan apa
yang diituliskan penyair dan dapat membayangkan secara jelas
peristiwa atau keadaan yang dituliskan penyair.
5. Bahasa Figuratif
Bahasa Figuratif (majas) adalah bahasa yang digunakan penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan cara membandingkannya dengan benda
atau kata lain. Majas mengiaskan atau mempersamakan sesuatu dengan
hal yang lain. Maksudnya, agar gambaran benda yang dibandingkan itu
lebih jelas.
6. Rima
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Rima menjadikan lebih
indah. Di samping itu, rima pun menjadikan makna lebih kuat. Selain
rima dikenal pula istilah ritme, yang artinya pengunglangan kata, frasa,
atau kalimat dalam bait-bait puisi.

B. Unsur Batin
Unsur-unsur batin meliputi :
1. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang diungkapkan penyair dalam
puisinya. Tema berfungsi sebagai landasan utama penyair dalam
puisinya. Tema itulah yang menjadi kerangka pengembangan sebuah
puisi.
2. Perasaan

2
Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan
penyair. Bentuk ekspresi itu dapat berupa kerinduan, kegelisahan atau
kekaguman pada alam. Jika penyair hendak mengagumi keindahan alam
sebagai sarana ekspresinya, ia akan memanfaatkan majas dan diksi yang
mewakili dan memancarkan makna keindahan alam. Jika ekspresinya
merupakan kegelisahan dan perasaan lainnya, pilihan kata yang
digunakan akan menggambarkan perasaan gelisah dan yang lainnya
secara langsung dan tidak langsung.
3. Nada dan Suasana
Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap
pembaca: apakah dia ingin menggurui, menasihati, mngejek,menyindir,
atau hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap penyair pada
pembaca ini disebut nada puisi. Adapun suasana adalah keadaan jiwa
pembaca setelah membaca puisi itu. Suuasana merupakan akibat yang
ditimbulkan puisi terhadap jiwa pembaca. Nada dan suasana puisi saling
berhubungan. Nada puisi menimbulkan suasan tertentu terhadap
pembaca. Nada duka yang diciptakan penyair dapat menimbulkan
suasana iba di hati pembaca, nada kritik dapat menimbulkan suasaa
penuh pemberontakan, dan nada religius dapat menimbulkan suasana
khusyuk.
4. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin di sampaikan pengarang kepada
pembaca/pendengar. Terdapat beberapa cara mengungkapkan pedan,
yaitu secara eksplisit dan implisit.

2) Menulis Puisi dengan Memperhatikan Unsur Pembangunnya


A. Teknik menulis puisi
1. Menetukan Tema
Pertama, pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam
membuat puisi agar puisi kita lebih menarik. Tema puisi ada banyak
sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah tema yang benar-benar menarik.

3
Setelah menentukan tema, langkah selanjutnya adalah menentukan
judul yang berpacu pada tema. Misalnya saja kita menentukan temanya,
yaitu kesetiaan.
2. Menentukan kata kunci
Setelah menentukan tema, langkah-langkah menulis puisi selanjutnya
adalah menentukan kata kunci dan kemudian mengembangkan kata
tersebut. Jika kamu telah menemukan tema, misalnya tadi kesetiaan,
maka selanjutnya adalah menemukan kata kunci yang berkaitan dengan
keabadian tersebut. Apabila sudah dirasa cukup untuk memulai
membuat puisi, maka kamu tinggal mengembangkannya dalam sebuah
kalimat atau larik puisi. Misalnya satu kata kunci digunakan untuk satu
larik. Atau bisa saja, satu kata kunci kemudian dikembangkan menjadi
satu bait.
3. Menggunakan gaya bahasa
Langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya
bahasa. Salah satunya adalah dengan majas misalnya majas
perbandingan atau majas metafora misalnya.
4. Kembangkan puisi seindah mungkin
Selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah di atas menjadi
puisi yang indah. Susun kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait.
Kembangkanlah menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna. Kamu
harus ingat bahwa puisi bukanlah sebuah artikel. Tulisan yang kamu
buat untuk puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah. Pilihlah kata yang
sesuai yang mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.

4
3) Contoh Puisi

Pada Suatu Hari Nanti

Pada suatu hari nanti


Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti


Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti


Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari

Karya : Sapardi Djoko Damono

5
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sebuah karya sastra pasti memiliki struktur penyusunnya. Salah satu
dari karya sastra itu adalah puisi. Puisi merupakan merupakan karya sastra yang
disusun oleh unsur :
1. Unsur fisik
a. Tipografi
b. Diksi
c. Imaji
d. Konkret
e. Figuratif
2. Unsur batin
a. Tema
b. Perasaan
c. Nada dan suasana
d. Amanat
Struktur puisi diatas dapat digunakan untuk membedah isi atau menganalisis
komposisi dari sebuah puisi, sehingga kita tahu apa hak apa saja yang menyusun
sebuah puisi.

B. Saran
Saran yang ingin disampaikan penulis dalam penyusunan makalah ini
adalah:
1. Pelajarilah karya sastra dengan baik agar kita memperoleh pengetahuan
tentang karya sastra terutama puisi.
2. Dalam menulis karya sastra adalah suatu hal yang sangat
menyenangkan dan bisa menjadi motivasi untuk menjadi seorang
sastrawan. Oleh sebab itu, marilah kita belajar berkarya sastra.
3. Tingkatkanlah prestasi belajar untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan.

6
DAFTAR PUSTAKA
Yustinah.2013. “produktif berbahasa indonesia”. Jakarta: Erlangga

RuangGuru.com. “cara membuat puisi yang baik dan benar”. 22 januari 2019
https://blog.ruangguru.com/cara-membuat-puisi-yang-baik-dan-benar.

Anda mungkin juga menyukai