Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN DAN EVALUASI K3 DAN KESLING

KELOMPOK 2
Nama Aanggota :
Nadia Rizki Shafira (1610713030)
Rizqiah (1610713033)
Aulia Nursyafitri Chotimah (1610713035)
Ash Shiffa Inayanti (1610713038)
Avina Mediana (1610713047)
Windy Nurul Anigtyas Putri (1610713049)
Ricca Sahara (1610713050)
Bagus Aryoseno Aji (1610713063)

KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2019
1. Pengertian Kebijakan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebijakan diartikan sebagai


rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak
(tentang pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip
dan garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran.
Carl J Federick sebagaimana dikutip Leo Agustino(2008: 7)
mendefinisikan kebijakan sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang
diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan
tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan
kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijaksanaan
tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga
menunjukan bahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki
maksud dan tujuan merupakan bagian yang penting dari definisi kebijakan,
karena bagaimanapun kebijakan harus menunjukan apa yang sesungguhnya
dikerjakan daripada apa yang diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatu
masalah.
Solichin Abdul Wahab mengemukakan bahwa istilah kebijakan
sendiri masih terjadi silang pendapat dan merupakan ajang perdebatan para
ahli. Maka untuk memahami istilah kebijakan, Solichin Abdul Wahab
(2008: 40-50) memberikan beberapa pedoman sebagai berikut :

a) Kebijakan harus dibedakan dari keputusan


b) Kebijakan sebenarnya tidak serta merta dapat dibedakan dari
administrasi
c) Kebijakan mencakup perilaku dan harapan-harapan
d) Kebijakan mencakup ketiadaan tindakan ataupun adanya tindakan
e) Kebijakan biasanya mempunyai hasil akhir yang akan dicapai
f) Setiap kebijakan memiliki tujuan atau sasaran tertentu baik eksplisit
maupun implisit
g) Kebijakan muncul dari suatu proses yang berlangsung sepanjang waktu
h) Kebijakan meliputi hubungan-hubungan yang bersifat antar organisasi
dan yang bersifat intra organisasi
i) Kebijakan publik meski tidak ekslusif menyangkut peran kunci
lembaga-lembaga pemerintah
j) Kebijakan itu dirumuskan atau didefinisikan secara subyektif.

Menurut Budi Winarno (2007 : 15), istilah kebijakan (policy term)


mungkin digunakan secara luas seperti pada “kebijakan luar negeri
Indonesia” , “kebijakan ekonomi Jepang”, dan atau mungkin juga dipakai
untuk menjadi sesuatu yang lebih khusus, seperti misalnya jika kita
mengatakan kebijakan pemerintah tentang debirokartisasi dan deregulasi.
Namun baik Solihin Abdul Wahab maupun Budi Winarno sepakat bahwa
istilah kebijakan ini penggunaanya sering dipertukarkan dengan istilah lain
seperti tujuan (goals) program, keputusan, undang-undang,
ketentuanketentuan, standar, proposal dan grand design (Suharno :2009 :
11).

Irfan Islamy sebagaimana dikutip Suandi (2010: 12) kebijakan harus


dibedakan dengan kebijaksanaan. Policy diterjemahkan dengan kebijakan
yang berbeda artinya dengan wisdom yang artinya kebijaksanaan.
Pengertian kebijaksanaan memerlukan pertimbangan pertimbangan lebih
jauh lagi, sedangkan kebijakan mencakup aturan-aturan yang ada
didalamnya.

Berdasarkan pendapat berbagai ahli tersebut di atas maka dapat


disimpulkan bahwa kebijakan adalah tindakan-tindakan atau kegiatan yang
sengaja dilakukan atau tidak dilakukan oleh seseorang, suatu kelompok atau
pemerintah yang di dalamnya terdapat unsur keputusan berupa upaya
pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada guna mencapai maksud dan
tujuan tertentu.

2. Pengertian Program

Program merupakan pernyataan yang berisi kesimpulan dari


beberapa harapan atau tujuan yang saling bergantung dan saling terkait,
untuk mencapai suatu sasaran yang sama. Biasanya suatu program
mencakup seluruh kegiatan yang berada di bawah unit administrasi yang
sama, atau sasaran-sasaran yang saling bergantung dan saling melengkapi,
yang semuanya harus dilaksanakan secara bersamaan atau berurutan.
Program sering dikaitkan dengan perencanaan, persiapan, dan
desain atau rancanagan. Desain berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata
decine. Jadi desain dalam perspektif pembelajaran adalah rencana
pembelajaran. Rencana pembelajaran disebut juga dengan program
pembelajaran. Berbagai defenisi tentang desain saling berbeda antara satu
dengan yang lainnya misalnya, dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan
bahwa desain berarti kerangka, persiapan atau rancangan. Menurut Harjanto
mengemukakan bahwa desain ialah berkaitan dengan penentuan apa yang
akan dilakukan.
Desain/perencanaan merupakan gambaran beberapa kegiatan, siapa
yang bertanggung jawab mengerjakannya dan faktor pendukung berupa
dana dan waktu, semakin jelas pekerjaan pencapaiannya karena ada
petunjuk pelaksanaan serta alat bantu yang mempermudah untuk
melaksanakannya, semakin terarah suatu pekerjaan karena dalam
perencanaan itu ada target yang menjadi sasaran pencapaian sekaligus
barometer pencapaiaan serta persentase pencapaian kegiatan dalam waktu
tertentu. Perencanaan dapat menjadi penentu keberhasilan serta menjadi
bahan analisa terhadap kebenaran dan kenerja seseorang agar dapat
diketahui ketepatan seseorang dan kelompok dalam bekerja.
Perencanaan adalah menyususun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan
tersebut dapat dissusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan keinginan membuat perencanaan. Namun yang lebih utama
adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilakasanakan dengan mudah
dan tepat sasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan yang
dirumuskan hendaklah terfokus pada tujuan yang hendak dicapai.

3. Pengertian Proyek

Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan


dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-
sumber untuk mendapatkan benefit (Gray, Simanjuntak, Sabur, Maspaitella,
& Varley, 2007,p. 1). Proyek juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta
hasil tertentu, proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi sehingga
membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi dan
organisasi.
Dipohusodo (1995) menyatakan bahwa suatu proyek merupakan
upaya yang mengerahkan sumber daya yang tersedia, yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan penting tertentu serta harus
diselesaikan dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan.
Adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka
sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya
yang dimilliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron
sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan
untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang
efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Untuk
setiap pekerjaan yang mempunyai awal dan mempunyai aktivitas akhir,
dengan kata lain setiap pekerjaan yang dimulai di waktu tertentu dan
direncanakan selesai atau berakhir pada waktu yang telah ditetapkan disebut
proyek.
Menurut Malik (2010), pengertian proyek sendiri
menginformasikan bahwa proyek memiliki produk akhir (output) berupa
barang atau jasa yang diperoleh dari hasil transformasi sejumlah sumber
daya (input). Proses transformasi input menjadi output dilakukan selama
jangka waktu tertentu (terbatas) dengan biaya dan kualitas yang telah
ditetapkan melalui surat perjanjian (kontrak) kerja. Produk dari sebuah
proyek harus memiliki minimal salah satu dari nilai sebagai berikut : nilai
teknis, nilai ekonomi, nilai sosial, manfaat (benefit) dan dampak (impact)
yang setara dengan atau lebih besar dari input proyek itu sendiri.
Berdasarkan pengertian proyek di atas, ciri-ciri proyek antara lain :

1. Sistem satu siklus


2. Bersifat dinamis
3. Hanya ada satu kali kegiatan tanpa berulang untuk kegiatan sejenis
4. Dibatasi oleh waktu, biaya, dan kualitas tertentu
5. Memiliki banyak aktivitas yang saling terkait
6. Melibatkan banyak ragam sumber daya, keahlian, keterampilan, dan
teknologi
7. Dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

4. Hubungan antara Kebijakan, Program, Proyek serta Contohnya di


Bidang Kesehatan

Kebijakan, program dan proyek merupakan suatu tindakan/ kegiatan


yang disengaja dengan variasi intensitas yang berbeda-beda, dengan
memanfaatkan sumberdaya yang ada pada lokasi tertentu. Kebijakan selalu
berhubungan dengan dorongan dan peraturan. Program membutuhkan baik
dorongan, aturan maupun implementasi, sedangkan proyek hanya fokus
pada implementasi.
Hubungan antara kebijakan, program dan proyek adalah, suatu
kebijakan seringkali mencakup sejumlah program, dan sebuah program
terdiri dari sejumlah proyek. Namun, sebuah kebijakan juga dapat langsung
dilakukan dan diimplementasikan dalam bentuk proyek.
Kebijakan selalu berhubungan dengan bagaimana untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Sehingga dapat diartikan sebagai suatu wujud aksi
umum program untuk mencapai tujuan khusus. Tujuan tersebut telah
ditentukan sebelumnya secara spesifik dan kebijakan tersebut dicapai
melalui program atau proyek tertentu. Contoh dari kebijakan adalah, ketika
terjadi suatu fenomena fisik yang menimbulkan akibat terhadap manusia,
misalnya terjadi bencana letusan Gunungapi. Maka terdapat kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah terkait, yaitu management bencana.
Program dapat dijelaskan sebagai kebijakan dalam hal tujuan yang
ingin dicapai. Program tersebut merupakan langkah yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh dari program adalah ketika
terdapat kebijakan management bencana, maka program yang dilaksanakan
untuk mencapai tujuan, yaitu untuk meminimalisir dampak bencana,
dilaksanakan program mitigasi bencana. Mitigasi bencana tersebut dapat
dipecah dalam berbagai kegiatan lain yang disebut proyek.
Proyek merupakan aktivitas tertentu yang ditentukan waktunya,
lokasinya dan tujuannya/maksudnya (anggarannya). Proyek menjelaskan
suatu program yang dijabarkan secara terperinci pada sasaran tujuan.
Proyek memiliki cakupan yang lebih sempit dari program, dan dikerjakan
dalam jangka waktu yang terbatas. Aktivitasnya direncanakan,dengan
menentukan alokasi anggaran dan lokasi geografis secara spesifik. Contoh
dari proyek adalah, implementasi dari mitigasi bencana yang dilakukan,
misalnya sosialisasi, pemetaan daerah rawan bencana banjir, simulasi,
perkiraaan kerugian akibat bencana dan sebagainya.
Kebijakan memiliki cakupan yang lebih luas daripada program dan
proyek. Kebijakan biasanya dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan, atau
memiliki kekuatan untuk mengatur. Program dan proyek merupakan cara
untuk mencapai suatu kebijakan yang dikeluarkan.
Contoh Hubungan antara Kebijakan, Proyek, dan program di
bidang kesehatan:
Di era saat ini pemerintah sendiri memiliki suatu visi yang bernama
NAWA CITA. Untuk itu, semua rencana yang ada di dalam kementrian
harus lah berdasar visi presiden sendiri. Dalam kementrian kesehatan juga,
tentunya tercipta suatu RPJPN untuk seluruh aspek kesehatan di Indonesia.
RPJPN sendiri adalah suatu contoh dari kebijakan yang dikeluarkan oleh
Kementrian Kesehatan. Dari situ dapat kita lihat, contoh untuk program
yang dibuat untuk masyarakat Indonesia adalah pembuatan program BPJS
Kesehatan. Untuk proyek yang dikerjakan adalah pembuatan KIS untuk
Masyarakat dan pemberdayaan lebih lanjut untuk fasilitas kesehatan tingkat
pertama.
5. Contoh Kasus dalam Masalah K3

JAKARTA, KOMPAS.com - Rentetan kasus jatuhnya box girder


pada sejumlah proyek konstruksi terus terjadi dalam kurun waktu enam
bulan terakhir. Terbaru, sebuah box girder pada proyek light rail transit
(LRT) runtuh di Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (22/1/2018) dini hari.
Akibat peristiwa tersebut, lima orang mengalami luka-luka. Kompas.com
mencoba merangkum sejumlah peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi
dalam enam bulan terakhir. Berikut catatannya:
1. Crane LRT Palembang jatuh
Peristiwa itu terjadi pada 1 Agustus 2017 sekitar pukul 02.55 WIB.
Saat itu operator crane crawler hendak mengangkat tempat rel LRT, dari
bawah ke atas. Ketika steel box sudah di atas, jalan eksisting tiba-tiba
amblas dan jalan di sekitar crane retak, sehingga menyebabkan salah satu
crane seberat 70 ton yang diopersikan terjungkal ke depan. Peristiwa itu
diikuti pula dengan jatuhnya boom crane seberat 80 ton, yang turut
mengangkat steel box. Akibatnya, steel box itu kemudian terjatuh dan
menimpa dua rumah warga milik keluarga H Syaiful.
2. Jembatan Tol Bocimi ambruk
Dua orang mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia
setelah Jembatan Tol Bocimi di Kampung Tenggek, Desa Cimande Hilir,
Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ambruk, Jumat (22/9/2017).
Korban meninggal dunia diketahui bernama Maman (25). Sementara,
pekerja lainnya yaitu Saripudin (35) dan Darwin (30) mengalami luka-luka
di bagian kaki dan dilarikan ke RSUD Ciawi untuk mendapatkan perawatan.
3. Alat berat LRT roboh di Kelapa Gading
Pergeseran pada alat berat portal gentry crane telah menyebabkan
alat berat itu roboh di area proyek light rail transit (LRT) Kelapa Gading,
Jakarta Utara, pada Selasa (17/10/2017) dini hari. Sekretaris Perusahaan PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk Puspita Anggraeni menyatakan, alat tersebut
bergeser saat tengah lakukan uji angkat beban di Jalan Kelapa Nias Raya,
Kelapa Gading. "Pada saat uji angkat beban dilakukan terjadi pergeseran
yang menyebabkan portal gantry crane roboh dan menyebabkan kerusakan
di area kerja," kata Puspita dalam keterangan tertulis yang diterima
Kompas.com. Alat berat tersebut jatuh menimpa sebuah rumah toko (ruko)
berlantai dua yang digunakan sebagai tempat berjualan bunga. Terkait hal
tersebut, Puspita memastikan bahwa PT Wijaya Karya akan menanggung
kerugian akibat kecelakaan itu.
4. Crane tol BORR jatuh
Sebuah portable tower crane atau alat pengangkut beban portabel
yang digunakan dalam proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi II
B ruas Kedung Badak - Simpang Yasmin mendadak jatuh di Jalan Raya
Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis
(26/10/2017) sore. Insiden itu terjadi ketika sejumlah pekerja proyek sedang
mengerjakan pemasangan bekisting parapet atau barrier pembatas jembatan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun akibat kejadian itu
kondisi arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat mengalami kemacetan.
5. Girder proyek Tol Paspro jatuh
Peristiwa itu terjadi pada 29 Oktober 2017 dan mengakibatkan satu
orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka. Proyek ini dikerjakan oleh
PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana. Sementara
pemegang konsesi Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo adalah PT Trans Jawa
Paspro Jalan Tol yang 100 persen sahamnya dimiliki PT Waskita Toll Road.
Awalnya, pekerjaan erection tiga girder sepanjang 50,8 meter, telah
dilakukan pada sehari sebelumnya. Pekerjaan juga mencakup pemasangan
bracing dengan menggunakan dua crane masing-masing berkapasitas 250
ton dan 150 ton. Ketika girder keempat dipasang dan sudah pada posisi
bearing pad, secara tiba-tiba goyang ketika dilakukan pemasangan bracing.
Akibatnya, girder itu menyentuh girder lain sehingga menyebabkan
keruntuhan.
6. OCS parapet MRT jatuh di Jalan Wijaya
Overhead catenary system (OCS) parapet atau beton pembatas
konstruksi layang mass rapid transit (MRT) jatuh di Jalan Wijaya II pada 3
November 2017. Akibat peristiwa itu, seorang pengendara motor tertimpa
dan mengalami luka ringan.
7. Beton LRT di MT Haryono jatuh
Beton proyek LRT jatuh di Jalan MT Haryono pada 15 November
2017. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun bagian
belakang sebuah mobil ringsek setelah tertimpa.
8. VMS jatuh di Tol Japek II (Elevated)
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (16/12/2017). Sebuah crane
pengangkut Variable Message Sign (VMS) jatuh di ruas Tol Jakarta-
Cikampek KM 15. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam
peristiwa ini. Namun imbasnya, kemacetan panjang terjadi pada jalur tol
arah ke Cikampek.
9. Girder JPO Tol Pemalang-Batang ambruk
Akhir Desember lalu, sebuah konstruksi girder pada proyek Tol
Pemalang-Batang ambruk. Girder itu hendaknya digunakan sebagai
konstruksi jembatan penyeberangan orang (JPO). Tidak ada korban jiwa
dalam peristiwa tersebut. Namun, rekaman video atas peristiwa itu cukup
mendapat sorotan masyarakat.
10. Girder Tol Desari terguling
Enam balok atau girder yang masing-masing sepanjang 30,8 meter
pada konstruksi Simpang Susun Antasari Jalan Tol Depok-Antasari (Desari)
terguling, Selasa (2/1/2018) pukul 09.40 WIB. Peristiwa itu diduga lantaran
adanya manuver alat berat, sehingga membentur girder paling pinggir yang
menimbulkan efek domino tergulingnya lima girder di sebelahnya. Girder
yang terguling menimpa dump truck yang berada di bawahnya. Dump truck
dalam keadaan kosong atau tidak ada pengemudinya.
11. Girder LRT di Utan Kayu runtuh
Sebuah girder pada proyek LRT di Utan Kayu, Jakarta Timur
ambruk pada Senin (22/1/2018) dini hari. Akibat peristiwa itu, lima orang
mengalami luka-luka. Aparat berwenang sampai saat ini masih menyelidiki
penyebab insiden tersebut. Pasalnya, girder jatuh sesaat setelah pekerjaan
stressing dilakukan.
(Prabowo, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Prabowo, D. (2018) ‘11 Kasus Kecelakaan Kerja Terjadi dalam 6 Bulan’,


Kompas.com, 23 January. Available at:
https://properti.kompas.com/read/2018/01/23/121904021/11-kasus-kecelakaan-
kerja-terjadi-dalam-6-bulan.

https://eprints.uny.ac.id/8530/3/BAB%202%20-%2007401241045.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/5225/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36034/3/jiptummpp-gdl-rahmasetia-50358-3-babii.pdf
http://pencariilmu-goresantinta.blogspot.com/2012/09/kebijakan-program-dan-
proyek.html

Anda mungkin juga menyukai