Air laut berperan dalam siklus unsur-unsur melalui faktor Weathering batuan menyuplai konstituen terlarut di lautan. Sedimen dan batuan dikeluarkan dari lingkungan lautan dengan cara uplift langsung di atas sea-level atau dengan cara subductionke dalam kulit bumi, pada destructive plate margins. komposisi air laut tidak pernah berubah secara signifikan selama paling tidak beberapa ratus juta tahun contoh, penguapan lebih tua dari 2500 juta tahun tetap membuktikan bahwa natrium klorida adalah merupakan garam utama yang diendapkan. Karena itu keadaan kimia tampaknya menjadi sesuatu karakteristik mendasar dari lautan. Semakin rendah konsentrasi oksigen terlarut di air kedalaman memberi arti kurangnya dekomposisi dan menyebakan lebih banyak pengawetan jaringan organik di sedimen. Terjadi perlambatan perubahan nutrien dibanding saat ini sebab makin banyak jaringan organik yang mengandung nutrien diawetkan di sedimen. Karbon adalah unsur yang membentuk dasar semua kehidupan dan karbon dioksida dalam bentuk yang digunakan untuk fotosintesis produk primer Dalam terminologi volumetrik, CO2 merupakan gas dengan kelimpahan kedua di atmosfir setelah nitrogen. Semakin besar tekanan parsial CO2 di atmosfir maka semakin besar juga harga [∑CO2]di lautan . CO2 adalah kontributor utama untuk efek rumah kaca di atmosfir bersama-sama dengan uap air. Semakin banyak CO2 di atmosfir, semakin tinggi pula efek rumah kaca yang terjadi. biosfir bisa mengcounter peningkatan artifisial CO2 di atmosfir dengan berlaku sebagai sesuatu yang tenggelam sehingga kenaikan temperatur berkurang meningkatkan produksi biologi lautan secara artifisial guna menarik lebih banyak CO2 dari atmosfir. Sebagai contoh, besi terlarut telah berhasil diidentifikasi sebagai suatu biolimiting micronutrient sebab di beberapa area lautan yang produktif, nitrat dan fosfat masih terdapat di permukaan air dimana konsentrasi besi di bawah batas deteksi.