12751-Article Text-25791-1-10-20160921 PDF
12751-Article Text-25791-1-10-20160921 PDF
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka
1
Jurusan Bahasa dan Sastra jawa,Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang
2
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Alamat korespondensi: p-ISSN 2301-6744
Jurusan Bahasa dan Sastra jawa,Fakultas Bahasa dan Seni
e-ISSN 2502-4493
Universitas Negeri Semarang
E-mail: seudati3@yahoo.com
55
Mujimin / SELOKA 5 (1) (2016)
56
Mujimin / SELOKA 5 (1) (2016)
yang seimbang antara penilaian pada ranah berbicara yang digunakan guru dalam
afektif, kognitif, dan psikomotorik. Oleh sebab pembelajaran dan penguasaan guru terhadap
itu, penilaian yang dilakukan lebih variatif bisa materi ajar bersumber dari buku, jurnal, internet,
melalui tes atau nontes. Penilaian melalui tes dan buku ajar. Data berupa teknik guru dalam
bukan sesuatu yang baru bagi para guru. melaksanakan penilaian kompetensi berbicara,
Namun, penilaian nontes menjadi hal baru bagi kendala, dan kebutuhan yang diperlukan untuk
sebagian besar guru ketika kurikulum 2013 menunjang kegiatan penilaian pada mata
dilaksanakan. Salah satu bentuk instrumen pelajaran bahasa Jawa diperoleh dari responden
penilaian yang diperkenalkan dalam kurikulum yaitu guru SD. Data berupa perbaikan dan saran
2013 adalah rubrik penilaian atau rubrik terhadap model perangkat penilaian kompetensi
penskoran (Permendikbud No. 66 tahun 2013). berbicara yang telah disusun diperoleh dari ahli.
Kebutuhan alat penilaian yang baik dan Data berupa nilai kompetensi berbicara
tepat saat ini sangat diperlukan. Dengan alat diperoleh dari siswa SD kelas tinggi. Data-data
penilaian yang baik dan tepat diharapkan dapat tersebut dikumpulkan dengan teknik baca simak
memberi gambaran yang jelas terhadap proses catat, wawancara, angket, dan teknik tes. Untuk
pembelajaran. Namun pada kenyataannya, mendapatkan simpulan yang akurat data-data
masih banyak alat penilaian yang kurang sesuai tersebut dianalisis dengan beberapa teknik,
dengan harapan kurikulum maupun proses yaitu: analisis deskriptif kualitatif; menyeleksi,
pembelajarannya. Alat penilaian yang demikian memfokuskan, menyederhanakan,
ini belum mampu memberikan dampak hasil mentransformasikan dan merespon data;
(washback) kepada pembelajar. Oleh karena itu, kuantitatif prosentase; serta uji validitas dan uji
perlu dikembangkan alat penilaian yang sesuai reliabilitas.
dengan tuntutan kurkilum. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan karakteristik HASIL DAN PEMBAHASAN
pengembangan perangkat penilaian berbicara,
menyusun kembali model perangkat penilaian Karakteristik Kebutuhan Perangkat Penilaian
kompetensi berbicara, dan menguji keefektifan Kompetensi Berbicara
perangkat penilaian kompetensi berbicara pada Karakteristik kebutuhan ini berupa
mata pelajaran bahasa Jawa di sekolah dasar kebutuhan perangkat penilaian kompetensi
kelas tinggi. berbicara dihasilkan dari pengumpulan data
awal dengan teknik angket kepada responden.
METODE PENELITIAN Dari analisis kebutuhan tersebut dapat diketahui
bahwa (1) seluruh responden belum memiliki
Penelitian ini menggunakan metode dokumen kurikulum 2013 mata pelajaran
research and development (R&D). Prosedur bahasa Jawa. Hal ini mempengaruhi pada
penelitiannya mengadopsi langkah-langkah yang komponen yang lain yaitu penyususnan silabus,
dikemukakan Sugiyono (2008:298) yang terdiri teknik penyusunan silabus, dan sistem penilaian
atas 10 langkah. Mempertimbangkan waktu dalam silabus, (2) responden sudah menyususn
pelaksanaan penelitian, maka langkah penelitian RPP. Penyusunan RPP tersebut berdasar
ini disederhanakan menjadi enam langkah sebaran kompetensi dasar yang ada pada buku
penelitian. Keenam langkah tersebut yaitu; (1) ajar, (3) responden telah mengajarkan
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) kompetensi dasar sesuai tuntutan kurikulum, (4)
desain produk, (4) uji ahli, (5) revisi produk, dalam pembelajaran responden belum
dan (6) uji coba produk. Data pada penelitian ini menerapkkan pendekatan saintifik, masih
disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian. terjebak pada penyajian buku yang
Data berupa teori atau temuan yang berkaitan menggunakan pola kurikulum KTSP, (5)
dengan penilaian kemampuan berbicara responden membutuhkan model perangkat
khususnya kompetensi berbicara, materi ajar penilaian pembelajaran berbicara. Model
57
Mujimin / SELOKA 5 (1) (2016)
58
Mujimin / SELOKA 5 (1) (2016)
digunakan guru dalam mengajarkan KD yang keterampilan. Jenis penilaian yang digunakan
bersangkutan. Materi ajar ini berfungsi sebagai pada aspek keterampilan ini berupa tes unjuk
acuan dalam menilai aspek pengetahuan siswa. kerja. Oleh karena itu, instrumen penilaiannya
Unsur selanjutnya yang dikembangkan menggunakan rubrik penilaian. Rubrik ini
adalah perangkat penilaian. Perangkat penilaian dikembangkan berdasar konsep-konsep
ini terdiri atas tiga aspek yaitu sikap, penilaian berbicara. Penilaian unjuk kerja ini
pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan bertujuan untuk mengungkap kemampuan siswa
tiap-tiap aspek penilaian disesuaikan dengan berdasar aspek-aspek yang telah ditentukan.
jenis penilaian yang diperoleh dari analisis Oleh karena itu, penilaian unjuk kerja ini
kebutuhan. Penilaian sikap dikembangkan menggunakan jenis rubrik analitik. Adapun
dengan jenis penilaian pengamatan. Hal ini aspek-aspek yang diamati dalam penyusunan
agar penilaian lebih praktis dan mudah instrument penilaian berbicara yaitu, bahasa,
dilaksanakan oleh guru. Penentuan jenis-jenis isi, dan penampilan. Ketiga aspek tersebut
sikap yang diamati didasarkan pada sikap dapat dirinci menjadi subaspek-subaspek
secara umum, sikap pada KI 1, dan sikap penilaian yang lebih kecil. Misalnya, aspek
terhadap isi materi ajar yang dibahas. Sikap bahasa dapat dirinci menjadi subaspek pelafalan,
yang dinilai pada aspek ini diantaranya; diksi, ragam bahasa, dan intonasi. Demikian
pemilihan bahasa yang digunakan ketika pula dengan aspek yang lain. Perincian aspek
berbicara selama pembelajaran, santun, menjadi subaspek disesuaikan dengan
mengagumi watak baik tokoh, disiplin, kebutuhan yang didasarkan pada jenis berbicara
bersungguh-sungguh, ingin tahu, kerja sama, yang akan dinilai. Dalam pelaksanaan
dan menghargai orang lain. Teknik penilaian penilaiannya aspek-aspek penilaian tersebut
pengamatan sikap ini dengan cara memberikan diberi bobot yang tidak sama. Dari ketiga aspek
tanda cek pada kolom yang disediakan. penilaian tersebut bahasa diberi bobot 50%, isi
Pengembangan penilaian berikutnya 30%, dan penampilan 20%. Pembobotan ini
adalah penilaian aspek pengetahuan. Penilaian dilakukan agar kemampuan anak dapat dilihat
aspek pengetahuan dikembangkan untuk secara optimal. Selain itu, pembobotan lebih
mengukur sejauh mana siswa memahami isi diutamakan pada aspek bahasa karena bahasa
materi yang dibahas sebelumnya. Oleh karena menjadi hal yang utama dalam pengembangan
itu, penilaian aspek pengetahuan banyak penilaian ini.
menggunakan tes yang berbentuk tes tulis. Setelah perangkat penilaian berbicara
Adapun jenis tes aspek pengetahuan yang bahasa Jawa jenjang sekolah dasar ini disusun,
dikembangkan diantaranya; pelafalan kata atau kemudian produk tersebut dinilai oleh para ahli.
frasa, jawaban singkat, isian singkat, pilihan Uji ahli seluruh kelas dihasilkan rata-rata yaitu;
ganda, identifikasi kesalahan, pembetulan aspek materi 93% berarti sangat valid,
kesalahan, melanjutkan cerita, dan para frase. penilaian aspek sikap 85% berarti sangat valid,
Jenis-jenis penilaian tersebut merupakan jenis penilaian aspek pengetahuan 86% berarti sangat
penilaian pengetahuan untuk seluruh jenis valid, dan penilaian aspek keterampilan 100%
berbicara. Penentuan jenis tes pengetahuan yang berarti sangat valid. Dari keempat aspek
tersebut didasarkan pada jenjang kelas dan KD tersebut setelah dirata-rata hasilnya 90,5%,
berbicara yang dikembangkan. Misalnya, artinya secara keseluruhan hasil uji validasi
pelafalan kata digunakan pada kelas IV perangkat penilaian berbicara bahasa Jawa
sedangkan kelas V dan VI pelafalan frasa, sangat valid. Berdasar penilaian ahli, diketahui
identifikasi kesalahan dan pembetulan kesalahan bahwa perangkat penilaian berbicara bahasa
digunakan pada berbicara jenis dialog, parafrase Jawa jenjang sekolah dasar kelas tinggi
digunakan untuk memahami teks tembang. tergolong sangat baik. Namun demikian, ada
Pengembangan perangkat penilaian beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Saran-
diakhiri dengan pengembangan aspek
59
Mujimin / SELOKA 5 (1) (2016)
saran yang direkomendasikan oleh ahli Penilaian aspek pengetahuan soal yang
dijadikan sebagai prinsip-prinsip perbaikan. tergolong valid jika hasil skor setelah
Keefektifan Perangkat Penilaian Berbicara dikonsultasikan dengan tabel r product moment
Bahasa Jawa Jenjang Sekolah Dasar dengan jumlah responden 26 dan dengan taraf
Keefektifan perangkat penilaian berbicara signifikansi 5% melebihi 0,388. Hasil analisis
bahasa Jawa jenjang sekolah dasar diketahui item instrument aspek pengetahuan seperti tabel
dengan cara uji validitas dan uji reliabilitas 2 berikut.
produk. Uji keefektifan perangkat penilaian
berbicara ini dilakukan di SD Islam Al Azhar 14 Tabel 2. Hasil Analisis Item Instrumen Aspek
Semarang dengan pertimbangan sekolah Pengetahuan
tersebut memiliki unsur-unsur penunjang. No Butir Instrumen Hasil Keterangan
Diantaranya; memiliki kelas paralel, sarana 1 0,184 Tidak Valid
prasarana kelas memadai, dan proses
pembelajarannya standar. Uji validitas dan 2 0,490 Valid
reliabilitas perangkat penilaian ini dilakukan
3 -0,244 Tidak valid
dengan cara menggunakan perangkat penilaian
tersebut untuk menilai siswa sesuai kelas yang 4 0,279 Tidak valid
dibutuhkan. Skor hasil penilaian tersebut
selanjutnya dihitung dengan formula tertentu. 5 0,436 Valid
Hasil dari penghitungan tersebut selanjutnya
6 0, 414 Valid
dikonsultasikan dengan tabel nilai-nila r product
moment. 7 0,789 Valid
Hasil r hitung selanjutnya dibandingkan
dengan r tabel. Hasil dapat digolongkan valid 8 0,403 Valid
jika r (hitung) lebih besar dari r (tabel) demikian pula
9 0,729 Valid
sebaliknya. Dari formula tersebut dapat
diketahui hasil uji validitas dan reliabilitas 10 0,584 Valid
perangkat penilaian berbicara jenjang sekolah
dasar pada jenis bercerita sebagai berikut. Pada
aspek sikap pernyataan yang tergolong valid Perangkat penilaian aspek keterampilan
dengan r (hitung) lebih besar dari r (tabel) 0,388 terdapat empat item. Keempat item tersebut
dengan taraf signifikansi 5% dapat dilihat pada adalah; lafal, diksi, isi, dan kelancaran. Setelah
tabel 1berikut dilakukan uji validitas, keseluruhan item
tergolong valid. Berikut hasil uji validitas
Tabel 1. Hasil Analisis Item Instrumen Aspek instrumen yang telah dilakukan.
Sikap mengumpulkan tugas tepat waktu
Pernyataan Ket.Hasil Tabel 3 Hasil Analisis Item Instrumen Aspek
bersungguh-sungguh 0,608 valid Keterampilan
perhatian 0,547 valid No Butir Soal Koefisien Korelasi Keterangan
segera mengerjakan tugas 0,428 valid 1 0,985 valid
mengajukan pertanyaan 0,608 valid
aktif dalam kelompok 0,644 valid
2 0,979 valid
mengumpulkan tugas tepat waktu 0, 392 valid
3 0,984 valid
mencatat hal-hal penting 0,693 valid
menghargai/menghormati teman 0,065 tidak valid 4 0,969 valid
menghargai/menghormati guru 0,090 tidak valid
santun 0,090. tidak valid
60
Mujimin / SELOKA 5 (1) (2016)
Dari uji validitas ketiga aspek tersebut dihasilkan beberapa butir instrumen pada
diketahui soal-soal yang valid. Setelah dilakukan penilaian aspek sikap dan pengetahuan tidak
uji reliabilitas seluruh soal yang valid juga valid. Butir instrumen yang valid diuji
reliabel. Reliabilitas instrumen aspek sikap r reliabilitasnya dengan hasil reliabel. Instrumen
(hitung) 0,548 > r (tabel) 0,388, aspek pengetahuan r penilaian pada aspek keterampilan seluruhnya
(hitung) 0,674 > r (tabel) 0,388, dan aspek valid dan reliabel.
keterampilan r (hitung) 0,994 > r (tabel) 0,388.
Berdasar uji coba instrumen ini sudah valid dan DAFTAR PUSTAKA
reliabel seluruh butirnya maka instrumen dapat
digunakan untuk pengukuran. Akhadiah, Sabarti, 1998. Evaluasi dalam
Pembelajaran Bahasa. Jakarta: P2LPTK
SIMPULAN Dirjen Dikti Depdikbud
Christie, F. [ed.]. 1999. Pedagogy and the Shaping
Kurikulum 2013 bahasa Jawa jenjang of Counsciousness. London: Continuum
sekolah dasar kelas tinggi belum disertai Macken-Horaric, M. 2001. „Something to shoot
perangkat penilaian yang memadai. Oleh for: a systemic functional approach to
karena itu, responden membutuhkan perangkat teaching genre in secondary school
penilaian berbicara dengan karakteristik sebagai science‟ dalam A.M John [ed.] Genre in
berikut. Perangkat penilaian didahului materi the Classroom: Multiple Perspectives.
ajar. Penilaian meliputi aspek sikap London: Lawrence Erlbaum Associates.
pengetahuan, dan keterampilan. Ada sistem Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang
penskoran yang memudahkan pengguna. Standar Penilaian Pendidikan
Pengembangan perangkat penilaian berbicara Rothery, J. 1996. „Making change: developing
bahasa Jawa kelas tinggi adalah model and educational linguistics‟ dalam R.
perangkat penilaian yang sesuai kebutuhan guru Hasan and G. Williams [eds.] Literacy and
serta mendapat saran dari para ahli. Adpaun Society. London: Longman.
model yang dimaksud berupa pengembangan Subyantoro. 2014. Teori Pembelajaran Bahasa:
perangkat berbicara yang terdiri atas kelas IV Implementasi Psikolinguistik Pendidikan.
sebanyak 5 KD, kelas V 4 KD, dan kelas VI 5 Semarang: Unnes Press
KD. Dari setiap KD dikembangkan perangkat Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif
penilaian yang terdiri atas empat bagian. Bagian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
pertama berupa materi yang sesuai dengan KD. Trianto, Agus. 2013. Kurikulum 2013:Konsep Dan
Bagian kedua perangkat penilaian aspek sikap Implementasi Bahasa Indonesia sebagai
berupa penilaian pengamatan guru. Bagian Wahana Pengetahuan Berbasis Content
ketiga perangkat penilaian aspek pengetahuan. Language Integrated Learning (CLIL).
Soal pada aspek pengetahuan ini berupa isian Makalah Seminar Nasional “Menakar
singkat, jawaban singkat, para frase, B-S, Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia
identifikasi kesalahan, dan pembetulan sebagai Penghela Peradaban Bangsa
kesalahan. Bagian keempat penilaian dalam Percaturan Global” yang
keterampilan. Penilaian ini berupa rubrik diselenggarakan oleh Jurusan Bahasa dan
pengamatan unjuk kerja. Adapun aspek yang Sastra Indonesia, FBS Unnes
dinilai dari setiap unjuk kerja disesuaikan bekerjasama dengan Balai Bahasa
dengan jenis unjuk kerja yang dituntutkan. Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 2
Prototipe perangkat penilaian yang telah November 2013.
disusun diuji keefektifnnya dengan hasil sebagai
berikut. Dari uji keefektifan perangkat penilaian
61