Jawab:
Pengawas TPS melaporkan kejadian tersebut kepada Panwaslu
Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/Desa untuk diteruskan
kepada Panwaslu Kecamatan
dengan membawa bukti Surat Keputusan (SK) atau kartu anggota
sebagai anggota partai politik
mencatatkan kejadian tersebut dalam Form Model A
Jawab:
Pengawas TPS memberikan saran kepada Ketua KPPS mengenai
prinsip-prinsip pembuatan TPS yaitu:
a. Luas ruang minimal 10 Meter X 8 Meter sehingga dapat
mempermudah pemilih disabilitas untuk bergerak, terutama
untuk pengguna kursi roda.
b. Lokasi TPS tidak bertangga/tidak berpasir/tidak berumput
tebal/tidak berundak atau bertingkat.
c. Jalan menuju TPS tidak berbatu/tidak bergelombang/tidak
berumput tebal/tidak terhalangi oleh parit atau selokan.
d. TPS Akses harus memiliki:
o Lebar pintu masuk dan keluar 90 cm atau lebih.
o Meja bilik suara memiliki ruang kosong di bawahnya dengan
ketinggian yang cukup (75 cm sampai 100 cm).
o Meja kotak suara dengan tinggi maksimal 35 cm dari lantai.
Jika saran perbaikan terkait TPS tidak ditindak lanjuti oleh Ketua
KPPS, maka Pengawas TPS
mencatatkan dalam Form Model A dengan mencantumkan
nama peristiwa dengan
melampirkan bukti berupa Foto/Video dan bukti pendukung
lainnya serta
melaporkan kepada Panwaslu Kelurahan/Desa untuk segera
ditindaklanjuti.
4. Pada tanggal 15 april 2019 Pengawas TPS Patroli ke tempat
penyimpanan kotak suara, setelah sampai di tempat
penyimpanan tersebut Pengawas TPS menemukan kotak suara
tidak tidak di segel:
Tindakan apakah yang harus segera dilakukan PTPS?
Jawab:
PTPS harus segera melakukan:
Meminta penjelasan ketua KPPS
Catat hasil dalam Form model A
Melampirkan bukti berupa Foto/Video
Melaporkan kepada Panwaslu Kelurahan/Desa
6. Pada saat pemungutan suara telah dimulai, KPPS lupa salinan DPT
dan DCT tidak dipasang di sekitar TPS karena pada waktu persiapan
Pemungutan suara terjadi hujan lebat, saat pemungutan suara
hampir berakhir yaitu pukul 11.00 Pengawas TPS baru menyadari
bahwa salinan DPT dan DCT belum terpasang. Langkah apa yang
harus dilakukan Pengawas TPS saat melihat peristiwa tersebut?
Jawab:
Menyampaikan saran kepada Ketua KPPS untuk segera
memasang/mengumumkan saat itu juga,
Jika saran pemasangan DPT dan DCT diabaikan, maka:
Pengawas TPS mencatatkan kejadian tersebut ke dalam
Form Model A
melampirkan bukti Foto/Video dan bukti pendukung
lainnya serta
melaporkan kepada Panwascam melalui Panwaslu
Kelurahan/Desa.
7. Di suatu TPS, telah diketahui oleh KPPS bahwa hanya ada satu saksi
yang akan hadir saat pemilu diselenggarakan dan Rumah domisili
saksi tersebut jauh dengan jarak tempuh perjalanan ± 2 jam, ketua
KPPS tidak mungkin menyuruh saksi partatai tersebut mengambil
surat mandat ke rumahnya, karena kasihan Ketua KPPS pura-pura
tidak ingat dan membiarkan Saksi tersebut duduk di kursi saksi.
Apa yang harus dilakukan Pengawas TPS melihat hal tersebut?
jawab:
memberikan saran kepada Ketua KPPS untuk memerintahkan
saksi tersebut berada diluar TPS
Jika saran tersebut diabaikan atau tidak ditindaklanjuti oleh
Ketua KPPS atau saksi yang bersangkutan, Pengawas TPS
mencatatkan kejadian tersebut dalam Form Model A dengan
disertai bukti Foto/Video dan bukti pendukung lainnya.
jawab:
Jika ditemukan surat suara tidak sesuai dapil, maka Pengawas
TPS memberikan saran kepada KPPS untuk menunda
pelaksanaan pemungutan suara dan berkoordinasi secara
berjenjang pada PPS dan PPK.
Jika saran penundaan diabaikan oleh Ketua KPPS, maka
Pengawas TPS mencatatkan dalam Form Model A dengan
melampirkan Foto/ Video dan pendukung lainnya.
Pengawas TPS melaporkan ketidaksesuaian surat suara dengan
alat komunikasi kepada Panwaslu Kecamatan melalui
Panwaslu Kelurahan/Desa untuk dilakukan tindakan.
14. Pada pukul 11.30 di TPS Gunung Mendung para pemilih sudah
mulai sepi, kemudian datanglah ibu Pembantu Rumah tangga yang
kesehariannya bekerja di Rumah bapak Ketua KPPS bersama 5
saudaranya yang semua mempunyai hak pilih di TPS tersebut,
sebelum masuk ke bilik suara Ibu Pembantu Rumah Tangga tersebut
bertanya kepada Ketua KPPS untuk memilih Capres duren atau
capres Jeruk, ketua KPPS lantas mengatakan “Pilih Capres Jeruk
yaa”
Apa yang harus dilakukan oleh Pengawas TPS atas kejadian tersebut?
Jawab:
Pengawas TPS merekomendasikan untuk diberi sanksi sesuai
peraturan perundang-undangan
Melaporkan peristiwa itu kepada Pengawas Kelurahan/Desa
melampirkan bukti berupa Fhoto/Video dan dokumen
pendukung lainnya.
jawab:
Jika ditemukan pemilih tambahan tidak diberikan surat suara
sesuai dengan jenis perpindahan pemilih (Tabel di bawah ini)
maka Pengawas TPS memberi saran perbaikan kepada Ketua
KPPS agar pemilih tambahan diberikan surat suara sesuai
tipologi perpindahannya.
Jika saran Pengawas TPS diabaikan oleh Ketua KPPS sampai
dengan berakhirnya rapat pemungutan suara, maka Pengawas
TPS mencatatkan dalam Form Model A dengan melampirkan
bukti berupa copy/salinan KTP/KK/Paspor/SIM pemilih yang
bersangkutan disertai video dan foto penolakan, saksi yang
melihat penolakan, nama terlapor.
JUMLAH
No JENIS PEMILIH SURAT
SUARA
1 Pindah Ke Provinsi Lain PPWP
a) PPWP
Pindah Memilih Ke Kab/Kota lain di
2 provinsi yang sama tetapi beda DAPIL b) DPR RI
DPRD Provinsi c) DPD RI
a) PPWP
Pindah memilih ke Kab/Kota lain di b) DPR RI
3 Provinsi yang sama tetapi dalam satu
DAPIL c) DPD RI
d) DPRD Provinsi
a) PPWP
Pindah memilih ke Kecamaan lain b) DPR RI
4 dalam satu Kabupaten/Kota dan
diluar DAPIL DPRD Kabupaten/Kota c) DPD RI
d) DPRD Provinsi
17. Di TPS Mekar Sari terdapat nama pemilih yang dipanggil terdaftar di
dalam salinan DPT, KPPS dengan sengaja memberikan hanya 1 kartu
suara saja untuk surat suara PPWP karna orang tersebut jarang ada
di kampung.
Tindakan apa yang harus dilakukan PTPS melihat kejadian tersebut?
Jawab:
Pengawas TPS harus segera memberikan saran perbaikan
Jika tidak mengikuti saran tersebut maka Pengawas TPS
menuangkan peristiwa itu dalam Formulir Model A dengan
melampirkan bukti dengan Foto/ Video dan
melaporkan kejadian tersebut kepada Panwascam melalui Panwaslu
Kelurahan/desa untuk dilakukan penindakan.