PENDAHULUAN
Pendidikan nilai dan moral memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan budi
pekerti dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi
manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia
yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau
bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya
masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari Pendidikan Nilai dan Moral dalam
konteks pendidikan di Indonesia adalah budi pekerti, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang
bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi
muda.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda
Berkaitan dengan pembahasan di atas, bahwa pendidikan nilai dan moral adalah sebuah
wadah pembinaan akhlak. Maka hal ini perlu adanya sebuah pendekatan yang akan membawa
siswa atau peserta didik untuk memaknai dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat. Disampaikan itu kepada calon pendidik, khususnya seorang guru yang kemudian
dijadikan sebagai pengetahuan untuk menerapkan nilai dan moral dalam pembelajaran PKn di
C.Tujuan
viiii BAB II
PEMBAHASAN
2
D. Masalah Perilaku Moral
Mencuri
Menyontek
Tidak hormat pada pejabat publik
Kekejaman terhadap teman seusia
Menyerang keyakinan orang lain yang berbeda
Bicara kasar/tidak pantas
Pemerkosaan dan pelecehan seksual
Bertambahnya orientasi pada diri sendiri dan menurunnya tanggung jawab sebagai warga negara
Perilaku merusak diri sendiri
Wawasan moral (kesadaran moral, dan wawasan nilai moral – kemampuan mengambil pandangan
orang lain, penalaran moral, mengambil keputusan, pemahaman diri sendiri
Dimensi perasaan moral (kata hati atau nurani, harapan diri sendiri, merasakan diri orang lain,
cinta kebaikan, kontrol diri, merasakan diri sendiri)
Perilaku moral (kompetensi, kemauan, kebiasaan) (Lickona,1992)
Pendelikon nilai di Indonesia seyogyanya berpijak pada nilai-nilai keagamaan, nilai demokrasi
yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, dan nilai sosial-kultural yang ber Bhinneka Tunggal Ika,
karena demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang theistik / ber Ketuhanan Yang Maha Esa
3
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa Konsep adalah suatu pernyataan yang
masih bersifat abstrak/pemikiran untuk mengelompokan ide-ide
atau peristiwa yang masih dalam angan-angan seseorang. Dan pendidikan nilai adalah
pendidikan yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri siswa.
Sedangkan pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadaikan anak manusia bermoral dan
manusiawi.
Dengan mengetahui pengertian pendidikan nilai dan moral, dapat kita ketahui bahwa pendidikan
nilai dan moral sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dan perlu diajarkan kepada anak
sejak dini yaitu melalui pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
SARAN
Sekarang ini banyak anak SD yang kurang paham apa itu pendidikan nilai dan moral. Dan
banyak terjadi perilaku-perilaku amoral. Untuk mengatasi hal itu, dapat dilakukan dengan cara :
1. Memberikan pengertian kepada anak tentang pentingnya nilai dan moral.
2. Menjelaskan tentang nilai-nilai dan moral yang baik kepada anak.
3. Guru memberikan contoh yang baik kepada anak.
4. Guru bekerjasama dengan keluarga agar anak tidak melanggar nilai-nilai yang berlaku, dan
masih banyak lagi cara yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://cenatcenutpgsd.blogspot.co.id/p/blog-page_3344.html
https://www.google.com/search?
q=MAKALAH+TENTANG+BAGAIMANA+CARA+MENERAPKAN+PENDIDIKAN+KEWARGANEGARAAN+SEBAG
AI+PENDIDIKAN+DEMOKRASI+&ie=utf-8&oe=utf-8