Anda di halaman 1dari 14

Lutfi Makrifatul Jannah

201310360311238

Kepentingan Rusia Memilih China sebagai Rekan Kerjasama dalam Menguasai


Energi di Asia Tengah ( Studi Kasus: Pembentukan Shanghai Cooperation
Organization)

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Secara geografis, Rusia merupakan negara terbesar di dunia berdasarkan luas
wilayahnya. Rusia berbatasan dengan 18 negara dan meliputi luas 17.075.400 km2 atau
11,46% dari total luas lahan bumi. Populasi Rusia pada tahun 2011 sebesar 142.914.136
orang, yang saat ini menduduki peringkat kesembilan di dunia.1 Runtuhnya tembok
Berlin dan bubarnya Uni Soviet sebagai tanda berakhirnya Perang Dingin telah
mengubah geopolitik global. Namun, tidak ada benua yang lebih diuntungkan daripada
Asia.2 Termasuk Asia Tengah, pada awalnya negara-negara di kawasan Asia Tengah
merupakan bagian dari federasi Uni Soviet yang kemudian merdeka pada tahun 1991.3
Berbicara mengenai Asia Tengah merupakan suatu hal yang cukup menarik, kawasan
yang memiliki lima negara ini menyimpan potensi sumber energi yang menjadikan
kawasan ini sebagai kawasan yang pantas diperhitungkan dan layak mendapatkan
perhatian oleh setiap negara konsumen energi tertinggi di dunia seperti China serta
Rusia sebagai negara yang memiliki posisi penting dalam perdagangan energi dunia.
Sebagai negara yang memiliki cadangan gas terbesar di dunia dengan jumlah
cadangan terbukti sebesar 1.680 TCF (tahun 2001) atau dua kali lebih besar
dibandingkan cadangan gas Iran, terbesar kedua untuk cadangan batubara setelah
Amerika Serikat dengan jumlah cadangan sebesar 173 miliar ton, dan cadangan terbukti
minyak sebesar 60 miliar barel (terbesar ke delapan di dunia). Perekonomian Rusia
tumbuh pesat selama empat tahun terakhir, terutama ditunjang oleh ekspor komoditi
energi terutama dari kenaikan jumlah produksi minyak yang signifikan dan keuntungan
dari tingginya harga minyak bumi di pasar internasional selama periode tersebut.

1 Tentang Rusia, online http://idn.rs.gov.ru/id/node/1309 diakses pada 17 Juni 2015


2 Brahma Chellaney, Berlin, Lahirnya Asia Baru, Uni Sosial Demokrat online
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=11444&coid=1&caid=27&gid=2 diakses pada 17 Juni 2015
3 Fikry Ardiyansyah, Peran CAREC Dalam Memajukan Ekonomi di Asia Tengah Pasca Runtuhnya Uni Soviet, online

https://www.academia.edu/8858689/Peran_CAREC_Dalam_Memajukan_Ekonomi_di_Asia_Tengah_Pasca_Runtuh
nya_Uni_Soviet diakses pada 18 Juni 2015
Kondisi ini menyebabkan perekonomian Rusia sangat tergantung dari pendapatan
ekspor migasnya. Cina menjadi konsumen energi tertinggi kedua di dunia, melampaui
Jepang meskipun masih dibawah Amerika Serikat, impor minyak dan energy
security untuk pasokan kebutuhan minyak dalam negeri telah menjadi isu krusial di
Cina.4
Tak lama setelah negara Post-Soviet States di Asia Tengah menyatakan
kemerdekaannya banyak negara lain yang ingin berusaha menjalin hubungan kerjasama,
termasuk Rusia dan China. Pada tahun 1997, dalam deklarasi bersama menjadikan
dunia yang multipolar dan formasi baru dalam international order, Presiden Rusia Boris
Yeltsin dan China Jiang Zemin menyatakan komitmen mereka untuk membuat sebuah
kerjasama, dengan tujuan melakukan interaksi strategis di abad 21. Pernyataan ini tidak
saja menjadi tantangan bagi negara lain pada umumnta dan hegemoni AS pada
khususnya namun juga sebagai pernyataan akan dimulainya sebuah hubungan
berkualitas yang pernah dimiliki Moskow dan Beijing setelah berakhirnya Perang
Dingin.5 Kekuatan Rusia di kawasan Asia Tengah tidaklah sama dengan posisi negara-
negara lain yang menduduki kawasan tersebut, dalam konteks ini Rusia dianggap
sebagai mantan penjajah pada abad awal kesembilan belas. Anggapan seperti ini telah
membawa dampak negatif tersendiri bagi Rusia yang masih dibawa oleh sebagian besar
negara pasca bubarnya Uni Soviet. Berdirinya Rusia sebagai peninggalan pusat kolonial
satu-satunya dari Uni Soviet telah menimbulkan banyaknya kesulitan di Asia Tengah.6
Dalam pembentukkan SCO, Rusia tertarik untuk mengembangkan kerjasama
dengan negara-negara Asia Tengah, karena SCO adalah suatu bentuk dari
proses regionalisme baru kawasan Asia Tengah sebagai salah satu forum kerjasama
keamanan regional dan dianggap membawa dampak positif dalam perkembangan dunia
baik di bidang politik, ekonomi, dan keamanan di kawasan Asia Tengah. Rusia
mempunyai kepentingan nasional yang terdiri dari kepentingan pertahanan dan

4 Randi Andaru Putra, Kerjasama Pemerintah Rusia dan China Dalam Menguasai Energi di Asia Tengah (2003-
2008), online http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2128/JURNAL.PDF?sequence=1.
Diakses pada 18 Juni 2015
5 Seno Setyo Pujonggo, 2013, Shanghai Cooperation Organization (SCO) sebagai Bentuk Balancing Rusia-China

terhadap Ancaman Amerika Serikat di Asia Tengah 1991-2008, Tesis online


http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334294-T32592Seno%20Setyo%20Pujonggo.pdf diakses pada 18 Juni 2015
6 Emilian Kavalski, 2010, The New Central Asia: The Regional Impact of International Actors, Singapore: World

Scientific page 149


keamanan, ekonomi dan kepentingan politik. Serta kepentingan internasional Rusia,
Cina, dan negara-negara di kawasan Asia Tengah dalam pembentukan SCO.7

Rumusan Masalah
1. Mengapa Rusia memilih China sebagai rekan kerja dalam menguasai energi di
Asia Tengah melalui pembentukan Shanghai Cooperation Organization (SCO)?
2. Bagaimana Upaya Rusia menguasai energi di Asia Tengah melalui Shanghai
Cooperation Organization (SCO)?

Argumen Dasar
Shanghai Cooperation Organization (SCO) merupakan salah satu organisasi
kerjasama atas inisiatif Rusia yang pada awalnya hanya untuk menyelesaikan masalah
perbatasan dengan China. Namun seiring perkembangannya, SCO mulai terarah ke
regionalism ekonomi. Rusia memilih China sebagai rekan kerja dalam menguasai
energi di Asia Tengah dilandasi oleh beberapa faktor dan alasan, salah satunya adalah
kepentingan ekonomi Rusia dia Asia Tengah, sedangkan keberadaan China dipilih
Rusia dengan maksud untuk membendung hegemoni AS yang dilakukan di kawasan
Asia Tengah. Rusia sebagai negara yang menyuplai dan mendistribusikan sumber
minyak bumi dan gas di negara-negara Eropa mau tidak mau telah menuntut Rusia
untuk mengamankan sumber minyak dan gas alam di laut Kaspia. Melalui eksploitasi
yang dilakukan Rusia memiliki lebih dari 130.000 sumur minyak, sekitar 2.000
cadangan minyak dan gas, serta cadangan minyak mencapai 150 milyar barrel.8

7 Margareta Erline Debata Raja, 2013, Kepentingan Rusia dalam Pembentukan Shanghai Cooperation Organization,
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 285-298, online http://ejournal.hi.fisip-
unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2013/05/JURNAL%20%Margareta%20%Debata%20%Debata%20%Raja%20(06.56132.08358.02)b
aru%20(05-29-13-07-39-10).pdf. Diakses pada 18 Juni 2015
8 Ibid,.
KONSEPTUAL

Landasan Teori
1. Teori Kepentingan Nasional
Dalam teori in dijelaskan bahwa, untuk memenuhi meneruskan kelangsungan
hidup suatu negara harus memenuhi kebutuhan nasionalnya atau dengan kata
lain suatu negara harus mencapai kepentingan nasionalnya. Setiap negara
tentulah memiliki kepentingan yang bermacam-macam, cara untuk
mencapainyapun juga beragam. Kepentingan nasional secara langsung telah
memandu suatu pembuat kebijakan untuk menentukan untuk merumuskan
politik luar negeri. Maka dalam penulisan ini juga dapat dipahami melalui Teori
Kepentingan Nasional (national interest) Daniel S. Papp yang mengatakan
bahwa kepentingan nasional terdapat beberapa aspek, seperti ekonomi, ideologi,
kekuatan dan keamanan militer, moralitas dan legalitas.9 Oleh karena itu, untuk
memenuhi segala macam kepentingan nasionalnya Rusia melakukan berbagai
macam kerjasama, salah satunya membentuk SCO yang mana selain
menguntungkan dalam aspek ekonomi juga berpengaruh pada aspek politik
dengan membendung hegemoni AS di kawasan Asia Tengah.
2. Teori Kerjasama Internasional
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan Teori Kerjasama Internasional
karena semua negara di dunia ini tidak dapat hidup sendiri. Layaknya seorang
manusia, suatu negara butuh berinteraksi bahkan menjalin suatu kerjasama
karena adanya suatu ketergantungan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan
masing-masing. Suatu kerjasama dibentuk dengan harapan meningkatkan
kesejahteraan bersama, kerjasama dilakukan dalam berbagai aspek seperti
ekonomi, politik, budaya, pendidikan, keamanan dan lingkungan. Menurut K. J
Holsti, proses kerjasama atau kolaborasi terbentuk dari perpaduan
keanekaragaman masalah nasional, regional, atua global yang muncul dan
memerlukan perhatian dari lebih satu negara.10 Dalam kata lain, suatu kerjasama

9 _____, online https://id.scribd.com/doc/49766705/10/Teori-Kerjasama-Internasional#page=17 diakses pada 28 Juni


2015
10 Ibid.,
juga dapat diartikan sebagai upaya suatu negara untuk memanfaatkan negara
atau pihak lain dalam proses memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
PEMBAHASAN

Pembentukan Shanghai Cooperation Organization (SCO)


Shanghai Cooperation Organization (SCO) merupakan sebuah organisasi
internasional yang didirikan di Shanghai pada tanggal 15 Juni 2001 oleh enam negara:
China, Rusia, Kazakhstan, Kyrgystan, Tajikistan dan Uzbekistan.11 Lahirnya SCO ini
menjadikan Rusia dan China sebagai penggerak utama organisasi ini, sebagai dua
negara besar di kawasan Eropa dan Asia (Eurasia) telah membuat keduanya memiliki
kekuasaan lebih dibandingkan dengan negara anggota lain seperti Kyrgystan dan
Uzbekistan. Berawal dari kepentingan keamanan, kerjasama ekonomi menjadi salah
satu sektor kerjasama utama bagi SCO. Hal ini terlihat dari dirumuskannya kerangka
acuan bagi peningkatan status kerjasama inter-SCO Outline on The Multilateral
Economic and Trade Cooperation Among the Member States of Shanghai Cooperation
Organization yang disepakati oleh negara-negara anggota SCO dalam pertemuan
tingkat Perdana Menteri di Bishkek, Kyrgystan pada tahun 2004.12
Berbagai kepentingan yang dimiliki oleh Rusia telah mendorong negara
tersebut untuk terus menjaga pengaruhnya di Asia Tengah. Dalam kepentingan
politiknya, Rusia menjadikan keterlibatannya di SCO sebagai penyeimbang atau bahkan
pembendung kekuatan hegemoni AS. Sejak menjadi anggota di SCO, Rusia telah
mengarahkan SCO sebagai suatu blok tandingan bagi AS dan Uni Eropa serta untuk
menaikkan bergaining position-nya. Dalam pembentukan SCO, Rusia berupaya
mengembangkan hubungan dengan negara-negara di Asia Tengah melalui negara-
negara anggotanya, SCO dianggap sebagai jembatan untuk sebuah hubungan yang kuat
antara Rusia dengan negara-negara di Asia Tengah. Dalam rangka menopang
perekonomian Cina yang sedang berkembang hingga 9 persen per tahun sejak tahun
1978, Cina semakin membutuhkan pasokan energi bagi perkembangan
perekonomiannya. Pada saat sekarang 30 persen dari konsumsi minyak Cina bergantung
kepada impor dan ini terus akan diperkirakan akan meningkat menjadi 70 persen pada
tahun 2020. Saat ini, hampir 60 persen impor energi Cina berasal dari negara-negara

11 Deo Cordial, Shanghai Cooperation Organization (SCO), online


https://www.academia.edu/9766640/Shanghai_Cooperation_Organization_SCO diakses pada 18 Juni 2015
12 Ria Wulandari, SCO and Russia, online https://www.academia.edu/7597535/SDO_AND_RUSSIA diakses pada 18

Juni 2015
Timur Tengah. Jika hal ini terus berlanjut, pada tahun 2010 Timur Tengah akan
memasok lebih dari tiga per empat minyak mentah ke Cina. Dalam rangka untuk
mengamankan pasokan energinya, Cina telah mulai mencari sumber energi alternatif
lainnya.13 Oleh karena itu Cina melihat negara tetangganya yaitu negara-negara
kawasan Asia Tengah sebagai cadangan energi yang paling nyaman bagi Cina. Namun
Cina bukanlah satu-satunya negara yang memiliki kepentingan ekonomi di sana, namun
juga ada Amerika Serikat dan Rusia yang tentu masih memiliki pengaruh bagi negara-
negara bekas Uni Soviet tersebut. Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa
Rusia dan Cina telah saling mengetahui sejarah masing-masing dan budaya antara
kedua negara dengan sangat baik, dan bahkan kedua negara memiliki kemungkinan
untuk tetap menjaga hubungan yang baik dan mencapai keuntungan dari kerjasama
yang telah mereka bentuk.14
Berdasarkan faktor sejarah yang sudah saling mengenal satu sama lain tersebut,
kerjasama antara Rusia dengan China dalam SCO telah membawa dampak positif
tersendiri bagi Rusia dan China. Upaya hegemoni AS di kawasan Asia Tengah dapat
dibendung oleh kedua negara tersebut, sikap dan pandangan negatif AS terhadap
kerjasama ini tentu dan sangat wajar terjadi karena SCO dibentuk dengan tidak ikut
melibatkan AS. Dari sisi Rusia juga, China dianggap memiliki posisi hubungan dagang
yang lebih besar dan strategis dengan negara-negara di Asia Tengah jika dibandingkan
dengan AS, atas dasar beberapa alasan dan pertimbangan tersebutlah Rusia lebih
memilih China untuk dijadikan rekan kerja dalam menguasai minyak di Asia Tengah
dibandingkan dengan negara-negara lain seperti AS dan India yang sama-sama ingin
menguasai sumber energi minyak.
Kerjasama yang dilakukan oleh Rusia dan Cina bisa dikatakan lebih dari sekedar
bentuk maneuver geopolitik bahkan menyangkut mengenai kepentingan keamanan
negara Rusia. Rusia juga telah menciptakan perbatasan yang stabil , membuat
kemanan Russian Far East dan intergritas teritorial wilayah Rusia. Pada saat sekarang
bagi Rusia, Cina adalah bentuk jaminan yang paling menjanjikan dari kebangkitan dan
potensi perkembangan dalam negeri Cina. Oleh karena itulah Rusia memilih Cina
sebagai partner kerjasamanya ditambah lagi dengan Rusia yang telah banyak

13 Randi Andaru Putra, Kerjasama Pemerintah Rusia dan China Dalam Menguasai Energi di Asia Tengah (2003-
2008), online http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2128/JURNAL.PDF?sequence=1.
Diakses pada 18 Juni 2015
14 Ibid.,
berpengalaman dalam menjalin hubungan kerjasama dengan wilayah Barat yang
menimbulkan kekecewaan dan tidak nyaman bagi Rusia. Dengan menjalin kerjasama
dengan Cina, maka Rusia mendapatkan keuntungan secara politik, keamanan dan
nasional. Sebagai bukti, Rusia dan Cina telah menyelesaikan kasus migrasi ilegal Cina
yang sempat menganggu stabilitas keamanan kedua negara. Selain itu Cina juga
menjadi pasar utama dalam perdagangan senjata dengan Rusia dimana perdagangan
senjata dengan Rusia telah berhasil membawa bisnis militer Rusia keluar dari
kebangkrutan.
Berbagai alasan dan faktor itulah yang mempengaruhi Rusia untuk menjadikan
China sebagai partner kerjasama untuk menguasai minyak dan gas di Asia Tengah.
Melihat kondisi Asia Tengah yang terus mendapatkan pengaruh dari Amerika Serikat
terutama sejak peristiwa 11 September sehingga Rusia perlu mengambil sebuah langkah
untuk mengantisipasi hegemoni AS di kawasan tersebut. Adapun Rusia memilih China
karena memang kerjasama diantara kedua negara tersebut sudah cukup lama terjalin,
ditambah lagi posisi China yang semakin berkembang pesat tentu dianggap akan
membawa pengaruh yang besar pula untuk Rusia.
Incroungnity dalam Pembentukan SCO
Secara umum berdasar atas teori yang ada maka incroungnity merupakan
ketidaksepahaman yang terjadi di antara aktor-aktor dalam sebuah rezim, dimana
ketidaksepahaman tersebut berawal dari dasar pembentukan sebuah rezim itu sendiri.15
Dalam suatu kerjasama, negara-negara anggotanya masing-masing secara tidak
langsung telah membawa kepentingan nasional yang berbeda-beda. Perbedaan inilah
yang pada akhirnya menjadi sumber ketidaksepahaman untuk menentukan suatu
keputusan dalam organisasi. Dalam SCO sendiri, Rusia dan China yang dianggap
sebagai aktor dominan serta negara yang memiliki power lebih dibandingkan negara
anggota lainnya baik Rusia maupun China itu sendiri sering terjadi berbagai hal yang
dianggap tidak sesuai dengan kepentingannya. Sebagai contoh, dalam bidang keamanan,
yakni proposal diadakannya latihan militer gabungan Peace Mission 2007 yang
dilayangkan oleh Rusia terhadap seluruh anggota SCO, namun faktanya kurang
mendapatkan respon yang baik. Dalam hal ini, maka dapat kita lihat bahwa adanya

15Rizky Arief Budiarto, Efektifitas Shanghai Cooperation Organization dalam Mengatasi Permasalahan Terrorism
Separatism Dan Ekstrimism di Asia Tengah, online
https://www.academia.edu/6051155/EFEKTIFITAS_SHANGHAI_COOPERATION_ORGANIZATION_DALAM_
MENGATASI_PERMASALAHAN_TERRORISM_SEPARATISM_DAN diakses pada 21 Juni 2015
suatu perbadaan pandangan antara Rusia dan China mengenai isu keamanan di kawasan
Asia Tengah, dimana Rusia menganggap bahwa ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh
tingkat keamanan wilayahnya maupun wilayah regionalnya oleh sebab itu perlu
diadakannya latihan militer gabungan untuk menunjang keamanan dan tidak timbulnya
konflik atau tercapainya suatu stabilitas. Selain itu, Rusia yang menganggap SCO
sebagai blok tandingan bagi Amerika Serikat dan Uni Eropa serta untuk menaikkan
bargaining position-nya.
Sedangkan menurut perspektif China, SCO didirikan memang pada awalnya
lebih cenderung berfokus pada masalah perbatasan, namun seiring perkembangannya
China mencoba mengarahkan SCO menuju suatu kerjasama ekonomi dan energi. China
lebih berfokus pada kerjasama dalam bidang transportasi, infrastruktur dan teknologi.
Peningkatan hubungan kerjasama dalam perdagangan dengan negara-negara anggota
SCO dianggap China lebih penting untuk mendapatkan dan mencapai kepentingan
minyak di Asia Tengah. Jika Rusia menganggap China sebagai partner kerjasama untuk
membendung hegemoni dan mereduksi kekuatan Amerika Serikat di Asia Tengah lain
halnya dengan China yang menjadikan Rusia sebagai pemasok energi dalam negerinya.
Upaya Rusia Menguasai Minyak di Asia Tengah Melalui SCO
Adanya sumber alam berupa minyak dan gas di kawasan Asia Tengah telah
membuat negara-negara di kawasan tersebut berusaha menjalin hubungan kerjasama
dengan dunia internasional. Pembentukan SCO memiliki beberapa tujuan utama
diantaranya:
a. Memperkuat rasa saling percaya dan kehidupan bertetangga yang baik di antara
negara-negara anggota
b. Membangun kerjasama yang efektif dalam masalah politik, keamanan, ekonomi
dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, pendidikan,
energi, transfortasi, perlindungan lingkungan, dan lain-lain
c. Menumbuhkan kerjasama untuk menciptakan keamanan, perdamaian dan
stabilitas kawasan
d. Serta mengupayakan terciptanya tata ekonomi dan politik internasional baru
yang rasional berlandaskan pada prinsip demokrasi dan keadilan.16

16 Margareta Erline Debata Raja, op. Cit,.


Implementasi kepentingan Rusia untuk menguasai minyak di Asia Tengah dilakukan
dengan berusaha mendekati dan menjalin hubungan kerjasama bilateral negara-negara
di kawasan tersebut seperti Kazakhstan dan Turkmenistan. Upaya Rusia tersebut dapat
dinilai cukup berhasil, karena pada bulan Desember 2007, Rusia sukses membuat
sebuah kesepakatan dengan dua negara tersebut untuk membangun jaringan pipa gas
baru sepanjang pantai timur Kaspia menuju Rusia. Dalam pembentukan SCO Rusia
telah turut berperan dalam mengamankan sumber minyak bumi dan gas alam di Laut
Kaspia, serta eksploitasi atas sumber minyak bumi dan gas alam tersebut.17 Sedangkan
upaya Rusia yang lain untuk menguasai minyak di Asia Tengah Dalam hal hubungan
perdagangan, Cina dan Rusia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, pada tingkat
30 persen per tahun. Dari sisi Rusia, hubungan perdagangan dengan Cina jauh lebih
besar dibandingkan dengan Amerika Serikat. Karena masalah energi adalah masalah
utama yang hampir dihadapi oleh setiap negara, pada tahun 2001 Cina mencapai
konsensus dengan Rusia untuk membangun pipa minyak transmisi dari Angarsk yang
berada di Siberia Timur ke Daqing yang berada di Laut Cina. Pada KTT yang diadakan
pada akhir Mei 2003, China National Petroleum Company (CNPC) dan Rusia Yukos
(Corporation) mulai membangun kesepakatan awal yang telah di proses selama
bertahun-tahun. Berdasarkan perjanjian ini, Rusia berjanji untuk mengirim 5 miliar
barel minyak ke Cina yang berada di Laut Timur Cina.18
Rusia tidak hanya tertarik untuk menguasai minyak dan gas di Asia Tengah,
tetapi juga dalam transportasi dan distribusi sistem energi tersebut. Bagaimanapun
kehadiran negara-negara lain yang juga menginginkan keberadaan minyak tersebut
menjadi tantangan untuk Rusia untuk sepenuhnya mengendalikan pasar di Asia Tengah.
Sebagai pemilik cadangan minyak dan gas terbesar Rusia berupaya mempengaruhi
politik atas negara-negara tujuan eksploitasi minyaknya seperti Turkmenistan,
Kazakhstan, dan Uzbekistan dengan total memiliki 4,3 persen dari cadangan gas dunia.
Bagi Rusia, sangatlah penting mempertahankan nearmonopoly-nya di Asia Tengah
karena demi tercapainya kekuatan ekonomi, diversifikasi ekspor, dan mendapatkan

17 Ibid,.
18 Ibid,.
kembali pengaruh strategis di Eurasia, terutama berkenaan dengan negara-negara Eropa
yang sangat bergantung pada Rusia untuk minyak dan gas.19
Melalui SCO, Rusia telah dianggap efektif dalam memberikan keamanan
regional dan integrasi ekonomi sesuai dengan apa yang diinginkan. Rusia juga
mengandalkan hubungan bilateral dengan negara-negara Asia Tengah untuk
menghadapi ancaman regional. Rusia dan negara-negara Asia Tengah telah berpegang
pada SCO untuk melawan ekstremisme agama, dan kejahatan terorganisir lainnya. SCO,
awalnya berurusan dengan demiliterisasi perbatasan daerah, telah berkembang menjadi,
politik, dan organisasi keamanan ekonomi. Struktur anti-terorisme yang telah
mendapatkan keuntungan dari negara-negara Asia Tengah.20 Penyediaan keamanan
yang dilakukan Rusia membawa dampak positif tersendiri terhadap posisi dan
pengaruhnya di Asia Tengah, kemampuan Rusia meningkatan kekuatan ekonominya
menjadi salah satu bukti bahwa hubungan yang dijalin dengan negara-negara Asia
Tengah cukup strategis. Kontribusi Rusia terhadap ketidakamanan regional kawasan
tersebut melalui organisasi SCO dan kerjasama pada tingkat bilateral telah menjadi
senjata dan strategi Rusia yang dapat dinilai cukup ampuh untuk mencegah konflik dan
mencapai kepentingannya terutama untuk menguasai sumber energi minyak dan gas.

19 Roman Muzalevsky, Winter 2009, Russia’s Strategy in Central Asia: An Analysis of Key Trends, Yale Journal of
International Affairs, hlm 31
20 Ibid,. hlm 33
PENUTUP
Kesimpulan
Kebijakan Rusia memilih China sebagai partner kerjasama menguasai minyak di
Asia Tengah dilandasi oleh beberapa faktor yang dianggap akan sangat menguntungkan
Rusia. Akan tetapi, hubungan kerjasama Rusia dengan China dalam pelaksanaan
Shanghai Cooperation Organization (SCO) terutama untuk upaya penguasaan energi
dan peningkatan ekonomi tidaklah selalu stabil. Tentu saja dalam suatu hubungan
kerjasama terdapat suatu peluang dan hambatan. Peluang Rusia dan China dalam
pembentukan SCO adalah kesempatan penguasaan sumber energi minyak dan gas di
Asia Tengah semakin besar, karena berbagai bidang kerjasama melalui SCO telah
membuat negara-negara Asia Tengah semakin memperhitungkan Rusia dan China
sebagai mitra kerja yang cukup menguntungkan juga. Sedangkan hambatan yang
dialami oleh kedua negara dominan dalam SCO itu sendiri adalah adanya sikap
ketidaksepahaman dalam menanggapi beberapa hal terkait isu-isu tertentu.
Pencapaiaan kepentingan nasional Rusia dalam pelaksanaan kerjasama SCO di
bidang ekonomi telah meningkatkan hubungan perdagangan antar negara-negara
anggotanya dan telah memberi peluang Rusia dan China untuk menata kembali
kekuatannya di kawasan tersebut untuk mengakses sumber-sumber daya alam. Akan
tetapi, China tentu juga memiliki beberapa alasan dan kepentingan untuk melakukan
kerjasama dengan Rusia berisikan kepentingan-kepentingan yang bersifat strategis yang
ingin di capai oleh Cina dan berkaitan dengan kerjasama yang dilakukan bersama
dengan Rusia, seperti pasokan energi dalam negeri China yang didapatkan dari Rusia.
Oleh sebab itu, pada dasarnya kerjasama dalam penguasaan energi di Asia Tengah
antara Rusia dengan China dilandasi oleh kepentingan nasional masing-masing. Jika
Rusia ingin menguasai minyak dan gas sebagai keamanan energi juga sebagai produsen
di Eropa, sedangkan China untuk upaya pemenuhan kebutuhan energi dalam negerinya
mengingat industri China sedang tumbuh pesat sehingga membutuhkan energi demi
menunjang terlaksananya kegiatan industri tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Muzalevsky, Roman. Winter 2009. Russia’s Strategy in Central Asia: An Analysis of


Key Trends. Yale Journal of International Affairs

Kavalski, Emilian. 2010. The New Central Asia: The Regional Impact of International
Actors, Singapore: World Scientific.

Tentang Rusia, online http://idn.rs.gov.ru/id/node/1309 diakses pada 17 Juni 2015

Chellaney, Brahma. Berlin, Lahirnya Asia Baru, Uni Sosial Demokrat online
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=11444&coid=1&caid=27&gid=2
diakses pada 17 Juni 2015

Ardiyansyah, Fikry. Peran CAREC Dalam Memajukan Ekonomi di Asia Tengah Pasca
Runtuhnya Uni Soviet, online
https://www.academia.edu/8858689/Peran_CAREC_Dalam_Memajukan_Ekonomi_di_
Asia_Tengah_Pasca_Runtuhnya_Uni_Soviet diakses pada 18 Juni 2015

Andaru, Randi Putra. Kerjasama Pemerintah Rusia dan China Dalam Menguasai
Energi di Asia Tengah (2003-2008), online
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2128/JURNAL.PDF?seq
uence=1. Diakses pada 18 Juni 2015

Pujonggo, Seno Setyo. 2013. Shanghai Cooperation Organization (SCO) sebagai


Bentuk Balancing Rusia-China terhadap Ancaman Amerika Serikat di Asia Tengah
1991-2008, Tesis online http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334294-
T32592Seno%20Setyo%20Pujonggo.pdf diakses pada 18 Juni 2015

Debata Raja, Margareta Erline. 2013. Kepentingan Rusia dalam Pembentukan


Shanghai Cooperation Organization, eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1,
Nomor 2, 2013: 285-298, online http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2013/05/JURNAL%20%Margareta%20%Debata%20%Debata%20%R
aja%20(06.56132.08358.02)baru%20(05-29-13-07-39-10).pdf. Diakses pada 18 Juni
2015

_____, online https://id.scribd.com/doc/49766705/10/Teori-Kerjasama-


Internasional#page=17 diakses pada 28 Juni 2015

Cordial, Deo. Shanghai Cooperation Organization (SCO), online


https://www.academia.edu/9766640/Shanghai_Cooperation_Organization_SCO diakses
pada 18 Juni 2015

Wulandari, Ria. SCO and Russia, online


https://www.academia.edu/7597535/SDO_AND_RUSSIA diakses pada 18 Juni 2015
Budiarto, Rizky Arief. Efektifitas Shanghai Cooperation Organization dalam
Mengatasi Permasalahan Terrorism Separatism Dan Ekstrimism di Asia Tengah, online
https://www.academia.edu/6051155/EFEKTIFITAS_SHANGHAI_COOPERATION_
ORGANIZATION_DALAM_MENGATASI_PERMASALAHAN_TERRORISM_SEP
ARATISM_DAN diakses pada 21 Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai