Aktualisasi
Aktualisasi
AGENDA
2
dan
3
-‐
Latsar
CPNS
Kemenkes
Gol
III
Model
2
Akuntabilitas
1.
FUNGSI
pegawai
ASN
berdasarkan
UU
no,5
(halaman
1)
• Pelaksana
kebijakan
publik
• Pelayan
Publik
• Perekat
dan
Pemersatu
Bangsa
2.
Responsibilitas:
kewajiban
untuk
bertanggung
jawab
AKuntabilitas:
kewajiban
pertanggung
jawaban
yang
harus
dicapai
(hal.
7)
3.
NILAI-‐NILAI
publik
(Hal.
7)
• Mampu
mengambil
pilihan
yang
tepat
dan
benar
ketika
terjadi
konflik
kepentingan
dst..
• Memiliki
pemahaman
dan
kesadaran
untuk
menghindari
dan
mencegah
keterlibatan
PNS
dalam
politik
praktis
• Memperlakukan
warga
negara
secara
sama
dan
adil
dalam
penyelenggara
pemerintahan
dan
pelayan
publik
• Menunjukan
sikap
dan
perilaku
yang
konsisten
dan
diandalkan
sebagai
penyelenggara
pemerintahan
4.
ASPEK
-‐
ASPEK
Akuntabilitas
(hal
8.)
• Relationship
• Result
Oriented
• Reporting
contoh
LAKIP
setahun
sekali
• Meaningless
without
consequences
(Reward
or
Punishment)
• Improve
Performances
(Proaktif!)
5.
Tiga
FUNGSI
utama
akuntablitias
publik
(Bovens,
2007)
Hal.10
• Kontrol
demokratis
(membangun
sistem)
• Peran
konstitusional
-‐-‐>
mencegah
korupsi
dan
penyalahgunaan
kekuasaan
• Peran
belajar
6.
Akuntabilitas
publik
terdiri
dari
Vertical
accountability
dan
Horizontal
accountability
(Hal
11)
7.
Tingkatan
dalam
Akuntabilitas
(Hal
11)
Contoh
Ilustrasi
• Personal
• Individu
• Kelompok
• Organisasi
• Stakeholder
8.
Mekanisme
Akuntabilitas
Birokrasi
(
Hal
18).
Renstra,
RPJP,
RKP
dll
:
Alat
AKuntabllitas
9.
Sembilan
nilai
untuk
menciptakan
Limgkungan
Kerja
Akuntabel
(Hal
18)
PETRA
INTAN
DILAN
PERCABANG
JELAS
KONSISTEN
Pemimpin,
Transparansi
,
Integritas
,
Tanggung
Jawab,
KeaDILAN,
Kepercayaan,
Keseimbangan
,
Kejelasan,
Konsistensi
SUMMARY
AGENDA
2
dan
3
-‐
Latsar
CPNS
Kemenkes
Gol
III
9.
Framework
Akuntabilitas
Hal
22.
1. Tentukan
Tujuan
dan
Tanggung
Jawab
2. Rencanakan
apa
yang
akan
dilakukan
untuk
mencapai
tujuan
3. Lakukan
Implementasi
Monitoring
KEmajuan
4. Berikan
Laporan
secara
Lengkap
5. Berikan
Evaluasi
dan
Masukan
Perbaikan
10.
Hal
27
UU
Nomer
14
tahun
2008
tentang
Keterbukaan
Informasi
Publik
(KIP)
Secara
substansial
memberikan
jaminan
konstitusional
agar
praktek
demokratisasi
dan
GOOD
GOVERNANCE
bermakna
bagi
proses
pengambilan
kebijakan
terkait
kepentingan
publik,
yang
bertumpu
pada
partisipasi
masyarakat
maupun
akuntablitias
lembaga
penyelenggara
kebutuhan
publik.
11.
Hal
31.
PPID
:
Pejabat
Pengelola
Informasi
dan
Dokumentasi
12.
Hal
31.
Praktik
KEcurangan
(Fraud)
13.
Hal
33
Fraud
terjadi
karena
tiga
hal
• Peluang
untuk
melakukan
Fraud
• Insentif
atau
Tekanan
untuk
melakukan
Fraud
• Rasionalisasi
untuk
membenarkan
tindakan
fraud
14.
Hal
34.
Penerapan
Nilai
Budaya
Kerja
atau
faktor-‐faktor
penentu
keberhasilan
yang
saling
terkait
1. Komitmen
dari
Top
Manajemen
Dalam
Organisasi
2. Membangun
Lingkungan
Organisasi
yang
Kondusif
3. Perekrutan
dan
Promosi
Pegawai
4. Pelatihan
nilai-‐nilai
organisasi
datau
entitas
dan
standar
pelaksanan
5. Menciptakan
Saluran
Komunikasi
yang
Efektif
6. Penegakkan
Disiplin
15.
hal
37.
Konflik
Kepentingan
situasi
yang
timbul
dimana
tugas
publik
dan
kepentingan
pribadi
bertentangan.
Tip-‐tipe
Konflik
Kepentingan
1. Keuangan
2. Non-‐
Keuangan
NASIONALISME
1. Contoh-‐contoh
penerapan
butir-‐butir
pancasila
2. Wawasan
Nusantara
:
Cara
pandang
bangsa
Indonesia
terhadap
rakyat,
bangsa
dan
wilayah
NKRI
yang
meliputi
darat,
laut
dan
udara
diatasnya
sebagai
satu
kesatuan
Poleksosbuhankam
3. Cara
Pandang
Bangsa
(Hal.
3)
ETIKA
PUBLIK
16.
UU
ASN
No.
5
Tahun
2014
Ps
14
Kode
Etik
ASN
(12)
Hal.
9
17.
UU
ASN
No.
5
Tahun
2014
Ps
4
Nilai-‐Nilai
Dasar
Etika
Publik
ASN
(14)
Hal
18
Hal
11
Dimensi
Etika
Publik
1. Dimensi
Kualitas
Pelayanan
Publik
-‐
berkaitan
dengan
tujuan.
2. Dimensi
Modalitas
-‐-‐>
unsur-‐unsur
modalitas
dalam
etika
publik
yakti
Akuntabilitas,
Transparansi,
Netralitas
(ATN)
3. Dimensi
Tindakan
integritas
Publik
-‐
berkaitan
dengan
peraturan
19.
Hal
15.
Perubahan
mindset
untuk
reformasi
birokrasi
:
1. Penguasa
menjadi
Pelayan
2. Wewenang
menjadi
Peranan
SUMMARY
AGENDA
2
dan
3
-‐
Latsar
CPNS
Kemenkes
Gol
III
3. Jabatan
Publik
adalah
amanah
yang
harus
dipertanggungjawabkan
di
dunia
dan
akhirat.
20.
Perubahan
mindset
dilakukan
adalah
perubahan
sistem
manajemen,
mencakup
kelembagaan,
tatalaksana,
budaya
kerja
dll
untuk
mendukung
GOOD
GOVERNANCE.
21.
Hal
35.
PP
No
53
Th
2010
ttg
Disiplin
PNS.
Perkembangan
baru
dari
PP
ini
adalah
rincian
tentang
17
kewajiban
(ps
3),
15
larangan
(ps
4)
lebih
rinci
dengan
kriteria
yang
lebih
objektif
KOMITMEN
MUTU
1. Rangkuman hal 18
a. Efektivitas à tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja
b. Efisiensi à tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya
dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur, dan mekanisme yang keluar alur
c. Inovasi :
d. Mutu:
e. Karakteristik ideal dari tindakan yang efektif dan efisien:
i. Penghematan
ii. Ketercapaian target secara tepat sesuai dengan yang
direncanakan
iii. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat
iv. Terciptanya kepuasan semua pihak: pimpinan, pelanggan,
masyrakat, dan pegawai itu sendiri
f. Konsekuensi dari penyelenggaraan kerja yang tidak efektif dan tidak
efisien:
i. Ketidaktercapaian target kerja
ii. Ketidakpuasan banyak pihak
iii. Menurunkan kredibilitas instansi tempat bekerja di mata
masyarakat
iv. Kerugian finansial
2. 5 pilar TQM menurut Bill Creech: produk, proses, organisasi, pemimpin,
komitmen (P3KO)
3. 4 kriteria utama keberhasilan implementasi manajemen mutu menurut
Bill Creech ( hal 24):
a. Kesadaran akan mutu dan berorientasi pada mutu
b. Kemanusiaan yang kuat
c. Pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang di setiap
tingkat
d. Diterapkan secara menyeluruh
4. Metode Plan Do Check Action oleh Edward Deming (hal 26)
5. Nilai dasar orientasi mutu dapat memberikan pelayanan prima yang
mencakup:(hal 30)
a. Mengedepankan komitmen
b. Memberi layanan yang menyentuh hati
c. Menghasilkan produk yang berkualitas
d. Beradaptasi dengan perubahan
e. Menggunakan pendekatan ilmmiah dan inovatif
SUMMARY
AGENDA
2
dan
3
-‐
Latsar
CPNS
Kemenkes
Gol
III
f. Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan
6. Tanggung jawab mutu ada di setiap level yang dibedakan dari ruang
lingkupnya tanggung jawabnya (hal 42) , contoh kasus
a. Corporate level à memikul tanggung jawab atas mutu layanan
institusi secara keseluruhanb( target mutu jangka panjang, citra
lembaga)
b. Strategic business unit level à tanggung jawab setiap unit kerja
sesuai target masing
c. Functional level à tanggung jawab mutu di setiap kegiatan di unit
pendukung
d. Level unit dasar à tanggung jawab mutu pada tiap aktivitas yang
dilaksanakan di masing unit kerja
ANTI KORUPSI ( TES FOMATIF hal 33 dan TES FORMATIF 101)
Hal 33
1. A hal 5
2. C hal 8
3. C hal 28
4. B hal 20
5. Hal 18 à 7 delik TPK yang berlaku di Indonesia (UU no 31 tahun 1999)
a. Kerugian keuangan negara
b. Suap menyuap
c. Pemerasan
d. Perbuatan curang
e. Penggelapan dalam jabatan
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan
g. Gratifikasi
Definisi korupsi hal 1 à corruptio : kerusakan
Hal 101
1. C - 9 Nilai dasar anti korupsi tidak dapat digabungkan karena akan
menghilangkan kesempurnaan pelaksanaanya
2. B - Organisasi yang telah mempunyai nilai-nilai organisasi masih perlu
untuk melakukan penyelarasan nilai-nilai organisasinya dengan nilai-
nilai anti korupsi
3. B - Berintegritas dikarenakan integritas sesuai dengan apa yang ia
percayai dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya
4. A - Identifikasi
5. A - Pembangunan sitem integritas dapat dilakuakn oleh siapa saja
sehingga tidak diperlukan adanya orang-orang khusus yang dipilih dan
dipastikan memiliki integritas
6. C - identifikasi stake holder
7. Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Sederhana, Berani, Adil, Tanggung
Jawab, Kerja Keras
8. A - Nilai, Visi-Misi, Strategi Kebijakan, Program, Kegiatan,
9. Not Performance, Adhoc, Planned, Institutionalized, Evaluated,
Optimized
SUMMARY
AGENDA
2
dan
3
-‐
Latsar
CPNS
Kemenkes
Gol
III
MODUL
3
WOG
1.
Hal
21.
Praktek
WOG.
Cara
pendekatan
WOG
1. Penguatan
Koordinasi
antar
lembaga
2. Membentuk
lembaga
koordinasi
khusus
:
Pembentukan
lembaga
terpisah
dan
permanen
yang
bertugas
dalam
mengkoordinasikan
sektor
atau
kementerian.
Lembaga
koordinasi
ini
biasanya
diberikan
status
kelembagaan
setingkat
lebih
tinggi,
atau
setidaknya
setara
dengan
kelembagaan
yang
dikoordinasikannya.
Contoh
:
KemenKo
(Kementerian
Koordinator)
3. Membentuk
gugus
tugas:
sifat
tidak
permanen
PanSus,
Tim
AdHoc
4. Koalisi
sosial
bentuk
informal
penyatuan
koordinasi
2.
Lima
macam
pola
pelayanan
:
1. Pola
Pelayanan
Teknis
Fungsional
2. Pola
Pelayanan
Satu
Atap
3. Pola
Pelayanan
Satu
Atap
4. Pola
Pelayanan
Satu
Pintu
5. Pola
Pelayanan
Elektronik
3.
Jenis
Pelayanan
Publik
:
1. Pelayanan
yang
bersifat
Administratif
2. Pelayanan
Jasa
3. Pelayanan
BArang
4. Pelayanan
Regulatif
4.
Prasyarat
Best
Practices
:
1. Budaya
dan
Filosofi
2. Cara
Kerja
yang
baru
3. Akuntabilitas
dan
Insentif
4. Cara
baru
Pengembangan
Kebijakan,
Mendesain
Program
dan
Pelayanan
TEMA
GERMAS
Terbaru
:
TBC,
Stunting,
Cakupan
Imunisasi,
PISPK
(Program
Indonesia
Sehat
dengan
Pendekatan
Keluarga)
SUMMARY
AGENDA
2
dan
3
-‐
Latsar
CPNS
Kemenkes
Gol
III
MANAJEMEN
ASN
1.
Konsep
Sistem
Merit
dalam
Pengelolaan
ASN
Hal
25.
"Sistem
merit
adalah
kebijakan
dan
manajemen
ASN
yang
berdasarkan
pada
kualifikasi
dan
kinerja
secara
adil
dan
wajar
tanpa
membedakan
latar
belakang
politik,
ras,
warna
kulit,
agama,
asal
usul,
jenis
kelamin,
status
pernikahan,
umur
atau
kondisi
kecacatan"
2.
Bagaimana
menerapkan
sistem
pengelolaan
ASN
:
Sistem
merit
harus
diterapkan
pada
semua
komponen
atau
fungsi
dalam
manajemen
ASN
sebagaimana
tercantum
dalam
Pasal
55
(mengatur
manajemen
PNS)
dan
pasal
93
(mengatur
manajemen
PPPK)
UU
ASN
harus
menerapkan
sistem
merit
ini
Pelayanan
Publik
1. Barang
jasa/publik
:
Ekskludabilitas
dan
Rivalitas
Rendah
dapat
dikonsumsi
secara
bersama-‐sama
(joint
consumption)
2. Barang
jasa
privat
:
Ekskludabilitas
dan
Rivalitas
Tinggi
(Individual
Consumption)
3. Tabel
Hal
13.
Contoh
klasifikasi
barang/
Jasa.
a. Privat
:
Rumah,
Mobil
(E
é
R
é
)
b. Semi
Privat:
Jalan
Tol
Fasilitas
Bandara
(E
é
Rê)
c. Publik
:
Udara
Bersih,
Jaminan
Keamanan
TNI
dan
Polri
(E
ê
R
ê )
d. Semi
Publik:
Sumber
Air
bawah
tanah,
hasil
hutan
(Eê
Ré
)
4. Hal.19.
Perkembangan
Perubahan
Paradigma
Pelayanan
a. OPA
(Old
Public
Administration)
1887-‐1937
b. NPM
(New
Public
Management)
1992
-‐
2000an
c. NPS
(New
Public
Services)
2003
-‐
sekarang
SUMMARY
AGENDA
2
dan
3
-‐
Latsar
CPNS
Kemenkes
Gol
III
5. Hal
31.
Prinsip
pelayanan
publik
yang
baik
untuk
mewujudkan
pelayanan
prima:
PARTRA
RESTI
MUMU
EE
AAA
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
(wajib
mendengar
dan
memenuhi
tuntutan
kebutuhan
warga)
d. Tidak
Diskriminatif
e. Mudah
dan
Murah
f. Efektif
dan
Efisien
(mampu
mewujudkan
tujuan
dan
cara
mewujudkannya
g. Aksesibel
(harus
dapat
dijangkau)
h. Akuntabel
(harus
dapat
dipertanggungjawabkan)
i. Berkeadilan
(alat
melindungi
kelompok
rentan
dan
menghadirkan
rasa
adil)