Skripsi
Oleh :
iv
KATA PENGANTAR
ِيم
ِ الرح
َّ من
ِ الر ْح
َّ هللا
ِ ِب ْس ِم
Segala puji dan syukur kita panjatkan untuk kehadirat Allah Swt, karena
berkat rahmat, nikmat serta anugerah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “LEGALITAS PENGAJUAN PAILIT PT WIRANA
NUSANTARA ENERGY YANG DIDASARKAN ATAS CESSIE SEBAGIAN
PIUTANG PT TANGKUBAN PERAHU GEOTHERMAL POWER (STUDI
PUTUSAN No. 09/PDT.SUS-PAILIT/2015/PN.NIAGA.JKT.PST)”. Salawat serta
salam kita sampaikan kepada junjungan alam semesta Nabi Muhammad Saw, yang
telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang ini. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan,
arahan, serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih yang terhormat:
1. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. Dekan dan Para Wakil Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Asep Syarifuddin Hidayat,SH.,MH., Ketua Program Studi Ilmu Hukum dan
Drs. Abu Tamrin, S.H., M.Hum, Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berkontribusi dalam pembuatan skripsi
ini.
3. Dr. Djawahir Hejazziey, S.H, MA., M.H., Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta kesabaran dalam
membimbing, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini
dengan tepat waktu.
4. Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
khususnya dosen Program Studi Ilmu Hukum yang telah memberikan ilmu
v
vi
pengetahuan dengan tulus dan ikhlas, semoga Allah Swt senantiasa membalas
jasa-jasa beliau serta menjadikan semua kebaikan ini sebagai amal jariyah untuk
beliau semua.
5. Kepala dan Staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Kepala dan Staff Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan fasilitas yang memadai untuk
mengadakan studi kepustakaan guna menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orangtua tercinta yaitu ayahanda Samsir Hasibuan dan ibunda Yusna Sari
Harahap, serta Bouku tercinta Hj. Rosmawati Hasibuan yang telah tulus dan
sabar mendoakan agar peneliti dapat menyelesaikan pendidikan dari sekolah
dasar hingga Perguruan Tinggi dan telah memberikan semangat dan dukungan
dari segi materiil maupun moril agar skripsi ini dapat berjalan dengan lancar
hingga selesai.
7. Semua pihak yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada peneliti
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi
peneliti dan umumnya bagi pembaca. Sekian terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 2017
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah ………………..……………………...... 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………… 6
C. Tujuan Penelitian …………….………...………………………... 7
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 7
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ……….…………............... 8
F. Metode Penelitian………………………………………………... 9
G. Sistematika Penulisan ………..………………………………….. 11
vii
2. Cessie Sebagai Perjanjian Kebendaan ……………………….. 31
3. Mekanisme Pelaksanaan ……….……………………………… 35
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gatot Supramono, Perjanjian Utang Piutang, (Jakarta : Kencana, 2013), h., 51
2
J. Satrio, Cessie, Subrogatie, Novatie, Kompensatie, & Pencampuran Hutang , (Bandung:
Alumni, 1999), h., 2
1
2
pihak kepada pihak lain, dengan demikian pihak yang membayar disebut dengan
kreditor dan pihak yang mendapat pembayaran disebut dengan kreditor.
Setelah salah satu pihak menjadi kreditor adakalanya ia akan mengalihkan
piutang yang dimilikinya kepada pihak lain dengan alasan karena membutuhkan
dana untuk menunjang jalannya perusahaan, pengalihan piutang yang banyak
digunakan adalah cessie atas pengalihan piutang.
Dalam dunia usaha, perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya
tidak mampu membayar utang-utangnya kepada pihak kreditor dalam keadaan
seperti ini disebut insovable sedangkan perusahaan yang masih bisa dan mampu
membayar utang-utangnya kepada pihak kreditor disebut solvable. Dalam hal
perusahaan yang sudah tidak mampu membayar utang- utangnya yang telah jatuh
tempo dengan kata lain berada dalam keadaan berhenti membayar dapat saja
menjadi cikal bakal munculnya kepailitan.
Kepailitan merupakan suatu keadaan dimana debitor tidak mampu untuk
melakukan pembayaran-pembayaran terhadap utang-utang kreditornya.
Kepailitan mengakibatkan debitor yang dinyatakan pailit kehilangan hak segala
perdata untuk menguasai dan mengurus harta kekayaan yang telah dimasukkan
ke dalam harta pailit. Pembekuan hak perdata ini diberlakukan oleh pasal 22
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan
dan penundaan kewajiban pembayaran utang terhitung sejak saat keputusan
pernyataan pailit diucapkan.3
Pengaturan kepailitan itu sendiri pada awalnya diatur dalam
Failissementsverordening kemudian diubah dengan Peraturan pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang- undang
tentang kepailitan. Peraturan pengganti Undang-Undang ini kemudian ditetapkan
sebagai Undang- undang, yaitu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998.
Sehubungan dengan banyaknya putusan Pengadilan Niaga yang kontroversial,
3
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Kepailitan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002, Cet. Ketiga), h., 5
3
4
Jono, Hukum Kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013, Cet.Ketiga), h.,2
5
Sutan Remi Sjahdeini, Hukum Kepailitan : Memahami Undang-Undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan, ( Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2009), h., 52
4
6
Munir Fuady, Hukum Kontrak : dari sudut pandang hukum bisnis, (bandung: PT citra
Aditya bakti, 2003, Cet. Pertama), h., 153
5
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis yang
sebesar-besarnya, yakni dapat menjadi acuan dan landasan bagi penulis
selanjutnya, dan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan peneliti dalam
bidang hukum kepailitan.
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
Sejauh ini sudah ada penelitian yang berhubungan dalam bentuk:
1. Membahas penelitian dengan judul “Analisis Penolakan Permohonan
Pernyataan Pailit Perusahaan Asuransi Prisma Indonesia yang telah dicabut
izin usahanya (studi putusan mahkamah agung republic Indonesia nomor 388
K/Pdt.Sus/2010)”, yang ditulis oleh Putri Hilaliatul Badria Hakim pada tahun
2016. Penelitian ini memiliki pembahasan yang sama dengan tema yang saya
angkat, hanya saja skripsi ini fokus pada penelitian pada penolakan
pernyataan pailit PT Asuransi Prima Indonesia setelah dicabut izin usahanya
oleh menteri keuangan. Sedangkan penulis membahas legalitas pengajuan
pailit yang dilakukan oleh kreditor terhadap debitor berkenaan dengan cessie
atas sebagian piutang.
2. Membahas penelitian dengan judul “Pembatalan Status Pailit PT Cipta
Televisi Pendidikan Indonesia (studi Putusan Mahkamah Agung No.834
K/Pdt.Sus/2009)”, yang ditulis oleh Anandyta Nur Khoirunnisa pada tahun
2016. Penelitian ini memiliki pembahasan yang sama dengan tema yang saya
angkat, skripsi ini membahas mengenai pembatalan status pailit oleh hakim
mahkamah agung terhadap putusan pengadilan niaga. Sedangkan penulis
membahas mengenai pembatalan status pailit juga tetapi penulis lebih
menitikberatkan pada pertimbangan hukum yang berkenaan dengan cessie
atas sebagian piutang.
3. Membahas penelitian dengan judul “Penjelasan Hukum tentang Cessie”, yang
ditulis oleh Rachmad Setiawan, J. Satrio pada tahun 2010. Penelitian ini
memiliki pembahasan yang sama dengan tema yang saya angkat, buku ini
9
7
Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Peranan dan Penggunaan Kepustakaan didalam
Penelitian Hukum, (Jakarta:Pusat Dokumen Universitas Indonesia, 1979), h., 18
10
yang tertulis didalam buku (Law as it is written in the book), maupun hukum
yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan (Law it is decided by
the judge through judicial process)8. Penelitian hukum normatif dalam
penelitian ini didasarkan data sekunder dan menekankan pada langkah-
langkah spekulatif-teoritis dan analisis normatif-kualitatif.9
2. Pendekatan Masalah
Berkaitan dengan tipe penelitian, penulis menggunakan penelitian
yuridis normatif, maka pendekatannya menggunakan metode penelitian
kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan
Pendekatan perundang-undangan (Statute Approach), dan pendekatan
konseptual (Conceptual Approach).10
a. Sumber Data
1) Bahan hukum primer
Bahan-bahan hukum primer meliputi peraturan perundang-
undangan, catatan- catatan resmi atau risalah dalam pembuatan
perundang- undangan, dan putusan- putusan hakim. Dalam penelitian
ini, bahan hukum primer yang penulis gunakan adalah:
a) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
b) Undang-Undang RI Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
c) Putusan Mahkamah Agung Nomor 489 K/Pdt.Sus-Pailit/09/Pdt.Sus-
Pailit/2015.
8
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana,
2006), h., 118
9
J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan Statistik,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003), h., 3
10
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006
Cet. Kedua), h., 93
11
11
Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,2004).h., 104
12
BAB I: Bab ini merupakan bab Pendahuluan yang isinya antara lain
memuat, latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
tinjauan kajian terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: Dalam bab ini akan dibahas mengenai tinjauan umum
kepailitan, dan tinjauan umum tentang cessie
BAB III: Dalam bab ini akan dibahas mengenai profil para pihak dalam
kepailitan dan permasalahan hukum antara para pihak
BAB IV: Dalam bab ini akan dibahas mengenai tinjauan atau analisis
yuridis penulis mengenai legalitas pengajuan pailit PT Wirana Nusantara Energy
yang didasarkan atas cessie sebagian piutang dan juga analisis penulis mengenai
dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara mengenai kesesuaian antara
putusan pengadilan niaga dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V: Dalam bab ini akan berisi kesimpulan-kesimpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian dan dilengkapi juga dengan saran-saran.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kepailitan
1. Pengertian
Terminologi kepailitan sering dipahami secara tidak tepat oleh kalangan
umum. Sebagian dari mereka menganggap kepailitan sebagai vonis yang
berbau tindakan kriminal serta merupakan suatu cacat hukum atas subjek
hukum, oleh karena itu kepailitan harus dijauhkan serta dihindari sebisa
mungkin. Kepailitan secara apriori dianggap sebagai kegagalan yang
disebabkan karena kesalahan dari debitor dalam menjalankan usahanya
sehingga menyebabkan utang tidak mampu dibayar. Oleh karena itu,
kepailitan sering diidentikkan sebagai pengemplangan utang atau
penggelapan terhadap hak-hak yang seharusnya dibayarkan kepada kreditor.1
Secara etimologi, istilah pailit berasal dari kata Belanda failliet, yang
mempunyai arti rangkap, yaitu sebagai kata benda dan sebagai kata sifat.
Kata failliet sendiri berasal dari kata Perancis, faillite, yang berarti
pemogokan/kemacetan pembayaran, sedangkan orang yang mogok/macet
membayar dalam Bahasa Perancis disebut le failli. Kata kerja faillir berarti
gagal. Juga dalam Bahasa Inggris dikenal kata to fail dengan arti yang sama.
Demikian pula kata kerja fallire dalam Bahasa Latin. Di negara-negara yang
berbahasa Inggris, untuk pengertian yang sama dipergunakan istilah-istilah
bankrupt atau bankruptcy.2
Dalam bukunya Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja kepailitan berasal
dari kata pailit yang berarti sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa
keadaan berhenti membayar utang-utang debitor yang telah jatuh tempo. Si
1
M.Hadi subhan, Hukum Kepailitan, (Jakarta: Kencana, 2008) h., 2
2
Bernard Nainggolan, Perlindungan Hukum Seimbang, Debitor, Kreditor, dan Pihak-pihak
Berkepentingan dalam Kepailitan, (Bandung: PT Alumni, 2011), h., 48
13
14
pailit adalah debitor yang mempunyai dua orang atau lebih kreditor dan tidak
mampu membayar satu atau lebih hutangnya yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih.3
Dalam Black’s Law Dictionary pailit atau “Bankrupt” adalah “the state
or condition of a person (individual, partnership, corporation, municipality)
who is unable to pay its debt as they are, or become due”. The term includes a
person against whom an involuntary petition has been filed, or who has filed
a voluntary petition, or who has been adjudged a bankrupt.”
Dari pengertian yang diberikan dalam Black’s Law Dictionary di atas,
pengertian pailit dapat dihubungkan dengan ketidakmampuan membayar dari
seorang debitor atas utang-utangnya yang telah jatuh tempo. Ketidakmampuan
tersebut harus disertai dengan suatu tindakan nyata untuk mengajukan, baik
yang dilakukan secara sukarela oleh debitor sendiri, maupun atas permintaan
pihak ketiga suatu permohonan pernyataan pailit ke pengadilan. Permohonan
pengajuan ini adalah bentuk dari asas publisitas dari keadaan debitor yang
tidak mampu membayar.4
Jika dilihat dari segi Undang-Undang Kepailitan, Pengertian kepailitan
menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sebagai berikut :
Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang
pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah
pengawasan hakim pengawas sebagaimana diatur dalam undang-undang
ini.
3
Zainie Asyhadie dan Budi Sutrisno, Hukum Perusahaan dan Kepailitan, (Jakarta: Erlangga,
2012), h., 213
4
Ahmad Yani dan Gunawawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis: Kepailitan, (Jakarta:
PT.RajaGrafindo, 2002, Cet.Kedua), h., 11
15
Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar
lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,
dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonan satu
atau lebih kreditornya.
Dengan demikian, jelas bahwa debitor tidak dapat dituntut pailit, jika
debitor tersebut hanya mempunyai satu kreditor.
b. Harus ada utang
Syarat lain yang harus dipenuhi bagi seorang pemohon pernyataan
pailit ialah harus adanya utang. Dalam proses acara kepailitan konsep
utang sangatlah menentukan, karena tanpa adanya utang tidaklah
mungkin perkara kepailitan akan bisa diperiksa. Tanpa adanya utang
tersebut maka esensi kepailitan menjadi tidak ada karena kepailitan
adalah merupakan pranata hukum untuk melakukan likuidasi aset debitor
untuk membayar utang-utangnya terhadap para kreditornya. Dengan
demikian utang adalah alasan dari suatu kepailitan.
Undang-undang No.4 tahun 1998 tidak memberikan definisi sama
sekali mengenai utang. Oleh karena itu, telah menimbulkan penafsiran
yang beraneka ragam dan para hakim juga menafsirkan utang dalam
pengertian yang berbeda-beda (baik secara sempit maupun luas). Apakah
pengertian utang hanya terbatas pada utang yang lahir dari perjanjian
utang piutang atau perjanjian pinjam meminjam ataukah pengertian utang
merupakan suatu prestasi/kewajiban yang tidak hanya lahir dari perjanjian
utang piutang saja.
Kontroversi mengenai pengertian utang akhirnya dapat di satu artikan
dalam pasal 1 butir 6 UU Kepailitan dan PKPU yaitu:
5
Jono, Hukum Kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013, Cet. Ketiga), h.,11
6
M.Hadi Subhan, Hukum Kepailitan, (Jakarta: Kencana, 2008) , h., 89
18
c. Syarat cukup satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih
Syarat bahwa utang harus telah jatuh waktu dan dapat ditagih
menunjukkan bahwa kreditor sudah mempunyai hak untuk menuntut
debitor untuk memenuhi prestasinya. Menurut Jono SH, syarat ini
menunjukkan bahwa utang harus lahir dari perikatan sempurna ( adanya
schuld dan hafting). Dengan demikian, jelas bahwa utang yang lahir dari
7
Imran Nating, Peranan Tanggung Jawab Kurator dalam Pengurusan dan Pemberesan
Harta Pailit, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2004), h., 25
19
8
Jono, Hukum Kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013, Cet.ketiga), h., 11
9
Imran Nating, Peranan Tanggung Jawab Kurator dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta
Pailit, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2004), h., 37
20
c. Kejaksaan
Kepentingan umum sebagai alasan bagi kejaksaan untuk mengajukan
permohonan pailit, UU Kepailitan dan PKPU dalam penjelasan pasal 2
ayat (2) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “kepentingan umum”
adalah kepentingan bangsa, dan negara dan/atau kepentingan masyarakat
luas, misalnya:
1) Debitor melarikan diri;
2) Debitor menggelapkan bagian dari harta kekayaan;
3) Debitor mempunyai utang kepada Badan Usaha Milik Negara atau
badan usaha lain yang menghimpun dana dari masyarakat;
4) Debitor mempunyai utang yang berasal dari dana dari masyarakat luas;
5) Debitor tidak beritikad baik, atau tidak kooperatif dalam
menyelesaikan masalah utang piutang yang telah jatuh waktu; atau
6) Dalam hal lainnya menurut kejaksaan merupakan kepentingan
umum.10
d. Bank Indonesia
Bank Indonesia adalah satu-satunya yang dapat mengajukan
permohonan pailit jika debitornya adalah suatu bank. Hal demikian berarti
nasabah bank tidak dapat mengajukan permohonan kepailitan bagi
banknya yang dalam keadaan berhenti membayar utangnya.
e. Badan Pengawas Pasar Modal
Dalam hal menyangkut debitor yang merupakan Perusahaan Efek,
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian permohonan pernyataan pailit dapat diajukan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal.
10
H. Man S. Sastrawidjaja, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang, (P.T.Alumni:Bandung, 2010, Cet.kedua), h., 92
21
f. Menteri Keuangan
Menteri keuangan dalam hal debitornya Perusahaan Asuransi,
Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara
yang bergerak di bidang kepentingan publik.11
4. Akibat Hukum
Pada dasarnya, sebelum pernyataan pailit, hak-hak debitor untuk
melakukan semua tindakan hukum yang berkenaan dengan harta kekayaannya
harus dihormati. Tentunya dengan memperhatikan hak-hak kontraktual serta
kewajiban debitor menurut peraturan perundang-undangan.
Semenjak pengadilan mengucapkan putusan pailit dalam sidang yang
terbuka untuk umum terhadap debitor, maka hak dan kewajiban si pailit
beralih kepada kurator untuk mengurus dan menguasai boedelnya. Kepailitan
mengakibatkan seluruh harta kekayaan debitor serta segala sesuatu yang
diperoleh selama kepailitan berada dalam sitaan umum sejak saat putusan
pernyataan pailit diucapkan, kecuali :
a. Benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh debitor
sehubungan dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat-alat medis yang
dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya yang
dipergunakan oleh debitor dan keluarganya, dan bahan makanan untuk 30
hari bagi debitlur dan keluarganya, yang terdapat di tempat itu;
b. Segala sesuatu yang diperoleh debitor dari pekerjaannya sendiri sebagai
penggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah, pension, uang
tunggu atau uang tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh hakim
pengawas; atau
c. Uang yang diberikan kepada debitor untuk memenuhi suatu kewajiban
memberi nafkah menurut undang-undang.
11
Ahmad Yani dan Gunawawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis: Kepailitan, (Jakarta:
PT.RajaGrafindo, 2002, Cet. Ketiga), h., 12
22
1) Dalam hal pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan dan terdapat
perjanjian timbal balik yang belum atau baru sebagian dipenuhi, pihak
yang mengadakan perjanjian dengan debitor dapat meminta kepada
kurator untuk memberikan kepastian tentang kelanjutan pelaksanaan
perjanjian tersebut dalam jangka waktu yang disepakati oleh curator dan
pihak tersebut. Dalam hal kesepakatan mengenai jangka waktu
sebagaimana dimaksud tidak tercapai, maka hakim pengawas menetapkan
jangka waktu tersebut. Apabila dalam jangka waktu ditentukan kemudian
12
Jono, Hukum Kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013, Cet. ketiga), h., 107
23
13
Zainal asikin, Hukum Kepailitan dan Penundaaan Kewajiban Pembayaran Utang di
Indonesia, (Pustaka Reka Cipta: Bandung, 2013), h., 58
24
pemegang surat pengganti atau surat atas tunjuk karena memang sudah
jatuh tempo, pembayaran tersebut tidak dapat diambil kembali.14
5) Kemungkinan selama kepaillitan, debitor memperoleh warisan. Mengenai
hal tersebut pasal 40 UU Kepailitan dan PKPU mengaturnya dan
menyebutkan bahwa warisan yang jatuh kepada debitor selama kepailitan,
oleh kurator tidak boleh diterima, kecuali apabila harta warisan tersebut
menguntungkan harta pailit. Untuk tidak menerima warisan tersebut,
kurator memerlukan izin dari hakim pengawas.15
5. Pengadilan Niaga dan Yuridiksinya
Dalam rumusan ketentuan pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU
dapat diketahui bahwa setiap permohonan pernyataan pailit harus diajukan ke
pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum
debitor, dengan ketentuan bahwa :
a. Dalam hal debitor telah meninggalkan wilayah Republik Indonesia,
pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum
terakhir dari debitor;
b. Dalam hal debitor adalah persero atau suatu firma, pengadilan yang
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum firma tersebut;
c. Dalam hal debitor tidak bertempat kedudukan dalam wilayah Republik
Indonesia tetapi menjalankan profesi atau usahanya dalam wilayah
Republik Indonesia, maka diajukan ke pengadilan yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan hukum kantor debitor menjalankan profesi
atau usahanya.
14
Zaini Asyhadie dan Budi Sutrisno, Hukum Perusahaan dan Kepailitan, (Jakarta: Erlangga,
2012), h., 26
15
H. Man S. Sastrawidjaja, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang, (PT Alumni: Bandung, 2010, Cet.kedua), h., 118
25
16
Ahmad Yani dan Gunawawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis: Kepailitan, (Jakarta:
PT.RajaGrafindo, 2002, Cet. ketiga), h., 16
17
Pengertian Pengadilan Niaga, https://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_Niaga artikel
diakses pada 26 Juli 2017
26
18
Jono, Hukum Kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013, Cet.ketiga), h., 83
27
sekali, dan karena itu, untuk memahami pengertian hukum pembuktian itu
sendiri tentu terlebih dahulu harus memahami arti dari pembuktian atau
membuktikan itu sendiri.19
Menurut Subekti, membuktikan adalah meyakinkan hakim tentang
kebenaran dalil-dalil yang dikemukakan dalam suatu persengketaan. Pada
dasarnya, esensi pembuktian adalah untuk menentukan hubungan hukum yang
sebenarnya antara pihak yang berperkara, meliputi kejadian atau peristiwa
serta suatu hak yang didalilkan oleh para pihak, dan menjadi objek
perselisihan. Pasal 163 HIR menyatakan:
Dalam hukum acara pada pengadilan niaga beban pembuktian dan alat-
alat bukti tidak datur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 jo Perpu
Nomor 1 Tahun 1998) kecuali dalam hal gugatan Actio Pauliana. Pembuktian
sederhana adalah pembuktian yang lazim disebut pembuktian secara sumir
merupakan syarat yang diatur dalam pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Nomor
37 Tahun 2004 jo pasal 6 ayat (3) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 jo
Perpu Nomor 1998, yang menyatakan:
Terkait yang dimaksud dengan fakta atau keadaan yang terbukti secara
sederhana adalah adanya fakta dua atau lebih kreditor dan fakta utang yang
telah jatuh waktu dan tidak dapat dibayar. Perbedaan besarnya jumlah utang
19
Achmad Ali dan Wiwie Heryani, Asas-asas hukum pembuktian perdata, (Jakarta:
Kencana, 2015, cet. ketiga), h., 15
28
Dalam hal adanya fakta atau keadaan bahwa debitor telah tidak
membayar utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih pemohon harus
bisa membuktikan keadaan tersebut, jikalau pemohon tidak melakukan
pembuktian fakta atau keadaan yang diajukan itu, maka hakim terpaksa akan
menyatakan bahwa fakta atau keadaan tidak terbukti. Alasan yang layak bagi
pasal 8 ayat (4) adalah siapa yang mengemukakan fakta atau keadaan maka
harus membuktikan.
Hakim akan menentukan apa yang harus dibuktikan dan pihak mana yang
harus memberikan bukti, artinya hakim menentukan pihak mana yang akan
memikul resiko tentang pembuktian . Risiko dalam pembuktian ini tidak
boleh berat sebelah, dalam hal ini hakim harus bertindak adil dan
memperhatikan segala keadaan konkrit. Hendaknya tidak selalu satu pihak
saja yang diwajibkan memberi bukti, melainkan menurut keadaan yang
konkrit pembuktian terhadap suatu hal hendaknya itu diwajibkan kepada
pihak yang palling sedikit diberatkan.
20
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Pedoman Menangani Perkara Kepailitan. (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2003), h., 141
29
B. Cessie
1. Pengertian
Istilah Cessie berasal dari kata “Cedere” yang artinya melepaskan suatu
hak dan menyerahkannya pada orang lain. KUH Perdata tidak mengenal
istilah Cessie, tetapi di dalam pasal 613 ayat (1) KUH Perdata disebutkan
bahwa :
Dari pasal 613 ayat (1) KUH Perdata di atas dapat dilihat dua hal bahwa
disana disebutkan dua jenis penyerahan tagihan yaitu tagihan atas nama dan
penyerahan tagihan atas nama.
21
J. Satrio, Rachmad Setiawan, Penjelasan Hukum Tentang Cessie, (Jakarta: PT Gramedia,
2010), h., 1
30
22
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Intermasa, 2005), h., 71
31
pihak cessus (pihak yang berutang kepada kreditur lama (cedent) dan di
alihkan oleh cedent kepada cessionaris);
b. Adanya piutang atau tagihan dengan titel yang sah;
c. Adanya pengalihan pituang atau tagihan;
d. Adanya akta Cessie yang otentik atau akta di bawah tangan;
e. Adanya pemberitahuan (betekening) kepada cessus (debitur);
f. Adanya persetujuan dan pengakuan tertulis dari cessus (debitur).
2. Cessie Sebagai Perjanjian Kebendaan
Cessie termasuk bagian dari hukum kebendaan karena cessie merupakan
tagihan dan merupakan benda yang disamakan dengan benda tidak berwujud
yang merupakan tagihan, selain itu cessie juga memiliki hubungan dengan
hukum perjanjian, sebab keberadaan cessie didasari oleh adanya perjanjian
antara kreditor dengan debitor dan juga perjanjian antara kreditor dan
penerima cessie (jika cessie didasari dengan peristiwa perdata berupa
perjanjian).23 Dengan demikian, walaupun cessie bukanlah perjanjian, tetapi
cessie juga tunduk terhadap ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai
perjanjian.
Pasal 613 KUH Perdata hanya mengatur cara melakukan cessie agar
cessie tersebut sah menurut hukum dan mempunyai akibat hukum. Pasal
tersebut tidak memberikan pengaturan mengenai jenis-jenis cessie maupun
apakah ada atau tidak cessie yang dilarang. Hal ini mengharuskan kita untuk
melihat pengaturan mengenai perjanjian dalam buku III KUH Perdata. Dalam
membuat suatu perjanjian, setiap orang bebas membuat perjanjian dengan
siapapun. Apapun isinya dan apapun bentuknya, sepanjang memenuhi syarat
sah perjanjian yang ditentukan dalam pasal 1230 KUH Perdata :
a. Kesepakatan
23
J. Satrio, Rachmad Setiawan, Penjelasan Hukum Tentang Cessie, (Jakarta: PT Gramedia,
2010), h., 55
32
b. Kecakapan
c. Suatu hal tertentu
d. Sebab yang halal
Ketentuan tersebut dikenal dengan asas kebebasan berkontrak. Asas ini
merupakan cerminan dari pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata menyatakan
bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya.
Berdasarkan asas kebebasan berkontrak ini, para pihak yang mengadakan
perjanjian diperbolehkan untuk menyusun dan membuat kesepakatan atau
perjanjian yang melahirkan kewajiban apa saja selama dan sepanjang prestasi
yang wajib dilakukan tersebut bukanlah suatu yang dilarang. Hal ini didukung
dengan pasal 1336 KUH Perdata yang berbunyi:
jika tidak dinyatakan suatu sebab, tetapi ada sebab yang tidak terlarang
atau jika ada sebab selain dari pada yang dinyatakan itu, perjanjian itu
adalah sah.
Dari rumusan pasal tersebut jelas dapat kita lihat bahwa memang pada
dasarnya Undang-Undang tidak mempersoalkan apa yang terjadi atau dasar
dibentuknya perjanjian tertentu yang ada diantara para pihak. Undang-Undang
hanya menentukan apakah prestasi yang disebutkan dalam perjanjian tersebut
merupakan prestasi yang tidak dilarang oleh hukum sehingga dapat
dipaksakan keberlakuannya oleh para pihak.
Kemudian pada pasal 1337 KUH Perdata memberikan pengertian yang
limitatif mengenai sebab yang halal menjadi sebab yang tidak terlarang, yaitu:
24
Kartini Muljadi, dan Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2008), h., 56
25
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pengertian Asusila, http://kbbi.web.id/susila artikel diakses
pada 20 Agustus 2017
26
R. Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Perjanjian, (Bandung: Mandar Maju, 2011),
h., 38
34
27
Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis) Buku Kedua (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2007), h., 160
35
28
Suharnoko, dan Endah Hartati, Doktrin Subrogasi, Novasi, dan Cessie, (Jakarta: Kencana,
2008), h., 102
36
29
Wawan Iriawan, Cessie: Piutang Kredit, hak dan Perlindungan bagi Kreditur Baru,
(Jakarta: Djambatan, 2005), h., 33
30
J.Satrio, dan Rachmad Setiawan, Penjelasan Hukum Tentang Cessie, (Jakarta: PT
Gramedia, 2010), h., 10
37
dalam pasal 613 KUH Perdata agar memiliki akibat hukum antara
kreditor lama, kreditor baru dan debitor.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa peristiwa perdata yang mendasari
terjadinya cessie adalah berupa perikatan yang didasarkan perjanjian,
maka harus tunduk pada Buku III KUH Perdata tentang perikatan, seperti
harus tunduk pada syarat sah perjanjian, asas-asas perjanjian, dan lain-
lain, sehingga tidak ada yang dirugikan dalam perjanjian tersebut berikut
juga dengan nantinya cessie yang dilakukan para pihak.
b. Dituangkan dalam suatu akta otentik atau di bawah tangan
Dalam Pasal 613 KUH Perdata disebutkan bahwa cessie harus
dilakukan dengan membuat suatu akta yaitu :
berwenang, dan hanya ditandatangani oleh para pihak saja.31 Akta cessie
yang dibuat dalam bentuk akta otentik maupun akta dibawah tangan
adalah sah karena pasal 613 ayat (1) KUH Perdata tidak mensyaratkan
akta cessie dibuat dalam bentuk tertentu.
c. Keharusan adanya pemberitahuan kepada debitor (cessus)
Bahwa cessie harus diberitahukan kepada debitor (cessus) agar
mempunyai akibat hukum kepadanya sebagaiman dimaksud dalam pasal
613 ayat (2) KUH Perdata yaitu sebagai berikut:
31
Niniek Suparni, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta: Rineka Cipta,1991),
h.,465.
32
Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiyaan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006), h., 73
39
33
J. Satrio, Cessie Tagihan Atas Nama, (Jakarta: Yayasan DNC, 2012), h., 31
40
tugas juru sita pengadilan yang semakin sibuk sehingga untuk dimintakan
memberitahukan telah dilakukannya cessie (dan juga masalah biaya),
maka dalam praktiknya sekarang ini, pemberitahuan telah berubah
menjadi pemberitahuan secara tertulis saja kepada cessus, yang penting
adalah adanya bukti bahwa pemberitahuan itu telah sampai pada cessus.34
Jika sudah dilakukan pemberitahuan secara tertulis terkait telah
adanya cessie, maka cessie sudah mempunyai akibat hukum yang
mengikat seluruh pihak, yaitu cessus, cessionaris, dan cedent. Sehingga,
cessus melunasi utangnya dengan pembayaran kepada cessionaris.
Dalam cessie sebagian, prosesnya hampir sama dengan cessie pada
umumnya. Hanya saja, pada cessie sebagian, cedent hanya mengalihkan
sebagian saja dari piutangnya kepada cessionaris. Hal ini berarti bahwa
cedent masih memiliki hak tagi atas piutang terhadap cessus. Jadi cessus
harus melunasi piutangnya yang telah dibagi dua, sebagian dibayarnya
kepada cedent dan sebagian lagi dibayarnya kepada cessionaris sesuai
dengan yang diperjanjikan dalam akta cessie.
Dengan telah dilakukannya cessie berasal dari suatu kontrak atau
dari perikatan lainnya bedasarkan undang-undang yang bukan perbuatan
melawan hukum, maka akibat hukumnya adalah sebagai berikut:35
1) Piutang beralih dari cedent ke cessionaris
2) Setelah terjadi cessie, kedudukan cessionaris menggantikan
kedudukan cedent, yang berarti segala hak yan dimiliki oleh cedent
terhadap cessus dapat digunakan oleh cessionaris sepenuhnya.
Sejak berlaku efektifnya suatu pengalihan piutang, kreditor awal
(cedent) tidak berhak lagi untuk menerima pembayaran atau pelunasan
34
J.Satrio Cessie Tagihan Atas Nama, (Jakarta: Yayasan DNC, 2012), h., 23
35
J. Satrio,dan Rachmad Setiawan, Penjelasan Hukum Tentang Cessie, (Jakarta: PT
Gramedia, 2010), h., 55
41
36
J. satrio, dan Rachmad Setiawan, Penjelasan Hukum Tentang Cessie, (Jakarta: PT
Gramedia, 2010), h., 41
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
1
Profil PT Tangkuban Perahu, http://www.indonesiapower.co.id/id/profil/Pages/Sekilas-
Indonesia-Power.aspx artikel diakses pada 19 September 2017.
42
43
2
Profil PT Wirana Nusantara Energy, http://migas.esdm.go.id/apdn/uploads/Wirana%
20Nusantara %20Energy,%20PT2014.pdf, artikel diakses pada 15 Agustus 2017.
3
Profil PT Tridaya Sakti Mandiri, http://www.tsmdredging.com/aboutbsagroup.php, artikel
diakses pada 15 Agustus 2017.
44
berbasis di Indonesia. Grup ini bergerak dalam jasa pertambangan, energi, dan
lingkungan. BSA Group memiliki motto “one stop approach”,yaitu dengan
perusahaan- perusahaan yang tergabung di dalam grup ini, maka tersedia layanan
terpadu yang meliputi kegiatan pertambangan dari awal perencanaan
pertambangan sampai akhir, yaitu rekonstruksi lingkungan setelah kegiatan
pertambangan
Adapun Kegiatan usaha PT Tridaya Sakti Mandiri adalah reklamasi, yaitu
kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat
berfungsi kembali sesuai peruntukannya termasuk dalam hal ini adalah
memindahkan tanah atau sedimen yang terkena polusi.4 Pelayanan perusahaan ini
mencakup berbagai pasar, termasuk rekonstruksi lingkungan, pengerukan, supply
industry, fasilitas umum, urban development, water treatment dan lain
sebagainya.5
D. Permasalahan Hukum
Para pihak yang terlibat dalam perkara kepailitan dengan nomor putusan 489
K/Pdt.Sus-Pailit/2015 adalah sebagai berikut:
1. PT Wirana Nusantara Energy, berkedudukan di Graha Adi Media Lantai
1, Jalan Deplu Raya Nomor 6, Kelurahan Bintaro, Kecamatan
Pesanggrahan, Jakarta Selatan.-12330;
2. PT Tangkuban Perahu Geothermal Power, berkedudukan di gedung PT
Indonesia Power lantai 7, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav.18, Jakarta
12950;
4
PT Tridaya Sakti Mandiri, https://id.wikipedia.org/wiki/pengerukan artikel diakses pada 20
Agustus 2017.
5
PT Tridaya Sakti Mandiri, http://www.tsmdredging.com/abouttsm.php. artikel diakses pada
20 Agustus 2017.
45
Setelah Rig BSA#1 tersebut dinyatakan layak untuk digunakan, maka pada
tanggal 15 April 2014 pemohon pailit dan termohon pailit melakukan kerjasama
untuk pemboran panas bumi dengan sampai kedalaman 1500 M yang dibuat dan
ditanda tangani keduanya dengan perjanjian Nomor 001.PJ/060/TPGP/2014
tentang pekerjaan pemboran Research Well dan Coring di WKP Tangkuban
Perahu, Jawa Barat dengan addendum tertanggal 16 Juni 2014.
46
Disamping itu pemohon pailit dan termohon pailit telah setuju bahwa
pelaksanaan pekerjaan pemboran panas bumi di Sumur Kancah 3 dikerjakan
dengan sistem semi IPM (Integrated Project Manajement), dengan pengertian
sebagian kegiatan sub kontraktor yang di tunjuk oleh pemohon pailit disediakan
dan ditanggung pembayarannya terlebih dahulu oleh pemohon pailit. Untuk
kemudian ditagihkan kepada termohon pailit, dan sebagian kegiatan sub
kontraktor lainnya yang ditunjuk oleh termohon pailit disediakan dan ditanggung
pembayarannya oleh termohon pailit.
Kemudian ternyata pada kedalaman 612 M (enam ratus dua belas meter) Rig
BSA#1 tersebut terjepit dan mengalami kerusakan yang menyebabkan pemboran
panas bumi terhenti, dan menurut penuturan PT Wirana Nusantara Energy ini
disebabkan karena kurangnya pasokan air yang disediakan oleh termohon pailit.
Oleh karena itu pemohon pailit dan termohon pailit sepakat untuk mengganti Rig
BSA#1 tersebut dengan yang baru, namun pemohon pailit dalam gugatannya
mengatakan bahwa akan mengenyampingkan penggantian Rig BSA#1 dan atas
persetujuan termohon pailit maka dilakukan perbaikan terhadap Rig BSA#1
tersebut, dan pekerjaan-pekerjaan yang timbul dari perbaikan Rig BSA#1 biaya
untuk perbaikannya ditanggung oleh termohon pailit.
drilling rig yang baru dengan seluruh biaya yang timbul akan menjadi tanggung
jawab PT Wirana Nusantara Energy, namun ternyata pemohon pailit tidak
melaksanakan kewajibannya. Dan pihak pemohon pailit telah meninggalkan
lokasi proyek dengan membawa semua peralatan pemboran dan pendukungnya,
pada kedalaman pemboran 612 mku jauh dari ketentuan dalam kontrak yaitu
1500 mku, tanpa ada upaya untuk mengganti dengan drilling rig yang rusak
dengan yang baru sesuai amandemen. Dan menurut PT Tangkuban Perahu
Geothermal Power, seluruh dalil-dalil pemohon pailit yang mengklaim seolah-
olah termohon pailit setuju dengan penggunaan rig lama yang diperbaiki adalah
dalil-dalil karangan belaka dengan maksud itikad buruk hendak melarikan diri
dari kewajiban dan tanggung jawabnya harus mengganti dengan rig baru yang
telah disetujui dan disepakati serta ditandatangani bersama dalam amandemen.
mana somasi kedua dilakukan pada tanggal 10 April 2015 melalui surat nomor
55/EMP-RS/IV/15.
yang diajukan oleh pemohon pailit adalah kompetensi absolut, karena menurut
termohon pailit perkara ini harus diajukan ke dalam BANI (Badan Arbitrase
Nasional Indonesia) karena dalam klausul perjanjian nomor
001.PJ/060/TPGP/2014 menyebutkan bahwa apabila ada sengketa akan
diselesaikan di BANI, lagi pula menurut termohon pailit pekerjaan yang
dilakukan oleh pemohon pailit telah dibayar segala pekerjaannya sampai
pengeboran kedalaman 612 meter, karena sesudah kedalaman 612 meter,
pemohon pailit tidak melanjutkan pekerjaannya dengan alasan alat pengeboran
(Rig BSA#1) sudah tidak berfungsi, sehingga yang seharusnya diperkarakan
adalah pemohon pailit karena tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
perjanjian dengan pengeboran kedalaman 1500 meter.
keberadaannya, karena menurut termohon pailit ternyata pula cessie PT. Tridaya
Sakti Mandiri berasal dari kreditor abal-abal yang sama (pemohon pailit).
Pada tanggal 29 Juni 2015, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam putusan
Nomor 09/Pdt.Sus-Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt Pst. Memutuskan untuk
mengabulkan permohonan pemohon pailit yang pertimbangannya sebagai
berikut:6
6
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor 09/Pdt.Sus-Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt Pst. (tanggal 20
Agustus 2017)
51
1. Bahwa sesuai fakta yang terungkap dalam perkara ini antara kedua belah
pihak masih terjadi beda pemahaman tentang besarnya upah/biaya pengeboran
yang telah dilakukan Pemohon, yang hal ini sesuai klausula perjanjian harus
diselesaikan oleh BANI;
2. Bahwa Lagi pula Judex Facti terlalu cepat menyimpulkan adanya utang hanya
karena argumantasi sepihak, sedangkan pengabulan kepailitan adalah
merupakan upaya terakhir;
3. Bahwa tagihan Pemohon kepada Termohon bersumber dari pelaksanaan
pekerjaan pemboran reseach well dan coring bukan hutang piutang sehingga
untuk menilai kebenaran tagihan Pemohon kepada Termohon perlu dilengkapi
dengan bukti sah mengenai volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Pemohon, karena itu perkara a quo bukan berkara yang pembuktiannya dapat
dilakukan secara sederhana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 8
ayat (4) Undang Undang Kepailitan dan PKPU; bahwa berdasarkan
pertimbangan tersebut maka sudah selayaknya permohonan dalam perkara a
quo ditolak untuk seluruhnya.
7
Mahkamah Agung Nomor 09/Pdt.Sus-Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt Pst, (tanggal 20 Agustus
2017)
BAB IV
54
55
perjanjian utang piutang saja, sedangkan utang dalam arti luas adalah utang yang
timbul tidak hanya berasal dari perjanjian utang piutang saja, melainkan juga
segala kewajiban yang merupakan debitur atas kreditur yang belum dipenuhi dan
wajib dipenuhinya.
Dalam Undang-Undang Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004 sendiri menganut
utang dalam arti luas karena utang yang dimaksudkan dalam Undang-Undang ini
tidak hanya meliputi utang yang timbul dari perjanjian utang-piutang atau
perjanjian pinjam-meminjam, tetapi juga utang yang timbul karena undang-
undang atau perjanjian yang dapat dinilai dengan sejumlah uang, 1 atau dapat di
artikan segala kewajiban yang merupakan debitur atas kreditur yang belum
dipenuhi dan wajib dipenuhinya.
Kewajiban debitur disini adalah merujuk pada ketentuan pasal 1234 KUH
Perdata, merupakan suatu kewajiban adalah kewajiban untuk memberikan
sesuatu, kewajiban melakukan sesuatu, dan/atau kewajiban untuk tidak
melakukan sesuatu, yang sama sekali belum dipenuhi oleh pihak debitor kepada
kreditor dan bila tidak dipenuhi maka sesuai dengan ketentuan pasal 1131 KUH
Perdata, kreditor berhak mendapatkan pemenuhan kewajiban debitor dari harta
kekayaan debitor.
Hal ini sejalan dengan kasus yang diangkat penulis, dimana utang yang
dimaksudkan oleh majelis hakim adalah utang dalam pengertian luas yang
berasal dari pemenuhan upah dari perjanjian kerja sama
Nomor:001.PJ/060/TPGP/2014 tentang pekerjaan pemboran Research Well dan
Coring di WKP Tangkuban Perahu Provinsi Jawa Barat dengan perubahan
(addendum) tertanggal 16 Juni 2014.
Dalam sengketa kepailitan antara PT Wirana Nusantara Mandiri Energy
dengan PT Tangkuban Perahu Geothermal Power ini, penilaian adanya utang
tersebut tidak hanya dilakukan terhadap satu kreditor, namun juga kreditor
1
Jono, Hukum Kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013, Cet.Ketiga), h., 11
56
lainnya karena utang yang dimaksud disini adalah adanya utang debitor kepada
lebih dari satu kreditor yaitu utang PT Tangkuban Perahu Geothermal Power
kepada PT Wirana Nusantara Energy dan Utang PT Tangkuban Perahu
Geothermal Power kepada PT Tridaya Sakti Mandiri.
Kemudian dalam pertimbangan majelis hakim selanjutnya untuk
membuktikan bahwa adanya utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih, majelis
hakim menggunakan bukti-bukti yang diajukan oleh pemohon pailit yaitu Invoice
bukti P-1 sampai dengan P-39 serta bukti P-40 dan P-41 telah sesuai dengan
ketentuan Pasal 6 Perjanjian dan telah disampaikan kepada Termohon serta
telah diadakan somasi yang pertama (bukti P- 61) dan Somasi kedua (bukti
P- 63) tidak ada pembayaran oleh Termohon maka menurut hemat Majelis
Hakim tagihan-tagihan yang dibuat Pemohon tersebut telah jatuh tempo untuk
dibayarkan.
Dalam pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim Pengadilan Niaga perlu
dipertanyakan kemandiriannya dalam menangani dan memutus suatu perkara.
Hakim tidak benar-benar memahami bagaimana klausul tentang timbulnya utang
atas tagihan-tagihan yang disampaikan pemohon tidak berdasar pada Perjanjian
Nomor 001.PJ/060/TPGP/2014 beserta addendum perjanjian tersebut,
Sebenarnya pemohon pailit lah yang melakukan cidera janji atau wanprestasi
karena telah meninggalkan pekerjaan pada kedalaman 612 meter yang
seharusnya selesai pengeboran pada kedalaman 1500 meter, hal ini telah
menunjukkan bahwa utang yang dimaksudkan majelis hakim masih
diperselisihkan para pihak.
Menurut penulis, dalam pertimbangan di atas majelis hakim hanya berat
sebelah terbukti dengan hanya melihat bukti-bukti yang diajukan oleh pemohon
pailit yaitu P1-P39,P40,P41,P61,P63, tanpa memperhatikan substansi dari
perjanjian utama dan amandemen yang dilakukan keduanya. Jadi, dapat
dikatakan utang dalam kasus ini masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut
karena keberadaan utang masih dibantah oleh termohon pailit.
57
2
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Pedoman Menangani Perkara Kepailitan. (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.2003), h., 143
58
dalam perjanjian antara cedent dengan cessionaris telah ditentukan lain mengenai
pembagian hak-haknya terhadap cessus.
Jadi, jika dilihat dari kasus yang diangkat penulis ini, cessie atas sebagian
piutang yang dilakukan oleh pemohon pailit dengan PT Tridaya Sakti Mandiri ini
dibolehkan dan legal karena tidak ada satu ketentuan pun dalam perundang-
undangan yang melarang dibuatnya cessie atas sebagian piutang.
Termohon pailit PT Tangkuban Perahu Geothermal Power dalam
jawabannya mengatakan kejanggalan dalam pengalihan piutang cessie yang
dilakukan oleh PT Wirana Nusantara Energy dengan PT Tridaya Sakti mandiri,
ini disebabkan karena termohon pailit tidak pernah menerima akta cessie antara
pemohon pailit dengan PT Tridaya Sakti Mandiri melalui exploit juru sita dan
tidak pernah mengakui/menyetujui akta cessie tersebut, sehingga menurut
termohon pailit keberadaan cessie PT Tridaya Sakti Mandiri tidak mempunyai
kekuatan mengikat apapun terhadap termohon pailit.
Cessie adalah suatu cara pemindahan piutang atas nama, dimana piutang itu
dijual oleh kreditor lama kepada orang yang nantinya menjadi kreditor baru,
namun hubungan hukum utang piutang tersebut tidak hapus sedetik pun, tetapi
dalam keseluruhannya dipindahkan kepada kreditor baru.3
Pasal 613 ayat (1) dan ayat (2) KUH Perdata adalah satu-satunya pengaturan
dalam Undang-Undang di Indonesia yang mengatur tentang cessie. Pasal tersebut
bahkan tidak menyebutkan kata cessie. Cessie sendiri merupakan istilah yang
lahir dari doktrin, sehingga untuk pengaturan mengenai cessie yang lebih
terperinci harus melihat pendapat-pendapat dan penafsiran dari ahli hukum. Pasal
613 ayat (1) KUH Perdata:
3
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Intermasa, 2005), h., 71
60
Pasal 613 ayat (2) KUH Perdata tersebut mengindikasikan cessie tidak
mempunyai akibat hukum kepada cessus kecuali cessie tersebut telah
diberitahukan kepada cessus atau disetujui dan diakui oleh cessus secara tertulis.
Hal ini berarti bahwa jika telah dilakukan salah satu ketentuan di atas
(pemberitahuan atau persetujuan dan pengakuan secara tertulis dari debitor)
maka cessie sudah mempunyai akibat hukum bagi debitor. Kemudian dalam
pasal 613 ayat (2) KUH Perdata tersebut tidak mengatur siapa yang harus
memberitahukan bahwa telah terjadi pengalihan hak melalui cessie kepada
cessus. Dengan demikian siapa saja baik cedent maupun cessionaris dan bahkan
pihak ketiga diluar perjanjian cessie pun dapat memberitahukan adanya cessie
tersebut kepada cessus.
Mengenai permasalahan ini, J.Satrio memberi pendapat bahwa
pemberitahuan harus melalui exploit juru sita. Hal ini disebabkan karena dalam
redaksi aslinya Burgerlijk Wetboek (BW) pemberitahuan itu harus melalui
Betekening yang maksudnya adalah pemberitahuan resmi melalui exploit juru
sita.4
Namun, dengan semakin berkembangnya zaman dimana tugas juru sita
pengadilan yang semakin sibuk sehingga sulit untuk dimintakan memberitahukan
telah dilakukannya cessie dan juga terkendala masalah biaya, maka dalam
praktiknya sekarang ini, pemberitahuan telah berubah menjadi pemberitahuan
secara tertulis saja kepada cessus, yang terpenting adalah adanya bukti bahwa
pemberitahuan itu telah sampai pada cesssus.
4
J. Satrio, Cessie Tagihan Atas Nama, (Jakarta:Yayasan DNC, 2012), h., 31
61
piutang saja yang dialihkan? Mengapa tidak seluruh piutangnya yang dialihkan?
Dengan adanya pengalihan seluruh piutang, pemohon pailit justru akan
mendapatkan kembali piutangnya dan otomatis uang hasil penjualan piutang
tersebut akan dapat digunakan untuk tujuan yang tidak hanya membayar
operasional pekerjaan pemboran panas bumi dan membayar gaji karyawan, akan
tetapi akan bisa mengembangkan perusahaan pemohon pailit lebih baik lagi.
Kemudian keanehan selanjutnya adalah dalam hal pembuatan cessie antara
PT Wirana Nusantara Energy dengan PT Tridaya Sakti Mandiri karena cessie
tersebut telah diberitahukan padal tanggal 17 April 2015. dan secara tiba-tiba
pada tanggal 30 April 2015 PT Wirana Nusantara Energy mengajukan
permohonan kepailitan kepada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Dari tanggal
yang jaraknya sangat dekat sekali yaitu 13 hari, penulis berpendapat bahwa
proses pengalihan piutang secara cessie tersebut di indikasi ada unsur itikad tidak
baik karena seolah-olah proses cessie yang dilakukan oleh pemohon pailit
semata-mata dengan tujuan untuk mempailitkan termohon pailit, karena kalau
melalui proses perdata akan membutuhkan waktu yang lama dan proses
pembuktian yang rumit untuk menagih utang termohon pailit tersebut.
Bahwa karena cessie merupakan perjanjian kebendaan yang timbul dari
suatu peristiwa perdata yang mendasarinya, maka jelas pelaksanaan cessie atas
sebagian piutang tersebut mengandung unsur itikad tidak baik, secara otomatis
niat dari pada PT Wirana Nusantara Energy untuk mempailitkan PT Tangkuban
Perahu Geothermal Power ada sejak dibuatnya perjanjian jual beli piutang
keduanya.
Sebagaimana dipahami bahwa substansi itikad baik dalam pasal 1338 KUH
Perdata tidak harus diinterpretasikan secara gramatikal, bahwa itikad baik hanya
muncul sebatas pada tahap pelaksanaan perjanjian. Itikad baik harus dimaknai
dalam keseluruhan proses perjanjan, artinya itikad baik harus melandasi
63
hubungan para pihak pada tahap pra perjanjian, perjanjian, dan pelaksanaan
perjanjian.5
Dengan demikian, dalam pembuatan perjanjian jual beli piutang tersebut
harus tunduk pada ketentuan buku III KUH Perdata tentang perikatan. Lalu,
dengan melihat adanya itikad tidak baik dari pelaksanaan perjanjian, bukankah
hal ini telah melanggar ketentuan dalam buku III KUH Perdata?
Sebagaimana lazimnya dalam pembuatan suatu perjanjian, perjanjian tidak
boleh bertentangan dengan Undang-Undang, ketertiban umum, maupun
kesusilaan. Dengan adanya itikad tidak baik dalam pelaksanaan perjanjian
tersebut maka perjanjian jual beli piutang yang dilakukan oleh PT Wirana
Nusantara Energy dengan PT Tridaya Sakti Mandiri telah melanggar ketentuan
pasal 1338 KUH Perdata. Itikad tidak baik dalam pelaksanaan perjanjian tersebut
juga terlihat dengan telah dilanggarnya ketentuan pasal 1340 ayat (2) KUH
Perdata, yang menyatakan:
suatu perjanjian tidak dapat membawa rugi kepada pihak-pihak ketiga, tak
dapat pihak-pihak ketiga mendapat manfaat karenanya, selain dalam hal
yang diatur dalam pasal 1317.
5
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Komersial,
(Jakarta: Kencana, 2014), h.139
64
6
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, (Bandung:PT. Citra Aditya Bakti,1990), h.94
65
dengan PT Tridaya Sakti Mandiri, dimana tidak hanya melihat isi dari perjanjian,
namun pembuatan perjanjian secara keseluruhan harus tidak bertentangan dengan
Undang-Undang, ketertiban umum, dan kesusilaan. Dengan demikian, syarat
objektif sahnya perjanjian “sebab yang halal” dalam perjanjian beli piutang
tersebut tidak terpenuhi karena bertentangan dengan ketertiban umum. oleh
karena itu, karena perjanjian pengalihan piutang cessie atas sebagian piutang
yang merupakan penyerahan dari piutang tersebut menjadi tidak sah karena
apabila peristiwa perdata yang dalam hal ini perjanjian telah melanggar undang-
undang, maka penyerahannya berupa cessie juga ikut dinyatakan tidak sah.
Dengan demikian dalam perkara tersebut seharusnya secara ex-officio
majelis hakim dapat melihat bahwa perjanjian pengalihan piutang secara cessie
yang dilakukan oleh PT Wirana Nusantara Energy dengan PT Tridaya Sakti
Mandiri telah melanggar hukum karena pelaksanaan perjanjian tersebut telah
merugikan pihak PT Tangkuban Perahu Geothermal Power. Dengan demikian
PT Wirana Nusantara seharusnya tidak berhak mengajukan kepailitan bagi PT
Tangkuban Perahu Geothermal Power dikarenakan legalitas cessie yang
didasarkan untuk memenuhi dua kreditor telah melanggar hukum.
B. Dasar Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Niaga memutus pailit PT
Tangkuban Perahu Geothermal Power dalam perkara Nomor 09/Pdt.Sus-
Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst
Pertimbangan hakim adalah alasan atau argumen hakim dalam memutus
suatu perkara. Di dalam hal ini sebelum memeriksa dan memutus pokok perkara,
majelis hakim harus terlebih dahulu mempelajari permohonan kepailitan yang
diajukan oleh pemohon. Mencermati putusan pengadilan, ratio decidendi berdiri
sebagai dasar hukum atas dasar putusan dijatuhkan. Ratio decidendi secara
hukum mengikat pengadilan yang lebih rendah melalui doktrin “stare decisis”
(untuk mengikuti apa yang telah diputuskan terdahulu), tidak seperti obiter dicta
(ketentuan untuk tidak mengikuti putusan terdahulu), seperti komentar yang
66
dibuat sehubungan dengan kasus yang mungkin relevan atau menarik, tetapi
tidak menarik dari keputusan hukum.7
Dalam perkara nomor 09/Pdt.Sus-Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst memutuskan
untuk mengabulkan pengajuan pailit dari PT Wirana Nusantara Energy terhadap
PT Tangkuban Perahu Geothermal Power dikarenakan pengajuan kepailitan
telah sesuai dengan pasal 2 ayat (1) dan pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Nomor
37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang. Adapun pertimbangan hukum majelis hakim pengadilan niaga
mengabulkan kepailitan PT Tangkuban Perahu adalah didasarkan atas adanya
utang dalam perjanjian jasa pemboran panas bumi, bahwa termohon tidak bisa
membayar upah atas pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh termohon,
sehingga dapat disimpulkan bahwa antara pemohon dengan termohon telah
terdapat tagihan yang harus dibayar oleh termohon pailit kepada pemohon pailit,
dan juga terhadap kreditor lain yaitu PT. Tridaya Sakti Mandiri, selaku pihak
yang membeli sebagian tagihan pemohon pailit (PT. Wirana Nusantara Energy)
kepada Termohon Pailit (PT. Tangkuban Parahu Geothermal Power) sebesar US
$ 3,451,787,77 (Tigajuta Empatratus Limapuluh Saturibu Tujuhratus
Delapanpuluh Tujuh dan Tujuhpuluh Sen US Dollar) dan Rp 618.926.875,00
(Enam ratus Delapan belas juta Sembilan ratus Dua puluh Enam ribu Delapan
ratus Tujuh puluh Lima Rupiah) yang dibeli oleh PT. Tridaya Sakti Mandiri
dengan sekurang- kurangnya atau setara dengan uang sebesar Rp.
15.000.000.000,- (Limabelasmilyar Rupiah dan Rp. 5.000.000.000,- (Limamilyar
Rupiah),
Dalam persidangan PT Tangkuban Perahu Geothermal Power membantah
bahwa ia berkewajiban membayar upah pekerjaan pemohon karena menurut PT
7
Racio Decidendi, http://www.miftakhulhuda.com/2011/03/ratio-decidendi.html artikel
diakses pada 22 Agustus 2017.
67
pemboran panas bumi dan membayar gaji karyawan, akan tetapi akan bisa
mengembangkan perusahaan pemohon pailit lebih baik lagi.
Kemudian itikad tidak baik tersebut juga tercermin dalam hal pembuatan
cessie antara PT Wirana Nusantara Energy dengan PT Tridaya Sakti Mandiri
karena cessie tersebut telah diberitahukan padal tanggal 17 April 2015. dan
secara tiba-tiba pada tanggal 30 April 2015 PT Wirana Nusantara Energy
mengajukan permohonan kepailitan kepada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Dari
tanggal yang jaraknya sangat dekat sekali yaitu 13 hari, penulis berpendapat
bahwa proses pengalihan piutang secara cessie tersebut di indikasi ada unsur
itikad tidak baik karena seolah-olah proses cessie yang dilakukan oleh pemohon
pailit semata-mata dengan tujuan untuk mempailitkan termohon pailit, karena
kalau melalui proses perdata akan membutuhkan waktu yang lama dan proses
pembuktian yang rumit untuk menagih utang termohon pailit tersebut.
Dengan demikian legalitas cessie yang dilakukan oleh PT Wirana Nusantara
Energy dengan PT Tridaya Sakti Mandiri telah melanggar ketentuan 1338 ayat
(3) KUH Perdata dimana suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.
Selain itu, tindakan hukum cessie atas sebagian piutang PT Wirana Nusantara
Energy sebagai upaya untuk mempailitkan PT Tangkuban Perahu Geothermal
Power dapat dikatakan telah melanggar ketentuan pasal 1340 KUH Perdata
dimana pelaksanaaan suatu perjanjian tidak boleh merugikan para pihak yang ada
dalam perikatan, juga pihak ketiga yang tidak termasuk dalam perikatan tersebut.
Hal ini jelas telah merugikan PT Tangkuban Perahu Geothermal Power. Secara
tidak langsung juga akibat hukum pernyataan status kepailitan yang diterima oleh
PT Tangkuban perahu Geothermal Power mengakibatkan kekhawatiran bagi para
karyawannya yang awam terhadap hukum bahwa mereka akan kehilangan
pekerjaannya apabila debitor pailit. Hal tersebut tentunya akan mengganggu
ketertiban umum dalam masyarakat sehingga dapat dikatakan bahwa pembuatan
perjanjian itu sendiri secara tidak langsung telah melanggar ketentuan pasal 1337
KUH Perdata.
69
ُيَا أَيُّهَا الَّ ِرينَ آ َمنُوا إِ َذا تَدَايَ ْنتُ ْم بِ َد ْي ٍن إِلَ ٰى أَ َج ٍل ُم َس ّمًّى فَا ْكتُبُوه
memungkinkan karena memiliki nilai yang menguntungkan pada salah satu pihak
sehingga ada pihak yang dirugikan.8
Jika dikaitkan dengan kasus yang diangkat penulis jelas terlihat bahwa esensi
adanya utang yang dimaksud pemohon pailit tidak mempunyai pembuktian yang
sempurna yaitu bukti otentik seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa
apabila ada utang diantara para pihak harus dicatatkan, karena diketahui utang
yang didalilkan berasal dari pemenuhan upah pekerjaan dalam perjanjian
kerjasama yang tidak ada bukti tertulis atau bukti otentik menyatakan bahwa PT
Tangkuban Perahu Geothermal Power mempunyai utang kepada PT Wirana
Nusantara Energy.
Menurut penulis, dalam hal pertimbangan majelis hakim Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat tidaklah sesuai dengan kasus keadaan yang sebenarnya, karena
adanya pengertian yang berbeda dari masing-masing pihak terkait dengan
pengakuan utang, tentu saja hal ini menjadikan syarat yang ada pada Undang-
Undang Kepailitan yang mengharuskan adanya utang yang telah jatuh tempo dan
dapat ditagih tidak terpenuhi. Syarat yang terdapat dalam Undang-Undang
Kepailitan, yang memperluas pengertian utang yang tidak hanya lahir dari
perjanjian pinjam-meminjam, namun juga yang lahir dari suatu perikatan,
menjadikan pengakuan utang dari masing-masing pihak sangat penting
keberadaannya, dan juga mengenai apa yang majelis hakim katakan sebagai
utang.
Menurut Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja , menjelaskan bahwa
mengenai pembuktian keberadaan utang, haruslah jelas bahwa utang tersebut
adalah utang yang tidak dapat dibantah lagi keberadaannya oleh debitor.
Bahwa debitor sudah ditegur oleh kreditor untuk memenuhi kewajiban
utangnya, tetapi debitor tidak memenuhi kewajibannya tersebut. Atau jika telah
8
Aziz Ramdansyah, “Esensi Utang dalam Konsep Ekonomi Islam”. Vol. 4, No. 1, Juni 2016
71
9
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Pedoman Menangani Perkara Kepailitan. (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.2003), h., 143
72
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa pada bab- bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:
1. Legalitas pengajuan pailit oleh PT Wirana Nusantara Energy yang
didasarkan atas cessie sebagian piutang PT Tangkuban Perahu Geothermal
Power adalah adalah tidak sah. Dengan melihat akibat hukum pernyataan
status kepailitan yang diterima oleh debitor dapat dikatakan bahwa cessie
atas sebagian piutang tersebut telah melanggar ketertiban umum sehingga
tidak sesuai dengan ketentuan pasal 1337 KUH Perdata. Selain itu,
tindakan hukum cessie atas sebagian piutang PT Wirana Nusantara Energy
sebagai upaya untuk mempailitkan PT Tangkuban Perahu Geothermal
Power dapat dikatakan telah melanggar ketentuan pasal 1340 KUH
Perdata dimana pelaksanaaan suatu perjanjian tidak boleh merugikan para
pihak yang ada dalam perikatan, juga pihak ketiga yang tidak termasuk
dalam perikatan tersebut. Dengan demikian, tindakan hukum cessie
tersebut juga telah melanggar pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata
dikarenakan adanya itikad tidak baik dari PT Wirana Nusantara Energy
dalam membuat perjanjipan dengan PT Tridaya Sakti Mandiri untuk
mengalihkan piutangnya hanyalah menagih utang dengan cara yang tidak
biasa melalui kepailitan yang dapat merugikan PT Tangkuban Perahu
Geothermal Power.
2. Dasar Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Niaga memutus pailit PT
Tankuban Perahu Geothermal Power dalam perkara nomor 09/Pdt.Sus-
Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst adalah telah salah menerapkan hukum yaitu
perkara ini tidak bisa dibuktikan secara sederhana (sumir) pada pengadilan
niaga, karena syarat untuk dinyatakan pailit dimaksud dalam pasal 8 ayat
73
74
(4) dan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang
Kepailitan dan PKPU tidak dapat terpenuhi, dikarenakan utang yang
didasarkan pemohon pailit dari upah pekerjaan pemboran panas bumi
masih diperdebatkan kedua belah pihak karena fakta dipersidangan
membuktikan pemohon pailit tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan perjanjian awal disebabkan alat pengeboran yang digunakan rusak
atau terjepit sehingga kegiatan pekerjaan dihentikan. Dengan demikian
eksistensi utang dari upah pekerjaan pemohon masih diperdebatkan kedua
belah pihak hal ini berarti PT Wirana Nusantara Energy masih diragukan
sebgai kreditor yang sah dan juga kreditur lain yaitu PT Tridaya Sakti
Mandiri dikarenakan utang yang didalihkan berasal dari pengalihan
piutang sebagian (cessie) didapat dari upah pekerjaan yang masih
diperdebatkan.
B. Saran
1. Pengaturan pelaksanaan cessie perlu dibuat lebih lanjut melalui peraturan
perundang-undangan karena selama ini dasar hukum pelaksanaan cessie
hanya diatur dalam pasal 613 ayat (1) dan ayat (2) KUH Perdata.
Pengaturan yang lebih lanjut hanya didapatkan dari penafsiran para ahli
hukum, padahal cessie merupakan pranata hukum yang cukup sering
digunakan dalam dunia bisnis di Indonesia.
2. Syarat-syarat kepailitan dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan PKPU perlu diperjelas kembali agar individu atau
badan hukum tidak mudah dipailitkan sehingga kepailitan dapat dijadikan
sebagai upaya ultimatum remedium dalam melakukan penagihan utang
kepada debitor, dan juga majelis hakim harus lebih berhati-hati dalam
memeriksa suatu perkara tidak terbatas pada perkara kepailitan bahwa
adanya itikad tidak baik dalam melaksanakan perjanjian pengalihan
piutang secara cessie yang telah melanggar peraturan perundang-
undangan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Ali, Achmad dan Wiwie Heryani, Asas-asas hukum pembuktian perdata, Cet.3,
Jakarta: Kencana, 2015.
Asyhadie, Zainie dan Budi Sutrisno, Hukum Perusahaan dan Kepailitan, Jakarta:
Erlangga, 2012.
Iriawan, Wawan, Cessie: Piutang Kredit, hak dan Perlindungan bagi Kreditur Baru,
Jakarta: Djambatan, 2005.
Mahmud, Peter Marzuki, Penelitian Hukum, Cet.2, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2006.
Muhammad, Abdul Kadir Hukum Perikatan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,1990.
75
76
-------------- Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008.
Suharnoko, dan Endah Hartati, Doktrin Subrogasi, Novasi, dan Cessie, Jakarta:
Kencana, 2008.
77
Yani, Ahmad dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis :Kepailitan, Cet.3, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2002.
Peraturan Perundang-undangan:
Jurnal Ilmiah:
Ramdansyah, Aziz, “Esensi Utang dalam Konsep Ekonomi Islam”. Vol. 4, No. 1,
2016.
Suwirya, Ida Bagus Gede Partha, dkk, “Aspek hukum pengalihan piutang atas nama
(cessie) karena wanprestasi PT. Bank Sri Partha kepada PT. Sri Partha
Pusaka Denpasar”, Vol I, No. 05, 2013.
Website :
Huda, Miftahul, “Racio Decidendi”, artikel diakses pada 22 Agustus 2017 dari
http://www.miftakhulhuda.com/2011/03/ratio-decidendi.html
Profil PT Tridaya Sakti Mandiri, artikel diakses pada 15 Agustus 2017 dari
http://www.tsmdredging.com/aboutbsagroup.php
Profil PT Wirana Nusantara Energy artikel diakses pada 15 Agustus 2017 dari
http://migas.esdm.go.id/apdn/uploads/Wirana%20Nusantara %20Energy,
%20PT2014.pdf, diakses pada tanggal 15 Agustus 2017 Pukul 13.00 WIB
Wikipedia, “Pengertian Pengadilan Niaga”, artikel diakses pada 26 Juli 2017 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_Niaga
am
ub
PUTUSAN
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor: 09/PDT.SUS-PAILIT/2015/PN.NIAGA.JKT.PST
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
a
Pengadilan Niaga Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili permohonan
si
pernyataan pailit dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam permohonan yang diajukan
oleh:
ne
ng
PT WIRANA NUSANTARA ENERGY, berkantor di Graha Adi Media, Lt,1 Jalan Deplu Raya No .6
Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang memberikan kuasa kepada
do
gu
Rubben Jeffry M. Siregar,SH, MKn, Marthion Elia.SH dan Cario T. M Batubara, Para Advokat pada
kantor hukum EMP Partnership berkantor di Jalan Mampang Prapatan Raya No.100 Jakarta Selatan
12760 berdasarkan surat kuasa khusus bertanggal 28 April 2015, selanjutnya disebut
In
A
sebagai.............................................PEMOHON;
ah
lik
Terhadap
PT. TANGKUBAN PARAHU GEOTHERMAL POWER, beralamat di Gedung PT. Indonesia Power, Lantai
7 JL. Jend Gatot Subroto Kav.18 Jakarta - 12950, selanjutnya disebut sebagai TERMOHON;
m
ub
Pengadilan Niaga tersebut;
ka
si
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan Surat Permohonan pernyataan pailit terhadap Termohon yang
ne
ng
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 30 April 2015 dengan
Register Nomor 09/Pdt.SUS-PAILIT/2015 /PN. Niaga Jkt.Pst. yang isinya sebagai berikut:
do
gu
1 Sebagaimana telah PEMOHON PAILIT sampaikan sebelumnya, PEMOHON PAILIT adalah suatu perusahaan
lik
berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang JASA PEMBORAN sumur panas bumi yang dalam
melaksanakan pekerjaannya selalu tunduk pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara
m
ub
Republik Indonesia;
ka
2 TERMOHON PAILIT adalah suatu perusahaan berbentuk perseroan terbatas yang memperoleh konsesi untuk
ep
pengembangan panas bumi di Gunung Tangkuban Parahu dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat sejak tahun 2009;
ah
3 Sejak awal TERMOHON PAILIT selalu TERTARIK untuk mengadakan kerjasama dengan PEMOHON PAILIT
R
di bidang pemboran panas bumi di daerah Kancah, Jawa Barat untuk 3 (tiga) titik lokasi pemboran, mengingat
s
PEMOHON PAILIT dapat menyediakan peralatan RIG baru (brand new) (selanjutnya disebut sebagai “Rig BSA#1”);
M
ne
ng
RIG BSA #1 YANG DIGUNAKAN OLEH PEMOHON PAILIT DALAM RANGKA PEMBORAN TELAH
DILAKUKAN PENGECEKAN TERLEBIH DAHULU OLEH TERMOHON PAILIT DAN MEMENUHI
do
gu
4 Dalam menjalankan pekerjaannya sebagai JASA kegiatan pemboran, PEMOHON PAILIT telah menyediakan
In
dan menggunakan Rig dalam rangka mendukung kegiatan pemboran di Sumur Kancah 3 (tiga), yakni Daerah Kancah,
A
Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (“Sumur Kancah 3”). Adapun Rig tersebut TELAH DIPERIKSA
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
ub
KESIAPANNYA oleh Termohon Pailit dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik
Direktori
Indonesia sebagaimana Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
dimaksud dalam;
ep
a putusan.mahkamahagung.go.id
Berita Acara Pemeriksaan Teknik Dan Keselamatan Operasi, Pelaksanaan Uji Fungsi Dan Load Test atas
hk
Instalasi Pemboran Rig BSA#1 tertanggal 19 Oktober 2013 yang ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Minyak dan
a
Gas Bumi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Bahana Selaras Alam, PT Tirtamerta
si
Dayautama dan Shandong Kerui Petroleum Eguipment (“Berita Acara Persetujuan Penggunaan Rig - 19 Oktober
2013”) berikut lampirannya yaitu Function Test Rig BSA #01 CBM Drilling Rig PT Bahana Selaras Alam (vide Bukti
ne
ng
P-56);
b Berita Acara Hasil Pemeriksaan Keselamatan Kerja Instalasi Pemboran (Rig) BSA #01 Milik PT Bahana
do
gu
Selaras Alam tertanggal 10 Pebruari 2014 yang ditandatangani oleh Direktorat Panas Bumi pada Kementerian
Hal. 2 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Bahana Selaras Alam (BSA), PT TANGKUBAN
In
A
PARAHU GEOTHERMAL POWER (in casu Termohon Pailit) dan PT Tirtamerta Dayautama (“Berita
Acara Persetujuan Penggunaan Rig - 10 Pebruari 2014”) (vide Bukti P-58);
ah
lik
c Berita Acara Pemeriksaan Keselamatan Kerja Atas Instalasi Pemboran Panas Bumi Sebelum Tajak Sumur
Kancah - 3 yang ditandatangani oleh Direktorat Panas Bumi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
m
ub
(ESDM) tertanggal 21 April 2014, Tim Pemeriksa Dinas ESDM Jawa Barat, PT TANGKUBAN PARAHU
GEOTHERMAL POWER (in casu Termohon Pailit), PT Wirana Nusantara Energy (in casu PEMOHON PAILIT)
ka
(“Berita Acara Persetujuan Penggunaan Rig - 21 April 2014”) (vide Bukti P-60);
ep
d Sertipikat Kelayakan Penggunaan Instalasi (SKPI) No 158/IP/SKPI/18.03/DJM.T/2013 tertanggal 15
ah
Nopember 2013 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi pada Kementerian Energi dan
R
Sumber Daya Mineral (ESDM) (vide Bukti P-57); dan;
si
e Sertipikat Kelayakan Penggunaan Instalasi (SKPI) Nomor: 04.STF/30/SKPI/DEP/2014 tertanggal 10
ne
ng
Maret 2014 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) pada
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) (vide Bukti P-59);
Dengan demikian, terbukti secara SAH dan MEYAKINKAN bahwa Rig BSA #1 telah SIAP DAN LAYAK
do
gu
UNTUK DIPERGUNAKAN menurut hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna
mendukung kegiatan pemboran di Sumur Kancah 3.
In
A
lik
5 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, guna melaksanakan kegiatan pekerjaan pemboran
m
ub
sebagaimana dikehendaki oleh Termohon Pailit maka pada tanggal 15 April 2014 telah dibuat dan ditandatangani
Perjanjian No. 001.PJ/060/TPGP/2014 antara Termohon Pailit dengan PEMOHON PAILIT tentang Pekerjaan
ka
ep
Pemboran Research Well dan Coring di WKP Tangkuban Parahu - Jawa Barat - Indonesia dengan perubahan
(addendum) tertanggal 16 Juni 2014 mengenai jangka waktu (“Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15
ah
April 2014”) (vide Bukti P-55). Karenanya, berdasarkan Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014
s
tersebut PEMOHON PAILIT melaksanakan pekerjaan pemboran sampai dengan kedalaman 1500 (seribu lima
M
ne
ng
ratus meter) dengan USAHA-USAHA YANG TERBAIK (BEST EFFORTS) atas permintaan dan persetujuan
dari Termohon Pailit. Sebagaimana diatur dalam Pasal 15.9 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014
do
“Pihak Kedua wajib melakukan USAHA-USAHA YANG TERBAIK dalam melaksanakan PEKERJAAN
YANG DIMINTA oleh Pihak Pertama berdasarkan tahapan pemboran yang sedang berlangsung. Pihak Kedua
In
A
wajib mempergunakan tenaga ahli yang mempunyai kualifikasi baik dalam bidang geothermal/oil and gas dan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
ub
wajib memberikan pendapat dan pertimbangan terbaik untuk kegiatan selama pengeboran termasuk namun tidak
Direktori
terbatas pada Putusan
hal-hal yang terkait Mahkamah
dengan pemboran dan fasilitasAgung
pendukung”;Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6 PEMOHON PAILIT dan Termohon Pailit telah setuju bahwa pelaksanaan pekerjaan pemboran panas bumi di
a
Sumur Kancah 3 dikerjakan dengan sistem Semi IPM (Integrated Project Manajement), dengan pengertian sebagian
R
kegiatan sub kontraktor yang ditunjuk oleh PEMOHON PAILIT DISEDIAKAN DAN DITANGGUNG
si
PEMBAYARANNYA terlebih dahulu oleh PEMOHON PAILIT, untuk KEMUDIAN DITAGIHKAN kepada
ne
ng
Termohon Pailit. Sebagian kegiatan sub kontraktor lainnya yang ditunjuk oleh Termohon Pailit DISEDIAKAN DAN
DITANGGUNG PEMBAYARANNYA oleh Termohon Pailit. Adapun kegiatan sub kontraktor yang disediakan dan
ditanggung pembayarannya oleh PEMOHON PAILIT adalah hal-hal sebagai berikut:
do
gu
Penyediaan Jasa Mobilisasi dan Demobilisasi;
Penyediaan Rig dan acc. & Tenaga Kerjanya;
In
A
Penyediaan Mud Material, Chemical dan Engineering Services;
Penyediaan Jasa Cementing dan Plug Abandon Pump (termasuk
ah
pemasangan Welihead);
lik
Penyediaan Mud Logging Unit dan Tenaga Kerjanya;
Penyediaan Monitoring H2S Safety Services;
m
ub
Penyediaan Waste Water Treatment;
Penyediaan Cooling Tower;
ka
ep
Penyediaan Jasa Asuransi;
(selanjutnya, para sub kontraktor sebagaimana diuraikan di atas disebut sebagai “Para Sub Kontraktor Yang
ah
si
Hal. 4 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jlct.Pst.
Sedangkan kegiatan sub kontraktor yang disediakan dan ditanggung pembayarannya oleh Termohon Pailit
ne
ng
do
Penyediaan Casing dan tubing;
gu
7 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, pekerjaan pemboran pertama kali dilangsungkan pada
ah
lik
tanggal 22 April 2014 dalam hal mana pekerjaan-pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh PEMOHON PAILIT dengan
didukung oleh Para Sub Kontraktor Yang Ditunjuk PEMOHON PAILIT. Segala dan setiap BIAYA untuk pekerjaan-
m
ub
pekerjaan pemboran tersebut TELAH DIBAYAR oleh Termohon Pailit untuk pekerjaan-pekerjaan pemboran yang
dilakukan sampai dengan tanggal 20 Mei 2014 atau MINGGU I (PERTAMA) SAMPAI DENGAN MINGGU V
ka
(KELIMA), termasuk akan tetapi tidak terbatas pada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan berdasarkan Tarif Harian
ep
Operasi (THO) dan materialnya seperti penyediaan MU D MATERIAL, Chemical dan Engineering Services, JASA
ah
CEMENTING (berikut material semen itu sendiri), Plug Abandon Pump dan Waste Water Treatment serta Mob -
R
Demob. Atau dengan kata lain. Termohon Pailit membayar SEGALA dan SETIAP BIAYA YANG TIMBUL DARI
s
PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBORAN yang dilaksanakan Para Sub Kontraktor Yang Ditunjuk PEMOHON
M
ne
ng
PAILIT YANG MERUPAKAN TANGGUNGAN PEMOHON PAILIT. Namun sangat disayangkan, untuk penagihan
atas PEKERJAAN dan MATERIAL yang SAMA PEMOHON PAILIT MENOLAK untuk MEMBAYAR kepada
do
Termohon Pailit. Adapun pekerjaan pemboran telah dilakukan oleh PEMOHON PAILIT sampai dengan kedalaman
gu
8 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, selama menjalankan pekerjaan-pekerjaan pemboran
A
seringkah pekerjaan tidak segera dapat dilakukan karena menunggu persetujuan dari Termohon Pailit, atau dengan kata
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
lain, dalam hal ini PEMOHON PAILIT menjadi berada di dalam posisi "DIAM” dan/atau STANDBY. Sehubungan
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
ub
dengan TINDAKAN-TINDAKAN Termohon Pailit yang membuat PEMOHON PAILIT menjadi dalam posisi diam
dan STANDBY maka Direktori
berdasarkanPutusan Mahkamah
Pasal 5.3 Perjanjian Agung
Jasa Pemboran TertanggalRepublik Indonesia
15 April 2014 terhadap Termohon
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Pailit WAJIB untuk dikenakan atau dibebankan TARIF HARIAN SIAGA (THS) (“Standby Rate”);
hk
Hal. 5 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAlLIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
a
9 Adapun ketentuan-ketentuan mengenai Standby Rate diatur di dalam Pasal 5.3 Perjanjian Jasa Pemboran
si
Tertanggal 15 April 2014, yang berbunyi sebagai berikut:
“Tarif Harian Siaga (THS):
ne
ng
THS hanya diberlakukan terhadap PEKERJAAN RIG, MUD LOGGING, H2S, CEMENTING, DRILLING
FLUID, POMPA LUMPUR dan WASTE WATER TREATMENT. THS yang berlaku dalam Perjanjian ini
do
a
gu
dihitung: Tarif Siaga dengan tenaga kerja sebesar 75% X THO, dan berlaku apabila;
Apabila pemboran dihentikan Pihak Pertama.
b Pada saat Pihak Kedua tidak sedang melakukan pemboran karena sedang menunggu perintah Pihak
In
A
Pertama atau menunggu penggantian pelaksana pekerjaan.
c Ketika adanya peralatan rusak yang mengakibatkan terhentinya pemboran, dengan mempertimbangkan
ah
lik
jasa penunjang lainnya yang mengakibatkan operasi pemboran terhenti sebagaimana diatur dalam ayat 5.7 pasal ini.”;
Keterangan:
m
ub
Yang dimaksud dengan Pihak Pertama adalah Termohon Pailit. Dan yang dimaksud dengan Pihak Kedua adalah
PEMOHON PAILIT;
ka
Segala dan setiap TAGIHAN atas Standby Rate Pekerjaan Rig, Mud Logging, H2S, Cementing, Drilling Fluid,
ep
Pompa Lumpur Dan Waste Water Treatment TELAH DITAGIH oleh PEMOHON PAILIT sebagaimana
ah
tertuang di dalam:
R
SURAT-SURAT TAGIHAN (INVOICES) yang telah disampaikan oleh PEMOHON PAILIT kepada
si
Termohon Pailit pada tanggal 26 September 2014 terkait pelaksanaan Perjanjian Jasa Pemboran
ne
ng
Tertanggal 15 April 2014 (“Invoices Yang Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 26 September 2014”)
(vide Bukti P - 1 sampai dengan Bukti P - 39), dan SURAT-SURAT TAGIHAN (INVOICES) yang telah
disampaikan oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit pada tanggal 12 Nopember 2014 terkait
do
gu
Sumur Kancah 3, WKP Tangkuban Perahu, Jawa Barat (fotokopi terlampir) (vide Bukti P-51), dan Surat
PEMOHON PAILIT No. 001/WNE-TPGP/I/2015 tertanggal 2 Januari
m
ub
terhadap Penyelesaian Perselisihan Perjanjian No. 001.PJ/060/TPGP/ 2014 (vide Bukti P-56) yang pada
ep
intinya PEMOHON PAILIT MENAGIH kepada Termohon Pailit agar MELUNASI TAGIHAN-
TAGIHAN atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh PEMOHON PAILIT terkait pekerjaan
ah
NILAI PERJANJIAN JASA PEMBORAN TERTANGGAL 15 APRIL 2014 TELAH MELEBIHI NILAI SEBESAR
ne
ng
US$2,121,200.00 (DUA JUTA SERATUS DUA PULUH SATU RIBU DUA RATUS DOLLAR AMERIKA
SERIKAT) DAN TERMOHON PAILIT TIDAK PERNAH MENGGUNAKAN HAKNYA UNTUK
do
gu
MEMUTUS PERJANJIAN
10 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, NILAI PEKERJAAN PEMBORAN adalah sebesar
In
A
US$2,121,200.00 (Dua Juta Seratus Dua Puluh Satu Ribu Dua Ratus Dollar Amerika Serikat), dalam hal mana nilai
tersebut BUKANLAH merupakan NILAI MAKSIMAL atau DAPAT LEBIH daripada itu SEPANJANG Termohon
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
ub
Pailit TIDAK MENGGUNAKAN HAKNYA UNTUK MEMUTUS kontrak (in casu Perjanjian Jasa Pemboran
Direktori
Tertanggal 15 April 2014) terhadapPutusan Mahkamah
PEMOHON PAILIT. SebagaimanaAgung Republik Indonesia
diatur dalam:
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Pasal 7.1 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 yang berbunyi sebagai berikut:
a
“Total Nilai Perjanjian sesuai dengan kesepakatan pada saat negosiasi harga adalah sebesar US$
si
2,121.200.00 (DUA JUTA SERATUS DUA PULUH SATU RIBU DOLLAR AMERIKA SERIKAT)
termasuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar sepuluh persen (PPN 10%) dengan rincian pekerjaan termasuk
ne
ng
namun tidak terbatas pada:
Penyediaan Jasa Mobilisasi dan Demobilisasi;
do
gu
Penyediaan Rig dan acc. & Tenaga Kerjanya;
Penyediaan Mud Material, Chemical dan Engineering Services; Penyediaan Jasa Cementing dan
Plug Abandon Pump;
In
A
Penyediaan Mud Logging Unit dan Tenaga Kerjanya;
Penyediaan Monitoring H2S Safety Services;
ah
lik
Penyediaan Waste Water Treatment;
Penyediaan Cooling Tower;
m
ub
Penyediaan Jasa Asuransi”;
ka
Keterangan:
Hal. 7 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt,Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt,Pst.
ep
Yang dimaksud dengan “Pihak Pertama” adalah Termohon Pailit (in casu PT Tangkuban Parahu
ah
Geothermal Power), dan “Pihak Kedua” adalah PEMOHON PAILIT (in casu PT Wirana Nusantara
R
si
Energy);
Pasal 7.2 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 yang berbunyi sebagai berikut;
ne
ng
“Dalam hal apapun. PIHAK KEDUA TIDAK DAPAT MENUNTUT PIHAK PERTAMA UNTUK
MEREALISASIKAN SELURUH NILAI PERJANJIAN seperti pada ayat 7.1 KECUALI yang ditentukan
do
pada Pasal 7.3. DALAM HAL NILAI PEMBAYARAN akan MELEBIHI NILAI seperti pada ayat 7.1
gu
Geothermal Panas Bumi, dan “Pihak Kedua” adalah PEMOHON PAILIT (in casu PT Wirana Nusantara
Energy); Berdasarkan Pasal 7.1 dan 7.2 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 di atas
ah
lik
terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa NILAI PEKERJAAN PEMBORAN DAPAT LEBIH DARI
US$2,121.200.00 (Dua Juta Seratus Dua Puluh Satu Ribu Dua Ratus Dollar Amerika Serikat)
SEPANJANG Termohon Pailit TIDAK MENGGUNAKAN HAKNYA UNTUK MEMUTUS kontrak (in
m
ub
casu Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014). Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim
ka
yang memeriksa perkara aquo, di dalam perkara aquo Termohon Pailit TIDAK PERNAH MEMUTUS
ep
“Para Pihak sepakat mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum
R
s
Perdata sehingga PIHAK PERTAMA DAPAT MEMUTUSKAN Perjanjian atau sebagian/seluruh
M
SEBELUMNYA dalam hal terjadinya salah satu dari peristiwa- peristiwa berikut;
a .
do
gu
b .
c .
d .
In
A
e Pihak Kedua gagal memenuhi atau melaksanakan suatu ketentuan atau syarat dari Perjanjian ini yang
harus dipenuhi atau dilaksanakan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
ub
oleh Pihak Kedua termasuk dan tidak terbatas pada tidak melaksanakan ketentuan K3LL /HSE, dan /
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
atau tidak mencapai kemajuan seperti yang diminta dalam pelaksanaan pekerjaan dan / atau Pihak
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kedua tidak memperbaiki kelalaiannya dalam waktu yang telah ditentukan oleh Pihak Pertama
a
sebagaimana dinyatakan dalam pemberitahuan tertulis yang merinci sifat dari kelalaian Pihak Kedua,
si
termasuk mengabaikan Surat Peringatan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 36 Perjanjian;
f Pihak Kedua menolak atau lalai melaksanakan suatu perintah, instruksi, petunjuk atau ketetapan
ne
ng
yang dibuat atau diberikan Pihak Pertama atau wakilnya yang berwenang berdasarkan Perjanjian ini dan yang telah
diberikan atau dibuat dengan semestinya oeh Pihak Pertama atau wakilnya;
g NILAI MAKSIMUM PERJANJIAN TERCAPAI Keterangan:
do
gu
Yang dimaksud dengan “Pihak Pertama” adalah Termohon Pailit (in casu PT Tangkuban Perahu
Geothermal Power), dan “Pihak Kedua” adalah PEMOHON PAILIT (in casu PT Wirana Nusantara
In
A
Energy).
11 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, sepanjang dilaksanakannya Perjanjian Jasa Pemboran
ah
lik
Tertanggal 15 April 2014, Termohon Pailit TIDAK PERNAH MEMUTUS Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15
April 2014 APALAGI menyampaikan PEMBERITAHUAN TERTULIS (7) HARI KALENDER SEBELUMNYA
m
ub
sebagaimana diwajibkan dalam Pasal 29 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 di atas. Karenanya,
PEMOHON PAILIT DAPAT MENAGIH NILAI PEKERJAAN PEMBORAN LEBIH DARI US$2,121,200.00 (Dua
ka
Juta Seratus Dua Puluh Satu Ribu Dua Ratus Dollar Amerika Serikat);
ep
12 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam
ah
Pasal 7.1 dan Pasal 7.2 dan Pasal 29 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 sebagaimana diuraikan di atas
R
si
maka diperoleh pengertian bahwa NILAI MAKSIMAL PERJANJIAN ADALAH US$ 2,121.200.00 (dua juta seratus
dua puluh satu ribu dollar amerika serikat) SEPANJANG Termohon Pailit TIDAK MEMPERGUNAKAN HAKNYA
ne
ng
DALAM MEMUTUS PERJANJIAN. Atau dengan kata lain, SEPANJANG Termohon Pailit TIDAK MEMUTUS
Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 maka NILAI MAKSIMAL PERJANJIAN DAPAT MELEBIHI
do
gu
US$
Hal. 9 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
2,121.200.00 (DUA JUTA SERATUS DUA PULUH SATU RIBU DOLLAR AMERIKA SERIKAT);
In
A
13 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagaimana
diuraikan di atas maka terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa NILAI MAKSIMAL Perjanjian Jasa Pemboran
ah
lik
Tertanggal 15 April 2014 DAPAT LEBIH DARI US$2,121,200.00 (dua juta seratus dua puluh satu ribu dua ratus
Dollar Amerika Serikat), dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
m
ub
i Biaya-biaya yang menggunakan sistem pembayaran LUMP SUMP HANYA meliputi bahan-bahan
material yang terdiri dari: Mob-demob, Mud Material (with excess), Cement and Chemical, dan Service Charge and
ka
Pump Service, sedangkan biaya-biaya pekerjaan lainnya dihitung secara DAILY RATE (TIDAK LUMP SUM), dan;
ep
(Selanjutnya, NILAI MAKSIMAL Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 yang DAPAT LEBIH
s
DARI US$2,121,200.00 dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana diuraikan di atas disebut sebagai “Nilai
M
ne
ng
14 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, hal-hal sebagaimana PEMOHON PAILIT uraikan di
do
gu
atas berkesesuaian dan sejalan dengan pernyataan Termohon Pailit di dalam suratnya yang dibuat di bawah nomor
242/080/TPGP/2014 tertanggal 18 Desember 2014 (Selanjutnya disebut sebagai “Surat Termohon Pailit No 242
In
Tertanggal 18 Desember 2014”) (vide Bukti P-52), yang berbunyi sebagai berikut:
A
Disclaimer “Dalam surat perjanjian No. 001.PJ/060/TPGP/2014 sesuai Pasal 7 - Nilai Perjanjian yang didukung Lampiran -
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
A (terlampir), untuk pekerjaan berikut dihitung dan dinyatakan secara LUMP SUM:
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
ub
• Mob - demob;
• Direktori
Mud Material Putusan Mahkamah
(with excess); Agung Republik Indonesia
ep
• putusan.mahkamahagung.go.id
Cement and Chemical;
hk
• Service Charges and Pump Service;
a
Sedangkan biaya pekerjaan lainnya DIHITUNG dan DINYATAKAN secara DAILY RATE”;
si
Keterangan:
Yang dimaksud dengan “Daily Rate” adalah (i) Tarif Harian Operasi (THO), (ii) Standby Rate atas Tarif Harian
ne
ng
Siaga (THS) dan (iii) Standby Rate atas Tarif
Hal. 10 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
gu
Harian Sewaktu Peralatan Rusak (THR), sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15
April 2014.
In
A
15 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan hal-hal sebagaimana disampaikan melalui
Surat Termohon Pailit No 242 Tertanggal 18 Desember 2014 (vide Bukti P-52) tersebut maka terbukti secara sah dan
ah
meyakinkan bahwa MEMANG BENAR NILAI Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 sebesar US
lik
$2,121,200.00 (dua juta seratus dua puluh satu ribu dua ratus Dollar Amerika Serikat) (Nilai Asumsi Lump Sum)
BUKANLAH HARGA LUMPSUM yang TETAP, melainkan DAPAT LEBIH TINGGI, SEPANJANG Termohon
m
ub
Pailit TIDAK PERNAH MENGGUNAKAN HAKNYA untuk melakukan PEMUTUSAN terhadap Perjanjian Jasa
Pemboran Tertanggal 15 april 2014;
ka
ep
NILAI KESELURUHAN TAGIHAN DAPAT MELEBIHI NILAI ASUMSI LUMP SUMP KARENA ADANYA
ah
DAILY RATE (TARIF HARIAN OPERASI [(THO) & TARIF HARIAN SIAGA (THS)]
R
si
16 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, sebagaimana diuraikan di dalam Perjanjian Jasa
Pemboran Tertanggal 15 April 2014 (vide Bukti P-55), Termohon Pailit WAJIB MEMBAYAR Daily Rate kepada
ne
ng
PEMOHON PAILIT, yang terdiri dari: (i) Tarif Harian Operasi (THO), (ii) Tarif Harian Siaga (THS) dan (iii) Tarif
Harian Sewaktu Peralatan Rusak (THR). Adapun Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 mengatur
do
gu
lik
berlangsungnya pemboran, dimana Pihak Kedua menggunakan peralatan utama, termasuk tenaga kerja,
alat angkutan berat dan alat angkutan ringan. THO ini berlaku untuk jasa PEKERJAAN RIG, MUD
m
ub
LOGGING, H2S, CEMENTING, DRILLING FLUID, POMPA LUMPUR dan WASTE WATER
TREATMENT;
ka
Keterangan:
ep
Yang dimaksud dengan “Pihak Pertama” adalah Termohon Pailit, dan yang dimaksud dengan “Pihak
Kedua” adalah PEMOHON PAILIT;
ah
• Pasal 5.3 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 [mengenai Tarif Harian Siaga (THS)], yang
s
berbunyi sebagai berikut:
M
ne
ng
DRILLING FLUID, POMPA LUMPUR dan WASTE WATER TREATMENT. THS yang berlaku dalam
Perjanjian ini dihitung: Tarif Siaga dengan tenaga kerja sebesar 75% X THO, dan berlaku apabila;
In
b
Disclaimer PADA SAAT PIHAK KEDUA TIDAK SEDANG MELAKUKAN PEMBORAN KARENA
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
SEDANG MENUNGGU PERINTAH PIHAK PERTAMA atau menunggu penggantian pelaksana pekerjaan.
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
ub
c Ketika adanya peralatan rusak yang mengakibatkan terhentinya pemboran, dengan
Direktori
mempertimbangkan jasa penunjangPutusan Mahkamah
lainnya yang mengakibatkan Agung
operasi pemboranRepublik Indonesia
terhenti sebagaimana diatur dalam
ep
ayat 5.7 pasal ini.”putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Keterangan:
a
Yang dimaksud dengan “Pihak Pertama” adalah Termohon Pailit, dan yang dimaksud dengan “Pihak
si
Kedua” adalah PEMOHON PAILIT.
Pasal 5.4 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 [mengenai Tarif Harian Sewaktu Peralatan
ne
ng
Rusak (THR)] yang berbunyi sebagai berikut:
“Dalam hal terjadinya KERUSAKAN PADA PERALATAN, yang mana Pihak Pertama berpendapat
do
gu
bahwa pemboran tidak dapat dilanjutkan atau dilaksanakan, maka TARIF YANG DIBERLAKUKAN
kepada Pihak Pertama ditetapkan sebagai berikut:
In
a Kerusakan yang terjadi yang mengakibatkan terhentinya proses pemboran selama 1 x 24 Jam
A
diberlakukan tarif sebesar 65% (enam puluh lima persen) x THO yang dihitung secara proporsional dan untuk 2 X 24
jam diberlakukan tarif 47,5% (empat puluh tujuh koma lima persen) x THO dan apabila kerusakan masih berlanjut,
ah
lik
maka seterusnya Pihak Kedua dikenakan zero rate;
b Bagi jasa-jasa yang tidak mengalami kerusakan diberlakukan tarif sebesar 75% (tujuh puluh lima
m
ub
persen) x THO, dengan jangka waktu sesuai dengan jangka waktu sesuai dengan butir (a) Pasal 5.4.”;
Keterangan:
ka
Yang dimaksud dengan “Pihak Pertama” adalah Termohon Pailit, dan yang dimaksud dengan “Pihak
ep
Kedua” adalah PEMOHON PAILIT.
ah
si
Rate kepada PEMOHON PAILIT selain berdasarkan ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Jasa Pemboran
ne
ng
Tertanggal 15 April 2014 (vide Bukti P-55) sebagaimana diuraikan di atas JUGA DIKUATKAN dengan
PERNYATAAN Termohon Pailit di dalam Surat Termohon Pailit No 242 Tertanggal 18 Desember 2014 (vide Bukti
P-52) yang berbunyi sebagai berikut:
do
gu
“Dalam surat perjanjian No. 001.PJ/060/TPGP/2014 sesuai Pasal 7 - Nilai Perjanjian yang didukung Lampiran -
A (terlampir), untuk pekerjaan berikut dihitung dan dinyatakan secara LUMP SUM:
In
A
• Mob - demob;
• Mud Material (with excess);
ah
lik
ub
Keterangan;
Yang dimaksud dengan “Daily Rate” adalah (i) Tarif Harian Operasi (THO), (ii) Standby Rate atas Tarif Harian
ka
ep
Siaga (THS) dan (iii) Standby Rate atas Tarif Harian Sewaktu Peralatan Rusak (THR), sebagaimana dimaksud
dalam Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014;
ah
18 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas
s
maka terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa Termohon Pailit wajib untuk membayar Daily Rate yang berupa Tarif
M
ne
ng
Harian Operasi (THO), Standby Rate atas Tarif Harian Siaga (THS) dan Standby Rate atas Tarif Harian Sewaktu
Peralatan Rusak (THR) sebagaimana telah PEMOHON PAILIT TAGIHKAN kepada Termohon Pailit melalui:
a SURAT-SURAT TAGIHAN (INVOICES) yang telah disampaikan oleh
do
gu
PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit pada tanggal 26 September 2014 terkait pelaksanaan
Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014
In
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
ub
b SURAT-SURAT TAGIHAN (INVOICES) yang telah disampaikan oleh
Direktori
PEMOHON PAILIT Putusan Mahkamah
kepada Termohon Agung
Pailit pada tanggai Republik
12 Nopember Indonesia
2014 terkait pelaksanaan
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014
hk
(“Invoices Yang Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 12
a
Nopember 2014”) (vide Bukti P -1 sampai dengan Bukti P - 39);
si
Hal. 13 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ne
ng
PENAGIHAN OUTSTANDING INVOICE-INVOICE Pekerjaan Pemboran Research Well dan Coring di Sumur
Kancah 3, WKP Tangkuban Perahu, Jawa Barat (fotokopi terlampir) (vide Bukti P-51), dan;
do
d gu
Surat PEMOHON PAILIT No. 001/WNE-TPGP/I/2015 tertanggal 2 Januari 2015 perihal Penawaran PT
Tangkuban Perahu Geothermal Power terhadap Penyelesaian Perselisihan Perjanjian No. 001.PJ/060/TPGP /2014 yang
pada intinya PEMOHON PAILIT MENAGIH kepada Termohon Pailit agar MELUNASI TAGIHAN-TAGIHAN atas
In
A
pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh PEMOHON PAILIT terkait pekerjaan pemboran di Sumur Kancah 3
(vide Bukti P-54);
ah
lik
Dengan demikian terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa UTANG-UTANG Termohon Pailit kepada
PEMOHON PAILIT, yakni DAILY RATE yang berupa Tarif Harian Operasi (THO) dan Standby Rate atas
m
ub
Tarif Harian Siaga (THS) dan Tarif Harian Sewaktu Peralatan Rusak (THS) (vide Bukti P - 1 sampai dengan
Bukti P - 39) sudah JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH;
ka
ep
PIPA PEMBORAN MENGALAMI MACET/TERJEPIT (STUCK PIPE) SEHINGGA HARUS DILAKUKAN
FISHING YANG SEGALA BIAYANYA WAJIB DITANGGUNG OLEH TERMOHON PAILIT
ah
R
19 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, PEMOHON PAILIT telah melaksanakan pekerjaan
si
pemboran sampai dengan kedalaman 612 (enam ratus dua belas) meter. Pada kedalaman 612 (enam ratus dua belas)
ne
ng
meter tersebut, pipa pemboran mengalami MACET/TERJEPIT sebagai akibat TIDAK TERSEDIANYA AIR YANG
CUKUP yang SEHARUSNYA WAJIB DISEDIAKAN oleh Termohon Pailit. Namun demikian, Rig BSA #1 MASIH
DAPAT BEKERJA SECARA MAKSIMAL untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di dalam lubang (hole
do
gu
problem);
20 Adapun akibat dari terjadinya STUCK PIPE, PEMOHON PAILIT harus melakukan tindakan FISHING
In
A
(tindakan-tindakan dalam rangka upaya mengeluarkan atau mengambil peralatan pemboran yang tertinggal di dalam
lubang). Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan Pasal 6 Perjanjian
ah
lik
circulation, blow out, dan lain-lainnya, sehingga proses pemboran tidak menambah kedalaman pemboran
ub
bekerja secara maksimal untuk mengatasi hole problem tersebut maka selama terjadinya hole problem
PIHAK PERTAMA MEMBAYAR PIHAK KEDUA 75 % X THO UNTUK RIG DAN 100% X THO
ah
UNTUK SUB KONTRAKTOR, sesuai dengan seluruh biaya yang harus dibayarkan / dikeluarkan oleh
R
s
Pihak Kedua untuk semua sistem peralatan, material dan seluruh tenaga kerja beserta sub kontraktor
M
Keterangan:
Yang dimaksud dengan “Pihak Pertama” adalah Termohon Pailit, dan yang dimaksud dengan “Pihak
do
gu
21 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam
In
A
Pasal 6 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 maka terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
ub
Termohon Pailit WAJIB UNTUK MEMBAYAR kegiatan FISHING dengan perhitungan 75 % X THO UNTUK RIG
Direktori
DAN 100% X THO UNTUK SUBPutusan
KONTRAKTORMahkamah
sebagaimana telahAgung
PEMOHONRepublik Indonesia
PAILIT TAGIHKAN di dalam:
ep
a putusan.mahkamahagung.go.id
SURAT-SURAT TAGIHAN (INVOICES) yang telah disampaikan oleh PEMOHON PAILIT kepada
hk
Termohon Pailit pada tanggal 26 September 2014 terkait pelaksanaan Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April
a
2014 (“Invoices Yang Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 26 September 2014”) (vide Bukti P - 1 sampai dengan
si
Bukti P - 39);
b SURAT-SURAT TAGIHAN (INVOICES) yang telah disampaikan oleh PEMOHON PAILIT kepada
ne
ng
Termohon Pailit pada tanggal 12 Nopember 2014 terkait pelaksanaan Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April
2014 (“Invoices Yang Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 12 Nopember 2014”) (vide Bukti P - 1 sampai
do
dengan Bukti P - 39);
c
gu
Surat PEMOHON PAILIT No. 761/WNE-TPGP/XII/2014 tertanggal 11 Desember 2014 perihal
In
PENAGIHAN OUTSTANDING INVOICE-INVOICE Pekerjaan Pemboran Research Well dan Coring di Sumur
A
Kancah 3, WKP Tangkuban Perahu, Jawa Barat (fotokopi terlampir) (vide Bukti P-51), dan;
d Surat PEMOHON PAILIT No. 001/WNE-TPGP/I/2015 tertanggal 2 Januari
ah
lik
2015 perihal Penawaran PT Tangkuban Perahu Geothermal Power terhadap Penyelesaian Perselisihan
Perjanjian No. 001.PJ/060/TPGP/ 2014 yang pada intinya PEMOHON PAILIT MENAGIH kepada Termohon Pailit
m
ub
agar MELUNASI TAGIHAN-TAGIHAN atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh PEMOHON PAILIT
terkait pekerjaan pemboran di Sumur Kancah 3 (vide Bukti P-54);
ka
maka terbukti secara SAH dan MEYAKINKAN bahwa Termohon Pailit WAJIB untuk MEMBAYAR atas SEGALA
R
KEGIATAN FISHING kepada PEMOHON PAILIT berdasarkan Pasal 6 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15
si
April 2014 (vide Bukti P-55) sebagaimana diuraikan di atas, dalam hal mana seluruh dan setiap tagihan tersebut sudah
ne
ng
do
gu
23 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, pada tanggal 20 Mei 2014 telah terjadi
KERUSAKAN pada Rig BSA #01, yakni jatuhnya Top Drive pada Rig BSA #1 tersebut yang mengakibatkan Rig
ah
menjadi tidak dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pemboran. Karenanya, dibuat kesepakatan sebagaimana
lik
tertuang di dalam MINUTES of EMERGENCY MEETING Tanggal 21 Mei 2014 yang pada intinya menerangkan
bahwa PEMOHON PAILIT dan Termohon Pailit setuju untuk mengganti Rig BSA #01 dengan Rig yang baru
m
ub
(Selanjutnya Minutes Of Emergency Meeting Tanggal 21 Mei 2014 disebut sebagai “Kesepakatan Penggantian Rig
BSA#1”) (vide Bukti P-42). Namun guna MEMPERCEPAT atau MEMPERSINGKAT DURASI WAKTU
ka
ep
PEMBORAN maka pada akhirnya PEMOHON PAILIT dan Termohon Pailit SETUJU untuk MENGESAMPINGKAN
Kesepakatan Penggantian Rig BSA #1. Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo,
ah
top drive jatuh sebagai akibat tindakan-tindakan Termohon Pailit yang terus menerus meminta kepada PEMOHON
R
ne
ng
24 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, PERSETUJUAN dari Termohon Pailit menyetujui
untuk MENGESAMPINGKAN Kesepakatan Penggantian Rig BSA#1 karena Termohon Pailit pun sebenarnya
MENYADARI bahwa JATUHNYA TOP DRIVE diakibatkan permintaan terus menerus dari Termohon Pailit agar
do
gu
mengerjakan kegiatan pemboran di luar durasi normal. KESADARAN tersebut terbukti dengan diberikannya
KESEMPATAN oleh Termohon Pailit kepada PEMOHON PAILIT untuk melakukan PERBAIKAN Rig BSA #01
In
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
ub
a) Surat PEMOHON PAILIT yang dibuat di bawah nomor 484AA/NE- TPGPA/2014 Tertanggal 28 Mei 2014
Direktori Putusan Mahkamah Agung mengenai
Republik Indonesia
Izin Penggunaan Lahan
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 16 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
hk
Sementara di Lokasi Sumur Kancah 3 untuk PERBAIKAN PERALATAN RIG, (selanjutnya disebut
a
sebagai “Surat Permohonan Persetujuan Perbaikan Rig Lama Tertanggal 28 Mei 2014”) (vide Bukti P-43), dan;
si
b) Surat persetujuan dari Termohon Pailit atas perbaikan Rig BSA #1, yakni surat yang dibuat di bawah nomor
097/080/TPGP/2014 Tertanggal 30 Mei 2014, (selanjutnya disebut sebagai “Surat Persetujuan Perbaikan Rig
ne
ng
Lama Tertanggal 30 Mei 2014”) (vide Bukti P-44);
25 Adapun surat-surat dari Termohon Pailit yang pada intinya SETUJU atau TIDAK BERKEBERATAN atas
do
gu
pemakaian atau penggunaan Rig BSA #1 (yang telah DIPERBAIKI) untuk MELANJUTKAN PEKERJAAN
PEMBORAN, yakni sebagai berikut:
In
A
a Surat Permohonan Persetujuan Perbaikan Rig Lama Tertanggal 28 Mei 2014 (vide Bukti P-43) yang
disampaikan oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit, yang berbunyi sebagai berikut;
ah
lik
“Berdasarkan Minutes of Emergency Meeting di Lokasi Kancah-3 yang menyatakan bahwa PT. Wirana
Nusantara Energy beserta sub kontraktor di Release per-tanggal 21 Mei 2014, dan mulai beroperasi
m
kembali setelah Hydraulic Drilling Rig pengganti atau pengantian komponen Rig selesai dilakukan, maka
ub
bersama surat ini PT. Wirana Nusantara Energy beserta 4 (empat) sub-contractor (PT. Lintas Cakra
ka
Gondwana), PT. Dyfco Energy, PT. Rekananda, PT. Buana Patra Yasa. Untuk unit PT. Tekno Buana
ep
Globalindo sudah melakukan demobilisasi) MEMINTA IZIN KEPADA PIHAK TPGP AGAR DAPAT
MENGGUNAKAN AREAL KANCAH-3 UNTUK MELAKUKAN PERBAIKAN, pemasangan, dan
ah
R
perawatan (maintenance) Rig BSA #01 beserta alat pendukungnya dan juga mengijinkan peralatan-
si
peralatan kami untuk tetap berada di lokasi Kancah-3, sampai dengan digunakan kembali untuk pekerjaan
ne
ng
pemboran berikutnya;
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.”
b Surat Percetujuan Perbaikan Rig BSA #1 Tertanggal 30 Mei 2014 (vide Bukti P-44) yang disampaikan
do
gu
oleh Termohon Pailit kepada PEMOHON PAILIT, yang berbunyi sebagai berikut:
“Sesuai dengan surat saudara No.484/WNE-TPGPA//2014 Tanggal 28 Mei 2014 Perihal seperti pada
In
A
pokok surat diatas, pada prinsipnya KAMI DAPAT MENYETUJUI HAL TERSEBUT dengan syarat
harus tetap menjaga kebersihan lingkungan, kemanan, dan keharmonisan dengan
Hal. 17 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah
lik
ub
Direktur Utama
Ttd
ka
ep
SUGENG TRIYONO
ah
c Surat PEMBERITAHUAN dari PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit yang dibuat di bawah nomor
R
544/WNEA/II/2014 tertanggal 17 Juli 2014 mengenai KESIAPAN KELANJUTAN OPERASI di Area Kancah 3 TPGP
s
(“Surat Pemberitahuan Kesiapan Rig BSA #1 Tertanggal 17 Juli 2014”) (vide Bukti P-45), yang berbunyi sebagai
M
ne
ng
berikut:
“Bersama surat ini, kami dari PT. Wirana Nusantara Energy memberitahukan bahwa rig BSA #01 dalam
do
penilaian kami sudah siap untuk melanjutkan pengeboran eksplorasi (slim hole) pada area Kancah 3. PT.
gu
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
ub
PT. Wirana Nusantara Energy
Direktori Putusan Mahkamah
Ttd Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Rezza Soedarmintarto
a
d PEMBERITAHUAN pekerjaan pemboran dengan menggunakan Rig BSA #1 yang disampaikan oleh
si
PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit melalui e-mail tertanggal 18 Agustus 2014 (“E-mail Kesiapan Pengunaan
Rig BSA #1 Tertanggal 18 Agustus 2014”) (vide Bukti P-46), yang berbunyi sebagai berikut:
ne
ng
“Pak Sugeng;
Sehubungan dengan SUDAH DILAKUKANNYA LOAD TEST RIG BSA#01 pada tanggal 15 Agustus
do
gu
2014 lalu DENGAN HASIL BAIK YANG DILAKUKAN OLEH PAK LILIK DAN PAK DWI DARI PT.
TPGP, maka dengan ini kami meminta waktu dari Bapak/PT. TPGP untuk melakukan pertemuan bersama
antar PT.WNE-PT-TPGP dan PT PBE selaku perusahaan yang menyediakan jasa fishing dengan rincian
In
A
sebagai berikut:
Hal. 18 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah
lik
Tanggal: 19 Agustus 2014;
Tempat: Kantor PT TPGP, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 18, Jakarta 12950; Waktu: disesuaikan dengan
m
ub
Kami mohon konfirmasi dari pihak PT Tangkuban Perahu Geothermal Power (PT TPGP) terkait hal ini;
ka
R
Operation & Business Development Director”
si
e BERITA ACARA KESIAPAN OPERASI RIG yang pada intinya menerangkan bahwa Termohon Pailit
ne
ng
SETUJU UNTUK TETAP MENGGUNAKAN RIG BSA #1, yakni Berita Acara Kesiapan Operasi Rig Tertanggal 25
AGUSTUS 2014 yang ditandatangani oleh Termohon Pailit dan PEMOHON PAILIT (“Berita Acara Persetujuan
Termohon Pailit Menggunakan Rig BSA #1 Tertanggal 25 Agustus 2014”) (vide Bukti P- 47), yang berbunyi sebagai
do
gu
berikut:
“BERITA ACARA KESIAPAN OPERASI RIG”
In
A
lik
SEBELUMNYA MENGALAMI KERUSAKAN dengan top drive band new langsung dari Kerui China. Seluruh
peralatan, perlengkapan dan material yang digunakan telah sesuai dengan Standard yang berlaku didalam pemboran
m
ub
panas bumi;
2 Perbaikan, maintenance dan penggantian top drive maupun segala proses pengujian dilaksanakan oleh
ka
ep
personel yang kompeten dengan metode yang telah memenuhi kaidah yang berlaku di dalam pemboran panas bumi;
3 PT. Wirana Nusantara Energy telah melakukan pengujian terhadap kondisi, kinerja dan kemanan rig
ah
dengan melakukan NDT dengan menggunakan jasa inspeksi pihak ketiga dari PT. Kerui Indonesia dengan hasil baik;
R
4 PT. Wirana Nusantara Energy atas PERMINTAAN DAN DISAKSIKAN OLEH PT. TANGKUBAN
s
M
PERAHU GEOTHERMAL POWER JUGA TELAH MELAKUKAN LOAD TEST dimana menggunakan jasa inspeksi
ne
ng
5 Terkait hal tersebut, PT. Wirana Nusantara Energy, secara bertanggung jawab menyatakan bahwa Drilling
gu
Rig BSA #01 telah aman untuk dioperasikan dan telah memenuhi kaidah-kaidah K3LL (Keselamatan, Kesehatan,
Kerja dan Lingkungan Lingkungan);
In
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
ub
Ttd
Sigid Direktori
D. Nugroho Putusan Mahkamah Agung
Mirza Achmad Republik Indonesia
ep
Kepalaputusan.mahkamahagung.go.id
Teknik Panas Bumi Sementara Drilling Manager”
hk
a
26 Dengan demikian, berdasarkan bukti-bukti sebagaimana diuraikan di atas maka terbukti secara sah dan
si
meyakinkan bahwa TERMOHON PAILIT WAJIB untuk MEMBAYAR segala dan setiap tagihan yang TIMBUL dari
PENGGUNAAN Rig BSA#1 (yang telah diperbaiki), mengingat Termohon Pailit telah MENYETUJUI PERBAIKAN
ne
ng
dan PENGGUNAAN Rig BSA #1 tersebut. Karenanya, Termohon Pailit WAJIB untuk MEMBAYAR TAGIHAN-
TAGIHAN sebagaimana dimaksud dalam daftar rincian tagihan (“Daftar Rincian Tagihan”) yang merupakan satu
do
kesatuan dan tidak terpisahkan dalam permohonan pailit aquo;
gu
TERMOHON PAILIT WAJIB MEMBAYAR TAGIHAN ATAS PEKERJAAN FISHING YANG DILAKUKAN
DENGAN MENGGUNAKAN RIG BSA #1 (ATAS PERSETUJUAN TERMOHON PAILIT) YANG TELAH
In
A
DIPERBAIKI
ah
lik
27 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, sebagaimana telah PEMOHON PAILIT sampaikan di
atas maka terbukti secara nyata-nyata bahwa Termohon Pailit wajib untuk membayar pekerjaan FISHING (upaya-
upaya mengambil peralatan di dalam lubang sumur) yang dilakukan dengan menggunakan Rig BSA #1 yang telah
m
ub
diperbaiki;
ka
28 Mengingat penggunaan Rig BSA #1 tersebut dilakukan berdasarkan PERSETUJUAN dari Termohon Pailit
ep
sebagaimana telah PEMOHON PAILIT uraikan di atas, maka terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa berdasarkan
ah
Pasal 6 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 (vide Bukti P-55) Termohon Pailit wajib membayar
R
si
pekerjaan FISHING (upaya-upaya mengambil peralatan di dalam lubang sumur) yang dilakukan dengan menggunakan
Rig BSA #1 yang telah DIPERBAIKI tersebut. Sebagaimana diatur di dalam Pasal 6 Perjanjian Jasa Pemboran
ne
ng
do
gu
bor terjepit, total loss circulation, blow out, dan lain-lainnya, sehingga proses pemboran tidak menambah
kedalaman pemboran tetapi Rig tetap bekerja secara maksimal untuk mengatasi hole problem tersebut
maka selama terjadinya hole problem PIHAK PERTAMA MEMBAYAR PIHAK KEDUA 75 % X THO
In
A
UNTUK RIG DAN 100% X THO UNTUK SUB KONTRAKTOR, sesuai dengan seluruh biaya yang
harus dibayarkan / dikeluarkan oleh Pihak Kedua untuk semua sistem peralatan, material dan seluruh
ah
lik
tenaga kerja beserta sub kontraktor sebagaimana diuraikan dalam lampiran - A.”;
Keterangan:
m
ub
Yang dimaksud dengan “Pihak Pertama” adalah Termohon Pailit, dan yang dimaksud dengan “Pihak
Kedua” adalah “PEMOHON PAILIT”;
ka
ep
29 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, pekerjaan FISHING (upaya-upaya mengambil
peralatan di dalam lubang sumur) dilakukan dengan menggunakan peralatan Rig BSA #1 (yang telah diperbaiki),
ah
dalam hal mana penggunaannya telah disetujui oleh Termohon Pailit sebagaimana telah PEMOHON PAILIT uraikan
R
di atas. Pekerjaan FISHING selalu dilakukan dengan membuat DAILY DRILLING REPORT (DDR) (laporan
s
M
pemboran harian) dan BERITA ACARA - BERITA ACARA yang DITANDATANGANI, DISETUJUI dan/atau
ne
ng
DIKETAHUI oleh Termohon Pailit dan PEMOHON PAILIT. Selain dari DAILY DRILLING REPORT (DDR)
(laporan pemboran harian) dan BERITA ACARA - BERITA ACARA, PEMOHON PAILIT juga menyampaikan
do
gu
laporan mengenai kegiatan FISHING kepada Termohon Pailit sebagaimana dimaksud dalam e-mail dari PEMOHON
PAILIT kepada Termohon Pailit tertanggal 13 Oktober 2014 (vide Bukti P-92) yang dibalas oleh Termohon Pailit pada
tanggal 14 Oktober 2014, dengan subject e-mail: UPDATE FISHING / BACK OFF JOB (vide Bukti P-93);
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
ub
30 Dengan demikian, SEMAKIN TERBUKTI bahwa MEMANG BENAR TAGIHAN yang timbul atas pekerjaan
Direktori
FISHING (upaya-upaya Putusan
mengambil peralatan di Mahkamah Agung
dalam lubang sumur) baik yangRepublik Indonesia
dilakukan sebelum jatuhnya Top
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Drive maupun yang dilakukan setelah diperbaikinya Rig BSA #1 merupakan TAGIHAN yang telah JATUH TEMPO
hk
dan DAPAT DITAGIH sebagaimana dimaksud dalam Daftar Rincian Tagihan yang merupakan satu kesatuan dan tidak
a
terpisahkan dalam permohonan pailit aquo;
si
SECARA SESAT DAN PENUH TIPU DAYA TERMOHON PAILIT MEMBANTAH PERNAH MENYETUJUI
ne
ng
PENGGUNAAN RIG BSA #1 YANG
Hal. 21 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
gu
TAGIHAN-TAGIHAN YANG TIMBUL DARI PENGGUNAAN RIG BSA#1 TERSEBUT
31 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, setelah dilaksanakannya pekerjaan FISHING
In
A
sebagaimana diuraikan di atas, secara MENDADAK dan TIBA-TIBA Termohon Pailit “MENJILAT AIR LIUR”-nya
sendiri dengan menyatakan bahwa TERMOHON PAILIT TIDAK SETUJU ATAS PENGGUNAAN RIG BSA #1.
ah
lik
Karenanya Termohon Pailit KEBERATAN atas SETIAP TAGIHAN yang disampaikan oleh PEMOHON PAILIT
kepada Termohon Pailit, yakni tagihan-tagihan sebagai berikut:
m
ub
a Pekerjaan pengangkatan peralatan pemboran yang tertinggal di dalam lubang (“Fishing”) yang dasar
penagihannya telah PEMOHON PAILIT uraikan di atas dalam permohonan pailit aquo;
ka
b Pekerjaan PENYEMENAN dan PENAMBALAN pada sisi dinding di dalam lubang sumur (Plug Job)
ep
(“Top Job”) berdasarkan Tarif Harian Operasi (THO) sebagaimana tertuang di dalam Daily Drilling Report (DDR);
c Pekerjaan melicinkan atau melumasi peralatan pemboran dengan menggunakan material pelumas agar
ah
R
pipa tidak mengalami macet (stuck pipe) pada saat dilakukannya pemboran (Pekerjaan ini selanjutnya disebut sebagai
si
“Pekerjaan Mud Material Black Magic”;
ne
ng
do
gu
32 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, sebagaimana telah PEMOHON PAILIT sampaikan di
atas, penggunaan Rig BSA #1 untuk pekerjaan-pekerjaan sebagaimana diuraikan di atas dilakukan berdasarkan
ah
lik
persetujuan dan sepengetahuan dari Termohon Pailit sebagaimana telah PEMOHON PAILIT uraikan secara rinci di
dalam permohonan pailit aquo;
m
ub
33 Dengan demikian, menurut hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku TERBUKTI SECARA SAH
DAN MEYAKINKAN Termohon Pailit telah MENYETUJUI baik secara tegas maupun DIAM-DIAM atas
ka
ep
PENGGUNAAN RIG BSA #1 YANG TELAH DIPERBAIKI sebagaimana PEMOHON PAILIT sampaikan di dalam
permohonan pailit aquo. Karenanya, Termohon wajib untuk
ah
melakukan sejumlah pembayaran kepada PEMOHON. Hal sebagaimana PEMOHON PAILIT uraikan di atas
s
SEJALAN. DIKUATKAN dan BERKESESUAIAN dengan:
M
ne
ng
a PENDAPAT AHLI HUKUM PROF. SUBEKTI, S.H. dalam bukunya yang berjudul “Hukum Perjanjian”,
Penerbit PT Intermasa, cetakan XII, halaman 21 yang berbunyi sebagai berikut:
do
“orang yang dalam perjanjian telah memberikan sepakatnya secara tidak bebas, dapat pula
gu
menguatkan perjanjian yang dibuatnya, baik secara tegas maupun secara diam-diam”:
b Putusan Mahkamah Agung No. 2178 K/Pdt/2008, yang antara lain ada menyebutkan sebagai berikut:
In
A
“...bahwa setelah berakhirnya masa perjanjian kerja sama distributorship yang dimulai pada tanggal
1 Januari 2002 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2003, kedua belah pihak masih tetap
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
ub
melakukan perbuatan-perbuatan hukum yang dilaksanakan beritikad baik (goeder trouw, bonafide)
Direktori Putusan
seperti transaksi-transaksi Mahkamah
pemesanan Agung
barang, pembayaran dan Republik Indonesia
sebagainya, selayaknya perjanjian
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
yang belum berakhir. Hal ini adalah mencerminkan adanya faktor Simbiosis-mutualistis, yaitu para
hk
pihak sama-sama membutuhkan peranan salah satu pihak. Dengan adanya perbuatan hukum yang
a
dilakukan berupa transaksi-transaksi perdagangan biasa, maka SECARA DIAM-DIAM kedua belah
si
pihak telah MENYATAKAN SEPAKAT untuk dan oleh karena itu tunduk dan masuk kepada
pembaharuan perjanjian distributorsbip tahap ke-2 , yakni sebagaimana yang tercantum dalam Surat
ne
ng
Perjanjian (Vide Bukti P-l) bahwa atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini dapat
diperbaharui untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun berikutnya yakni sampai dengan tanggai 31
do
gu
Desember 2006. Dengan kesepakatan diam-diam itu, maka BERLAKU MUTLAKLAH ASAS
KONSENSUALITAS (vide Pasal 1320 KUHPerdata) yang merupakan kekuatan Undang-Undang
In
bagi para pihak (vide Pasal 1338 KUHPerdata)”;
A
34 Dengan demikian. Termohon Pailit wajib untuk membayar setiap dan segala TAGIHAN atas pekerjaan-
ah
lik
pekerjaan tersebut yang telah JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH sebagaimana dimaksud dalam Daftar Rincian
Tagihan yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dalam permohonan pailit aquo;
Hal. 23 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
m
ub
TERMOHON PAILIT WAJIB UNTUK MEMBAYAR PEKERJAAN TOP JOB YANG TELAH DILAKUKAN
OLEH PEMOHON PAILIT DAN DITERIMA SERTA DIKETAHUI OLEH TERMOHON PAILIT
ka
ep
35 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, pekerjaan Top Job atau Plug Job merupakan JASA
PENYEMENAN (tidak termasuk material semen) dan PENAMBALAN pada sisi dinding di dalam lubang sumur (Plug
ah
R
Job) yang perhitungannya berdasarkan Tarif Harian Operasi (THO) sebagaimana tertuang di dalam Daily Drilling
si
Report (DDR) dan berita acara - berita acara terkait, untuk selanjutnya dilakukan pemboran dengan luas diameter
ne
ng
lubang tergantung pada kebutuhan Termohon Pailit (“Top Job”). Dengan demikian, TAGIHAN Top Job terdiri dari:
a Tagihan Top Job untuk diameter lubang dengan ukuran 9 % inch;
b Tagihan Top Job untuk diameter lubang dengan ukuran 12 V4 inch, dan;
do
gu
diameter lubang dengan ukuran 13 inch TELAH DIBAYAR oleh Termohon Pailit akan tetapi nilai yang dibayar hanya
sebesar US$ 31,544.06 (tiga puluh satu ribu lima ratus empat puluh empat dan enam sen Dolar Amerika Serikat).
ah
PADAHAL seluruh tagihan atas Top Job (penyemenan) adalah sebesar US$ 367,049.26 (tiga ratus enam puluh tujuh
lik
ribu empat puluh sembilan dan dua puluh enam sen Dollar Amerika Serikat). Namun dikarenakan pekerjaan Top Job
menggunakan sistem Lump Sum dengan nilai US$ 102,361.00 (seratus dua ribu tiga ratus enam puluh satu Dollar
m
ub
Amerika Serikat), maka untuk pekerjaan Top Job sebelumnya terdapat kekurangan pembayaran sebesar US$ 70,816.94
(tujuh puluh ribu delapan ratus enam belas dan sembilan puluh empat sen Dollar Amerika Serikat);
ka
ep
37 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas
maka terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa Termohon Pailit WAJIB untuk membayar TAGIHAN-TAGIHAN
ah
atas PENYEMENAN (Top Job) dengan sistem Lump Sum dengan nilai US$ 102,361.00 (seratus dua ribu tiga ratus
s
enam puluh satu Dollar Amerika Serikat) berdasarkan Pasal 9.1 dan Lampiran A - Perjanjian Jasa Pemboran
M
ne
ng
Tertanggal 15 April 2014, dalam hal mana TAGIHAN-TAGIHAN atas PENYEMENAN (Top Job) tersebut SUDAH
JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH sebagaimana dimaksud dalam Daftar Rincian Tagihan yang merupakan satu
kesatuan dan tidak terpisahkan dalam permohonan pailit aquo;
do
gu
• TERMOHON PAILIT WAJIB UNTUK MEMBAYAR CEMENTING UNIT STANDBY YANG TELAH
In
DILAKUKAN OLEH PEMOHON PAILIT DAN DITERIMA SERTA DIKETAHUI OLEH TERMOHON PAILIT
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
ub
38 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, CEMENTING UNIT STANDBY merupakan posisi
DIAM (MENUNGGU)Direktori Putusan
dan STANDBY Mahkamah
atas PERALATAN Agung Republik
PENYEMENAN yang dilakukan Indonesia
oleh PEMOHON
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
PAILIT mengingat untuk melakukan tindakan penyemenan wajib menunggu persetujuan atau perintah dari Termohon
hk
Pailit. Pembayaran atas CEMENTING UNIT STANDBY dilakukan dengan menggunakan sistem Daily Rate
a
sebagaimana secara tegas dinyatakan di dalam Lampiran A - Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 yang
si
pada intinya pembayaran diperhitungkan berdasarkan jumlah hari (Daily Rate). Karenanya, Termohon Pailit wajib
untuk membayar segala dan setiap TAGIHAN atas CEMENTING UNIT STANDBY yang telah JATUH TEMPO dan
ne
ng
DAPAT DITAGIH sebagaimana dimaksud dalam Daftar Rincian Tagihan yang merupakan satu kesatuan dan tidak
terpisahkan dalam permohonan pailit aquo;
do
•
gu
TERMOHON PAILIT WAJIB UNTUK MEMBAYAR PEKERJAAN MUD MATERIAL BLACK MAGIC
YANG TELAH DILAKUKAN OLEH PEMOHON PAILIT DAN DITERIMA SERTA DIKETAHUI OLEH
In
A
TERMOHON PAILIT
39 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, pekerjaan Mud Material Black Magic merupakan
ah
lik
tindakan-tindakan yang dilakukan dalam rangka melicinkan atau melumasi peralatan pemboran dengan menggunakan
material pelumas agar pipa yang berada dalam kondisi terjepit (stuck pipe) dapat terbebaskan. Segala biaya yang
m
ub
timbul sebagai akibat dilaksanakannya pekerjaan ini WAJIB DIBAYAR oleh Termohon Pailit kepada PEMOHON
PAILIT berdasarkan Lampiran A - Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 (vide Bukti P-55);
ka
ep
40 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, pekerjaan Mud Material Black Magic merupakan
pekerjaan menggunakan SISTEM LUMP SUM untuk nilai sebesar US$ 127,618.00 (seratus dua puluh tujuh ribu enam
ah
ratus delapan belas Dollar Amerika Serikat). Karenanya, walaupun pekerjaan Mud Material Black Magic MELEBIHI
R
si
NILAI LUMP SUM, Termohon Pailit WAJIB HANYA MEMBAYAR sebesar US$ 127,618.00 (seratus dua puluh
tujuh ribu enam ratus delapan belas Dollar Amerika Serikat) sebagaimana diatur di dalam Lampiran A - Perjanjian Jasa
ne
ng
do
demikian, Termohon Pailit WAJIB UNTUK MEMBAYAR segala dan setiap pekerjaan Mud Material Black
gu
Magic yang sudah JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH sebagaimana diuraikan di atas. Apalagi FAKTA-
nya, Termohon Pailit telah menandatangani BERITA ACARA PEKERJAAN MUD MATERIAL BLACK
In
A
MAGIC;
41 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, untuk pekerjaan Mud Material Termohon Pailit hanya
ah
lik
membayar sebesar US$ 56,151.92 (lima puluh enam ribu seratus lima puluh satu dan sembilan puluh dua sen Dolar
Amerika Serikat). Dengan demikian, TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN Termohon Pailit wajib untuk
m
ub
membayar TAGIHAN-TAGIHAN atas PEKERJAAN MUD MATERIAL YANG SUDAH JATUH TEMPO DAN
DAPAT DITAGIH sebagaimana dimaksud dalam Daftar Rincian Tagihan yang merupakan satu kesatuan dan tidak
ka
TERMOHON PAILIT WAJIB UNTUK MEMBAYAR BAHAN BAKAR SOLAR YANG TELAH DIGUNAKAN
ah
s
42 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, dalam rangka melaksanakan pekerjaan pemboran
M
ne
ng
diperlukan bahan bakar SOLAR dalam hal mana PENGGUNAANNYA TIDAK MENGGUNAKAN SISTEM LUMP
SUM dan wajib ditanggung pembayarannya oleh Termohon Pailit. Sebagaimana disebutkan di dalam Pasal 16.15
do
Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 yang berbunyi sebagai berikut:
gu
“Bahan bakar”
PIHAK PERTAMA AKAN MENANGGUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKAR UNTUK KEPERLUAN
In
PEMBORAN yang dihitung mulai dari saat Tajak, sementara penggunaan bahan bakar dalam rangka Function
A
Disclaimer Test merupakan bagian dari Mobilisasi dan ditanggung oleh Pihak Kedua. Function Test diestimasikan akan
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
meliputi 12 Jam Running Test dan 12 (dua belas) Jam Connection Test. Sementara itu, Tajak akan dilakukan
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
ub
pada siang hari, atau pada waktu, yang disepakati para pihak. Jumlah kebutuhan bahan bakar yang akan
Direktori
diberikan kepada Putusan
Pihak Kedua berdasarkan Mahkamah
konsumsi yang telahAgung
disepakati; Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
43 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, TAGIHAN atas BAHAN BAKAR SOLAR SUDAH
a
PERNAH DIBAYAR sebagian oleh Termohon Pailit, sebagaimana dimaksud dalam:
si
Hal. 26 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
a Invoice No. 002AA/NE/INVA/I-14 tertanggal 13 Juni 2014 atas pekerjaan Reimbursement Solar untuk
ne
ng
Project TPGP (untuk penggunaan periode tanggal 21 April 2014) (vide Bukti P-94), dan;
b Invoice No. 003/WNE/INVA/I-14 tertanggal 13 Juni 2014 atas pekerjaan Reimbursement Solar untuk
Project TPGP (untuk penggunaan periode tanggal 02 Mei 2014) (vide Bukti P-95);
do
gu
yang kedua-duanya TELAH DIBAYAR oleh Termohon Pailit pada tanggal 8 Juli 2014;
Dengan demikian, TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN bahwa segala dan setiap tagihan atas
In
A
SOLAR tidak menggunakan sistem Lump Sum MELAINKAN sistem REIMBURSEMENT yang wajib dibayar
oleh Termohon Pailit kepada PEMOHON PAILIT;
ah
lik
44 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 16.15 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 di atas maka TERBUKTI SECARA SAH DAN
m
MEYAKINKAN bahwa tagihan-tagihan atas bahan bakar SOLAR merupakan TAGIHAN-TAGIHAN yang sudah
ub
JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit sebagaimana dimaksud
ka
dalam Daftar Rincian Tagihan yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dalam permohonan pailit aquo;
ep
TERMOHON PAILIT PUAS DENGAN USAHA-USAHA TERBAIK (BEST EFFORTS) YANG
ah
si
45 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, PEMOHON PAILIT telah memberikan USAHA-
ne
USAHA yang TERBAIK (BEST EFFORTS) dalam rangka mengambil peralatan pemboran yang tertinggal di dalam
ng
lubang sumur) atas persetujuan dan sepengetahuan Termohon Pailit. Namun mengingat tingkat kesulitan yang ada
maka diperlukan metode Fishing yang lebih lanjut, yakni Wash Over Pipe (metode Fishing yang menggunakan PIPA
do
gu
yang LEBIH BESAR disertai dengan AIR yang BERTEKANAN TINGGI) yang DISETUJUI oleh Termohon Pailit.
Namun dikarenakan bagi Termohon Pailit biaya-biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar apabila menggunakan
In
metode Fishing Wash Over Pipe dengan tetap menggunakan Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 maka
A
Termohon Pailit meminta PEMOHON PAILIT untuk menyampaikan PROPOSAL (vide Bukti P-50) yang baru untuk
pekerjaan pemboran hingga kedalaman 1500 (seribu lima ratus) meter dalam hal mana di
ah
lik
dalamnya sudah termasuk kegiatan Fishing Wash Over Pipe (Selanjutnya, pekerjaan paket tersebut di atas
m
ub
46 Di dalam PROPOSAL yang baru, PEMOHON PAILIT menawarkan nilai sebesar US$ 1,760,000.00 (satu juta
ka
ep
tujuh ratus enam puluh ribu Dollar Amerika Serikat) ditambah dengan US$178,000.00 (seratus tujuh puluh delapan
ribu Dollar Amerika Serikat) untuk pekerjaan metode Fishing Wash Over Pipe;
ah
47
R
Selanjutnya, nilai yang ditawarkan oleh PEMOHON PAILIT ditanggapi oleh Termohon Pailit dengan
s
MENAWAR seharga US$ 1,365,000.00 (satu juta tiga ratus enam puluh lima ribu Dollar Amerika Serikat). Apabila
M
ne
diakumulasi maka harga Turn Key Project akan lebih murah daripada harga sebagaimana diatur dalam Perjanjian Jasa
ng
Pemboran Tertanggal 15 April 2014. Adapun harga ini diajukan oleh PEMOHON PAILIT dengan IMING-IMING dari
Termohon Pailit bahwa PEMOHON PAILIT akan mendapatkan kesempatan untuk pengerjaan pemboran Sumur
do
gu
48 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, UPAYA-UPAYA yang dilakukan oleh PEMOHON
In
A
PAILIT untuk kegiatan pekerjaan pemboran merupakan BEST EFFORTS karena BENAR-BENAR memberikan
KEPUASAN bagi Termohon Pailit. Sedemikian MEMUASKANNYA hingga nilai sebesar USD
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
ub
0 00 (satu juta tujuh ratus enam puluh ribu dollar amerika serikat) yang DITAWAR oleh Termohon
Direktori
Pailit dengan harga Putusan
USD 1,365,00.00 Mahkamah
(satu juta tiga ratus enam puluhAgung Republik
lima ribu Dollar Indonesia
Amerika Serikat) selanjutnya
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
ditawar kembali (LEBIH TINGGI) oleh Termohon Pailit dengan harga sebesar USD
hk
0 00 (satu juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat). Atau dengan kata lain, harga yang ditawarkan
a
oleh Termohon Pailit atas jasa PEMOHON PAILIT MENGALAMI KENAIKAN dari harga USD 1,365,00.00 (satu
si
juta tiga ratus enam puluh lima ribu Dollar Amerika Serikat) ke harga sebesar USD
0 00 (satu juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat). Karenanya, terbukti secara sah dan
ne
ng
meyakinkan bahwa Termohon Pailit memiliki KETERTARIKAN YANG LUAR BIASA atas BEST EFFORTS yang
diberikan oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit selama ini;
do
49
gu
Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, karenanya SEGALA DALIH-
DALIH SESAT yang diajukan oleh Termohon Pailit perihal JASA-JASA PEMOHON PAILIT yang DIBUAT
In
A
SEDEMIKIAN RUPA SEOLAH-OLAH TIDAK MEMUASKAN TIDAK-lah LEBIH DARI SEKEDAR
KEBOHONGAN BELAKA yang dilakukan oleh Termohon Pailit agar Termohon
ah
lik
Pailit memiliki ALASAN SESAT untuk TIDAK MEMBAYAR SEGALA TAGIHAN
yang telah disampaikan oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit;
m
ub
50 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, setelah PEMOHON
ka
R
pemboran, ternyata harga tersebut jauh daripada apa yang telah diperhitungkan
si
oleh PEMOHON PAILIT. Karenanya, PEMOHON PAILIT tidak dapat menerima
ne
ng
harga sebesar USD 1,500,000.00 (satu juta lima ratus ribu Dollar Amerika
Serikat) yang disampaikan dan DITAWARKAN oleh Termohon Pailit. Hal
sebagaimana PEMOHON PAILIT uraikan di atas, didukung dengan bukti surat
do
gu
berikut:
“CATATAN RAPAT”
ah
lik
Pada hari ini, Kamis, tanggal 20 NOVEMBER 2014 telah dilaksanakan rapat
terkait “penyelesaian Sumur Kancah - 3” di ruang rapat PT. TPGP dengan
m
ub
ep
JUTA USD;
TPGP menyampaikan HARGA turnkey sebesar 1.365 JUTA USD;
ah
SEBESAR 1.5 JUTA USD dan PT. WNE akan mempertimbangkan lebih
s
M
lanjut;
ne
ng
dengan kedalaman 1500 meter menjadi beban PT. WNE, kecuali biaya
BBM dan penyediaan air yang menjadi beban TPGP;
2)
In
A
3)
4)
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
ub
PT TANGKUBAN PARAHU
Direktori
GEOTHERMAL Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
PANAS BUMI
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
PT WIRANA NUSANTARA ENERGY
hk
Ttd
a
Sugeng Triyono
Ttd
si
Djoko Anityo Wibowo
Hal. 29 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ne
ng
51 Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, pada akhirnya Termohon Pailit tidak
setuju atas harga terakhir yang disampaikan oleh PEMOHON PAILIT. Akan tetapi di lain pihak, Termohon Pailit juga
tidak memutus Perjanjian Jasa Pemboran tertanggal 15 April 2014. Padahal sebelumnya, Termohon Pailit menawar
do
dengan harga USD
gu
0 00 (satu juta tiga ratus enam puluh lima ribu Dollar Amerika Serikat) dan SELANJUTNYA NAIK
In
A
MENJADI USD 1,500,000.00 (satu juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat) untuk kelanjutan pekerjaan pemboran,
dalam hal mana memberikan pengertian bahwa SEBENARNYA Termohon Pailit PUAS dan TERTARIK dengan
ah
UPAYA-UPAYA BEST EFFOTRS pekerjaan pemboran yang diberikan oleh PEMOHON PAILIT selama ini.
lik
Mengingat, pada prinsipnya:
“TIDAK ADA PEMBELI YANG MENAWAR BERKALI-KALI
m
ub
TERHADAP HARGA BARANG/J ASA YANG TIDAK MENARIK BAGINYA”
ka
52 Dengan demikian terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa SEGALA ALASAN KEKECEWAAN Termohon
ep
Pailit atas kinerja PEMOHON PAILIT dalam melakukan pekerjaan pemboran di Sumur Kancah #3 adalah ALASAN-
ah
ALASAN BUALAN BELAKA yang SECARA LICIK disampaikan oleh Termohon Pailit kepada PEMOHON PAILIT
R
agar Termohon Pailit MEMILIKI ALASAN UNTUK TIDAK PERLU MELAKUKAN PEMBAYARAN-
si
PEMBAYARAN ATAS PEKERJAAN-PEKERJAAN terkait PEMBORAN SUMUR KANCAH #3 YANG TELAH
ne
ng
DIKERJAKAN oleh PEMOHON PAILIT SELAMA INI. Hal ini wajar saja karena Termohon Pailit menyadari
APABILA Termohon Pailit menyampaikan SECARA TEGAS perihal KEPUASANNYA atas kinerja PEMOHON
PAILIT maka Termohon Pailit menjadi WAJIB UNTUK MEMBAYAR atas tagihan- tagihan yang telah disampaikan
do
gu
oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit. Atau dengan kata lain, DIKARENAKAN TERMOHON PAILIT
TIDAK MAU MEMBAYARLAH MAKA TERMOHON PAILIT BERPURA-PURA MENGUNGKAPKAN
In
A
KEKECEWAANNYA atas kinerja PEMOHON PAILIT dalam melakukan kegiatan pemboran di Sumur Kancah #3;
TERMOHON PAILIT WAJIB UNTUK MEMBAYAR WELL HEAD YANG TELAH DIKERJAKAN OLEH
ah
lik
PEMOHON PAILIT
53 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, setelah tidak tercapai kesepakatan antara PEMOHON
m
ub
PAILIT dan Termohon Pailit melaksanakan pekerjaan pemboran sampai dengan dengan selesai termasuk
melaksanakan Turn Key Project, maka demi KESELAMATAN dan KEAMANAN KERJA PEMOHON PAILIT
ka
ep
(KEPALA TUTUP SUMUR). Hal ini semakin membuktikan bahwa MEMANG BENAR PEMOHON PAILIT
R
54 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, PEMASANGAN WELL HEAD (KEPALA TUTUP
ne
ng
SUMUR) sebagaimana diuraikan di atas dilakukan oleh PEMOHON PAILIT sebagai WUJUD ITIKAD BAIK
PEMOHON PAILIT yang TIDAK MUNGKIN TEGA membiarkan Sumur Kancah 3 dalam KEADAAN TERBUKA
do
gu
LEBAR (MENGANGA), dalam hal mana dapat MEMBAHAYAKAN bagi KESELAMATAN orang-orang dan
lingkungan sekitarnya;
In
A
55 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur
dalam:
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
ub
a Huruf 1.11 pada lampiran B - Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 (vide Bukti P-55) yang
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berbunyi sebagai berikut:
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
“PENYEDIAAN JASA INSTALASI WELL HEAD KONTRAKTOR MENYEDIAKAN JASA
hk
PEMASANGAN WELL HEAD termasuk tapi tidak terbatas pada personal welder yang bersertifikasi”;
a
b Pasal 2.2 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 (vide Bukti P-55), yang berbunyi sebagai
si
berikut:
“Pihak Pertama menyerahkan pekerjaan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menyatakan menerima
ne
ng
serta sanggup untuk melaksanakan pekerjaan di lokasi pekerjaan sesuai dengan lingkup kerja dan syarat-
syarat dalam perjanjian dan lampiran-lampiran perjanjian, dengan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana
do
gu
diuraikan di dalam lampiran B Perjanjian ini, termasuk pengelasan (hot head) untuk casing head dan
PEMASANGAN KEPALA SUMUR”;
In
maka terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa PEMOHON PAILIT memiliki hak untuk menagih
A
PEMASANGAN WELL HEAD (KEPALA TUTUP SUMUR) kepada Termohon Pailit, mengingat apabila
dilihat dari aspek keamanan dan keselamatan kerja PEMASANGAN WELL HEAD (KEPALA SUMUR)
ah
lik
WAJIB untuk dilakukan atas biaya-biaya material dari Termohon Pailit. Karenanya, tagihan-tagihan atas
PEMASANGAN WELL HEAD (KEPALA TUTUP SUMUR) tersebut merupakan TAGIHAN-TAGIHAN yang
m
ub
sudah JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit sebagaimana
dimaksud dalam Daftar Rincian Tagihan yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dalam
ka
si
EFFORTS) DAN KARENANYA TERMOHON PAILIT SELALU MEMPERPANJANG PERJANJIAN
PEMBORAN TERTANGGAL 15 APRIL 2014
ne
ng
56 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, bahkan FAKTANYA setelah disampaikannya
tagihan-tagihan dan dilaksanakan setiap dan segala pekerjaan pemboran dengan menggunakan Rig BSA #1 yang telah
do
gu
diperbaiki (atas persetujuan Termohon Pailit), Termohon Pailit menyatakan PERSETUJUANNYA dengan
MEMPERPANJANG KONTRAK (in casu Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014) yang telah dibuat
antara PEMOHON PAILIT dan Termohon Pailit dengan MASA PERPANJANGAN HINGGA AKHIR BULAN
In
A
lik
tertanggal 15 Oktober 2014 (“Surat Termohon Pailit Persetujuan Perpanjangan Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15
Oktober 2014”) (vide Bukti P-48), yang pada intinya berbunyi sebagai berikut:
m
ub
“Menyetujui permintaan PT Wirana Nusantara Energy untuk memberikan surat keterangan tentang
Perjanjian Jasa Pemboran Research Well dan Coring di WKP Tangkuban Perahu - Jawa Barat - Indonesia,
ka
no.
ep
1 PJ/060/TPGP/2014 yang di tandatangani pada 15 April 2015 dan amandemennya yaitu Amandemen Surat
ah
Perjanjian No.: 001/PJ/060/TPGP/2014 yang ditandatangani pada 16 Juni 2014, dengan ini disampaikan bahwa
R
KONTRAK PEKERJAAN dimaksud masih dalam proses PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN
s
SAMPAI DENGAN AKHIR OKTOBER 2014. KECUALI PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN,
M
ne
ng
Research Well dan Coring di WKP Tangkuban Perahu - Jawa Barat - Indonesia, No.001.PJ/006/TPGP/204
Disclaimer
yang ditandatangani pada 15 April 2014 dan Amandemennya yaitu
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
DalamHal.
hal 32 dari
Anda 119 halaman,
menemukan Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
ub
Amandemen Surat Perjanjian No. Amand.001.PJ/060/TPGP/2014 yang ditandatangani pada 16 Juni 2014,
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
akan DIPERPANJANG SAMPAI DENGAN DESEMBER 2014 KECUALI PERPANJANGAN JANGKA
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
WAKTU PERJANJIAN, TIDAK ADA PASAL - PASAL LAIN YANG MENGALAMI PERUBAHAN";
a
t
57 Dengan demikian, menurut hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku TERBUKTI SECARA SAH
si
DAN MEYAKINKAN Termohon Pailit MENYETUJUI baik secara tegas maupun DIAM-DIAM atas segala dan setiap
pekerjaan pemboran yang telah dikerjakan oleh PEMOHON PAILIT, STANDBY RATE dan DAILY RATE
ne
ng
sebagaimana telah PEMOHON PAILIT sampaikan di dalam permohonan pailit aquo. Karenanya, Termohon wajib
untuk melakukan sejumlah pembayaran kepada PEMOHON. Hal sebagaimana PEMOHON PAILIT uraikan di atas
do
a
gu
SEJALAN, DIKUATKAN dan BERKESESUAIAN dengan:
PENDAPAT AHLI HUKUM PROF. SUBEKTI, S.H. dalam bukunya yang berjudul “Hukum Perjanjian”,
In
Penerbit PT Intermasa, cetakan XII, halaman 21 yang berbunyi sebagai berikut:
A
“orang yang dalam perjanjian telah memberikan sepakatnya secara tidak bebas, dapat pula menguatkan
perjanjian yang dibuatnya, baik secara tegas maupun secara diam-diam”;
ah
lik
b Putusan Mahkamah Agung No. 2178 K/Pdt/2008, yang antara lain ada menyebutkan sebagai berikut:
“...bahwa setelah berakhirnya masa perjanjian kerja sama distributorship yang dimulai pada tanggal 1
m
ub
Januari 2002 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2003, kedua belah pihak masih tetap melakukan
perbuatan- perbuatan hukum yang dilaksanakan beritikad baik (goeder trouw, bonafide) seperti transaksi-
ka
transaksi pemesanan barang, pembayaran dan sebagainya, selayaknya perjanjian yang belum berakhir. Hal
ep
ini adalah mencerminkan adanya faktor Simbiosis-mutualistis, yaitu para pihak sama-sama membutuhkan
ah
peranan salah satu pihak. Dengan adanya perbuatan hukum yang dilakukan berupa transaksi-transaksi
R
si
perdagangan biasa, maka SECARA DIAM-DIAM kedua belah pihak telah MENYATAKAN SEPAKAT
untuk dan oleh karena itu tunduk dan masuk kepada pembaharuan perjanjian distributorsbip tahap ke-2,
ne
ng
yakni sebagaimana yang tercantum dalam Surat Perjanjian (Vide Bukti P-l) bahwa atas kesepakatan kedua
belah pihak, perjanjian ini dapat diperbaharui untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun berikutnya yakni sampai
do
dengan tanggal 31 Desember 2006. Dengan kesepakatan diam-diam itu.
gu
maka BERLAKU MUTLAKLAH ASAS KONSENSUALITAS (vide Pasal 1320 KUHPerdata) yang
In
A
merupakan kekuatan Undang-Undang bagi para pihak (vide Pasal 1338 KUHPerdata)”;
58 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, PEMOHON PAILIT TIDAK PERNAH
ah
lik
ub
PEMOHON PAILIT selalu berdasarkan persetujuan dan/atau sepengetahuan dari Termohon Pailit. Karenanya,
terhadap PEMOHON PAILIT TIDAK DAPAT DIKENAKAN SANKSI / DENDA apapun oleh Termohon Pailit.
ka
BAHKAN secara TIDAK MALU-MALU Termohon Pailit MENAWARKAN kepada PEMOHON PAILIT agar
ep
PEMOHON PAILIT menjadi BAGIAN dari Termohon Pailit dengan MEMILIKI SAHAM-SAHAM di dalam
ah
Termohon Pailit. Hal ini wajar saja karena pada prinsipnya segala dan setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh
R
59 Dengan demikian terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa PEMOHON PAILIT selalu memberikan USAHA-
ne
ng
Pailit;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
ub
60 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, setelah melalui proses negosiasi yang panjang pada
Direktori
akhirnya TERMOHON Putusan Mahkamah
PAILIT MENYAMPAIKAN PENAWARAN Agung
PELUNASAN Republik Indonesia
UTANG kepada PEMOHON
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
PAILIT melalui suratnya yang dibuat di bawah nomor 246/080/TPGP/2014 tertanggal 24 Desember 2014 (selanjutnya
hk
disebut sebagai “Surat Penawaran Pelunasan Utang dari Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014”) (vide Bukti
a
P-53) yang secara lengkapnya surat tersebut berbunyi sebagai berikut;
si
“Menunjuk pada Surat PT. WNE No.768/WNE - TPGP/XI/2014 tanggal 19 Desember 2014, perihal
Penyelesaian Perselisihan Perjanjian No.001.PJ/060/TPGP/2014, dengan ini dapat disampaikan beberapa
ne
ng
hal sebagai berikut;
Hal. 34 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
1 gu
PT. TPGP telah mengirimkan surat klaim kepada PT. WNE dengan NO.242/080/TPGP/2014 tanggal
18 Desember 2004 perihal Penyelesaian Perselisihan Perjanjian No.001.PJ/060/TPGP2014, berkenaan dengan
wanprestasi PT. WNE untuk mengganti drilling rig BSA #1 dengan drilling rig yang baru untuk menyelesaikan
In
A
pekerjaan sesuai dengan amandemen perjanjian dimaksud dan klaim atas jatuhnya top drive yang menyebabkan
pemboran sumur Kancah - 3 tidak dapat dilaksanakan sesuai kedalaman pemboran yang telah disepakati;
ah
lik
2 Sesuai ketentuan pasal 33 butir 1 dan PT. TPGP menyambut
permintaan PT. WNE untuk menyelesaikan perselisihan secara musyawarah dan mufakat. Dengan
m
ub
ini TPGP MENAWARKAN KEPADA PT. WNE UNTUK menjajaki peluang KERJASAMA yang
SALING MENGUNTUNGKAN para pihak untuk dapat
ka
mengembangkan potensi panas bumi dalam konsesi Gn. Tangkuban Parahu dalam kerangka
ep
mensukseskan program pemerintah sesuai Permen ESDM No. 01 tahun 2012 tentang daftar proyek
ah
si
3 Namun demikian dalam hal BENTUK KERJASAMA TERSEBUT akan mengarah kepada pemilihan
ne
ng
partner yang stratejik bagi TPGP (strategic partner/strategic ailiance) yaitu PT. WNE DAPAT MEMILIKI SAHAM
dan atau bersama - sama mencari pendanaan dalam proyek PLTP Tangkuban Parahu, maka PT. TPGP atau PT.
Indonesia Power akan melakukan kegiatan due diligent terlebih dahulu sebelum diteruskan untuk dapat memperoleh
do
gu
terima kasih;
PT TANGKUBAN PERAHU GEOTHERMAL PANAS BUMI
ah
Direktur utama
lik
m
ub
Ttd
Sugeng Triyono
ka
61 Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, Surat Penawaran Pelunasan Utang
ep
Desember 2014 {vide Bukti P-53) tersebut pada intinya menerangkan atau memberikan pengertian sebagai
R
s
berikut:
M
a Termohon Pailit MENAWARKAN PELUNASAN UTANG dengan cara mengajak PEMOHON PAILIT
ne
ng
BEKERJASAMA dalam proyek pembangunan PLTP agar PEMOHON PAILIT turut memperoleh KEUNTUNGAN
dari proyek tersebut;
do
gu
berdasarkan Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 menjadi LUNAS. Karenanya merupakan hal yang
A
tidak terbantahkan oleh dalih- dalih apapun juga bahwa MEMANG BENAR Surat Penawaran Pelunasan Utang dari
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
ub
Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014 merupakan suatu bentuk PENGAKUAN adanya UTANG Termohon
Direktori
Pailit kepada PEMOHON PAILIT;Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
c Sistemputusan.mahkamahagung.go.id
kerjasama dilakukan dengan 2 (dua) opsi, yakni:
hk
• PEMOHON PAILIT dapat MENJADI PEMILIK SAHAM di dalam Termohon Pailit, atau;
a
• Secara bersama-sama mencari sponsor atau pendanaan di dalam pengerjaan proyek tersebut;
si
62 Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan Surat Penawaran
ne
ng
Pelunasan Utang dari Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014 SEMAKIN MEMBUKTIKAN BETAPA
LICIKNYA TERMOHON PAILIT. Di SATU SISI TERMOHON PAILIT MENGUNGKAPKAN
do
KEKECEWAANNYA atas kinerja pekerjaan pemboran yang dilakukan oleh PEMOHON PAILIT, akan tetapi di SISI
gu
LAINNYA TERMOHON PAILIT MEMBERIKAN PELUANG BAGI PEMOHON PAILIT UNTUK MENJADI
PEMEGANG SAHAM DI DALAM TERMOHON PAILIT (in casu PT Tangkuban Perahu Geothermal Panas Bumi).
In
A
Atau dengan kata lain FAKTANYA adalah sebagai berikut:
“DI SATU SISI TERMOHON PAILIT MENYAMPAIKAN TIDAK SUKA/ KECEWA KEPADA
ah
lik
PEMOHON PAILIT, AKAN TETAPI DI SISI LAINNYA TERMOHON PAILIT INGIN AGAR
PEMOHON PAILIT MENJADI BAGIAN DARIPADA TERMOHON PAILIT.”
m
ub
63 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan Surat Penawaran Pelunasan Utang dari
Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember
ka
kinerja PEMOHON PAILIT dalam melaksanakan kegiatan pekerjaan pemboran atas Sumur Kancah #3
R
sebenarnya TIDAKLAH LEBIH DARI SEKEDAR KEBOHONGAN DAN KEPURA-PURAAN dan PALSU
si
BELAKA. Justru sebaliknya, dikarenakan KINERJA PEMOHON PAILIT yang SANGAT LUAR BIASA-lah
ne
ng
maka Termohon Pailit tertarik untuk MENJADIKAN PEMOHON PAILIT SEBAGAI BAGIAN daripada
Termohon Pailit (sebagai pemegang saham di dalam Termohon Pailit) guna memajukan kegiatan usaha
Termohon Pailit di bidang pekerjaan pemboran panas bumi;
do
gu
64 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, SURAT PENAWARAN PELUNASAN UTANG dari
Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014 SECARA NYATA-NYATA MEMBUKTIKAN bahwa MEMANG
In
A
BENAR Termohon Pailit MEMILIKI UTANG YANG SUDAH JATUH TEMPO kepada PEMOHON PAILIT,
mengingat faktanya apabila PEMOHON PAILIT menerima PENAWARAN PELUNASAN UTANG maka segala
ah
lik
kewajiban Termohon Pailit kepada PEMOHON PAILIT sebagaimana dimaksud dalam tagihan-tagihan yang telah
disampaikan oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit selama ini menjadi LUNAS. Atau dengan kata lain,
m
ub
PAILIT uraikan di atas maka terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa MEMANG BENAR FAKTANYA
R
TERMOHON PAILIT MEMILIKI UTANG yang SUDAH JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH, yakni utang-
s
M
Top Job);
c Pekerjaan melicinkan atau melumasi peralatan pemboran dengan menggunakan material pelumas agar
pipa tidak mengalami macet (stuck pipe) pada saat dilakukannya pemboran (Pekerjaan Mud Material Black Magic);
In
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
ub
e Material semen-semen dan alat-alat penyemenan (Cementing Unit Standby);
f Direktori
Standby Putusan
Rate atas Tarif Mahkamah
Harian Siaga (THS), dan Agung Republik Indonesia
ep
g putusan.mahkamahagung.go.id
Pemasangan tutup sumur setelah sumur ditinggalkan (Well Head) sehingga sumur tidak dibiarkan dalam
hk
keadaan terbuka.
a
R
si
66 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, tagihan-tagihan atas hal-hal sebagaimana telah
PEMOHON PAILIT uraikan di atas sudah jatuh tempo berdasarkan Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April
ne
ng
2014 {vide Bukti P-55) dan penagihan-penagihan yang telah dilakukan oleh PEMOHON PAILIT, yakni:
a SURAT-SURAT TAGIHAN (INVOICES) yang telah disampaikan oleh
PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit pada tanggal 26 September 2014 terkait pelaksanaan
do
Perjanjian
gu Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 (“Invoices
Yang Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 26
In
A
September 2014”) {vide Bukti P-1 sampai dengan Bukti P-39); dan
b SURAT-SURAT TAGIHAN {INVOICES) yang telah disampaikan oleh
ah
lik
PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit pada tanggal 12 Nopember 2014 terkait pelaksanaan
Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 (“Invoices
Yang Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 12
m
ub
Nopember 2014”) (vide Bukti P-1 sampai dengan Bukti P-39);
ka
67 Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, Invoices Yang Diterima Oleh
ep
Termohon Pailit Tanggal 26 September 2014 dan Invoices Yang Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 12 Nopember
ah
2014 secara nyata-nyata TELAH DITERIMA DENGAN BAIK olehTermohon Pailit, dalam hal mana SETELAH 5
R
si
(UMA) HARI KERJA Termohon Pailit SAMA SEKALI TIDAK PERNAH MEMPERMASALAHKAN perihal
Invoices Yang Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 26 September 2014 dan Invoices Yang Diterima Oleh
ne
ng
Termohon Pailit Tanggal 12 Nopember 2014 (vide Bukti P-1 sampai dengan Bukti P-39) tersebut. Dengan demikian,
segala dan setiap Invoices Yang Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 26 September 2014 dan Invoices Yang
Diterima Oleh Termohon Pailit Tanggal 12 Nopember 2014 (vide Bukti P-1 sampai dengan Bukti P-39) tersebut
do
gu
SUDAH JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit. Sebagaimana
diatur dalam:
In
A
• Pasal 10.6 Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 yang berbunyi sebagai berikut:
ah
ub
68 Dengan demikian, terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa seluruh tagihan yang diajukan oleh PEMOHON
ep
PAILIT kepada Termohon WAJIB DIBAYAR oleh Termohon, mengingat SUDAH MELAMPAUI 5 (LIMA) HARI
ah
KERJA sejak diterimanya tagihan-tagihan tersebut oleh Termohon Pailit TIDAK ADA HAL APAPUN YANG
R
DIPERMASALAHKAN oleh Termohon Pailit terkait tagihan- tagihan tersebut Mohon perhatian Yang Mulia Majelis
s
Hakim yang memeriksa perkara aquo. Termohon Pailit menyampaikan keberatannya terhadap tagihan- tagihan yang
M
ne
ng
disampaikan oleh PEMOHON PAILIT DALAM KURUN WAKTU YANG SUDAH JAUH MELAMPAUI 5 (LIMA)
HARI KERJA SEJAK DITERIMANYA TAGIHAN-TAGIHAN tersebut oleh Termohon Pailit
do
gu
69 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, mengingat Termohon Pailit tidak juga melakukan
pembayaran atas tagihan-tagihan yang telah disampaikan oleh PEMOHON PAILIT maka PEMOHON PAILIT kembali
menyampaikan surat-surat penagihan, yakni:
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
ub
a Surat No. 761AA/NE-TPGP/XII/2014 tertanggal 11 Desember 2014 perihal PENAGIHAN
OUTSTANDING Direktori Putusan
INVOICE-INVOICE PekerjaanMahkamah Agung
Pemboran Research Well dan Republik
Coring di SumurIndonesia
Kancah 3, WKP
ep
Tangkuban Perahu,putusan.mahkamahagung.go.id
Jawa Barat (vide Bukti P-51), dan;
hk
b Surat No. 001/WNE-TPGP/I/2015 tertanggal 2 Januari 2015 perihal Penawaran PT Tangkuban Perahu
a
Geothermal Power terhadap Penyelesaian Perselisihan Perjanjian No. 001.PJ/060/TPGP/2014 yang pada intinya Klien
si
Kami MENAGIH TPGP agar MELUNASI TAGIHAN- TAGIHAN atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan
oleh Klien Kami terkait pekerjaan pemboran di Sumur Kancah 3 (vide Bukti P-54);
ne
ng
70 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, GUNA MENEGASKAN JATUH TEMPO-nya utang-
utang Termohon Pailit sebagaimana diuraikan di dalam Daftar Rincian Tagihan maka PEMOHON telah
do
gu
menyampaikan SURAT-SURAT PERINGATAN (SOMATIE), yakni sebagai berikut:
Hal. 39 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A
a Surat yang disampaikan oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit yang dibuat di bawah nomor
55/EMP-RS-MI-JF/III/15 tertanggal 30 Maret 2015 perihal Somasi / Surat Peringatan (“Somasi Pertama”) {vide Bukti
ah
P- 61), dan;
lik
b Surat yang disampaikan oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit yang dibuat di bawah nomor
No.; 58/EMP-RS/IV/15 tertanggal 10 April 2015 perihal Somasi / Surat Peringatan II (Kedua) (“Somasi Kedua”) {vide
m
ub
Bukti P-63);
ka
71 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, dengan dibuat dan disampaikannya Somasi Pertama
ep
dan Somasi Kedua sebagaimana PEMOHON PAILIT uraikan di atas maka terbukti secara SAH dan MEYAKINKAN
ah
bahwa tagihan-tagihan sebagaimana diuraikan di dalam Daftar Rincian Tagihan SEMAKIN sudah MATANG atau
R
JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH. Hal-hal sebagaimana PEMOHON PAILIT uraikan di atas berkesesuaian dan
si
sejalan dengan:
ne
ng
• Pendapat AHLI HUKUM Bapak J. SATRIO, S.H, dalam bukunya yang berjudul “Hukum Perikatan Pada
Umumnya”, halaman 136 dan halaman 105 sampai dengan 106, yang berbunyi:
“Yang perlu juga diingat adalah, bahwa dengan suatu SOMASI, PERIKATAN dibuat menjadi
do
gu
Jadi pembuat undang-undang menciptakan suatu sarana untuk menetapkan, sejak kapan debitur
dalam keadaan lalai, yaitu dengan suatu SURAT PERINTAH atau AKTA SEJENIS. Dalam surat
m
ub
ep
debitur berprestasi selambat- lambatnya pada suatu saat tertentu. Teguran seperti itu disebut juga
SOMASI (SOMATIE). Atas surat seperti itu, undang-undang memberikan akibat hukum, bahwa
ah
TIDAK DIPENUHINYA TEGURAN ITU AKAN MEMBAWA AKIBAT bahwa debitur dalam
R
keadaan lalai dan ini MEMBAWA KONSEKUENSI LEBIH LANJUT seperti yang disebut dalam
ne
ng
undang-undang.”
• Pendapat AHLI HUKUM Bapak PROF. SUBEKTI, S.H, dalam bukunya yang berjudul Hukum Perjanjian,
do
gu
Hukum Perdata. Pasal itu berbunyi sebagai berikut: Si berutang adalah lalai, bila ia dengan surat
Disclaimer
perintah atau dengan sebuah AKTA SEJENIS itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
ub
sendiri jika ini menetapkan bahwa si BERUTANG akan HARUS DIANGGAP LALAI dengan
Direktori Putusan
LEWATNYA WAKTU YANGMahkamah
DITENTUKAN”: Agung Republik Indonesia
ep
• putusan.mahkamahagung.go.id
Pendapat AHLI HUKUM Ibu Kartini Muljadi dan Bapak Gunawan Widjaja, dalam bukunya yang berjudul
hk
Buku Seri Hukum Bisnis Pedoman Menangani Perkara Kepailitan, penerbit: PT Raja Grafindo Persada, cetakan I
a
(Pertama) - Jakarta, Tahun 2003, Halaman 153, yang berbunyi:
si
“Dengan demikian berarti, semenjak:
1. Dalam Perikatan untuk memberikan atau menyerahkan sesuatu serta perikatan untuk melakukan atau
ne
ng
tidak melakukan sesuatu:
a DALAM HAL DITETAPKANNYA SUATU WAKTU, dengan lewatnya waktu
do
b
gu
tersebut, DEBITOR BELUM JUGA MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA;
Dalam hal tidak telah ditentukan suatu waktu tertentu, setelah debitor diberitahukan
In
mengenai saat pelaksanaan kewajiban atau prestasinya dan dalam hal debitor tidak juga melaksanakannya, telah ditegur
A
dengan pantas oleh kreditor..;
Maka kewajiban atau prestasi penanggung telah LAHIR DEMI HUKUM, dan karenanya
ah
lik
PERIKATAN yang diatur dalam perjanjian penanggungan menjadi JATUH WAKTU dan DAPAT
DITAGIH oleh kreditor;
m
ub
72 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, mengenai apa yang dimaksud pengertian “UTANG”
PEMOHON PAILIT merujuk pada ketentuan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Kepailitan yang menyatakan :
ka
ep
“UTANG adalah kewajiban yang dinyatakan atau DAPAT DINYATAKAN DALAM JUMLAH UANG
baik dalam MATA UANG INDONESIA maupun
ah
si
MATA UANG ASING, baik secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian hari atau kontijen,
YANG TIMBUL KARENA PERJANJIAN atau Undang-Undang YANG WAJIB DIPENUHI OLEH
ne
ng
DEBITOR dan BILA TIDAK DIPENUHI MEMBERIKAN HAK KEPADA KREDITOR UNTUK
MENDAPAT PEMENUHANNYA DARI HARTA KEKAYAAN DEBITOR”:
do
gu
lik
73 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, dengan demikian TERPENUHILAH syarat-syarat
m
ub
pengajuan permohon pernyataan pailit sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“Undang- undang Kepailitan”), yang
ka
ep
SATU UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH, dinyatakan pailit dengan
R
putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih
s
M
kreditornya.”
ne
ng
74 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, seandainya pun Termohon Pailit mendalihkan
SECARA SESAT dan PENUH TIPU DAYA bahwa Termohon Pailit tidak pantas dinyatakan pailit karena masih
do
gu
sanggup bayar maka DALIH-DALIH SESAT tersebut TIDAKLAH MENGHALANGI PROSES KEPAILITAN karena
pada prinsipnya Termohon Pailit TIDAK BERPRESTASI LAGI PADA SAAT PERMOHONAN PAILIT AOUO
In
A
DIAJUKAN KE PENGADILAN. Hal sebagaimana PEMOHON PAILIT sampaikan berkesesuian dan sejalan dengan
YURISPRUDENSI TETAP MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA yang tertuang di dalam Putusan No.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
ub
43/Pailit/2010/PN.JKT.PST yang diucapkan di dalam suatu persidangan yang terbuka untuk umum pada tanggal 26 Juli
Direktori
2010 (vide Bukti P-96), Putusan
yang berbunyi Mahkamah
sebagai berikut: Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“debitur dikatakan BERHENTI MEMBAYAR tidak harus diartikan sebagai
a
Hal. 42 dari 119 halaman, Rs.Perk,No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
R
keadaan dimana debitur memang TIDAK MEMPUNYAI KESANGGUPAN lagi untuk membayar utang-
si
utangnya kepada salah seorang atau lebih kreditur, AKAN TETAPI TERMASUK PULA KEADAAN
ne
ng
DIMANA DEBITUR TIDAK BERPRESTASI LAGI PADA SAAT PERMOHONAN PAILIT
DIAJUKAN KE PENGADILAN”;
TERMOHON PAILIT MEMILIKI KREDITOR LAINNYA SELAIN PEMOHON
do
gu
75 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, selama menjalankan kegiatan pekerjaan pemboran
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014 PEMOHON PAILIT menjadi
MEMILIKI BANYAK TAGIHAN-TAGIHAN YANG HARUS DILUNASI, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada
In
A
tagihan-tagihan yang disampaikan oleh Para Sub Kontraktor Yang Ditunjuk Oleh PEMOHON PAILIT;
76 Hal ini SEMAKIN MEMPERSULIT KEADAAN KEUANGAN PEMOHON PAILIT KARENA HARUS
ah
lik
MELAKUKAN PENALANGAN-PENALANGAN / MELUNASI TAGIHAN-TAGIHAN DARI Para Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk Oleh PEMOHON PAILIT PADAHAL PEMOHON PAILIT BELUM MENERIMA PEMBAYARAN-
m
ub
PEMBAYARAN DALAM BENTUK APAPUN DARI TERMOHON PAILIT untuk tagihan-tagihan sebagaimana
disebutkan di dalam Daftar Rincian Tagihan yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dalam permohonan
ka
ep
pailit aquo;
77 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, GUNA MELUNASI dan sekaligus MERINGANKAN
ah
R
BEBAN PEMOHON PAILIT, PEMOHON PAILIT menjadi harus MENGALIHKAN dan MENJUAL SEBAGIAN
si
TAGIHAN- TAGIHAN yang dimiliki PEMOHON PAILIT terhadap Termohon Pailit kepada PT TRIDAYA SAKTI
ne
ng
MANDIRI, berkantor dan beralamat di Grha Adhi Media, Office Park Unit 3, Lantai 2 (dua). Jalan Deplu Raya No. 6
(enam). Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan - Jakarta Selatan 12330 (selanjutnya PT TRIDAYA SAKTI
MANDIRI disebut sebagai “Kreditur Lain” di dalam permohonan pailit aquo). Dengan MENGALIHKAN dan
do
gu
MENJUAL SEBAGIAN TAGIHAN-TAGIHAN tersebut kepada Kreditur Lain maka PEMOHON PAILIT menjadi
memiliki DANA TUNAI yang dapat digunakan untuk membayar GAJI / UPAH PARA KARYAWAN dan
In
MEMBIAYAI KEGIATAN OPERASIONAL PEMOHON PAILIT dalam menjalankan usahanya;
A
78 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, jumlah keseluruhan
ah
lik
3,451,787.77 (tiga juta empat ratus lima puluh satu ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh dan tujuh puluh tujuh
m
ub
sen Dollar Amerika Serikat) dan Rp 618.926.875,00 (enam ratus delapan belas juta sembilan ratus dua puluh
enam ribu delapan ratus tujuh puluh lima Rupiah). Selanjutnya, PEMOHON PAILIT MENGALIHKAN dan
ka
ep
MENJUAL SEBAGIAN TAGIHAN-TAGIHAN kepada Kreditur Lain, yakni sebesar: (i) US$1,286,577.31
(satu juta dua ratus delapan puluh enam ribu lima ratus tujuh puluh tujuh dan tiga puluh satu sen Dollar Amerika
ah
Serikat Serikat), dan (ii) Rp618.926.875,00 (enam ratus delapan belas juta sembilan ratus dua puluh enam ribu
R
s
delapan ratus tujuh puluh lima Rupiah) (selanjutnya disebut sebagai “Sebagian Hak Tagih”). Dengan demikian,
M
tagihan-tagihan yang dimiliki oleh PEMOHON PAILIT terhadap Termohon Pailit menjadi sebesar US$
ne
ng
2,165,210.46 (dua juta seratus enam puluh lima ribu dua ratus sepuluh dan empat puluh enam sen Dollar
Amerika Serikat) (selanjutnya disebut sebagai “Nilai Yang Ditagih Oleh PEMOHON PAILIT”);
do
gu
79 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, pengalihan dan penjualan Sebagian Hak Tagih yang
dilakukan oleh PEMOHON PAILIT kepada Kreditur Lain sudah SAH menurut hukum dan peraturan perundang-
In
A
undangan yang berlaku karena telah memenuhi segala hal sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Pasal 613
Burgerlijk Wetboek (BW), yang berbunyi sebagai berikut:
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
ub
“Penyerahan piutang-piutang atas nama dan barang-barang lain yang tidak bertubuh, dilakukan dengan
jalan Direktori
membuat AKTAPutusan
OTENTIK atauMahkamah
di BAWAH TANGAN Agung yang Republik Indonesia
melimpahkan hak-hak atas barang-
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
barang itu kepada orang lain. Penyerahan ini tidak ada akibatnya bagi yang berutang SEBELUM
hk
PENYERAHAN ITU DIBERITAHUKAN KEPADANYA atau DISETUJUINYA SECARA TERTULIS
a
atau DIAKUINYA. Penyerahan surat-surat utang atas tunjuk dilakukan dengan memberikannya;
si
penyerahan surat utang atas perintah dilakukan dengan memberikannya bersama endosemen surat itu”;
ne
ng
80 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, mengingat pengalihan tagihan-tagihan PEMOHON
PAILIT terhadap Termohon Pailit telah dialihkan kepada Kreditur Lain dalam bentuk AKTA OTENTIK, dan Kreditur
Lain telah MENYAMPAIKAN penagihan dan PEMBERITAHUAN perihal pengalihan Sebagian Hak Tagih tersebut
do
gu
TELAH DISAMPAIKAN kepada Termohon Pailit maka terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa sejak
dilakukannya pemberitahuan tersebut Kreditur Lain SECARA SAH merupakan KREDITUR
In
A
Hal. 44 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
BARU YANG MEMILIKI HAK UNTUK MELAKUKAN PENAGIHAN kepada Termohon Pailit, dalam hal
ah
mana hak Kreditur Lain tersebut dilindungi oleh hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal
lik
sebagaimana PEMOHON PAILIT sampaikan ini dikuatkan dan sejalan dengan PENDAPAT AHLI HUKUM
PROF J. SATRIO, S.H., dalam bukunya yang berjudul Cessie, Subrogatie, Novatie, Kompensatie, &
m
ub
Percampuran Hutang, Penerbit PT Alumni, cetakan ke 2 (dua), tahun 1999, Bandung, halaman 29 sampai dengan
32, yakni sebagai berikut;
ka
ep
“Pasal 613 menyatakan CESSIE HARUS DILAKUKAN DENGAN MEMBUAT SUATU AKTA dan akta
yang demikian dinamakan AKTA CESSIE;
ah
Dari ketentuan tersebut nyata bahwa untuk cessie ditentukan suatu bentuk tertentu yaitu tertulis, walaupun
R
si
untuk hubungan obligatoir yang menjadi dasar cessie --- seperti misalnya jual belinya -- tidak disyaratkan
suatu bentuk tertentu (bisa lisan, bisa tertulis, bisa authentiek). CESSIE CUKUP DITUANGKAN
ne
ng
DALAM SUATU AKTA — baik di bawah tangan maupun AUTHENTIEK - asal di dalamnya tegas-tegas
disebutkan bahwa KREDITUR LAMA dengan itu TELAH MENYERAHKAN HAK TAGIHANNYA
do
gu
DENGAN PENANDA TANGANAN AKTA CESSIE SAJA, CESSIE SUDAH SELESAI, SUDAH SAH,
artinya SUDAH SAH DIOPERKAN HAK TAGIH DARI CEDENT KEPADA CESSIONARIES....;
ah
lik
Pasal 613 ayat 2 mengatakan, bahwa AKTA CESSIE TERSEBUT BARU BERLAKU TERHADAP
CESSUS (DEBITUR), KALAU KEPADANYA SUDAH DIBERITAHUKAN ADANYA CESSIE atau
m
ub
SUDAH BERALIH — tetapi menurut pasal 613 ayat 3 baru MENGIKAT CESSUS, kalau kepadanya
ep
Harap diketahui, bahwa YANG DIBERITAHUKAN adalah ADANYA PENGOPERAN HAK TAGIH,
R
81 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas
ne
ng
bahwa PENGALIHAN atau PENGOPERAN segala dan setiap HAK TAGIH PEMOHON PAILIT kepada
gu
Kreditur Lain yang sudah dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 613 ayat (1) Burgerlijke Wetboek
MENIMBULKAN KONSEKUENSI HUKUM YANG TIDAK DAPAT DIBANTAH DENGAN DALIH-
In
A
DALIH APAPUN JUGA bahwa Kreditur Lain merupakan atau menjadi KREDITUR YANG SAH atas
Disclaimer
Termohon Pailit. Karenanya, Termohon Pailit WAJIB UNTUK MELUNASI segala dan setiap tagihan yang
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
ub
disampaikan oleh Kreditur Lain kepada Termohon Pailit sejak DIBERITAHUKANNYA perihal adanya
PENGOPERAN Direktori
segala dan Putusan Mahkamah
setiap HAK TAGIH tersebut kepadaAgung Republik
Termohon Pailit Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Surat No. 53/SPEM/TSM/IV/2015 tertanggal 17 April 2015 berikut tanda terimanya (vide Bukti P-70);
hk
a
82 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, hal ini sejalan dengan Rumusan Hukum yang
si
dituangkan di dalam BUKU RUMUSAN HUKUM HASIL RAPAT PLENO KAMAR MAHKAMAH AGUNG
REPUBLIK INDONESIA yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung RI Tahun 2012, halaman 1 (satu), nomor 2 (dua),
ne
ng
yakni sebagai berikut;
“Permasalahan;
KAPAN PENGERTIAN CESSIE DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI
do
gu
KREDITOR DARI DEBITOR YANG DIMOHONKAN PAILIT?
Pendapat;
In
A
Setelah PENYERAHAN itu DIBERITAHUKAN kepada Debitor, atau
secara tertulis disetujui dan diakuinya, (pasal 613 ayat (2) KUHPdt).”
ah
lik
83 Dengan demikian terbukti secara SAH dan MEYAKINKAN bahwa Termohon Pailit memiliki Kreditur Lain
(selain PEMOHON PAILIT) atas UTANG-UTANG Termohon Pailit yang telah JATUH TEMPO dan DAPAT
m
ub
DITAGIH sebagaimana dimaksud dalam Akta Jual Beli Piutang (Hak Tagih) No. 16 Tertanggal 16 April 2015 {vide
Bukti P-68) dan Akta Pemindahan Pengalihan Sebagian Hak Tagih No. 17 Tertanggal 16 April 2015 {vide Bukti P-69)
ka
yang kedua-duanya dibuat oleh dan di hadapan Notaris Emmyra Fauzia Kariana, S.H., M.Kn;
ep
TERBUKTI SECARA SEDERHANA TERMOHON PAILIT
ah
si
84 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo sebagaimana telah PEMOHON PAILIT sampaikan di
ne
ng
atas, SECARA SEDERHANA TERMOHON PAILIT TERBUKTI MEMILIKI UTANG kepada PEMOHON PAILIT
yang SUDAH
Hal. 46 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
gu
JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH sebagaimana terbukti dengan DISETUJUI dan
DITANDATANGANINYA SURAT PENAWARAN PELUNASAN UTANG oleh Termohon Pailit pada
In
tanggal 24 Desember 2014;
A
85 Dengan demikian, PERSYARATAN sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (4) Undang-undang Kepailitan
ah
lik
ub
PENAWARAN PELUNASAN UTANG dari Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014 (vide Bukti P-53)
ka
TERBUKTI SECARA SEDERHANA bahwa MEMANG BENAR FAKTANYA Termohon Pailit MEMILIKI
ep
UTANG kepada PEMOHON PAILIT. Karenanya, merupakan tindakan yang adil dan bijaksana serta
berkesesuaian dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Yang Mulia Majelis Hakim
ah
yang memeriksa perkara aquo mengabulkan permohonan pernyataan pailit aquo yang diajukan oleh PEMOHON
s
PAILIT. Sebagaimana diatur dalam:
M
ne
•
ng
untuk dinyatakan PAILIT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) TELAH
DIPENUHI”;
In
• Pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
ub
“Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan TIDAK MEMBAYAR LUNAS
Direktori Putusan
SEDIKITNYA Mahkamah
SATU UTANG Agung
YANG TELAH Republik
JATUH WAKTU Indonesia
DAN DAPAT DITAGIH,
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas
hk
permohonan satu atau lebih kreditornya”;
a
R
si
86 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, adapun PEMOHON PAILIT kembali sampaikan di
sini isi Surat Penawaran Pelunasan Utang dari Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014 {vide Bukti P-53)
ne
ng
berbunyi sebagai berikut:
“Menunjuk pada Surat PT. WNE No.768/WNE - TPGP/XI/2014 tanggai 19
Hal. 47 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
gu
Desember 2014, perihal Penyelesaian Perselisihan Perjanjian No.001.PJ/060/TPGP/2014, dengan ini dapat
disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
In
A
4 PT. TPGP telah mengirimkan surat klaim kepada PT. WNE dengan NO.242/080/TPGP/2014 tanggal
18 Desember 2004 perihal Penyelesaian Perselisihan Perjanjian No.001.PJ/060/TPGP2014, berkenaan dengan
ah
wanprestasi PT. WNE untuk mengganti drilling rig BSA #1 dengan drilling rig yang baru untuk menyelesaikan
lik
pekerjaan sesuai dengan amandemen perjanjian dimaksud dan klaim atas jatuhnya top drive yang menyebabkan
pemboran sumur Kancah - 3 tidak dapat dilaksanakan sesuai kedalaman pemboran yang telah disepakati;
m
ub
5 Sesuai ketentuan pasal 33 butir 1 dan PT. TPGP menyambut
permintaan PT. WNE untuk menyelesaikan perselisihan secara musyawarah dan mufakat. Dengan
ka
ep
ini TPGP MENAWARKAN KEPADA PT. WNE UNTUK menjajaki peluang KERJASAMA yang
SALING MENGUNTUNGKAN para pihak untuk dapat
ah
mengembangkan potensi panas bumi dalam konsesi Gn. Tangkuban Parahu dalam kerangka
R
si
mensukseskan program pemerintah sesuai Permen ESDM No. 01 tahun 2012 tentang daftar proyek
FTP - II dan turut mensukseskan program pemerintah MELALUI
ne
ng
do
gu
pemilihan partner yang stratejik bagi TPGP (strategic partner/strategic alliance) yaitu PT. WNE DAPAT MEMILIKI
SAHAM dan atau bersama - sama mencari pendanaan dalam proyek PLTP Tangkuban Parahu, maka PT. TPGP atau
PT. Indonesia Power akan melakukan kegiatan due diligent terlebih dahulu sebelum diteruskan untuk dapat
In
A
lik
ub
Ttd
ka
Sugeng Triyono
ep
87 Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, Surat Penawaran Pelunasan Utang
ah
dari Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014 (vide Bukti P-53) tersebut pada intinya menerangkan atau
R
PAILIT BEKERJASAMA dalam proyek pembangunan PLTP agar PEMOHON PAILIT turut memperoleh
KEUNTUNGAN dari proyek tersebut:
do
gu
yang tidak terbantahkan oleh dalih-dalih apapun juga bahwa MEMANG BENAR Surat Penawaran Pelunasan Utang
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
ub
dari Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014 merupakan suatu bentuk PENGAKUAN adanya UTANG
Direktori
Termohon Pailit kepada PEMOHON Putusan
PAILIT; Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
c putusan.mahkamahagung.go.id
Sistem kerjasama dilakukan dengan 2 (dua) opsi, yakni
hk
• PEMOHON PAILIT dapat MENJADI PEMILIK SAHAM di dalam Termohon Pailit, atau;
a
• Secara bersama-sama mencari sponsor atau pendanaan di dalam pengerjaan proyek tersebut;
si
88 Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan Surat Penawaran
ne
ng
Pelunasan Utang dari Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014 {vide Bukti P-53) SEMAKIN MEMBUKTIKAN
BETAPA LICIKNYA TERMOHON PAILIT. Di SATU SISI TERMOHON PAILIT MENGUNGKAPKAN
do
KEKECEWAANNYA atas kinerja pekerjaan pemboran yang dilakukan oleh PEMOHON PAILIT, akan tetapi di SISI
gu
LAINNYA TERMOHON PAILIT MEMBERIKAN PELUANG BAGI PEMOHON PAILIT UNTUK MENJADI
PEMEGANG SAHAM DI DALAM TERMOHON PAILIT (in casu PT Tangkuban Perahu Geothermal Panas Bumi).
In
A
Atau dengan kata lain FAKTANYA adalah sebagai berikut:
“DI SATU SISI TERMOHON PAILIT MENYAMPAIKAN TIDAK SUKA/KECEWA
ah
lik
KEPADA PEMOHON PAILIT, AKAN TETAPI DI SISI LAINNYA TERMOHON
PAILIT INGIN AGAR PEMOHON PAILIT MENJADI BAGIAN DARIPADA
TERMOHON PAILIT.”
m
ub
Hai. 49 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pcft.Sus-PAiLiT/2015/PN.Niaga.Jict.Pst.
89 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan Surat Penawaran Pelunasan Utang dari
ka
ep
Termohon Pailit Tertanggal 24 Desember 2014 (vide Bukti P-53) maka semakin terbukti bahwa MEMANG BENAR
SEGALA KEKECEWAAN atas kinerja PEMOHON PAILIT dalam melaksanakan kegiatan pekerjaan pemboran atas
ah
Sumur Kancah #3 sebenarnya TIDAKLAH LEBIH DARI SEKEDAR KEBOHONGAN DAN KEPURA-PURAAN
R
si
dan PALSU BELAKA. Justru sebaliknya, dikarenakan KINERJA PEMOHON PAILIT yang SANGAT LUAR
BIASA-lah maka Termohon Pailit tertarik untuk MENJADIKAN PEMOHON PAILIT SEBAGAI BAGIAN daripada
ne
ng
Termohon Pailit (sebagai PEMEGANG SAHAM di dalam Termohon Pailit) guna memajukan kegiatan usaha
Termohon Pailit di bidang pekerjaan pemboran panas bumi;
do
gu
90 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, bahwa terhadap BESARNYA UTANG yang diajukan
oleh PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit TIDAK menjadi penghalang dikabulkannya permohonan pernyataan
In
A
pailit aquo atau MENYEBABKAN HUTANG YANG TELAH JATUH TEMPO TERSEBUT MENJADI TIDAK
SEDERHANA. Hal sebagaimana PEMOHON PAILIT sampaikan ini dikuatkan dan sejalan dengan PENDAPAT
ah
AHLI HUKUM Ricardo Simanjuntak, S.H., LL.M (Ketua Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia periode 2006 -
lik
2013) dalam bukunya yang berjudul “Prosiding Undang-undang Kepailitan dan Perkembangannya”, Periode 26 - 28
Januari 2004, yakni sebagai berikut:
m
ub
“Seiring memang persoalan jumlah kerugian yang harus dibayarkan debitur kepada kreditur menjadi
permasalahan selanjutnya. Artinya, dalam hal pelunasan kewajiban debitur kepada kreditur terdapat
ka
ep
JUMLAH UTANG yang dimaksud oleh para pihak, karena JUMLAH UTANG TERSEBUT AKAN
s
M
91 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan Pasal 2 ayat (5) Undang-undang
do
gu
Kepailitan, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik hanya dapat diajukan permohonan
pailit oleh Menteri Keuangan. Namun berdasarkan Pasal 1 angka (1) Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang
In
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
ub
tidak dimiliki dengan cara melalui penyertaan langsung oleh Negara, melainkan sebagian besar sahamnya
Direktori
dimiliki oleh Badan UsahaPutusan
Milik Negara Mahkamah Agung
(in casu PT Indonesia Power).Republik Indonesia
Hal-hal sebagaimana PEMOHON
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
PAILIT uraikan di atas berkesesuaian dan sejalan dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam:
hk
• Pasal 1 angka (1) Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;
a
“Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau
si
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan”;
ne
ng
• Pasal angka (2) Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/2012 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan Milik Negara;
do
gu
“Anak Perusahaan BUMN adalah perseroan terbatas yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
BUMN atau perseroan terbatas yang dikendalikan oleh BUMN”;
In
Dengan demikian terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa Termohon Pailit TIDAK TERMASUK sebagai
A
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karena SAHAM-SAHAMNYA TIDAK DIMILIKI OLEH NEGARA
melalui penyertaan secara langsung, melainkan oleh PT Indonesia Power dalam hal mana PT Indonesia Power
ah
lik
sendiri BUKANLAH Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karenanya, permohonan pailit aquo telah diajukan
SECARA SAH dan BERKESESUAIAN DENGAN HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANG-
m
ub
UNDANGAN YANG berlaku;
KLAUSULA ARBITRASE TIDAK MENGHALANGI PROSES PAILIT
ka
92 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, Perjanjian Jasa Pemboran Tertanggal 15 April 2014
ep
(vide Bukti P-55) merupakan perjanjian yang mengandung KLAUSUL ARBITRASE. Namun mengingat segala utang
Termohon Pailit kepada PEMOHON PAILIT sudah JATUH TEMPO dan DAPAT DITAGIH serta terbukti secara
ah
R
nyata-nyata Termohon Pailit memiliki satu kreditur lainnya, yakni PT Tridaya (Kreditur Lain) maka klausula arbitrase
si
tersebut TIDAK DAPAT MENGHALANGI PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT aquo yang diajukan oleh
ne
PEMOHON PAILIT terhadap Termohon Pailit. Sebagaimana diatur dalam Pasal 303 Undang-undang Kepailitan yang
ng
berbunyi
Hal. 51 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
gu
sebagai berikut:
“PENGADILAN TETAP BERWENANG MEMERIKSA dan MENYELESAIKAN PERMOHONAN
PERNYATAAN PAILIT dari para pihak yang TERIKAT PERJANJIAN YANG MEMUAT KLAUSULA
In
A
ARBITRASE, SEPANJANG UTANG yang menjadi dasar permohonan pernyataan pailit telah
MEMENUHI ketentuan sebagaimana dimaksud dalam PASAL 2 AYAT (1) Undang-Undang ini”;
ah
lik
Dengan demikian terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa
perkara aquo memiliki WEWENANG PENUH DAN sempurna dalam memerksa dan mengadili perkara a quo;
m
ub
PENUNJUKAN KURATOR
93 Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, mengingat adanya ketentuan Pasal 15 ayat (2)
ka
“Dalam hal Debitor, Kreditor atau pihak yang berwenang mengajukan permohonan pernyataan pailit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), ayat (3), ayat (4) atau ayat (5), tidak mengajukan usul
ah
pengangkatan Kurator kepada Pengadilan maka Balai Harta Peninggalan diangkat selaku Kurator”:
R
s
Maka bersama ini PEMOHON PAILIT juga memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa
M
ne
perkara aquo agar berkenan untuk mengangkat Bapak Lukman Arifin, S.H. dari Kantor Arifin & Associates,
ng
beralamat di Jl. Raden Saleh No. 45 E, Cikini, Jakarta 10330 (selanjutnya disebut sebagai “Bapak Lukman
Arifin”) yang telah memenuhi persyaratan sebagai kurator dan pengurus sebagaimana dinyatakan dalam
do
gu
Sertipikat Kurator dan Pengurus yang diberikan pada tanggal 11 Oktober 2008 {vide Bukti P-88), Surat Bukti
Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor AH U. AH.04.03-55 tertanggal 16 April 2013 yang ditetapkan oleh
In
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia {vide Bukti P-90), dan juga tercatat sebagai anggota
A
Disclaimer Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia dengan nomor anggota 080304 sejak tanggal 03 Nopember 2008 {vide
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Bukti P-87), yang berdasarkan keterangan sendiri berhak untuk menjabat sebagai kurator dan tidak ada benturan
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
ub
kepentingan jika diangkat sebagai Kurator sehubungan dengan permohonan ini maupun permohonan pernyataan
Direktori
pailit terhadap Putusan
Termohon Pailit {vide BuktiMahkamah Agunghakim
P- 91), di bawah pengawasan Republik Indonesia
pengawas yang berwenang, hal
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
mana sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Undang-undang Kepailitan. Usulan pengangkatan kurator sebagaimana
hk
diuraikan di atas menjadi usulan pengangkatan pengurus
a
Hal. 52 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
si
apabila Termohon Pailit mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;
ne
ng
94 Berdasarkan hal-hal sebagaimana telah PEMOHON PALIT sampaikan di atas maka bersama ini PEMOHON
PALIT memohon yang sedalam-dalamnya agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo berkenan
untuk bertindak adil dan bijaksana serta berkesesuaian dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
do
gu
untuk menyatakan Termohon Pailit (in casu PT TANGKUBAN PERAHU GEOTHERMAL PANAS BUMI) dalam
KEADAAN PAILIT dengan segala akibat hukumnya, mengingat segala persyaratan pengajuan permohonan
In
A
pernyataan pailit sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Kepailitan dan Pasal 8 ayat (4) Undang-
undang Kepailitan secara nyata-nyata telah TERPENUHI;
ah
lik
B. PETITUM
Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo, berdasarkan hal-hal sebagaimana PEMOHON PAILIT
m
ub
uraikan di atas maka bersama ini PEMOHON PAILIT memohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa
perkara aquo berkenan untuk memutuskan hal-hal sebagai berikut:
ka
ep
1 Mengabulkan seluruhnya;
ah
2 Menyatakan Termohon Pailit menjadi dalam keadaan Pailit dengan segala akibat hukumnya
R
si
3 Menunjuk Bapak Lukman Arifin sebagai Kurator dalam kepailitan tersebut;
ne
ng
4 Mengangkat Hakim Pengawas dari lingkungan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
berwenang untuk mengawasi kepailitan Termohon Pailit, dan;
do
gu
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan telah datang menghadap ke persidangan Kuasa
ah
lik
Hukum Pemohon sebagaimana telah disebut di muka dan untuk Termohon hadir Kuasa Hukumnya RIZAL PATUAN
LUBIS, S.H., MEDYA RISCHA, S.H., M.H. dan MANGALABAN SILABAN, S.H., kesemuanya Advokat pada
m
ub
Tower, Lantai 10, Jl Jend.Gatot Subroto Kav. 94 Pancoran, Jakarta Selatan yang bertindak berdasarkan Surat Kuasa
ep
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya untuk mendamaikan para pihak, meskipun tidak melalui
R
Mediasi, karena dalam perkara Kepailitan tidak perlu ditempuh upaya mediasi, namun upaya perdamaian tersebut tidak
s
M
berhasil, oleh karena itu pemeriksaan terhadap permohonan pailit ini dilanjutkan dengan pembacaan Surat Permohonan
ne
ng
Pemohon di persidangan dan atas pembacaan tersebut Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya dan tidak ada
perobahan.
do
gu
Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Kuasa Hukum Termohon telah memberikan
jawaban bertanggal 27 Mei 2015 yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut;
In
A
A. KOMPETENSI ABSOLUT
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
ub
Majelis Hakim Yang Mulia;
Direktori
Sebelum sampai Putusan
kepada pembahasan Mahkamah
yuridis Agung
mengenai kompetensi Republik
absolut, Indonesia
TERMOHON PAILIT hendak
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menyampaikan terlebih dahulu duduk perkara yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
a
1. Bahwa PT. Tangkuban Parahu Geothermal Power (TERMOHON PAILIT) adalah anak perusahaan BUMN
si
(PT Indonesia Power) selaku Pemegang Izin Usaha Pertambangan Panas Bumi untuk pembangkitan
tenaga listrik di Wilayah Kerja Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa
ne
ng
Barat. Berdasarkan Pasal 29 huruf a dan b Undang- Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi
sebagaimana telah diganti dengan Undang-Undang No. 21 Tahun 2014 Tentang Panas Bumi
do
TERMOHON PAILIT berkewajiban;
gu
a memahami dan menaati peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja
serta perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan memenuhi standar yang berlaku;
In
A
b melakukan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi kegiatan
pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan fungsi lingkungan hidup;
ah
lik
c melaksanakan Eksplorasi, Eksploitasi, dan pemanfaatan sesuai dengan kaidah teknis yang baik dan
benar;
d dst..... ;
m
ub
Hal. 54 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jlct.Pst.
Bahwa dengan berpedoman pada Undang-Undang tentang Panas Bumi tersebut, maka telah dibuat
ka
ep
perjanjian No : 001.PJ/060/TERMOHON PAILIT/ 2014 tanggal 14 April 2014 antara PT Tangkuban
Parahu Geothermal Power (TERMOHON PAILIT) dengan PT Wirana Nusantara Energy (Pemohon Pailit)
ah
tentang Pekerjaan Pemboran Reaserch Well dan Coring di WKP Tangkuban Parahu - Jawa Barat -
R
si
Indonesia (selanjutnya disebut "Perjanjian”) - (Bukti T.1), berikut perubahannya melalui Amandemen
Surat Perjanjian No. : Amand.001.PJ/ 060/TERMOHON PAILIT/2014 tanggal 16 Juni 2014 (selanjutnya
ne
ng
do
gu
TERMOHON PAILIT dengan Pemohon Pailit yang menjadi dasar Permohonan Pernyataan Pailit dalam
perkara a quo;
In
A
Bahwa "Amandemen” tersebut dibuat karena Pemohon Pailit dalam pelaksanakan pekerjaan pemboran di
sumur Kancah 3 tidak dapat melaksanakan kewajiban pemboran sesuai Kontrak yaitu 28 hari yang di
ah
sebabkan oleh terjadinya kegagalan (malfunction) pada peralatan Drilling Rig secara berulang - ulang
lik
yaitu pada peralatan utama pemboran yaitu top drive. Pada saat pemboran trayek dari kedalaman 350 m -
620 m, telah terjadi 7 (tujuh) kali kerusakan berulang pada peralatan top drive ini dimana pada tanggal 12
m
ub
Mei 2015 ketika pemboran mencapai kedalaman 612 m (dalam kontrak pemboran akhir sampai kedalaman
1.500 m) terjadi kebocoran pipa (seal cover motor top drive leaking) yang menyebabkan seluruh tekanan
ka
ep
hydraulik yang memberikan tenaga kepada proses pemboran hilang sama sekali dan mengakibatkan
peralatan pemboran terjepit dan pengeboran terhenti (pipe stuck). Upaya pengangkatan peralatan
ah
pemboran yang terjepit mengalami kegagalan, dan dalam upaya lanjutan untuk mengangkat rangkaian
R
peralatan mata bor yang tertinggal dalam lubang sumur (fishing) ternyata mengalami kegagalan. Puncak
s
M
kerusakan peralatan top drive terjadi lagi yaitu pada saat top drive jatuh pada tanggal 20 Mei 2014. Akibat
ne
ng
jatuhnya top drive ini maka rangkaian peralatan pemboran menancap kembali kedalam lubang pemboran
dengan akibat lebih fatal dari sebelumnya. Dalam kondisi yang sangat emergensi maka segera di sepakati
do
gu
dan di putuskan bahwa peralatan Drilling Rig BSA #01 harus di ganti dengan peralatan drilling rig yang
baru untuk dapat melanjutkan pemboran, karena peralatan Drilling Rig BSA #1
Hal. 55 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A
sangat berbahaya bagi keselamatan manusia dan keselamatan peralatan, sebagaimana dinyatakan dalam
Disclaimer
Minutes Of Meeting tanggal 21 Mei 2014 yang termaktub dalam Pasal 2 Amandemen dengan pokok-
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
ub
PIHAK PERTAMA berpendapat bahwa pemboran dapat dilanjutkan atau dilaksanakan. (Fakta
Direktori Putusan
hukumnya TERMOHON Mahkamah
PAILIT Agung
berpendapat dengan Republik
rig lama tidak tidak Indonesia
dapat dilanjutkan
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
pemboran, dan pemboran hanya dilaksanakan dengan rig baru);
hk
Yang dimaksud PIHAK PERTAMA dalam Perjanjian adalah TERMOHON PAILIT;
a
Yang dimaksud PIHAK KEDUA dalam Perjanjian adalah PAILIT;
si
Dan sesuai ketentuan Pasal 2 "Amandemen” untuk mengganti rig yang baru sampai dengan
berakhirnya jangka waktu perjanjian pada tanggal 31 Agustus 2014;
ne
ng
Pihak PEMOHON PAILIT telah meninggalkan lokasi proyek dengan membawa semua peralatan
pemboran dan pendukungnya, pada kedalaman pemboran 612 mKU jauh dari ketentuan dalam kontrak
do
gu
yaitu 1500 mKU, tanpa ada upaya untuk mengganti dengan drilling rig yang rusak dengan drilling rig yang
baru sesuai "Amandemen”; Perlu TERMOHON PAILIT tegaskan disini, seluruh dalil-dalil Pemohon Pailit
In
yang mengklaim seolah-olah TERMOHON PAILIT setuju penggunaan rig lama yang diperbaiki, adalah
A
dalil-dalil karangan belaka dengan maksud itikad buruk hendak melarikan diri dari kewajiban dan
tanggung jawabnya harus mengganti dengan rig baru yang telah disetujui dan disepakati serta
ah
lik
ditandatangani bersama dalam "Amandemen” (vide Pasal 2). Surat-surat TERMOHON PAILIT baik
nomor 484/WNE- TPGPA//2014 dan nomor 097/080/TPGP/2014 maupun proposal Turn Key Project dan
m
ub
catatan rapat lainnya yang disebut pada halaman 23 dan 37 permohonan a quo, tidak ada satu kalimat pun
menyatakan "setuju penggunaan rig lama yang diperbaiki”, namun ternyata dipelintir oleh Pemohon Pailit
ka
seolah-olah sebagai persetujuan dari TERMOHON PAILIT, padahal isi surat tersebut mengenai izin
ep
PRINSIP penggunaan lahan sementara di areal luar lokasi tapak sumur adalah untuk peralatan - peralatan
ah
yang tidak hanya peralatan rig, tetapi juga peralatan cementing unit, peralatan waste water treatmen,
R
si
peralatan mud material, dan peralatan pemboran lainnya untuk pemeliharaan. Dengan demikian izin
PRINSIP penggunaan lahan SAMA SEKALI TIDAK DAPAT DI TAFSIRKAN SEBAGAI IJIN
ne
ng
PENGGUNAAN RIG LAMA UNTUK MENERUSKAN PEMBORAN. Sedangkan proposal Tum Key
Project adalah wujud itikad baik dari TERMOHON PAILIT untuk membantu Pemohon Pailit
do
mendapatkan solusi alternatif atas permasalahan ketidakmampuannya melanjutkan pekerjaan proyek
gu
sampai selesai.
Hal. 57 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILiT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A
karena TERMOHON PAILIT sangat percaya dan yakin bahwa bahwa rig lama tidak dapat digunakan
untuk melanjutkan pemboran dan berbahaya bagi keselamatan peralatan dan keselamatan kerja. Proposal
ah
Turn Key Project semata - mata dalam upaya TERMOHON PAILIT mengatasi timbulnya kerugian yang
lik
lebih besar akibat kegagalan Pemohon Pailit tersebut, dengan konskwensi proposal Turn Key Project
adalah semua biaya pemboran akan di tanggung lebih dahulu oleh PEMOHON PAILIT berikut resikonya,
m
ub
dan TERMOHON PAILIT hanya menerima dan membayar hasil pekerjaan bila pemboran telah
dilaksanakan sampai 1500 m, dengan hasil baik. Namun semuanya itu tidak mendapat respon yang baik
ka
ep
karena ternyata Pemohon Pailit tidak mempunyai sikap profesional dan tanggung jawab untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai "Perjanjian” dan "Amandemen”, malah dengan itikad buruk terus
ah
menerus merongrong TERMOHON PAILIT dengan membuat rekayasa tagihan-tagihan (invoices) yang
R
Faktanya bahwa PEMOHON PAILIT telah meninggalkan pekerjaan pada kedalaman pemboran 612 m,
ne
ng
WANPRESTASI;
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 300 ayat (11) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
In
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, wewenang Pengadilan Niaga adalah memeriksa
A
Disclaimer dan memutus perkara Permohonan Pernyataan Pailit (PPP) dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
ub
(PKPU), serta perkara lain di bidang perniagaan yang penetapannya dilakukan dengan undang-undang,
Direktori
sedangkan Putusan
substansi perkara Mahkamah
a quo jelas Agung
merupakan wujud Republik
sengketa wanprestasi yangIndonesia
sama sekali tidak
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
ada hubungannya dengan perkara penyelesaian utang piutang (kepailitan), dalam hal mana untuk
hk
penyelesaian perselisihan telah disepakati oleh TERMOHON PAILIT dan Pemohon Pailit menunjuk
a
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sesuai Pasal 33 Perjanjian (pacta sunt servanda);
si
Bahwa keberadaan Pasal 303 UUK-PKPU tidak otomatis menyebabkan Pengadilan Niaga berwenang
ne
ng
mengadili permohonan pernyataan pailit dari para pihak yang terikat perjanjian dengan klausula arbitrase,
melainkan mohon kiranya dicermati terlebih dahulu oleh Majelis Hakim Yang Mulia isi klausula arbitrase
yang ada dalam "Perjanjian” apakah
do
gu
Hal. 58 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jlct.Pst.
6.
hal-hal yang dijadikan dasar permohonan pernyataan pailit dalam perkara
In
A
a quo termasuk dalam klausul arbitrase. Apabila ternyata dasar fakta
(fetelijke ground) dan dasar hukum (rechts ground) yang menjadi posita
ah
lik
permohonan termasuk dalam lingkup klausul arbitrase yang diperjanjikan,
maka sudah semestinya pengadilan harus menyatakan tidak berwenang
m
ub
Bahwa ternyata Pemohon Pailit secara sepihak menyatakan klaim
ka
R
"Amandemen”, dan melakukan cessie kepada Pihak Lain, yang secara
si
sepihak pula telah merekonstruksi seolah - oleh Termohon Pailit
ne
ng
menerima klaim dari lebih dari satu Pihak untuk dapat di ajukan
permohoan pailit. Pada dasarnya meskipun cessie dilakukan berkali - kali
dengan Pihak Lain, tetapi Termohon Pailit secara nyata hanya memiliki
do
gu
kontrak kerja hanya kepada satu pihak yaitu Pihak Pemohon Pailit, oleh
karena itu Termohon Pailit tidak pernah kenal dan mengakui pihak - pihak
In
A
lainnya dalam kontrak kerja ini, sehingga unsur untuk dapat di ajukan
kepada Pengadialan Niaga tidak terpenuhi;
ah
lik
ne
ng
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
ub
diangkat sesuai dengan aturan-aturan tersebut dan menggunakan
Direktori
Bahasa Indonesia baik Putusan
dalam proses Mahkamah Agung Republik Indonesia
maupun keputusan
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 59 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
hk
Arbitrase. Dengan demikian PARA PIHAK secara tegas setuju bahwa berdasarkan Pasal 3 dari
a
Undang-undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa
si
(Undang-undang Arbitrase Indonesia), pengadilan manapun tidak berwenang untuk mengadili
sengketa PARA PIHAK yang telah terikat dalam perjanjian arbitrase;
ne
ng
3 Setiap PIHAK akan menunjuk 1 (satu) orang arbiter yang ada pada BANI dan penunjukan ini
dilakukan dalam waktu 7 (tujuh) hari dari tanggal salah satu Pihak memberitahu PIHAK lainnya tentang prakarsa
do
gu
arbitrase. Kedua orang arbiter yang ditunjuk akan memilih arbiter yang ketiga yang akan bertindak selaku pimpinan
majelis arbitrase dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal penunjukan mereka. Apabila salah satu Pihak dalam waktu
yang ditentukan tidak berhasil menunjuk arbiter atau arbiter- arbiter tidak berhasil menyetujui arbiter ketiga, Ketua
In
A
BANI akan memilih arbiter yang terkait;
4 Putusan yang diberikan oleh para arbiter tersebut adalah final dan mengikat PARA PIHAK dan
ah
lik
dapat diberlakukan di pengadilan manapun yang memiliki yurisdiksi. Dengan demikian PARA PIHAK dengan ini
secara tegas mengesampingkan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta keputusan atau kebijakan
m
ub
yang berkekuatan hukum, yang memberikan hak untuk mengajukan banding atas keputusan suatu panel Arbiter, dan
PARA PIHAK setuju bahwa, berdasarkan Pasal 60 dari Undang- undang No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan
ka
alternatif penyelesaian sengketa (Undang-undang Arbitrase Indonesia), tidak ada pihak yang mengajukan banding di
ep
pengadilan manapun atas keputusan yang dibuat suatu panel Arbiter dalam hal ini, sehingga atas keputusan tersebut
ah
tidak akan ada otoritas atau dewan yang lain. PARA PIHAK akan menjaga kerahasiaan, keberadaan, proses beracara,
R
isi (termasuk informasi atau bahan- bahan yang diberikan) dan hasil dari Arbitrase tersebut. PARA PIHAK secara
si
khusus mengesampingkan keberlakuan Pasal 48 (1) dari Undang-undang Arbitrase Indonesia dan setju bahwa
ne
ng
Arbitrase tidak harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Sesuai dengan Pasal 56 (1) dari Undang-undang Arbitrase
Indonesia, PARA PIHAK lebih jauh lagi secara tegas setuju bahwa para
Hal. 60 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
gu
Arbiter akan terikat dan tunduk dengan ketentuan-ketentuan hukum dan syarat-syarat
PERJANJIAN ini;
In
5 Suatu perselisihan dianggap telah timbul, bila salah satu PIHAK memberitahu PIHAK lainnya
A
mengenai hal itu secara tertulis dan bila dalam waktu tiga puluh (30) hari kalender setelah pemberitahuan tersebut tidak
dicapai persetujuan, maka perselisihan tersebut dapat diajukan kepada Arbitrase oleh salah sati PIHAK dengan
ah
lik
pemberitahuan dalam waktu empat belas (14) hari kalender sebelumnya kepada PIHAK lainnya mengenai maksudnya
untuk penyelesaian melalui forum Arbitrase;
m
ub
6 PARA PIHAK wajib terus memenuhi kewajiban-kewajiban mereka dalam PERJANJIAN ini
selama proses Arbitrase;
ka
7 Keputusan yang diberikan oleh para arbiter bersifat final dan mengikat terhadap PARA PIHAK
ep
dan bisa diberlakukan di dalam pengadilan manapun juga yang memiliki yirisdiksi ”;
ah
7 Bahwa segala klaim yang ditagihkan oleh Pemohon Pailit, tidak didasarkan pada pengertian-pengertian,
s
penafsiran dan pekerjaan- pekerjaan yang benar sebagaimana ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam "Perjanjian”
M
ne
dan "Amandemen”. Posita-posita yang dijadikan dasar permohonan a quo sepanjang menyangkut surat-surat tagihan
ng
(invoices) telah memutar balikkan fakta peristiwa yang sebenarnya terjadi dengan alasan yang diada-adakan di luar
koridor hukum yang diatur dalam "Perjanjian” dan "Amandemen”. Seluruh klaim tagihan yang berkaitan dengan
do
gu
pekerjaan Tarif Harian Operasi (THO) dan Tarif Harian Siaga (THS-standby rate) dan Mud Material, Chemical dan
engineering Services, Jasa Cementing, Plug Abandon Pump, Waste Water Treamnent, Mob demob dengan nilai
In
lumpsum sebagaimana Lampiran - A "Perjanjian”, adalah tagihan-tagihan pekerjaan yang menjadi tanggung-jawab
A
sepenuhnya dari Pemohon Pailit sendiri akibat ketidak-mampuan melaksanakan pekerjaan dengan baik dan sempurna,
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
dimana pekerjaan pemboran sumur Kancah 3 terhenti pada kedalaman 612 m sejak tanggal 12 Mei 2015 sebagaimana
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
ub
diakui sendiri oleh Pemohon Pailit pada halaman 7 permohonan a quo, sedangkan dalam kontrak telah ditentukan
lingkup pekerjaan Direktori Putusan
pemboran sampai Mahkamah
kedalaman 1500 m (Vide LampiranAgung Republik Indonesia
- B Perjanjian”);
ep
Oleh putusan.mahkamahagung.go.id
karena karena pekerjaan-pekerjaan yang di klaim dalam permohonan a quo adalah rangkaian
hk
pekerjaan perbaikan dan
a
Hal. 61 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
si
penyempurnaan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian Pemohon Pailit sebagaimana terurai pada
angka 3 diatas, maka berdasarkan Pasal 14 jo. Pasal 16 "Perjanjian” jo. Pasal 2 "Amandemen” segala
ne
ng
resiko dan biaya dari pekerjaan-pekerjaan termaksud adalah sepenuhnya menjadi tanggung-jawab PIHAK
KEDUA (Pemohon Pailit);
do
8
gu
Bahwa sepanjang tahapan pelaksanaan perkerjaan Pemohon Pailit sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam "Perjanjian”, TERMOHON PAILIT dengan iktikad baik telah melakukan pembayaran-pembayaran
In
A
berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam "Perjanjian” atas tagihan yang diajukan Pemohon Pailit sebagaimana
yang telah diakui berikut:
ah
"Segala dan setiap BIAYA untuk pekerjaan-pekerjaan pemboran tersebut TELAH DIBAYAR oleh
lik
Termohon Pailit untuk pekerjaan-perkerjaan pemboran yang dilakukan sampai dengan tanggal 20 Mei
2014 atau MINGGU I (PERTAMA) SAMPAI DENGAN MINGGU V (KELIMA) Sedangkan
m
ub
berdasarkan Daily Drilling Report (DDR) tanggal 12 Mei 2014 yang ditandatangani oleh Company Man
TERMOHON PAILIT dan Rig Supt Pemohon Pailit, pekerjaan pemboran sumur sudah terhenti (stop
ka
ep
drill) pada tanggal 12 Mei 2014 karena kerusakan peralatan Rig (seal cover motor top drive leaking),
kemudian diikuti dengan kesepakatan antara TERMOHON PAILIT dengan Pemohon Pailit dalam Minute
ah
of Emergency Meeting tanggal 21 Mei 2015 yang intinya disetujui Pemohon Pailit bersedia mengganti
R
si
Drilling Rig BSA #01 dengan Drilling Rig yang baru dan SELURUH BIAYA yang timbul terkait hal ini
akan menjadi tanggung jawab PT Wirana Nusantara Energy (Pemohon Pailit) sebagaimana terurai pada
ne
ng
angka 3 diatas dan kesepakatan Minute of Emergency Meeting ini dituangkan dalam Pasal 2
"Amandemen” jo. Pasal 14.4 "Perjanjian”;
do
gu
9 Bahwa ternyata Pemohon Pailit sesuai ketentuan Pasal 16 butir 4 "Perjanjian” jo. Pasal 2 "Amandemen”,
tidak dapat menyediakan peralatan penggantinya dan mengerjakan ulang PEKERJAAN yang terhambat karena
In
A
adanya kegagalan tersebut tanpa tambahan biaya apapun dari TERMOHON PAILIT, dan Pemohon pailit tidak
dapat menyediakan Drilling Rig yang baru, di dalam mana "Amandemen” telah tegas dan terang menyatakan
ah
TERMOHON PAILIT tidak dapat menerima perbaikan rig (Rig Lama) mengingat selama melakukan pekerjaan
lik
telah terjadi beberapa kerusakan mekanis yang dapat membahayakan keselamatan kerja. Di lain pihak Pemohon
Pailit dengan jelas dan terang telah menyatakan
m
ub
menyetujui dan bersedia mengganti Drilling Rig BSA #01 (Rig Lama) dengan Drilling Rig yang baru
ka
untuk menyelesaikan pekerjaan. Seluruh biaya yang timbul terkait hal ini menjadi tanggung jawab
ep
Pemohon Pailit. Dalam hal ini sudah jelas dan terang sejak tanggal 12 Mei 2014 segala resiko dan biaya
ah
yang berkaitan dengan pekerjaan perbaikan dan penyempurnaan termasuk fishing untuk dapat
R
menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak ic. segala resiko pekerjaan dan biaya yang diklaim Pemohon
s
Pailit dalam permohonan a quo adalah TANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA dari Pemohon Pailit.
M
ne
ng
Dengan demikian berdasarkan "Perjanjian” dan "Amandemen” tidak ada satu pun dari surat-surat tagihan
(invoices) dalam permohonan a quo dapat diklasifikasikan sebagai utang TERMOHON PAILIT yang
do
telah jatuh waktu dan tidak satu pun dari tagihan-tagihan tersebut yang menjadi hak tagih dari Pemohon
gu
Pailit;
In
10 Bahwa faktanya adalah TERMOHON PAILIT telah mengalami kerugian finansial dan non finansial yang
A
sangat besar akibat Pemohon Pailit telah melalaikan kewajiban hukumnya menyelesaikan pekerjaan sesuai
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
"Perjanjian” dan "Amandemen”, dimana lobang sumur menjadi sama sekali tidak berguna / tidak terpakai (lost of
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
ub
hole) padahal sebelumnya TERMOHON PAILIT sudah mengeluarkan biaya yang besar untuk pelaksanaan
pekerjaan pemboranDirektori Putusan
sumur tersebut Mahkamah
termasuk pembayaran- Agung
pembayaran pekerjaan Republik
kepada PemohonIndonesia
Pailit sebelum
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
terjadinya kesalahan atau kelalaian pelaksanaan pekerjaan dimaksud pada angka 3 diatas yaitu sebesar USD
hk
979,605.15 (sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu enam ratus lima Dolar Amerika Serikat dan lima belas sen)
a
dan Rp. 260.790.044,- (dua ratus enam puluh juta tujuhratus sembila puluh ribu empat puluh empat rupiah) sesuai
si
"Rekapitulasi Pembayaran Tagihan Oleh PT. Tangkuban Parahu Geothermal Power (TERMOHON PAILIT)
kepada PT. Wirana Nusantara Energy (Pemohon Pailit)” sebagai Lampiran Khusus yang merupakan satu kesatuan
ne
ng
tak terpisahkan dalam jawaban ini. Namun ternyata kemudian semua itu menjadi sia-sia akibat pekerjaan Pemohon
Pailit yang tidak profesional dan tidak bertanggung- jawab, hanya pandai menuntut hak tanpa dapat melaksanakan
do
gu
kewajibannya. Pada kenyataannya Pemohon Pailit telah bertindak sepihak meninggalkan pekerjaan dengan
melakukan demobilisasi peralatan - peralatan pendukung pemboran (Services) dan peralatan utama Drilling Rig
In
dari lokasi sumur ekpiorasi Kancah-3 tanpa adanya kejelasan jawaban apakah demobilisasi yang telah dilakukan
A
berkaitan
Hal. 63 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah
lik
dengan penggantian drilling rig lama dengan drilling rig baru untuk dapat melanjutkan pekerjaan
pemboran sampai ke dalaman 1500 mKU sesuai kewajibannya dalam "Perjanjian” dan "Amandemen”.
m
ub
Padahal TERMOHON PAILIT telah membayar biaya demobilisasi rig yang lama untuk di ganti dengan
rig baru, tetapi rig baru tidak pernah datang;
ka
ep
Majelis Hakim Yang Mulia;
ah
Berdasarkan fakta-fakta yang terurai diatas, maka jelas peristiwa yang sesungguhnya terjadi adalah sengketa
R
wanprestasi dimana Pemohon Pailit telah wanprestasi dalam melaksanakan isi "Perjanjian” dan "Amandemen”.
si
Dalam hal ini dalil-dalil posita permohonan a quo adalah menyangkut langsung sengketa wanprestasi antara
ne
ng
para pihak, dalam hal mana berdasarkan Pasal 33 "Perjanjian” para pihak telah mengikatkan diri bila terjadi
perselisihan diantara PARA PIHAK yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak
memilih penyelesaian perselisihan menurut aturan-aturan Arbitrase dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia
do
gu
(BANI) di Jakarta oleh suatu panel yang terdiri dari 3 (tiga) arbiter yang diangkat sesuai dengan aturan-aturan
BANI tersebut. PARA PIHAK juga secara tegas telah menyatakan setuju bahwa berdasarkan Pasal 3 Undang-
In
A
Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa, pengadilan manapun tidak
berwenang untuk mengadili sengketa PARA PIHAK yang telah terikat dalam perjanjian arbitrase. Apabila
ah
Pemohon Pailit adalah pihak yang beritikad baik sewajarnya menghormati pilihan penyelesaian perselisihan
lik
melalui BANI di Jakarta sesuai kesepakatan yang telah jelas dan terang diatur dalam Pasal 33 Perjanjian
(expressive verbis), sedangkan peradilan yang mulia ini haruslah dipergunakan sebagai upaya hukum terakhir
m
ub
ep
Mahkamah Agung RI Nomor 254 K/Pdt.Sus- Pailit/2014 tanggal 03 Februari 2015 yang memberikan kaedah
hukum sebagai berikut:
ah
Bahwa alasan kasasi tidak dapat dibenarkan, karena meneliti dengan saksama Memori Kasasi tanggal 6 Maret
s
M
2014 dan Kontra Memori Kasasi tanggal 19 Maret 2014, dihubungkan dengan pertimbangan putusan Judex
ne
ng
Facti, dalam hal ini putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, ternyata tidak salah dalam
menerapkan hukum dan telah memberi
do
pertimbangan yang cukup, karena dalam surat perjanjian kerja (P1) yang menjadi dasar hubungan hukum antara
Penggugat dengan Tergugat terdapat klausula bahwa apabila terjadi perselisihan antara Para Pihak yang
In
A
mengikatkan diri, maka mereka sepakat untuk menyelesaikan perselisihan mereka melalui Badan Arbitrase
Disclaimer Nasional Indonesia (BANI);
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata Putusan Pengadilan Niaga pada
Direktori
Pengadilan Negeri Putusan
Jakarta Pusat Mahkamah Agung Republik
Nomor 02/Pdt.Sus/Pailit/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst., tanggal 27Indonesia
Februari 2014
ep
dalam perkaraputusan.mahkamahagung.go.id
ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, sehingga permohonan kasasi
hk
yang diajukan oleh Pemohon Kasasi PT. X tersebut harus ditolak”;
a
Bahwa dalam Pasal 33.2 "Perjanjian” terdapat klausula arbitrase yang berisi sebagai berikut:
si
33.2. Sesuatu perselisihan dalam bentuk apapun yang timbul sehubungan atau akibat PERJANJIAN ini, baik
selama maupun setelah jangka waktu PERJANJIAN ini, yang tidak dapat diselesaikan secara
ne
ng
musyawarah / kesepakatan atau secara damai oleh PARA PIHAK, akan diselesaikan menurut Aturan-
aturan Arbitrase dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta oleh suatu panel yang
do
terdiri dari 3 (tiga) arbiter yang diangkat sesuai dengan aturan-aturan tersebut dan menggunakan
gu
Bahasa Indonesia baik dalam proses maupun keputusan Arbitrase. Dengan demikian PARA PIHAK
secara tegas setuju bahwa berdasarkan Pasal 3 dari Undang-undang No. 30 Tahun 1999 tentang
In
A
Arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa (Undang-undang Arbitrase Indonesia), pengadilan
manapun tidak berwenang untuk mengadili sengketa PARA PIHAK yang telah terikat dalam
perjanjian arbitrase.
ah
lik
Oleh karena Perjanjian yang menjadi dasar hubungan hukum antara TERMOHON PAILIT dengan Pemohon
Pailit terdapat klausula yang berisi mengikatkan diri secara tegas untuk menyelesaikan perselisihan melalui
m
ub
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), dalam hal mana permohonan a quo mengandung fakta-fakta
perselisihan tentang klaim yang ditagihkan ternyata tidak berdasar pada pengertian-pengertian, penafsiran dan
ka
pekerjaan- pekerjaan yang benar sebagaimana ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam "Perjanjian" dan
ep
"Amandemen”, dan terdapat pula permasalahan keabsahan cessie kepada pihak lain yang bersumber dari
ah
"Perjanjian” dan "Amandemen”, maka berdasarkan kaedah hukum Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor
R
si
254 K/Pdt.Sus-Pailit/2014 tersebut diatas Pengadilan Niaga
Hal. 65 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ne
ng
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sudah semestinya menyatakan diri tidak berwenang memeriksa dan
mengadili perkara a quo;
do
gu
diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi atau denda
oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan pengadilan, arbiter, atau majelis arbitrase:
ah
lik
2 Bahwa dalil-dalil posita permohonan a quo adalah tidak jelas dan kabur dasar hukumnya karena dalam
Pasal 7.1. "Perjanjian” telah diperjanjikan total nilai kontrak pekerjaan USD 2,121,135 (Dua Juta Seratus Dua Puluh
m
ub
Satu Ribu Seratus Tiga Puluh Lima Dollar Amerika Serikat), dan sesuai dengan kewajibannya dalam kontrak tersebut
ka
TERMOHON PAILIT telah melakukan pembayaran kepada PEMOHON PAILIT sebesar USD 979,605.15 (sembilan
ep
ratus tujuh puluh sembilan ribu enam ratus lima Dolar Amerika Serikat dan lima belas sen) dan Rp. 260.790.044,- (dua
ratus enam puluh juta tujuh ratus sembilan puluh ribu empat puluh empat rupiah), sedangkan pada halaman 58
ah
permohonan a quo Pemohon Pailit mendalilkan jumlah keseluruhan tagihan terhadap TERMOHON PAILIT adalah
R
s
sebesar US$ 3,451,787.77 (tiga juta empat ratus lima puluh satu ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh dan tujuh puluh
M
ne
tujuh sen Dollar Amerika Serikat) dan Rp. 618.926.875,- (enam ratus delapan belas juta sembilan ratus dua puluh enam
ng
ribu delapan ratus tujuh puluh lima rupiah), jumlah tagihan mana tidak ada diperjanjikan atau disepakati dalam
"Perjanjian” akan tetapi Pemohon Pailit dalam Petitum Pemohonan Pernyataan Pailit menghendaki TERMOHON
do
gu
PAILIT menjadi dalam keadaan Pailit, maka dalil permohonan seperti ini tidak memiliki dasar hukum yang jelas/
kabur;
In
A
3 Bahwa dalam Pasal 7.2. "Perjanjian” telah jelas dan terang diatur : ” Dalam hal apapun, PIHAK KEDUA
tidak dapat menuntut PIHAK PERTAMA untuk merealisasikan seluruh nilai PERJANJIAN seperti pada ayat 7.1.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
ub
kecuali yang ditentukan pada Pasal 7.3.” , sedangkan kalimat ” Dalam hal nilai Pembayaran akan melebihi nilai seperti
pada ayat 7.1., maka Direktori
PIHAK PERTAMA Putusan dapat segeraMahkamah Agung
memutus PERJANJIAN ” Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 66 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdf.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.JW.Pst.
hk
merupakan penegasan bahwa tidak ada peluang apapun bagi PIHAK KEDUA (Pemohon Pailit) untuk
a
dapat menuntut PIHAK PERTAMA (TERMOHON PAILIT) untuk merealisasikan seluruh nilai perjanjian
si
kecuali yang ditentukan pada Pasal 7.3;
ne
ng
Bahwa Pasal 7.3. berbunyi; ’Total nilai pembayaran akan didasarkan kepada jumlah hari kerja untuk
penyelesaian pekerjaan dikalikan dengan tarif setiap sub pekerjaan / jasa sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.
do
gu
Berdasarkan Pasal 7.3. ini tidak dapat ditafsirkan lain bahwa seluruh nilai Perjanjian adalah tetap dan tidak
berubah dalam hal apapun sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai ic. tanggal 31 Agustus 2014 (Vide
In
A
Pasal 1 Amandemen) yaitu sebesar US$ 2,121,135 (Dua Juta Seratus Dua Puluh Satu Ribu Seratus Tiga
Puluh Lima Dollar Amerika Serikat). Faktanya, bahwa PEMOHON PAILIT tidak dapat menyelesaikan
ah
pekerjaan dan telah meninggalkan pekerjaan pada kedalaman pemboran 612 m, dari kedalaman kontrak
lik
1500 m;
m
ub
Bahwa kepastian total nilai kontrak pekerjaan adalah sebesar US$ 2,121,135 (Dua Juta Seratus Dua Puluh
Satu Ribu Seratus Tiga Puluh Lima Dollar Amerika Serikat) bersifat tetap dan tidak berubah dalam hal
ka
apapun juga, telah dinyatakan dengan jelas dan terang maknanya (expressive verbis) dalam Pasal 15.6
ep
"Perjanjian” yang berbunyi:
"PIHAK KEDUA (Pemohon Pailit) wajib memahami kebenaran dan kecukupan penawarannya untuk
ah
R
pelaksanaan Pekerjaan dengan tarif dan harga yang tertera di dalam Perjanjian untuk menutup biaya dalam
si
melaksanakan semua kewajiban PIHAK KEDUA (Pemohon Pailit) menurut Perjanjian ini. Selama
ne
ng
melaksanakan Pekerjaan sesuai ketentuan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA (Pemohon Pailit) tidak
diperkenankan mengajukan penambahan biaya kepada PIHAK PERTAMA (TERMOHON PAILIT),
dengan alasan apapun. ”
do
gu
Maka secara konkrit terbukti sudah dalil Pemohon Pailit yang menyatakan "jumlah keseluruhan tagihan
terhadap TERMOHON PAILIT sebesar US$ 3,451,787.77 dan Rp. 618.926.875,-” sedangkan nilai kontrak
In
A
yaitu sebesar US$ 2,121,135 adalah dalil yang tidak memiliki dasar hukum yang jelas/kabur.
Hal. 67 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
Faktanya, bahwa PEMOHON PAILIT tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dan telah meninggalkan
ah
lik
ub
Pailit dalam permohonan a quo adalah kabur karena tidak jelas dasar hukumnya, sementara Pemohon Pailit
telah mengakui sendiri hanya dapat melaksanakan pekerjaan pemboran sumur sampai kedalaman 612 m2
ka
(halaman 7 permohonan a quo) dari yang seharusnya diselesaikan sampai kedalaman 1.500 m berdasarkan
ep
Pasal 2.1 "Perjanjian”, sehingga sudah selayaknya permohonan Pemohon Pailit dinyatakan kabur (obscuur
ah
ne
ng
perkara ini;
C. PEMOHON PAILIT DAN PT. TRIDAYA SAKTI MANDIRI
do
BUKAN
1 Bahwa Pasal 1 angka 2 UUK-PKPU berbunyi : ” Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
ub
2 Bahwa hubungan hukum antara TERMOHON PAILIT dengan Pemohon Pailit adalah bersifat timbal balik
Direktori
berdasarkan "Perjanjian” Putusan
dan "Amandemen” yang Mahkamah
melahirkan hak dan Agung Republik
kewajiban kepada Indonesia
masing- masing pihak, dalam
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hal mana apabila Pemohon Pailit telah melakukan sesuatu/prestasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
hk
"Perjanjian” dan "Amandemen” baru menimbulkan kewajiban hukum bagi TERMOHON PAILIT untuk melakukan
a
kontra prestasi;
si
3 Bahwa daftar rincian tagihan-tagihan (invoices) yang terlampir dalam permohonan a quo adalah tagihan-
ne
ng
tagihan yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam "Perjanjian” dan "Amandemen” sebagaimana
TERMOHON PAILIT tolak dengan penjelasan sebagai berikut;
do
A.1)
gu
Daftar Rincian tagihan-tagihan (invoices) pada lampiran permohonan:
: Tagihan Insurance;
Hal. 68 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A
A.2) s/d 7)
- Tagihan tidak didukung bukti polis asuransi dan tidak memenuhi syarat-syarat yang
ah
lik
"Selama jangka waktu Perjanjian, untuk semua jenis asuransi yang disebut diatas,
PIHAK KEDUA (Pemohon Pailit) bertanggung-jawab untuk memikul deductibles,
m
ub
exclusions dan franchises. Nilai pertanggungan serta persyaratan-persyaratan dan
kondisi-kondisi lainnya harus disetujui terlebih dahulu oleh PIHAK PERTAMA
ka
ep
(TERMOHON PAILIT), dengan exclusions seminimal mungkin. Perubahan
asuransi yang berhubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan dalam Perjanjian ini
ah
harus dilakukan oleh PIHAK KEDUA pada asuransi yang disetujui oleh PIHAK
R
si
PERTAMA, dan PIHAK KEDUA diwajibkan untuk menyerahkan polis asuransi
dimaksud kepada PIHAK PERTAMA";
ne
ng
Mengenai tagihan ini, sebelumnya TERMOHON PAILIT tidak pernah menerima dan
memberikan persetujuan terhadap usulan jenis dan nilai pertanggungan asuransi dari
do
gu
Pemohon Pailit dan tidak ada bukti polis dalam tagihan ini, maka tagihan tidak dapat
diproses karena tidak sesuai dengan Pasal 26.5 "Perjanjian”;
; Tagihan pekerjaan Plug Job# atau penambalan sisi dinding didalam lubang Tob job;
In
A
Tagihan merupakan pekerjaan yang dalihkan sebagai over volume lumsump yang tidak
termasuk dalam Lampiran - A "Perjanjian”;
ah
lik
ub
dalam PERJANJIAN ini (vide Pasal 1 huruf u). Sesuai lampiran A, Nilai Perjanjian
dan Daftar Harga, Pekerjaan lumpsum Penyemenan di bayar secara Lumpsum.
ka
Sedangkan untuk unit stand by rate sudah di bayarkan oleh Pihak TERMOHON
ep
A.9), 10)
ne
ng
merupakan pekerjaan yang di dalihkan sebagai over volume yang tidak termasuk
dalam Lampiran - A "Perjanjian”, padahal nyata - nyata pekerjaan cementing
In
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
ub
: Tagihan pemakaian Mud Material - Black Magic;
Direktori Putusan
Tagihan diluarMahkamah
koridor "Perjanjian";Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Sesuai lampiran A, Nilai Perjanjian dan Daftar Harga, Pekerjaan Mud material di
hk
bayar secara Lumpsum. Sedangkan untuk pekerjaan sampai kedalaman 612 m
a
sudah di bayarkan oleh Pihak TERMOHON PAILIT sesuai Berita Acara
si
pemeriksaan pekerjaan Mud Material tanggal 15 September 2014. Mengenai
tagihan ini, merupakan pekerjaan yang nyata - nyata pekerjaan sesuai kontrak
ne
ng
adalah pekerjaan lumsump, sehingga baik keuntungan atau kekurangan dari
pekerjaan menjadi tanggung jawab PEMOHON PAILIT;
do
gu Tagihan standby rate setelah mobilisasi peralatan/perbaikan rig ;
Tagihan diluar koridor "Perjanjian”;
In
Sesuai Pasal 5.3 "Perjanjian” yang berbunyi:
A
Tarif Harian Siaga (THS) hanya diberlakukan terhadap pekerjaan Rig, Mud
Logging, H2S, Cementing, Drilling Fluid, Pompa Lumpur, dan Waste Water
ah
lik
Treatment. THS yang berlaku dalam PERJANJIAN ini dihitung: Tarif Siaga
dengan Tenaga Kerja sebesar 75% x THO, dan berlaku apabila;
m
ub
Hal. 70 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
PERTAMA:
ep
b Pada saat PIHAK KEDUA tidak sedang
ah
si
pelaksana PEKERJAAN;
ne
ng
do
gu
Tarif Standby hanya dapat terjadi setelah di mulai di lakukan pemboran pada hari
pertama, dan karena sesuatu hal TERMOHON PAILIT meminta untuk
In
A
menghentikan pemboran sedangkan rig dalam kondisi siap operasi maka akan
berlaku tarif standby; JADI TIDAK ADA TARIF STANDBY SETELAH
ah
ub
Sesuai Pasal 10.2 ” Perjanjian” yang berbunyi: PIHAK KEDUA menagih kepada
PIHAK PERTAMA setiap 7 (tujuh) hari kerja untuk PEKERJAAN yang telah
ka
ep
dilaksanakan setelah tajak dan telah diterima dengan baik oleh PIHAK
PERTAMA dan dinyatakan di dalam sebuah Berita Acara;
ah
Dokumen tagihan tersebut wajib diajukan secara lengkap dan benar, dibuat dalam
R
rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari 1 (satu) asli dan 2 (dua) salinan, yaitu:
s
M
d Dokumentasi:
Disclaimer
e Asli dan Salinan faktur pajak;
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
ub
f Foto Kopi NPWP;
g Direktori Putusan
Foto KopiMahkamah
PKP Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Kecuali pekerjaan mobilisasi, HANYA PEKERJAAN - PEKERJAAN SETELAH
hk
TAJAK (Waktu pertama pemboran) YANG DAPAT DI TAGIHKAN KEPADA
a
TERMOHON PAILIT;
si
JADI TIDAK ADA TARIF STANDBY SETELAH MOBILISASI DAN
SEBELUM TAJAK DENGAN DALIH KAR ENA MENUNGGU PERINTAH
ne
ng
TERMOHON PAILIT SEBELUM DILAKUKAN PEMBORAN:
Pasal 16.15. “Perjanjian” tentang Bahan Bakar, berbunyi:
do
gu PIHAK PERTAMA akan menanggung kebutuhan bahan bakar untuk keperluan
pemboran yang dihitung mulai dari saat TAJAK, sementara penggunaan bahan
In
bakar dalam rangka function test merupakan bagian dari MOBILISASI dan
A
ditanggung oleh PIHAK KEDUA. Function test diestimasikan akan meliputi 12
jam running test dan 12 (dua belas) jam connection test. Sementara itu, TAJAK
ah
lik
akan dilakukan pada siang hari, atau pada waktu yang disepakati PARA PIHAK.
Jumlah kebutuhan bahan bakar yang akan diberikan kepada PIHAK KEDUA
m
ub
berdasarkan konsumsi yang telah disepakati;
JADI TIDAK ADA TARIF STANDBY SETELAH MOBILISASI DAN
ka
si
Pailit meminta pinjam lahan TERMOHON PAILIT untuk mobilisasi untuk
mengurangi pembayaran yard di MARUNDA. Dengan itikat baik TERMOHON
ne
ng
do
gu
ub
bentuk lADC Report. Pemohon Pailit menyampaikan bahwa telah memiliki semua
perijinan terkait dengan mobilisasi termasuk yang berhubungan dengan pemakaian
ka
ep
jalan raya. Pemohon Pailit akan menjaga kondusifitas dengan aparat dan
lingkungan sekitar dalam proses mobilisasi serta menyelesaikan bila terjadi demo
ah
ataupun konflik sosial terkait mobilisasi. Seluruh biaya yang timbul terkait hal
R
Pailit);
ne
ng
Disclaimer
april 2014. Kalau di kemudian Pemohon Pailit meminta kekurangan pembayaran
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
ub
atas tagihan yang telah di verifikasi dan telah ditandatangani BA oleh masing
Direktori Putusan Mahkamah
masing - masing Agung
Pihak, maka TIDAK Republik Indonesia
DAPAT DITERIMA;
ep
B 12)putusan.mahkamahagung.go.id
s/d 16) : Tagihan reimbursement solar;
hk
Hal. 73 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
a
tagihan merupakan resiko dan biaya pekerjaan perbaikan akibat kerusakan rig
si
menjadi tanggung jawab Pemohon Pailit (vide Pasal 2 "Amandemen” jo Pasal
14.4);
ne
ng
Selain itu, sesuai Pasal 10.2. "Perjanjian” harus dipenuhi proses verifikasi dan BA
untuk dapat di teruskan pembayaran. Tagihan tanpa adanya verifikasi dan BA maka
do
tidak dapat dilakukan pembayaran sesuai syarat - syarat pembayaran; Tagihan solar
gu yang disebabkan oleh kerusakan peralatan menjadi tanggung jawab Pemohon Pailit
sesuai ketentuan Pasal 16 butir 4 "Perjanjian” : ...; Apabila terjadi kegagalan
In
A
(“malfunction”) atas peralatan, material dan / atau fasilitas tersebut karena
kesalahan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib menyediakan
ah
lik
penggantinya dan mengerjakan ulang PEKERJAAN yang terhambat karena adanya
kegagalan tersebut, tanpa tambahan biaya apapun dari PIHAK PERTAMA;
Dengan demikian jelas bukan kewajiban TERMOHON PAILIT membayar tagihan
m
ub
ini karena terkait kegagalan pekerjaan Pemohon Pailit dan tidak melalui BA
ka
verifikasi pekerjaan;
ep
C 17)s/d26) : Tagihan kegiatan fishing;
Tagihan merupakan resiko dan biaya pekerjaan perbaikan akibat kerusakan rig
ah
si
14.4);
Selain itu, sesuai ketentuan Pasal 16 butir 4 "Perjanjian” ... Apabila terjadi
ne
ng
do
gu
dan sesuai ketentuan Pasal 2 "Amandemen” untuk mengganti rig yang baru
sampai dengan berakhirnya jangka waktu perjanjian pada tanggal 31 Agustus
ah
lik
2014;
Dengan demikian biaya yang timbul dari pekerjaan fishing akibat kesalahan/kelalaian
m
ub
ne
ng
PERJANJIAN ini (vide Pasal 1 huruf u). Sesuai lampiran A, Nilai Perjanjian dan Daftar
Harga, Pekerjaan Penyemenan di bayar secara Lumpsum. Sedangkan untuk unit stand
by rate sudah di bayarkan oleh Pihak TERMOHON PAILIT sampai minggu ke V dan
do
gu
untuk pekerjaan lumpsum sampai kedalaman 612 sudah di bayarkan oleh Pihak
TERMOHON PAILIT;
In
A
Tagihan ini melebihi pekerjaan lumsump sampai kedalaman 612 akibat kesalahan /
Disclaimer
kelalaian Pemohon Pailit melaksanakan pekerjaan, maka TIDAK DAPAT DITERIMA;
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
ub
Padahal nyata - nyata pekerjaan cementing sesuai kontrak adalah pekerjaan lumsump,
Direktori Putusan
sehingga Mahkamah
baik keuntungan Agung
atau kekurangan Republik
dari pekerjaan Indonesia
menjadi menjadi tanggung
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
jawab PEMOHON PAILIT;
hk
C. 32) s/d 36) ; Tagihan reimbersement solar;
a
Tagihan merupakan resiko dan biaya pekerjaan perbaikan akibat kerusakan rig
si
menjadi tanggung jawab Pemohon Pailit (vide Pasal 2 "Amandemen” jo Pasal
14.4);
ne
ng
Selain itu, sesuai ketentuan Pasal 16 butir 4 Perjanjian,... Apabila terjadi
kegagalan (“malfunction”) atas peralatan, material dan / atau
do
gu
Hal. 75 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A
penggantinya dan mengerjakan ulang PEKERJAAN yang terhambat karena
adanya kegagalan tersebut, tanpa tambahan biaya apapun dari PIHAK
ah
lik
PERTAMA:
Sesuai ketentuan Pasal 37.6. "Perjanjian” yang berbunyi ; Dalam hal PIHAK
m
ub
KEDUA tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana yang ditetapkan dalam
Pasal 5 PERJANJIAN ini, termasuk dan tidak terbatas pada ketidak sesuaian
ka
si
dari nilai PEKERJAAN yang terkait, dengan denda maksimal untuk setiap tidak
ne
ng
do
gu
Fakta hukumnya TERMOHON PAILIT berpendapat dengan rig lama tidak dapat
dilanjutkan pemboran, dan pemboran hanya dilaksanakan dengan rig baru; Dan
ah
sesuai ketentuan Pasal 2 "Amandemen” untuk mengganti rig yang baru sampai
lik
ub
ep
D. 37)
R
D. 38), 39)
diganti dengan rig baru sesuai Pasal 2 "Amandemen”,
s
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
ub
Well head adalah bagian peralatan keamanan untuk
Direktori Putusan
sumur, danMahkamah
menjadi Agung jawab
tanggung Republik Indonesia
Pemohon Pailit
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
akibat pemboran sumur tidak selesai sesuai kontrak;
hk
; Tagihan standby rate (Tarif Harian Siaga);
a
Tagihan merupakan resiko dan biaya pekerjaan perbaikan akibat kerusakan rig
si
karena kesalahan/kelalaian melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung jawab
Pemohon Pailit (vide Pasal 2 "Amandemen” jo Pasal 14.4);
ne
ng
Selain itu, sesuai ketentuan Pasal 16 butir 4 "Perjanjian”: ... Apabila terjadi
kegagalan
do
gu (“malfunction”) atas peralatan, material dan / atau fasilitas tersebut karena
kesalahan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib menyediakan
In
penggantinya dan mengerjakan ulang PEKERJAAN yang terhambat karena
A
adanya kegagalan tersebut, tanpa tambahan biaya apapun dari PIHAK
PERTAMA;
ah
lik
Sesuai ketentuan Pasal 37.6. "Perjanjian” yang berbunyi : Dalam hal PIHAK
KEDUA tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana yang ditetapkan dalam
m
ub
Pasal 5 PERJANJIAN ini, termasuk dan tidak terbatas pada ketidak sesuaian
dengan spesifikasi, yang mana PIHAK PERTAMA berpendapat bahwa pemboran
ka
PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 0,1% (nol koma satu persen) per-hari
R
si
dari nilai PEKERJAAN yang terkait, dengan denda maksimal untuk setiap tidak
dipenuhinya kewajiban tersebut
ne
ng
do
gu
Fakta hukumnya TERMOHON PAILIT berpendapat dengan rig lama tidak tidak
dapat dilanjutkan pemboran, dan pemboran hanya dilaksanakan dengan rig baru);
ah
Dan sesuai ketentuan Pasal 2 Amandemen untuk mengganti rig yang baru sampai
lik
ub
ep
telah memperbaiki rig lama, dan secara nyata telah melangar ketentuan bahwa
PEMOHON PAILIT tidak segera melaksanakan penggatian rig lama dengan rig baru
ah
"Amandemen” (vide Pasal 2), maka tagihan ini TIDAK DAPAT DITERIMA;
s
M
4 Bahwa oleh karena seluruh tagihan-tagihan (invoices) bukan merupakan prestasi pekerjaan sebagaimana
ne
ng
yang diatur dalam "Perjanjian” dan "Amandemen”, maka tidak ada hak tagih atau piutang apapun yang dimiliki oleh
Pemohon Pailit terhadap TERMOHON PAILIT, sehingga berdasarkan Pasal 1 angka 2 UUK-PKPU Pemohon Pailit
do
gu
5 Bahwa oleh karena Pemohon Pailit tidak ada hak tagih atau piutang apapun terhadap TERMOHON
In
A
PAILIT, maka dengan sendirinya PT. Tridaya Sakti Mandiri yang membuat akta cessie dengan Pemohon Pailit JUGA
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
ub
tidak mempunyai hak tagih atau piutang apapun terhadap TERMOHON PAILIT. Dengan demikian PT. Tridaya Sakti
Mandiri bukanlah Direktori kreditor terhadapPutusan TERMOHONMahkamah PAILIT berdasarkanAgung Republik
Pasal 1 angka 2 UUK-PKPU:Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 78 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILiT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
hk
Lagi pula cessie berasal dari kreditor yang sama (Pemohon Pailit), berarti sama saja hanya ada satu
a
kreditor dalam permohonan a quo. Selain itu, proses jual beli tagihan (cessie) antara Pemohon Pailit
si
dengan PT. Tidaya Sakti Mandiri sebagaimana yang didalilkan pada halaman 57 permohonan a quo
terlihat janggal, karena PT. Tridaya Sakti Mandiri untuk membeli tagihan sebesar USD 1,286,577.31 dan
ne
ng
Rp. 618.926.875,- tidak mengkonfirmasi lebih dahulu kepada TERMOHON PAILIT yang dianggap
sebagai debitor seperti lazimnya pihak yang beritikad baik, sehingga terkesan kuat jual beli tagihan
do
gu
(cessie) tersebut hanyalah akal-akalan belaka agar dapat mengajukan permohonan a quo, maka alasan-
alasan Pemohon Pailit membuat akta cessie sangat sulit untuk dipercaya dan diterima sebagai dalil yang
jujur;
In
A
Dalam hubungan dengan keberlakuan akta cessie ini, H. Atja Sondjaja, SH dalam tulisannya berjudul
"BEBERAPA PERMASALAHAN HUKUM” pada No. 7 mengemukakan;
ah
lik
“Apakah pemberitahuan kepada cessus untuk berlakunya akta cessie harus melalui exploit juru sita atau
cukup dengan surat biasa?
m
ub
Harus dilakukan melalui exploit juru sita sebab meskipun cessie sudah selesai dan hak tagih sudah beralih
dengan dibuatnya akta cessie menurut Pasal 613 ayat (3) KUHPerdata hal itu baru mengikat cessus apabila
ka
kepadanya sudah diberitahukan melalui exploit juru sita atau telah diakui/disetujui oleh cessus (debitur)
ep
tersebut”;
ah
Dalam kaitan ini TERMOHON PAILIT (yang dianggap sebagai cessus) tidak pernah menerima
R
pemberitahuan akta cessie antara Pemohon Pailit dengan PT. Tridaya Sakti Mandiri melalui exploit juru
si
sita dan TERMOHON PAILIT tidak pernah mengakui/menyetujui akta cessie tersebut sebagaimana
ne
ng
dimaksud dalam tulisan H. Atja Sondjaja, SH diatas. Dengan demikian keberadaan cessie PT. Tridaya
Sakti Mandiri tidak mempunyai kekuatan mengikat apapun terhadap TERMOHON PAILIT dan dalil
Pemohon Pailit yang menyatakan ada kreditor lain PT. Tridaya Sakti Mandiri sudah seharusnya
do
gu
Bertolak dari uraian tersebut, syarat TERMOHON PAILIT "mempunyai dua atau lebih kreditor” menurut Pasal
In
A
D TERMOHON PAILIT TIDAK MEMPUNYAI UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT
ah
lik
DITAGIH
Hal. 79 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
m
ub
1 Bahwa Pasal 1 angka 6 UUK-PKPU berbunyi: ” Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat
dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing baik secara langsung maupun
ka
yang akan timbul dikemudian hari/kontijen, yang timbul karena perjanjian atau undang- undang dan yang wajib
ep
dipenuhi oleh debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta
ah
kekayaan debitor;
R
Kemudian dalam penjelasan Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU dinyatakan : Yang dimaksud dengan "utang
s
yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih” adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu,
M
ne
ng
baik karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena
pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan pengadilan, arbiter,
do
2 Bahwa yang menjadi persoalan adalah apakah TERMOHON PAILIT mempunyai kewajiban untuk
membayar tagihan-tagihan (invoices) Pemohon Pailit yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan "Perjanjian” dan
In
A
"Amandemen” ?;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
ub
Dalam hal ini seluruh tagihan-tagihan (invoices) yang di kalim oleh Pemohon Pailit telah TERMOHON
Direktori
PAILIT bantah dan Putusan
tolak dengan Mahkamah
tegas sebagaimana Agung
terurai padaRepublik Indonesia
bagian C. 3 diatas, maka bagi
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
TERMOHON PAILIT tidak ada kewajiban untuk membayar tagihan-tagihan yang tidak sesuai dengan
hk
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam "Perjanjian” dan "Amandemen”. Oleh karena itu TERMOHON
a
PAILIT tidak mempunyai utang apapun yang telah jatuh waktu dan dapat ditagihkan oleh Pemohon Pailit;
si
Terkait dalil Pemohon Pailit pada halaman 50 s/d 53 permohonan a quo yang menyatakan seolah-olah
tagihan-tagihan sudah jatuh tempo dan telah dilakukan somasi melalui surat no. 55/EMP-RS-MI-JF/II/15
ne
ng
dan no. 58/EMP-RS/IV/15, telah dijawab oleh TERMOHON PAILIT melalui surat nomor : 053/PID.30-
TPGP/0415 tanggal 14 April 2015 yang intinya menyatakan bahwa pendirian TERMOHON PAILIT sudah
do
gu
tetap dan tidak berubah menolak tegas segala klaim mengada-ngada yang dikemukakan dalam somasi
Pemohon Pailit, karena tidak berdasarkan pada ketentuan- ketentuan hukum yang benar dalam "Perjanjian”
In
dan "Amandemen”. Jawaban TERMOHON PAILIT tersebut sekaligus men-somasi balik kepada Pemohon
A
Pailit agar melaksanakan kewajibannya mengganti
Hal. 80 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah
lik
segala kerugian Klien yang timbul dalam pelaksanaan Perjanjian akibat wanprestasi Pemohon Pailit
sebesar:
m
ub
Biaya pembayaran Drilling Rig, sebesar USD 958.971,72 dan Rp, 260.709.044,-, yang telah
dibayarkan kepada PT WNE ; dan;
ka
Biaya material casing, sebesar 916.596,00 USD; dalam tempo 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
ep
surat diterima, secara langsung dan seketika tanpa alasan apapun, guna menghindari terjadinya tuntutan
ah
si
sempurna sebagaimana yang ditentukan dalam “Perjanjian” dan “Amandemen”, terbukti dengan sederhana
ne
ng
Pemohon Pailit tidak berhasil mencapai kedalaman akhir 1.500 mKU sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran B “Perjanjian” (Drilling Program) sampai dengan berakhirnya masa “Perjanjian” pada tanggal
31 Agustus 2014, dan Pemohon Pailit juga tidak dapat menyediakan Drilling Rig yang baru sesuai
do
gu
“Amandemen” sehingga keadaannya sekarang lubang sumur tidak berguna / tidak terpakai (lost of hole);
Berdasarkan Pasal 1 angka 6 UUK-PKPU jo. penjelasan Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU tersebut diatas, maka
In
A
yang dimaksud dalam perkara a quo dengan "utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih” adalah
kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu karena telah diperjanjikan dalam "Perjanjian”
ah
dan ”Amandemen”|, sedangkan fakta peristiwanya TERMOHON PAILIT tidak berada dalam keadaan
lik
lalai, karena tagihan- tagihan (invoices) Pemohon Pailit tidak sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang
diatur dalam "Perjanjian” dan "Amandemen”. Oleh karena itu tidak ada kewajiban apapun dari
m
ub
TERMOHON PALIT untuk membayar tagihan tersebut, dengan kata lain tidak ada utang TERMOHON
PAILIT yang telah jatuh waktu dan dapat ditagihkan;
ka
ep
3 Bahwa peristiwa yang sesungguhnya terjadi adalah sebaliknya. Pemohon Pailit telah wanprestasi karena
ah
tidak berprestasi menyelesaikan pekerjaan pemboran sumur sampai kedalaman 1.500 m sebagaimana yang telah
R
diperjanjikan dalam Pasal 2.1. Lampiran B "Perjanjian”, sehingga telah menimbulkan kerugian finansial dan non
s
finasial yang sangat besar kepada TERMOHON PAILIT berupa hilangnya lubang sumur (lost of hole) dan Izin Usaha
M
ne
ng
Pertambangan Panas Bumi untuk pembangkitan tenaga listrik yang dimiliki TERMOHON PAILIT terancam dicabut;
Hal. 81 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
permohonan a quo?;
A
Disclaimer Mohon perhatian Yang Mulia Majelis Hakim, TERMOHON PAILIT perlu
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
mengemukakan Asas Keseimbangan yang diakui dan dikenal dalam
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
ub
Penjelasan Umum UUK-PKPU sebagai berikut : ” Undang-Undang ini
Direktori
mengatur Putusan
beberapa Mahkamah
ketentuan yang Agung
merupakanRepublik Indonesia
penwujudan dari
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
keseimbangan, yaitu disatu pihak terdapat ketentuan yang dapat
hk
mencegah terjadinya penyalahgunaan pranata dan lembaga kepailitan
a
oleh debitor yang tidak jujur, dipihak lain, terdapat ketentuan yang dapat
si
mencegah terjadinya penyalahgunaan pranata dan lembaga kepailitan
oleh kreditor yang tidak bertikad.baik;
ne
ng
Perwujudan norma pencegahan terjadinya penyalahgunaan pranata dan
lembaga kepailitan oleh kreditor yang tidak beritikad baik dalam Asas
do
permohonan
gu
Keseimbangan
Pemohon
tersebut,
Pailit
sangat
yang
bersesuaian
dengan itikad
untuk
tidak baik
mencegah
hendak
In
menyalahgunakan lembaga peradilan yang mulia ini untuk memailitkan
A
TERMOHON PAILIT dengan merekayasa tagihan-tagihan secara
bertentangan dengan hasil pekerjaannya yang justru telah melalaikan
ah
lik
kewajiban hukumnya melaksanakan Pekerjaan Pemboran Research Well
dan Coring antara lain sebagai berikut:
m
ub
a Wajib melaksanakan Pekerjaan untuk memperoleh kedalaman akhir
1.500 mKU (vide Pasal 3 angka 3.1 dan Lampiran B "Perjanjian”);
ka
si
dalam Perjanjian (vide Pasal 15 angka 15.11 "Perjanjian”);
Wajib menjamin bahwa semua peralatan dan material yang
ne
ng
do
Wajib mengganti Drilling Rig BSA #01 dengan Drilling Rig yang baru
gu
"Amandemen”);
Wajib menyelesaikan Pekerjaan selambat-lambatnya 31 Agustus 2014 (vide Pasal 1 "Amandemen”);
ah
lik
c.
d.
e.
f.
m
ub
Melihat fakta-fakta adanya itikad tidak baik dari Pemohon Pailit dalam mengajukan permohonan
ka
pernyataan pailit terhadap TERMOHON PAILIT, dimana ternyata keadaan yang sesungguhnya terjadi
ep
Pemohon Pailit berada dalam posisi wanprestasi dan tidak ada satu pun kewajiban TERMOHON PAILIT
ah
yang timbul karena perjanjian untuk membayar terkait pekerjaan-perkerjaan yang ditagihkan oleh
R
Pemohon Pailit (invoices) akibat kesalahan maupun kelalaiannya berdasarkan Pasal 14 "Perjanjian"
s
maupun terhadap pekerjaan-pekerjaan yang ditagihkan setelah Pemohon Pailit tidak dapat/gagal
M
ne
ng
melanjutkan pelaksanaan pekerjaan pengeboran kedalaman sumur sejak tanggal 20 Mei 2014 akibat
kesalahan maupun kelalaian dan kerusakan pada peralatan rig yang digunakannya sebagaimana telah diatur
do
dalam Pasal 2 "Amandemen", maka berdasarkan Pasal 1 angka 6 jo. penjelasan Pasal 2 ayat (1) UUK-
gu
PKPU diatas haruslah dinyatakan TERMOHON PAIUT tidak mempunyai utang yang telah jatuh waktu
dan dapat ditagihkan terhadap Pemohon Pailit maupun PT. Tridaya Sakti Mandiri;
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
ub
Berdasarkan fakta-fakta yuridis tersebut, syarat adanya "kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh
Direktori
waktu karena Putusan
telah diperjanjikan” Mahkamah
menurut Pasal Agung
2 (1) UUK-PKPU Republik
tidak terpenuhi Indonesia
dalam perkara a quo;
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
E TIDAK TERDAPAT FAKTA ATAU KEADAAN YANG TERBUKTI SECARA SEDERHANA
a
1 Bahwa Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU berbunyi : "Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila
si
terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi”;
ne
ng
2 Bahwa TERMOHON PAILIT telah menyangkal, membantah dan menolak dengan tegas dalil-dalil
Pemohon Pailit dalam permohonan a quo seolah- olah Pemohon Pailit dan PT. Tridaya Sakti Mandiri selaku kreditor
do
gu
terhadap TERMOHON PAILIT sebagaimana terurai pada huruf C dan D tersebut diatas, khususnya terkait pembuktian
tentang kebenaran adanya piutang Pemohon Pailit dan PT. Tridaya Sakti Mandiri terhadap TERMOHON PAILIT
In
A
karena "Perjanjian” dan "Amandemen”;
Tidak benar Pemohon Pailit dan PT. Tridaya Sakti Mandiri mempunyai kedudukan sebagai kreditor
ah
terhadap TERMOHON PAILIT, karena TERMOHON PAILIT tidak pernah mempunyai hutang kepada
lik
Pemohon
Hal. 83 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt,Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
m
ub
Pailit maupun PT. Tridaya Sakti Mandiri terkait tagihan-tagihan (invoices) dalam permohonan a quo yang
ternyata tidak sesuai bahkan bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam "Perjanjian”
ka
ep
dan "Amandemen” sebagaimana secara khusus telah TERMOHON PAILIT uraikan pada huruf C. 3
tersebut di atas;
ah
Tidak ada dasar hukumnya ” SEORANG TELAH LALAI MEMENUHI KEWAJIBAN YANG
R
si
DITENTUKAN DALAM PERJANJIAN (WANPRESTASI) MEMPUNYAI PIUTANG ATAS
PEKERJAAN YANG TIDAK BERPRESTASI ” (EXCEPTIO NON ADIMPLETI CONTRACTUS);
ne
ng
TERMOHON PAILIT sudah berkali-kali menegur Pemohon Pailit agar segera menyelesaikan pekerjaan
pemboran dengan mendatangkan drilling rig yang baru sesuai "Amandemen” sebagaimana terbukti dari
do
gu
lik
intinya meminta kepada PEMOHON PAILIT mengenai kesiapan Rig Baru sesuai Minutes of Emergency Meeting
tanggal 21 Mei 2014;
m
ub
Namun ternyata surat-surat teguran TERMOHON PAILIT tersebut tidak diindahkan dan dilaksanakan oleh
Pemohon Pailit, pada akhirnya yang terjadi malah Pemohon Pailit telah bertindak sepihak meninggalkan
ka
pekerjaan dengan melakukan demobilisasi peralatan - peralatan pendukung pemboran (Services) dan
ep
peralatan utama Drilling Rig dari lokasi sumur ekpiorasi Kancah-3 tanpa adanya kejelasan jawaban apakah
demobilisasi yang telah dilakukan berkaitan dengan penggantian drilling rig lama dengan drilling rig baru
ah
untuk dapat melanjutkan pekerjaan pemboran sampai ke dalaman 1500 mKU sesuai kewajibannya dalam
s
"Perjanjian” dan "Amandemen”. Padahal TERMOHON PAILIT telah membayar biaya demobilisasi rig
M
ne
ng
yang lama untuk di ganti dengan rig baru, tetapi rig baru tidak pernah datang. Akibat perbuatan
wanprestasi Pemohon Pailit itu, TERMOHON PAILIT menderita kerugian financial dan non finansial
yang sangat besar karena lobang sumur menjadi sama sekali tidak berguna/tidak terpakai (lost of hole)
do
gu
padahal sebelumnya TERMOHON PAILIT sudah mengeluarkan biaya yang besar untuk
Hal. 84 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
pelaksanaan pekerjaan pemboran sumur tersebut, namun ternyata kemudian semua itu menjadi sia-sia.
A
Disclaimer
Lebih jauh lagi Izin Usaha Pertambangan Panas Bumi untuk pembangkitan tenaga listrik yang dimiliki
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
TERMOHON PAILIT menjadi terancam dicabut;
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
ub
Berdasarkan fakta peristiwa tersebut, maka yang sesungguhnya menjadi kreditor adalah TERMOHON
Direktori
PAILIT bukan PemohonPutusan Mahkamah
Pailit. Dapat dikatakan dalam Agung
permohonanRepublik Indonesia
a quo kedudukan Pemohon Pailit
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
adalah kreditor abal-abal;
hk
Fakta atau keadaan ini menunjukan Pemohon Pailit dan PT. Tridaya Sakti Mandiri tidak dapat bertindak
a
sebagai kreditor atas TERMOHON PAILIT, terlebih lagi ternyata pula cessie PT. Tridaya Sakti Mandiri
si
berasal dari kreditor abal-abal yang sama (Pemohon Pailit), berarti sama saja hanya ada satu kreditor abal-
abal dalam permohonan a quo. Selain itu, TERMOHON PAILIT (yang dianggap sebagai cessus) tidak
ne
ng
pernah menerima pemberitahuan akta cessie antara Pemohon Pailit dengan PT. Tridaya Sakti Mandiri
melalui exploit juru sita dan TERMOHON PAILIT tidak pernah mengakui/menyetujui akta cessie
do
gu
tersebut, sehingga keberadaan cessie PT. Tridaya Sakti Mandiri tidak mempunyai kekuatan mengikat
apapun terhadap TERMOHON PAILIT
In
Dengan demikian kedudukan Pemohon Pailit dan PT. Tridaya Sakti Mandiri sebagai kreditor belum
A
bersifat pasti, dimana untuk menentukan keabsahannya sebagai kreditor dalam perkara a qo tidak dapat
diperiksa dengan pembuktian sederhana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU,
ah
lik
melainkan memerlukan proses pembuktian yang tidak sederhana melalui gugatan perselisihan di BANI
Jakarta, sehingga dalam permohonan a quo tidak terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara
m
ub
sederhana adanya dua atau lebih kreditor yang sah;
Bahwa TERMOHON PAILIT telah menyangkal, membantah dan menolak dengan tegas dalil-dalil
ka
ep
Pemohon Pailit dalam permohonan a quo seolah-olah ada utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih
oleh Pemohon Pailit dan PT. Tridaya Sakti Mandiri kepada TERMOHON PAILIT sebagaimana terurai
ah
pada huruf C dan D tersebut diatas, khususnya terkait pembuktian tentang kebenaran adanya tagihan-
R
si
tagihan yang sah berdasarkan "Perjanjian” dan "Amandemen”;
Dalam hal ini tagihan-tagihan (invoices) yang terlampir dalam permohonan a quo adalah tagihan-tagihan
ne
ng
yang tidak sesuai dengan ketentuan- Keientuan dalam "Perjanjian” dan "Amandemen” sebagaimana
Hal. 85 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
gu
TERMOHON PAILIT tolak dengan penjelasan yang temrai pada huruf C. 3 tersebut diatas. Selain itu
terdapat fakta atau keadaan rekayasa jumlah tagihan (invoices) yang tidak rasional / tidak masuk akal
sehat, dimana nilai "Perjanjian” adalah bersifat tetap dan tidak berubah dalam hal apapun yaitu sebesar
In
A
US$ 2.121.135 (Dua Juta Seratus Dua Puluh Satu Ribu Seratus Tiga Puluh Lima Dollar Amerika Serikat)
namun jumlah tagihan (invoices) sebesar US$ 3,451,787,77 (tiga juta empat ratus lima puluh satu ribu
ah
lik
tujuh ratus delapan puluh delapan tujuh dan tujuh puluh sen Dollar Amerika Serikat) dan Rp.
618.926.875,- sebagian tagihan dijual kepada PT. Tridaya Sakti Mandiri dengan alasan-alasan hukum yang
m
ub
berbelit-belit, tidak relevan bahkan bertentangan dengan substansi "Perjanjian” dan 'Amandemen” itu
sendiri, notabene justru Pemohon Pailit yang terbukti secara sederhana telah wanprestasi. Dalam hal ini
ka
TERMOHON PAILIT tidak pernah membuat surat-surat apapun kepada Pemohon Pailit yang isinya
ep
menyatakan "menyetujui atau menawarkan pelunasan utang” sebagaimana dalil-dalil karangan yang diada-
ah
adakan oleh Pemohon Pailit pada halaman 62 s/d 65 permohonan a quo. Dalil- dalil karangan seperti itu
R
hanya untuk Pemohon Pailit sendiri, tetapi tegas dinyatakan disini tidak berlaku bagi TERMOHON
s
PAILIT. Yang pasti TERMOHON PAILIT tetap berpegang teguh pada apa yang tertulis dan diperjanjikan
M
ne
ng
dalam "Perjanjian” dan "Amandemen” yang berlaku sebagai undang-undang bagi para pihaknya (pacta
sunt servanda);
Dengan demikian fakta atau keadaannya adalah pembuktian adanya "utang yang telah jatuh waktu dan
do
gu
tidak dibayar” dalam perkara a quo tidak dapat diperiksa dan dibuktikan secara sederhana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU, melainkan harus melalui proses gugatan perselisihan di
In
A
BANI Jakarta, sehingga dalam permohonan a quo tidak terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara
Disclaimer sederhana adanya utang yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar;
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
ub
Oleh karena tidak terdapat fakta-fakta atau keadaan-keadaan yang terbukti secara sederhana, maka
Direktori
permohonan Putusan
a quo tidak Mahkamah
memenuhi ketentuan Agung
Pasal 2 Jo Pasal 8 ayat (4)Republik
UUK-PKPU; Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Majelis Hakim Yang Mulia;
a
Dengan bertitik tolak dari ketentuan-ketentuan Undang-Undang Nomor 37 Tahun
si
2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUK-
PKPU) sebagaimana terurai diatas, dapat kiranya disimpulkan bahwa permohonan a
ne
ng
quo tidak memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU,
Hal. 86 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
maka dengan segala hormat TERMOHON PAILIT memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim agar demi hukum
gu
berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI:
In
A
Menerima eksepsi Termohon Pailit:
ah
lik
DALAM POKOK PERKARA:
ub
Menyatakan permohonan Pemohonan Pailit tidak dapat diterima;
ka
ep
Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara;
ah
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya, Pemohon mengajukan bukti surat-surat,
R
si
bertanda P - 1 sampai dengan P - 161, sebagai berikut:
1 Bukti P - 1
ne
ng
2 Bukti P - 2
do
gu
3 Bukti P - 3
In
A
4 Bukti P - 4
ah
lik
5 Bukti P - 5
m
6 Bukti P - 6
ub
ka
7 Bukti P - 7
ep
8 Bukti P - 8
ah
s
9 Bukti P - 9
M
ne
ng
10 Bukti P-10
do
gu
11 Bukti P - 11
In
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
ub
Invoice No. 014/WNE/INV/IX-14 tertanggal 23 September
Direktori
2014; Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Invoice No.015/WNE/INV/IX-14 tertanggal 23 September
hk
2014;
a
Invoice No.016/WNE/INV/IX-14 tertanggal 23 September
si
2014;
Invoice No.018/WNE/INV/IX-14 tertanggal 23 September
ne
ng
2014
Invoice No.019/WNE/INV/IX-14 tertanggal 23 September
do
gu 2014;
Invoice No.020AA/NE/INV/IX-14 tertanggal 23 September
In
2014;
A
Invoice No.021AA/NE/INV/IX-14 tertanggal 23 September
2014;
ah
lik
Invoice No.022/WNE/INV/IX-14 tertanggal 25 September
2014;
m
ub
Invoice No. 023/WNE/INV/IX-14 tertanggal 25 September
2014;
ka
si
12 Bukti P -12
13 Bukti P - 13
14 Bukti P -14
ne
ng
15 Bukti P - 15
16 Bukti P-16
17 Bukti P - 17
do
gu
18 Bukti P -18
19 Bukti P - 19
20 Bukti P - 20
In
A
21 Bukti P - 21
22 Bukti P - 22
ah
23 Bukti P - 23
lik
24 Bukti P - 24
25 Bukti P - 25
m
ub
26 Bukti P - 26
27 Bukti P - 27
28 Bukti P - 28
ka
ep
29 Bukti P - 29
30 Bukti P - 30
ah
31 Bukti P - 31
R
2014;
ne
ng
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
ub
Invoice No. 030/WNE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
Direktori
2014; Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Invoice No. 031/WNE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
hk
2014;
a
Invoice No.032AA/NE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
si
2014;
Invoice No.033/WNE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
ne
ng
2014;
Invoice No.034AA/NE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
do
gu 2014;
Invoice No.035AA/NE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
In
2014;
A
Invoice No.036/WNE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
2014;
ah
lik
Invoice No.037/WNE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
2014;
m
ub
Invoice No.038/WNE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
2014;
ka
si
2014;
Invoice No. 041A/VNE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
ne
ng
2014;
Invoice No.042A/VNE/INV/XI -14 tertanggal 25 Nopember
do
2014;
gu
32 Bukti P - 32
lik
33 Bukti P - 33
m
ub
34 Bukti P - 34
ka
ep
35 Bukti P - 35
ah
36 Bukti P - 36
s
M
ne
ng
37 Bukti P - 37
do
gu
38 Bukti P - 38
39 Bukti P - 39
In
A
40 Bukti P - 40
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
ub
41 Bukti P-41
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
42 Bukti P - 42 putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
43 Bukti P - 43
si
44 Bukti P - 44
45 Bukti P - 45
46 Bukti P - 46
ne
ng
2014;
Invoice No.048/WNE/INV/XII -14 tertanggal 10 Desember
2014;
do
gu Invoice No.049/WNE/INV/XII -14 tertanggal 10 Desember
2014;
In
A
Invoice No.050/WNE/INV/XII -14 tertanggal 10 Desember
2014;
ah
lik
2014;
Invoice No.052A/VNE/INV/XII -14 tertanggal 10 Desember
m
ub
2014;
Invoice No.054/WNE/INV/ll-15 tertanggal 24 Februari 2015;
ka
ep
Invoice No. 055AA/NE/INV/II-15 tertanggal 24 Februari
2015,
ah
si
Document Transmittal PEMOHON PAILIT kepada
Termohon Pailit tertanggal 26 September 2014;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Peralatan Rig;
ep
ne
ng
47 Bukti P - 47A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
48 Bukti P - 47B
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
ub
49 Bukti P - 48
50 Bukti P - 49
51 Bukti P-50 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
51 Bukti P - 51 putusan.mahkamahagung.go.id
hk
53 Bukti P - 52
54 Bukti P - 53
a
55 Bukti P - 54
56 Bukti P - 55
si
57 Bukti P - 56
Berita Acara Kesiapan Operasi Rig tertanggal 25 Agustus
ne
ng
2014;
Berita Acara Load Test tertanggal 15 Agustus 2014;
Surat Termohon Pailit nomor 200/080/TPGP/2014
do
gu tertanggal
Perjanjian
15 Oktober
Jasa
2014
Pemboran
mengenai
sampai
Perpanjangan
dengan akhir Oktober
In
A
2014;
Surat Termohon Pailit nomor 211/080/TPGP/2014
ah
lik
Perjanjian Jasa Pemboran sampai dengan akhir Desember
2014;
m
ub
Catatan Rapat tertanggal 20 Nopember 2014 yang
ditandatangani oleh PEMOHON PAILIT dan Termohon
ka
ep
Pailit;
Surat PEMOHON PAILIT nomor 761/WNE-TPGP/XII/2014
ah
si
Outstanding Invoice - Invoice Pekerjaan Pemboran
Research Well dan Coring di Sumur Kancah 3, WKP
ne
ng
do
gu
lik
Perselisihan;
Surat PEMOHON PAILIT nomor 001/WNE-TPGP/I/2015
m
ub
001.PJ/060/TPGP/2014;
ep
2014;
R
ne
ng
58 Bukti P - 57
59 Bukti P - 58
In
A
60 Bukti P - 59
61 Bukti P - 60
62 Bukti P - 61
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam63 Bukti P - 62
h
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
ub
64 Bukti P - 63
65 Bukti P - 64
66 Bukti P - 65 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
67 Bukti P - 66
a
68 Bukti P - 67
R
69 Bukti P - 68
si
(ESDM);
Sertipikat Kelayakan Penggunaan Instalasi (SKPI) No
ne
ng
158/IP/SKPI/18.03/DJM.T/2013;
Berita Acara Hasil Pemeriksaan Keselamatan Kerja
do
gu Instalasi Pemboran
Alam tertanggal 10 Pebruari 2014
(Rig) BSA #01 Milik PT Bahana Selaras
In
A
04.STF/30/SKPI/DEP/2014 tertanggal 10 Maret 2014 yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan
ah
lik
dan Konservasi Energi (EBTKE) pada Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM);
m
ub
Berita Acara Pemeriksaan Keselamatan Kerja Atas Instalasi
Pemboran Panas Bumi Sebelum Tanjak Sumur Kancah 3
ka
si
55/EMP-RS-Mi-JF/lll/15;
ne
ng
do
gu
58/EMP-RS/IV/15;
Tanggapan Somasi dari Termohon Pailit kepada
ah
ub
ep
PEMOHON PAILIT;
ne
ng
70 Bukti P - 69
71 Bukti P - 70
72 Bukti P - 71
In
A
73 Bukti P - 72
74 Bukti P - 73
Disclaimer
75 Bukti
Kepaniteraan P -Agung
Mahkamah 74Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam76 Bukti P - 75
h
hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
ub
77 Bukti P - 76
78 Bukti P - 77
89 Bukti P - 78 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Emmyra Fauzia Kariana, S.H., M.Kn;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Akta Pemindahan Pengalihan Sebagian Hak Tagih (Cessie)
a
Nomor 17 tertanggal 16 April 2015 yang dibuat oleh dan di
si
hadapan Notaris Emmyra Fauzia Kariana, S.H., M.Kn;
Surat No. 53/SPEM/TSM/IV/2015 yang disampaikan oleh
ne
ng
Tridaya Sakti Mandiri kepada Termohon Pailit pada tanggal
17 April 2015 berikut tanda terimanya yakni Tanda terima
do
gu NO.05/TT-TSM.TPGP/2015 tertanggal 20 April 2015;
Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Wirana Nusantara
Energy No. 14 tertanggal 22 Desember 2010 yang dibuat
In
A
oleh dan di hadapan Notaris Sjaaf De Carya Siregar, S.H.;
Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Wirana Nusantara
ah
lik
Energy No. 13 tertanggal 17 Oktober 2011 dibuat oleh dan
di hadapan Notaris Jhonny M. Sianturi, S.H.;
m
ub
Akta Jual Beli Saham No. 14 tertanggal 17 Oktober 2011
dibuat oleh dan di hadapan Notaris Jhonny M. Sianturi,
ka
S.H.;
ep
Akta Jual Beli Saham No. 15 tertanggal 17 Oktober 2011
dibuat oleh dan di hadapan Notaris Jhonny M. Sianturi,
ah
R
S.H.;
si
Akta Jual Beli Saham No. 16 tertanggal 17 Oktober 2011
ne
ng
do
gu
ub
Nusantara Energy;
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
ka
ep
80 Bukti P - 79
81 Bukti P - 80
82 Bukti P - 81
83 Bukti P - 82
do
gu
84 Bukti P - 83
85 Bukti P - 84
86 Bukti P - 85
87 Bukti P - 86
In
A
88 Bukti P - 87
89 Bukti P - 88
Disclaimer
Nusantara Energy No. AHU-AH.01.10-46282. tertanggal 4 Nopember 2013
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
ub
Akta Penyimpanan No. 05 tertanggal 31 Juli 2013 dibuat oleh dan di hadapan Notaris
Direktori Putusan
Yurdhanita Mahkamah Agung Republik Indonesia
Bachtiar, S.H.;
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Akta Penyimpanan No. 06 tertanggal 31 Juli 2013 dibuat oleh dan di hadapan Notaris
hk
Yurdhanita Bachtiar, S.H.;
a
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT. Wirana
si
Nusantara Energy No. 01 tertanggal 5 Desember 2013 dibuat oleh dan di hadapan Notaris
Yurdhanita Bachtiar, S.H. berikut surat penerimaan pemberitahuan perubahan data
ne
ng
perseroan PT. Wirana Nusantara Energy No. AHU-AH.01.10-00225. tertanggal 3 Januari
2014;
do
gu Akta Penyimpanan No. 02 tertanggal 5 Desember 2013 dibuat oleh dan di hadapan Notaris
Yurdhanita Bachtiar,
In
S.H.;
A
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT. Wirana
Nusantara Energy No. 01 tertanggal 25 Juli 2014 dibuat oleh dan di hadapan Notaris
ah
lik
Yurdhanita Bachtiar, S.H. berikut surat pengesahannya yakni Surat penerimaan
pemberitahuan perubahan data perseroan PT. Wirana Nusantara Energy No. AHU-
m
ub
22240.22.2014. tertanggal 25 Juli 2014;
Akta Pengalihan Hak Atas Saham PT. Wirana Nusantara Energy No. 02 tertanggal 25 Juli
ka
si
Surat No. 056/AKPI/Dir-AHU/XI/08 tertanggal 03 Nopember 2008 yang diterbitkan oleh
Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia;
ne
ng
Surat Keterangan tertanggal 03 Nopember 2008 dengan nomor anggota Asosiasi Kurator
dan Pengurus Indonesia: 080304;
do
Sertipikat Kurator dan Pengurus tertanggal 11 Oktober 2008 yang diterbitkan oleh Asosiasi
gu
90 Bukti P - 89
91 Bukti P - 90
92 Bukti P-91
93 Bukti P - 92A
ah
lik
94 Bukti P - 92B
95 Bukti P - 93
96 Bukti P - 94
m
ub
97 Bukti P - 95
98 Bukti P - 96A
ka
99 Bukti P - 96B
ep
Indonesia;
Sertipikat Pendidikan Lanjutan Kurator dan Pengurus tertanggal 16 Desember 2010 yang
ah
s
Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No: AHU.AHA.04.03-55 tertanggal 16
M
April 2013;
ne
ng
Surat Pernyataan dari kurator Bapak Lukman Arifin, S.H., tertanggal 29 April 2015;
E-mail tertanggal 13 Oktober 2014 dari PEMOHON PAILIT kepada Termohon Pailit
do
gu
tentang Laporan Pekerjaan Mechanical Back Off yang telah dilaksanakan oleh
PEMOHON PAILIT dan telah dijawab oleh Termohon Pailit pada Tanggal 14 Oktober
2014
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
ub
Laporan Summary of Fishing Activities Rig BSA #01 dari PEMOHON PAILIT kepada
Direktori Putusan
Termohon Mahkamah
Pailit tentang gambaran secaraAgung Republik
lengkap mengenai kegiatanIndonesia
fishing selama
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
bulan Agustus s/d September 2014;
hk
E-mail tertanggal 14 Oktober 2014 dari Termohon Pailit kepada PEMOHON PAILIT
a
yang intinya menanyakan perkembangan pekerjaan fishing;
si
Invoice No. 002/WNE/INVA/I-14 tertanggal 13 Juni 2014; Invoice No. 003/WNE/INVA/
I-14 tertanggal 13 Juni 2014; PUTUSAN NO.43/PAILIT/2010/PN.JKT.PST dalam
ne
ng
Perkara antara PT. DAYA SATYA ABRASIVES dahulu bernama: PT. Saint Gobain
Norton Hamplas (“PEMOHON PAILIT”) terhadap PT. SAINT GOBAIN ABRASIVES
do
gu INDONESIA (“Termohon Pailit”) dimenangkan oleh PEMOHON PAILIT dan
PUTUSAN KASASI No.764 K/PDT.SUS/2010 dalam perkara antara PT. DAYA SATYA
In
ABRASIVES dahulu bernama: PT Saint Gobain Norton Hamplas (“Termohon Kasasi”)
A
dahulu PEMOHON PAILIT terhadap PT. SAINT GOBAIN ABRASIVES INDONESIA -
(“PEMOHON KASASI”) dahulu Termohon Pailit;
ah
lik
PUTUSAN No.08/Pailit/2009/PN.NIAGA.JKT.PST dalam Perkara antara Hari
Darmawan (“PEMOHON PAILIT”) terhadap PT. GEMILANG USAHA ABADI
m
ub
(“Termohon Pailit”) dimenangkan oleh PEMOHON PAILIT dan
Hal. 94 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ka
si
106 Bukti P-103
107 Bukti P-104
108 Bukti P-105
ne
ng
do
PEMOHON PAILIT terhadap PT. GEMILANG USAHA
gu
lik
ub
s
2013 kepada PEMOHON PAILIT;
M
ne
PEMOHON PAILIT;
Surat Termohon Pailit No.072/080/TPGP/2014 perihal
In
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
ub
Surat PEMOHON PAILIT No.552/WNE-TPGPA/I/2014 perihal Perpanjangan Jangka
Direktori
Waktu Putusan Mahkamah
Perjanjian Nomor Agungtertanggal
001.PJ/060/TPGP/2014 Republik10 JuniIndonesia
2014 kepada
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Termohon Pailit;
hk
Surat Termohon Pailit No.130/090/TPGP/2014 perihal Kesiapan Operasi Drilling Rig
a
tertanggal 18 Juni 2014 kepada PEMOHON PAILIT;
si
Surat PEMOHON PAILIT NO.560/WNEA/II/2014 perihal Tanggapan Surat Direktur
Utama PT TPGP No 130/090/TPGP/2014 tertanggal 21 Juli 2014 kepada Termohon
ne
ng
Pailit;
Surat PEMOHON PAILIT No.561/WNEA/ll/2014 perihal Surat Undangan Inspeksi Rig
do
gu BSA#1 di Area Kancah-3
Hal. 95 dari 119 halaman, Rs.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A
110 Bukti P-107
111 Bukti P-108
112 Bukti P-109
113 Bukti P-110
ah
lik
114 Bukti P-111
115 Bukti P-112
116 Bukti P-113
117 Bukti P-114
m
ub
tertanggal 23 Juli 2014 kepada Termohon Pailit;
Surat PEMOHON PAILIT No.562/WNEA/ll/2014 perihal
ka
Pailit;
R
si
Surat PEMOHON PAILIT No.565/WNEA/lll/2014 perihal
Pembahasan Pemahaman terhadap Perjanjian
ne
ng
do
Surat Termohon Pailit No.144/090/TPGP/2014 periihal
gu
PEMOHON PAILIT;
Surat PEMOHON PAILIT No.567/WNEA/lll/2014 perihal
ah
lik
ub
s
perihal Permohonan pertemuan koordinasi lanjutan PT
M
ne
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
ub
Pipe tertanggal 01 September 2014 kepada Termohon
Direktori
Pailit; Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Surat Termohon Pailit No.164/080/TPGP/2014 perihal Surat
hk
Jawaban Pemberitahuan Pemberhentian Pekerjaan Work
a
on Pipe tertanggal 02 September 2014 kepada PEMOHON
si
PAILIT;
Hal. 96 dari 119 halaman. Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAlLIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ne
ng
118 Bukti P - 115
119 Bukti P-116
120 Bukti P-117
do
121 Bukti P-118 gu
122 Bukti P-119
123 Bukti P-120
124 Bukti P-121
125 Bukti P-122
In
A
126 Bukti P-123
127 Bukti P-124
128 Bukti P-125
Surat PEMOHON PAILIT No.611/WNE-TPGP/IX/2014 perihal Permohonan pertemuan
ah
lik
lanjutan PT TPGP - PT WNE untuk membahas Kelanjutan kontrak No: 011.PJ/060/
TPGP/2014 tertanggal 02 September 2014 kepada Termohon Pailit;
m
ub
Surat PEMOHON PAILIT No.617/WNE-TPGP/IX/2014 perihal Pembahasan Proyek Slim
Hole di Area Kancah-3 tertanggal 08 September 2014 kepada Termohon Pailit; Surat
ka
ep
Termohon Pailit No.175/090/TPGP/2014 perihal Pembahasan Proyek Slim Hole di Area
Kancah-3 tertanggal 11 September 2014 kepada PEMOHON PAILIT; Surat Termohon
ah
si
16 September 2014 kepada PEMOHON PAILIT;
Surat PEMOHON PAILIT No.628/WNE-TPGP/IX/2014 perihal Pembahasan Proyek Slim
ne
ng
Hole di Area Kancah-3 tertanggal 16 September 2014 kepada Termohon Pailit; Surat
PEMOHON PAILIT No.704/WNE-TPGP/XI/2014 perihal Laporan WNE terhadap opsi
do
gu
Lanjut pada pekerjaan pemboran sumur Kancah-3 tertanggal 07 November 2014 kepada
Termohon Pailit;
Surat Termohon Pailit No.222/080/TPGP/2014 perihal Penyelesaian Pemboran Sumur
In
A
lik
ub
PEMOHON PAILIT;
Surat PEMOHON PAILIT No.729/WNE-TPGP/XI/2014 perihal Pengangkatan Pompa Air
ah
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
ub
Surat PEMOHON PAILIT No.732/WNE-TPGP/XI/2014 perihal Performance Bond dan
Direktori PutusanPemboran
Opsi Penyelesaian Mahkamah Agung
Sumur Kancah-3 Republik
tertanggal Indonesia
19 November 2014 kepada
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Termohon Pailit;
hk
Surat PEMOHON PAILIT No.735/WNE-TPGP/XI/2014 perihal Keputusan PT. Wirana
a
Nusantara Energy terhadap Isi Catatan Rapat tertanggal 20 November 2014 tertanggal 21
si
November 2014 kepada Termohon Pailit;
Surat Termohon Pailit No.226/080/TPGP/2014 perihal Biaya Penyelesaian Pemboran
ne
ng
Sumur Eksplorasi Kancah-3 tertanggal 24 Nopember2014 kepada PEMOHON PAILIT;
Surat Termohon Pailit No.231/080/TPGP/2014 perihal Biaya penyelesaian pemboran
do
gu Kancah-3 tertanggal 26 Nopember 2014 kepada PEMOHON PAILIT;
Surat Termohon Pailit No.042/080/TPGP/2014 perohal Kelanjutan Pemboran Sumur
In
Eksplorasi Kancah-3 tertanggal 03 Desember 2014 kepada PEMOHON PAILIT; Surat
A
Termohon Pailit No.233/080/TPGP/2014 perihal Biaya penyelesaian pemboran sumur
Kancah - 3 tertanggal 04 Desember 2014 kepada PEMOHON PAILIT;
ah
lik
Surat PEMOHON PAILIT No.752/WNE-TPGP/XII/2014 perihal Permintaan Surat
Perintah Demobilisasi tertanggal 04 Desember 2014 kepada Termohon Pailit;
m
ub
Surat PEMOHON PAILIT No.753/WNE-TPGP/XII/2014 perihal Permintaan Surat
Perintah Demobilisasi (Permintaan ke-2) tertanggal 08 Desember 2014 kepada Termohon
ka
Pailit;
ep
Surat Termohon Pailit No.236/080/TPGP/2014 perihal Perintah Demobilisasi Peralatan
ah
si
PAILIT;
Surat Termohon Pailit No.239/080/TPGP/2014 perihal Permintaan Demobilisasi Peralatan
ne
ng
do
Surat PEMOHON PAILIT No.763/WNE-TPGP/XII/2014
gu
ub
ep
Termohon Pailit;
ne
ng
Termohon Pailit;
Surat PEMOHON PAILIT No.002/WNE-TPGP/I/2015 perihal Berita Acara Demobilisasi
dan Penagihan Biaya Demobilisasi tertanggal 02 Januari 2015 kepada Termohon Pailit;
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
ub
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan NO.019/J/BA/640/ TPGP/2014 tentang pemeriksaan
Direktori Putusan
dan penilaian bersamaMahkamah Agung
atas kebenaran laporan Republik
kemajuan Indonesia
pekerjaan tertanggal 02 Mei 2014
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
yang ditandatangani PEMOHON PAILIT dan Termohon Pailit;
hk
Berita Acara tentang pelaksanaan pekerjaan yang dapat dilakukan penagihan tertanggal 21
a
Mei 2014 yang ditandatangani PEMOHON PAILIT dan Termohon Pailit; Surat Termohon
si
Pailit No.234/080/TPGP/2014 perihal Permintaan Demobilisasi Peralatan Pemboran Sumur
Eksplorasi Kancah - 3 tertanggal 05 Desember 2014 kepada PEMOHON PAILIT;
ne
ng
Catatan Rapat tentang Penyelesaian Sumur Kancah - 3 tertanggal 02 Oktober 2014 yang
ditandatangani PEMOHON PAILIT dan Termohon Pailit;
do
gu Catatan Rapat tentang Pembahasan Kontrak Pemboran K-3 Kancah PT Tangkuban Perahu
Geothermal Power tertanggal 31 Desember 2013 yang ditandatangani PEMOHON PAILIT
In
dan Termohon Pailit;
A
Minutes Koordinasi Persiapan Pemboran di Lokasi Kancah
Hal. 99 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILITO015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah
lik
150 Bukti P-147
151 Bukti P-148
152 Bukti P-149
153 Bukti P-150
m
ub
154 Bukti P-151
155 Bukti P-152
156 Bukti P-153
ka
si
TPGP/2014 tertanggal 15 September 2014 yang ditandatangani PEMOHON PAILIT dan
Termohon Pailit
ne
ng
do
gu
lik
rangkaian pipa yang terjepit di kedalaman 552,59 m pada sumur Kancah # 03 tertanggal 28
Agustus 2014 yang ditandatangani PEMOHON PAILIT dan Termohon Pailit;
m
ub
Email persetujuan Termohon Pailit kepada PEMOHON PAILIT untuk melakukan Load
Test penggunaan Rig BSA#01 yang telah diperbaiki tertanggal 12, 14, 15, 18, 19 Agustus
ka
2014 dan 25 September 2014 dan Notulen Rapat tentang Pembahasan Penyelesaian Sumur
ep
Artikel pada web-site PT Indonesia Power tertanggal 28 Januari 2015 yang intinya PT
s
Indonesia Power menggandeng PT. Iceland Drilling Indonesia sebagai strategic partner
M
ne
ng
guna mengembangkan dan mengerjakan Proyek Tenaga Panas Bumi yang berlokasi di
Tangkuban Parahu Jawa Barat PT Tangkuban Parahu Geothermal Power in casu Termohon
do
Pailit;
gu
Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham PT Tridaya Sakti Mandiri tertanggal 14 Januari
2015;
In
A
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Piutang tertanggal 27 Maret 2015 yang dibuat oleh dan
antara PT Tridaya Sakti Mandiri dan PEMOHON PAILIT;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
ub
158 Bukti P-155
159 Bukti P-156 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
160 Bukti P-157 putusan.mahkamahagung.go.id
ep
hk
161 BuktiP-158A
162 BuktiP-158B
a
163 BuktiP-159A
164 BuktiP-159B
si
165 BuktiP-160A
166 BuktiP-160B
167 Bukti P-161A
ne
ng
168 Bukti P-161B
Bukti transfer Bank Mandiri tertanggal 26 Maret 2015
do
gu pengirim
PEMOHON
PT
PAILIT
Tridaya Sakti
sebesar
Mandiri
Rpl.000.000.000,00
dan penerima
(satu
In
milyar Rupiah);
A
Perjanjian Jual Beli Piutang tertanggal 09 April 2015 yang
dibuat oleh dan antara PT Tridaya Sakti Mandiri dan
ah
lik
PEMOHON PAILIT;
Bukti transfer Bank Mandiri tertanggal 09 April 2015
m
ub
pengirim PT Tridaya Sakti Mandiri dan penerima
PEMOHON PAILIT sebesar Rp4.000.000.000,00 (empat
ka
milyar Rupiah);
ep
Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Tridaya Sakti
ah
si
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-06178.AH.01.01.Tahun 2013
ne
ng
do
gu
lik
ne
ng
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
dicocokkan sesuai dengan aslinya, kecuali beberapa bukti dan Pemohon yang tidak dapat menunjukkan surat aslinya,Halaman 66
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
am
ub
8 Bukti KL - 8A
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
9 Bukti KL - 8B;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10 Bukti KL-9A
11 Bukti KL - 9B
a
12 Bukti KL-10A
R
13 Bukti KL-10B
si
13 Bukti KL-1 IA
14 Bukti KL-11B
15 Bukti KL-12A
ne
ng
16 Bukti KL-12B
(Cessie), Tanggal 16 April 2015, Nomor: 17;
Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Tridaya Sakti Mandiri Nomor 01 tanggal 11 Desember 2012;
do
gu
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-06178.AH.01.01.Tahun 2013
tanggal 14 Februari 2013 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan PT. Tridaya Sakti Mandiri;
In
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT. Tridaya Sakti
A
Mandiri nomor 02 tanggal 04 Maret 2013 Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-14892.AH.01.02.Tahun 2013 tanggai 22 Maret 2013 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran
ah
lik
Dasar Perseroan PT. Tridaya Sakti Mandiri;
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT. Tridaya Sakti
m
ub
Mandiri nomor 02 tanggal 03 Mei 2013;
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-20851 tanggal 29
ka
Mei 2013 tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. Tridaya Sakti Mandiri;
ep
Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Tridaya Sakti Mandiri Nomor: 15, tanggal 27 Januari 2014;
ah
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-16862. AH.01.02. Tahun
R
si
2014 tanggal 25 Juni 2014, tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT. Tridaya Sakti Mandiri;
Surat No.Ref: 53/SPEM/TSM/IV/2015, tanggal 17 April
ne
ng
do
gu
Menimbang, terhadap bukti-bukti tersebut kesemuanya telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan sesuai
dengan aslinya, kecuali bukti KL-5 , KL-12 A tidak dapat ditunjukkan aslinya;
In
A
1 Bukti TP - 1
lik
Bukti TP - 2
Bukti TP - 3
Bukti TP - 4
m
ub
Bukti TP - 5
6 Bukti TP - 6
Bukti TP - 7
Perjanjian No. 001.PJ/060/TPGP/2014, tanggal 15 April 2014, tentang “Perjanjian Antara PT. TANGKUBAN
ka
ep
PARAHU GEOTHERMAL POWER (TERMOHON PAILIT) Dengan PT. WIRANA NUSANTARA ENERGY
(PEMOHON PAILIT) Tentang Pekerjaan Pemboran Research Well Dan Coring Di WKP Tangkuban Parahu-Jawa
ah
Barat-lndonesia”; Amandemen Surat Perjanjian No. Amand.001.PJ/060/TPGP/ 2014, tanggal 16 Juni 2014, tentang
R
s
“Amandemen Perjanjian Antara PT. TANGKUBAN PARAHU GEOTHERMAL POWER (TERMOHON PAILIT)
M
Dengan PT. WIRANA NUSANTARA ENERGY (PEMOHON PAILIT) Tentang Pekerjaan Pemboran Research Well
ne
ng
“IZIN USAHA PERTAMBANGAN PANAS BUMI DI WILAYAH KERJA PERTAMBANGAN PANAS BUMI
GUNUNG TANGKUBAN PARAHU KEPADA PT TANGKUBAN PARAHU GEOTHERMAL POWER”;
In
Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 540/KEP .05- ADMREK/2013, tanggal 3 Januari 2013, tentang
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
ub
TENTANG IZIN USAHA PERTAMBANGAN PANAS BUMI DIWILAYAH KERJA PERTAMBANGAN PANAS
BUMI GUNUNG Direktori
TANGKUBAN Putusan
PARAHU KEPADA Mahkamah
PT TANGKUBAN Agung Republik
PARAHU GEOTHERMAL Indonesia
POWER”;
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Akta No. 2, tanggal 01 Oktober 2009, yang dibuat di hadapan Notaris HUMBERG LIE, S.H., tentang Akta Pendirian
hk
Perseroan Terbatas PT TANGKUBAN PARAHU GEOTHERMAL POWER;
a
Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU 47765.A.H.01.01 TAHUN 2009, tanggal 5 Oktober 2009,
si
tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan Terbatas PT TANGKUBAN PARAHU GEOTHERMAL POWER;
Akta No. 4, tanggal 28 Januari 2015, yang dibuat di hadapan
ne
ng
Hal. 104 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
8 Bukti TP - 8
Bukti TP - 9
do
10 Bukti TP-10 gu
11 Bukti TP - 11
12 Bukti TP-12
13 Bukti TP-13
14 Bukti TP-14
In
A
Yunita Sari, S.H., tentang Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler Pengganti Rapat Umum Para
Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT TANGKUBAN PARAHU GEOTHERMAL POWER;
ah
lik
Surat Menteri Hukum Dan HAM RI No. AHU- 0006080.AH.01.03 TAHUN 2015 tanggal 29 Januari 2015, tentang
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT TANGKUBAN PARAHU GEOTHERMAL POWER;
Surat dari PT TANGKUBAN PARAHU GEOTHERMAL POWER (TERMOHON PAILIT) No. 130/90/TPGP/2014,
m
ub
tanggal 18 Juni 2014, perihal “Kesiapan Operasi Drilling Rig” yang ditujukan kepada PT WIRANA NUSANTARA
ENERGY (PEMOHON PAILIT);
ka
ep
Surat dari PT TANGKUBAN PARAHU GEOTHERMAL POWER (TERMOHON PAILIT) No. 163/090/TPGP/2014,
tanggal 25 Agustus 2014 , perihal “Informasi Terkait Rig” yang ditujukan kepada PT WIRANA NUSANTARA
ah
si
Pembayaran PEKERJAAN MOBILISASI (60%) sesuai pasal 10.1 Perjanjian No. 001/.PJ/060/TPGP/2014 tanggal 15
April 2014 tentang “Pekerjaan Pemboran Research Well Dan Coring Di WKP Tangkuban Parahu-Jawa Barat-
ne
ng
Indonesia”; Surat Termohon Pailit No. 092/173/TPGP/2014 tanggal 08 Mei 2014, ditujukan kepada BNI KLN
INDONESIA POWER tentang Pemindahan Uang sebesar USD 207,360.00 dari Rekening Termohon Pailit kepada
do
gu
lik
15 Perjanjian No. 001/.PJ/060/TPGP/2014 tanggai 15 April 2014 tentang “Pekerjaan Pemboran Research Well
Dan
m
ub
15 Bukti TP-15
16 Bukti TP-16
ka
17 Bukti TP-17
ep
18 Bukti TP-18
19 Bukti TP-19
20 Bukti TP - 20
ah
21 Bukti TP - 21
R
Coring Di WKP Tangkuban Parahu-Jawa Barat-Indonesia”; Surat Termohon Pailit No. 121/173/TPGP/2014 tanggal 08
s
Juli 2014,ditujukan kepada BNI KLN INDONESIA POWER tentang Pemindahan Uang sebesar Rp. 260.790.044 dari
M
ne
ng
23-29 April 2014) sesuai Lampiran A Perjanjian No. 001/.PJ/060/TPGP/2014 tanggal 15 April 2014 tentang
“Pekerjaan Pemboran Research Well Dan Coring Di WKP Tangkuban Parahu-Jawa Barat-Indonesia”;
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
ub
Pembayaran PEKERJAAN MINGGU KEDUA (Pekerjaan 30 April 2014 - 06 Mei 2014) sesuai Lampiran A Perjanjian
Direktori
No. 001/.PJ/060/TPGP/2014 Putusan
tanggal 15 April 2014Mahkamah
tentang “PekerjaanAgung Republik
Pemboran Research Indonesia
Well Dan Coring Di WKP
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Tangkuban Parahu-Jawa Barat-Indonesia”;
hk
Pembayaran PEKERJAAN MINGGU KETIGA (Pekerjaan 07- 12 Mei 2014) sesuai Lampiran A Perjanjian No.
a
001/.PJ/060/TPGP/2014 tanggal 15 April 2014 tentang “Pekerjaan Pemboran Research Well Dan Coring Di WKP
si
Tangkuban Parahu-Jawa Barat-Indonesia”;
Surat Termohon Pailit No. 125/173/TPGP/2014 tanggal 15 Juli 2014,ditujukan kepada BNI KLN INDONESIA
ne
ng
POWER tentang Pemindahan Uang sebesar USD 379,638.03 dari Rekening Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit
untuk pembayaran:
do
• Pekerjaan minggu pertama;
• Pekerjaan minggu kedua;
gu
In
• PPekerjaan minggu ketiga;
A
Pembayaran PEKERJAAN MINGGU KEEMPAT (Pekerjaan 13-19 Mei 2014) sesuai Lampiran A Perjanjian No.
001/.PJ/060/TPGP/ 2014 tanggal 15 April 2014 tentang “Pekerjaan Pemboran Research Well Dan Coring Di WKP
ah
lik
Tangkuban Parahu-Jawa Barat-Indonesia”;
Pembayaran PEKERJAAN MINGGU KELIMA (Pekerjaan 20-
m
ub
Hal. 106 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
22 Bukti TP - 22
23 Bukti TP - 23
ka
24 Bukti TP - 24
ep
25 Bukti TP - 25
26 Bukti TP - 26
27 Bukti TP - 27
ah
21 Mei 2014) sesuai Lampiran A Perjanjian No. 001/.PJ/060/TPGP/ 2014 tanggal 15 April 2014 tentang “Pekerjaan
R
si
Pemboran Research Well Dan Coring Di WKP Tangkuban Parahu-Jawa Barat-lndonesia”;
Surat Termohon Pailit No. 193/173/TPGP/2014 tanggal 2 Oktober 2014, ditujukan kepada BNI KLN INDONESIA
ne
ng
do
gu
sesuai Lampiran A Perjanjian No. 001/.PJ/060/TPGP/2014 tanggal 15 April 2014 tentang “Pekerjaan Pemboran
Research Well Dan Coring Di WKP Tangkuban Parahu-Jawa Barat- lndonesia”;
ah
lik
Pembayaran PEKERJAAN CEMENT AND CHEMICAL- LUMPSUMP (Pekerjaan 22 April 2014 - 21 Mei 2014)
sesuai Lampiran A Perjanjian No. 001/.PJ/060/TPGP/2014 tanggal 15 April 2014 tentang “Pekerjaan Pemboran
m
ub
Pembayaran PEKERJAAN MUD MATERIAL - LUMPSUMP (Pekerjaan 22 April 2014 - 21 Mei 2014) sesuai
ep
Lampiran A Perjanjian No. 001/.PJ/060/TPGP/2014 tanggal 15 April 2014 tentang “Pekerjaan Pemboran Research
ah
Pembayaran PEKERJAAN CEMENTING 13 3/8” sesuai Lampiran A Perjanjian No. 001/.PJ/060/TPGP/2014 tanggal
s
15 April 2014 tentang “Pekerjaan Pemboran Research Well Dan Coring Di WKP Tangkuban Parahu-Jawa
M
ne
ng
Barat-
lndonesia”;
Surat Termohon Pailit No. 229/173/TPGP/2014 tanggal 26 November 2014, ditujukan kepada BNI KLN INDONESIA
do
gu
28 Bukti TP - 28
Disclaimer
29 Bukti TP - 29
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
30 Bukti TP - 30
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
ub
31 Bukti TP - 31
32 Bukti TP - 32
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
33 Bukti TP - 33
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
34 Bukti TP - 34
a
35 Bukti TP - 35
si
36 Bukti TP - 36
37 Bukti TP - 37
ne
ng
38 Bukti TP - 38
39 Bukti TP - 39
do
40 Bukti TP - 40
gu
Pailit untuk pembayaran:
In
A
• Pekerjaan Service charge & pump Service;
• Pekerjaan cement & Chemical;
ah
lik
Pekerjaan mud material;
• Pekerjaan cementing 13 3/8”;
Pembayaran PEKERJAAN DEMOBILISASI sesuai Lampiran
m
ub
pasal 10.1 Perjanjian No. 001/.PJ/060/TPGP/2014 tanggal 15
April 2014 tentang “Pekerjaan Pemboran Research Well Dan
ka
ep
Coring Di WKP Tangkuban Parahu-Jawa Barat-Indonesia”;
Surat Termohon Pailit No. 023/173/TPGP/2014 tanggal 30
ah
si
POWER tentang Pemindahan Uang sebesar USD
138,240.00 dari Rekening Termohon Pailit kepada Pemohon
ne
ng
do
gu
lik
ub
perkerjaan;
ep
ne
ng
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
ub
Hal. 108 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ep
menunjukkan suratputusan.mahkamahagung.go.id
aslinya, karena hasil print out atau fotocopy, namun keberadaannya tidak dibantah oleh Pemohon,
hk
oleh karenanya dapat dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum;
a
R
Menimbang, bahwa di persidangan Termohon telah mengajukan seorang ahli, yang telah memberi keterangan
si
di bawah sumpah, pada pokoknya sebagai berikut:
ne
ng
Ahli: SRI JOKO SURATRI:
Bahwa yang dimaksudkan dengan DDR adalah Daily Drilling Report atau laporan harian pengeboran;
do
gu
Bahwa yang dimaksudkan dengan Back Reaming Up and Down di dalam bukti TP - 32 adalah pipanya diputar
dan diangkat naik turun dari 198 m ke 90,86 m;
In
A
Bahwa yang dimaksudkan dengan Top Drive adalah kebocoran pada Drive licking (kebocoran pada top Drive
pemutar pipa). Sehingga bila ada kebocoran maka Drive tidak bisa bekerja maksimal;
ah
lik
Bila top Drive bocor maka didraulik tidak akan bekerja sempurna karena putaran pipa tidak sempurna;
Bila hal tersebut diatas terjadi maka pengeboran harus dihentikan karena bila tidak maka bisa merusak Top
m
ub
Drive karena ada kerusakan seal;
Bahwa di dalam bukti TP-36 tertera tulisan Try to up And Down stringdue do release stuck Pipe picik uap string
ka
f/593.20m do 591-79 mw/rotate string ram 64 max 41 ton string Weights maksudnya adalah : bahwa pipa sudah
ep
terjepit pada kedalaman 593, pipa Cuma bisa bergerak 2 meter, putaran 64 dan diangkat tidak bisa memutar
ah
si
Bahwa diantara hal-hal yang bisa menyebabkan Top Drive jatuh dalam hal ini adalah karena Top Drive diputar
dalam keadaan terjepit;
ne
ng
Bahwa pipa disamping memutar karena dalam keadaan terjepit dan terdapat pukulan sehingga berakibat las-
lasan menjadi retak;
do
gu
Mengenai hal tersebut bisa dicegah bila pada saat bekerja selalu dikontrol,karena bila ada kesalahan sedikit saja
akan membahayakan pekerja;
In
Karena top Drive adalah hydraulic maka apabila mengalami kerusakan bisa berakibat ke mana-mana;
A
Bahwa pipa bisa terjepit dikarenakan kurang bersihnya saat mengambil serbuk bor (bisa berupa batu dan
pasir);
ah
lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Hukum Pemohon dan Kuasa Hukum Termohon mengajukan
m
ub
kesimpulannya secara tertulis, untuk Pemohon bertanggal 23 Juni 2015 sedangkan Termohon bertanggal 24 juni 2015 ;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang tercantum dalam berita
ka
ep
acara persidangan dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak tidak mengajukan apa-apa lagi dan mohon putusan ;
ah
DALAM EKSEPSI:
ne
ng
Menimbang bahwa Termohon di dalam Jawabannya mengajukan eksepsi yang pada pokoknya;
1 Bahwa materi perkara yang disengketakan oleh Pemohon bukanlah kewenangan Pengadilan Niaga tetapi
do
gu
kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dikarenakan sengketa yang diuraikan dalam permohonan berkaitan
dengan wan prestasi yaitu Pemohon Pailit tidak dapat melaksanakan Perjanjian Pengeboran Research Well dan Coring
No.001.PJ/060/TERMOHON PAILIT/2014 bertanggal 14 April 2014 dan Amandemen Surat Perjanjian No.: Amand.
In
A
001.PJ/060/TERMOHON PAILIT/2014 tanggal 16 Juni 2014 yang telah disepakati antara Pemohon (PT. Wirana
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
ub
Nusantara Energy) dengan Termohon Pailit (PT Tangkuban Parahu Geothermal Power) sesuai kontrak selama 28 hari
yaitu dikarenakan Direktori Putusan
terjadinya kegagalan Mahkamah
pada peralatan Agung
Drilling Rig secara Republik Indonesia
berulang-ulang;
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2 Pengadilan Niaga tidak berwenang mengadili perkara Aqua dikarenakan di dalam perjanjian yang dibuat antara
a
Pemohon dengan Termohon telah disepakati bila terjadi sengketa akan diselesaikan dengan cara arbritase
si
Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama eksepsi Termohon dan bukti-bukti yang diajukan
dipersidangan selanjutnya majelis mempertimbangkan sebagai berikut;
ne
ng
Menimbang, bahwa eksepsi yang pertama yang diajukan oleh Termohon Pailit tersebut adalah berkaitan
dengan eksepsi kompetensi absolut;
do
gu
Menimbang, bahwa untuk menentukan Pengadilan mana ,yang berwenang mengadili perkara Pemohon
merupakan kewenangan Pengadilan Negeri ataukah Pengadilan Niaga, maka majelis haruslah meneliti dengan seksama
In
A
bukti-bukti yang diajukan dipersidangan karena bila permasalahan yang disengketakan merupakan
Hal. 110 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
masalah wanprestasi maka merupakan kewenangan pengadilan Negeri dan karenanya harus diajukan dalam bentuk
ah
lik
gugatan perdata, namun bila materi perkaranya berkaitan dengan tagihan hutang dari dua Kreditur atau lebih yang
sudah jatuh tempo dan belum dibayar, maka merupakan materi kepailitan dan menjadi kewenangan Pengadilan Niaga;
m
ub
Menimbang, bahwa karena untuk memeriksa materi eksepsi tersebut saling berkaitan dengan materi pokok
perkara maka mengenai materi eksepsi tersebut akan dipertimbangkan bersama-sama dengan materi pokok perkara
ka
ep
dalam artian bila setelah dipertimbangkan ternyata sengketanya adalah mengenai wanprestasi maka permohonan pailit
akan ditolak dan dianjurkan untuk diajukan gugatan wanprestasi dalam perkara perdata namun apabila merupakan
ah
si
Menimbang, bahwa dengan demikian terhadap eksepsi Termohon Pailit yang pertama tersebut haruslah
dipertimbangkan bersama-sama dengan pokok perkara;
ne
ng
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai materi eksepsi yang kedua yang menyatakan bahwa yang
berwenang menyelesaikan perkara Aquo adalah Lembaga Arbitrase dan bukan Pengadilan Niaga, akan
do
gu
“Pengadilan tetap berwenang memeriksa dan menyelesaikan permohonan pernyataan pailit dari para pihak yang
terikat perjanjian yang memuat klausul arbitrase, sepanjang utang yang menjadi dasar permohonan peernyataan
ah
pailit telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1”;
lik
Menimbang, bahwa di dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No.45 K/Pdt-Sus/2013
dalam perkara Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) dan PT. Pupuk Sriwijaya Palembang terhadap PT. Sri
m
ub
Melamin Rejeki disebutkan dalam salah satu pertimbangannya bahwa klausul arbitrase yang terdapat dalam perjanjian
antara Pemohon dan Termohon tidak menghalangi suatu permohonan pailit yaitu dengan merujuk pasal 303 Undang-
ka
ep
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut maka majelis berpendapat bahwa
ah
kesepakatan penyelesaian arbitrase yang disepakati antara Pemohon dengan Termohon tidak menghalangi diajukannya
s
permohonan pailit dari Pemohon;
M
ne
Menimbang, bahwa dengan demikian, maka majelis berpendapat bahwa eksepsi dari Termohon tidak beralasan
dan haruslah ditolak;
do
gu
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
ub
Menimbang, bahwa permohonan pailit oleh Pemohon pada pokoknya adalah bahwa Pemohon (PT.WIRANA
Direktori
NUSANTARA ENERGY) telah Putusan
memohonkan Mahkamah Agung Republik
agar Termohon (PT.TANGKUBAN PARAHUIndonesia
GEOTHERMAL
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
POWER) dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya, karena Termohon memiliki 2 (dua) Kreditor dan tidak
hk
terbayar lunas hutangnya sedikitnya 1 (satu) hutang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dimana Pemohon telah
a
mendalilkan pada pokoknya sebagai berikut: Termohon telah menggunakan jasa Pemohon untuk melaksanakan
si
pekerjaan pemboran panas bumi di Sumur Kancah 3 Jawa Barat yaitu berdasarkan Perjanjian Jasa Pemboran
bertanggal 15 April 2014;
ne
ng
Bahwa karena Jasa Pemboran tersebut telah dilaksanakan oleh Pemohon Pailit sebagaimana dalam Perjanjian
Pemboran No.001.PJ/060/TPGP/2014 bertanggal 15 April 2014, maka Termohon haruslah membayar imbalan
do
gu
yang telah diperjanjikan;
Bahwa memang benar selama pelaksanaan pemboran pernah terjadi kerusakan Rig, namun setelah sempat
In
diadakan kesepakatan dengan Termohon dan disepakati untuk diganti Rig yang baru, namun setelah diadakan
A
perbaikan Rig dan petugas lapangan Termohon menyetujuinya untuk digunakan Rig yang telah diperbaiki, maka
pelaksanaan pekerjaan dilanjutkan; Bahwa karena pemboran telah dilaksanakan, maka Termohon haruslah
ah
lik
membayar tagihan-tagihan yang telah disepakati dalam perjanjian Pemboran tersebut;
Menimbang, bahwa dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut disangkal oleh Termohon, dimana Termohon
m
ub
menyatakan:
Menolak membayar tagihan-tagihan yang diajukan Pemohon dikarenakan Pemohon tidak dapat melaksanakan
ka
ep
kewajiban pemboran sesuai kontrak yaitu 28 hari yang disebabkan oleh terjadinya kegagalan (malfunction) pada
peralatan Drilling Rig secara berulang-ulang;
ah
Bahwa telah ada perjanjian antara Pemohon dengan Termohon berkaitan dengan pemboran yaitu bertanggal 15
R
si
April 2014 dan amandemen perjanjian bertanggal 16 Juni 2014;
Hai. 112 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jlct.Pst.
ne
ng
Bahwa kesepakatan antara Pemohon dengan Termohon bahwa penggantian Rig yang baru biaya-biayanya
adalah tanggung jawab Pemohon;
do
gu
Menimbang, bahwa guna meneguhkan dalil-dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti-bukti surat
yang diberi tanda P - 1 sampai dengan P - 161 B;
In
A
Menimbang, bahwa Termohon untuk meneguhkan sangkalannya mengajukan bukti surat bertanda TP - 1
sampai dengan TP - 40;
ah
lik
Menimbang, bahwa di samping mengajukan bukti surat-surat. Termohon juga mengajukan seorang ahli.
Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti Pemohon dan Termohon tersebut Majelis Hakim akan
m
ub
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah dapat dibuktikan Termohon dapat dinyatakan
ka
ep
pailit sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang ;
ah
Menimbang, bahwa di dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Kepailitan dan
R
s
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang disebutkan: “Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak
M
membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan
ne
ng
Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih Kreditornya”;
Menimbang, bahwa di samping itu di dalam Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
do
gu
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang disebutkan : “Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan
apabila terdapat fakta atau kaadaan yang terbukti secara eederhona bahwa persyaratan untuk dinyalakan pailit sebagaimana
In
A
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
ub
Menimbang, bahwa yang harus dipertimbangkan lebih dahulu adalah apakah benar dalam hal ini Pemohon
Direktori
adalah Kreditor atas Putusan
diri Termohon dan apakahMahkamah
benar Termohon Agung Republik
adalah Debitor Indonesia
yang memiliki hutang kepada
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Pemohon (Kreditor);
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan
R
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang disebutkan “Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena
si
perjanjian atau Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan", sedangkan berdasarkan Pasal 1 angka 3
ne
ng
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang disebutkan
“Debitor adalah orang yang
Hal. 113 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
gu
mempunyai utang karena perjanjian atau Undang-Undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan”:
Menimbang, bahwa yang harus dibuktikan adalah tentang apakah benar Pemohon mempunyai piutang kepada
In
A
Termohon baik karena ada perjanjian atau karena Undang-Undang dan piutang tersebut dapat ditagih di muka
Pengadilan;
ah
lik
Menimbang, bahwa untuk itu perlu diperhatikan fakta-fakta sebagai berikut:
Menimbang, bahwa dari bukti P - 55/TP - 1 (Perjanjian Pekerjaan Pemboran Research Well dan Coring di
WKP Tangkuban Perahu Jawa Barat Indonesia ) serta bukti TP - 2 Amandemen Surat Perjanjian antara Pemohon
m
ub
dengan Termohon terbukti bahwa antara Pemohon (PT. Wirana Nusantara Energy) dengan Termohon (PT. Tangkuban
ka
Perahu Geothermal Power) telah mengadakan perjanjian pelaksanaan pemboran panas bumi di Sumur Kancah 3 Jawa
ep
Barat dimana Termohon adalah sebagai pemberi kerja sedangkan Pemohon adalah sebagai pelaksana kerja;
ah
Menimbang, bahwa di dalam perjanjian tersebut telah disepakati lingkup pekerjaan-pekerjaan yang harus
R
dilakukan oleh Pemohon dan ketentuan-ketentuan pembayarannya;
si
Menimbang, bahwa sebagai tindak lanjut dari perjanjian tersebut Pemohon selanjutnya melakukan pekerjaan
ne
ng
Pemboran dengan menggunakan alat-alat (termasuk Rig BSA # 1) yang menurut bukti-bukti (P - 58, P - 59 dan P - 60)
telah disepakati, diadakan pengecekan dan telah mendapatkan sertifikasi kelayakan dari kementrian ESDM;
do
Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara Pemohon dan Termohon di dalam permohonan dan
gu
Jawabannya serta dari bukti-bukti P - 102, P - 105, P - 106, P - 107, TP - 30, TP - 31 didapatkan fakta bahwa pada saat
pelaksanaan pengeboran sempat terjadi kemacetan dikarenakan adanya kerusakan terhadap Rig BSA # 1 sehingga
In
A
pelaksanaan pemboran terhenti dan selanjutnya diadakan kesepakatan antara Pemohon dengan Termohon yaitu
berkaitan dengan penggantian Rig baru dan disepakati akan diganti dengan biaya Pemohon (dituangkan dalam Minute
ah
lik
of Emergency Meeting);
Menimbang, bahwa dari bukti-bukti P - 45, P - 46, P - 47 didapatkan fakta bahwa setelah diadakan perbaikan
m
ub
terhadap Rig yang rusak tersebut selanjutnya dengan persetujuan Termohon (dalam hal ini disetujui petugas lapangan
Sigid D. Nugroho selaku Kepala Teknik Panas Bumi Sementara/Surat bertanggal 25 Agustus
ka
2014 maka dilanjutkan pemboran dengan menggunakan Rig lama (yang telah diperbaiki);
Menimbang, bahwa setelah dilakukan pengeboran lanjutan ternyata akhirnya pelaksanaannya kurang lancar
ah
dan telah dibicarakan antara Pemohon Pailit dengan Termohon pailit sebagaimana bukti P - 50, P - 51 dan P - 52 dan
s
dipandang perlu adanya: a). Pekerjaan finishing b). Penyemenan c). Pelumasan peralatan pemboran supaya pipa tidak
M
ne
ng
macet d) Penyediaan bahan bakar solar, e) Stanby Rate. f). Cementing unit standby dan g) Pemasangan tutup sumur
yang semuanya telah dilakukan Pemohon dan membutuhkan biaya yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan Pasal 6
Perjanjian yang telah disepakati antara Pemohon dan Termohon;
do
gu
Menimbang, bahwa selanjutnya berkaitan dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan Pemohon dan mengenai
pembayarannya akan dipertimbangkan sebagai berikut:
In
A
Menimbang, bahwa setelah mempelajari serta mencermati bukti TP - 1, Perjanjian No. 001.PJ/060/
TPGP/2014, bertanggal 15 April 2014 serta TP - 2, Amandemen Surat Perjanjian No. 001.PJ/060/TPGP/2014, tanggai
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
ub
16 Juni 2014 yang dibuat antara Pemohon dan Termohon dimana di dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa
Direktori
pembayaran terhadap Putusan
pekerjaan dibayar Mahkamah Agung Republik Indonesia
secara lumpsum;
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dari pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Pemohon berkaitan dengan Perjanjian,
Pemohon mengajukan tagihan-tagihan yang harus dibayar Termohon yaitu bukti P - 1 sampai dengan P - 39;
a
R
Menimbang, bahwa mengenai Invoice/tagihan-tagihan tersebut di dalam perjanjian disepakati harus diajukan 5
si
(lima) hari sebelumnya dan setelah majelis mencermati tagihan-tagihan tersebut (Invoice bukti P - 1 sampai dengan P -
ne
ng
39 serta bukti P - 40 dan P - 41) telah sesuai dengan ketentuan Pasal 6 Perjanjian dan telah disampaikan kepada
Termohon serta telah diadakan somasi yang pertama (bukti P - 61) dan Somasi kedua (bukti P - 63) tidak ada
pembayaran oleh Termohon maka menurut hemat Majelis Hakim tagihan-tagihan yang dibuat Pemohon tersebut telah
do
jatuh tempo untuk dibayarkan;
gu
Menimbang, bahwa memperhatikan fakta-fakta dari bukti-bukti sebagaimana diuraikan di atas, dapat
In
A
disimpulkan bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah terdapat tagihan yang harus dibayar oleh Termohon Pailit
kepada Pemohon Pailit, sehingga dalam hal ini Pemohon Pailit sebagai yang berhak menerima pembayaran yaitu
ah
lik
sebagai Kreditor yang memiliki piutang kepada Termohon (PT. Tangkuban Perahu Geothermal Power) yang dalam hal
ini disebut sebagai Debitor yang memiliki hutang;
Hal. 115 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILiT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
m
ub
Menimbang, bahwa di samping Pemohon Pailit, di persidangan dari bukti-bukti KL - 1 sampai dengan KL -
12b didapatkan fakta bahwa terdapat Kreditur lain yaitu PT. Tridaya Sakti Mandiri, yaitu selaku pihak yang membeli
ka
ep
sebagian tagihan Pemohon Pailit (PT. Wirana Nusantara Energy) kepada Termohon Pailit (PT. Tangkuban Parahu
Geothermal Power) sebesar US $ 3,451,787,77 (Tigajuta Empatratus Limapuluh Saturibu Tujuhratus Delapanpuluh
ah
Tujuh dan Tujuhpuluh Sen US Dollar) dan Rp 618.926.875,00 (Enamratus Delapanbelasjuta Sembilanratus Duapuluh
R
si
Enamribu Delapanratus Tujuhpuluh Lima Rupiah) yang dibeli oleh PT. Tridaya Sakti Mandiri dengan sekurang-
kurangnya atau setara dengan uang sebesar Rp. 15.000.000.000,- (Limabelasmilyar Rupiah dan Rp. 5.000.000.000,-
ne
ng
do
gu
lik
Menimbang, bahwa terhadap tagihan-tagihan sebagaimana tersebut dari bukti-bukti yang diajukan Kreditur
Lain tersebut Termohon menolaknya dengan alasan tidak ada hak tagih apapun dari Pemohon Pailit terhadap
Termohon Pailit (bukti TP - 40);
m
ub
Menimbang, bahwa meskipun ditabatah oleh Termohon,namanu berdasarkan bukti-bukti yang diajukan
ka
Kreditor Lain, Majelis Hakim berpendapat dari bukti-bukti tersebut dapat disimpulkan bahwa Termohon terbukti
ep
memiliki utang kepada Pemohon dan Kreditur lain yaitu PT. Tridaya Sakti Mandiri dan atas hutang tersebut telah jatuh
waktu dan dapat ditagih di muka pengadilan;
ah
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh fakta yang diperoleh dari alat bukti yang telah diajukan oleh Pemohon
s
sebagaimana telah diuraikan di atas , dapat disimpulkan bahwa terdapat fakta atau keadaan yang secara sederhana
M
ne
ng
dapat membuktikan Termohon telah memiliki 2 (dua) Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu hutang yang
telah jatuh waktu dan dapat ditagih, sehingga memenuhi persyaratan untuk Termohon dinyatakan pailit sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2
do
gu
ayat (1) jo. Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
In
A
Pembayaran Utang;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
ub
Menimbang, bahwa sehubungan dengan materi eksepsi Termohon berkaitan dengan Wanprestasi, dikarenakan
kesepakatan untukDirektori Putusan
mennyelesaikan Mahkamah
pengeboran dalam waktu 28 hariAgung Republik
kalender telah Indonesia
disepakati untuk diperpanjang
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
antara Pemohon dengan Termohon, sebagaimana bukti TP - 2, sedangkan ternyata Termohon mempunyai hutang
hk
kepada 2 (Dua) kreditor yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, maka perkara a quo menurut hemat Majelis Hakim
a
adalah perkara yang berkaitan dengan kepailitan, sehingga Pengadilan Niaga berwenang untuk mengadilinya:
si
Menimbang, bahwa dalam mengajukan Permohonan Kepailitan atas diri Termohon terbukti Pemohon telah
ne
ng
diwakili oleh Advokat sebagai Kuasa Hukumnya, sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;
do
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah diuraikan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa Permohonan Pemohon telah dapat dibuktikan dan memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, oleh karena
In
A
itu Majelis berpendapat tuntutan Pemohon tentang agar Termohon dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya
dapat dikabulkan;
ah
lik
Menimbang, bahwa oleh karena tuntutan agar Termohon dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya
dapat dikabulkan sebagaimana dipertimbangkan di atas, maka guna melaksanakan pengurusan dan pemberesan harta/
m
ub
boedel pailit berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang haruslah ditunjuk Kurator;
ka
ep
Menimbang, bahwa Pemohon dalam permohonannya memohon agar diangkat LUKMAN ARIFIN, S.H., dari
ah
Kantor Arifin & Associates, beralamat di Jl. Raden Saleh No. 45 E, Cikini, Jakarta 10330, Sertifikat Kurator dan
R
Pengurus, tanggal 11 Oktober 2008, Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor AH U. AH. 04.03-55 dari
si
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tertanggal 16 April 2013, sebagai Kurator, oleh karena
ne
ng
menurut hukum berdasarkan bukti P - 8 , P - 88, P - 90 dan P - 91, maka Majelis Hakim menyetujuinya dan
permohonan/tuntutan Pemohon tersebut patut dikabulkan;
Hal. 117 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
do
gu
Menimbang, bahwa di samping pengangkatan Kurator tersebut, berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pengadilan
In
juga harus ditunjuk Hakim Pengawas;
A
Menimbang, bahwa Pemohon dalam permohonannya memohon agar diangkat Hakim Pengadilan Niaga pada
ah
lik
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas, maka guna memenuhi ketentuan Pasal 15 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang tersebut, maka
Majelis Hakim menyetujui dan mengangkat Baslin Sinaga, S.H., M.H., Hakim Niaga Pengadilan Niaga pada
m
ub
Menimbang, bahwa Pemohon menuntut agar biaya perkara dibebankan kepada Termohon, oleh karena
ep
permohonan Pemohon dapat dibuktikan dan dikabulkan maka tuntutan agar biaya perkara dibebankan kepada
ah
Mengingat, ketentuan hukum yang berlaku dan Undang-Undang yang bersangkutan, khususnya Pasal 2 ayat
s
M
(1) jo. Pasal 8 ayat (4) Undang- Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
ne
ng
Pembayaran Utang ;
MENGADILI
do
gu
DALAM EKSEPSI
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
ub
1 Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya:
2 MenyatakanDirektori
Termohon PT. Putusan Mahkamah
Tangkuban Parahu Agung
Geothermal Power, Republik
yang beralamat Indonesia
di Gedung PT. Indonesia
ep
Power Lantai 7, Jl.putusan.mahkamahagung.go.id
Jend. Gatot Subroto Kav.18 Jakarta -12950 dalam keadaan Pailit dengan segala akibat hukumnya;
hk
a
3 Mengangkat Baslin Sinaga, S.H.M.H., Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai
si
Hakim Pengawas;
4 Mengangkat LUKMAN ARIFIN,SH dari Kantor Arifin & Associates, beralamat di Jl. Raden Saleh No. 45 E,
ne
ng
Cikini, Jakarta 10330, Sertifikat Kurator dan Pengurus, tanggal 11 Oktober 2008, Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan
Pengurus Nomor AHU.AH.04.03-55 dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
do
gu
Hal. 118 dari 119 halaman, Pts.Perk.No.09/Pdt.Sus-PAILIT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A
(Tigaratus Duapuluh Enamribu Rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
ah
lik
Jakarta Pusat pada hari Kamis, tanggal 25 Juni tahun 2015 oleh kami Didiek Riyono Putro, S.H., M.Hum., sebagai
Ketua Majelis, Wiwik Suhartono, S.H., M.H. dan Sugiyanto, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
m
ub
tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Senin, tanggal 29 Juni tahun 2015 oleh
Didiek Riyono Putro, S.H., M.Hum, Hakim Ketua, Wiwik Suhartono, S.H., M.H. dan Mas’ud, S.H., M.H., masing-
ka
ep
masing sebagai Hakim Anggota dengan dibantu Wiji Astuti, S.H., M.H., Panitera Pengganti Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dihadiri oleh Kuasa Hukum Pemohon dan Kuasa Hukum Termohon.
ah
Hakim-hakim Anggota
R
Wiwiek Suhartono, SH., MH.
si
Hakim Ketua
Didiek Riyono Putro, SH., M.Hum.
Mas’ud, SH., MH.
ne
ng
Panitera Pengganti,
do
gu
2 ATK ....................................... Rp
3 Redaksi.................................... Rp
4 Materai ................................... Rp
ah
5
lik
Panggilan................................. Rp
6 PNBP Panggilan...................... Rp
30.000,
75.000,
m
ub
0 -
0 -
10.000,-
ka
0 -
Jumlah.................................. Rp 326.000,-;
ep
s
M
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77